Anatomi Sistem Perkemihan
Anatomi Sistem Perkemihan,
Fungsi dan Penyakit yang Mengintai
Sistem
perkemihan membantu seluruh tubuh bekerja dengan baik. Sistem ini meliputi
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Masalah kemih yang paling umum
adalah infeksi kandung kemih dan infeksi saluran kemih (ISK).
Fungsi dan Anatomi Sistem Perkemihan
Sistem
perkemihan berfungsi untuk menyaring darah dan membuang apa yang tidak
dibutuhkan tubuh. Prosesnya menghilangkan air ekstra dan garam, racun, dan
produk limbah lainnya.
Berikut
ini proses dan cara kerjanya:
- Darah memasuki setiap ginjal melalui banyak arteri kecil.
- Ginjal menyaring darah,
memisahkan racun dari nutrisi.
- Vitamin, mineral, nutrisi dan
protein kembali ke aliran darah.
- Produk limbah dan urine
bergerak melalui ureter ke kandung kemih.
- Kandung kemih menyimpan urine
sampai waktunya dikeluarkan.
- Urine dikeluarkan tubuh melalui
uretra.
Berikut
ini anatomi sistem perkemihan:
- Ginjal. Berjumlah dua buah,
masing-masing ada di kedua sisi belakang perut, tepat di bawah tulang
rusuk. Setiap ginjal kira-kira sebesar kepalan tangan.
- Ureter. Berupa tabung tipis di
dalam panggul untuk membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
- Kandung Kemih. Berbentuk seperti
kantong, dan terbuat dari otot, yang bisa mengembang saat terisi.
- Uretra. Berbentuk seperti tabung
yang membawa urine dari kandung kemih keluar dari tubuh.
Penyakit yang Mengintai
Banyak
kondisi yang dapat memengaruhi sistem perkemihan. Infeksi, penyakit, atau
masalah dapat muncul saat lahir atau berkembang seiring bertambahnya usia.
Beberapa gangguan saluran kemih yang umum adalah:
1.
Infeksi
Infeksi saluran kemih dan infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan
masalah pada ginjal, uretra, atau kandung kemih. Infeksi ini terjadi ketika
bakteri atau virus memasuki saluran kemih melalui uretra.
2.
Masalah Struktural
Terkadang bayi lahir dengan cacat lahir yang memengaruhi cara sistem
perkemihan mereka terbentuk. Kelainan ini dapat menyebabkan urine kembali ke
ginjal dan menyebabkan infeksi.
Di kemudian hari, prolaps kandung kemih dapat terjadi setelah kehamilan
atau seiring bertambahnya usia wanita. Kandung kemih yang prolaps jatuh ke
dalam vagina atau menggantung keluar dari lubang vagina. Terkadang masalah
struktural memerlukan pembedahan untuk memperbaiki masalah tersebut.
3.
Batu Ginjal
Batu ginjal terbentuk ketika produk limbah dalam urine menggumpal. Ini
dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan menghalangi aliran urine.
4.
Masalah Buang Air Kecil
Seperti hilangnya kontrol kandung kemih, atau inkontinensia urine, yang
menyebabkan urine bocor sedikit atau banyak. Ini paling sering terjadi pada
wanita, biasanya setelah kehamilan atau saat lanjut usia. Gejalanya bisa
lebih buruk ketika batuk, tertawa, bersin atau melompat. Kandung kemih yang
terlalu aktif terjadi ketika kamu merasakan dorongan tiba-tiba untuk sering
buang air kecil.
5.
Obstruksi Saluran Kemih
Pertumbuhan atau tumor kanker di perut dapat memengaruhi aliran urine. Pada
pria, pembesaran prostat (juga disebut benign prostatic hyperplasia atau BPH )
dapat menyumbat ureter, sehingga lebih sulit untuk buang air kecil. Penyebab
lainnya adalah masalah kehamilan dan gastrointestinal (GI) seperti penyakit
Crohn.
6.
Penyakit Ginjal
Penyebab paling umum dari masalah sistem perkemihan ini adalah tekanan
darah tinggi dan diabetes. Kondisi genetik yang disebut penyakit ginjal
polikistik menyebabkan kista berisi cairan terbentuk di dalam ginjal.
Selain itu, overdosis hampir semua obat dapat menyebabkan ginjal bekerja
terlalu keras saat menyaring limbah, yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Gagal
ginjal mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.
7.
Sistitis Interstisial
Penyakit ini menyebabkan peradangan (pembengkakan dan iritasi) di kandung
kemih. Obat-obatan dan terapi fisik dapat memperbaiki gejala penyakit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar