Selasa, 13 Desember 2022

PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI ARSITEKTUR DAN DESAIN DI KOTA SUMATERA

 

  PROPOSAL TUGAS AKHIR

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI ARSITEKTUR DAN DESAIN DI KOTA SUMATERA

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

202GAN SEKOLAH TINGGI

ARSITEKTUR DAN DESAIN

M.Rifki Pratama

118240158

Pembimbing Adelia Enjelina Matondang, S.T., M.T.; Ferdiansyah, S.T., M.Arch.

 

ABSTRAK

Berdasarkan presentase data dari BPS mengenai rata – rata lama sekolah, pendidikan Kota Bandar Lampung, memiliki kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2019 memiliki rata rata 7,92 untuk tahun 2020 memiliki 8,05. Sedangkan untuk 2021 memiliki 8,08. Sehingga menjadi potensi untuk perkembangan pendidikan di Kota Bandar Lampung.Data kemendikbud provinsi Lampung masih menduduki peringkat bawah dari kota-kota yang ada di Sumatera.Perancangan proyek ini mengenai suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan berencana membangun Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain di kota besar di Sumatera. Tetapi bukan di area pusat kota CBD ( Central Business District ) atau di area perumahan. Total luas lahan yang disediakan yaitu 1,12 H. Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain ini nantinya memiliki 5 program studi strata (sarjana) Pembahasan mengenai program ruang dilakukakn dengan terlebih dahulu mengumpulkan data – data yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai pelaku ruang itu sendiri beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan baik studi kasus, serta dengan standar atau literatur perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi. Dalam perancangan sekolah tinggi ini menggunakan konsep Fun-Learning. konsep ini merubah pola pikir mahasiswa yang beranggapan bahwa suasana dari pada belajar yang serius dapat dikombinasikan dengan suasana santai. Konsep ini juga upaya meningkatkan semangat dan menghindarkan suasana jenuh dan monoton terhadap pengguna serta untuk menghasilkan suasana ceria dalam bangunan sehingga para pengguna tetap santai walaupun dalam tekanan pembelajaran

kata kunci : Sekolah tinggi, fun learning, Bandar lampung

 

 

 

 

 

 

PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI

ARSITEKTUR DAN DESAIN

M.Rifki Pratama

118240158

Pembimbing Adelia Enjelina Matondang, S.T., M.T.; Ferdiansyah, S.T., M.Arch.

 

ABSTRACT

Based on the percentage of data from BPS regarding the average length of schooling, education in Bandar Lampung City has increased every year. In 2019 it has an average of 7.92 for 2020 it has 8.05. Whereas for 2021 it has 8.08. So that it becomes a potential for the development of education in the city of Bandar Lampung. Data from the Ministry of Education and Culture of Lampung Province is still ranked below the cities in Sumatra. The design of this project concerns a foundation engaged in education planning to build a College of Architecture and Design in big cities in Sumatra. But not in the downtown CBD (Central Business District) area or in a residential area. The total land area provided is 1.12 H. The College of Architecture and Design will later have 5 strata (bachelor) study programs. collecting data regarding the spatial actors themselves and their activities, carried out by field observations both case studies, as well as with standards or literature on High School planning and design. In designing this high school using the concept of Fun-Learning. This concept changes the mindset of students who think that an atmosphere rather than serious learning can be combined with a relaxed atmosphere. This concept is also an effort to increase enthusiasm and avoid boredom and monotony of users and to produce a cheerful atmosphere in the building so that users remain relaxed even when under learning pressure.

 

keywords: high school, fun learning, Bandar Lampung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

 

PERANCANGAN SEKOLAH TINGGI

ARSITEKTUR DAN DESAIN

 

 

i Pratama

118240158

 

 

Laporan ini dinyatakan telah memenuhi persyaratan dan disetujui

Pada tanggal : 15 Desember 2022

 

 

Oleh :

 

     Dosen Pembimbing 1                                                 DosenPembimbing 2

 

 

 

Adelia Enjelina Matondang, S.T., M.T.                          Ferdiansyah, S.T., M.Arch.

NIP 1990010720162008                                             NRK.1991022120191181

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN PERNYATAAN

 

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

 

Nama                          

 

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya dan terdapat di daftar pustaka.

 

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun. Jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik yang berlaku.

 

Bandar Lampung, ……………2022

Yang membuat pernyataan,

 

TTD

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERSEMBAHAN

 

Alhamdulillah untuk yang pertama, tugas akhir ini saya persembahkan untuk Papah, Mamah dan Adek Rahma. Terutama untuk Mamah dan Papah yang telah membesarkan saya sejak kecil hingga dewasa seperti saat ini, pemberian kasih sayang, segala dukungan dalam bentuk materi maupun non materi, seperti cinta dan kasih yang tak terhingga dan tidak akan mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan kata persembahan ini. Semoga ini menjadi Langkah awal untuk membuat Papah dan Mamah bahagia, karena saya sadar selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Kemudian untuk keluarga terdekat yang menjadi pendukung dan juga untuk orang spesial disamping saya, Fildza Alifa terima kasih atas kedewasaan, perhatian dan dukungan yang diberikan. Serta teman – teman terdekat yang berjasa dalam membantu penulis dalam pengerjaan tugas akhir ini dan yang terakhir tidak lupa pula kepada para bapak dan ibu dosen pembimbing, dan seluruh jajaran dosen dan staff arsitektur Institut Teknologi Sumatera yang telah membimbing dan memberikan pelajaran berharga kepada penulis, sehingga penulis dapat sampai di titik ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

UCAPAN TERIMA KASIH

 

Alhamdulillah  puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya tugas akhir ini dapat diselesaikan pada waktu yang telah ditentukan. Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelengkapan dokumen perancangan pada mata kuliah tugas akhir. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang berperan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1.      ALLAH SWT yang telat memberikan segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini bisa diselesaikan.

2.      Ibu Adelia Enjelina Matondang, S.T.,M.T. sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing, memeberi arahan, pengetahuan dan perhatian kepada penulis selama penulisan laporan ini berlangsung.

3.      Bapak Ferdiansyah, S.T.,M.Arch. sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing, memeberi arahan, pengetahuan dan perhatian kepada penulis selama penulisan laporan ini berlangsung

4.      Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik secara material dan non material.

5.      Fildza Alifa yang selalu menemani dan memberikan semangat hingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir.

6.      Teman-teman di kontrakan yang turut memberikan semangat serta hiburan selama proses pengerjaan.

7.      Teman-teman Arsitektur 183 yang menjadi keluarga baru saya di Program Studi Arsitektur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................... v

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Ketentuan Proyek...................................................................................... 1

1.3 Lingkup..................................................................................................... 2

 

BAB II PEMAHAMAN PROYEK

2.1 Pengertian Proyek................................................................................... 3

2.2 Tipologi Proyek...................................................................................... 3

2.2.1 Klasifikasi..................................................................................... 3

2.2.2 Konfigurasi Bentuk ...................................................................... 4

2.2.3 Kebijakan Pemerintah................................................................... 5

2.3 Struktur Organisasi ................................................................................. 5

2.4 Studi Preseden........................................................................................ 6

2.4.1 University of Bergen..................................................................... 6

2.4.2 Design University of Melbourne................................................... 9

2.4.3 Musashino Art University Building............................................. 11

2.5 Kesimpulan Studi Preseden................................................................... 14

 

BAB III METODE PERANCANGAN

3.1 Analisis Fungsi...................................................................................... 15

3.1.1 Analisis Pengguna....................................................................... 16

3.2 Analisis Program Studi.......................................................................... 16

3.3 Analisis Lahan...................................................................................... 19

3.3.1 Lokasi lahan  ............................................................................. 19

3.3.2 Analisis Pencapaian.................................................................... 19

3.3.3 Analisis Topografi dan Hidrologi................................................ 20

3.3.4 Analisis Matahari........................................................................ 21

3.3.5 Analisis Angin............................................................................ 21

3.3.6 Analisis Vegetasi......................................................................... 22

3.3.7 Analisis Kebisingan.................................................................... 22

3.3.8 Analisis view.............................................................................. 23

3.3.9 Analisis Infrastruktur dan Utilitas............................................... 24

3.10 Analisis Regulasi.......................................................................... 24

3.4 Isu Terkait Fungsi................................................................................. 25

3.5 Isu Khusus............................................................................................ 25

 

BAB IV PEMOGRAMAN

4.1 Pendekatan dan Strategi Programing..................................................... 26

4.1.2 Tinjauan Ruang .......................................................................... 26

4.2 Program Ruang..................................................................................... 26

 4.2.1 Analisa Penzoningan Ruang......................................................... 26

4.2.2 Simulasi Jadwal :........................................................................... 26

4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang............................................................. 39

 

 

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Umum...................................................................................... 43

5.2 Konsep Siteplan.................................................................................... 43

5.2.1 Konsep  perletakan dan orientasi bangunan.................................. 44

5.2.2 Konsep sirkulasi............................................................................ 44

5.2.3 Rencana RTH................................................................................ 44

5.3 Konsep Bangunan ................................................................................ 44

 

BAB VI HASIL PERANCANGAN

6.1 Penjelasan Tapak.................................................................................. 46

6.1.1 Peletakan dan Orientasi Massa bangunan.................................... 46

6.1.2 Sirkulasi Manusia dan Kendaraan .............................................. 46

6.1.3 Ruang Terbuka Hijau.................................................................. 46

6.2 Rancangan Bangunan........................................................................... 47

6.2.1 Bentuk Bangunan....................................................................... 47

6.2.2 Tata Letak dan Bentuk Ruangan................................................. 48

6.2.3 Rancangan Fasad ....................................................................... 49

6.2.4 Sistem Struktur dan Kontruksi.................................................... 50

6.2.5 Sistem Utilitas............................................................................. 51

6.3 Rekapitulasi Data Hasil Rancangan          

 

BAB VII REFLEKSI PROSES PERANCANGAN............................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR TABEL

 

Tabel 1. Kesimpulan Presden................................................................................. 14

Tabel 2. Kegiatan Ruang........................................................................................ 32

Tabel 3. Zoning...................................................................................................... 33

Tabel 4. Program Ruang......................................................................................... 40

 

 

 


 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 1 Konfigurasi bentuk (sumber Rigolon 2010)............................................ 4

Gambar 2 Tabel Struktur Organisasi........................................................................ 6

Gambar 3 University of Bergen (sumber www.archdaily.com).............................. 7

Gambar 4 University of Bergen Sumber www.archdaily.com................................ 8

Gambar 5 University of Bergen Sumber www.archdaily.com................................ 8

Gambar 6 Design University of Melbourne Sumber www.archdaily.com.............. 8

Gambar 7 Design University of Melbourne Sumber www.archdaily.com.............. 9

Gambar 8 Design University of Melbourne (Sumber www.archdaily.com).......... 10

Gambar 9 Design University of Melbourne (sumber www.archdaily.com).......... 11

Gambar 10 Musashino Art University Building(sumber www.archdaily.com)..... 11

Gambar 11 Musashino Art University Building (sumber www.archdaily.com).... 12

Gambar 12 Musashino Art University Building (sumber www.archdaily.com).... 13

Gambar 13 Lokasi lahan Gambar 14  Pencapaian ................................................. 13

Gambar 15 Topografi dan Hidrologi..................................................................... 13

Gambar  16 Matahari (sumber sunearthtools)........................................................ 21

Gambar 17  Angin (sumber WR.Plot).................................................................... 21

Gambar 18 Vegetasi............................................................................................... 22

Gambar 19 Kebisingan........................................................................................... 22

Gambar 20 View.................................................................................................... 23

Gambar 21 View Depan........................................................................................ 23

Gambar 22 Infrastruktur dan utilitas..................................................................... 24

Gambar 23 Jadwal ruang studio arsitek................................................................. 35

Gambar 24 Jadwal ruang studio tugas akhir arsitektur.......................................... 35

Gambar 25 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 35

Gambar 26 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 35

Gambar 27 Jadwal ruang gabungan arsitektur,arsitektur lanskap, dan desain produk           36

Gambar 29 Ruang studio akhir arsitektur lanskap................................................. 36

Gambar 30 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 36

Gambar 31 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 36

Gambar 32 Jadwal ruang studio DKV.................................................................. 36

Gambar 33  Jadwal ruang studio akhir DKV........................................................ 37

Gambar 34 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 37

Gambar 35 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 37

Gambar 37  Jadwal ruang studio Desain Produk................................................... 37

Gambar 38 Jadwal ruang studio akhir desain produk............................................ 38

Gambar 39 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 38

Gambar 40 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 38

Gambar 41 Jadwal ruang studio fashion................................................................ 38

Gambar 42 Jadwal ruang studio akhir fashion....................................................... 38

Gambar 43 Jadwal ruang kelas 1........................................................................... 39

Gambar 44 Jadwal ruang kelas 2........................................................................... 39

Gambar 45 peletakkan dan orientas bangunan...................................................... 39

 

Gambar 46 Sirkulasi............................................................................................... 44

Gambar 47 RTH..................................................................................................... 44

Gambar 48 Gubahan massa.................................................................................... 45

Gambar 49 Site plan............................................................................................... 47

Gambar 50 prespektif eksterior.............................................................................. 48

Gambar 51 denah lantai dasar................................................................................ 48

Gambar 52 lantai 6................................................................................................. 48

Gambar 53 ruang fun co-working space................................................................ 49

Gambar 54 prespektif eksterior.............................................................................. 49

Gambar 55  struktur dan kontruksi........................................................................ 50

Gambar 56  rencana air bersih dan kotor............................................................... 51

           


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia masih terus berkembang, supaya menciptakan SDM yang lebih baik lagi dan berkualitas. Dengan berjalannya perkembangan pendidikan, maka pembangunan gedung pendidikan harus diperhatikan juga. Karena pembangunan gedung sangat berpengaruh untuk kelancaran kegiatan pendidikan.

Adanya suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan ingin membantu perkembangan pendidikan dengan membangun sebuah Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain yang dikelola secara swasta. Dimana lokasi tersebut berada di Kota Bandar Lampung.

Berdasarkan presentase data dari BPS mengenai rata – rata lama sekolah, pendidikan Kota Bandar Lampung, memiliki kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2019 memiliki rata rata 7,92 untuk tahun 2020 memiliki 8,05. Sedangkan untuk 2021 memiliki 8,08. Sehingga menjadi potensi untuk perkembangan pendidikan di Kota Bandar Lampung. Dimana pada data kemendikbud khususnya pada provinsi Lampung masih menduduki peringkat bawah dari kota-kota yang ada di Sumatera.

Sehingga peluang dengan potensi besar akan membangun perkembangan pendidikan yang lebih baik lagi. Serta meningkatkan kualitas dan pelayanan pendidikan masyarakat yang nantinya akan menjadi SDM yang produktif, kompetitif dan bermanfaat bagi sesama masyarakat.  

 

1.2.       Ketentuan Proyek

Perancangan proyek ini mengenai suatu yayasan yang bergerak di bidang pendidikan berencana membangun Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain di kota besar di Sumatera. Tetapi bukan di area pusat kota CBD ( Central Business District) atau di area perumahan. Total luas lahan yang disediakan yaitu 1,12 H. Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain ini nantinya memiliki 5 program studi strata (sarjana) yang terdiri atas :

a)      Arsitektur

b)      Arsitektur Lanskap

c)      Desain Komunikasi Visual (DKV)

d)      Desain Produk

e)      Fashion

Pada masing – masing program studi akan menampung 30-60 mahasiswa. Sehingga ada program ekstention untuk karyawan yang hanya bisa kuliah pada sore hingga malam. Sekolah Tinggi juga membuka seminar dan kursus bagi umum terkait dengan keilmuan arsitek dan desain. Fasilitas kampus yang diminta terdiri atas : ruang kelas besar dan kecil, ruang studio, ruang bengkel (workshop), ruang serba guna, ruang pimpinan, ruang dosen, ruang administrative, ruang multimedia, perpustakaan, ruang ibadah, co-working, hall of fame, tenant, fasilitas olahraga, klinik, dan parkir semi basement.

Beberapa ketentuan yang diajukan pihak yayasan terkait desain seperti kampus harus menarik yang mampu mendorong kreativitas warganya serta memperhatikan universal design dan hemat energi. Memperhatikan keamanan, privasi dan suasana kuliah di dalam kampus. Pembagian ruang yang fleksibel, mengikuti peraturan setempat, dan desain dapat berkembang dikemudian hari.

 

1.3.       Lingkup

Lingkup pengerjaan proposal tugas akhir proyek Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain dimulai dari penyusunan program dari ruang-ruang hingga fasilitas yang dibutuhkan hingga konsep awal perancangan berupa laporan tertulis. Perencanaan Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain yang akan dirancang ini merupakan hasil dari proses program ruang yang didapatkan berdasarkan hasil analisis preseden dan analisis pribadi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan ini adalah program ruang pada bangunan dan luar bangunan..

BAB II
PEMAHAMAN PROYEK

 

2.1.       Pengertian Proyek

Sekolah Tinggi memiliki beberapa pengertian dari macam – macam sumber, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.234 tahun 2000, Sekolah Tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan professional dan akademik dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi atau kesenian tertentu. Pendidikan profesional adalah suatu pendidikan yang mengarahkan dan mempersiapakan dalam bidang keahlian tertentu.

Berdasarkan UU No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pasal 1 ayat 2, Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Perguruan tinggi yang ada di Indonesia terdiri dari tiga kategori, yaitu : Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang dikelola langsung oleh pemerintah, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang dikelola atau dimiliki oleh perorangan atau sebuah yayasan tertentu, dan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) yang dikelola oleh pemerintah dan memiliki kaitan dengan lembaga pemerintah.

Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain adalah tempat belajar atau sarana dalam menyelenggarakan pendidikan setelah melakukan pendidikan menengah yang mencakup program diploma, sarjana, magister, doctor,dan profesi. Dimana di dalamnya sudah diarahkan dalam bidang keahlian tertentu.

2.2.       Tipologi Proyek

2.2.1.  Klasifikasi

Klasifikasi pada perguruan tinggi berdasarkan pengelola di Indonesia dibagi menjadi :

a)      Perguruan Tinggi Negri biasa disingkat menjadi PTN yang dikelola atau didirikan oleh pemerintah

b)      Perguruan Tinggi Swasta biasa disingkat menjadi PTS yang dikelola yayasan atau lembaga swasta atau masyarakat.

Klasifikasi perguruan Tinggi  yang merupakan pembentukan PTN atau PTS, dibagi menjadi :

a)      Universitas

Universitas adalah perguruan tinggi yang terdiri atas banyaknya berbagai macam fakultas yang mencakup bidang kesehatan, teknologi, social, dan IPTEK.

b)      Institut

Institut adalah perguruan tinggi yang didalamnya terdapat pendidikan vokasi dan akademik. Memiliki jurusan yang terbatas namun spesifik.

c)      Sekolah Tinggi

Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan akademik dan vokasi tetapi terdapat satu fakultas saja yang disediakan.

d)      Politeknik

Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan vokasi dan ditekankan dalam pembelajaran prakteknya.

e)      Akademi

Akademik adalah perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan Pendidikan vokasi dalam satu bidang ilmu saja.

2.2.2    Konfigurasi Bentuk

Dengan menciptakan bangunan yang aman dan nyaman maka diperlukan tipologi yang mempunyai kemiripan dengan sekolah ini. Sekolah Tinggi pada dasarnya termasuk kedalam bagian dari bangunan Pendidikan, maka tipologi nya dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu1 :

              

    Gambar 1 Konfigurasi bentuk

  (sumber Rigolon 2010)

a)      Courtyard plan

Pada jenis ini memiliki karakteristik yaitu area luar ruangan yang dilindungi, efek yang timbul dari tipe ini adalah menciptakan rasa komunitas yang tinggi dan memberikan focus visual terhadap ruang interior karena perasaan yang berada di ruang tertutup dengan tingkat pembukaan berbeda.

b)      Block plan

Pada jenis ini memiliki ciri tata letak internal yang sederhana, memiliki ruang yang besar yang digunakan sebagai tempat bersosialisasi yang mengarah langsung ke pembelajaran ruang (ruang kelas, studio, laboratorium).

c)      Cluster plan

Tipe ini memiliki ciri khas yaitu unit – unit yang kecil atau terpisah – pisah sesuai dengan fungsi.

d)      Town-Like plan

Pada jenis ini memiliki ciri yaitu banyak nya ruang dan fungsi, oleh karena itu metafora dari pada bentuk kota yang dikelilingi oleh banyak ruang penting.

 

2.2.3       Kebijakan Pemerintah

Dalam pengambilan kebijakan pemerintah disesuaikan dengan TOR proyek yaitu dikelola oleh pihak swasta, maka disesuaikan dengan Peraturan Mentri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI No.51 tahun 2018. Berisi tentang lahan untuk kampus PTS yang akan didirikan memiliki luas paling sedikit :

a)      10.000 ( sepuluh ribu ) meter persegi untuk universitas

b)      8.000 ( delapan ribu ) meter persegi untuk institut

c)      5.000 ( lima ribu ) meter persegi untuk sekolah tinggi, politeknik, akademi, atau akademi komunitas.

 

2.3.       Struktur Organisasi

Dalam sistem organisasi sekolah tinggi dibagi bermacam – macam tugas dan penanggung jawab dibidangnya, berikut adalah struktur organisasi sekolah tinggi :

Gambar 2 Tabel Struktur Organisasi

2.4.  Studi Preseden

Studi Preseden dilakukan untuk menambah data terkait isu – isu yang ada dalam bangunan Sekolah Tinggi ini. Studi preseden dipilih sesuai dengan proyek yang akan dibangun seperti : bangunan Pendidikan arsitek dan desain, lokasi kampus yang berada di Asia sebagai penyesuaian desain terhadap iklim, dan desain unik sebagai invasi dan motivasi perancangan.

 

2.4.1    University of Bergen

Lokasi              : Norwegia

Area                 : 14800 m2

Tahun bangun  : 2017

Arsitek                         : Snohetta

 

Jurusan yang ada pada kampus ini adalah desain dan seni. Bangunan ini dibagi menjadi 2 zonasi yaitu : bagian internal (dikhususkan untuk siswa dan staf ) dan satu lagi terbuka untuk umum. Bangunan ini memiliki konsep ruang dengan semi iklim. Tujuan nya adalah untuk membebaskan siswa dan staf dari keterbatasan.

Gambar   3 University of Bergen

(sumber www.archdaily.com)

 

Karakteristik yang menonjol dari bangunan ini adalah karakteristiknya yang kokoh dan mudah dibentuk serta dirancang untuk menumbuhkan kreativitas. Terlihat dari ruang-ruang yang besar tanpa ada keterbatasan. Terdapat beberapa ruang publik, serta ruang artistik bagi mahasiswa untuk dijadikan ajang pameran hasil karya. Bangunan ini terdiri dari 4 lantai. Pada lantai bawah terdapat ruang workshop, auditorium, dan workspace. Dimana memiliki sifat publik dan tingkat kebisingan yang cukup tinggi. Pada lantai 2 bangunan terdapat ruang akademik seperti kelas, studio, dan perpustakaan. Pada lantai 3 memiliki area privat yang diletakkan ruang kantor dan laboratorium. Untuk Lantai 4 terdapat ruang studio dimana memiliki zona privat dengan tingkat kebisingan rendah.

Gambar 4  University of Bergen

              Sumber www.archdaily.com

 

Bangunan ini memiliki fasad yang simple dengan menekankan kesan karakteristiknya yaitu bangunan kokoh, dengan penambahan jendela berbentuk kotak kantilever yang muncul dari fasad dapat berfungsi sebagai zona sosial. Dengan begitu menimbulkan kesan bangunan kokoh, ramah lingkungan , dan rapi. Material yang digunakan pada bangunan ini antara lain : kayu pinus, aluminium mentah, baja mentah, dan beton. Atap kaca pada bangunan ini berfungsi sebagai pencahayaan pada dalam bangunan yang sudah diatur sesuai ketinggian dan lebarnya. Sehingga meninggalkan suasana ruangan yang asli dan alami.

 

Gambar 5 University of Bergen

Sumber www.archdaily.com

 

2.4.2    Design University of Melbourne

Lokasi                          : Australia

Area                             : 15772 m2

Tahun bangun              : 2014

Arsitek                                     : John Wardle Architects,NADAAA.

Jurusan yang ada pada kampus ini adalah akutansi, studi aktuaria, ilmu pertanian, Teknik arsitektur, arsitektur, seni dan budaya, Pendidikan seni, Bahasa, dan stem, asia, audiologi dan patologi wicara, bio informatika, ilmu biologi, Teknik biomedis, administrasi bisnis, Teknik kimia, Teknik sipil, menari, ilmu data, psikologi ,dan lainnya.

Gedung kampus yang berada di Australia ini sudah menjadi bangunan ikonik dan sudah terkenal dimana – mana. Konsep desain yang modern menjadi kan suatu desain yang maju. Pusat desain terletak pada aula studio, dimana ruangan yang memiliki ukuran yang luas dan fleksibel memudahkan orang untuk melakukan berbagai aktivitas didalamnya. Penggunaan secondary juga menambah kesan estetik dan menghindarkan kesan monoton pada bangunan, berfungsi juga sebagai penahan sinar matahari yang berlebih.

Gambar 6 Design University of Melbourne

Sumber www.archdaily.com

Pada desain ini sudah memenuhi target area dan anggaran yang sudah dijelaskan, dengan terdiri dari 6 lantai yang sudah termasuk basement. Pada lantai dasar terdapat pusat desain yang menjadikan bangunan ini menarik yaitu terdapat Aula studio, ukuran ruangan ini cukup besar sehingga membuat nyaman saat beraktivitas. Memiliki ketinggan atap yang tinggi atau void yang dapat dilihat dari berbagai lantai diatasnya untuk melihat kebawah. Fungsi nya juga untuk menciptakan udara tetap segar dan cahaya yang masuk saat walaupun saat keadaan ramai diruangan. Pada bangunan terdapat core bangunan yang terletak pada tengah massa bangunan. Tiap lantai juga memiliki klasifikasi kategori berdasarkan aktivitas ruang seperti pada lantai bawah terdapat ruang public seperti co-working space, untuk lantai 2 terdapat laboratatorium , lantai 3 terdapat studio dan kantor, dan lantai 4 terdapat studio dan kantor.

Gambar 7 Design University of Melbourne

Sumber www.archdaily.com

 

Bangunan kampus ini jika dilihat dari penggunaan ornamen dari luar bangunan sudah banyak menggunakan teknologi modern seperti : Secondary skin yang merupakan pelindungan bangunan dari paparan sinar matahari yang cukup banyak. Material yang digunakan adalah stainless. Ada juga desain atap kayu pada aula dan koridor lantai 2 keatas yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Bentuk interior Sebagian memiliki bentuk yang tidak beraturan dan berbahan material kayu selain meningkatkan unsur modern, menambahkan kesan estetik dan alami pada ruangan.

Gambar 8  Design University of Melbourne

               (Sumber www.archdaily.com)

Gambar 9 Design University of Melbourne

(sumber www.archdaily.com)

 

2.4.3    Musashino Art University Building

Lokasi              : Jepang

Area                 : 3444 m2

Tahun bangun  : 2019

Arsitek                         : Multiply Architecs, Serie Architecs, Surbana Jurong

Jurusan yang ada pada kampus ini adalah lukisan dan seni grafis, desain komunikasi visual, desain industry, skenogrofi, desain fashion, arsitektur, dan manajemen seni.

Gedung Kampus Musashino ini didesain sebagai kampus seni yang unik, berada di Jepang. Eksplorasi desain gedung ini berfokus pada desain interiornya yang mengutamakan pada pendalaman konsep Semi-architectur atau unfinished, yaitu dimana material pada bangunan diperlihatkan atau di ekspos, mengacu pada arsitektur yang belum selesai yang belum selesai dan terus berubah melalui modifikasi yang dilakukan penggunan itu sendiri. Fungsi nya selain memberikan informasi atau terkait struktur pada mahasiswa ini juga dapat menambah kesan estetik dalam ruangan. Bangunan ini juga memiliki konsep ruang open space yang berfungsi untuk menciptakan ruang yang fleksibel.

Gambar 10 Musashino Art University Building

(sumber www.archdaily.com)

Pada pembagian area dan zoning, Gedung kampus memiliki 3 lantai saja. Dimana pada lantai 1 diletakkan ruangan – ruangan penunjang, workshop, hall, dan lainnya. Karena dimana lantai 1 menjadi area dengan tingkat kebisingan tinggi. Pada lantai 2 diletakkan ruang kelas, studio dan lainnya, di lantai 2 menjadi tempat banyaknya kegiatan aktivitas mahasiswa. Pada lantai 3 sebagai lantai atas diletakkan kantor dan ruang khusus yang bersifat privat. Pada bangunan ini memiliki core bangunan yang berada pada tengah bangunan. Pada ruang workshop juga menggunakan konsep open space dengan membuat kan pembatas sementara untuk kebebasan mahasiswa dalam menggunakannya.

Gambar 11 Musashino Art University Building

(sumber www.archdaily.com)

 

Pada aspek formal bangunan ini dapat dilihat dengan fasad bangunan yang tidak terlalu banyak ornament dan hiasan, sesuai dengan ciri khas bangunan tradisional Jepang yang memiliki kesan kesederhanaan, kepolosan, dan kelurusan.

Gambar 12  Musashino Art University Building

(sumber www.archdaily.com)

 

2.5       Kesimpulan Studi Preseden

Setelah melakukan pembahasan mengenai tipologi dan juga studi preseden yang sesuai dengan proyek yang akan dibuat, dapat dijelaskan pada kesimpulan kali ini baik mengenai tipologi maupun studi preseden. Berikut hasil yang didapatkan :

Tabel 1. Kesimpulan Presden

PRESEDEN

KELEBIHAN

KEKURANGAN

 

Faculty of Fine Art, Music and Design of the University of Bergen

Zonasi ruang yang memisahkan privat dan publik

Desain fasad yang kurang mendukung untuk diterapkan di Indonesia

Ruang work space

Core bangunan yang kurang mencukupi kebutuhan massa bangunan yang besar

Penggunaan material alami

Design University of Melbourne

Ruang penunjang seperti co-working space dan lainnya.

Zonasi pada ruang belum sepenuhnya efektif, karena masih terdapat ruang yang privasinya masih belum optimal

Desain interior yang unik

Sirkulasi yang kurang efektif

Desain fasad yang cocok

Musashino Art University Building

Zonasi ruang yang memisahkan privat dan publik

Desain fasad yang monoton

Sirkulasi yang fleksibel serta core yang tercuupi

Ruang penunjang masih kurang

Desain interior yang unik

 

a)      Pembagian tata letak ruang

Peletakkan ruang dalam perancangan harus diperhatikan, Diatur dalam zonasi perlantai yang diurutkan berdasarkan tingkat kebisingan dan privasi dari masing – masing ruang serta fungsi daripada ruang.

b)      Ruang Penunjang

Adanya ruang penunjang sebagai kebutuhan diluar jam pelajaran dan juga sebagai sarana tambahan belajar. Berupa ruang workspace dan ruang komunal yang berfungsi sebagai tempat berdiskusi, bersosial, dan mengerjakan tugas.

c)      Desain Interior dan Eksterior.

Desain fasad yang dapat mempengaruhi daripada kegitan di ruang dalam, seperti : peletakkan kaca dan bukaan pada fasad. Untuk desain interior diterapan untuk meni ngkatkan kreativitas serta menimbulkan kenyamanan pada aktivitas didalam.


d)       

BAB III
METODE PERANCANGAN

 

Pemilihan tapak dimaksudkan untuk mencari lahan yang berpotensi berdasarkan kriteria – kriteria penentuan pemilihan, kriteria tersebut sebagai berikut :

1.      Permintaan klien / TOR  

Luas lahan yang ditentukan serta ketentuan lokasi yang diminta dalam TOR atau klien yaitu ingin membangun Sekolah Tinggi dipusat kota tetapi tidak berada pada daerah CBD ( Central Business District ).

2.      Mudah dalam pencapaian

Terdapat kondisi jalan yang baik dan juga terdapat fasilitas meliputi kendaraan umum di sekitar lahan menjadi pertimbangan dalam pencapaian dan kemudahan untuk ke lokasi lahan.

3.      Dekat dengan fasilitas – fasilitas pendukung perancangan

Adanya fasilitas penunjang di dekat area tapak untuk mendukung dan mengembangkan obyek perancangan. Dalam hal ini, terkait dengan pengembangan pendidikan yang luas maka diperlukan adanya fasilitas berupa perpustakaan, penyedia alat pendidikan, tempat berkumpul hasil karya, dan lainnya.

4.      Dekat dengan bangunan sekitar.

Menjadikan Sekolah Tinggi dapat cepat terkenal dalam hal mempromosikan Sekolah Tinggi.

3.1       Analisis Fungsi

Dalam perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain, sangat penting untuk mengetahui aktivitas yang dilakukan oleh pengguna dan kelompok  yang memiliki fungsi aktivitas dengan dikelompokan berdasarkan tingkat kepentingannya adalah sebagai berikut.

a)      Fungsi Primer, dimana fungsi ini merupakan fungsi utama dari bangunan tersebut. Terdapat kegiatan paling utama, yaitu belajar mengajar yang termasuk kegiatan akademis.

b)      Fungsi Sekunder, merupakan fungsi yang terjadi akibat adanya kegiatan yang digunakan untuk mendukung kegiatan utama, yaitu kegiatan yang merupakan unsur kegiatan non akademis. Terbagi 2 yaitu :

 

 

                                       i.            Mahasiswa

Dalam kegiatan mahasiswa melakukan kegiatann yang berupa gelar karya, ukm, olahraga, dan kegiatan eksternal dan internal

                                     ii.            Non mahasiswa

Dalam non-akademis dapat melakukan kegiatan studi banding, penyewaan gedung, dan berkunjung ke area working space.

c)      Fungsi Tersier, merupakan kegiatan yang mendukung terlaksananya semua kegiatan baik primer maupun sekunder. Termasuk di dalamnya yaitu kegiatan- kegiatan servis meliputi perbaikan bangunan maupun kegiatan keamanan.

3.1.1    Analisis Pengguna

Pengguna pada Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain ini dapat diklafikasi menjadi 4 kategori, yaitu dosen dan mahasiswa , pengelola,dan  pengunjung.

a)        Dosen

Dosen melakukan mengajar terhadap mahasiswa , diskusi ,penelitian, dan membimbing mahasiswa.

b)        Mahasiswa

Mahasiswa hampir sama dengan aktivitas dosen yaitu belajar/ mengikuti perkuliahan, diskusi, olahraga, dan melakukakn penelitian.

c)        Pengelola

Melakukan kegiatan dalam mengatur dan perencanaan penyelenggaraan kegiatan Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain. Serta melakukan publikasi kepada masyarakat luas.

d)        Pengunjung

Pengunjung atau tamu terdiri dari masyrakat umum dan akademisi. Aktivitas yang biasa dilakukan antara lain melihat hasil karya mahasiswa dan melakukan studi banding. Serta mencari informasi terkait Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain.

3.2       Analisis Program Studi

       Analisis program studi dibuat untuk mengetahui aktivitas dan ruang khusus. Tiap program studi memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing. Dalam bentuk kegiatan yang dilakukan dalam hal praktek belajar. Sehingga dibutuhkan juga ruang ruang khusus yang dapat menampung tersebut. Adapun beberapa kesamaan dalam praktek dan kebutuhan khusus program studi, dengan begitu perlunya dijelaskan pengertian dan karakteristik tiap program studi :

a.       Arsitektur

Program studi arsitektur adalah salah satu program studi yang mempelajari desain serta rancangan kontruksi bangunan. Bidang studi program arsitektur cenderung lebih berfokus untuk menuangkan konsep, ide, dan desain bangunan dalam sebuah  rancangan. Dalam pembelajaran arsitektur dilakukan secara teori dan praktek seperti melakukan desain 2d hingga 3d. Sehingga dibutuhkan ruang seperti :

1.      Studio gambar

2.      Woodworking workshop

3.      Digital modelling

4.      Metal workshop

5.      Laboratorium computer

 

b.      Arsitektur Lanskap

Arsitektur lanskap adalah bidang keilmuan yang terbangunoleh kerangka keilmuan secara intradisiplin yang berawal dari ranah arsitektur, lingkungan, dan desain. Arsitektur lanskap menggabungkan seni dan ilmu menata lahan yang memepelajari pengaturan ruang dan massa di alam terbuka. Sehingga dibutuhkan ruang untuk membantu pembelajaran , antara lain :

1.      Studio gambar

2.      Laboratorium computer

3.      Ruang outdoor

 

c.       Desain Komunikasi Visual (DKV)

Program studi desain komunikasi visual adalah program studi yang mengkolaborasikan proses perancangan dan pengkajian desain serta aplikasinya dalam berbagai media baik melalui perangkat teknologi digital maupun manual untuk mewujudkan produk industri kreatif dibidang desain komunikasi visual mendasarkan pada karakter budaya nusantara. Terdapat beberapa ruang yang digunakan untuk pembelajaran :

1.      Laboratorium computer

2.      Studio gambar ( ilustrasi )

3.      Printmaking lab

 

 

 

d.      Desain Produk

Desain produk adalah program keilmuan desain dan manjemen produksi termasuk di dalamnya desain komunikasi. Desain produk merupakan program studi yang mempelajari bagaimana suatu produk desain yang nyaman dan memenuhi aspek estetika untuk diproduksi secara masal. Sehingga dilakukannya pembelajaran melaui teori dan praktek sebagai pendukung, dimana membutuhkan beberapa ruang seperti :

1.      Studio gambar / studio keramik

2.      Laboratorium computer

3.      Woodworking workshop

4.      Digital modelling

5.      Metal workshop

 

e.       Fashion

Program studi fashion merupakan program studi yang bertujuan menghasilkan lulusan kreatif dan mandiri yang mempunyai keunggulan intelektual di bidang desain fashion dan produk gaya hidup. Nantinya lulusan fashion ini adalah sarjana desain di bidang industri yang mampu berpikir secara integritatif dan kreatif, mulai dari merancang konsep hingga proses pengerjaan dan hasil jadi. Untuk membangun kompetensi tersebut, pembelajaran dilakukan secara teori dan praktek. Sehingga dibutuhkan ruang seperti :

1.      Laboratorium computer

2.      Ruang gambar desain

3.      Ruang workshop fashion/ sewing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.3              Analisis Lahan

3.3.1    Lokasi lahan 

 

Gambar 13  Lokasi lahan

Lokasi lahan Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain berada di Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara, Way Halim Permai, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung, dengan kode pos35133. Lokasi berada di pusat Kota Bandar Lampung tetapi bukan di daerah CBD ( Central Business District ). Dengan luas lahan ± 1,12 Hektar. Lokasi berada di pusat pengembangan BWK C yang merupakan bagian pengembangan struktur kota di bidang pemerintahan provinsi dan pendidikan tinggi. Lahan juga dekat dengan perumahan , maka diharapkan pada perancangan harus mampu menarik minat terhadap masyarakat dan perhatian masyarakat. Dengan titik koordinat  5°23'10.2"S 105°16'55.7"E.

a)      Batas Utara                        :           Mall Transmart.

b)      Batas Timur           :           Lahan kosong.

c)      Batas Barat                        :           Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara.

d)      Batas Selatan         :           Lahan kosong.

 

3.3.2        Analisis Pencapaian

Analisis ini berfungsi sebagai bagaimana akses pencapaian ke lokasi lahan dapat dijangkau oleh pengunjung. Sebagian besar dikawasan ini menggunakan transportasi darat berupa mobil, motor, sepeda, dan pejalan kaki.

Gambar 14  Pencapaian

Penjelasan :

a.       Dari arah utara menggunakan Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara. Kondisi jalan cukup baik, beraspal, ukuran yang lebar, cukup ramai karena dekat dengan pintu keluar Transmart. Pencapaian ini sangat efektif, karena jalannya lurus dan langsung menuju lokasi.

b.      Dari arah Barat menggunakan Jl. Griya Indah. Kondisi cukup baik, kurang efektif untuk dijadikan pencapaian karena jalan tersebut adalah jalan milik perumahan yang ada disekitar.

c.       Dari arah selatan menggunakan Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara.Kondisi jalan cukup baik, beraspal, ukuran lebar, dan cukup ramai karena dari arah kota dan daerah komersial. Pencapaian ini kurang efektif, karena harus memutar balik karena terdapat pembatas jalan di tengah jalan

 

3.3.3        Analisis Topografi dan Hidrologi

 Gambar 15  Topografi dan Hidrologi

Topografi dan hidrologi pada lahan cukup datar hanya saja pada bagian sisi dalam tengah pinggir terdapat perubahan elevasi yang tidak terlalu besar. Sehingga kontur dapat diasumsikan sebagai lahan datar. Untuk kondisi tanah sendiri masuk dengan kategori tanah laterit yang dimana jenis tanah umum yang berada di Indonesia. Untuk aliran air mengarah pada sisi depan karena lahan masih dalam kategori datar.

 

3.3.4              Analisis Matahari

         Gambar  16  Matahari

(sumber sunearthtools)

Pada pengambilan data matahri pada area lahan menggunakan sunearthtools untuk mengetahui arah pergerakan matahari, cahaya yang masuk, dan jatuhnya bayangan. Sehingga butuhnya perhatian khusus untuk mendesain bangunan pada yang terkena sinar matahri secara berlebih untuk dijadikan lahan terbuka dan  dimanfaatkan menjadi pencahayaan alami pada siang hari dengan penambahan kisi- kisi.

3.3.5              Analisis Angin

    Gambar 17  Angin

(sumber WR.Plot)

 

Arah angin berasal dari Utara yang berpotensi menjadi polusi dan debu yang bisa masuk kedalam bangunan, perlunya ada desain khusus agar dapat memaksimalkan bukaan terhadap respon angin tersebut.

3.3.6        Analisis Vegetasi

      Gambar 18 Vegetasi

Pada area lahan yang masih kosong dan tidak terawat, banyak ditumbuhi berbagai jenis macam vegetasi yang tumbuh liar disana. Beberapa tanamanan liar nantinya akan di angkat dan ditata ulang sesuai dengan kebutuhan perancangan agar terlihat rapih dan fungsional. Vegetasi yang ada seperti pohon jati, pohon Ketapang, pohon jagung, pohon pisang, dan vegetasi lainnya.

 

3.3.7        Analisis Kebisingan

   Gambar 19 Kebisingan

Sebagai respon terhadap kebisingan, hal ini dapat berpengaruh terhadap isu kenyamanan bangunan. Maka respon meliputi zonasi bangunan khususnya untuk area privat atau area belajar yang membutuhkan kebisingan yang rendah.

 

 

3.3.8   Analisis view

 

Gambar 20  View

 

Gambar 21 View Depan

 

A.     View keluar / View bagian A

View keluar adalah positif karena menghadap Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara. Dapat dibuat pengolahan desain fasad yang baik karena dapat menjadi ikonik atau identitas yang menarik perhatian. View kedalam positif karena massa bangunan akan mudah terlihat tanpa penghalang dan mudah diakses jalan utama.

B.     View sisi bagian B

View keluar dan kedalam adalah negatif karena pada sisi tersebut terdapat bangunan transmart yang cukup tinggi ±8 m dan menempel pada dinding pembatas.

 

 

C.     View sisi bagian C

View keluar dan kedalam adalah positif karena pada sisi tersebut masih merupakan lahan kosong, sehingga pada sisi tersebut dapat melakukan pengolahan fasad yang menarik.

 

3.3.9              Analisis Infrastruktur dan Utilitas

Gambar 22  Infrastruktur dan utilitas

Pada area lahan terdapat beberapa bangunan komersial seperti cafe, rumah makan, swalayan, dan mall. Untuk irigasi sendiri sudah tersedia dengan ukuran lebar ±80 cm dan kedalamannya ±1m dengan kondisi yang cukup baik. Untuk pedestarian belum tersedia. Lahan memiliki satu potensi untuk dijadikan akses pintu masuk, kondisinya terdapat vegetasi dan 2 buah tiang telepon yang sudah tidak berfungsi dan nantinya bisa dicabut atau pindahkan.

 

3.3.10          Analisis Regulasi

Berdasarkan  PERDA Kota Bandar Lampung No.10 Thn 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah R   tahun 2011-2030 diperoleh regulasi pada lahan sebagai berkut :

a)      Berdasarkan pasal 19 ayat 3 fungsi lahan merupakan kawasan perdagangan/jasa dan pemerintahan, kawasan subpusat pelayanan kota, yang berfungsi sebagai pendidikan tinggi dan budaya, transportasi dasar, perdagangan dan jasa, pemukiman perkotaan.

b)      RTH pada setiap bangunan publik maupun privat dengan menetapkan koefisien dasar hijau (KDH) minimum 20% untuk bangunan publik dan 10% untuk bangunan privat. Sehingga tidak ada ketentuan wajib.

KDH          = 40% x (luas lahan – KDB)

KDH          = 40% x ( 11.200 m2 – 6.720 m2 ) = 1.792 m2 

c)      Berdasarkan PERDA No.07 Thn 2014 pasal 24, GSB jalan arteri primer dan sekunder paling sedikit 10 m dari tepi bahu jalan.

d)      KDB pada bangunan mengikuti dengan Kawasan yang merupakan Kawasan padat/ pusat kota , maka pda Kawasan KDB nya sebesar 60-100%.

KDB          = 60% x luas lahan

KDB          = 60% x 11.200 m2 = 6.720 m2

e)      Berdasarkan PERDA kota Bandar Lampung No.21 Thn 2014 pasal 26, pada zona III KLB memiliki maksimal 2,4 untuk bangunan Gedung

KLB           = 2,4 x 11.200 m2 = 26.880 m2

 

3.4       Isu Terkait Fungsi

1)      Ruang Penunjang

Mahasiswa selain melakukan kegiatan akademik, diharapkan dapat melakukan kegiatan non-akademik. Dengan begitu dibuatkan ruang-ruang penunjang baik indoor maupun outdoor untuk fasilitas daripada kegiatan tersebut. Ruang-ruang yang ditambahkan seperti : Co-working space, gallery, Hall of fame, Amphitheater , taman, lapangan olahraga, dan tenant. Mahasiswa juga dapat melakukan kegiatan praktek sebagai persyaratan pembelajaran Sekolah tinggi yang memerlukan ruang praktek dengan fungsi yang sesuai.

2)      Zonasi

Pembagian atau pemisah antara kegiatan belajar mengajar yang bersifat privat dengan kegiatan penunjang yang bersifat umum, dimana terdapat sebuah RSG dan tenant yang dibuka untuk umum sesuai dengan permintaan klien sehingga perlunya pembagian zonasi berdasarkan aktivitas.

 

3.5       Isu Khusus

Pada perancangan proyek ini ada beberapa yang menjadi isu penting dalam melakukan perencanaan yaitu berupa desain yang edukasi dan meningkatkan kreatif. Dimana hasil dari perancangan dapat menjadi jawaban atas isu yang menjadi sebuah masalah. Penerapan yang akan dilakukan antara lain : co-working space , ruang terbuka aktif dan desain visual yang unik.

 

 

BAB IV
PEMOGRAMAN

 

4.1 Pendekatan dan Strategi Programing

Pembahasan mengenai program ruang dilakukakn dengan terlebih dahulu mengumpulkan data – data yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi, yaitu dilakukan dengan mengumpulkan data mengenai pelaku ruang itu sendiri beserta kegiatannya, dilakukan dengan observasi lapangan baik studi kasus, serta dengan standar atau literatur perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi. Persyaratan ruang yang didapat melalui studi literatur dengan standar perencanaan dan perancangan Sekolah Tinggi, sehingga dari hasil analisa terhadap kebutuhan dan persyaratan ruang akan diperoleh program ruang yang akan digunakan pada proses perancangan. Dalam penentuan luasan bangunan ini ditentukan berdasarkan regulasi peraturan setempat didaerah Kota Bandar Lampung.

Pada peraturan yang digunakan pada lahan, berikut besaran – besaran yang telah ditetapkan           :

a)      KDB ( 60% x luas lahan )         = 6.720 m2

b)      KLB ( 2,4 x luas lahan )                        = 26.880 m2

c)      KDH  ( 40% x luas lahan )        = 1.792 m2 

Pada proyek ini diasumsikan tidak ada batasan biaya dalam proses perancangan. Kebutuhan ruang sebagian ditetapkan dari klien yang sudah dijelaskan dalam Term Of Reference (TOR). Sedangkan untuk kebutuhan ruang lainnya diasumsikan dan ditambahkan berdasarkan hasil analisis, isu, dan studi preseden.

 

4.1.1        Tinjauan Ruang

1.      Gerbang

Gerbang merupakan akses atau batasan wilayah luar dan dalam. Gerbang juga bisa dijadikan fokal view pertama dari pengunjung yang datang.

2.      Ruang Serba Guna

Ruang serba guna merupakan ruangan yang dapat berubah berubah secara fungsionalnya dan kebutuhan penghuninya. Dengan kriteria bebas kolom dan dapat menunjang kegiatan dengan kapasitas peserta banyak. Untuk ukuran didapatkan berdasarkan asumsi dan analisis didalam sebuah ruang serba guna biasanya terdapat :

 

a)      Lobby

Lobby adalah sebuah ruang teras yang berhubungan atau dekat dengan pintu masuk gedung yang dilengkapi meja dan kursi

b)      Aula

Tempat dilakukannya acara inti atau sebagai titik kumpul sebuah acara.

c)      Toilet

Toilet merupakan fasilitas untuk melakukan sanitasi atau buang air kecil dan besar. Pada toilet sendiri dibuatkan terpisah antara toilet pria dan toilet wanita pada ruang serba guna dengan jumlah unit menyesuaikan denga kapasitas ruang serba guna.

d)      Backstage

Backstage yang berfungsi sebagai persiapan bagi pengguna untuk tampil dalam suatu acara diatas panggung. Backstage juga berfungsi sebagai penyimpan dan ruang tunggu saat acara berlangsung.

e)      Ruang ME

Ruang ME berfungsi sebagai pusat pengaturan kelistrikan dan juga tempat mengatur teknisi dalam kelistrikan saat acara di ruang serba guna.

f)       Gudang

Gudang merupakan tempat untuk menyimpan alat perlengkapan dalam ruang serba guna.

 

3.      Kampus

a)      Ruang Kelas

Ruang kelas merupakan sebuah ruangan yang digunakan untuk mahasiswa dan dosen dalam menjalani proses belajar dan mengajar.

Persyaratan ruang yang perlu diperhatikan

1)      Standar ruang 1,50 - 2 m2/ mahasiswa (Neufert).

2)      Terdapat ruang kelas kecil dan besar.

3)      Peletakan kursi dan meja yang memenuhi syarat agar semua pengguna dapat melihat dengan jelas ke arah papan.

4)      Jarak antar perabot yang diperhatikan.

 

b)      Ruang Studio

Ruang studio merupakan tempat para mahasiswa dalam membuat hasil karya atau bekerja melakukan suatu karya. Didalam ruangan ini menyediakan fasilitas sesuai dengan kebutuhan program studinya. Untuk ukuran studio menyesuaikan dengan jumlah dan ukuran alat yang dibutuhkan tiap jurusan. Berdasarkan BSNP standar ruang yang dibutuhkan 4 m2 /org disesuaikan dengan kapasitas studio.

 

c)      Ruang Bengkel / Workshop

Bengkel adalah ruangan yang berfungsi untuk tempat perbaikan, perawatan peralatan, dan pembuatan yang menggunakan peralatan. Dalam workshop memiliki ciri khas masing – masing, tetapi dapat digunakan secara bersama antar program studi dengan yang sudah dijelaskan dalam analisis program studi. Adapun jenis daripada ruang bengkel yang disediakan seperti :

1)      Ruang Workshop Fashion / Sewing

Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa kegiatan menjahit dan merancang sebuah baju yang digunakan untuk program studi fashion.

2)      Metal Workshop

Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa kegiatan memotong, menyambungkan, dan lainnya yang berbahan logam. Ruangan ini digunakan untuk program studi arsitektur dan desain produk.

3)      Digital Modelling

Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa kegiatan mencetak sebuah model berupa 3d. Ruangan ini digunakan untuk program studi arsitektur dan desain produk.

4)      Woodworking Workshop

Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa kegiatan memotong, menyambungkan, dan lainnya yang berbahan kayu. Ruangan ini digunakan untuk program studi arsitektur dan desain produk.

5)      Printmaking lab

Berfungsi sebagai ruangan penunjang kegiatan berupa kegiatan print, menyablon, dan lainnya. Ruangan ini digunakan untuk program studi desain komunikasi visual.

Didalam ruangan bengkel atau workshop terdapat peralatan yang cukup berat dan lebar ukurannya. Sehingga diperlukan ruangan khusus yang diletakkan pada lantai bawah untuk mempermudah perbaikan dan perawatan alat. Kebisingan yang cukup tinggi dari hasil kerja alat menjadi alasan agar tidak mengganggu aktivitas belajar dan mengajar.

 

d)      Ruang Multimedia / Laboratorium Computer

Ruang multimedia adalah ruangan yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan pembelajran dan pencarian informasi menggunakan teknologi dan komunikasi dengan memanfaatkan computer.Berdasarkan stnadar daripada BSNP memiliki standar 2.5 m2 /org.

 

e)      Ruang perpustakaan

Perpustakaan adalah ruangan pendukung diluar jam pelajaran yang berfungsi sebagai tempat mahasiswa dan dosen mencari dan mendapatkan informasi atau ilmu dari berbagai media yang disediakan didalamnya.

Persyaratan yang harus diperhatikan :

1)      Peletakan perpustakaan yang strategis dalam kampus sehingga mudah dicapai.

2)      Untuk rasio luas ruang perpustakaan adalah 0,2 m2/ mahasiswa, dengan luas total minimum 200 m2 dan lebar minimum 8 m2. (menurut BSNP ).

 

f)       Klinik

Poliklinik merupakan tempat pelayanan kesehatan dengan lingkup kecil sebagai penangan pertama dalam lingkungan sekolah. Sehingga poliklinik tidak bisa melayani penyakit berat seperti di rumah sakit. Luas ruang kesehatan sesuai dengan kebutuhan civitas akademik, dengan luas total minimal 12 m2 (menurut BSNP ).

 

g)      Co Working Space

Ruang ini digunakan untuk mahasiswa bersosialisasi, berkumpul , dan beristirahat di jam luar kuliah berlangsung tanpa ada aturan.

 

h)      Hall of Fame

Hall of fame adalah ruangan terbuka yang berfungsi sebagai apresiasi atas hasil karya mahasiswa dan juga sumber informasi tambahan bagi mahasiswa.

i)        Ruang Dosen

Ruang dosen merupakan sarana yang ada didalamnya terdapat dosen yang mengerjakan pekerjaannya selain mengajar, dalam ruangan tersebut juga digunakan sebagai tempat beristirahatnya, berdiskusi, dan kegiatan

 

j)        Gudang

Gudang adalah ruangan sebagi tempat penyimpanan barang yang belum digunakan atau dibutuhkan.

 

k)      Toilet

Toilet berfungsi sebagai tempat buang air kecil atau besar bagi pengguna Gedung. Persyaratan yang harus diperhatikan :

a.       Minimum terdapat 1 unit toilet untuk setiap 40 mahasiswa, 1 unit untuk setiap 30 mahasiswi, 1 unit untuk 40 dosen/karyawan laki – laki, dan 1 unit untuk 30 dosen / karyawan perempuan (menurut BSNP ).

b.      Luas minimum toilet 1 unit adalah 2 m2 .

c.       Memiliki batas yang berdinding,beratap,dapat dikunci,dan mudah dibersihkan.

d.      Tersedia air bersih di setiap unit.

 

l)        Musholla / Tempat ibadah

Tempat ibadah yang disediakan seperti masjid yang digunakan untuk beragama islam dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada ALLAH SWT. Luas tempat ibadah sesuai dengan kebutuhan tiap civitas akademik, dengan luas total minimum adalah 24 m2 (menurut BSNP ). 

m)    Ruang Pimpinan

Ruang pimpiman berfungsi sebagai tempat melakukakan kegiatan pengelohan yayasan dan pertemuan dengan pimpinan

Persyaratan yang harus diperhatikan :

a.       Letak ruang pimpinan mudah diakses oleh tamu.

b.      Ruang pimpinan memiliki luas minimum 12 m2/ orang dan lebar minimum 3 m2 (menurut BSNP ).

c.       Perabot yang digunakan seperti ; meja, kursi, alat elektornik, dan lemari.

 

 

 

n)      Ruang Staff

Ruang staff adalah ruang kerja untuk pengelola atau pegawai yang bertugas mengelola yayasan. Dengan luas minimal 48 m2 (menurut BSNP).

o)      Ruang Administrasi

Ruang Administrasi adalah ruang yang berfungsi sebagai tempat bekerja nya pegawai atau staff yang mengerjakan administrasi sekolah tinggi.

Persyaratan yang harus diperhatikan :

1)      Peletakan ruang administrasi berada di tempat strategis yang dapat dilihat dari halaman dan dekat dengan ruang pimpinan.

2)      Perabot yang digunakan seperti ; meja, kursi, dan lemari.

p)      Ruang Rapat

Ruang rapat berfungsi sebagai tempat pertemuan antara pimpinan, pejabat maupun staff yang terkait.

Persyaratan yang harus diperhatikan :

1)      Peletakan ruang yang jauh dari kerumunan orang atau privasi.

2)      Perabot yang digunakan seperti ; meja, kursi, alat elektornik, LCD,  dan lemari.

4.      Sarana Olahraga

Sarana Olahraga berfungsi sebagai penunjang kegiatan mahasiswa didalam bidang olahraga. Selain itu juga digunakan sebagai mengembangkan bakat, minat, dan hoby mahasiswa. Sarana olahraga ini memuat seperti lapangan basket, lapanga futsal, lapngan voly, lapanga tenis, dan lainnya.

5.      Tempat Hiburan

a)      Toko retail / Cafetaria

Tenant dalam sekolah tinggi ini berfungsi sebagai tempat berkumpul, makan, minum, bersosialisasi,dan lainnya.

b)      Taman

Taman berguna sebagai tempat rekreasi bagi penghuni sekolah supaya tidak menimbulkan sifat bosan dan juga tempat bersantai menikmati udara segar.

6.      Tempat Parkir

Tempat parkir adalah tempat untuk menyimpan sementara kendaraan motor maupun mobil yang datang ke sekolah tinggi. Parkir kendaraan dibuat dengan mengikuti standar yang ditetapkan dengan peraturan daerah. Jika belum tersedia, maka standar yang digunakan (menurut BSNP ) :

a)      Minimum terdapat 1 tempat parkir kendaraan roda dua untuk 10 mahasiswa dan 1 untuk 2 karyawan atau dosen.

b)      Minimum terdapat 1 tempat parkir kendaraan roda empat untuk 40 mahasiswa dan 1 tempat parkir kendaraan roda empat untuk 10 karyawan atau dosen.

c)      Ukuran minimum tempat parkir kendaraan roda dua adalah 1,5 m x 1m, dengan luas lahan minimum 3 m2 per satuan ruang parkir (SRP) termasuk sirkulasi.

d)      Ukuran minimum tempat parkir kendaraan roda empat adalah 5 m x 2,5 m, dengan luas lahan minimum 25 m2 per satuan ruang parkir (SRP) termasuk sirkulasi.

Tabel  2. Kegiatan Ruang

NO

Jenis Kegiatan

Pengguna

Kegiatan

Kebutuhan Ruang

1

Edukatif

Mahasiswa/I  dosen

Belajar mengajar

Ruang kelas, Ruang studio, Ruang bengkel, Workshop.

2

Komunikatif

Mahasiswa/I, Dosen, Penunjang

Bersosialisasi, interaksi, diskusi

Ruang kelas, Hall of fame, Lobby, Galery, Amphitheater, CoWorking Space.

3

Rekreatif

Mahasiswa/I, Dosen, Penunjang

Bersosialisasi, interaksi, bermain

 Taman

4

Penunjang

Mahasiswa/I, Dosen, Penunjang

Ibadah, Acara bersama, makan minum

Mushalla, Tenant, Ruang Serba Guna

Pengelola

Pengelola, Mahasiswa/I Dosen

Informasi, Kegiatan administrasi

Ruang pimpinan, Ruang dosen, ruang administrasi, ruang informasi,

6

Servis

Pegawai,   Teknisi

Mengelola, Mengatur, Merawat

Ruang ME, Gudang, Pantry, Ruang keamanan.

7

Olahraga

 Mahasiswa/i

Berolahraga

Lapangan Olahraga

4.2  Program Ruang

4.2.1  Analisa Penzoningan Ruang

Tabel  3. Zoning

No

Bangunan

Ruang

Aktivitas

Zonasi

Pengguna

1

Sekolah

Ruang Kelas

Belajar, mengajar, sosialisi

Privat

Mahasiswa/i Dosen

Ruang Studio

Belajar, mengajar, sosialisi

Privat

Workshop

Belajar, mengajar, sosialisi

Privat

Laboratorium computer

Belajar, mengajar, sosialisi

Privat

Perpustakaan

Membaca dan mencari informasi

Publik

Mahasiswa/i Dosen Pengelola

Klinik

Berobat dan konsultasi

Publik

Mahasiswa/i Pengelola

Galery

Pameran karya dan sosialisasi

Publik

Mahasiswa/i Dosen Pengunjung

Co Working Space

Berkumpul dan sosialisasi

Publik

Amphitheater indoor

Seminar dan pertunjukan

Publik

Hall of Fame

Belajar dan bersosialisai

Publik

R.Ketua

mengelola

Privat

Pengelola/ staff, dosen, mahasiswa

Wakil I

mengelola

Privat

Wakil II

mengelola

Privat

Wakil III

mengelola

Privat

R.Kepala

mengelola

Privat

R.Kasubag

mengelola

Privat

R.Kaprodi

mengelola

Privat

R.Staff

mengelola

Privat

R.Dosen

evaluasi dan istirahat

Privat

R.Konseling

konsultasi

Privat

R.Administrasi

mengelola

Privat

R.Tunggu

menunggu

Publik

R.Rapat

bersosialisasi, rapat

Privat

Ruang ME

Perbaikan dan perawatan

Privat

Pengelola

R.Keamanan

Keamanan dan penertiban

Privat

Gudang

penyimpanan

Privat

Toilet

buang air kecil / buang air besar

Publik

Pengelola/ staff, dosen, mahasiswa

2

Ruang Serbaguna

Entrance

menunggu

Publik

Pengelola, dosen, mahasiswa, pengunjung, penyewa

Aula

Berkumpul

Publik

R. Tunggu VIP

menunggu

Privat

Toilet

buang air kecil / buang air besar

Publik

Backstage

penampilan dan persiapan

Publik

Penyewa dan pengelola

Ruang ME

kontrol dan perawatan

Privat

Pengelola

Gudang

penyimpanan

Privat

3

Komersial

Toko Swalayan

Berbelanja

Publik

Pengelola, mahasiswa/i, pengunjung

Cafe

Memesan makan dan minum

Publik

T.Makan

Makan dan bersosialisasi

Publik

Gudang

Penyimpanan dan pengantar

Publik

Pengelola

4

Sarana Olahraga

Lapangan

Berolahraga

Publik

Mahasiswa/i

 

4.2.2        Simulasi Jadwal :

Untuk menentukan keperluan ruang – ruang yang ada ,diperlukan simulasi jadwal yang disusun dengan mengikuti sesuai kurikulum yang di analisis. Pada tiap program studi terdapat 4 angkatan, untuk 1 angkatan program studinya terdiri maksimal 60 mahasiswa, maka total jumlah mahasiswa yang ada maksimal 1200 mahasiswa. Pada ruang kelas dibagi menjadi 2 jenis kelas, yaitu kelas besar yang bersisi 60 mahasiswa dan kelas kecil 30 mahasiswa. Berikut hasil simulasi jadwal

A.     Program Studi Arsitektur

Gambar 23 Jadwal ruang studio arsitek

Gambar 24 Jadwal ruang studio tugas akhir arsitektur

Gambar 25 Jadwal ruang kelas 1

Gambar 26 Jadwal ruang kelas 2

Gambar 27 Jadwal ruang gabungan arsitektur,arsitektur lanskap, dan desain produk

            Keterangan      :

                                                              i.      Biru muda        : semester 2

                                                            ii.      Merah              : semester 4

                                                          iii.      Kuning                         : semester 6

                                                          iv.      Hijau muda      : semester 8

B.     Program Studi Arsitektur Lanskap

Gambar 28 Jadwal ruang studio arsitektur lanskap

Gambar 29 Ruang studio akhir arsitektur lanskap

Gambar 30 Jadwal ruang kelas 1

Gambar 31 Jadwal ruang kelas 2

                                Keterangan      :

                                                              i.            Kuning          : semester 2

                                                            ii.            Hijau             : semester 4

                                                          iii.            Biru             : semester 6

                                                          iv.            Ungu             : semester 8

 

C.     Program studi DKV

Gambar 32 Jadwal ruang studio DKV

Gambar 33  Jadwal ruang studio akhir DKV

Gambar 34 Jadwal ruang kelas 1

Gambar 35 Jadwal ruang kelas 2

Gambar 36 Jadwal ruang kelas besar DKV dan Desain Produk

Keterangan      :

                                                              i.            Kuning          : semester 2

                                                            ii.            Oren                         : semester 4

                                                          iii.            Hijau            : semester 6

                                                          iv.            Biru              : semester 8

 

D.     Program studi Desain Produk

Gambar 37  Jadwal ruang studio Desain Produk

Gambar 38 Jadwal ruang studio akhir desain produk

Gambar 39 Jadwal ruang kelas 1

Gambar 40 Jadwal ruang kelas 2

                            Keterangan  :

                                                              i.            Hijau             : semester 2

                                                            ii.            Biru              : semester 4

                                                          iii.            Ungu            : semester 6

                                                          iv.            Pink              : semester 8

E.      Program studi Fashion

Gambar 41 Jadwal ruang studio fashion

Gambar 42 Jadwal ruang studio akhir fashion

Gambar 43 Jadwal ruang kelas 1

Gambar 44 Jadwal ruang kelas 2

 Keterangan     :

                                                              i.            Hijau             : semester 2

                                                            ii.            Biru              : semester 4

                                                          iii.            Ungu            : semester 6

                                                          iv.            Pink              : semester 8

 

Dari simulasi yang telah dilakukan terdapat 5 ruang studio, 5 studio akhir, 2 ruang kelas besar, dan 10 ruang kelas kecil. Menjadikan ini sebuah acuan untuk Menyusun program ruang.

Untuk menghitung kebutuhan dosen. Menggunakan UU Pendidikan Tinggi Nomor 12/2012 serta Peraturan Pemerintah Nomor 4/2014 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Melalui undang – undang ini ditegaskan bahwa rasio ideal antara dosen dan mahasiswa adalah 1 : 20 untuk ilmu eksakta dan 1 : 30 untuk ilmu social. Dengaan begitu diasumsikan menggunakan 1 : 20 karena mempertimbangkan adanya kelas studio di Sekolah Tinggi ini.

 

4.2.3        Analisa Kebutuhan Ruang

Dalam analisis kebutuhan ruang disesuaikan dengan hasil observasi, standar, dan asumsi untuk mengetahui besaran ruang yang akan dibutuhkan pada perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain. Maka perlu melakukan analisis perhitungan dengan acuan yang relevan dan mewakili pedoman standar tersebut. Beberapa acuan yang digunakan untuk kebutuhan ruang yaitu   :

            AP       = Analisis Pribadi

            SNPT   = Standar Nasional Perguruan Tinggi

            SB        = Studi Banding

            DA       = Data Arsitek ( Neuvert )

            BSNP   = Badan Standa Nasional Pendidikan

            TSS      = Time Server Standard

 

Tabel 4. Program Ruang

SEKOLAH

 

No

Ruangan

Jumlah Ruang

Standar

Sumber

Kapasitas

Luas

 

1

Ruang Kelas Kecil

10

1.5 - 2 m²

NAD / SNPT

30 org/kls

450 m²

2

Ruang Kelas Besar

2

1.5 - 2 m²

NAD / SNPT

60 org/kls

180 m²

3

Ruang Studio

20

4 m²/org

BSNP

30 org/kls

2400m²

9

Workshop

5

4 m²/org

BSNP

30 org/kls

600 m²

11

R.Multimedia

2

2.5 m²/org

BSNP

30 org/kls

150 m²

12

Perpustakaan

1

min 200 m²

BSNP

_

200 m²

13

Klinik

1

min 12 m²

BSNP

_

12 m²

14

Co-Working Space

1

1. 5 m²/org

AP

30 org

45 m²

 

17

Hall of Fame

1

min 40 m²

BSNP

_

40 m²

18

Gudang

1

min 24 m²

BSNP

_

24 m²

19

Toilet

 

 

 

 

 

 

Pria

3

22 m²

NAD

_

66 m²

 

Wanita

3

22 m²

NAD

_

66 m²

20

Mushalla

 

 

 

 

 

 

Ruang Shalat

1

24 m²

BSNP

_

24 m²

 

T. Wudhu

2

0,8 m²

AP

4 org

6.5 m²

21

R.Ketua

1

25 m²

NAD

1

25 m²

22

Wakil I

1

20 m²

NAD

1

20 m²

23

Wakil II

1

20 m²

NAD

1

20 m²

24

Wakil III

1

20 m²

NAD

1

20 m²

25

R.SPMI

1

min 12 m²

BSNP

1

12 m²

 

K.BAUK

1

min 12 m²

BSNP

1

12 m²

 

 

R.LP3M

1

min 12 m²

BSNP

1

12 m²

 

 

R.Perlengkapan

1

min 12 m²

BSNP

1

12 m²

 

 

R.Senat

1

min 12 m²

BSNP

1

12 m²

 

27

R.Kaprodi

5

min 12 m²

BSNP

1

60 m²

28

R.Staff

1

min 48 m²

BSNP

_

48 m²

29

R.Dosen

5

4 m²/org

BSNP

12 org

240 m²

30

R.Akademik

1

min 12 m²

BSNP

_

12 m²

31

R.Administrasi

1

12 m²

NAD

-

12 m²

32

R.Tunggu

1

2 m²/org

AP

4 org

8 m²

33

R.Rapat

1

2 m²/org

NAD

6 org

12 m²

34

Toilet

4

2 m²/org

AP

1 org

8 m²

35

R.Panel

1

6 m²

TSS

_

6 m²

36

R.Service

1

12 m²

AP

_

12 m²

37

R.Pompa air

1

50 m²

NAD

_

50 m²

38

Ruang Keamanan

 

 

 

 

 

 

R.Kepala

1

4 m²

NAD

_

4 m²

R.Anggota

1

25 m²

NAD

_

25 m²

Toilet

1

2 m²

AP

1

2 m²

Jumlah

4.907,5m²

Sirkulasi 30%

147,225m²

Total

5.054,725m²

 

Ruang Serba Guna

No

Ruangan

Jumlah Ruang

Standar

Sumber

Kapasitas

Luas

1

Lobby

1

0.8 - 2 m²/org

NAD

_

50 m²

2

Aula / Lap Badminton (2)

1

0.8 - 1.5 m² /org

NAD

400 org

320 m²

3

R. Tunggu VIP

1

0,8 m²/org

AP

10 org

8 m²

4

Toilet

6

2 m²/org

AP

1 org

12 m²

5

Backstage

1

0,8 m²

AP

_

20 m²

6

Ruang ME

1

6 m²

AP

_

6 m²

7

Gudang

1

6 m²

AP

_

6 m²

Jumlah

422 m²

Sirkulasi 30%

126,6

Total

548,6 m²

 

 

Komersial

No

Ruangan

Jumlah Ruang

Standar

Sumber

Kapasitas

Luas

1

Toko Swalayan

_

100 m²

NAD

_

182 m²

2

Cafe

2

16 m²

NAD

_

16 m²

3

T.Makan

1

220 

NAD

_

220 

Jumlah

418 m²

Sirkulasi 30%

125,4

Total

543,4 m²

Tempat Parkir

No

Ruangan

Jumlah Ruangan

Standar

Sumber

Kapasitas

Luas

1

Parkir Mobil

_

5 x 2.5 m²

BSNP

40 mbl

 

2

Parkir Motor

_

1 x 1.5 m²

BSNP

170 mtr

 

           

No

Bangunan

Luas

1

Sekolah

5.054,725m²

2

Ruang Serbaguna

548,6 m²

3

Komersial

543,4 m²

TOTAL

5.643,725 m²

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V
KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Umum

Konsep umum pada perancangan ini diambil setelah melakukan analisis dari beberapa bab sebelumnya. Dengan memperhatikan isu -  isu yang ada serta potensi yang terdapat di lingkungan lahan. Secara gambaran besarnya terdapat isu utama yang menjadi pokok pengambilan dasar dari terbentuknya konsep umum yaitu desain bangunan yang dapat mengedukasi dan juga dapat meningkatkan kreatifitas dimana menjadi sebuah permasalahan utama dalam perancangan ini. Sebagaimana diketahui bahwa Sekolah Tinggi ini adalah sebuah sekolah seni yang nantinya menjadikan contoh bagi sekolah disekitarnya dan juga menjadi sebuah tambahan bagi mahasiswa melalui fasilitas dan desain bangun yang edukasi dan kreatif agar dapat meningkatkan kualitas seni yang lebih baik lagi.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka perancangan sekolah tinggi ini menggunakan konsep Fun-Learning. Dimana konsep ini merubah pola pikir mahasiswa yang beranggapan bahwa suasana dari pada belajar yang serius dapat dikombinasikan dengan suasana santai. Konsep ini juga upaya meningkatkan semangat dan menghindarkan suasana jenuh dan monoton terhadap pengguna bangunan serta untuk menghasilkan suasana ceria dalam bangunan sehingga para pengguna bangunan tetap santai walaupun dalam tekanan pembelajaran. Konsep utama ini melakukan penerapannya seperti  area co-working space yang fleksibel dan juga pemanfaatan ruang luar yang aktif dan unik.

 

5.2  Konsep Siteplan

5.2.1 Konsep  perletakan dan orientasi bangunan

 

Gambar 45 peletakkan dan orientas bangunan

Pada perancangan massa bangunan terdiri dari 2 massa bangunan. Massa utama diletakkan pada bagian depan dengan memberikan jarak dari pada sisi depan lahan, dimana merespon terhadap mengurangi tingkat kebisingan dan menjadikan view bangunan terlihat jelas.

 

5.2.2    Konsep sirkulasi

Berdasarkan analisis akses pencapaian ke lahan berasal dari di Jl. Letjen Alamsyah Ratu Prawiranegara, karena hanya satu – satunya jalan menuju kesana. Sedangkan sirkulasi kendaraan didalam dibuat dengan mengelilingi dalam lahan yang bertujuan selain menghindari kemacetan dapat juga sebagai kemanan dari pada kebakaran atau jalur pemadam.

Gambar 46 Sirkulasi             

5.2.3    Rencana RTH

Konsep pada luar bangunan menggunakan konsep outdoor fun area atau co-working space , Bertujuan menciptakan ruang luar yang aktif selain dari pada ekologi saja. Dimana ruang outdoor yang disediakan / difasilitasi sebagai area atau wadah untuk menimati suasana alam setelah seharian belajar didalam ruangan. Sehingga outdoor fun area dapat digunakan  sebagai interaksi sosial, rekreasi, relaksi, ekspresi dan mengerjakan tugas. Sehingga dibuat senyaman dan semenyenangkan mungkin.

 

                                                                           Gambar 47 RTH                   

5.3       Konsep Bangunan

             

Gambar 48 Gubahan massa

 

Massa bangunan utama berawal dari bentuk persegi panjang yang berbentuk menyerupai huruf U, hal ini selaras menyesuaikan dengan bentuk lahan. Untuk konsep bangunan terbentuk berdasarkan respon terhadap iklim yang ada yaitu Arsitektur Tropis. Sehingga bangunan mengadaptasi daripada karakteristik konsep tropis. Dalam perancangan bangunan diperhatikan setiap fungsi dan aktivitas kebutuhan di tiap lantai nya agar dapat menciptakan alur sirkulasi teratur, kemudahan pengguna, dan mengurangi tingkat kebisingan yang rendah,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB VI
HASIL PERANCANGAN

 

6.1 Penjelasan Tapak

            Setelah melakukan beberapa macam proses pada sebelumnya. Perancangan tapak yang dihasilkan merupakan pertimbangan dari segala aspek. Terdapat tiga aspek yang ada pada rencana tapak, yaitu peletakkan dan orientasi massa bangunan, sirkulasi manusia dan kendaraan, serta penempatan ruang terbuka hijau.

   

Gambar 49 Site plan

 

6.1.1        Peletakan dan Orientasi Massa bangunan

Dengan memiliki bentuk lahan yang persegi dengan panjang yang cenderung mengarah kedalam. Maka peletakan massa bangunan diletakan di tengah agar dapat pemanfaatan lahan yang maksimal. Selain itu juga pemberian jarak dari bangunan terhadap sisi depan lahan yaitu agar menciptakan tingkat kebisingan yang rendah dan view positif dari luar kedalam. Untuk massa penunjang diletakkan di belakang agar tidak merusak view luar terhadap massa utama.

6.1.2        Sirkulasi Manusia dan Kendaraan

Sirkulasi kendaraan hanya dapat dicapai melalui jalan utama, yaitu Jalan Letjen Ratu Alamsyah Prawinegara. Berdasarkan hal tersebut letak parkir kendaraan berada di belakang dan basement yang bertujuan untuk tidak merusak view terhadap bangunan. Sedangkan sirkulasi manusia dibuat terpisah agar menciptakan keamanan. Terdapat drop off disisi depan dan juga depan massa , untuk memisahkan pejalan yang naik kendaraan umum.

6.1.3        Ruang Terbuka Hijau

 

Untuk ruang terbuka hijau tersebar di sisi lahan tetapi memiliki titik fokus yang berada pada sisi depan lahan. Dengan menerapkan konsep ruang terbuka yang aktif , serta memiliki pemisahan antara ruang terbuka umum dan ruang terbuka privat. Sehingga selain menjadi ekologi bagi bangunan dapat juga menjadi pusat ikonik yang menarik perhatian orang.

6.2        Rancangan Bangunan

Terdapat beberapa aspek yang ada pada rancangan proyek ini, yaitu mengenai bentuk bangunan, tata letak dan bentuk ruangan, rancangan fasad dan atap, sistem struktur dan kontruksi, dan utilitas.

6.2.1        Bentuk Bangunan

Gambar 50 prespektif eksterior

Massa bangunan yang berbentuk persegi menimbulkn kesan kokoh dan juga terbentuk melalui pendekatan Arsitektur Tropis dengan menerapkan teritisan dan penghalang atau secondary skin. Sehingga dengan menempatan bukaan masal pada sisi Timur dan Barat tidak akan terlalu berpengaruh, karena bangunan memiliki shading, ventilasi, dan secondary skin sebagai solusi atas permasalahan ini. Faktor keindahan juga hadir dari warna yang dipakai dengan warna alami.

 

6.2.2        Tata Letak dan Bentuk Ruangan

Gambar 51 denah lantai dasar

 

Gambar 52 lantai 6

 

Tata letak ruang dan sirkulasi dirancang sangat sederhana dengan bentuk geometri murni yaitu persegi panjang. Ruang dalam juga menggunakan konsep double loaded corridor dan single loaded corridor agar menciptakan kemudahan untuk mencapainya.

Gambar 53 ruang fun co-working space

 

Untuk ruang fun co-working space di desain dengan penerapan konsep umum yaitu fun learning. Dimana diterapkan dengan banyaknya warna warni dan juga desain kursi yang unik baik secara kelompok maupun untuk individual.

 

6.2.3        Rancangan Fasad

Gambar 54 prespektif eksterior

 

Rancangan fasad menggunakan secondary skin yang berfungsi untuk menghalau panas matahari yang masuk ke dalam massa bangunan dan juga berfungsi sebagai pembatas untuk meningkatkan privasi. Selain itu menambahkan unsur nilai estetika dan meningkatkan daripada pendekatan Arsitektur tropis.

 

 

 

6.2.4        Sistem Struktur dan Kontruksi

Gambar 55  struktur dan kontruksi

 

Sistem struktur pada perancangan ini menggunakan sistem kontruksi beton bertulang, sedangkan core bangunan menggunakan shear wall dibeberapa titik massa bangunan. Core juga difungsikan sebagai alat transportasi vertikal berupa lift dan tangga kebakaran serta ruang utilitas. Sedangkan pada atap utama bangunan terdapat atap baja ringan yang berfungsi sebagai penambah nilai estetika pada bangunan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.2.5        Sistem Utilitas

Gambar 56  rencana air bersih dan kotor

 

Sistem air bersih pada bangunan ini terdapat dua sumber , yaitu dari PDAM ataupun Deep well yang dipompa menuju ground water tank dan ke roof tank melalui shaft, Sedangkan air kotor langsung menuju septic tank dengan melalui shaft.

6.3        Rekapitulasi Data Hasil Rancangan

Berdasarkan hasil rancangan yang telah dilakukan, luas bangunan secra keseluruhan yang didapatkan adalah sebagai berikut :

1.      Koefisien Dasar Bangunan (KDB)

Hasil KDB yang didapatkan adalah

2.      Koefisien Lantai Bangunan (KLB)

Hasil KDB yang didapatkan adalah

3.      Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Hasil RTH yang didapatkan

4.      Rencana Jumlah Parkir

Hasil yang didapatkan yaitu parkir mobil ….. dan motor …..

 

BAB VII
REFLEKSI PROSES PERANCANGAN

 

Dalam proses perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur dan Desain ini banyak pelajaran yang saya dapatkan dan menjadi intropeksi bagi diri saya. Diawali dengan cara mengolah data lapangan dengan baik dan bagaimana cara untuk mengumpulkan data-data yang berguna untuk tugas akhir ini.

 Kendala utama pada proses desain adalah program ruang yang sedikit informasi dan juga cara bagaimana mengaturnya sesuai daripada kebutuhan. Tidak cuman disitu saja kendala baik dari keterbatasan lahan menjadi faktor permasalahan yang saya alami sehingga perubahan desain hingga konsep saya jalani. Pada akhirnya bangunan saya mengambil konsep Fun Learning yaitu konsep yang memiliki keragaman warna dan bentuk. Sehingga saya mencari referensi tentang macam-macam bentuk yang unik baik berupa bentuk eksterior hingga bentuk interior dan furniture bangunannya. Banyak hal yang menjadi pembelajaran bagi saya selama proses desain, jangan pernah berputus asa ketika kita sedang terjatuh dan menghadapi masalah. Berpikir optimis serta mau mendengar saran dan kritik dari orang yang lain. Saya rasa cukup sekian dan cukup berhasil saya dalam menyelesaikan perancangan proyek ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.234 tahun 2000

 

https://fdokumen.com/document/salinan-keputusan-nomor-234u2000-faium-nomor-234u2000-tentang-pedoman.html

 

 

Undang – Undang  No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

 

http://diktis.kemenag.go.id/prodi/dokumen/UU-Nomor-12-Tahun-2012-ttg-Pendidikan-Tinggi.pdf

 

University of  Begen

 

https://www.archdaily.com/881485/faculty-of-fine-art-music-and-design-of-the-university-of-bergen-snohetta?ad_source=search&ad_medium=projects_tab

 

Design University of Melbourne

 

https://www.archdaily.com/622708/melbourne-school-of-design-university-of-melbourne-john-wardle-architects-nadaaa?ad_source=search&ad_medium=projects_tab

 

Musashino Art University Building

 

https://www.archdaily.com/970714/musashino-art-university-building-n6-jo-nagasaka-plus-schemata-architects?ad_source=search&ad_medium=projects_tab

 

Neufert, Ernst. (2002). Data Arsitek jilid 2. Terjemahan oleh Dr. lng Sunarto Tjahjadi. Jakarta: Erlangga.

 

Rancangan Sarana dan Prasarana Pendidikan Tinggi

http://nursing.ui.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Appendix-9.1.2.pdf

 

Peraturan Pemerintah Daerah (PERDA) Kota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2011-2030.

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No.2 Tahun 2019

https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/135331/perda-kota-bandar-lampung-no-2-tahun-2019

Tidak ada komentar: