PROPOSAL TUGAS AKHIR
PERANCANGAN
SEKOLAH TINGGI ARSITEKTUR DAN DESAIN DI KOTA SUMATERA
PROGRAM
STUDI ARSITEKTUR
JURUSAN
TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT
TEKNOLOGI SUMATERA
ARSITEKTUR DAN DESAIN
M.Rifki
Pratama
118240158
Pembimbing
Adelia Enjelina Matondang, S.T., M.T.; Ferdiansyah, S.T., M.Arch.
ABSTRAK
Berdasarkan presentase
data dari BPS mengenai rata – rata lama sekolah, pendidikan Kota Bandar
Lampung, memiliki kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2019 memiliki rata rata
7,92 untuk tahun 2020 memiliki 8,05. Sedangkan untuk 2021 memiliki 8,08.
Sehingga menjadi potensi untuk perkembangan pendidikan di Kota Bandar
Lampung.Data kemendikbud provinsi Lampung masih menduduki peringkat bawah dari
kota-kota yang ada di Sumatera.Perancangan proyek ini mengenai suatu yayasan
yang bergerak di bidang pendidikan berencana membangun Sekolah Tinggi
Arsitektur dan Desain di kota besar di Sumatera. Tetapi bukan di area pusat
kota CBD ( Central Business District ) atau di area perumahan. Total luas lahan
yang disediakan yaitu 1,12 H. Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain ini nantinya
memiliki 5 program studi strata (sarjana) Pembahasan mengenai program ruang
dilakukakn dengan terlebih dahulu mengumpulkan data – data yang berkaitan
dengan perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi, yaitu dilakukan dengan
mengumpulkan data mengenai pelaku ruang itu sendiri beserta kegiatannya,
dilakukan dengan observasi lapangan baik studi kasus, serta dengan standar atau
literatur perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi. Dalam perancangan sekolah
tinggi ini menggunakan konsep Fun-Learning. konsep ini merubah pola pikir
mahasiswa yang beranggapan bahwa suasana dari pada belajar yang serius dapat
dikombinasikan dengan suasana santai. Konsep ini juga upaya meningkatkan
semangat dan menghindarkan suasana jenuh dan monoton terhadap pengguna serta
untuk menghasilkan suasana ceria dalam bangunan sehingga para pengguna tetap
santai walaupun dalam tekanan pembelajaran
kata kunci : Sekolah
tinggi, fun learning, Bandar lampung
PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI
ARSITEKTUR DAN DESAIN
M.Rifki
Pratama
118240158
Pembimbing
Adelia Enjelina Matondang, S.T., M.T.; Ferdiansyah, S.T., M.Arch.
ABSTRACT
Based on the percentage of data from BPS regarding the average length of
schooling, education in Bandar Lampung City has increased every year. In 2019
it has an average of 7.92 for 2020 it has 8.05. Whereas for 2021 it has 8.08.
So that it becomes a potential for the development of education in the city of
Bandar Lampung. Data from the Ministry of Education and Culture of Lampung
Province is still ranked below the cities in Sumatra. The design of this
project concerns a foundation engaged in education planning to build a College
of Architecture and Design in big cities in Sumatra. But not in the downtown
CBD (Central Business District) area or in a residential area. The total land
area provided is 1.12 H. The College of Architecture and Design will later have
5 strata (bachelor) study programs. collecting data regarding the spatial
actors themselves and their activities, carried out by field observations both
case studies, as well as with standards or literature on High School planning
and design. In designing this high school using the concept of Fun-Learning.
This concept changes the mindset of students who think that an atmosphere
rather than serious learning can be combined with a relaxed atmosphere. This
concept is also an effort to increase enthusiasm and avoid boredom and monotony
of users and to produce a cheerful atmosphere in the building so that users
remain relaxed even when under learning pressure.
keywords: high school, fun learning, Bandar Lampung
HALAMAN
PENGESAHAN
LAPORAN
TUGAS AKHIR
PERANCANGAN
SEKOLAH TINGGI
ARSITEKTUR
DAN DESAIN
i
Pratama
118240158
Laporan
ini dinyatakan telah memenuhi persyaratan dan disetujui
Pada
tanggal : 15 Desember 2022
Oleh
:
Dosen Pembimbing 1 DosenPembimbing
2
Adelia Enjelina Matondang, S.T., M.T. Ferdiansyah, S.T., M.Arch.
NIP 1990010720162008 NRK.1991022120191181
HALAMAN
PERNYATAAN
Saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
Nama :
Menyatakan dengan
sebenarnya bahwa tugas akhir ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali
kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya dan terdapat di daftar pustaka.
Demikian pernyataan
ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak
manapun. Jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya
bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.
Bandar Lampung,
……………2022
Yang
membuat pernyataan,
TTD
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah untuk yang pertama, tugas
akhir ini saya persembahkan untuk Papah, Mamah dan Adek Rahma. Terutama untuk Mamah dan Papah yang telah membesarkan
saya sejak kecil hingga dewasa seperti saat ini, pemberian kasih sayang, segala dukungan dalam bentuk
materi maupun non materi,
seperti cinta dan kasih yang tak
terhingga dan tidak akan mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan kata persembahan
ini. Semoga ini menjadi Langkah awal untuk membuat Papah dan Mamah bahagia,
karena saya sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Kemudian untuk
keluarga terdekat yang menjadi pendukung dan juga untuk orang spesial disamping
saya, Fildza Alifa terima kasih atas
kedewasaan, perhatian dan dukungan yang diberikan. Serta teman – teman terdekat
yang berjasa dalam membantu penulis
dalam pengerjaan tugas akhir ini dan yang terakhir tidak lupa pula kepada para bapak dan ibu dosen pembimbing, dan seluruh jajaran
dosen dan staff arsitektur Institut Teknologi Sumatera yang telah membimbing
dan memberikan pelajaran berharga kepada penulis, sehingga penulis dapat sampai
di titik ini.
UCAPAN
TERIMA KASIH
Alhamdulillah
puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya tugas akhir ini dapat diselesaikan pada waktu yang telah
ditentukan. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan
kelengkapan dokumen perancangan pada mata kuliah tugas akhir. Penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang berperan dalam menyelesaikan
tugas akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
rasa hormat serta ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. ALLAH SWT
yang telat memberikan segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan
ini bisa diselesaikan.
2. Ibu Adelia
Enjelina Matondang, S.T.,M.T. sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing,
memeberi arahan, pengetahuan dan perhatian kepada penulis selama penulisan
laporan ini berlangsung.
3. Bapak
Ferdiansyah, S.T.,M.Arch. sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing,
memeberi arahan, pengetahuan dan perhatian kepada penulis selama penulisan
laporan ini berlangsung
4. Orang tua
dan keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik secara
material dan non material.
5. Fildza
Alifa yang selalu menemani dan memberikan semangat hingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir.
6. Teman-teman
di kontrakan yang turut
memberikan semangat serta hiburan selama proses pengerjaan.
7. Teman-teman
Arsitektur 183 yang menjadi keluarga baru saya di Program Studi Arsitektur
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL................................................................................................... iv
DAFTAR
GAMBAR............................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Ketentuan Proyek...................................................................................... 1
1.3 Lingkup..................................................................................................... 2
BAB II PEMAHAMAN PROYEK
2.1 Pengertian Proyek................................................................................... 3
2.2 Tipologi Proyek...................................................................................... 3
2.2.1 Klasifikasi..................................................................................... 3
2.2.2 Konfigurasi
Bentuk ...................................................................... 4
2.2.3 Kebijakan
Pemerintah................................................................... 5
2.3 Struktur Organisasi ................................................................................. 5
2.4 Studi Preseden........................................................................................ 6
2.4.1 University of Bergen..................................................................... 6
2.4.2 Design University of Melbourne................................................... 9
2.4.3 Musashino Art University Building............................................. 11
2.5 Kesimpulan Studi Preseden................................................................... 14
BAB III METODE PERANCANGAN
3.1 Analisis Fungsi...................................................................................... 15
3.1.1 Analisis
Pengguna....................................................................... 16
3.2 Analisis Program Studi.......................................................................... 16
3.3 Analisis Lahan...................................................................................... 19
3.3.1 Lokasi lahan ............................................................................. 19
3.3.2 Analisis Pencapaian.................................................................... 19
3.3.3 Analisis Topografi dan Hidrologi................................................ 20
3.3.4 Analisis Matahari........................................................................ 21
3.3.5 Analisis Angin............................................................................ 21
3.3.6 Analisis Vegetasi......................................................................... 22
3.3.7 Analisis Kebisingan.................................................................... 22
3.3.8 Analisis view.............................................................................. 23
3.3.9 Analisis Infrastruktur dan Utilitas............................................... 24
3.10 Analisis Regulasi.......................................................................... 24
3.4 Isu
Terkait Fungsi................................................................................. 25
3.5 Isu
Khusus............................................................................................ 25
BAB IV PEMOGRAMAN
4.1 Pendekatan dan Strategi Programing..................................................... 26
4.1.2 Tinjauan
Ruang .......................................................................... 26
4.2 Program Ruang..................................................................................... 26
4.2.1 Analisa Penzoningan Ruang......................................................... 26
4.2.2 Simulasi Jadwal :........................................................................... 26
4.2.3 Analisa Kebutuhan
Ruang............................................................. 39
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Umum...................................................................................... 43
5.2 Konsep Siteplan.................................................................................... 43
5.2.1 Konsep perletakan dan orientasi bangunan.................................. 44
5.2.2 Konsep sirkulasi............................................................................ 44
5.2.3 Rencana RTH................................................................................ 44
5.3 Konsep Bangunan ................................................................................ 44
BAB VI HASIL PERANCANGAN
6.1 Penjelasan Tapak.................................................................................. 46
6.1.1 Peletakan dan Orientasi Massa bangunan.................................... 46
6.1.2 Sirkulasi Manusia dan Kendaraan .............................................. 46
6.1.3 Ruang Terbuka Hijau.................................................................. 46
6.2 Rancangan Bangunan........................................................................... 47
6.2.1 Bentuk Bangunan....................................................................... 47
6.2.2 Tata Letak dan Bentuk Ruangan................................................. 48
6.2.3 Rancangan Fasad ....................................................................... 49
6.2.4 Sistem Struktur dan Kontruksi.................................................... 50
6.2.5 Sistem Utilitas............................................................................. 51
6.3 Rekapitulasi Data Hasil Rancangan
BAB VII REFLEKSI PROSES PERANCANGAN............................................... 52
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR
TABEL
Tabel 1.
Kesimpulan Presden................................................................................. 14
Tabel 2. Kegiatan Ruang........................................................................................ 32
Tabel 3. Zoning...................................................................................................... 33
Tabel 4. Program Ruang......................................................................................... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
Konfigurasi bentuk (sumber
Rigolon 2010)............................................ 4
Gambar 2 Tabel Struktur Organisasi........................................................................ 6
Gambar 3 University of Bergen (sumber www.archdaily.com).............................. 7
Gambar 4 University of Bergen Sumber www.archdaily.com................................ 8
Gambar 5 University of Bergen Sumber www.archdaily.com................................ 8
Gambar 6 Design
University of Melbourne Sumber
www.archdaily.com.............. 8
Gambar 7 Design
University of Melbourne Sumber
www.archdaily.com.............. 9
Gambar 8 Design University
of Melbourne (Sumber
www.archdaily.com).......... 10
Gambar 9 Design University of
Melbourne (sumber
www.archdaily.com).......... 11
Gambar 10 Musashino Art University
Building(sumber www.archdaily.com)..... 11
Gambar 11 Musashino Art University
Building (sumber
www.archdaily.com).... 12
Gambar 12 Musashino Art University
Building (sumber
www.archdaily.com).... 13
Gambar 13 Lokasi lahan Gambar 14 Pencapaian ................................................. 13
Gambar 15 Topografi
dan Hidrologi..................................................................... 13
Gambar 16 Matahari (sumber
sunearthtools)........................................................ 21
Gambar 17 Angin (sumber
WR.Plot).................................................................... 21
Gambar 18 Vegetasi............................................................................................... 22
Gambar 19 Kebisingan........................................................................................... 22
Gambar 20 View.................................................................................................... 23
Gambar 21 View Depan........................................................................................ 23
Gambar 22 Infrastruktur
dan utilitas..................................................................... 24
Gambar 23 Jadwal
ruang studio arsitek................................................................. 35
Gambar 24 Jadwal
ruang studio tugas akhir arsitektur.......................................... 35
Gambar 25 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 35
Gambar 26 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 35
Gambar 27
Jadwal ruang gabungan arsitektur,arsitektur lanskap, dan desain produk 36
Gambar 29 Ruang studio akhir
arsitektur lanskap................................................. 36
Gambar 30 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 36
Gambar 31 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 36
Gambar 32 Jadwal ruang studio DKV.................................................................. 36
Gambar 33 Jadwal ruang studio akhir DKV........................................................ 37
Gambar 34 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 37
Gambar 35 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 37
Gambar 37 Jadwal ruang studio Desain Produk................................................... 37
Gambar 38 Jadwal ruang studio
akhir desain produk............................................ 38
Gambar 39 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 38
Gambar 40 Jadwal ruang
kelas 2........................................................................... 38
Gambar 41 Jadwal ruang studio
fashion................................................................ 38
Gambar 42 Jadwal ruang studio
akhir fashion....................................................... 38
Gambar 43 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 39
Gambar 44 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 39
Gambar 45 peletakkan dan orientas
bangunan...................................................... 39
Gambar 46 Sirkulasi............................................................................................... 44
Gambar 47 RTH..................................................................................................... 44
Gambar 48 Gubahan massa.................................................................................... 45
Gambar 49 Site plan............................................................................................... 47
Gambar 50 prespektif eksterior.............................................................................. 48
Gambar 51 denah lantai dasar................................................................................ 48
Gambar 52 lantai 6................................................................................................. 48
Gambar 53 ruang fun co-working
space................................................................ 49
Gambar 54 prespektif eksterior.............................................................................. 49
Gambar 55 struktur dan kontruksi........................................................................ 50
Gambar 56 rencana air bersih dan kotor............................................................... 51
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia masih terus berkembang, supaya
menciptakan SDM yang lebih baik lagi dan berkualitas. Dengan berjalannya
perkembangan pendidikan, maka pembangunan gedung pendidikan harus diperhatikan
juga. Karena pembangunan gedung sangat berpengaruh untuk kelancaran kegiatan pendidikan.
Adanya suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan
ingin membantu perkembangan pendidikan dengan membangun sebuah Sekolah Tinggi
Arsitektur dan Desain yang dikelola secara swasta. Dimana lokasi tersebut berada
di Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan presentase data dari BPS mengenai rata –
rata lama sekolah, pendidikan Kota Bandar Lampung, memiliki kenaikan setiap
tahunnya. Pada tahun 2019 memiliki rata rata 7,92 untuk tahun 2020 memiliki
8,05. Sedangkan untuk 2021 memiliki 8,08. Sehingga menjadi potensi untuk
perkembangan pendidikan di Kota Bandar Lampung. Dimana pada data kemendikbud
khususnya pada provinsi Lampung masih menduduki peringkat bawah dari kota-kota
yang ada di Sumatera.
Sehingga peluang dengan potensi besar akan membangun
perkembangan pendidikan yang lebih baik lagi. Serta meningkatkan kualitas dan
pelayanan pendidikan masyarakat yang nantinya akan menjadi SDM yang produktif,
kompetitif dan bermanfaat bagi sesama masyarakat.
Perancangan proyek ini mengenai suatu yayasan yang
bergerak di bidang pendidikan berencana membangun Sekolah Tinggi Arsitektur dan
Desain di kota besar di Sumatera. Tetapi bukan di area pusat kota CBD ( Central
Business District) atau di area perumahan. Total luas lahan yang disediakan
yaitu 1,12 H. Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain ini nantinya memiliki 5
program studi strata (sarjana) yang terdiri atas :
a)
Arsitektur
b)
Arsitektur
Lanskap
c)
Desain
Komunikasi Visual (DKV)
d)
Desain
Produk
e)
Fashion
Pada masing – masing program studi akan menampung
30-60 mahasiswa. Sehingga ada program ekstention untuk karyawan yang hanya bisa
kuliah pada sore hingga malam. Sekolah Tinggi juga membuka seminar dan kursus
bagi umum terkait dengan keilmuan arsitek dan desain. Fasilitas kampus yang
diminta terdiri atas : ruang kelas besar dan kecil, ruang studio, ruang bengkel
(workshop), ruang serba guna, ruang pimpinan, ruang dosen, ruang
administrative, ruang multimedia, perpustakaan, ruang ibadah, co-working,
hall of fame, tenant, fasilitas olahraga, klinik, dan parkir semi basement.
Beberapa ketentuan yang diajukan pihak yayasan
terkait desain seperti kampus harus menarik yang mampu mendorong kreativitas
warganya serta memperhatikan universal design dan hemat energi. Memperhatikan
keamanan, privasi dan suasana kuliah di dalam kampus. Pembagian ruang yang
fleksibel, mengikuti peraturan setempat, dan desain dapat berkembang dikemudian
hari.
Lingkup pengerjaan proposal tugas akhir proyek
Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain dimulai dari penyusunan program dari
ruang-ruang hingga fasilitas yang dibutuhkan hingga konsep awal perancangan
berupa laporan tertulis. Perencanaan Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain yang
akan dirancang ini merupakan hasil dari proses program ruang yang didapatkan
berdasarkan hasil analisis preseden dan analisis pribadi. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam perancangan ini adalah program ruang pada bangunan dan luar
bangunan..
BAB II
PEMAHAMAN PROYEK
Sekolah Tinggi memiliki beberapa pengertian dari
macam – macam sumber, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI
No.234 tahun 2000, Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan professional dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu
pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Pendidikan profesional adalah
suatu pendidikan yang mengarahkan dan mempersiapakan dalam bidang keahlian
tertentu.
Berdasarkan
UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 1 ayat 2, Pendidikan
Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program
profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi yang ada di Indonesia
terdiri dari tiga kategori, yaitu : Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dikelola
langsung oleh pemerintah, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang dikelola atau
dimiliki oleh perorangan atau sebuah yayasan tertentu, dan Perguruan Tinggi
Kedinasan (PTK) yang dikelola oleh pemerintah dan memiliki kaitan dengan
lembaga pemerintah.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain adalah tempat belajar atau sarana
dalam menyelenggarakan pendidikan setelah melakukan pendidikan menengah yang
mencakup program diploma, sarjana, magister, doctor,dan profesi. Dimana di
dalamnya sudah diarahkan dalam bidang keahlian tertentu.
2.2.1. Klasifikasi
Klasifikasi pada perguruan tinggi
berdasarkan pengelola di Indonesia dibagi menjadi :
a)
Perguruan
Tinggi Negri biasa disingkat menjadi PTN yang dikelola atau didirikan oleh
pemerintah
b)
Perguruan
Tinggi Swasta biasa disingkat menjadi PTS yang dikelola yayasan atau lembaga
swasta atau masyarakat.
Klasifikasi perguruan Tinggi yang merupakan pembentukan PTN atau PTS,
dibagi menjadi :
a)
Universitas
Universitas adalah
perguruan tinggi yang terdiri atas banyaknya berbagai macam fakultas yang
mencakup bidang kesehatan, teknologi, social, dan IPTEK.
b)
Institut
Institut adalah
perguruan tinggi yang didalamnya terdapat pendidikan vokasi dan akademik.
Memiliki jurusan yang terbatas namun spesifik.
c)
Sekolah
Tinggi
Sekolah tinggi adalah
perguruan tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan akademik dan vokasi tetapi
terdapat satu fakultas saja yang disediakan.
d)
Politeknik
Politeknik adalah
perguruan tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan vokasi dan ditekankan dalam
pembelajaran prakteknya.
e)
Akademi
Akademik adalah
perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan vokasi dalam satu
bidang ilmu saja.
2.2.2 Konfigurasi Bentuk
Dengan menciptakan bangunan yang
aman dan nyaman maka diperlukan tipologi yang mempunyai kemiripan dengan
sekolah ini. Sekolah Tinggi pada dasarnya termasuk kedalam bagian dari bangunan
Pendidikan, maka tipologi nya dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu1 :
Gambar 1 Konfigurasi bentuk
(sumber
Rigolon 2010)
a)
Courtyard
plan
Pada
jenis ini memiliki karakteristik yaitu area luar ruangan yang dilindungi, efek
yang timbul dari tipe ini adalah menciptakan rasa komunitas yang tinggi dan
memberikan focus visual terhadap ruang interior karena perasaan yang berada di
ruang tertutup dengan tingkat pembukaan berbeda.
b)
Block
plan
Pada
jenis ini memiliki ciri tata letak internal yang sederhana, memiliki ruang yang
besar yang digunakan sebagai tempat bersosialisasi yang mengarah langsung ke
pembelajaran ruang (ruang kelas, studio, laboratorium).
c)
Cluster
plan
Tipe
ini memiliki ciri khas yaitu unit – unit yang kecil atau terpisah – pisah
sesuai dengan fungsi.
d)
Town-Like
plan
Pada
jenis ini memiliki ciri yaitu banyak nya ruang dan fungsi, oleh karena itu
metafora dari pada bentuk kota yang dikelilingi oleh banyak ruang penting.
2.2.3 Kebijakan
Pemerintah
Dalam pengambilan kebijakan
pemerintah disesuaikan dengan TOR proyek yaitu dikelola oleh pihak swasta, maka
disesuaikan dengan Peraturan Mentri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI
No.51 tahun 2018. Berisi tentang lahan untuk kampus PTS yang akan didirikan
memiliki luas paling sedikit :
a)
10.000
( sepuluh ribu ) meter persegi untuk universitas
b)
8.000
( delapan ribu ) meter persegi untuk institut
c)
5.000
( lima ribu ) meter persegi untuk sekolah tinggi, politeknik, akademi, atau
akademi komunitas.
Dalam sistem
organisasi sekolah tinggi dibagi bermacam – macam tugas dan penanggung jawab
dibidangnya, berikut adalah struktur organisasi sekolah tinggi :
Gambar 2 Tabel Struktur Organisasi
2.4. Studi Preseden
Studi Preseden dilakukan untuk menambah data terkait
isu – isu yang ada dalam bangunan Sekolah Tinggi ini. Studi preseden dipilih
sesuai dengan proyek yang akan dibangun seperti : bangunan Pendidikan arsitek
dan desain, lokasi kampus yang berada di Asia sebagai penyesuaian desain
terhadap iklim, dan desain unik sebagai invasi dan motivasi perancangan.
2.4.1 University of Bergen
Lokasi : Norwegia
Area : 14800 m2
Tahun
bangun : 2017
Arsitek :
Snohetta
Jurusan
yang ada pada kampus ini adalah desain dan seni. Bangunan ini dibagi menjadi 2
zonasi yaitu : bagian internal (dikhususkan untuk siswa dan staf ) dan satu
lagi terbuka untuk umum. Bangunan ini memiliki konsep ruang dengan semi iklim. Tujuan
nya adalah untuk membebaskan siswa dan staf dari keterbatasan.
Gambar 3 University
of Bergen
(sumber www.archdaily.com)
Karakteristik
yang menonjol dari bangunan ini adalah karakteristiknya yang kokoh dan mudah
dibentuk serta dirancang untuk menumbuhkan kreativitas. Terlihat dari
ruang-ruang yang besar tanpa ada keterbatasan. Terdapat beberapa ruang publik,
serta ruang artistik bagi mahasiswa untuk dijadikan ajang pameran hasil karya. Bangunan
ini terdiri dari 4 lantai. Pada lantai bawah terdapat ruang workshop, auditorium,
dan workspace. Dimana memiliki sifat publik dan tingkat kebisingan yang
cukup tinggi. Pada lantai 2 bangunan terdapat ruang akademik seperti kelas,
studio, dan perpustakaan. Pada lantai 3 memiliki area privat yang diletakkan
ruang kantor dan laboratorium. Untuk Lantai 4 terdapat ruang studio dimana
memiliki zona privat dengan tingkat kebisingan rendah.
Gambar 4 University of Bergen
Sumber www.archdaily.com
Bangunan ini memiliki fasad yang simple
dengan menekankan kesan karakteristiknya yaitu bangunan kokoh, dengan
penambahan jendela berbentuk kotak kantilever yang muncul dari fasad
dapat berfungsi sebagai zona sosial. Dengan begitu menimbulkan kesan bangunan
kokoh, ramah lingkungan , dan rapi. Material yang digunakan pada bangunan ini
antara lain : kayu pinus, aluminium mentah, baja mentah, dan beton. Atap kaca
pada bangunan ini berfungsi sebagai pencahayaan pada dalam bangunan yang sudah
diatur sesuai ketinggian dan lebarnya. Sehingga meninggalkan suasana ruangan
yang asli dan alami.
Gambar 5
University of Bergen
Sumber www.archdaily.com
2.4.2 Design University of Melbourne
Lokasi : Australia
Area : 15772 m2
Tahun
bangun : 2014
Arsitek : John Wardle Architects,NADAAA.
Jurusan yang ada pada kampus ini
adalah akutansi, studi aktuaria, ilmu pertanian, Teknik arsitektur, arsitektur,
seni dan budaya, Pendidikan seni, Bahasa, dan stem, asia, audiologi dan
patologi wicara, bio informatika, ilmu biologi, Teknik biomedis, administrasi
bisnis, Teknik kimia, Teknik sipil, menari, ilmu data, psikologi ,dan lainnya.
Gedung kampus yang berada di
Australia ini sudah menjadi bangunan ikonik dan sudah terkenal dimana – mana.
Konsep desain yang modern menjadi kan suatu desain yang maju. Pusat desain
terletak pada aula studio, dimana ruangan yang memiliki ukuran yang luas dan
fleksibel memudahkan orang untuk melakukan berbagai aktivitas didalamnya.
Penggunaan secondary juga menambah kesan estetik dan menghindarkan kesan
monoton pada bangunan, berfungsi juga sebagai penahan sinar matahari yang
berlebih.
Gambar 6 Design University of Melbourne
Sumber www.archdaily.com
Pada desain ini sudah memenuhi
target area dan anggaran yang sudah dijelaskan, dengan terdiri dari 6 lantai
yang sudah termasuk basement. Pada lantai dasar terdapat pusat desain yang
menjadikan bangunan ini menarik yaitu terdapat Aula studio, ukuran ruangan ini
cukup besar sehingga membuat nyaman saat beraktivitas. Memiliki ketinggan atap
yang tinggi atau void yang dapat dilihat dari berbagai lantai diatasnya
untuk melihat kebawah. Fungsi nya juga untuk menciptakan udara tetap segar dan
cahaya yang masuk saat walaupun saat keadaan ramai diruangan. Pada bangunan
terdapat core bangunan yang terletak pada tengah massa bangunan. Tiap
lantai juga memiliki klasifikasi kategori berdasarkan aktivitas ruang seperti
pada lantai bawah terdapat ruang public seperti co-working space, untuk
lantai 2 terdapat laboratatorium , lantai 3 terdapat studio dan kantor, dan
lantai 4 terdapat studio dan kantor.
Gambar 7 Design University of Melbourne
Sumber www.archdaily.com
Bangunan kampus ini jika dilihat
dari penggunaan ornamen dari luar bangunan sudah banyak menggunakan teknologi
modern seperti : Secondary skin yang merupakan pelindungan bangunan dari
paparan sinar matahari yang cukup banyak. Material yang digunakan adalah stainless.
Ada juga desain atap kayu pada aula dan koridor lantai 2 keatas yang mempunyai
bentuk tidak beraturan. Bentuk interior Sebagian memiliki bentuk yang
tidak beraturan dan berbahan material kayu selain meningkatkan unsur modern,
menambahkan kesan estetik dan alami pada ruangan.
Gambar 8 Design University of Melbourne
(Sumber www.archdaily.com)
Gambar 9 Design University of Melbourne
(sumber www.archdaily.com)
2.4.3 Musashino Art University Building
Lokasi : Jepang
Area : 3444 m2
Tahun
bangun : 2019
Arsitek :
Multiply Architecs, Serie Architecs, Surbana Jurong
Jurusan yang ada pada kampus ini
adalah lukisan dan seni grafis, desain komunikasi visual, desain industry,
skenogrofi, desain fashion, arsitektur, dan manajemen seni.
Gedung Kampus Musashino ini
didesain sebagai kampus seni yang unik, berada di Jepang. Eksplorasi desain gedung
ini berfokus pada desain interiornya yang mengutamakan pada pendalaman konsep Semi-architectur atau unfinished, yaitu dimana
material pada bangunan diperlihatkan atau di ekspos, mengacu pada arsitektur
yang belum selesai yang belum selesai dan terus berubah melalui modifikasi yang
dilakukan penggunan itu sendiri. Fungsi nya selain memberikan informasi atau
terkait struktur pada mahasiswa ini juga dapat menambah kesan estetik dalam
ruangan. Bangunan ini juga memiliki konsep ruang open space yang
berfungsi untuk menciptakan ruang yang fleksibel.
Gambar 10 Musashino Art University Building
(sumber www.archdaily.com)
Pada pembagian area dan zoning,
Gedung kampus memiliki 3 lantai saja. Dimana pada lantai 1 diletakkan ruangan –
ruangan penunjang, workshop, hall, dan lainnya. Karena dimana lantai 1
menjadi area dengan tingkat kebisingan tinggi. Pada lantai 2 diletakkan ruang
kelas, studio dan lainnya, di lantai 2 menjadi tempat banyaknya kegiatan
aktivitas mahasiswa. Pada lantai 3 sebagai lantai atas diletakkan kantor dan
ruang khusus yang bersifat privat. Pada bangunan ini memiliki core
bangunan yang berada pada tengah bangunan. Pada ruang workshop juga menggunakan
konsep open space dengan membuat kan pembatas sementara untuk kebebasan
mahasiswa dalam menggunakannya.
Gambar 11 Musashino Art University Building
(sumber www.archdaily.com)
Pada aspek formal bangunan ini
dapat dilihat dengan fasad bangunan yang tidak terlalu banyak ornament dan
hiasan, sesuai dengan ciri khas bangunan tradisional Jepang yang memiliki kesan
kesederhanaan, kepolosan, dan kelurusan.
Gambar 12 Musashino Art University Building
(sumber www.archdaily.com)
2.5 Kesimpulan
Studi Preseden
Setelah melakukan pembahasan
mengenai tipologi dan juga studi preseden yang sesuai dengan proyek yang akan
dibuat, dapat dijelaskan pada kesimpulan kali ini baik mengenai tipologi maupun
studi preseden. Berikut hasil yang didapatkan :
Tabel 1. Kesimpulan Presden
PRESEDEN |
KELEBIHAN |
KEKURANGAN |
|
|
Faculty of Fine Art, Music and Design of the University of
Bergen |
Zonasi ruang yang
memisahkan privat dan publik |
Desain fasad yang
kurang mendukung untuk diterapkan di Indonesia |
||
Ruang work space
|
||||
Core bangunan yang kurang
mencukupi kebutuhan massa bangunan yang besar |
||||
Penggunaan material
alami |
||||
Design University of Melbourne |
Ruang penunjang
seperti co-working space dan lainnya. |
Zonasi pada ruang
belum sepenuhnya efektif, karena masih terdapat ruang yang privasinya
masih belum optimal |
||
Desain interior yang
unik |
||||
Sirkulasi yang kurang efektif |
||||
Desain fasad yang
cocok |
||||
Musashino Art University Building |
Zonasi ruang yang
memisahkan privat dan publik |
Desain fasad yang monoton |
||
Sirkulasi yang
fleksibel serta core yang tercuupi |
||||
Ruang penunjang masih kurang |
||||
Desain interior yang
unik |
||||
a)
Pembagian
tata letak ruang
Peletakkan
ruang dalam perancangan harus diperhatikan, Diatur dalam zonasi perlantai yang
diurutkan berdasarkan tingkat kebisingan dan privasi dari masing – masing ruang
serta fungsi daripada ruang.
b)
Ruang
Penunjang
Adanya
ruang penunjang sebagai kebutuhan diluar jam pelajaran dan juga sebagai sarana
tambahan belajar. Berupa ruang workspace dan ruang komunal yang
berfungsi sebagai tempat berdiskusi, bersosial, dan mengerjakan tugas.
c)
Desain
Interior dan Eksterior.
Desain
fasad yang dapat mempengaruhi daripada kegitan di ruang dalam, seperti :
peletakkan kaca dan bukaan pada fasad. Untuk desain interior diterapan untuk
meni ngkatkan kreativitas serta menimbulkan kenyamanan pada aktivitas didalam.
d)
BAB III
METODE PERANCANGAN
Pemilihan tapak dimaksudkan untuk
mencari lahan yang berpotensi berdasarkan kriteria – kriteria penentuan
pemilihan, kriteria tersebut sebagai berikut :
1.
Permintaan
klien / TOR
Luas lahan yang
ditentukan serta ketentuan lokasi yang diminta dalam TOR atau klien yaitu ingin
membangun Sekolah Tinggi dipusat kota tetapi tidak berada pada daerah CBD (
Central Business District ).
2.
Mudah
dalam pencapaian
Terdapat kondisi jalan
yang baik dan juga terdapat fasilitas meliputi kendaraan umum di sekitar lahan
menjadi pertimbangan dalam pencapaian dan kemudahan untuk ke lokasi lahan.
3.
Dekat
dengan fasilitas – fasilitas pendukung perancangan
Adanya fasilitas
penunjang di dekat area tapak untuk mendukung dan mengembangkan obyek
perancangan. Dalam hal ini, terkait dengan pengembangan pendidikan yang luas
maka diperlukan adanya fasilitas berupa perpustakaan, penyedia alat pendidikan,
tempat berkumpul hasil karya, dan lainnya.
4.
Dekat
dengan bangunan sekitar.
Menjadikan Sekolah
Tinggi dapat cepat terkenal dalam hal mempromosikan Sekolah Tinggi.
Dalam perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur dan
Desain, sangat penting untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh pengguna
dan kelompok yang memiliki fungsi
aktivitas dengan dikelompokan berdasarkan tingkat kepentingannya adalah sebagai
berikut.
a)
Fungsi
Primer, dimana fungsi ini merupakan fungsi utama dari bangunan tersebut.
Terdapat kegiatan paling utama, yaitu belajar mengajar yang termasuk kegiatan
akademis.
b)
Fungsi
Sekunder, merupakan fungsi yang terjadi akibat adanya kegiatan yang digunakan
untuk mendukung kegiatan utama, yaitu kegiatan yang merupakan unsur kegiatan
non akademis. Terbagi 2 yaitu :
i.
Mahasiswa
Dalam kegiatan mahasiswa
melakukan kegiatann yang berupa gelar karya, ukm, olahraga, dan kegiatan
eksternal dan internal
ii.
Non
mahasiswa
Dalam non-akademis
dapat melakukan kegiatan studi banding, penyewaan gedung, dan berkunjung ke
area working space.
c)
Fungsi
Tersier, merupakan kegiatan yang mendukung terlaksananya semua kegiatan baik
primer maupun sekunder. Termasuk di dalamnya yaitu kegiatan- kegiatan servis
meliputi perbaikan bangunan maupun kegiatan keamanan.
3.1.1 Analisis Pengguna
Pengguna pada Sekolah Tinggi
Arsitektur dan Desain ini dapat diklafikasi menjadi 4 kategori, yaitu dosen dan
mahasiswa , pengelola,dan pengunjung.
a)
Dosen
Dosen melakukan
mengajar terhadap mahasiswa , diskusi ,penelitian, dan membimbing mahasiswa.
b)
Mahasiswa
Mahasiswa hampir sama
dengan aktivitas dosen yaitu belajar/ mengikuti perkuliahan, diskusi, olahraga,
dan melakukakn penelitian.
c)
Pengelola
Melakukan kegiatan
dalam mengatur dan perencanaan penyelenggaraan kegiatan Sekolah Tinggi
Arsitektur dan Desain. Serta melakukan publikasi kepada masyarakat luas.
d)
Pengunjung
Pengunjung atau tamu
terdiri dari masyrakat umum dan akademisi. Aktivitas yang biasa dilakukan
antara lain melihat hasil karya mahasiswa dan melakukan studi banding. Serta
mencari informasi terkait Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain.
Analisis
program studi dibuat untuk mengetahui aktivitas dan ruang khusus. Tiap program
studi memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing. Dalam bentuk kegiatan
yang dilakukan dalam hal praktek belajar. Sehingga dibutuhkan juga ruang ruang
khusus yang dapat menampung tersebut. Adapun beberapa kesamaan dalam praktek
dan kebutuhan khusus program studi, dengan begitu perlunya dijelaskan
pengertian dan karakteristik tiap program studi :
a.
Arsitektur
Program studi arsitektur adalah
salah satu program studi yang mempelajari desain serta rancangan kontruksi
bangunan. Bidang studi program arsitektur cenderung lebih berfokus untuk
menuangkan konsep, ide, dan desain bangunan dalam sebuah rancangan. Dalam pembelajaran arsitektur
dilakukan secara teori dan praktek seperti melakukan desain 2d hingga 3d.
Sehingga dibutuhkan ruang seperti :
1.
Studio
gambar
2.
Woodworking
workshop
3.
Digital
modelling
4.
Metal
workshop
5.
Laboratorium
computer
b.
Arsitektur
Lanskap
Arsitektur lanskap adalah bidang
keilmuan yang terbangunoleh kerangka keilmuan secara intradisiplin yang berawal
dari ranah arsitektur, lingkungan, dan desain. Arsitektur lanskap menggabungkan
seni dan ilmu menata lahan yang memepelajari pengaturan ruang dan massa di alam
terbuka. Sehingga dibutuhkan ruang untuk membantu pembelajaran , antara lain :
1.
Studio
gambar
2.
Laboratorium
computer
3.
Ruang
outdoor
c.
Desain
Komunikasi Visual (DKV)
Program studi desain komunikasi
visual adalah program studi yang mengkolaborasikan proses perancangan dan
pengkajian desain serta aplikasinya dalam berbagai media baik melalui perangkat
teknologi digital maupun manual untuk mewujudkan produk industri kreatif
dibidang desain komunikasi visual mendasarkan pada karakter budaya nusantara.
Terdapat beberapa ruang yang digunakan untuk pembelajaran :
1.
Laboratorium
computer
2.
Studio
gambar ( ilustrasi )
3.
Printmaking
lab
d.
Desain
Produk
Desain produk adalah program keilmuan
desain dan manjemen produksi termasuk di dalamnya desain komunikasi. Desain
produk merupakan program studi yang mempelajari bagaimana suatu produk desain
yang nyaman dan memenuhi aspek estetika untuk diproduksi secara masal. Sehingga
dilakukannya pembelajaran melaui teori dan praktek sebagai pendukung, dimana
membutuhkan beberapa ruang seperti :
1.
Studio
gambar / studio keramik
2.
Laboratorium
computer
3.
Woodworking
workshop
4.
Digital
modelling
5.
Metal
workshop
e.
Fashion
Program studi fashion merupakan
program studi yang bertujuan menghasilkan lulusan kreatif dan mandiri yang
mempunyai keunggulan intelektual di bidang desain fashion dan produk gaya
hidup. Nantinya lulusan fashion ini adalah sarjana desain di bidang industri
yang mampu berpikir secara integritatif dan kreatif, mulai dari
merancang konsep hingga proses pengerjaan dan hasil jadi. Untuk membangun kompetensi
tersebut, pembelajaran dilakukan secara teori dan praktek. Sehingga dibutuhkan
ruang seperti :
1.
Laboratorium
computer
2.
Ruang
gambar desain
3.
Ruang
workshop fashion/ sewing
3.3
Analisis
Lahan
3.3.1 Lokasi lahan
Gambar
13 Lokasi lahan
Lokasi lahan Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain berada di
Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara, Way Halim Permai, Kec. Sukarame, Kota
Bandar Lampung, Lampung, dengan kode pos35133. Lokasi berada di pusat Kota
Bandar Lampung tetapi bukan di daerah CBD ( Central Business District ).
Dengan luas lahan ± 1,12 Hektar. Lokasi berada di pusat pengembangan BWK C yang
merupakan bagian pengembangan struktur kota di bidang pemerintahan provinsi dan
pendidikan tinggi. Lahan juga dekat dengan perumahan , maka diharapkan pada
perancangan harus mampu menarik minat terhadap masyarakat dan perhatian masyarakat.
Dengan titik koordinat 5°23'10.2"S
105°16'55.7"E.
a)
Batas
Utara : Mall
Transmart.
b)
Batas
Timur : Lahan kosong.
c)
Batas
Barat : Jl.
Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara.
d)
Batas
Selatan : Lahan kosong.
3.3.2
Analisis
Pencapaian
Analisis ini berfungsi sebagai bagaimana akses
pencapaian ke lokasi lahan dapat dijangkau oleh pengunjung. Sebagian besar
dikawasan ini menggunakan transportasi darat berupa mobil, motor, sepeda, dan
pejalan kaki.
Gambar
14 Pencapaian
Penjelasan :
a.
Dari arah utara menggunakan Jl. Letjen Alamsyah Ratu
Prawiranegara. Kondisi jalan cukup baik, beraspal, ukuran yang lebar, cukup
ramai karena dekat dengan pintu keluar Transmart. Pencapaian ini sangat
efektif, karena jalannya lurus dan langsung menuju lokasi.
b.
Dari
arah Barat menggunakan Jl. Griya Indah. Kondisi cukup baik, kurang efektif
untuk dijadikan pencapaian karena jalan tersebut adalah jalan milik perumahan
yang ada disekitar.
c.
Dari
arah selatan menggunakan Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara.Kondisi jalan
cukup baik, beraspal, ukuran lebar, dan cukup ramai karena dari arah kota dan
daerah komersial. Pencapaian ini kurang efektif, karena harus memutar balik
karena terdapat pembatas jalan di tengah jalan
3.3.3
Analisis
Topografi dan Hidrologi
Gambar 15 Topografi dan Hidrologi
Topografi dan
hidrologi pada lahan cukup datar hanya saja pada bagian sisi dalam tengah
pinggir terdapat perubahan elevasi yang tidak terlalu besar. Sehingga kontur
dapat diasumsikan sebagai lahan datar. Untuk kondisi tanah sendiri masuk dengan
kategori tanah laterit yang dimana jenis tanah umum yang berada di Indonesia.
Untuk aliran air mengarah pada sisi depan karena lahan masih dalam kategori
datar.
3.3.4
Analisis
Matahari
Gambar 16 Matahari
(sumber sunearthtools)
Pada pengambilan data matahri pada area lahan
menggunakan sunearthtools untuk mengetahui arah pergerakan matahari,
cahaya yang masuk, dan jatuhnya bayangan. Sehingga butuhnya perhatian khusus
untuk mendesain bangunan pada yang terkena sinar matahri secara berlebih untuk
dijadikan lahan terbuka dan dimanfaatkan
menjadi pencahayaan alami pada siang hari dengan penambahan kisi- kisi.
3.3.5
Analisis
Angin
Gambar 17 Angin
(sumber
WR.Plot)
Arah angin berasal dari Utara yang berpotensi
menjadi polusi dan debu yang bisa masuk kedalam bangunan, perlunya ada desain
khusus agar dapat memaksimalkan bukaan terhadap respon angin tersebut.
3.3.6
Analisis
Vegetasi
Pada area lahan yang masih kosong dan tidak terawat,
banyak ditumbuhi berbagai jenis macam vegetasi yang tumbuh liar disana.
Beberapa tanamanan liar nantinya akan di angkat dan ditata ulang sesuai dengan
kebutuhan perancangan agar terlihat rapih dan fungsional. Vegetasi yang
ada seperti pohon jati, pohon Ketapang, pohon jagung, pohon pisang, dan
vegetasi lainnya.
3.3.7
Analisis
Kebisingan
Sebagai
respon terhadap kebisingan, hal ini dapat berpengaruh terhadap isu kenyamanan
bangunan. Maka respon meliputi zonasi bangunan khususnya untuk area privat atau
area belajar yang membutuhkan kebisingan yang rendah.
3.3.8 Analisis view
A.
View
keluar / View bagian A
View keluar adalah positif karena
menghadap Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara. Dapat dibuat pengolahan
desain fasad yang baik karena dapat menjadi ikonik atau identitas yang menarik
perhatian. View kedalam positif karena massa bangunan akan mudah terlihat tanpa
penghalang dan mudah diakses jalan utama.
B. View
sisi bagian B
View keluar dan
kedalam adalah negatif karena pada sisi tersebut terdapat bangunan transmart yang cukup tinggi ±8 m dan menempel pada dinding
pembatas.
C. View
sisi bagian C
View keluar dan
kedalam adalah positif karena pada sisi tersebut masih merupakan lahan kosong,
sehingga pada sisi tersebut dapat melakukan pengolahan fasad yang menarik.
3.3.9
Analisis
Infrastruktur dan Utilitas
Gambar 22 Infrastruktur dan utilitas
Pada area lahan terdapat beberapa bangunan komersial
seperti cafe, rumah makan, swalayan, dan mall. Untuk
irigasi sendiri sudah tersedia dengan ukuran lebar ±80 cm dan kedalamannya ±1m dengan
kondisi yang cukup baik. Untuk pedestarian belum tersedia. Lahan memiliki satu
potensi untuk dijadikan akses pintu masuk, kondisinya terdapat vegetasi
dan 2 buah tiang telepon yang sudah tidak berfungsi dan nantinya bisa dicabut
atau pindahkan.
3.3.10
Analisis
Regulasi
Berdasarkan PERDA Kota Bandar Lampung No.10 Thn 2011
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah R tahun 2011-2030 diperoleh regulasi pada lahan
sebagai berkut :
a)
Berdasarkan
pasal 19 ayat 3 fungsi lahan merupakan kawasan perdagangan/jasa dan pemerintahan, kawasan subpusat pelayanan kota, yang
berfungsi sebagai pendidikan tinggi dan budaya,
transportasi dasar, perdagangan dan jasa, pemukiman
perkotaan.
b)
RTH pada setiap bangunan
publik maupun privat dengan menetapkan koefisien dasar hijau (KDH) minimum 20%
untuk bangunan publik dan 10% untuk bangunan privat. Sehingga tidak ada
ketentuan wajib.
KDH = 40%
x (luas lahan – KDB)
KDH =
40% x ( 11.200 m2 –
6.720 m2 ) =
1.792 m2
c)
Berdasarkan
PERDA No.07 Thn 2014 pasal 24, GSB jalan arteri primer dan sekunder paling
sedikit 10 m dari tepi bahu jalan.
d)
KDB
pada bangunan mengikuti dengan Kawasan yang merupakan Kawasan padat/ pusat kota
, maka pda Kawasan KDB nya sebesar 60-100%.
KDB = 60% x luas lahan
KDB = 60% x 11.200 m2 = 6.720 m2
e)
Berdasarkan
PERDA kota Bandar Lampung No.21 Thn 2014 pasal 26, pada zona III KLB memiliki
maksimal 2,4 untuk bangunan Gedung
KLB = 2,4 x 11.200 m2 = 26.880 m2
3.4 Isu Terkait Fungsi
1)
Ruang
Penunjang
Mahasiswa selain melakukan kegiatan akademik,
diharapkan dapat melakukan kegiatan non-akademik. Dengan begitu dibuatkan
ruang-ruang penunjang baik indoor maupun outdoor untuk fasilitas daripada
kegiatan tersebut. Ruang-ruang yang ditambahkan seperti : Co-working space,
gallery, Hall of fame, Amphitheater , taman, lapangan
olahraga, dan tenant. Mahasiswa juga dapat melakukan kegiatan praktek sebagai
persyaratan pembelajaran Sekolah tinggi yang memerlukan ruang praktek dengan
fungsi yang sesuai.
2)
Zonasi
Pembagian atau pemisah
antara kegiatan belajar mengajar yang bersifat privat dengan kegiatan penunjang
yang bersifat umum, dimana terdapat sebuah RSG dan tenant yang dibuka untuk
umum sesuai dengan permintaan klien sehingga perlunya pembagian zonasi
berdasarkan aktivitas.
3.5 Isu Khusus
Pada
perancangan proyek ini ada beberapa yang menjadi isu penting dalam melakukan
perencanaan yaitu berupa desain yang edukasi dan meningkatkan kreatif. Dimana hasil
dari perancangan dapat menjadi jawaban atas isu yang menjadi sebuah masalah.
Penerapan yang akan dilakukan antara lain : co-working space , ruang terbuka
aktif dan desain visual yang unik.
BAB IV
PEMOGRAMAN
4.1 Pendekatan dan
Strategi Programing
Pembahasan mengenai program ruang
dilakukakn dengan terlebih dahulu mengumpulkan data – data yang berkaitan
dengan perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi, yaitu dilakukan dengan
mengumpulkan data mengenai pelaku ruang itu sendiri beserta kegiatannya,
dilakukan dengan observasi lapangan baik studi kasus, serta dengan standar atau
literatur perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi. Persyaratan ruang yang
didapat melalui studi literatur dengan standar perencanaan dan perancangan
Sekolah Tinggi, sehingga dari hasil analisa terhadap kebutuhan dan persyaratan
ruang akan diperoleh program ruang yang akan digunakan pada proses perancangan.
Dalam penentuan luasan bangunan ini ditentukan berdasarkan regulasi peraturan
setempat didaerah Kota Bandar Lampung.
Pada peraturan yang digunakan
pada lahan, berikut besaran – besaran yang telah ditetapkan :
a)
KDB
( 60% x luas lahan ) = 6.720 m2
b)
KLB
( 2,4 x luas lahan )
= 26.880 m2
c)
KDH ( 40% x luas lahan ) = 1.792 m2
Pada proyek ini diasumsikan tidak
ada batasan biaya dalam proses perancangan. Kebutuhan ruang sebagian ditetapkan
dari klien yang sudah dijelaskan dalam Term Of Reference (TOR).
Sedangkan untuk kebutuhan ruang lainnya diasumsikan dan ditambahkan berdasarkan
hasil analisis, isu, dan studi preseden.
4.1.1
Tinjauan Ruang
1.
Gerbang
Gerbang
merupakan akses atau batasan wilayah luar dan dalam. Gerbang juga bisa dijadikan
fokal view pertama dari pengunjung yang datang.
2.
Ruang
Serba Guna
Ruang
serba guna merupakan ruangan yang dapat berubah berubah secara fungsionalnya
dan kebutuhan penghuninya. Dengan kriteria bebas kolom dan dapat menunjang
kegiatan dengan kapasitas peserta banyak. Untuk ukuran didapatkan berdasarkan
asumsi dan analisis didalam sebuah ruang serba guna biasanya terdapat :
a)
Lobby
Lobby adalah sebuah
ruang teras yang berhubungan atau dekat dengan pintu masuk gedung yang
dilengkapi meja dan kursi
b)
Aula
Tempat dilakukannya
acara inti atau sebagai titik kumpul sebuah acara.
c)
Toilet
Toilet merupakan
fasilitas untuk melakukan sanitasi atau buang air kecil dan besar. Pada toilet
sendiri dibuatkan terpisah antara toilet pria dan toilet wanita pada ruang
serba guna dengan jumlah unit menyesuaikan denga kapasitas ruang serba guna.
d)
Backstage
Backstage yang
berfungsi sebagai persiapan bagi pengguna untuk tampil dalam suatu acara diatas
panggung. Backstage juga berfungsi sebagai penyimpan dan ruang tunggu saat
acara berlangsung.
e)
Ruang
ME
Ruang ME berfungsi
sebagai pusat pengaturan kelistrikan dan juga tempat mengatur teknisi dalam
kelistrikan saat acara di ruang serba guna.
f)
Gudang
Gudang merupakan
tempat untuk menyimpan alat perlengkapan dalam ruang serba guna.
3.
Kampus
a)
Ruang
Kelas
Ruang kelas merupakan
sebuah ruangan yang digunakan untuk mahasiswa dan dosen dalam menjalani proses
belajar dan mengajar.
Persyaratan ruang yang
perlu diperhatikan
1)
Standar
ruang 1,50 - 2 m2/
mahasiswa (Neufert).
2)
Terdapat
ruang kelas kecil dan besar.
3)
Peletakan
kursi dan meja yang memenuhi syarat agar semua pengguna dapat melihat dengan
jelas ke arah papan.
4)
Jarak
antar perabot yang diperhatikan.
b)
Ruang
Studio
Ruang studio merupakan
tempat para mahasiswa dalam membuat hasil karya atau bekerja melakukan suatu
karya. Didalam ruangan ini menyediakan fasilitas sesuai dengan kebutuhan
program studinya. Untuk ukuran studio menyesuaikan dengan jumlah dan ukuran
alat yang dibutuhkan tiap jurusan. Berdasarkan BSNP standar ruang yang
dibutuhkan 4 m2
/org disesuaikan dengan kapasitas studio.
c)
Ruang
Bengkel / Workshop
Bengkel adalah ruangan
yang berfungsi untuk tempat perbaikan, perawatan peralatan, dan pembuatan yang
menggunakan peralatan. Dalam workshop memiliki ciri khas masing –
masing, tetapi dapat digunakan secara bersama antar program studi dengan yang
sudah dijelaskan dalam analisis program studi. Adapun jenis daripada ruang
bengkel yang disediakan seperti :
1)
Ruang
Workshop Fashion / Sewing
Berfungsi sebagai
ruangan penunjang kegiatan berupa kegiatan menjahit dan merancang sebuah baju
yang digunakan untuk program studi fashion.
2)
Metal
Workshop
Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa
kegiatan memotong, menyambungkan, dan lainnya yang berbahan logam. Ruangan ini
digunakan untuk program studi arsitektur dan desain produk.
3)
Digital
Modelling
Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa
kegiatan mencetak sebuah model berupa 3d. Ruangan ini digunakan untuk program
studi arsitektur dan desain produk.
4)
Woodworking
Workshop
Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa
kegiatan memotong, menyambungkan, dan lainnya yang berbahan kayu. Ruangan ini
digunakan untuk program studi arsitektur dan desain produk.
5)
Printmaking
lab
Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa
kegiatan print, menyablon, dan lainnya. Ruangan ini digunakan untuk program
studi desain komunikasi visual.
Didalam ruangan bengkel atau workshop terdapat
peralatan yang cukup berat dan lebar ukurannya. Sehingga diperlukan ruangan
khusus yang diletakkan pada lantai bawah untuk mempermudah perbaikan dan
perawatan alat. Kebisingan yang cukup tinggi dari hasil kerja alat menjadi
alasan agar tidak mengganggu aktivitas belajar dan mengajar.
d)
Ruang
Multimedia / Laboratorium Computer
Ruang multimedia
adalah ruangan yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan pembelajran dan
pencarian informasi menggunakan teknologi dan komunikasi dengan memanfaatkan
computer.Berdasarkan stnadar daripada BSNP memiliki standar 2.5 m2 /org.
e)
Ruang
perpustakaan
Perpustakaan adalah
ruangan pendukung diluar jam pelajaran yang berfungsi sebagai tempat mahasiswa
dan dosen mencari dan mendapatkan informasi atau ilmu dari berbagai media yang
disediakan didalamnya.
Persyaratan yang harus
diperhatikan :
1)
Peletakan
perpustakaan yang strategis dalam kampus sehingga mudah dicapai.
2)
Untuk
rasio luas ruang perpustakaan adalah 0,2 m2/ mahasiswa, dengan luas total minimum 200 m2
dan lebar minimum 8 m2. (menurut BSNP ).
f)
Klinik
Poliklinik merupakan
tempat pelayanan kesehatan dengan lingkup kecil sebagai penangan pertama dalam
lingkungan sekolah. Sehingga poliklinik tidak bisa melayani penyakit berat
seperti di rumah sakit. Luas ruang kesehatan sesuai dengan kebutuhan civitas
akademik, dengan luas total minimal 12 m2 (menurut BSNP ).
g)
Co
Working Space
Ruang ini digunakan
untuk mahasiswa bersosialisasi, berkumpul , dan beristirahat di jam luar kuliah
berlangsung tanpa ada aturan.
h)
Hall
of Fame
Hall of fame adalah
ruangan terbuka yang berfungsi sebagai apresiasi atas hasil karya mahasiswa dan
juga sumber informasi tambahan bagi mahasiswa.
i)
Ruang
Dosen
Ruang dosen merupakan sarana yang ada didalamnya
terdapat dosen yang mengerjakan pekerjaannya selain mengajar, dalam ruangan
tersebut juga digunakan sebagai tempat beristirahatnya, berdiskusi, dan
kegiatan
j)
Gudang
Gudang adalah ruangan
sebagi tempat penyimpanan barang yang belum digunakan atau dibutuhkan.
k)
Toilet
Toilet berfungsi
sebagai tempat buang air kecil atau besar bagi pengguna Gedung. Persyaratan
yang harus diperhatikan :
a.
Minimum
terdapat 1 unit toilet untuk setiap 40 mahasiswa, 1 unit untuk setiap 30
mahasiswi, 1 unit untuk 40 dosen/karyawan laki – laki, dan 1 unit untuk 30
dosen / karyawan perempuan (menurut BSNP ).
b.
Luas
minimum toilet 1 unit adalah 2 m2
.
c.
Memiliki
batas yang berdinding,beratap,dapat dikunci,dan mudah dibersihkan.
d.
Tersedia
air bersih di setiap unit.
l)
Musholla
/ Tempat ibadah
Tempat ibadah yang
disediakan seperti masjid yang digunakan untuk beragama islam dalam beribadah
dan mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Luas tempat ibadah sesuai dengan
kebutuhan tiap civitas akademik, dengan luas total minimum adalah 24 m2 (menurut BSNP
).
m)
Ruang
Pimpinan
Ruang
pimpiman berfungsi sebagai tempat melakukakan kegiatan pengelohan yayasan dan
pertemuan dengan pimpinan
Persyaratan yang harus diperhatikan :
a.
Letak
ruang pimpinan mudah diakses oleh tamu.
b.
Ruang
pimpinan memiliki luas minimum 12 m2/
orang dan lebar minimum 3 m2
(menurut BSNP ).
c.
Perabot
yang digunakan seperti ; meja, kursi, alat elektornik, dan lemari.
n)
Ruang
Staff
Ruang staff adalah
ruang kerja untuk pengelola atau pegawai yang bertugas mengelola yayasan.
Dengan luas minimal 48 m2
(menurut BSNP).
o)
Ruang
Administrasi
Ruang Administrasi
adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat bekerja nya pegawai atau staff yang
mengerjakan administrasi sekolah tinggi.
Persyaratan yang harus
diperhatikan :
1)
Peletakan
ruang administrasi berada di tempat strategis yang dapat dilihat dari halaman
dan dekat dengan ruang pimpinan.
2)
Perabot
yang digunakan seperti ; meja, kursi, dan lemari.
p)
Ruang
Rapat
Ruang rapat berfungsi
sebagai tempat pertemuan antara pimpinan, pejabat maupun staff yang terkait.
Persyaratan yang harus
diperhatikan :
1)
Peletakan
ruang yang jauh dari kerumunan orang atau privasi.
2)
Perabot
yang digunakan seperti ; meja, kursi, alat elektornik, LCD, dan lemari.
4.
Sarana
Olahraga
Sarana
Olahraga berfungsi sebagai penunjang kegiatan mahasiswa didalam bidang
olahraga. Selain itu juga digunakan sebagai mengembangkan bakat, minat, dan
hoby mahasiswa. Sarana olahraga ini memuat seperti lapangan basket, lapanga
futsal, lapngan voly, lapanga tenis, dan lainnya.
5.
Tempat
Hiburan
a)
Toko
retail / Cafetaria
Tenant dalam sekolah
tinggi ini berfungsi sebagai tempat berkumpul, makan, minum, bersosialisasi,dan
lainnya.
b)
Taman
Taman berguna sebagai
tempat rekreasi bagi penghuni sekolah supaya tidak menimbulkan sifat bosan dan
juga tempat bersantai menikmati udara segar.
6.
Tempat
Parkir
Tempat
parkir adalah tempat untuk menyimpan sementara kendaraan motor maupun mobil
yang datang ke sekolah tinggi. Parkir kendaraan dibuat dengan mengikuti standar
yang ditetapkan dengan peraturan daerah. Jika belum tersedia, maka standar yang
digunakan (menurut BSNP ) :
a)
Minimum
terdapat 1 tempat parkir kendaraan roda dua untuk 10 mahasiswa dan 1 untuk 2
karyawan atau dosen.
b)
Minimum
terdapat 1 tempat parkir kendaraan roda empat untuk 40 mahasiswa dan 1 tempat
parkir kendaraan roda empat untuk 10 karyawan atau dosen.
c)
Ukuran
minimum tempat parkir kendaraan roda dua adalah 1,5 m x 1m, dengan luas lahan
minimum 3 m2 per
satuan ruang parkir (SRP) termasuk sirkulasi.
d)
Ukuran
minimum tempat parkir kendaraan roda empat adalah 5 m x 2,5 m, dengan luas
lahan minimum 25 m2
per satuan ruang parkir (SRP) termasuk sirkulasi.
NO |
Jenis Kegiatan |
Pengguna |
Kegiatan |
Kebutuhan Ruang |
|
1 |
Edukatif |
Mahasiswa/I dosen |
Belajar mengajar |
Ruang kelas, Ruang studio, Ruang bengkel, Workshop. |
|
2 |
Komunikatif |
Mahasiswa/I, Dosen, Penunjang |
Bersosialisasi, interaksi, diskusi |
Ruang kelas, Hall of fame, Lobby, Galery, Amphitheater,
CoWorking Space. |
|
3 |
Rekreatif |
Mahasiswa/I, Dosen, Penunjang |
Bersosialisasi, interaksi, bermain |
Taman |
|
4 |
Penunjang |
Mahasiswa/I, Dosen, Penunjang |
Ibadah, Acara bersama, makan minum |
Mushalla, Tenant, Ruang Serba Guna |
|
Pengelola |
Pengelola, Mahasiswa/I Dosen |
Informasi, Kegiatan administrasi |
Ruang pimpinan, Ruang dosen, ruang administrasi, ruang
informasi, |
||
6 |
Servis |
Pegawai, Teknisi |
Mengelola, Mengatur, Merawat |
Ruang ME, Gudang, Pantry, Ruang keamanan. |
|
7 |
Olahraga |
Mahasiswa/i |
Berolahraga |
Lapangan Olahraga |
4.2 Program Ruang
4.2.1 Analisa Penzoningan Ruang
No |
Bangunan |
Ruang |
Aktivitas |
Zonasi |
Pengguna |
|
1 |
Sekolah |
Ruang Kelas |
Belajar, mengajar,
sosialisi |
Privat |
Mahasiswa/i Dosen |
|
Ruang Studio |
Belajar, mengajar,
sosialisi |
Privat |
||||
Workshop |
Belajar, mengajar,
sosialisi |
Privat |
||||
Laboratorium computer |
Belajar, mengajar,
sosialisi |
Privat |
||||
Perpustakaan |
Membaca dan mencari
informasi |
Publik |
Mahasiswa/i Dosen Pengelola |
|||
Klinik |
Berobat dan konsultasi |
Publik |
Mahasiswa/i Pengelola |
|||
Galery |
Pameran karya dan
sosialisasi |
Publik |
Mahasiswa/i Dosen Pengunjung |
|||
Co Working Space |
Berkumpul dan
sosialisasi |
Publik |
||||
Amphitheater indoor |
Seminar dan
pertunjukan |
Publik |
||||
Hall of Fame |
Belajar dan
bersosialisai |
Publik |
||||
R.Ketua |
mengelola |
Privat |
Pengelola/ staff, dosen, mahasiswa |
|||
Wakil I |
mengelola |
Privat |
||||
Wakil II |
mengelola |
Privat |
||||
Wakil III |
mengelola |
Privat |
||||
R.Kepala |
mengelola |
Privat |
||||
R.Kasubag |
mengelola |
Privat |
||||
R.Kaprodi |
mengelola |
Privat |
||||
R.Staff |
mengelola |
Privat |
||||
R.Dosen |
evaluasi dan istirahat |
Privat |
||||
R.Konseling |
konsultasi |
Privat |
||||
R.Administrasi |
mengelola |
Privat |
||||
R.Tunggu |
menunggu |
Publik |
||||
R.Rapat |
bersosialisasi, rapat |
Privat |
||||
Ruang ME |
Perbaikan dan
perawatan |
Privat |
Pengelola |
|||
R.Keamanan |
Keamanan dan
penertiban |
Privat |
||||
Gudang |
penyimpanan |
Privat |
||||
Toilet |
buang air kecil /
buang air besar |
Publik |
Pengelola/ staff, dosen, mahasiswa |
|||
2 |
Ruang Serbaguna |
Entrance |
menunggu |
Publik |
Pengelola, dosen, mahasiswa, pengunjung, penyewa |
|
Aula |
Berkumpul |
Publik |
||||
R. Tunggu VIP |
menunggu |
Privat |
||||
Toilet |
buang air kecil /
buang air besar |
Publik |
||||
Backstage |
penampilan dan
persiapan |
Publik |
Penyewa dan pengelola |
|||
Ruang ME |
kontrol dan perawatan |
Privat |
Pengelola |
|||
Gudang |
penyimpanan |
Privat |
||||
3 |
Komersial |
Toko Swalayan |
Berbelanja |
Publik |
Pengelola, mahasiswa/i, pengunjung |
|
Cafe |
Memesan makan dan
minum |
Publik |
||||
T.Makan |
Makan dan
bersosialisasi |
Publik |
||||
Gudang |
Penyimpanan dan
pengantar |
Publik |
Pengelola |
|||
4 |
Sarana Olahraga |
Lapangan |
Berolahraga |
Publik |
Mahasiswa/i |
|
4.2.2
Simulasi Jadwal :
Untuk menentukan
keperluan ruang – ruang yang ada ,diperlukan simulasi jadwal yang disusun
dengan mengikuti sesuai kurikulum yang di analisis. Pada tiap program studi
terdapat 4 angkatan, untuk 1 angkatan program studinya terdiri maksimal 60
mahasiswa, maka total jumlah mahasiswa yang ada maksimal 1200 mahasiswa. Pada
ruang kelas dibagi menjadi 2 jenis kelas, yaitu kelas besar yang bersisi 60
mahasiswa dan kelas kecil 30 mahasiswa. Berikut hasil simulasi jadwal
A.
Program
Studi Arsitektur
Gambar 23
Jadwal ruang studio arsitek
Gambar 24 Jadwal ruang studio tugas akhir
arsitektur
Gambar
25 Jadwal ruang kelas 1
Gambar
26 Jadwal ruang kelas 2
Gambar
27 Jadwal ruang gabungan arsitektur,arsitektur lanskap, dan desain produk
Keterangan :
i.
Biru
muda : semester 2
ii.
Merah
: semester 4
iii.
Kuning
:
semester 6
iv.
Hijau
muda : semester 8
B.
Program
Studi Arsitektur Lanskap
Gambar
28 Jadwal ruang studio arsitektur lanskap
Gambar
29 Ruang studio akhir arsitektur lanskap
Gambar
30 Jadwal ruang kelas 1
Gambar
31 Jadwal ruang kelas 2
Keterangan :
i.
Kuning : semester 2
ii.
Hijau : semester 4
iii.
Biru :
semester 6
iv.
Ungu : semester 8
C.
Program
studi DKV
Gambar
32 Jadwal ruang studio DKV
Gambar
33 Jadwal ruang studio akhir DKV
Gambar 34 Jadwal ruang kelas 1
Gambar 35 Jadwal ruang kelas 2
Gambar 36 Jadwal ruang kelas besar DKV dan Desain
Produk
Keterangan :
i.
Kuning : semester 2
ii.
Oren
: semester 4
iii.
Hijau :
semester 6
iv.
Biru : semester 8
D.
Program
studi Desain Produk
Gambar 37 Jadwal ruang studio Desain Produk
Gambar 38 Jadwal ruang studio akhir desain produk
Gambar 39 Jadwal ruang kelas 1
Gambar 40 Jadwal ruang kelas 2
Keterangan :
i.
Hijau : semester 2
ii.
Biru
: semester 4
iii.
Ungu :
semester 6
iv.
Pink : semester 8
E.
Program
studi Fashion
Gambar
41 Jadwal ruang studio fashion
Gambar
42 Jadwal ruang studio akhir fashion
Gambar
43 Jadwal ruang kelas 1
Gambar
44 Jadwal ruang kelas 2
Keterangan :
i.
Hijau : semester 2
ii.
Biru
: semester 4
iii.
Ungu :
semester 6
iv.
Pink : semester 8
Dari simulasi yang telah
dilakukan terdapat 5 ruang studio, 5 studio akhir, 2 ruang kelas besar, dan 10
ruang kelas kecil. Menjadikan ini sebuah acuan untuk Menyusun program ruang.
Untuk menghitung kebutuhan dosen.
Menggunakan UU Pendidikan Tinggi Nomor 12/2012 serta Peraturan Pemerintah Nomor
4/2014 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Melalui undang – undang ini
ditegaskan bahwa rasio ideal antara dosen dan mahasiswa adalah 1 : 20 untuk
ilmu eksakta dan 1 : 30 untuk ilmu social. Dengaan begitu diasumsikan
menggunakan 1 : 20 karena mempertimbangkan adanya kelas studio di Sekolah
Tinggi ini.
4.2.3
Analisa Kebutuhan
Ruang
Dalam analisis kebutuhan ruang
disesuaikan dengan hasil observasi, standar, dan asumsi untuk mengetahui
besaran ruang yang akan dibutuhkan pada perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur
dan Desain. Maka perlu melakukan analisis perhitungan dengan acuan yang relevan
dan mewakili pedoman standar tersebut. Beberapa acuan yang digunakan untuk
kebutuhan ruang yaitu :
AP =
Analisis Pribadi
SNPT =
Standar Nasional Perguruan Tinggi
SB =
Studi Banding
DA =
Data Arsitek ( Neuvert )
BSNP =
Badan Standa Nasional Pendidikan
TSS =
Time Server Standard
SEKOLAH |
|
|||||||
No |
Ruangan |
Jumlah Ruang |
Standar |
Sumber |
Kapasitas |
Luas |
|
|
1 |
Ruang Kelas Kecil |
10 |
1.5 - 2 m² |
NAD / SNPT |
30 org/kls |
450 m² |
||
2 |
Ruang Kelas Besar |
2 |
1.5 - 2 m² |
NAD / SNPT |
60 org/kls |
180 m² |
||
3 |
Ruang Studio |
20 |
4 m²/org |
BSNP |
30 org/kls |
2400m² |
||
9 |
Workshop |
5 |
4 m²/org |
BSNP |
30 org/kls |
600 m² |
||
11 |
R.Multimedia |
2 |
2.5 m²/org |
BSNP |
30 org/kls |
150 m² |
||
12 |
Perpustakaan |
1 |
min 200 m² |
BSNP |
_ |
200 m² |
||
13 |
Klinik |
1 |
min 12 m² |
BSNP |
_ |
12 m² |
||
14 |
Co-Working Space |
1 |
1. 5 m²/org |
AP |
30 org |
45 m² |
|
|
17 |
Hall of Fame |
1 |
min 40 m² |
BSNP |
_ |
40 m² |
||
18 |
Gudang |
1 |
min 24 m² |
BSNP |
_ |
24 m² |
||
19 |
Toilet |
|
|
|
|
|
||
|
Pria |
3 |
22 m² |
NAD |
_ |
66 m² |
||
|
Wanita |
3 |
22 m² |
NAD |
_ |
66 m² |
||
20 |
Mushalla |
|
|
|
|
|
||
|
Ruang Shalat |
1 |
24 m² |
BSNP |
_ |
24 m² |
||
|
T. Wudhu |
2 |
0,8 m² |
AP |
4 org |
6.5 m² |
||
21 |
R.Ketua |
1 |
25 m² |
NAD |
1 |
25 m² |
||
22 |
Wakil I |
1 |
20 m² |
NAD |
1 |
20 m² |
||
23 |
Wakil II |
1 |
20 m² |
NAD |
1 |
20 m² |
||
24 |
Wakil III |
1 |
20 m² |
NAD |
1 |
20 m² |
||
25 |
R.SPMI |
1 |
min 12 m² |
BSNP |
1 |
12 m² |
||
|
K.BAUK |
1 |
min 12 m² |
BSNP |
1 |
12 m² |
|
|
|
R.LP3M |
1 |
min 12 m² |
BSNP |
1 |
12 m² |
|
|
|
R.Perlengkapan |
1 |
min 12 m² |
BSNP |
1 |
12 m² |
|
|
|
R.Senat |
1 |
min 12 m² |
BSNP |
1 |
12 m² |
|
|
27 |
R.Kaprodi |
5 |
min 12 m² |
BSNP |
1 |
60 m² |
||
28 |
R.Staff |
1 |
min 48 m² |
BSNP |
_ |
48 m² |
||
29 |
R.Dosen |
5 |
4 m²/org |
BSNP |
12 org |
240 m² |
||
30 |
R.Akademik |
1 |
min 12 m² |
BSNP |
_ |
12 m² |
||
31 |
R.Administrasi |
1 |
12 m² |
NAD |
- |
12 m² |
||
32 |
R.Tunggu |
1 |
2 m²/org |
AP |
4 org |
8 m² |
||
33 |
R.Rapat |
1 |
2 m²/org |
NAD |
6 org |
12 m² |
||
34 |
Toilet |
4 |
2 m²/org |
AP |
1 org |
8 m² |
||
35 |
R.Panel |
1 |
6 m² |
TSS |
_ |
6 m² |
||
36 |
R.Service |
1 |
12 m² |
AP |
_ |
12 m² |
||
37 |
R.Pompa air |
1 |
50 m² |
NAD |
_ |
50 m² |
||
38 |
Ruang Keamanan |
|
|
|
|
|
|
|
R.Kepala |
1 |
4 m² |
NAD |
_ |
4 m² |
|||
R.Anggota |
1 |
25 m² |
NAD |
_ |
25 m² |
|||
Toilet |
1 |
2 m² |
AP |
1 |
2 m² |
|||
Jumlah |
4.907,5m² |
|||||||
Sirkulasi 30% |
147,225m² |
|||||||
Total |
5.054,725m² |
|||||||
|
||||||||
Ruang Serba Guna |
||||||||
No |
Ruangan |
Jumlah Ruang |
Standar |
Sumber |
Kapasitas |
Luas |
||
1 |
Lobby |
1 |
0.8 - 2 m²/org |
NAD |
_ |
50 m² |
||
2 |
Aula / Lap Badminton
(2) |
1 |
0.8 - 1.5 m² /org |
NAD |
400 org |
320 m² |
||
3 |
R. Tunggu VIP |
1 |
0,8 m²/org |
AP |
10 org |
8 m² |
||
4 |
Toilet |
6 |
2 m²/org |
AP |
1 org |
12 m² |
||
5 |
Backstage |
1 |
0,8 m² |
AP |
_ |
20 m² |
||
6 |
Ruang ME |
1 |
6 m² |
AP |
_ |
6 m² |
||
7 |
Gudang |
1 |
6 m² |
AP |
_ |
6 m² |
||
Jumlah |
422 m² |
|||||||
Sirkulasi 30% |
126,6 |
|||||||
Total |
548,6 m² |
|||||||
|
||||||||
Komersial |
||||||||
No |
Ruangan |
Jumlah Ruang |
Standar |
Sumber |
Kapasitas |
Luas |
||
1 |
Toko Swalayan |
_ |
100 m² |
NAD |
_ |
182 m² |
||
2 |
Cafe |
2 |
16 m² |
NAD |
_ |
16 m² |
||
3 |
T.Makan |
1 |
220 m² |
NAD |
_ |
220 m² |
||
Jumlah |
418 m² |
|||||||
Sirkulasi 30% |
125,4 |
|||||||
Total |
543,4 m² |
|||||||
Tempat Parkir |
||||||||
No |
Ruangan |
Jumlah Ruangan |
Standar |
Sumber |
Kapasitas |
Luas |
||
1 |
Parkir Mobil |
_ |
5 x 2.5 m² |
BSNP |
40 mbl |
|
||
2 |
Parkir Motor |
_ |
1 x 1.5 m² |
BSNP |
170 mtr |
|
No |
Bangunan |
Luas |
1 |
Sekolah |
5.054,725m² |
2 |
Ruang Serbaguna |
548,6 m² |
3 |
Komersial |
543,4 m² |
TOTAL |
5.643,725 m² |
BAB V
KONSEP PERANCANGAN
5.1 Konsep Umum
Konsep umum pada perancangan ini
diambil setelah melakukan analisis dari beberapa bab sebelumnya. Dengan
memperhatikan isu - isu yang ada serta
potensi yang terdapat di lingkungan lahan. Secara gambaran besarnya terdapat
isu utama yang menjadi pokok pengambilan dasar dari terbentuknya konsep umum
yaitu desain bangunan yang dapat mengedukasi dan juga dapat meningkatkan
kreatifitas dimana menjadi sebuah permasalahan utama dalam perancangan ini.
Sebagaimana diketahui bahwa Sekolah Tinggi ini adalah sebuah sekolah seni yang
nantinya menjadikan contoh bagi sekolah disekitarnya dan juga menjadi sebuah
tambahan bagi mahasiswa melalui fasilitas dan desain bangun yang edukasi dan
kreatif agar dapat meningkatkan kualitas seni yang lebih baik lagi.
Berdasarkan permasalahan yang
ada, maka perancangan sekolah tinggi ini menggunakan konsep Fun-Learning. Dimana
konsep ini merubah pola pikir mahasiswa yang beranggapan bahwa suasana dari
pada belajar yang serius dapat dikombinasikan dengan suasana santai. Konsep ini
juga upaya meningkatkan semangat dan menghindarkan suasana jenuh dan monoton
terhadap pengguna bangunan serta untuk menghasilkan suasana ceria dalam
bangunan sehingga para pengguna bangunan tetap santai walaupun dalam tekanan
pembelajaran. Konsep utama ini melakukan penerapannya seperti area co-working space yang fleksibel
dan juga pemanfaatan ruang luar yang aktif dan unik.
5.2 Konsep
Siteplan
5.2.1 Konsep perletakan dan orientasi bangunan
Gambar
45 peletakkan dan orientas bangunan
Pada perancangan massa bangunan
terdiri dari 2 massa bangunan. Massa utama diletakkan pada bagian depan dengan
memberikan jarak dari pada sisi depan lahan, dimana merespon terhadap
mengurangi tingkat kebisingan dan menjadikan view bangunan terlihat jelas.
5.2.2 Konsep sirkulasi
Berdasarkan analisis akses
pencapaian ke lahan berasal dari di Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara,
karena hanya satu – satunya jalan menuju kesana. Sedangkan sirkulasi kendaraan
didalam dibuat dengan mengelilingi dalam lahan yang bertujuan selain
menghindari kemacetan dapat juga sebagai kemanan dari pada kebakaran atau jalur
pemadam.
5.2.3 Rencana RTH
Konsep
pada luar bangunan menggunakan konsep outdoor fun area atau co-working
space , Bertujuan menciptakan ruang luar yang aktif selain dari pada ekologi
saja. Dimana ruang outdoor yang disediakan / difasilitasi sebagai area
atau wadah untuk menimati suasana alam setelah seharian belajar didalam
ruangan. Sehingga outdoor fun area dapat digunakan sebagai interaksi sosial, rekreasi, relaksi,
ekspresi dan mengerjakan tugas. Sehingga dibuat senyaman dan semenyenangkan
mungkin.
5.3 Konsep Bangunan
Gambar
48 Gubahan massa
Massa bangunan utama berawal dari
bentuk persegi panjang yang berbentuk menyerupai huruf U, hal ini selaras
menyesuaikan dengan bentuk lahan. Untuk
konsep bangunan terbentuk berdasarkan respon terhadap iklim yang ada yaitu
Arsitektur Tropis. Sehingga bangunan mengadaptasi daripada karakteristik konsep
tropis. Dalam perancangan bangunan diperhatikan setiap fungsi dan
aktivitas kebutuhan di tiap lantai nya agar dapat menciptakan alur sirkulasi teratur,
kemudahan pengguna, dan mengurangi tingkat kebisingan yang rendah,
BAB VI
HASIL PERANCANGAN
6.1 Penjelasan
Tapak
Setelah melakukan beberapa macam
proses pada sebelumnya. Perancangan tapak yang dihasilkan merupakan
pertimbangan dari segala aspek. Terdapat tiga aspek yang ada pada rencana
tapak, yaitu peletakkan dan orientasi massa bangunan, sirkulasi manusia
dan kendaraan, serta penempatan ruang terbuka hijau.
6.1.1
Peletakan
dan Orientasi Massa bangunan
Dengan
memiliki bentuk lahan yang persegi dengan panjang yang cenderung mengarah
kedalam. Maka peletakan massa bangunan diletakan di tengah agar dapat
pemanfaatan lahan yang maksimal. Selain itu juga pemberian jarak dari bangunan
terhadap sisi depan lahan yaitu agar menciptakan tingkat kebisingan yang rendah
dan view positif dari luar kedalam. Untuk massa penunjang diletakkan di
belakang agar tidak merusak view luar terhadap massa utama.
6.1.2
Sirkulasi
Manusia dan Kendaraan
Sirkulasi
kendaraan hanya dapat dicapai melalui jalan utama, yaitu Jalan Letjen Ratu
Alamsyah Prawinegara. Berdasarkan hal tersebut letak parkir kendaraan berada di
belakang dan basement yang bertujuan untuk tidak merusak view terhadap
bangunan. Sedangkan sirkulasi manusia dibuat terpisah agar menciptakan
keamanan. Terdapat drop off disisi depan dan juga depan massa , untuk
memisahkan pejalan yang naik kendaraan umum.
6.1.3
Ruang
Terbuka Hijau
Untuk
ruang terbuka hijau tersebar di sisi lahan tetapi memiliki titik fokus yang
berada pada sisi depan lahan. Dengan menerapkan konsep ruang terbuka yang aktif
, serta memiliki pemisahan antara ruang terbuka umum dan ruang terbuka privat.
Sehingga selain menjadi ekologi bagi bangunan dapat juga menjadi pusat
ikonik yang menarik perhatian orang.
6.2
Rancangan
Bangunan
Terdapat
beberapa aspek yang ada pada rancangan proyek ini, yaitu mengenai bentuk
bangunan, tata letak dan bentuk ruangan, rancangan fasad dan atap, sistem
struktur dan kontruksi, dan utilitas.
6.2.1
Bentuk
Bangunan
Gambar
50 prespektif eksterior
Massa bangunan yang berbentuk
persegi menimbulkn kesan kokoh dan juga terbentuk melalui pendekatan Arsitektur
Tropis dengan menerapkan teritisan dan penghalang atau secondary skin.
Sehingga dengan menempatan bukaan masal pada sisi Timur dan Barat tidak akan
terlalu berpengaruh, karena bangunan memiliki shading, ventilasi, dan secondary
skin sebagai solusi atas permasalahan ini. Faktor keindahan juga hadir dari
warna yang dipakai dengan warna alami.
6.2.2
Tata
Letak dan Bentuk Ruangan
Tata letak ruang dan
sirkulasi dirancang sangat sederhana dengan bentuk geometri murni yaitu
persegi panjang. Ruang dalam juga menggunakan konsep double loaded corridor
dan single loaded corridor agar menciptakan kemudahan untuk mencapainya.
Gambar
53 ruang fun co-working space
Untuk
ruang fun co-working space di desain dengan penerapan konsep umum yaitu fun
learning. Dimana diterapkan dengan banyaknya warna warni dan juga desain
kursi yang unik baik secara kelompok maupun untuk individual.
6.2.3
Rancangan
Fasad
Gambar
54 prespektif eksterior
Rancangan
fasad menggunakan secondary skin yang berfungsi untuk menghalau panas
matahari yang masuk ke dalam massa bangunan dan juga berfungsi sebagai pembatas
untuk meningkatkan privasi. Selain itu menambahkan unsur nilai estetika dan
meningkatkan daripada pendekatan Arsitektur tropis.
6.2.4
Sistem
Struktur dan Kontruksi
Gambar
55 struktur dan kontruksi
Sistem
struktur pada perancangan ini menggunakan sistem kontruksi beton bertulang,
sedangkan core bangunan menggunakan shear wall dibeberapa titik
massa bangunan. Core juga difungsikan sebagai alat transportasi vertikal
berupa lift dan tangga kebakaran serta ruang utilitas. Sedangkan pada
atap utama bangunan terdapat atap baja ringan yang berfungsi sebagai penambah
nilai estetika pada bangunan.
6.2.5
Sistem
Utilitas
Gambar
56 rencana air bersih dan kotor
Sistem
air bersih pada bangunan ini terdapat dua sumber , yaitu dari PDAM ataupun Deep
well yang dipompa menuju ground water tank dan ke roof tank
melalui shaft, Sedangkan air kotor langsung menuju septic tank
dengan melalui shaft.
6.3
Rekapitulasi
Data Hasil Rancangan
Berdasarkan
hasil rancangan yang telah dilakukan, luas bangunan secra keseluruhan yang
didapatkan adalah sebagai berikut :
1.
Koefisien
Dasar Bangunan (KDB)
Hasil
KDB yang didapatkan adalah
2.
Koefisien
Lantai Bangunan (KLB)
Hasil KDB yang didapatkan adalah
3.
Ruang
Terbuka Hijau (RTH)
Hasil
RTH yang didapatkan
4.
Rencana
Jumlah Parkir
Hasil
yang didapatkan yaitu parkir mobil ….. dan motor …..
BAB VII
REFLEKSI PROSES PERANCANGAN
Dalam proses perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur
dan Desain ini banyak pelajaran yang saya dapatkan dan menjadi intropeksi bagi
diri saya. Diawali dengan cara mengolah data lapangan dengan baik dan bagaimana
cara untuk mengumpulkan data-data yang berguna untuk tugas akhir ini.
Kendala utama
pada proses desain adalah program ruang yang sedikit informasi dan juga cara
bagaimana mengaturnya sesuai daripada kebutuhan. Tidak cuman disitu saja
kendala baik dari keterbatasan lahan menjadi faktor permasalahan yang saya
alami sehingga perubahan desain hingga konsep saya jalani. Pada akhirnya bangunan
saya mengambil konsep Fun Learning yaitu konsep yang memiliki keragaman
warna dan bentuk. Sehingga saya mencari referensi tentang macam-macam
bentuk yang unik baik berupa bentuk eksterior hingga bentuk interior
dan furniture bangunannya. Banyak hal yang menjadi pembelajaran bagi
saya selama proses desain, jangan pernah berputus asa ketika kita sedang
terjatuh dan menghadapi masalah. Berpikir optimis serta mau mendengar saran dan
kritik dari orang yang lain. Saya rasa cukup sekian dan cukup berhasil saya
dalam menyelesaikan perancangan proyek ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional RI No.234 tahun 2000
Undang – Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
http://diktis.kemenag.go.id/prodi/dokumen/UU-Nomor-12-Tahun-2012-ttg-Pendidikan-Tinggi.pdf
University
of Begen
Design
University of Melbourne
Musashino
Art University Building
Neufert,
Ernst. (2002). Data Arsitek jilid 2. Terjemahan oleh Dr. lng Sunarto Tjahjadi.
Jakarta: Erlangga.
Rancangan
Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi
http://nursing.ui.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Appendix-9.1.2.pdf
Peraturan
Pemerintah Daerah (PERDA) Kota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2011 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011-2030.
Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung
No.2 Tahun 2019
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135331/perda-kota-bandar-lampung-no-2-tahun-2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar