Rabu, 14 Desember 2022

Anatomi Sistem Perkemihan

 

Anatomi Sistem Perkemihan

 

 

 


Anatomi Sistem Perkemihan, Fungsi dan Penyakit yang Mengintai

Sistem perkemihan membantu seluruh tubuh bekerja dengan baik. Sistem ini meliputi ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Masalah kemih yang paling umum adalah infeksi kandung kemih dan infeksi saluran kemih (ISK).

 

Fungsi dan Anatomi Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan berfungsi untuk menyaring darah dan membuang apa yang tidak dibutuhkan tubuh. Prosesnya menghilangkan air ekstra dan garam, racun, dan produk limbah lainnya. 

Berikut ini proses dan cara kerjanya:

  • Darah memasuki setiap ginjal melalui banyak arteri kecil.
  • Ginjal menyaring darah, memisahkan racun dari nutrisi.
  • Vitamin, mineral, nutrisi dan protein kembali ke aliran darah.
  • Produk limbah dan urine bergerak melalui ureter ke kandung kemih. 
  • Kandung kemih menyimpan urine sampai waktunya dikeluarkan.
  • Urine dikeluarkan tubuh melalui uretra.

Berikut ini anatomi sistem perkemihan:

  • Ginjal. Berjumlah dua buah, masing-masing ada di kedua sisi belakang perut, tepat di bawah tulang rusuk. Setiap ginjal kira-kira sebesar kepalan tangan.
  • Ureter. Berupa tabung tipis di dalam panggul untuk membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
  • Kandung Kemih. Berbentuk seperti kantong, dan terbuat dari otot, yang bisa mengembang saat terisi. 
  • Uretra. Berbentuk seperti tabung yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari tubuh. 

 

 

 

 

 

 

 

Penyakit yang Mengintai

Banyak kondisi yang dapat memengaruhi sistem perkemihan. Infeksi, penyakit, atau masalah dapat muncul saat lahir atau berkembang seiring bertambahnya usia. Beberapa gangguan saluran kemih yang umum adalah:

1.      Infeksi

Infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan masalah pada ginjal, uretra, atau kandung kemih. Infeksi ini terjadi ketika bakteri atau virus memasuki saluran kemih melalui uretra. 

2.      Masalah Struktural

Terkadang bayi lahir dengan cacat lahir yang memengaruhi cara sistem perkemihan mereka terbentuk. Kelainan ini dapat menyebabkan urine kembali ke ginjal dan menyebabkan infeksi. 

Di kemudian hari, prolaps kandung kemih dapat terjadi setelah kehamilan atau seiring bertambahnya usia wanita. Kandung kemih yang prolaps jatuh ke dalam vagina atau menggantung keluar dari lubang vagina. Terkadang masalah struktural memerlukan pembedahan untuk memperbaiki masalah tersebut.

3.      Batu Ginjal

Batu ginjal terbentuk ketika produk limbah dalam urine menggumpal. Ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan menghalangi aliran urine. 

4.      Masalah Buang Air Kecil

Seperti hilangnya kontrol kandung kemih, atau inkontinensia urine, yang menyebabkan urine bocor sedikit atau banyak. Ini paling sering terjadi pada wanita, biasanya setelah kehamilan atau saat lanjut usia. Gejalanya bisa lebih buruk ketika batuk, tertawa, bersin atau melompat. Kandung kemih yang terlalu aktif terjadi ketika kamu merasakan dorongan tiba-tiba untuk sering buang air kecil. 

5.      Obstruksi Saluran Kemih

Pertumbuhan atau tumor kanker di perut dapat memengaruhi aliran urine. Pada pria, pembesaran prostat (juga disebut benign prostatic hyperplasia atau BPH ) dapat menyumbat ureter, sehingga lebih sulit untuk buang air kecil. Penyebab lainnya adalah masalah kehamilan dan gastrointestinal (GI) seperti penyakit Crohn.

6.      Penyakit Ginjal

Penyebab paling umum dari masalah sistem perkemihan ini adalah tekanan darah tinggi dan diabetes. Kondisi genetik yang disebut penyakit ginjal polikistik menyebabkan kista berisi cairan terbentuk di dalam ginjal. 

Selain itu, overdosis hampir semua obat dapat menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras saat menyaring limbah, yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Gagal ginjal mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

7.      Sistitis Interstisial

Penyakit ini menyebabkan peradangan (pembengkakan dan iritasi) di kandung kemih. Obat-obatan dan terapi fisik dapat memperbaiki gejala penyakit ini.

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar: