MATERI ANFIS JANTUNG
![]() |
|
Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri
dari jantung, komponen darah
dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen
dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan
dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh,
salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan
berat, aliran darah tersebut, lebih banyak
di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung
dan otak yang berfungsi memlihara
dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.
Gambar : Jantung pusat kardiovaskuler Gambar : Sistem
kardiovaskuler
2.2. Perkembangan Sistem Kardiovaskuler
Sistem
kardiovaskuler mulai berfungsi pada usia 3 minggu kehamilan. Dalam sistem kardiovaskuler terdapat pembuluh darah terbesar yang di sebut Angioblast. Angioblast ini timbul dari :
a. Mesoderm : splanknikus & chorionic
b. Merengkim
: yolk sac dan tali pusat
c. Dan dapat juga menimbulkan pembuluh darah dan darah
Dalam awal
perkembangannya yaitu pada minggu ketiga,
tabung jantung mulai berkembang di splanknikus yaitu antara bagian
pericardial dan IEC dan atap katup uning telur
sekunder(kardiogenik area). Tabung jantung pasangkan
membujur endotel berlapis saluran. Tabung-tabung membentuk untuk menjadi jantung
primordial. Jantung tubular
bergabung dalam pembuluh darah di dalam embrio yang
menghubungkan tangkai, karian dan yolk sac membentuk sistem kardivaskuler purba. Pada janin, proses
peredaran darah melalui plasenta.
2.3 Anatomi dan Fisiologi
Kardiovaskuler
2.3.1 Anatomi Jantung
Jantung
berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks (superior-posterior:C-II) berada
di bawah dan basis ( anterior-inferior ICS – V) berada di atas. Pada basis jantung
terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh
balik. Jantung sebagai
pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah
rongga dada (cavum
thoraks) sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada
mediastinum. Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa
dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat
pada orang dewasa sekitar
250-350 gram. Hubungan
jantung dengan alat sekitarnya yaitu:
a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis
setinggi kosta III-I.
b)
Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c) Atas setinggi torakal
IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d) Belakang
alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan kolumna vetebrata torakalis.
e)
Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung
difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong jantung utama adalah paru yang
menekan jantung dari samping, diafragma
menyokong dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung
sehingga jantung tidak mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan
jantung adalah:
a.
Umur:
Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah
b.
Bentuk rongga dada: Perubahan
bentuk tora yang menetap (TBC)
menahun batas jantung menurun
sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
c.
Letak diafragma: Jika terjadi
penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian bawah jantung
ke atas
d.
Perubahan
posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.
Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:
a) Luar/pericardium
Berfungsi sebagai
pelindung jantung atau merupakan kantong
pembungkus jantung yang terletak di mediastinum minus
dan di belakang korpus
sterni dan rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa
yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk
menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.
b)
Tengah/ miokardium
Lapisan otot jantung
yang menerima darah dari arteri
koronaria.
Susunan miokardium
yaitu:
i.
Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun
oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup
serabut-serabut berbentuk lingkaran
dan lapisan luar mencakup kedua atria.
ii.
Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
iii.
Otot
atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).
a) Dalam
/ Endokardium
Dinding dalam atrium yang diliputi oleh
membrane yang mengilat yang terdiri dari jaringan
endotel atau selaput
lender endokardium kecuali
aurikula dan bagian
depan sinus vena kava.
Bagian- bagian dari jantung:
a. Basis
kordis: bagian jantung sebelah
atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra
dan sebagian oleh atrium dekstra.
b.
Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.
Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:
a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan
dengan dinding depan toraks, dibentuk
oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel
sinistra.
b. Fascies dorsalis: permukaan
jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat
berbatas dengan mediastinum posterior,
dibentuk oleh dinding atrium
sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
c. Fascies diafragmatika: permukaan
bagian bawah jantung
yang bebatas dengan stentrum
tindinium diafragma dibentuk oleh dinding
ventrikel sinistra dan sebagian kecil ventrikel dekstra.
Tepi jantung( margo kordis) yaitu:
a. Margo dekstra: bagian
jantung tepi kanan membentang mulai
dari vena kava superior sampai
ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung
sebelah tepi membentang dari bawah muara vena pulmonalis sinistra
inferior sampai ke apeks kordis.
Alur permukaan jantung:
a.
Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis
b. Sulkus langitudinalis anterior:
dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra berjalan kebawah menuju
apeks kordis.
c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria
sebelah kanan muara vena cava inferior menuju apeks kordis.
Ruang-ruang jantung
Jantung terdiri
dari empat ruang yaitu:
1. Atrium dekstra: Terdiri
dari rongga utama dan aurikula
di luar, bagian
dalamnya membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
a. Muara atrium kanan terdiri dari:
1)
Vena cava superior
2)
Vena cava inferior
3)
Sinus koronarius
4)
Osteum atrioventrikuler dekstra
b. Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
c. Ventrikel
dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel dekstrum
dan dengan traktus
pulmonalis melalui osteum
pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri
dari:
a. Valvula triskuspidal
b. Valvula pulmonalis
2.
Atrium sinistra: Terdiri dari rongga
utama dan aurikula
3.
Ventrikel sinistra:
Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum atrioventrikuler sinistra
dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri
dari:
a.
Valvula mitralis
b. Valvula semilunaris aorta
Peredaran darah jantung
Vena kava
superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke
paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke
atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar)
membawa darah dari ventrikel sinistra
dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.
Peredaran darah jantung
terdiri dari 3 yaitu:
1. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus
anterior aorta berjalan kedepan antara trunkus
pulmonalis dan aurikula
memberikan cabang-cabangke atrium
dekstra dan ventrikel kanan.
2. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
3. Aliran vena jantung:
sebagian darah dari dinding jantung
mengalir ke atrium
kanan melalui sinus koronarius yang terletak dibagian
belakang sulkus atrioventrikularis merupakan lanjutan dari vena.
2.3.2 Fisiologi Jantung
a. Fungsi umum otot jantung yaitu:
1. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial
berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari luar.
2. Mengikuti
hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai
ambang rangsang otot jantung maka seluruh jantung
akan berkontraksi maksimal.
3. Tidak dapat berkontraksi tetanik.
4.
Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang
awal otot.
b.
Metabolisme Otot Jantung
Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy
kimia untuk berkontraksi. Energy terutama berasal
dari metabolism asam
lemak dalam jumlah yang lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat
dan glukosa. Proses metabolism jantung
adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.
c.
Pengaruh Ion Pada Jantung
1. Pengaruh
ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
2. Pengaruh
ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.
3. Pengaruh ion natrium:
menekan fungsi jantung.
d.
Elektrofisiologi Sel Otot jantung
Aktifitas
listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel. Seluruh
proses aktifitas listrik
jantung dinamakan potensial
aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima
fase aksi potensial yaitu:
1. Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan
negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan positif.
2. Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane terhadap natrium sehingga natrium
mengalir dari luar ke dalam.
3. Fase polarisasi parsial:
Setelah depolarisasi terdapat
sedikit perubahan akibat
masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan
positih dalam sel menjadi berkurang.
4. Fase plato(keadaan stabil): Fase
depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai masa refraktor absolute
miokard.
5. Fase repolarisasi(cepat): Kalsium
dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan permeabilitas terhadap
kalium sangat meningkat.
e.
Sistem Konduksi Jantung
Sistem konduksi
jantung meliputi:
1. SA node:
Tumpukan jaringan neuromuscular
yang kecil berada di dalam dinding
atrium kanan di ujung Krista
terminalis.
2. AV node: Susunannya sama dengan SA node
berada di dalam septum atrium dekat muara sinus koronari.
3. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV
berjalan ke arah depan pada tepi posterior
dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
4. Serabut penghubung terminal(purkinje):
Anyaman yang berada pada endokardium menyebar
pada kedua ventrikel.
f. Siklus Jantung
Empat pompa
yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga ventrikel. Periode akhir kontraksi
jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
g.
Fungsi jantung sebagai pompa
Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:
1. Fungsi atrium sebagai pompa
2. Fungsi ventrikel sebagai pompa
3. Periode
ejeksi
4. Diastole
5. Periode relaksasi isometric
Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung
1. Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat
perubahan volume darah yang mengalir
ke jantung.
2.
Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf
otonom
h.
Curah jantung
Normal,
jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya. Jumlah darah yang dipompakan
ventrikel selama satu menit disebut curah jantung (cardiac
output).
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:
1. Beban awal
2. Kontraktilitas
3. Beban akhir
4. Frekuensi jantung
Periode pekerjaan jantung yaitu:
1. Periode systole
2. Periode diastole
3. Periode istirahat
i.
Bunyi Jantung
Tahapan bunyi jantung:
1. Bunyi pertama: lup
2. Bunyi kedua : Dup
3. Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda
4. Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama
2.3.3
Anatomi sistem pembuluh darah
Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh
tubuh. Aliran darah dalam tubuh terdiri dari:
1.
Aliran darah koroner
2.
Aliran darah portal
3.
Aliran darah pulmonal
4.
Aliran darah sistemik
Sistem Pembuluhan Limfe
Sistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan
tempat cairan dapat
mengalir dari ruang interstitial ke dalam darah.pembuluh limfa dapat mengangkut protein dan zat partikel
besar, keluar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan absorbs secara langsung kedalam
kapiler darah. Sistem pembuluh limfe terdiri dari:
1. Duktus limfatikus dekstra:
Duktus limfatikus jugularis
dekstra, subclavia, dan
bronkomediastinalis masing-masing mengalisrkan cairan limfa sisi kepala
dan leher.
2. Duktus limfatikus sinistra:
Mulai terlihat dalam abdomen sebagai
kantong limfe yang memanjang.
3. Nodus limfatisi: Berbentuk
lonjong seperti buah kacang dan terdapat di sepanjang pembuluh limfe.
4. Kapiler limfa: sedikit
cairan yang kembali
ke sirkulasi melalui
pembuluh limfe.
LIMPA
Terletak di
sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri bawah dan pada iga ke -9, 10, dan 11, berdekatan dengan fundus abdomen
dan permukaannya menyentuh
diafragma. Parenkim limpa terdiri dari:
1.
Pulpa Putih
2.
Pulpa Merah
2.3.4 Fisiologi Vaskuler
Sistem vaskuler
memiliki peranan penting
pada fisiologi kardiovaskuler karena berhubungan dengan mekanisme pemeliharaan lingkungan internal.
Bagian- bagian yang berperan
dalam sirkulasi:
1. Arteri mentranspor darah di bawah tekanan tinggi ke jaringan.
2. Arteriola, cabang kecil dari sistem
arteri yang berfungsi sebagai
kendali ketika darah
yang dikeluarkan ke dalam kapiler.
3. Kapiler , tempat pertukaran cairan, zat
makanan dan elektrolit, hormone dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial.
4. Venula yaitu mengumpulkan darah dari kapiler
secara bertahap
5. Vena yaitu saluran
penampung pengangkut darah dari jaringan kembali ke jantung.
Aliran Darah
Gambar: darah dan peredarannya
Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua
ujung pembuluh darah.
Pembuluh darah dan aliran arteri
adalah:
1.
Aliran darah dalam pembuluh
darah
2.
Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3.
Gelombang nadi.
4. Analisis
gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi
gelombang nadi, irama
denyut nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5.
Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:
1. Tekanan Vena: biasanya
sangat rendah
2.
Gelombang denyut vena: perubahan
tekanan dan volume
3.
Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive
4.
Kecepatan aliran darah vena
5.
Factor yang mempengaruhi kecepatan
aliran darah vena
6.
Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena
MIKROSIRKULASI
Tempat
pertukaran zat CIS dan CES (interstitial) adalah kapiler. Dan dipengaruhi oleh
kecuali dinding kapiler, arteriole, venolus karena dapat mengatur jumlah
dan kecepatan aliran darah. Ketiga rangkaian tersebut disebut dengan mikrosirkulasi.
TEKANAN DARAH
Selisih
diastolic dan sistolik disebut pulse
pressure. Misalnya tekanan sistolik
120 mmHg dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg. Tekanan darah tidak selalu sesuai karena salah satu factor yang mempengaruhinya adalah
keadaan kesehatan dan aktivitas.
Pusat pengawasan
dan pengaturan perubahan
tekanan darah yaitu:
1.
Sistem saraf
a.
Presoreseptor
dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat vasomotor berasal dari baroreseptor arteri dan
kemoreseptor aortadan karotis
dari korteks serebri.
b. Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi
dan tingkah laku yang berhubungan dengan
pengaturan kardiovaskuler
c. Serebrum:
Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan
respons tekanan, vasodilatasi, dan respons depressor
meningkat.
d. Reseptor nyeri: bergantung
pada intensitas dan lokasi stimulus
e. Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan
vasodilatasi sistemik dan penurunan tekanan
darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi sistemik
2. Sistem humoral atau kimia: berlangsung
local atau sistemik, misalnya rennin-angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium, magnesium, hydrogen dan kalium.
3. Sistem hemodinamik: lebih banyak
dipengaruhi oleh volume darah, susunan
kapiler, perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem vaskuler.
4. Sistem limfatik: komposisi
sistem limfatik hampir sama dengan komposisi kimia plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir
sepanjang pembuluh limfe untuk masuk
ke dalam aliran
darah.
Daftar Pustaka
Muttaqin,Arif.2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem
kardiovaskuler. . Jakarta.
Penerbit: Salemba Medika
Syaifuddin,H.2002. Anatomi fisiologi berbasis kompetensi untuk
keperawatan dan kebidanan.Jakarta:Penerbi EKG
Syaifuddin,Haji.2006. Anatomi fisiologis mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit:EKG
Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta Penerbit: Salemba
Medika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar