Selasa, 27 Desember 2022

lta PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI PMB Hj KARTINI (NURHAMIDAH)

 

                                               

                                                                                                                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS

DI PMB Hj KARTINI (NURHAMIDAH)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERSEMBAHAN

 

Alhamdulilahirobbil’alamin, rasa syukur yang berlimpah ku haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat, rahmat dan karunia yang tak tertandingi oleh apapun, juga kemudahan dalam setiap langkahku, menjadi tempat ku bergantung memohon dan mencurahkan segala isi hati dan keluh kesah ku selama ini dalam menjalani kehidupan ini, sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini, yang aku persembahkan untuk:

1.      Ayah dan Ibu ku terkasih, tersayang, tersegalanya dua malaikatku Ayah Suryadi dan Ibu Yanti Supapti ku ucapkan terimakasih teramat tulus dari dalam hati untuk yang paling dalam terimakasih atas segala kasih sayang, doa, dukungan, kesabaran, semangat dan atas semua yang selalu kalian berikan untukku. Ayah dan Ibu adalah alasanku untuk tetap semangat dan tak menyerah selama ini, kalian adalah motivasi ku untuk terus bangkit dan berusaha sekuat mungkin untuk menjalankan kehidupan ini di setiap aku ingin menyerah aku selalu mengingat pengorbanan kalian yang sudah banyak memberikan yang terbaik untukku apapun kalian akan lakukan demi sekolahku selama ini, sejauh ini aku belum bisa memberikan apa-apa belum bisa membalas semua atas apa yang Ayah dan Ibu berikan untukku. Ya Allah ampunilah dosa kedua orang tua ku, sehatkanlah kedua orang tua ku, berikanlah waktu hidup yang lama dan berkah agar aku bisa membahagiakan kedua orang tua ku sampai aku sukses, jauhkanlah orang tua ku dari mara bahaya, limpahkanlah mereka rezeki yang berkah, jauhkan dari siksa kubur dan izinkanlah kami kelak berkumpul di surga mu ya Allah, Aamiin... Terimakasih Yah Bu aku sayang kalian.

2.      Terimaksih untuk “Ariya Dwi Rama” karena telah begitu baik dan simpati, saya berhasil mengatasi semua tantangan ini dan sekarang saya memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. you are the best partner

3.      Terimakasuh untuk Teman-teman saya, Novi Agustina, Tri Utami, Sindi Anjalita, Dhia Safira you are my bestfriend, dan juga teman-teman saya yang belum disebut namanya

4.      Untuk D III Kebidanan Tanjungkarang angkatan XXII terimakasih telah menjadi bagian dari cerita hidupku, terimakasih untuk kenangan yang telah kita lakukan saat di asrama maupun di kampus, terimakasih untuk segalanya yang tidak bisa aku sebutkan satu-satu, aku doakan semoga kita semua menjadi bidan yang hebat dan sukses....Aamiin....Dan terakhir teruntuk diriku sendiri, terimakasih sudah bertahan sejauh ini, terimakasih sudah bisa diajak kompromi untuk selalu kuat menghadapi apapun dalam kehidupan ini, bisa bertahan sampai sejauh ini aku sangat bangga kepada diriku sendiri, terimakasih untuk selalu mencoba kuat melewati banyak hal dan tidak pernah menyerah dibalik semua cobaan yang telah dilalui. Terimakasih telah membuktikan ke orang banyak bahwa kamu bisa sampai di titik ini. Maaf untuk segala lelah dan paksaan yang selama ini dihadapi. Terimakasih sudah menjadi versi terbaik dan terhebat dari diriku sendiri. Tetaplah kuat untuk segala hal yang akan dihadapi kedepannya ingat akan selalu ada Allah bersamamu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS"

Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh derajad Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1.      warjidin Aliyanto SKM.,M.Kes, selaku Direktur Politeknik kesehatan Tanjungkarang.

2.      DR.Sudarmi S.PD.,M.KES selaku ketua Jurusan Kebianan Politknik Kesehatan Tanjungkarang.

3.      Nelly Indrasari, S.SiT.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing I dan ketua program Studi DIII Kebidanan Tanjungkarang Politeknik Kesehatan TanjungKarang.

4.      Ika Fitria Elmeida, SSiT.,M.Keb selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membrikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud

5.      Mugiati, SKM, M.Kes selaku Ketua Penguji Utama yang juga tealah memberikan masukan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini,

6.      PMB Hj Kartini (Nurhamidah) yang telah memberi izin dan kesempatan untuk melakukan penyusunan Lapora Tugas Akhir

 

Bandar Lampung,2022

 

 

Penulis

 

DAFTAR ISI

 

 

HALAMAN SAMPUL LUAR.............................................................................. i

HALAM SAMPUL DALAM............................................................................... ii

HALAMANPERSETUJUAN............................................................................. iii

KATA PENGANTAR......................................................................................... iv

DAFTAR ISI…….................................................................................................. v

DAFTAR TABEL................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.    Latar belakang.............................................................................................. 1

B.     Rumusan masalah......................................................................................... 2

C.     Tujuan.......................................................................................................... 3

1.      Tujuan umum......................................................................................... 3

2.      Tujuan khusus........................................................................................ 3

D.    Manfaat....................................................................................................... .3

1.      Manfaat Teoristis................................................................................... 3

2.      Manfaat Aplikatif.................................................................................. 4

E.     Ruang Lingkup............................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.    Konsep Dasar Kasus.................................................................................... 5

B.     Kewenangan Bidan Terhadap Kasus Tersebut.......................................... 14

C.     Hasil Penelitian Terkait.............................................................................. 15

D.    Kerangka Teori........................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN

A.    Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 19

B.     Subjek Laporan Kasus............................................................................... 19

C.     Instrument Pengumpulan Data.................................................................. 19

D.    Teknik/Cara Pengumpulan Data................................................................ 19

E.     Bahan dan Alat.......................................................................................... 21

F.      Jadwal kegiatan.......................................................................................... 22

BAB IV HASIL TINJAUAN KASUS............................................................... 22

BAB V PEMBAHSAN........................................................................................ 33

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan.................................................................................................... 38

B.     Saran.......................................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

 

   

DAFTAR TABEL

 

Tabel 1 Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan)......................................................... 20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 1 Daun Binahong..................................................................................... 10

Gambar 2 Batang Binahong................................................................................... 10...........

Gambar 3 Bunga Binahong.................................................................................... 11...........

Gambar 4 Akar Binahong...................................................................................... 11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

Lampiran 1 Sop rebusan air daun binahong

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR SINGKATAN

 

AKI                 Angka Kematian Ibu

ASI                 Air Susu Ibu

BAB                Buang Air Besar

BAK               Buang Air Kecil

PB                   Panjang Badan

BB                   Berat Badan

SOAP              Subjektif, Objektif, Analisa, Penataaksanaan

WHO              World Health Organisation

 


BAB 1

PENDAHULUAN

 

 

A.    Latar Belakang

Hampir setiap pross persalinan pervagnam pada ibu kehamilan primigravida mengalami perlukaan pada perineum, karena kebanyakan kehamilan primigravida perineum kaku dan ibu masih belum pandai mengejan yang enar. Luka perineum adalah robekan pada perineum yang terjadi sewaktu persalinan sehingga terjadi robekan jaringan yang tidak teratur dan mengakibatkan rusaknya jaringan secara ilmiah karena proses persalinan sehngga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan. Luka perineum dapat terjadi karena adanya ruotur spontan maupun episiotomy. (Purwoastuti & Elizabeth, 2015)

Berdasarkan informasi dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2017, sekitar 830 wanita meninggal setiap hari karena karena komplikasi selama kehamilan atau persalian. Untuk mengurangi bahaya kematian ibu secara universal dari 216,1 juta kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 70 untuk setiap 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Target SDGs akan membutuhkan laju penurunan tahunan di seluruh dunia pada dasarnya 7,5% yang merupakan beberapa kali laju penurunan tahunan yang diharapkan tercapai di suatu tempat dikisaran tahun1990 dan 2015. Sebagian besar kematian ibudapat dicegah karena mediasi klinis yang diperlukan diketahui (Coverage HS, 2017)

Angka kematian ibu di Lampung tahun 2017 masih tinggi 115,8 per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Pivinsi Lampung, 2017). Bila dilihat berdasarkan kasusu kematian yang ada di Provinsi Lampung tahun 2017 berdasarkan laporan dari kabupaten terlihat bahwa kasus kematian ibu yaitu terjadi selama (kematian ibu pada saat hamil, saat melahirkan dan nifas) seluruhnya sebanyak 179 kasus dimana kasus kematian ibu terbesar (59,78%) terjadi pada saat persalinan dan 70,95% terjadi pada usia 20-34 tahun (Profil Dinkes Lampung, 2017)

Upaya mencegah terjadinya infeksi pada luka perineum dapat diberikan dengan terapi farmakologi adalah terapi dengan pemberian antibiotik atau antiseptik (povidone iodine) yang memiliki efek samping bagi ibu seperti alergi, menghambat pembuatan kolagen yang berfungsi penyembuhan luka perineum. Sedangkan terapi non farmakologi adalah terapi dengan pemberian dengan menggunakan daun binahong untuk mempercepat penyembuhan luka perineum yang tidak mengakibatkan infeksi (Susetya, 2015)  

Daun binahong mengandung saponin, alkoid dan polifenol. Saponinadalah campuran dinamis pemukaan seperti pembersih ekstraksi senyawa sapoin akan memberikan hasil yang lebih baiksebagai musuh bakteri bila menggunakan pelarut polar, misalnya zat 70% pada daun binahong. Dilihat dari konstruksinya ada duamacam saponin, yaitu steroid spesifik dan triterpenoid saponin steroid ditemukan di monokotil dan saponin titerpenoid ditemukan di dikotil. Saponin merangsang perkembangan kolagen, yang merupakan protein utama yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Susetya D, 2015)

Bedasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemberian Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas” di Klinik Hj Kartini (Nurhamidah) Kecamatan Tj. Karang, Kota Bandar Lampung

 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdapat ibu nifas yang mengalami luka perineum yang dapat mengakibatkan infeksi perineum pada masa nifas hingga menyebabkan kematian. Salah satu ibu nifas yang mengalami luka perineum yaitu Ny.x. sehingga rumusan masalah pada laporan tugas akhir ini adalaha apakah dengan air rebusan daun binahong dapat mempercepat penyembuhan luka perineum pada Ny.X PA nifas di PMB Hj Kartini (Nurhamidah) Bandar Lampung?

Untuk penyembuhan luka perineum pada ibu nifas maka penulis ingin memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan rumusan masalah “Bagaimana upaya pemberian air rebusan daun binahong untuk penyembuhan luka perineum pada ibu nifas?”

 

C.    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Dilakukan asuhan kebidanan dengan penerapan rebusan daun binahong untuk mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas

 

2.      Tujuan Khusus

a)      Dilakukan pengkajian data ibu nifas dengan perawatan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong secara menyeluruh

b)      Dilakukan identifikasi diagnosa atau masalah perawatan luka perineum dengan rebusan daun binahong

c)      Dilakukan diagnose atau masalah pada perawatan luka perineum dengan rebusan daun binahong

d)     Dilakukan kebutuhan tindakan segera secara mandiri, berdasarkan kondisi pasien dengan perawatan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong

e)      Dilakukan asuhan kebidanan pada perawatan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong

f)       Dilakukan rencana tindakan asuhan kebidanan pada perawatan luka

g)      Dilakukan hasil asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong

h)      Dilakukan hasil asuhan kebidanan padaibu nifas dalam bentuk SOAP

 

D.    Manfaat

1.      Manfaat Teoritis

Sebagai sarana yang dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan, menerapkan ilmu yang telah dipelajari, sebagai pengalaman serta bahan evaluasi terhadap teori mengenai efektivitas penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di PMB Hj Kartini (Nurhaidah), Bandar Lampung 

2.      Manfaat Aplikatif

a)      Bagi lahan praktik

Sebagai tempat penerapan secara nyata mengenai rebusan daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum. Sehingga resiko terinfeksi pada ibu postpartum dapat di minimalisir terutama dilahan praktik

b)      Bagi Instusi Pendidikan

Sebagai sarana tempat pengembangan dan referensi mengenai efektivitas penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum

 

E.     Ruang Lingkup

Metode asuhan kebidanan yang digunakan yaitu menggunakan manajemen tujuh langkah varney dan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP. Sasaran dari asuhan ini yaitu Ny. PA yang mengalami luka perineum Objek dalam studi kasusu ini adalah menggunakan rebusan daun binahong untuk mempercepat penyembuhan luka perineum. Lokasi penelitian di PMB Hj Kartini (Nurhamidah), Bandar Lampung. Waktu pelaksanaan dilakukan pada


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

 

A.    Konsep Dasar Kasus

1.      Masa nifas

a.       Penegrtian Masa Nifas

Masa nifas adalah masa pulih kembali. Mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, nifas (puerperium) berasal dari bahasa latin. Purperium berasal dari 2 suku kata yakni puer dan parous. Puer berarti bayi dan parous berarti melahirkan. Jadi dapat disimpulkan puerperium merupakan masa setelah melahirkan (Asih Yusari dan Risneni, 2016)

 

b.      Tahapan Masa Nifas

Masa nifas terbagi menjadi tiga priode, yaitu:

1)      Periode pasca salin segera (immediate postpartum) 0-24 jam

Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh sebab itu, tenaga kesehatan harus dengan  teratur melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lochea, tekanan darah dan suhu.

2)      Periode pasca salin awal (early postpartum) 24 jam-1 minggu

Pada periode ini tenaga kesehatan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak ada demam, ibu cukup mendapatkan maknan dan cairan, serta ibu dapat menyusi bayinya dengan baik.

3)      Periode pasca salin lanjut (late postpartum) 1 minggu-6minggu

Pada periode ini tenaga kesehatan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB (Asih Yusari dan Risneni, 2016)

 

 

c.       Tanda bahaya pada ibu masa nifas

1.      Perdarahan lewat jalan lahir

2.      Keluar cairan berbau pada jalan lahir

3.      Bengkak diwajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang-kejang

4.      Demam lebih dari dua hari

5.      Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit

6.      Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi). (buku KIA, 2018)   

 

d.      Tujuan Asuhan Masa Nifas

a)      Mendeteksi adanya perdarahan pada nifas

Tujuan perawatan masa nifas adalah untuk menghindarkan atau mendeteksi adanya kemungkinan perdarahan postpartum, dan infeksi, dan hal ini penolong persalinan tetap waspada, sekurang-kurangnya satu jam post partum untuk mengatasi kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan

b)      Menjaga kesehatan ibu dan bayinya

Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi, harus diberikan petugas atau penolong persalinan. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu bersalin bagaimana membersihkan daerah kemaluan dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah vulva terlebih dahulu, dari epan ke belakang dan baru membersihkan daerah sekitar anus.

Sarankan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin

c)      Melaksanakan skrining secara komperehensif

Melakukan skrining yang komperehensif dengan mengatasi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupu bayinya. Disini seorang bidan bertugas untuk melaukan pengawasan kala IV yang meliputi pemeriksaan plasenta, pengawasan tinggi fundus uteri, pengawasan dari vagina, pengawasan konsistensi Rahim dan pengawasan keadaan umum ibu. Bila ditemukan masalah maka harus segera melakukan tindakan sesuai standar pelayanan pada penatalaksanaan masa nifas

d)     Meberikan pendidikan kesehatan diri

Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat

e)      Memberikan pendidikan tentang laktasi dan perawatan payudara

Laktasi dan perawatan payudara yaitu dengan menjaga payudara tetap bersih dan kering, menggunakan BH yang menyokong payudara, apabila payudara lecet oleskan kolestrum yang keluar pada sekitar putting, lakukan pengompresan apabila bengkak dan menyusui harus dilakukan (dalam dua jam pertama) memberikan pelayanan KB

f)       Konseling tentang KB

Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Sebelum menggunakan KB sebaiknya dijelaskan efektifitas, efek samping serta kelebihan dan keuntungan KB yang akan digunakan

(Asih Yusari, dkk, 2016)

 

2.      Perineum

a.       pengertian

Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau sengaja digunting guna melebarkan jalan lahir keluar bayi (episiotomi). Perineum itu terletak di antara vulva dan anus yang panjangnya rata-rata 4 cm. perineum adalah area kulit dan otot antara diantara anus dan vagina, yang menyokong organ internal rongga panggul dan dapat meregang untuk memfasilitasi kelahiran bayi (Wulandari, 2020)

 

 

 

Robekan perineum terbagi menjadi empat drajat yaitu:

1.      Derajat I

Luasnya robekan hanya sampai mukosa vagina, komisura posterior tanpa mengenai kulit perineum. Tidak perlu dijahit jika tida ada perdarahan

2.      Derajat II

Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum dan otot perineum. Jahit menggunakan teknik penjahitan laserasi

3.      Derajat III

Robekan yang terjadi mengenai mukosa vagina, komisura posterior, otot perineum hingga otot sfinger ani

4.      Derajat IV

Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot sfingter ani sampai ke dinding depan rectum. Penolong asuhan persalinan normal tidak dibekali keterampilan untuk reparasi laserasi perineum derajat tiga atau empat. Segera rujuk ke fasilitas rujukan (Siswosudarmo dkk 2018)

 

b.      Penyebab robekan perineum

Robekan perineum terjadi pada hamper semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum disebabkan oleh dua fakor yaitu:

1.      Factor dari ibu

a.       Pasien atau ibu bersalin tidak mampu berhenti meneran

b.      Adanya dorongn fundus yang terlalu kuat sehingga janin keluar terlalu cepat

c.       Adanya kelainan vulva disebabkan adanya perlekatan oleh jaringan perut setelah pasien mengalami cidera dan pembedahan

d.      Arkus pubis yang terlalu sempit

e.       Episiotomy

 

 

 

2.      Faktor dari janin

a.       Janin besar

b.      Posisi kepala abnormal

c.       Terjadinya ekstraksi pada bayi seperti hidrosephalus yaitu penumbuhan cairan dalam vertikel

(Fitriana & Widy, 2018)

 

c.       Cara pengobatan luka perineum

Cara pengobatan luka perineum dibagi menjadi:

1.      Cara Farmatologi

a.       Pemberian antibiotic, untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri berkembang biak

b.      Pemberian betadine atau iodin

c.       Porvidon, antiseptic yang digunakan sebagai disinfektan pada luka untuk mencegah pertumbuhan dan membunuh kuman penyebab infeksi

2.      Cara Nonfermatologi/ Herbal

a.       Daun binahong, mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan sponin yang secara ilmiah dapat membantu mempercepat pertumbuhan luka perineum

b.      Daun sirih, mengandung kavikol yang dapat digunakan untuk membunuh kuman, antioksidasi, fungisida dan anti jamur

c.       Bunga calendula, memiliki sifat antiseptic dan antimikroba yang dapat mengobati luka ringan sampai luka terbakar

d.      Lidah buaya, tidak hanya dimanfaatkan untuk kecantikan juga memiliki kandungan anti radang yang dapat menyembuhkan luka

(Kristiana, 2018)

 

3.      Daun Binahong

a.       Pengertian daun binahong

Binahong atau madeira vine (Anredera cordifolia) adalah tanaman herbal yang paling sering digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit di sejumlah negara asia, seperti Vietnam, Taiwan, Cina, Korea dan Indonesia. Kandungan dalam tanaman ini, terutama daunnya, sering digunakan sebagai obat herbal. Para ahli kesehatan di Indonesia membuktikan bahwa tanaman ini dapat mengobati diabetes mellitus, TBC, rematik, asam urat, asma, tifoid, hipertensi, wasir,dan digunakan sebagai diuretic, pemulihan pasca persalinan, penyembuhan luka dan operasi pasca khitan, gastritis, kolitis, dan kanker (Lukiswanto, 2017).

Binahong mengandung senyawa aktif yang memiliki aktivitas sebagai anti bakteri, antiviral, antifungi, analgesic, dan anti inflamasi. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada binahong yaitu flavonoid, triterpenoid, steroid, alkaloid, fenol, dan saponin. Senyawa ini dapat dimanfaatkan sebagai anti inflamasi dan penghambat bakteri yang bersifat patogen dan menginfeksi. Senyawa-senyawa ini sangat jelas terkandung pada daun binahong dengan cara dibuktikan menggunakan uji golongan. Uji senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid dilakukan pada ekstrak dan ditetesi pereaksi dragendorff pada plat tetes sehingga terbentuk endapan coklat muda yang dikatakan positif mengandung alkaloid. (Hasri,2017).

Daun binahong (Anredera cordifolia) mengandung asam askorbat, oleanolic saponin, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, protein, vitamin C, dan fitoestrogen. Daun binahong adalah jenis tanaman yang hidup dengan cara merambat dengan batang yang ramping, melilit dan berwarna hijau (Sakti, et al., 2019).

 

 

 

     

 

Gambar 1 Daun Binahong         Gambar 2 Batang Binahong

     

 

 

 

 

 


Gambar 3 Bunga Binahong       Gambar 4 Akar Binahong

 

b.       Kandungan dan manfaat daun binahong

             Daun binahong memiliki kandungan asam oleanolic yang memiliki sifat anti inflamasi, sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada luka luar. Daun binahong juga memiliki kandungan lainnya seperti asam askorbat, saponin, alkaloid, polifenol, flavonoid, dan mono polisakarida. Asam askorbat yang terkandung dalam tanaman ini memiliki peran penting untuk mengaktifkan prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen. Saponin yang juga terkandung dalam tanaman ini berperan sebagai pembersih, merangsang pembentukan kolagen dan protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Sri Murni, 2017).

             Ekstrak daun binahong dengan konsentrasi 5% menunjukan hasil yang optimal pada proses penyembuhan luka laserasi dikarenakan beberapa kandungannya Antara lain saponin, tanin dan asam askorbat. Ekstrak daun binahong dapat mempercepat penyembuhan luka, daripada luka yang tidak diberikan ekstrak terutama luka yang telah terinfeksi. Pemberian ekstrak secara topikal lebih efektif untuk mempercepat proses penyembuhan luka, dapat menyebabkan tingkat IL-6 lebih tinggi dan meningkatkan produksi pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) terhadap luka. (Dika Sotya Sakti, 2019)

 

 

Kandungan daun binahong antara lain sebagai berikut:

a.       Asam Askorbat

            Asam askorbat adalah zat pereduksi dan antioksidan yang sangat kuat dalam menangani infeksi bakteri, reaksi detoksifikasi, dan berperan dalam pembentukan kolagen dalam jaringan (Pakaya, 2014)

b.      Asam Oleanolic

            Asam oleanolic memiliki kandungan analog triterpenoid yang sangat kuat yang berfungsi sebagai penghambat proses inflamasi pada sel (Basir,  2018)

c.       flavonoid

            Flavonoid adalah zat alami yang memiliki struktur fenol dengan berbagai variasi. Flavonoid adalah senyawa yang dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kulit kayu, akar, batang, bunga. Flavonoid menjadi komponen yang sangat penting dan diperlukan dalam berbagai aplikasi nutraceutical, farmasi, karena sifat antioksidan, antiinflamasi dan antikarsinogenik (Panche, 2016).

d.      Sponin

            Saponin memiliki peran dalam bidang farmakologis, yaitu sebagai ekspektoran, antiinflamasi, vasoprotektif, hiper kolesterolemia. Saponin yang juga terkandung dalam tanaman ini berperan sebagai pembersih, merangsang pembentukan kolagen dan protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka Saponin memiliki peran dalam farmakologis, yaitu sebagai ekspektoran, antiinflamasi, vasoprotektif, hiperkolesterolemia, imunomodulator, hipoglikemik (Nurzaman,  2018)

 

e.       Polifenol

            Polifenol adalah metabolit sekunder tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki pengaruh terhadap pertahanan radiasi ultraviolet atau agresi oleh patogen (Ibrahim, 2016)

            Manfaat daun binahong untuk mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, melahirkan, khitanan, segala luka dalam, radang usus, melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah (Widyaningrum dkk, 2019)

 

c.       Cara Pembuatan Daun Binahong

Daun binahong diambil sebanyak 50 gram, kemudian daun yang sudah dikumpulkan, dibersihkan dari kotoran yang menempel dengan melakukan pencucian menggunakan air mengalir. Sediaan yang akan dibuat adalah sediaan infusa, yaitu dengan cara merebus daun binahong dalam air mendidih selama 15 menit. Jumlah air yang digunakan untuk merebus yaitu 4 gelas air (800 ml) yang didihkan kemudian daun binahong sebanyak 50 gram dimasukan dalam air yang mendidih selama 15 menit hingga tersisa air rebusan sebanyak 2 gelas saja (400 ml). air rebusan tersebut didiamkan hingga suhu mencapai 35-40˚C (hangat-hangat kuku), selanjutnya disaring sehingga hanya tersisa airnya saja, dan digunakan untuk membersihkan daerah kewanitaan sampai habis. Air rebusan daun binahong yang sudah dipakai hanya sekali pakai saja, dan diganti dengan daun binahong yang baru setiap kali akan digunakan untuk membersihkan perineum (Wijayanti dan Rahayu, 2016).

Air rebusan daun binahong diberikan pada ibu postpartum yang mempunyai luka laserasi/episiotomy di daerah perineum (yang ada jahitan luka). Cara penggunaanya adalah air rebusan tersebut dipakai untuk membersihkan daerah kewanitaan (perineum) setiap hari sebanyak 2 kali, yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Cara menggunakan air rebusan daun binahong untuk membersihkan area perineum dengan membasahi perineum dari arah depan ke belakang. Air rebusan ini diberikan sebagai pembilas, setelah ibu membersihkan area perineum. Area perineum selanjutnya dikeringkan menggunakan handuk kecil, dengan cara ditekan-tekan ringan, dan tidak diusapkan pada daerah perineum, karena dikhawatirkan akan merusak jahitan luka yang belum kering secara sempurna. Tindakan ini dilakukan mulai hari ke-2 sampai hari ke-7 ibu post partum (Wijayanti dan Rahayu, 2016).

 

B.     Kewenangan Bidan Terhadap Kasusu Tersebut

1.      Menurut UU RI nomor 4 tahun 2019 tentang kebidanan pasal 49 mengatakan bahwa dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat (1) huruf di, bidan berwenang:

a.       Memberikan asuhan kebidanan pada masa sebelum hamil

b.      Memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan normal

c.       Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dan menolong persalinan normal

d.      Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas

e.       Melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, nifas, dan rujukan

2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017.

a.       Pasal 18

Dalam penyelenggaraan praktik kebidanan, bidan memiliki kewenangan untuk memberikan:

1)      Pelayanan kesehatan ibu

2)      Pelayanan kesehatan anak, dan

3)      Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

b.      Pasal 19

1)      Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 huruf a pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan

2)      Pelayanan kesehatan ibu sebagai maksud pada ayat (1) meliputi pelayanan:

a)      Konseling pada masa sebelum hamil

b)      Antenatal pada kehamilan normal

c)      Persalinan normal

d)     Ibu menyusui, dan

e)      Konseling pada masa antara dua kehamilan

3.      Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bidan berwenang melakukan:

a.       Episiotomy

b.      Pertolongan persalinan normal

c.       Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II

d.      Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan

e.       Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil

f.       Pemberian vitamin A dosis tertinggi pada masa nifas

g.      Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu eksklusif

h.      Pemberian uteronika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum

i.        Bimbingan pada keompok ibu hamil, dan

j.        Pemberian keterangan kehamilan dan kehamilan

 

C.    Penelitian terkait

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis sedikit banyaknya terinspirasi dan mereferensi dan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan latar belakang masalah pada laporan tugas akhir.antara lain:

1.      Hasil penelitian dari Riyanti & Risneni, 2018. Hasil anlisa didapat rata-rata lamanya penyembuhan luka paling cepat 3 hari sebanyak 42,5%, 5 hari sebanyak 50%, dan 7 hari sebanyak 7,5% sehingga penelitian tersebut dapat menimpulkan bahwa perawatan luka perineum dengan menggunakan air rebusan daun binahong lebih cepat kering 3-5 hari

2.      Hasil penelitian Yuliana dkk, 2019. Hasil penelitian menunjukkan daun binahong lebih efektif untuk  penyembuhan jahitan luka perineum pada ibu post partum dibandingkan dengan penggunaan povidene lodine 10%

3.      Hasil penelitian dari Raden & Yusniar, 2018. Hasil penelitian menunjukkan lama penyembuhan luka jahitan perineum pada ibu postpartum yang tidak mengkonsumsi ekstrak daun binahong hampir seluruhnya mengalami penyembuhan yang lambat yaitu 90% sedangkan yang mengkonsumsi daun binahong hampir seluruhnya mengalami penyembuhan dengan cepat yaitu 85%

4.      Hasil penelitian yang dilakukan oleh Raden Roro Siti Hatati Surjantini dan Yusniar Siregar Efektifitas Air Rebusan Daun Binahong (anedara cordifolia (tenore) steen) untuk penyembuhan luka perineum pada ibu nifas diklnik murniarti kecamatan kota kisaran barat tahun 2018. Data dikumpulkan menggunakan lembar ceklis dan di analisa dengan mann Whitney— Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok yang diberi simplisia daun binahong lama luka sembuh luka perineum mayoritas cepat sedangkan yang tidak diberikan simplisia daun binahong lama sembuh luka perineum normal. Hasil uji statistic dengan Mann-Whitney Test nilai p< 0,05 disimpulkan bahwa simplisia daun binahong efektifitas mempercepat kesembuhan luka perineum. Kepada petugas kesehatan khususnya pelayanan kebidanan, perlu memberikan pendidikan kesehatan tentang cara perawatan luka jahitan perineum saat dirumah dengan mengaplikasikan terapi komplementer termasuk daun binahong untuk membantu mempercepat penyembuhan luka, karena pemberian air rebusan daun binahong membuat penyembuhan luka yang lebih baik.

5.      Penelitian yang dilakukan Wijayanti dan Rahayu (2016) tentang efektivitas air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan ruptur perineum pada 22 responden didapatkan hasil 90,9% penyembuhan ruptur perineum kategori baik. Hasil penelitian yang di lakukan oleh Milandiyah (2017) menyatakan bahwa ekstrak etanol daun binahong mampu menyambuhkan luka lebih baik dari pada povidoe iodine pada kulit kelinci. Penelitian tersebut juga didukung oleh Kaur (2016), menyatakan bahwa aplikasi pasta daun binahong secara topical menunjukkan hasil lebih baik dalam proses penyambuhan luka dibandingkan dengan Na Cl 0,9% dan povidone iodine 5% pada kulit tikus, sehingga bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan luka di rumah yang bersifat tradisional. Penelitian lain juga mendukung hal tersebut yaitu dilakukan oleh Oriza (2015), yang menyatakan bahwa ekstrak daun binahong dapat memperecepat penyembuhan luka sayat pada tikus putih dengan dosis efeltif yaitu konsentrasi 30%, dibandingkan dengan povidone iodine. Penelitian lain dilakukan oleh Firzanah (2017), yang menyatakan bahwa ada pengaruh mengkonsumsi air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan ruptur perineum pada ibu nifas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D.    Kerangka Teori

 

Di Sebabkan Karena : Robekan Jalan Lahir/ Episiotomi

 

LUKA PERINEUM

Cara Penatalaksaan

Farmakologi :

1)      Pemberian Antibiotik

2)      Pemberian Betadine

 

Cara Penatalaksaan Non Fermakologi/Herbal :

1)      Daun binahong

2)      Daun sirih

3)      Daun sirih merah

4)      Bunga calendula

5)      Lidah buaya

 

Penyembuhan Luka Perineum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


(Kristiani, 2018)

 

 

 


BAB III

METODE PENELITIAN

 

 

A.    Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pemberian Auhan Kebidanan pada Ny.X Bertempatan di PMB Hj Kartini pemberian asuhan diberikan sejak tanggal…

 

B.     Subjek Laporan Kasus

Subjek asuhan kebidanan pada studi kasus ini adalah ibu nifas pada Ny.X PA berdasarkan wawancara terhadap Ny.X Umur tahun mengeluh luka perineum pada ibu nifas.

 

C.    Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada saat melakukan studi kasus. Alat penggunaan data yang digunakan meliputi:

1.      Format pendokumentasian asuhan kebidanan yang digunakan dalam pengkajian data

2.      Buku KIA (Keshatan Ibu dan Anak) sebagai sumber dokumentasi dalam pengumpulan untuk penelitian serta sebagai dokumentasi hasil asuhan untuk ibu hamil sampai postpartum

3.      Alat dan bahan yang digunakan adalah stetoskop dan tensimeter

 

D.    Teknik / Cara Pengumpulan Data

Dalam penyusunan kasus ini penulis menggunakan jenis data primer dan skunder        

1.      Data primer

Data primer yaitu data yang secara langsung diambil dari subjektif atau objektif oleh perorangan maupun organisasi. Data primer diperoleh dari tujuh langkah varney:

 

 

a.       Langkah 1 (pertama) : mengumpulkan data

Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap.

b.      Langkah II (kedua) : interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan interprestasi data yang benar terhadap diagnose atas masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang  telah dikumpulkan.

c.       Langkah III (ketiga) : mengidentifikasi diaognosa atau masalah potensional

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi.

d.      Langkah IV (keempat) : mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera

Mengietifikasi perlunya tindakan oleh  bidan/dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani besama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.

e.       Langkah V (kelima) : merencanakan asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini diencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkahini merupakan kelanjutan menejamen terhadap diagnose atau masalah yang telah di identifikasikan atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

f.       Langkah VI (keenam) : Melaksanakan Peencanaan

Pada langkah keenaminirencana menyeluruh seperti yangtelah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakn secara efisien dan aman

g.      Langkah VII (terakhir) : Evaluasi

Pada langkah ke 7 ini dilakukan evaluasi kefeltifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasikan didalam masalah dan diagnosa.

2.      Data Skunder

Data Skunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek kasus. Data sekunder dapat dari buku KIA dan data kohort ibu nifas di PMB

 

E.     Bahan dan Alat

Saat melakukan studi kasus dengan judul Efektivitas Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas

Penulis menggunakan alat-alat sebagai berikut :

1.      Observasi

a.       Lembar panduan observasi

2.      Pemeriksaan fisik

a.       Thermometer

b.      Tensimeter dan stetoskop

c.       Jam tangan penunjuk detik

3.      Penerapan personal hygiene pada perawatan perineum

a.       Daun binahong

b.      Air rebusan

c.       Handuk

d.      Pembalut

4.      Wawncara dan alat yang digunakan

a.       Format pengkajian pemerkosaan fisik

b.      Buku tulis dan pena

5.      Dokumentasi

a.       Status catatan pada ibu nifas

 

 

 

 

 

 

 


BAB IV

TINJAUAN KASUS

 

A.    6 JAM POST PARTUM

 

Anamnesa oleh            : Almunadiya Intan Putri

Hari/tanggal                : Senin 14-03-2022

Waktu                         : 21.30 WIB

1.      Nyeri kepala hebat                                    : tidak

2.      Penglihatankabur                                      : tidak

3.      Bengkak pada ekstremitas dan wajah       : tidak

4.      Nyeri epigastrium                                      : tidak

5.      Terjadi perdarahan                                    : tidak

 

SUBJEKTIF (S)

Identitas         

Nama               : Ny.S                                                  : Tn.F

Umur               : 31 Tahun                                           : 31 Tahun

Agama             : Islam                                                 : Islam

Suku/Bangsa   : Lampung                                           : Lampung

Pendidikan      : SMA                                                 : SMA

Pekerjaan         : IRT                                                    : IRT

Alamat                        : Jl Adi Sucipto No 31, Kebon Jeruk

 

Anamnesa

a.       Keluhan utama

Ibu mengatakan perut nya masih terasa mulas, ASI telah keluar berwarna kekuning-kuningan, ibu mengeluh nyeri pada luka perineum setelah melahirkan dan masih takut untuk BAB dan BAK

b.      Riwayat Menstruasi

Ibu mengatakan mengalami menarche pada umur 12 tahun, siklus 28 hari teratur, lamanya 5-7 hari, banyaknya 2-3x ganti pembalut dalam sehari, sifat darahnya cair, dan tidak ada keluhan, ibu mengatakn HPHT 07-06-2021 dengan TP 14-03-2022, usia kehamilan 40 minggu

 

c.       Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:

No.

Tahun Lahir

Tempat Bersalin

UK

Jumlah/JK

Jenis Persalinan

PB/BB

Ket.

1

 

2019

PMB

 38 mgg

perempuan

spontan

49/3100

-

 

d.      Riwayat kehamilan ini

P2A0

ANC                     : tratur di PMB setiap bulan

Imunisasi TT         : TT5

Penyakit kehamilan: tidak ada

 

e.       Riwayat persalinan ini

Tempat melahirkan: PMB

Penolong               : Bidan

Jenis persalinan     : Spontan

Kompliasi              : Tidak ada

 

f.       Lama persalinan

Kala I        : 3        jam     30       menit

kala II        : 0        jam     30       menit

kala III      : 0        jam     15       menit

kalaIV       : 2        jam     0          menit

jumlah       : 6        jam      15       menit

g.      Jumlah perdarahan            : normal ± 150 cc

Obat-obat yang diberikan

Amoxilin               : 3x1 tablet

Mefenamic acid    : 3x1 tablet

h.      Bayi

Jenis kelamin         : Perempuan

Berat Badan          : 3500 gr

Panjang badan       : 49 cm

Plasenta                 : Diameter       : ±18 cm

                                Berat             : ± 500 gram

                                Tebal             : ± 2,5 cm

 

i.        Tali pusat

Panjang                 : 50 cm

Insersi                    : sentralis

Perineum               : robekan derajat 2

 

OBJEKTIF  (O)

A.    Pemeriksaan umum

Keadaan umum     : Baik

Kesadaran             : Composmentis

Keadaan emosional: Stabil

TTV                       : TD     : 120/80 mmhg                        R: 20x/m

                                N       : 80x/m                                    S: 36ºc

B.     Pemeriksaan fisik

      Wajah                    : Tidak oedema an tidak pucat

      Konjungtiva          : Merah muda

      Payudara

      Pembesaran           : ya, simetris kanan dan kiri

      Puting susu            : menonjol

      Benjolan                : tidak ada

      Pengeluaran           : colostrum

      Palpasi                   : kontraksi baik, uterus teraba bulat dank eras, TFU

                                      2 jari dibawah  Pusat

      Kandung kemih    : Tidak penuh

      Anogenital           

      Vulva dan vagina              : tidak ada tanda-tanda infeksi

      Pengeluaran pervaginam   : lochea rubra

      Ekstremitas                       : tidak ada oedema

 

ANALISA DATA (A)

      Diagnosa   : ibu P2A0 usia 31 tahun 6 jam post partum normal

      Masalah     : perut ibu terasa sedikit mulas, terasa sakit pada perineum,

                          dan ibu merasa sedikit cemas

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan pnjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu normal

2.      Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dirasakannya adalah hal yang normal dikarnakan proses pengembalian rahim ke bentuk semula

3.      Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan mesase fundus uterus yaitu dengan meletakkan telapak tangan difundus ibu yaitu bagian diatas simpisis yang teraba bulat dan keras dengan cara melakukan mesase dengan gerakan melingkar searah jarum jam sebanyak 15 kali selama 15 detik

4.      Meminta ibu untuk melihat dan melaporkan jika merasa pusing dan jika darah yang keluarterus menerus

5.      Melakukan mobilisasi dini dengan gerakan ringan seperti miring kekanan atau kekiri, menggerakkan kaki, duduk di tepi ranjang, dan berjalan di sebelah tempat tidur

6.      Memotovasi ibu untuk memberikan ASI pada bayinya secara eksklusif selama 6 bulan dengan perlekatan (bounding attachment)

7.      Mengajarkan ibu tentang teknik cara menyusui yang benar seperti posisi duduk dan posisi berbaring dan jangan lupa untuk menyendawakan bayinya setelah selesai menyusui

8.      Mengajarkan ibu cara perawatan payudara agar dapat menyusui dengan lancar dan mencegah masalah-masalah yang sering timbul pada saat menyusui meliputi:

a.       Kompres putting susu dengan kapas yang dibasahi baby oil selama beberapa menit. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut:

1)         Penurutan pertama

Licinkan kedua tangan dengan minyak. Tempatkan kedua tangan diantara payudara, pengurutan dilakukan dimulai kea rah atas, lalu telapak tangan kiri kearah sisi kiri dan telapak kanan kea rah sisikanan. Lakukan terus pengurutan ke bawah dan ke samping.

Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara

2)         Pengurutan kedua

Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan pinggir kelingking tangan kanan urut payudara dari pangkal hingga putting susu.lakukan jugauntuk payudara sebalah kanan.

Ulang masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap  payudara

3)         Pengurutan ketiga

Sokong payudara kiri dengan satu tangan kiri sedang tangan kanan mengepal dan mengurut dengan buku-buku jari pangkal kea rah putting susu. Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan, ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara

4)         Pengurutan keempat

Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu dari pangkal payudara kearah putting susu sebanyak satu kali

5)         Pengurtan kelima

Pijat putingsusu hingga keluar cairan ASI dan tamping dengan tempat yang bersih / gelas

b.      Pengompresan

Kompres kedua payudara dengan handuk kecil hangat selama 2 menit, lalu ganti dengan kompres air dingin 2 menit danyangkompres lagi dengan air hangat selama 2 menit

9.      Memberikan dan menganjurkan ibu untuk minum obat antibiotic 3x1 untuk mencegah terjadinya infeksi terjadinya infeksi, amoxilin, Mefenamic acid

10.  Mengajarkan ibu personal hygiene yakni membasuh bagian kemaluan menggunakan air hangat dan selalu menjaga agar tetap bersih dan kering serta sering mengganti pakaian dalamnya

11.  Menjelakan tanda bahaya masa nifas kepada ibu seperti demam, perdarahan setelah melahirkan, depresi, sakit kepala, penglihatan kabur dll

12.  Meminta ibu untuk segera mendatangi tenaga kesehatan terdekat bila terjadi tanda bahaya masa nifas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.     6 HARI POST PARTUM

 

Hari/tanggal    : Senin. 21-03-2022

Waktu             : 09.00 WIB

Tempat            : Rumah Ny.S

1.      Nyeri kepala hebat                                    : tidak

2.      Penglihatan kabur                                     : tidak

3.      Bengkak pada ekstemitas dan wajah        : tidak

4.      Nyeri epigastrium                                      : tidak

5.      Terjadi perdarahan                                    : tidak

SUBEKTIF (S)

Anamnesa

Dari kunjungan hari ke-6 ibu mengatakan pengeluaran ASI lancar dan pada saat malam hari nya bayinya kuat menyusu hingga ibu kurang tidur, tali pusat sudah puput atau lepas degan baik tanpa adanya perdarahan. Ibu mengatakan setelah pulang ke rumah diberi obat antibiotic. Penggunakan air rebusan daun binahong selama 5 hari dilakukan 2x sehari pada pagi dan sore hari saat mani, ibu merasabagian vagina tidak licin dan terasa kesat, lebih nyaman dari sebelum menggunakan air rebusan daun binahong

Objektif (O)

a.       Pemeriksaan umum

Keadaan umum     : Baik

Kesadaran             : Composmentis

Keadaan emosional: Stabil

TTV                       : TD     : 120/70 mmhg                        R: 24x/menit

                                N       : 80x/menit                              S: 36,3ºC

 

b.      Pemeriksaan fisik

1.      Wajah                          : Tidak oedema dan tidak pucat

2.      Konjungtiva                : Pucat

3.      Payudara        

Pembesaran                 : Ya, simetris kanan dan kiri

Putting susu                : Menonjol

Benjolan                      : Tidak ada

Pengeluaran                 : ASI

4.      Palpasi                         : Kontraksi baik, TFU pertengahan simpisis pusat

5.      Kandung kemih          : Tidak penuh

6.      Anogenital

Vulva dan vagina                    : tidak ada tanda-tanda infeksi

Pengeluaran pervaginam         : lochea sanuinolenta

7.      Ektremitas                   : tidak ada oedema

8.      Pola Eliminasi             : BAK sudah lancer seperti sebelum melahirkan namun

                                      BAB masih sedikit sulit

                  ANALISA DATA (A)

                  Diagnosa   : ibu P2A0 31 tahun postpartum hari ke 6 normal

                  Masalah     : ibu mengeluh kurang tidur

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan penjelsan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan

2.      Menilai adanya tanda-tana demam, infeksi atau perdarahan abnormal

3.      Menyarankan ibu untuk tidur juga pada saat bayinya tidur sehingga pola tidur ibu tidak terganggu

4.      Menyarankan pada suami maupun keluarga untuk memberikan dukungan serta membantu ibu dalam mengurus bayinya

5.      Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan kemaluannya, serta menggunakan air rebusan daun binahong unuk membasuh lukanya setiap setelah BAK dan BAB

6.      Menganjurkan ibuuntuk tetap menggunakan  air rebsan daun bnahong sampai 7 hai untuk mendapatkan hasil yang maksimal

 

7.      Mengingatkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI saja kepada bayinya mengingatkan kepada ibu untuk tidak pantang makanan, makan makanan yang bergizi seimbang, memperbanyak minum air putih, serta istirahat yang cukup

8.      Menyarankan kepada ibu untuk menyusui bayinya 2-3 jam sekali agar kebuthan cairan bayi terpenuhi

9.      Mengingatkan ibu untuk selalu menyendwakan bayinya seelah selesai menyusui

10.  Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

11.  Meminta ibu untuk segera mendatangi tenaga kesehatan terdekat bila tanda bahaya masa nifas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.    2 MINGGU POSTPARTUM

Hari/tanggal    : Senin. 28-03-2022

Waktu             : 10.00 WIB

Tempat            : Rumah Ny.S

1.      Nyeri kepala hebat                                    : tidak

2.      Penglihatan kabur                                     : tidak

3.      Bengkak pada ekstemitas dan wajah        : tidak

4.      Nyeri epigastrium                                      : tidak

5.      Terjadi perdarahan                                    : tidak

 

SUBJEKTIF (S)

Anamnesa

Dari hasil kunjungan ke-2 minggu. Ibu mengatakan tidak ada keluhan

 

OBJEKTIF (F)

a.       Pemeriksaan Umum

Keadaan umum           : Baik

Kesadaran                   : Cmposmentis

Keadaan Emosional    : Stabil

TTV                             : TD     : 110/70mmHg            R: 23 x/menit

                                      N       :78 x/menit                  S: 36,5ºC 

b.      Pemeriksaan Fisik

1.      Wajah                    : Tidak oedema dan tidak pucat

2.      Konjungtiva          : Merah muda

3.      Payudara              

Pembesaran           : Ya, simetris kanan dan kiri

Puting Susu           : Menonjol

Benjolan                : Tidak Ada

Pengeluaran           : ASI

4.      Palpasi                   : Kontraksi Baik, TFU tidak teraba

5.      Kandung Kemih   : Tidak penuh

6.      Anogenital

Vulva dan Vagina             : Tidak ada tanda-tanda infeksi

Pengeluaran Pervaginam   : Lochea serosa

                  ANALISA DATA (A)

                  Diagnosa   : Ibu P2A0 usia 31 tahun  2 minggu postpartum normal

                  Masalah     : Tidak ada

                  PENATALAKSANAAN (P)

1.   Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksan

2.   Dari hasil pemeriksaan di dapatkan data bahwa luka jahitan perineum ibu tidak ada tanda-tanda infeksi dan kemerahan

3.   Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya ke posyandu atau puskesmas setiap bulan untuk mendapat imunisasi dasar dan pemantauan pertumbuhan bayi

4.   Memberikan penjelasan kepada ibu tentang kembalinya masa subur dan menganjukan ibu untuk memulai hubungan seksual setelah selesai masa nifas

5.   Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai Keluarga Berencana (KB)

6.   Menganjurkan ibu untuk imuisasi BCG bayinya setelah 1 bulan

7.   Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan

 

 

 

 

 

 

 


BAB V

PEMBAHASAN

 

            Pada pembahasana ini penulis akan menjelaskan tentang hasil asuhan yang diberikan kepada Ny.S umur 31 tahun di PMB Kartini alamat Jl Adi Sucipto No 31, Kebon Jeruk, Bandar Lampung. Penulis melakukan Asuhan Kebidanan penerapan Personal Hygiene pasa luka perineum menggunakan Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas.

Pada kasus Ny.S pengkajian dilakukan dengan pengumpulan daa subjektif danobjektif  yang dilakukan pada hari Senin tanggal 14-03-2022 pukul 21.30 WIB.  Ny.S umur 31 tahun P2A0 sampai 8 jam post partum. Dari hasil anamnesa didapatkan hasil bahwa ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, merasa lemas, nyeri pada kemaluannya, sudah BAK, ASI sudah keluar berwarna kekuning-kuningan, dan bayinya meyusu dengan kuat. Lamanya waktu persalinan pada kala I 3 jam 30 menit, kala II 30 menit, kala III 15 menit dan kala IV 2 jam. Jadi jumlah kseluruhan lmanya persalinan Ny.S 6 jam 15 menit, dengan robekan jalan lahirspontan derajat 2. Dari hasil pemeriksaan kondisi ibubaik, dengan tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC. hasil dari pemeriksaan fisik baik, wajah idak ada oedema dan tidak pucat, konjungtiva merah muda, pembesaran payudara simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol serta pengeluaan kolostrum. Palpasi kontraksi baik yaitu uterus teraba bulat dan keras, TFU 2 jari dibawah pusat, kndung kemih kosong dan pengelaran drh pervaginam normal, lochea rubra.

Dengan kondisi Ny.S 6 jam post partum normal penulis menjelaskan bahwa Ny.S akan diberikan asuhan kebidanan yaitu penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu post partum. Penulis menjelskan pendidikan kesehatan mengenai tanda bahaya infeksi pada masa nifas, menjelaskan penddikan kesehatan mengenai penerapan personal hygiene serta perawatan luka perineum dalam masa nifas, degan mengajarkan Ny.S cara mengolah serta menggunakan air rebusan daun binahong untuk cebok/membasuh luka perineum agar lebih cepat kering dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari saat mandi secara teratur selama 7 hari. Serta menjelaskan pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan gizi terutama protein saat masa nifas.

Pada kunjungan hari pertama dilakukan pada hari selasa tanggal 15-03-2022, pukul 09.30 WIB dirumah Ny.S. penulis memberikan air rebusan daun binahong. Setelah itu dilakukan pengkajian ibu mengatakan susah tidur dan masih merasakan nyeri pada perineum data obyektif  TTV normal TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC, TFU 2 jari dibawah pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea rubra berwarna merah kuniing berisi darah lender dan jahitan lukamasih basah tidak lepas, normal.

Pada kunjungan hari kedua dilakukan pada hari rabu tangal 16-03-2022, pukul 10.00 WIB dirumah Ny.S penulis memberikan air rebusan daun binahong setelah itu dilakukan pengkjian ibu mengatakan rasa nyeri semakin berkurang, TTV normal TD: 120/80 mmHg, R: 20x/m, N: 80x/m, S: 36 ºC, TFU 3jari dibawah pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea sanguilenta berwarba merah kuning berisi darah lender, dan jahitan luka sedikit mulai mongering dengan baik tidak ada tanda-tanda infeksi.

Pada kunjungan hari ketiga dilakukan pada hari kamis tangal 17-03-2022. Pukul 10.00 WIB di rumah Ny.S penulis memberikan air rebusan daun binahong setelah itu dilakukan pengkajian ibu mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada perineum, TTV normal TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC, TFU pertengahan simpisis pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea sanguilenta berwarna meah kuning berisi darah kendir, dan luka perineum mulai mongering dengan baik tanpa ada indikasi infeksi.

Pada kunjungan hari keempat dilakukan pada hari jum’at tanggal 18-03-2022, pukul 10.00 WIB dirumah Ny.S penulis memberikan air rebusan daun binahong  setelah dilakukan pengkajian, ibu mengatakan sudah tidak lagi mersakan nyeri pada luka perineum, TTV normal TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC, TFU pertengahan simpisis pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea sanguilenta berwarna merah kuning brisidarah lendir, dan luka perineum sudah mulai mengering sempurna dengan baik tanpa ada masalah.

Pada kunjungan hari kelima dilakukan pada hari sabtu tanggal 19-03-2022, pukul 10.00 WIB dirumah Ny.S penulis memberikan air rebusan daun binahong  setelah itu dilakukan pengkajian, ibu mengatakan sudah tidak  merasakan nyeri pada luka perineum, TTV normal TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC, TFU pertengahan simpisis pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea sanguilenta berwarna merah kuning brisidarah lendir, dan luka perineum sudah benar-benar kering. Namun pemberian air rebusan daun binahong akan terus diberikan sampai hari ke 7 untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Berdasarkan pemantauan mengunakan skala reda didapatkan bahwa Ny.S mengalami percepatan penyembuhan luka perineum yang semakin membaik. Dari pemberian awal air rebusan daun binahong hingga akhir didapatkan bahwa hasilnya lukaperineum semakin  membaik dan akhirnya mongering sempurna di 7 hari pemberian yaitu pada hari senin tangal 21-03-2022.

Hasil setelah dilakukan asuhan kebidanan penerapan personal hygiene pada lluka perineum menggunakan aor rebusan daun binahong pada ibu postpartum secara rutin selama7 hari yang dimulai pada hari selasa tanggal 15-03-2022. Luka perineum Ny.S mengalami penyembuhan yang baik dan lebih cepat dibandingkan perawatan luka perineum menggunakan air biasa maupun obat-obatan seperti povidoe iodine sesuai dengan hasil penelitian-penelitian diantaranya.

Hasil penelitian dari Riyanti & Risnen, 2018. Hasil analisa didapat rata-rata lamanya penyembuhan luka paling cepat 3 hari sebanyak 42,5%, 5 hari sebanyak 50% menyimpulkan bahwa perawatan luka perineum dengan menggunakan air rebusan daun binahong lebih cepat kering 3-5 hari.

Kemudian sejalan Hasil penelitian Yuliana dkk, 2019. Hasil penelitian menunjukkan daun binahong lebih efektif untuk  penyembuhan jahitan luka perineum pada ibu post partum dibandingkan dengan penggunaan povidene lodine 10% menyimpulkan bahwa perawatan luka perineum dengan menggunakan air rebusan daun binahong lebih cepat 5 hari dan maksimal 7 hari. dibandingkan waktu rata-rata penyembuhan ruptur perineum menggukan air biasa waktu minimum penyembuhan adalah 7 hari dan maksimal 9 hari.

Hasil penelitian dari Raden & Yusniar, 2018. Hasil penelitian menunjukkan lama penyembuhan luka jahitan perineum pada ibu postpartum yang tidak mengkonsumsi ekstrak daun binahong hampir seluruhnya mengalami penyembuhan yang lambat yaitu 90% sedangkan yang mengkonsumsi daun binahong hampir seluruhnya mengalami penyembuhan dengan cepat yaitu 85%.

Asuhan kebidanan yang dilakukan oleh penulis merupakan asuhan pertama kali di PMB Hj Kartini. Sebelumnya belum ada yang melakukan asuhan kebidanan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum di PMB tersebut. Pada praktik klink kebidanan III ini maka penulis mengambil asuhan kebidanan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum terhadap Ny.S di PMB Hj Kartini. Bandar Lampung.

Berdasarkan penatalaksanaan yang telah diberikan, asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien yaitu Ny.S, umur 31 tahun dengan riwayat persalinan P2A0 untuk mempercepat proses penyembuhan luka perineum. Pemberian asuhan tersebut dianjurkan dapat diberikan scara rutin yaitu 2 kali dalam sehari pada saat mandi sehingga dapat di berikan hasil yang maksimal.

Setelah dianalisis oleh penulis keberhasilan asuhan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong ini tidak semata-mata hanya dari peberian air rebusan daun bnahong selama 7 hari saja, melainkan karena adanya beberapa faktor pendukung seperti penerapan personal hygiene yang bagus, dimana ibu selalu melakukan pembasuhan kemaluannya menggunakan air rebusan daun binahong dan rajin mengganti pembalut sehinga kemaluannya terjaga kebersihan nya. Selain bersih itupun mendatangkan rasa nyaman tersendiri terhadap Ny.S selaku yang menerapkan asuhan

Faktor pendukung berikutnya adalah moblisasi dini paien yang baik, setelah beberapa jam pasca melahirkan, setelah Ny.S dipersilahkan untuk miring kanan, miring kiri Ny.S, langsung bergerak sesuai dengan arahan yang diberikan. Kemudian faktor pendukung lainnya adalah nutrisi ataupun maknana yang di konsumsi oleh Ny.S, dimana Ny.S sangat suka makan sayur-sayuran hijau, buah-bahan yang kaya serat dan vitamin serta rajin mengkonsumsi protein tinggi, baik dari ikan gabus maupun putih telur.

Selain karna faktor nutrisi ibu yang baik, Ny.S menerapkan pola kebutuhan cairan yang baik yaitu dengan memperbanyak minum air putih minimal 8 gelas dalam sehari sehingga rentan mengalami dehidrasi. Ny.S juga menerapkan pola isirhat yang cukup sehingga tubuhnya lebih sehat. Faktor pendukung lainnya yaitu faktor dari orang-orang terdekat, seperti dukungan suami maupun keluarga Ny.S sangat baik, semua itu terlihat dari respon keluarga mengenai asuhan yang diberikan terhadap Ny.S yaitu penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum ini sangat diterima dengan baik oleh suami maupun keluarga Ny.S.

Dalam hal ini berdasarkan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunkan air rebusan daun binahng yang telah diberikan kepada Ny.S umur 31 tahun P2A0 dapat diterapkan di PMB Hj Kartini, Bandar Lampung karena hasil yang didapatkan terbukti terbukti untuk mempercepat penyembuhan luka perineum sehingga dapat bermanfaat bagi ibu yang mengalami rupture perineum

 


 


BAB VI

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.S dengan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Penulis telah melakukan pengkajian yang menyeluruh tediri dari identitas klien, anamnesa dan pemeriksaan fisik pada Ny.S di PMB Hj Kartini. Bandar Lampung tahun 2022. Dilakukan sesuai standart.

2.      Penulis telah melakukan diagnosa masalah dan kebutuhan pada ibu nifas yaitu Ny.S P2A0 post partum pada 6-8 jam dengan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong sasuai dengan nomenkalatur kebidanan.

3.      Penulis telah mengindentifikasi masalah potensial pada Ny.S dengan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum di PMB Hj Kartini. Bandar Lampung tahun 2022 dan dinyatakan tidak ada masalah potensial.

4.      Terencananya antisipasi atau tindakan yang sesuai dengan pengkajian data secara dengan tepat dan rasional berdasarkan perawatan luka perineum di PMB Hj Kartini. Bandar Lampung tahun 2022, sesuai dengan manajemen kebidanan.

5.      Terlaksananya tindakan menyeluruh sesuai dengan prosedur, penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunkan air rebusan daun binahong pada ibu post partum pada Ny.S yang dilakukan sesuai langkah-langkah berdasarkan jurnal-jurnal penelitian lain tentang teknik perawatan luka perineum luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong dengan pelaksanaan di mulai padahari kedua post partum, dan Ny.S meminta untuk dilanjutkan sendiri dirumh sampai luka puih sepenuhnya atau sembuh serta didukung dan di motivasi oleh keluarga, suami serta bidan

6.      Mengevaluasi hasil pemberian asuhan kebidanan dengan dilakukannya penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu post partum di dapatkan hasil maksimal karena dilakukan secara rutin, luka mengering dan rasa sakit menghilang sempurna pada hari kelima-keenam

7.      Mendokumentsikan asuhan kebidanan menurut 7 langkah varney dalam bentuk SOAP yang telah diberikan atau dilaksanakan pada Ny.S dengan perawatan luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong di PMB Hj Kartini.

 

B.     Saran

Berdasarkan hasil tinjauan kasus dan pembahasan, penulis memberikan sedikit saran yang diharapkan dapat memotivasi serta bermanfaat.

1.      Saran teorisris

a.       Bagi instiutsi pendidikan

Diharapkan dapat memberikan referensi terbaru untuk menambah wawasan dalam pengembangan ilmu terhadap teknik perawatan luka perineum menggunakan bahan alami/nonfarmalogi dengan metode penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu post partum sehingga dapat diterapkan oleh mahasiswa dalam melaksnakan asuhan kebidanan untuk mempercepat penyembuhan luka perineum

b.      Bagi Mahasiswa

Lebih menggali lagi dari berbagai sumber terpercaya dan mampu mengaplikasikan ilmuu dan penetahuan yang sudah didapatkan selama berlangsungnya asuhan kebidanan tidak hanya pada Ny.S tetapi juga untuk masyarakat lain yang belum mengetahui tentang manfaat penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rbusan daun binahong pada ibu post partum

 

 

2.      Saran aplikatif

a.       Bagi lahan praktik

Sebgai bahan informasi, tempat praktik penerapan ilmu seara nyata, evaluasi, menambah referensi dalam melakukan asuhan kebidanan dan perbaikan secara langsung terhadap ibu nifas yang mengalami rupture perineum menggunakan bahan alami, yaitu air rebusan daun binahong sebagai penerapan personal hygiene pada penyembuhan luka perineum yang di dapat dari jurna-jurnal penelitian yang hasilnya sudah terbukti nyata sehingga dapat memberikan inspirasi serta referensi kepada bidan serta nakes lainnya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi

 

 

 

 

 

 

 

 

             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F.     Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan)

 

NO

Hari dan tanggal

Perencanaan

1.

Rabu 02-03-2022

Kunjungan ANC Pertama

a.    Memperkenalkan diri kepada pasien

b.   Memberi penjelasan kepada pasien bahwa akan menjadi pasien study kasus laporan tugas akhir

c.    Memastikan ibu mengerti dengan penjelasan kepada pasien dan membina hubungan baik dengan pasien

d.   Melakukan pengkajian pasien

e.    Menjelaskan pemeriksaan tanda-tanda vital menjelaskan hasil pemeriksaan

2.

Kamis 10-03-2022

Kunjungan ANC Kedua

a.    Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

b.   Melakukan pemeriksaan fisik

c.    Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan semua pemeriksaan fisik dalam keadaan baik

3.

Kamis 16-03-2022

Postoartum hari ke 2 kunjungan pertama

a.    Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

b.   Melakukan pemeriksaan fisik

c.    Memberi pendidikan kesehatan mengenai tanda bahaya infeksi dalam nifas

d.   Memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan luka perineum dalam nifas dengan mengajarkan ibu untuk menggunakan rebusan air daun binahong selama 5-10 menit setelah dingin cebokkan keluka perineum agar luka cepat kering

e.    Memberikan pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan gizi terutama protein


4.

Minggu

20-03-2022

Kunjungan hari ke 6 postpartum

a.    Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dansemua pemeriksaan fisik dalam keadaan baik

b.   Memeriksa luka jahitan ibuhasil pemeriksaan luka jahitan sudah kering

c.    Memeriksa tali pusat, menganjurkan ibu untuk ketenaga kesehatan segera jika mendapati tanda-tanda bahaya

5.

Senin 28-03-2022

Kunjungan 2 minggu postpartum

a.    Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan semua pemeriksaan fisik dalam keadaan baik dan kadaannya sudah mulai putih

b.   Mengajarkan ibu untuk membawa bayinya ke posyand uatau puskesmas setiap bulan untuk mendapatkan imunisasi dasar dan pemantauan pertumbuhan bayi

c.    Memberikan penjelasan kepda ibu tentang kembalinya masa-masa subur dan melanjutkan hubungan seksual setelah selesai masa nifas, serta kebutuhan pengendalian kehamilannya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Asih, Yusari dan Risneni. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:Trans Info Media

 

Purwoastuti, Endang dan Elizabeth Siwi Walyani. 2015 Panduan Materi Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana. Indonesia: Pustaka Baru Press

 

Converage HS, Protection F. 2017. Health SDG 2017 SD. 2017;3:13-6 Profil Dinkes 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta.

 

Susetya D. Khasiat dan Manfaat Daun Ajaib Daun Binahong. Yogyakarta: Pustaka Baru;2015.

 

Wulandari, Nur Furi. 2020. HAPPY EXCLUCIVE BREASTFEEEDING. Yogyakata: Laksana

 

Fitri, Yuni dan Widy Nuwiandani. 2018 ASUHAN PERSALINAN Konsep Persalinan Secara Komperehensif Dalam Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

 

Elvia Era Liesmayanti dkk.2019. efektifitas air rebusan binahong dengan kesembuhan luka perineum peinaum pada ibu nifas  tahun 2019 jurnal ilmiah kebidanan Vol. 1 Nomor 2, ISSN : 2774-4671

 

Maidina Putri dkk. Efektifitas air rebusan daun binahong (andredera cordifolia (tenore) steen) terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas tahun 2021 jurnal stindo professional, ISSN : 2443-0536

 

Rina Hanum dkk. Efektifits air rebusan daun binahong dengan kesembuhan luka perineum padaibu nifas tahun 2019, Vol.VI No 11 Agustus 2020- jurnal kesehatan almuslim. ISSN : 2460-7134

 

Tiara Indrayani dkk.efektifitas air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan rupture perineum pada ibu bersalin, Vol. 3 No 2 September 2020 jurnal for quality in women’s health. ISSN : 2615-6644

 

 

 

 

 

 

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Pembuatan Air rebusan Daun Binahong

 

                                 SOP PEMBUATAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG

 

PENGERTIAN

Air rebusan binahong yang dipakai untuk cebok/dibasahi berguna untuk mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas

TUJUAN

Mempercepat proses penyembuhan luka perineum dan mengurangi rasa nyeri nifas

KEBIJAKAN

Ibu nifas di PMB Hj Kartini (Nurhamidah)

PERALATAN

1.      Daun Binahong

2.      Air 500 ml atau 2 gelas

3.      Handuk bersih

4.      Panci

5.      Kompor gas

6.      Saringan

PROSEDUR

A.    Sikap dan prilaku

1.      Menyabut pasien, memberi salam dan memperkenalkan diri

2.      Menawarkan bantuan

3.      Menjelaskan maksud dan tujuan

4.      Menjaga privasi  klien

5.      Memberikan KIE pada ibu bahwa daun binahong ini dapat dilakukan 2-3 kali dalam sehari digunakan unuk cebok

B.     ISI/CONTENT

1.      Ambil 50 gram daun (tidak terlalu muda, tidak terlalu tua) cuci bersih

2.      Rebus 2 gelas air daun binahong selama 20 menit setelah air mendidih

3.      Kemudian air rebusan di diamkan sampai dingin dan dipergunakan untuk vulva hygiene

4.      Jika terlalu basah keringkan dengan handuk

5.      Pakai pembalut kembal

6.      Lakukan ini selama 6-8 hari dan 2-3 kali dalam sehari agar mendapatkan hasil yang maksimal

 

Prosedur pemeriksaan penyembuhan Luka Perineum

Persiapan Alat dan Bahan:

1.      Tempt tidur dan selimut

2.      Lampu sorot

3.      Sarung tangan DTT

4.      Kapas DTT

5.      Air DTT

6.      Tempat sampah

 

Langkah pemeriksaan:

1.      Cuci tangan sebelum pemeiksaan

2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

3.      Posisikan ibu bebaring miring kiri atau kanan dengan lutut ditekuk

4.      Pastikan pencahayaan cukup untuk memeriksa perineum

5.      Pakai sarung DTT

6.      Bersihkan daerah perineum dengan kapas DTT jika perlu

7.      Periksa perineum dengan cermat, periksa adanya kemerahan pada kedua sisi area luka perineum

8.      Periksa adanya oedema pada perineum

9.      Periksa adanya ekonomis pada sisi luka perineum

10.  Periksa adanya pengeluaran cairan dari daerah luka

11.  Periksa penyatuan luka perineum

12.  Lepas sarung tangan, masukkan kotak sampah

13.  Rapihkan ibu kembali

14.  Cuci tangan, catat dan jelaskan hasil pemeriksaan

 

LEMBAR OBSERVASI

PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM

 

NO

Item

Penyembuhan

Hasil

 

 

Kunjungan I

 

Kunjungan II

Kunjungan III

0

1

2

3

0

1

2

3

0

1

2

3

1.

Radense

(kemerahan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Edema

(pembengkakan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Ecchymosis

(bercak

perdarahan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Discharge

(pengeluaran)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Approximation

(penyatuan

luka)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

          Jumlah

0

0

0

 

NO

Item

Penyembuhan

Hasil

 

 

Kunjungan VI

 

Kunjungan V

Kunjungan IV

0

1

2

3

0

1

2

3

0

1

2

3

1.

Radense

(kemerahan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Edema

(pembengkakan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Ecchymosis

(bercak

perdarahan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Discharge

(pengeluaran)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Approximation

(penyatuan

luka)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

          jumlah

0

0

0

 

 

NO

Item

Penyembuhan

Hasil

 

 

Kunjungan VII

 

0

1

2

3

1.

Radense

(kemerahan)

 

 

 

 

2.

Edema

(pembengkakan)

 

 

 

 

3.

Ecchymosis

(bercak

perdarahan)

 

 

 

 

4.

Discharge

(pengeluaran)

 

 

 

 

5.

Approximation

(penyatuan

luka)

 

 

 

 

          jumlah

0

 

Jumlah Nilai:

0          : Penyembuhan luka baik

1-5       : penyembuhan luka kurang baik

>5        : penyembuhan luka buruk


                                                                      

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS

DI PMB Hj KARTINI (NURHAMIDAH)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERSEMBAHAN

 

Alhamdulilahirobbil’alamin, rasa syukur yang berlimpah ku haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat, rahmat dan karunia yang tak tertandingi oleh apapun, juga kemudahan dalam setiap langkahku, menjadi tempat ku bergantung memohon dan mencurahkan segala isi hati dan keluh kesah ku selama ini dalam menjalani kehidupan ini, sehingga dapat terselesaikannya Laporan Tugas Akhir ini, yang aku persembahkan untuk:

1.      Ayah dan Ibu ku terkasih, tersayang, tersegalanya dua malaikatku Ayah Suryadi dan Ibu Yanti Supapti ku ucapkan terimakasih teramat tulus dari dalam hati untuk yang paling dalam terimakasih atas segala kasih sayang, doa, dukungan, kesabaran, semangat dan atas semua yang selalu kalian berikan untukku. Ayah dan Ibu adalah alasanku untuk tetap semangat dan tak menyerah selama ini, kalian adalah motivasi ku untuk terus bangkit dan berusaha sekuat mungkin untuk menjalankan kehidupan ini di setiap aku ingin menyerah aku selalu mengingat pengorbanan kalian yang sudah banyak memberikan yang terbaik untukku apapun kalian akan lakukan demi sekolahku selama ini, sejauh ini aku belum bisa memberikan apa-apa belum bisa membalas semua atas apa yang Ayah dan Ibu berikan untukku. Ya Allah ampunilah dosa kedua orang tua ku, sehatkanlah kedua orang tua ku, berikanlah waktu hidup yang lama dan berkah agar aku bisa membahagiakan kedua orang tua ku sampai aku sukses, jauhkanlah orang tua ku dari mara bahaya, limpahkanlah mereka rezeki yang berkah, jauhkan dari siksa kubur dan izinkanlah kami kelak berkumpul di surga mu ya Allah, Aamiin... Terimakasih Yah Bu aku sayang kalian.

2.      Terimaksih untuk “Ariya Dwi Rama” karena telah begitu baik dan simpati, saya berhasil mengatasi semua tantangan ini dan sekarang saya memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik. you are the best partner

3.      Terimakasuh untuk Teman-teman saya, Novi Agustina, Tri Utami, Sindi Anjalita, Dhia Safira you are my bestfriend, dan juga teman-teman saya yang belum disebut namanya

4.      Untuk D III Kebidanan Tanjungkarang angkatan XXII terimakasih telah menjadi bagian dari cerita hidupku, terimakasih untuk kenangan yang telah kita lakukan saat di asrama maupun di kampus, terimakasih untuk segalanya yang tidak bisa aku sebutkan satu-satu, aku doakan semoga kita semua menjadi bidan yang hebat dan sukses....Aamiin....Dan terakhir teruntuk diriku sendiri, terimakasih sudah bertahan sejauh ini, terimakasih sudah bisa diajak kompromi untuk selalu kuat menghadapi apapun dalam kehidupan ini, bisa bertahan sampai sejauh ini aku sangat bangga kepada diriku sendiri, terimakasih untuk selalu mencoba kuat melewati banyak hal dan tidak pernah menyerah dibalik semua cobaan yang telah dilalui. Terimakasih telah membuktikan ke orang banyak bahwa kamu bisa sampai di titik ini. Maaf untuk segala lelah dan paksaan yang selama ini dihadapi. Terimakasih sudah menjadi versi terbaik dan terhebat dari diriku sendiri. Tetaplah kuat untuk segala hal yang akan dihadapi kedepannya ingat akan selalu ada Allah bersamamu.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS"

Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh derajad Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1.      warjidin Aliyanto SKM.,M.Kes, selaku Direktur Politeknik kesehatan Tanjungkarang.

2.      DR.Sudarmi S.PD.,M.KES selaku ketua Jurusan Kebianan Politknik Kesehatan Tanjungkarang.

3.      Nelly Indrasari, S.SiT.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing I dan ketua program Studi DIII Kebidanan Tanjungkarang Politeknik Kesehatan TanjungKarang.

4.      Ika Fitria Elmeida, SSiT.,M.Keb selaku Dosen Pembimbing II, yang telah membrikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud

5.      Mugiati, SKM, M.Kes selaku Ketua Penguji Utama yang juga tealah memberikan masukan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini,

6.      PMB Hj Kartini (Nurhamidah) yang telah memberi izin dan kesempatan untuk melakukan penyusunan Lapora Tugas Akhir

 

Bandar Lampung,2022

 

 

Penulis

 

DAFTAR ISI

 

 

HALAMAN SAMPUL LUAR.............................................................................. i

HALAM SAMPUL DALAM............................................................................... ii

HALAMANPERSETUJUAN............................................................................. iii

KATA PENGANTAR......................................................................................... iv

DAFTAR ISI…….................................................................................................. v

DAFTAR TABEL................................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... viii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.    Latar belakang.............................................................................................. 1

B.     Rumusan masalah......................................................................................... 2

C.     Tujuan.......................................................................................................... 3

1.      Tujuan umum......................................................................................... 3

2.      Tujuan khusus........................................................................................ 3

D.    Manfaat....................................................................................................... .3

1.      Manfaat Teoristis................................................................................... 3

2.      Manfaat Aplikatif.................................................................................. 4

E.     Ruang Lingkup............................................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.    Konsep Dasar Kasus.................................................................................... 5

B.     Kewenangan Bidan Terhadap Kasus Tersebut.......................................... 14

C.     Hasil Penelitian Terkait.............................................................................. 15

D.    Kerangka Teori........................................................................................... 18

BAB III METODE PENELITIAN

A.    Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 19

B.     Subjek Laporan Kasus............................................................................... 19

C.     Instrument Pengumpulan Data.................................................................. 19

D.    Teknik/Cara Pengumpulan Data................................................................ 19

E.     Bahan dan Alat.......................................................................................... 21

F.      Jadwal kegiatan.......................................................................................... 22

BAB IV HASIL TINJAUAN KASUS............................................................... 22

BAB V PEMBAHSAN........................................................................................ 33

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A.    Simpulan.................................................................................................... 38

B.     Saran.......................................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

 

   

DAFTAR TABEL

 

Tabel 1 Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan)......................................................... 20

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 1 Daun Binahong..................................................................................... 10

Gambar 2 Batang Binahong................................................................................... 10...........

Gambar 3 Bunga Binahong.................................................................................... 11...........

Gambar 4 Akar Binahong...................................................................................... 11

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

Lampiran 1 Sop rebusan air daun binahong

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR SINGKATAN

 

AKI                 Angka Kematian Ibu

ASI                 Air Susu Ibu

BAB                Buang Air Besar

BAK               Buang Air Kecil

PB                   Panjang Badan

BB                   Berat Badan

SOAP              Subjektif, Objektif, Analisa, Penataaksanaan

WHO              World Health Organisation

 


BAB 1

PENDAHULUAN

 

 

A.    Latar Belakang

Hampir setiap pross persalinan pervagnam pada ibu kehamilan primigravida mengalami perlukaan pada perineum, karena kebanyakan kehamilan primigravida perineum kaku dan ibu masih belum pandai mengejan yang enar. Luka perineum adalah robekan pada perineum yang terjadi sewaktu persalinan sehingga terjadi robekan jaringan yang tidak teratur dan mengakibatkan rusaknya jaringan secara ilmiah karena proses persalinan sehngga jaringan yang robek sulit dilakukan penjahitan. Luka perineum dapat terjadi karena adanya ruotur spontan maupun episiotomy. (Purwoastuti & Elizabeth, 2015)

Berdasarkan informasi dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2017, sekitar 830 wanita meninggal setiap hari karena karena komplikasi selama kehamilan atau persalian. Untuk mengurangi bahaya kematian ibu secara universal dari 216,1 juta kelahiran hidup pada tahun 2015 menjadi 70 untuk setiap 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030. Target SDGs akan membutuhkan laju penurunan tahunan di seluruh dunia pada dasarnya 7,5% yang merupakan beberapa kali laju penurunan tahunan yang diharapkan tercapai di suatu tempat dikisaran tahun1990 dan 2015. Sebagian besar kematian ibudapat dicegah karena mediasi klinis yang diperlukan diketahui (Coverage HS, 2017)

Angka kematian ibu di Lampung tahun 2017 masih tinggi 115,8 per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Pivinsi Lampung, 2017). Bila dilihat berdasarkan kasusu kematian yang ada di Provinsi Lampung tahun 2017 berdasarkan laporan dari kabupaten terlihat bahwa kasus kematian ibu yaitu terjadi selama (kematian ibu pada saat hamil, saat melahirkan dan nifas) seluruhnya sebanyak 179 kasus dimana kasus kematian ibu terbesar (59,78%) terjadi pada saat persalinan dan 70,95% terjadi pada usia 20-34 tahun (Profil Dinkes Lampung, 2017)

Upaya mencegah terjadinya infeksi pada luka perineum dapat diberikan dengan terapi farmakologi adalah terapi dengan pemberian antibiotik atau antiseptik (povidone iodine) yang memiliki efek samping bagi ibu seperti alergi, menghambat pembuatan kolagen yang berfungsi penyembuhan luka perineum. Sedangkan terapi non farmakologi adalah terapi dengan pemberian dengan menggunakan daun binahong untuk mempercepat penyembuhan luka perineum yang tidak mengakibatkan infeksi (Susetya, 2015)  

Daun binahong mengandung saponin, alkoid dan polifenol. Saponinadalah campuran dinamis pemukaan seperti pembersih ekstraksi senyawa sapoin akan memberikan hasil yang lebih baiksebagai musuh bakteri bila menggunakan pelarut polar, misalnya zat 70% pada daun binahong. Dilihat dari konstruksinya ada duamacam saponin, yaitu steroid spesifik dan triterpenoid saponin steroid ditemukan di monokotil dan saponin titerpenoid ditemukan di dikotil. Saponin merangsang perkembangan kolagen, yang merupakan protein utama yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Susetya D, 2015)

Bedasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pemberian Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas” di Klinik Hj Kartini (Nurhamidah) Kecamatan Tj. Karang, Kota Bandar Lampung

 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan terdapat ibu nifas yang mengalami luka perineum yang dapat mengakibatkan infeksi perineum pada masa nifas hingga menyebabkan kematian. Salah satu ibu nifas yang mengalami luka perineum yaitu Ny.x. sehingga rumusan masalah pada laporan tugas akhir ini adalaha apakah dengan air rebusan daun binahong dapat mempercepat penyembuhan luka perineum pada Ny.X PA nifas di PMB Hj Kartini (Nurhamidah) Bandar Lampung?

Untuk penyembuhan luka perineum pada ibu nifas maka penulis ingin memberikan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan rumusan masalah “Bagaimana upaya pemberian air rebusan daun binahong untuk penyembuhan luka perineum pada ibu nifas?”

 

C.    Tujuan

1.      Tujuan Umum

Dilakukan asuhan kebidanan dengan penerapan rebusan daun binahong untuk mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas

 

2.      Tujuan Khusus

a)      Dilakukan pengkajian data ibu nifas dengan perawatan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong secara menyeluruh

b)      Dilakukan identifikasi diagnosa atau masalah perawatan luka perineum dengan rebusan daun binahong

c)      Dilakukan diagnose atau masalah pada perawatan luka perineum dengan rebusan daun binahong

d)     Dilakukan kebutuhan tindakan segera secara mandiri, berdasarkan kondisi pasien dengan perawatan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong

e)      Dilakukan asuhan kebidanan pada perawatan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong

f)       Dilakukan rencana tindakan asuhan kebidanan pada perawatan luka

g)      Dilakukan hasil asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan luka perineum menggunakan rebusan daun binahong

h)      Dilakukan hasil asuhan kebidanan padaibu nifas dalam bentuk SOAP

 

D.    Manfaat

1.      Manfaat Teoritis

Sebagai sarana yang dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan, menerapkan ilmu yang telah dipelajari, sebagai pengalaman serta bahan evaluasi terhadap teori mengenai efektivitas penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu postpartum di PMB Hj Kartini (Nurhaidah), Bandar Lampung 

2.      Manfaat Aplikatif

a)      Bagi lahan praktik

Sebagai tempat penerapan secara nyata mengenai rebusan daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum. Sehingga resiko terinfeksi pada ibu postpartum dapat di minimalisir terutama dilahan praktik

b)      Bagi Instusi Pendidikan

Sebagai sarana tempat pengembangan dan referensi mengenai efektivitas penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan luka perineum

 

E.     Ruang Lingkup

Metode asuhan kebidanan yang digunakan yaitu menggunakan manajemen tujuh langkah varney dan di dokumentasikan dalam bentuk SOAP. Sasaran dari asuhan ini yaitu Ny. PA yang mengalami luka perineum Objek dalam studi kasusu ini adalah menggunakan rebusan daun binahong untuk mempercepat penyembuhan luka perineum. Lokasi penelitian di PMB Hj Kartini (Nurhamidah), Bandar Lampung. Waktu pelaksanaan dilakukan pada


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

 

A.    Konsep Dasar Kasus

1.      Masa nifas

a.       Penegrtian Masa Nifas

Masa nifas adalah masa pulih kembali. Mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, nifas (puerperium) berasal dari bahasa latin. Purperium berasal dari 2 suku kata yakni puer dan parous. Puer berarti bayi dan parous berarti melahirkan. Jadi dapat disimpulkan puerperium merupakan masa setelah melahirkan (Asih Yusari dan Risneni, 2016)

 

b.      Tahapan Masa Nifas

Masa nifas terbagi menjadi tiga priode, yaitu:

1)      Periode pasca salin segera (immediate postpartum) 0-24 jam

Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh sebab itu, tenaga kesehatan harus dengan  teratur melakukan pemeriksaan kontraksi uterus, pengeluaran lochea, tekanan darah dan suhu.

2)      Periode pasca salin awal (early postpartum) 24 jam-1 minggu

Pada periode ini tenaga kesehatan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak ada demam, ibu cukup mendapatkan maknan dan cairan, serta ibu dapat menyusi bayinya dengan baik.

3)      Periode pasca salin lanjut (late postpartum) 1 minggu-6minggu

Pada periode ini tenaga kesehatan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB (Asih Yusari dan Risneni, 2016)

 

 

c.       Tanda bahaya pada ibu masa nifas

1.      Perdarahan lewat jalan lahir

2.      Keluar cairan berbau pada jalan lahir

3.      Bengkak diwajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang-kejang

4.      Demam lebih dari dua hari

5.      Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit

6.      Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi). (buku KIA, 2018)   

 

d.      Tujuan Asuhan Masa Nifas

a)      Mendeteksi adanya perdarahan pada nifas

Tujuan perawatan masa nifas adalah untuk menghindarkan atau mendeteksi adanya kemungkinan perdarahan postpartum, dan infeksi, dan hal ini penolong persalinan tetap waspada, sekurang-kurangnya satu jam post partum untuk mengatasi kemungkinan terjadinya komplikasi persalinan

b)      Menjaga kesehatan ibu dan bayinya

Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologi, harus diberikan petugas atau penolong persalinan. Ibu dianjurkan untuk menjaga kebersihan seluruh tubuh, mengajarkan ibu bersalin bagaimana membersihkan daerah kemaluan dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah vulva terlebih dahulu, dari epan ke belakang dan baru membersihkan daerah sekitar anus.

Sarankan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelamin

c)      Melaksanakan skrining secara komperehensif

Melakukan skrining yang komperehensif dengan mengatasi masalah, mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupu bayinya. Disini seorang bidan bertugas untuk melaukan pengawasan kala IV yang meliputi pemeriksaan plasenta, pengawasan tinggi fundus uteri, pengawasan dari vagina, pengawasan konsistensi Rahim dan pengawasan keadaan umum ibu. Bila ditemukan masalah maka harus segera melakukan tindakan sesuai standar pelayanan pada penatalaksanaan masa nifas

d)     Meberikan pendidikan kesehatan diri

Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat

e)      Memberikan pendidikan tentang laktasi dan perawatan payudara

Laktasi dan perawatan payudara yaitu dengan menjaga payudara tetap bersih dan kering, menggunakan BH yang menyokong payudara, apabila payudara lecet oleskan kolestrum yang keluar pada sekitar putting, lakukan pengompresan apabila bengkak dan menyusui harus dilakukan (dalam dua jam pertama) memberikan pelayanan KB

f)       Konseling tentang KB

Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Sebelum menggunakan KB sebaiknya dijelaskan efektifitas, efek samping serta kelebihan dan keuntungan KB yang akan digunakan

(Asih Yusari, dkk, 2016)

 

2.      Perineum

a.       pengertian

Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau sengaja digunting guna melebarkan jalan lahir keluar bayi (episiotomi). Perineum itu terletak di antara vulva dan anus yang panjangnya rata-rata 4 cm. perineum adalah area kulit dan otot antara diantara anus dan vagina, yang menyokong organ internal rongga panggul dan dapat meregang untuk memfasilitasi kelahiran bayi (Wulandari, 2020)

 

 

 

Robekan perineum terbagi menjadi empat drajat yaitu:

1.      Derajat I

Luasnya robekan hanya sampai mukosa vagina, komisura posterior tanpa mengenai kulit perineum. Tidak perlu dijahit jika tida ada perdarahan

2.      Derajat II

Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum dan otot perineum. Jahit menggunakan teknik penjahitan laserasi

3.      Derajat III

Robekan yang terjadi mengenai mukosa vagina, komisura posterior, otot perineum hingga otot sfinger ani

4.      Derajat IV

Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu mengenai mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum, otot sfingter ani sampai ke dinding depan rectum. Penolong asuhan persalinan normal tidak dibekali keterampilan untuk reparasi laserasi perineum derajat tiga atau empat. Segera rujuk ke fasilitas rujukan (Siswosudarmo dkk 2018)

 

b.      Penyebab robekan perineum

Robekan perineum terjadi pada hamper semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Robekan perineum disebabkan oleh dua fakor yaitu:

1.      Factor dari ibu

a.       Pasien atau ibu bersalin tidak mampu berhenti meneran

b.      Adanya dorongn fundus yang terlalu kuat sehingga janin keluar terlalu cepat

c.       Adanya kelainan vulva disebabkan adanya perlekatan oleh jaringan perut setelah pasien mengalami cidera dan pembedahan

d.      Arkus pubis yang terlalu sempit

e.       Episiotomy

 

 

 

2.      Faktor dari janin

a.       Janin besar

b.      Posisi kepala abnormal

c.       Terjadinya ekstraksi pada bayi seperti hidrosephalus yaitu penumbuhan cairan dalam vertikel

(Fitriana & Widy, 2018)

 

c.       Cara pengobatan luka perineum

Cara pengobatan luka perineum dibagi menjadi:

1.      Cara Farmatologi

a.       Pemberian antibiotic, untuk mengatasi dan mencegah infeksi bakteri. obat ini bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan bakteri berkembang biak

b.      Pemberian betadine atau iodin

c.       Porvidon, antiseptic yang digunakan sebagai disinfektan pada luka untuk mencegah pertumbuhan dan membunuh kuman penyebab infeksi

2.      Cara Nonfermatologi/ Herbal

a.       Daun binahong, mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan sponin yang secara ilmiah dapat membantu mempercepat pertumbuhan luka perineum

b.      Daun sirih, mengandung kavikol yang dapat digunakan untuk membunuh kuman, antioksidasi, fungisida dan anti jamur

c.       Bunga calendula, memiliki sifat antiseptic dan antimikroba yang dapat mengobati luka ringan sampai luka terbakar

d.      Lidah buaya, tidak hanya dimanfaatkan untuk kecantikan juga memiliki kandungan anti radang yang dapat menyembuhkan luka

(Kristiana, 2018)

 

3.      Daun Binahong

a.       Pengertian daun binahong

Binahong atau madeira vine (Anredera cordifolia) adalah tanaman herbal yang paling sering digunakan untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit di sejumlah negara asia, seperti Vietnam, Taiwan, Cina, Korea dan Indonesia. Kandungan dalam tanaman ini, terutama daunnya, sering digunakan sebagai obat herbal. Para ahli kesehatan di Indonesia membuktikan bahwa tanaman ini dapat mengobati diabetes mellitus, TBC, rematik, asam urat, asma, tifoid, hipertensi, wasir,dan digunakan sebagai diuretic, pemulihan pasca persalinan, penyembuhan luka dan operasi pasca khitan, gastritis, kolitis, dan kanker (Lukiswanto, 2017).

Binahong mengandung senyawa aktif yang memiliki aktivitas sebagai anti bakteri, antiviral, antifungi, analgesic, dan anti inflamasi. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada binahong yaitu flavonoid, triterpenoid, steroid, alkaloid, fenol, dan saponin. Senyawa ini dapat dimanfaatkan sebagai anti inflamasi dan penghambat bakteri yang bersifat patogen dan menginfeksi. Senyawa-senyawa ini sangat jelas terkandung pada daun binahong dengan cara dibuktikan menggunakan uji golongan. Uji senyawa alkaloid, flavonoid, triterpenoid, steroid dilakukan pada ekstrak dan ditetesi pereaksi dragendorff pada plat tetes sehingga terbentuk endapan coklat muda yang dikatakan positif mengandung alkaloid. (Hasri,2017).

Daun binahong (Anredera cordifolia) mengandung asam askorbat, oleanolic saponin, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, protein, vitamin C, dan fitoestrogen. Daun binahong adalah jenis tanaman yang hidup dengan cara merambat dengan batang yang ramping, melilit dan berwarna hijau (Sakti, et al., 2019).

 

 

 

     

 

Gambar 1 Daun Binahong         Gambar 2 Batang Binahong

     

 

 

 

 

 


Gambar 3 Bunga Binahong       Gambar 4 Akar Binahong

 

b.       Kandungan dan manfaat daun binahong

             Daun binahong memiliki kandungan asam oleanolic yang memiliki sifat anti inflamasi, sehingga dapat mengurangi rasa sakit pada luka luar. Daun binahong juga memiliki kandungan lainnya seperti asam askorbat, saponin, alkaloid, polifenol, flavonoid, dan mono polisakarida. Asam askorbat yang terkandung dalam tanaman ini memiliki peran penting untuk mengaktifkan prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen. Saponin yang juga terkandung dalam tanaman ini berperan sebagai pembersih, merangsang pembentukan kolagen dan protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka (Sri Murni, 2017).

             Ekstrak daun binahong dengan konsentrasi 5% menunjukan hasil yang optimal pada proses penyembuhan luka laserasi dikarenakan beberapa kandungannya Antara lain saponin, tanin dan asam askorbat. Ekstrak daun binahong dapat mempercepat penyembuhan luka, daripada luka yang tidak diberikan ekstrak terutama luka yang telah terinfeksi. Pemberian ekstrak secara topikal lebih efektif untuk mempercepat proses penyembuhan luka, dapat menyebabkan tingkat IL-6 lebih tinggi dan meningkatkan produksi pertumbuhan endotel vaskular (VEGF) terhadap luka. (Dika Sotya Sakti, 2019)

 

 

Kandungan daun binahong antara lain sebagai berikut:

a.       Asam Askorbat

            Asam askorbat adalah zat pereduksi dan antioksidan yang sangat kuat dalam menangani infeksi bakteri, reaksi detoksifikasi, dan berperan dalam pembentukan kolagen dalam jaringan (Pakaya, 2014)

b.      Asam Oleanolic

            Asam oleanolic memiliki kandungan analog triterpenoid yang sangat kuat yang berfungsi sebagai penghambat proses inflamasi pada sel (Basir,  2018)

c.       flavonoid

            Flavonoid adalah zat alami yang memiliki struktur fenol dengan berbagai variasi. Flavonoid adalah senyawa yang dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kulit kayu, akar, batang, bunga. Flavonoid menjadi komponen yang sangat penting dan diperlukan dalam berbagai aplikasi nutraceutical, farmasi, karena sifat antioksidan, antiinflamasi dan antikarsinogenik (Panche, 2016).

d.      Sponin

            Saponin memiliki peran dalam bidang farmakologis, yaitu sebagai ekspektoran, antiinflamasi, vasoprotektif, hiper kolesterolemia. Saponin yang juga terkandung dalam tanaman ini berperan sebagai pembersih, merangsang pembentukan kolagen dan protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka Saponin memiliki peran dalam farmakologis, yaitu sebagai ekspektoran, antiinflamasi, vasoprotektif, hiperkolesterolemia, imunomodulator, hipoglikemik (Nurzaman,  2018)

 

e.       Polifenol

            Polifenol adalah metabolit sekunder tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan dan memiliki pengaruh terhadap pertahanan radiasi ultraviolet atau agresi oleh patogen (Ibrahim, 2016)

            Manfaat daun binahong untuk mempercepat pemulihan kesehatan setelah operasi, melahirkan, khitanan, segala luka dalam, radang usus, melancarkan dan menormalkan peredaran dan tekanan darah (Widyaningrum dkk, 2019)

 

c.       Cara Pembuatan Daun Binahong

Daun binahong diambil sebanyak 50 gram, kemudian daun yang sudah dikumpulkan, dibersihkan dari kotoran yang menempel dengan melakukan pencucian menggunakan air mengalir. Sediaan yang akan dibuat adalah sediaan infusa, yaitu dengan cara merebus daun binahong dalam air mendidih selama 15 menit. Jumlah air yang digunakan untuk merebus yaitu 4 gelas air (800 ml) yang didihkan kemudian daun binahong sebanyak 50 gram dimasukan dalam air yang mendidih selama 15 menit hingga tersisa air rebusan sebanyak 2 gelas saja (400 ml). air rebusan tersebut didiamkan hingga suhu mencapai 35-40˚C (hangat-hangat kuku), selanjutnya disaring sehingga hanya tersisa airnya saja, dan digunakan untuk membersihkan daerah kewanitaan sampai habis. Air rebusan daun binahong yang sudah dipakai hanya sekali pakai saja, dan diganti dengan daun binahong yang baru setiap kali akan digunakan untuk membersihkan perineum (Wijayanti dan Rahayu, 2016).

Air rebusan daun binahong diberikan pada ibu postpartum yang mempunyai luka laserasi/episiotomy di daerah perineum (yang ada jahitan luka). Cara penggunaanya adalah air rebusan tersebut dipakai untuk membersihkan daerah kewanitaan (perineum) setiap hari sebanyak 2 kali, yaitu pada waktu pagi dan sore hari. Cara menggunakan air rebusan daun binahong untuk membersihkan area perineum dengan membasahi perineum dari arah depan ke belakang. Air rebusan ini diberikan sebagai pembilas, setelah ibu membersihkan area perineum. Area perineum selanjutnya dikeringkan menggunakan handuk kecil, dengan cara ditekan-tekan ringan, dan tidak diusapkan pada daerah perineum, karena dikhawatirkan akan merusak jahitan luka yang belum kering secara sempurna. Tindakan ini dilakukan mulai hari ke-2 sampai hari ke-7 ibu post partum (Wijayanti dan Rahayu, 2016).

 

B.     Kewenangan Bidan Terhadap Kasusu Tersebut

1.      Menurut UU RI nomor 4 tahun 2019 tentang kebidanan pasal 49 mengatakan bahwa dalam menjalankan tugas memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 46 ayat (1) huruf di, bidan berwenang:

a.       Memberikan asuhan kebidanan pada masa sebelum hamil

b.      Memberikan asuhan kebidanan pada masa kehamilan normal

c.       Memberikan asuhan kebidanan pada masa persalinan dan menolong persalinan normal

d.      Memberikan asuhan kebidanan pada masa nifas

e.       Melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin, nifas, dan rujukan

2.      Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017.

a.       Pasal 18

Dalam penyelenggaraan praktik kebidanan, bidan memiliki kewenangan untuk memberikan:

1)      Pelayanan kesehatan ibu

2)      Pelayanan kesehatan anak, dan

3)      Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana

b.      Pasal 19

1)      Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 huruf a pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan

2)      Pelayanan kesehatan ibu sebagai maksud pada ayat (1) meliputi pelayanan:

a)      Konseling pada masa sebelum hamil

b)      Antenatal pada kehamilan normal

c)      Persalinan normal

d)     Ibu menyusui, dan

e)      Konseling pada masa antara dua kehamilan

3.      Dalam memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bidan berwenang melakukan:

a.       Episiotomy

b.      Pertolongan persalinan normal

c.       Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II

d.      Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan

e.       Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil

f.       Pemberian vitamin A dosis tertinggi pada masa nifas

g.      Fasilitas/bimbingan inisiasi menyusui dini dan promosi air susu ibu eksklusif

h.      Pemberian uteronika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum

i.        Bimbingan pada keompok ibu hamil, dan

j.        Pemberian keterangan kehamilan dan kehamilan

 

C.    Penelitian terkait

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis sedikit banyaknya terinspirasi dan mereferensi dan penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan latar belakang masalah pada laporan tugas akhir.antara lain:

1.      Hasil penelitian dari Riyanti & Risneni, 2018. Hasil anlisa didapat rata-rata lamanya penyembuhan luka paling cepat 3 hari sebanyak 42,5%, 5 hari sebanyak 50%, dan 7 hari sebanyak 7,5% sehingga penelitian tersebut dapat menimpulkan bahwa perawatan luka perineum dengan menggunakan air rebusan daun binahong lebih cepat kering 3-5 hari

2.      Hasil penelitian Yuliana dkk, 2019. Hasil penelitian menunjukkan daun binahong lebih efektif untuk  penyembuhan jahitan luka perineum pada ibu post partum dibandingkan dengan penggunaan povidene lodine 10%

3.      Hasil penelitian dari Raden & Yusniar, 2018. Hasil penelitian menunjukkan lama penyembuhan luka jahitan perineum pada ibu postpartum yang tidak mengkonsumsi ekstrak daun binahong hampir seluruhnya mengalami penyembuhan yang lambat yaitu 90% sedangkan yang mengkonsumsi daun binahong hampir seluruhnya mengalami penyembuhan dengan cepat yaitu 85%

4.      Hasil penelitian yang dilakukan oleh Raden Roro Siti Hatati Surjantini dan Yusniar Siregar Efektifitas Air Rebusan Daun Binahong (anedara cordifolia (tenore) steen) untuk penyembuhan luka perineum pada ibu nifas diklnik murniarti kecamatan kota kisaran barat tahun 2018. Data dikumpulkan menggunakan lembar ceklis dan di analisa dengan mann Whitney— Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok yang diberi simplisia daun binahong lama luka sembuh luka perineum mayoritas cepat sedangkan yang tidak diberikan simplisia daun binahong lama sembuh luka perineum normal. Hasil uji statistic dengan Mann-Whitney Test nilai p< 0,05 disimpulkan bahwa simplisia daun binahong efektifitas mempercepat kesembuhan luka perineum. Kepada petugas kesehatan khususnya pelayanan kebidanan, perlu memberikan pendidikan kesehatan tentang cara perawatan luka jahitan perineum saat dirumah dengan mengaplikasikan terapi komplementer termasuk daun binahong untuk membantu mempercepat penyembuhan luka, karena pemberian air rebusan daun binahong membuat penyembuhan luka yang lebih baik.

5.      Penelitian yang dilakukan Wijayanti dan Rahayu (2016) tentang efektivitas air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan ruptur perineum pada 22 responden didapatkan hasil 90,9% penyembuhan ruptur perineum kategori baik. Hasil penelitian yang di lakukan oleh Milandiyah (2017) menyatakan bahwa ekstrak etanol daun binahong mampu menyambuhkan luka lebih baik dari pada povidoe iodine pada kulit kelinci. Penelitian tersebut juga didukung oleh Kaur (2016), menyatakan bahwa aplikasi pasta daun binahong secara topical menunjukkan hasil lebih baik dalam proses penyambuhan luka dibandingkan dengan Na Cl 0,9% dan povidone iodine 5% pada kulit tikus, sehingga bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan luka di rumah yang bersifat tradisional. Penelitian lain juga mendukung hal tersebut yaitu dilakukan oleh Oriza (2015), yang menyatakan bahwa ekstrak daun binahong dapat memperecepat penyembuhan luka sayat pada tikus putih dengan dosis efeltif yaitu konsentrasi 30%, dibandingkan dengan povidone iodine. Penelitian lain dilakukan oleh Firzanah (2017), yang menyatakan bahwa ada pengaruh mengkonsumsi air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan ruptur perineum pada ibu nifas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D.    Kerangka Teori

 

Di Sebabkan Karena : Robekan Jalan Lahir/ Episiotomi

 

LUKA PERINEUM

Cara Penatalaksaan

Farmakologi :

1)      Pemberian Antibiotik

2)      Pemberian Betadine

 

Cara Penatalaksaan Non Fermakologi/Herbal :

1)      Daun binahong

2)      Daun sirih

3)      Daun sirih merah

4)      Bunga calendula

5)      Lidah buaya

 

Penyembuhan Luka Perineum

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


(Kristiani, 2018)

 

 

 


BAB III

METODE PENELITIAN

 

 

A.    Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pemberian Auhan Kebidanan pada Ny.X Bertempatan di PMB Hj Kartini pemberian asuhan diberikan sejak tanggal…

 

B.     Subjek Laporan Kasus

Subjek asuhan kebidanan pada studi kasus ini adalah ibu nifas pada Ny.X PA berdasarkan wawancara terhadap Ny.X Umur tahun mengeluh luka perineum pada ibu nifas.

 

C.    Instrumen Pengumpulan Data

Instrument yang digunakan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada saat melakukan studi kasus. Alat penggunaan data yang digunakan meliputi:

1.      Format pendokumentasian asuhan kebidanan yang digunakan dalam pengkajian data

2.      Buku KIA (Keshatan Ibu dan Anak) sebagai sumber dokumentasi dalam pengumpulan untuk penelitian serta sebagai dokumentasi hasil asuhan untuk ibu hamil sampai postpartum

3.      Alat dan bahan yang digunakan adalah stetoskop dan tensimeter

 

D.    Teknik / Cara Pengumpulan Data

Dalam penyusunan kasus ini penulis menggunakan jenis data primer dan skunder        

1.      Data primer

Data primer yaitu data yang secara langsung diambil dari subjektif atau objektif oleh perorangan maupun organisasi. Data primer diperoleh dari tujuh langkah varney:

 

 

a.       Langkah 1 (pertama) : mengumpulkan data

Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap.

b.      Langkah II (kedua) : interpretasi data dasar

Pada langkah ini dilakukan interprestasi data yang benar terhadap diagnose atas masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang  telah dikumpulkan.

c.       Langkah III (ketiga) : mengidentifikasi diaognosa atau masalah potensional

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah diidentifikasi.

d.      Langkah IV (keempat) : mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera

Mengietifikasi perlunya tindakan oleh  bidan/dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani besama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.

e.       Langkah V (kelima) : merencanakan asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini diencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkahini merupakan kelanjutan menejamen terhadap diagnose atau masalah yang telah di identifikasikan atau diantisipasi, pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

f.       Langkah VI (keenam) : Melaksanakan Peencanaan

Pada langkah keenaminirencana menyeluruh seperti yangtelah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakn secara efisien dan aman

g.      Langkah VII (terakhir) : Evaluasi

Pada langkah ke 7 ini dilakukan evaluasi kefeltifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasikan didalam masalah dan diagnosa.

2.      Data Skunder

Data Skunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek kasus. Data sekunder dapat dari buku KIA dan data kohort ibu nifas di PMB

 

E.     Bahan dan Alat

Saat melakukan studi kasus dengan judul Efektivitas Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas

Penulis menggunakan alat-alat sebagai berikut :

1.      Observasi

a.       Lembar panduan observasi

2.      Pemeriksaan fisik

a.       Thermometer

b.      Tensimeter dan stetoskop

c.       Jam tangan penunjuk detik

3.      Penerapan personal hygiene pada perawatan perineum

a.       Daun binahong

b.      Air rebusan

c.       Handuk

d.      Pembalut

4.      Wawncara dan alat yang digunakan

a.       Format pengkajian pemerkosaan fisik

b.      Buku tulis dan pena

5.      Dokumentasi

a.       Status catatan pada ibu nifas

 

 

 

 

 

 

 


BAB IV

TINJAUAN KASUS

 

A.    6 JAM POST PARTUM

 

Anamnesa oleh            : Almunadiya Intan Putri

Hari/tanggal                : Senin 14-03-2022

Waktu                         : 21.30 WIB

1.      Nyeri kepala hebat                                    : tidak

2.      Penglihatankabur                                      : tidak

3.      Bengkak pada ekstremitas dan wajah       : tidak

4.      Nyeri epigastrium                                      : tidak

5.      Terjadi perdarahan                                    : tidak

 

SUBJEKTIF (S)

Identitas         

Nama               : Ny.S                                                  : Tn.F

Umur               : 31 Tahun                                           : 31 Tahun

Agama             : Islam                                                 : Islam

Suku/Bangsa   : Lampung                                           : Lampung

Pendidikan      : SMA                                                 : SMA

Pekerjaan         : IRT                                                    : IRT

Alamat                        : Jl Adi Sucipto No 31, Kebon Jeruk

 

Anamnesa

a.       Keluhan utama

Ibu mengatakan perut nya masih terasa mulas, ASI telah keluar berwarna kekuning-kuningan, ibu mengeluh nyeri pada luka perineum setelah melahirkan dan masih takut untuk BAB dan BAK

b.      Riwayat Menstruasi

Ibu mengatakan mengalami menarche pada umur 12 tahun, siklus 28 hari teratur, lamanya 5-7 hari, banyaknya 2-3x ganti pembalut dalam sehari, sifat darahnya cair, dan tidak ada keluhan, ibu mengatakn HPHT 07-06-2021 dengan TP 14-03-2022, usia kehamilan 40 minggu

 

c.       Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:

No.

Tahun Lahir

Tempat Bersalin

UK

Jumlah/JK

Jenis Persalinan

PB/BB

Ket.

1

 

2019

PMB

 38 mgg

perempuan

spontan

49/3100

-

 

d.      Riwayat kehamilan ini

P2A0

ANC                     : tratur di PMB setiap bulan

Imunisasi TT         : TT5

Penyakit kehamilan: tidak ada

 

e.       Riwayat persalinan ini

Tempat melahirkan: PMB

Penolong               : Bidan

Jenis persalinan     : Spontan

Kompliasi              : Tidak ada

 

f.       Lama persalinan

Kala I        : 3        jam     30       menit

kala II        : 0        jam     30       menit

kala III      : 0        jam     15       menit

kalaIV       : 2        jam     0          menit

jumlah       : 6        jam      15       menit

g.      Jumlah perdarahan            : normal ± 150 cc

Obat-obat yang diberikan

Amoxilin               : 3x1 tablet

Mefenamic acid    : 3x1 tablet

h.      Bayi

Jenis kelamin         : Perempuan

Berat Badan          : 3500 gr

Panjang badan       : 49 cm

Plasenta                 : Diameter       : ±18 cm

                                Berat             : ± 500 gram

                                Tebal             : ± 2,5 cm

 

i.        Tali pusat

Panjang                 : 50 cm

Insersi                    : sentralis

Perineum               : robekan derajat 2

 

OBJEKTIF  (O)

A.    Pemeriksaan umum

Keadaan umum     : Baik

Kesadaran             : Composmentis

Keadaan emosional: Stabil

TTV                       : TD     : 120/80 mmhg                        R: 20x/m

                                N       : 80x/m                                    S: 36ºc

B.     Pemeriksaan fisik

      Wajah                    : Tidak oedema an tidak pucat

      Konjungtiva          : Merah muda

      Payudara

      Pembesaran           : ya, simetris kanan dan kiri

      Puting susu            : menonjol

      Benjolan                : tidak ada

      Pengeluaran           : colostrum

      Palpasi                   : kontraksi baik, uterus teraba bulat dank eras, TFU

                                      2 jari dibawah  Pusat

      Kandung kemih    : Tidak penuh

      Anogenital           

      Vulva dan vagina              : tidak ada tanda-tanda infeksi

      Pengeluaran pervaginam   : lochea rubra

      Ekstremitas                       : tidak ada oedema

 

ANALISA DATA (A)

      Diagnosa   : ibu P2A0 usia 31 tahun 6 jam post partum normal

      Masalah     : perut ibu terasa sedikit mulas, terasa sakit pada perineum,

                          dan ibu merasa sedikit cemas

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan pnjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu normal

2.      Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dirasakannya adalah hal yang normal dikarnakan proses pengembalian rahim ke bentuk semula

3.      Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan mesase fundus uterus yaitu dengan meletakkan telapak tangan difundus ibu yaitu bagian diatas simpisis yang teraba bulat dan keras dengan cara melakukan mesase dengan gerakan melingkar searah jarum jam sebanyak 15 kali selama 15 detik

4.      Meminta ibu untuk melihat dan melaporkan jika merasa pusing dan jika darah yang keluarterus menerus

5.      Melakukan mobilisasi dini dengan gerakan ringan seperti miring kekanan atau kekiri, menggerakkan kaki, duduk di tepi ranjang, dan berjalan di sebelah tempat tidur

6.      Memotovasi ibu untuk memberikan ASI pada bayinya secara eksklusif selama 6 bulan dengan perlekatan (bounding attachment)

7.      Mengajarkan ibu tentang teknik cara menyusui yang benar seperti posisi duduk dan posisi berbaring dan jangan lupa untuk menyendawakan bayinya setelah selesai menyusui

8.      Mengajarkan ibu cara perawatan payudara agar dapat menyusui dengan lancar dan mencegah masalah-masalah yang sering timbul pada saat menyusui meliputi:

a.       Kompres putting susu dengan kapas yang dibasahi baby oil selama beberapa menit. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut:

1)         Penurutan pertama

Licinkan kedua tangan dengan minyak. Tempatkan kedua tangan diantara payudara, pengurutan dilakukan dimulai kea rah atas, lalu telapak tangan kiri kearah sisi kiri dan telapak kanan kea rah sisikanan. Lakukan terus pengurutan ke bawah dan ke samping.

Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara

2)         Pengurutan kedua

Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan pinggir kelingking tangan kanan urut payudara dari pangkal hingga putting susu.lakukan jugauntuk payudara sebalah kanan.

Ulang masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap  payudara

3)         Pengurutan ketiga

Sokong payudara kiri dengan satu tangan kiri sedang tangan kanan mengepal dan mengurut dengan buku-buku jari pangkal kea rah putting susu. Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan, ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara

4)         Pengurutan keempat

Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu dari pangkal payudara kearah putting susu sebanyak satu kali

5)         Pengurtan kelima

Pijat putingsusu hingga keluar cairan ASI dan tamping dengan tempat yang bersih / gelas

b.      Pengompresan

Kompres kedua payudara dengan handuk kecil hangat selama 2 menit, lalu ganti dengan kompres air dingin 2 menit danyangkompres lagi dengan air hangat selama 2 menit

9.      Memberikan dan menganjurkan ibu untuk minum obat antibiotic 3x1 untuk mencegah terjadinya infeksi terjadinya infeksi, amoxilin, Mefenamic acid

10.  Mengajarkan ibu personal hygiene yakni membasuh bagian kemaluan menggunakan air hangat dan selalu menjaga agar tetap bersih dan kering serta sering mengganti pakaian dalamnya

11.  Menjelakan tanda bahaya masa nifas kepada ibu seperti demam, perdarahan setelah melahirkan, depresi, sakit kepala, penglihatan kabur dll

12.  Meminta ibu untuk segera mendatangi tenaga kesehatan terdekat bila terjadi tanda bahaya masa nifas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.     6 HARI POST PARTUM

 

Hari/tanggal    : Senin. 21-03-2022

Waktu             : 09.00 WIB

Tempat            : Rumah Ny.S

1.      Nyeri kepala hebat                                    : tidak

2.      Penglihatan kabur                                     : tidak

3.      Bengkak pada ekstemitas dan wajah        : tidak

4.      Nyeri epigastrium                                      : tidak

5.      Terjadi perdarahan                                    : tidak

SUBEKTIF (S)

Anamnesa

Dari kunjungan hari ke-6 ibu mengatakan pengeluaran ASI lancar dan pada saat malam hari nya bayinya kuat menyusu hingga ibu kurang tidur, tali pusat sudah puput atau lepas degan baik tanpa adanya perdarahan. Ibu mengatakan setelah pulang ke rumah diberi obat antibiotic. Penggunakan air rebusan daun binahong selama 5 hari dilakukan 2x sehari pada pagi dan sore hari saat mani, ibu merasabagian vagina tidak licin dan terasa kesat, lebih nyaman dari sebelum menggunakan air rebusan daun binahong

Objektif (O)

a.       Pemeriksaan umum

Keadaan umum     : Baik

Kesadaran             : Composmentis

Keadaan emosional: Stabil

TTV                       : TD     : 120/70 mmhg                        R: 24x/menit

                                N       : 80x/menit                              S: 36,3ºC

 

b.      Pemeriksaan fisik

1.      Wajah                          : Tidak oedema dan tidak pucat

2.      Konjungtiva                : Pucat

3.      Payudara        

Pembesaran                 : Ya, simetris kanan dan kiri

Putting susu                : Menonjol

Benjolan                      : Tidak ada

Pengeluaran                 : ASI

4.      Palpasi                         : Kontraksi baik, TFU pertengahan simpisis pusat

5.      Kandung kemih          : Tidak penuh

6.      Anogenital

Vulva dan vagina                    : tidak ada tanda-tanda infeksi

Pengeluaran pervaginam         : lochea sanuinolenta

7.      Ektremitas                   : tidak ada oedema

8.      Pola Eliminasi             : BAK sudah lancer seperti sebelum melahirkan namun

                                      BAB masih sedikit sulit

                  ANALISA DATA (A)

                  Diagnosa   : ibu P2A0 31 tahun postpartum hari ke 6 normal

                  Masalah     : ibu mengeluh kurang tidur

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan penjelsan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan

2.      Menilai adanya tanda-tana demam, infeksi atau perdarahan abnormal

3.      Menyarankan ibu untuk tidur juga pada saat bayinya tidur sehingga pola tidur ibu tidak terganggu

4.      Menyarankan pada suami maupun keluarga untuk memberikan dukungan serta membantu ibu dalam mengurus bayinya

5.      Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kebersihan kemaluannya, serta menggunakan air rebusan daun binahong unuk membasuh lukanya setiap setelah BAK dan BAB

6.      Menganjurkan ibuuntuk tetap menggunakan  air rebsan daun bnahong sampai 7 hai untuk mendapatkan hasil yang maksimal

 

7.      Mengingatkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI saja kepada bayinya mengingatkan kepada ibu untuk tidak pantang makanan, makan makanan yang bergizi seimbang, memperbanyak minum air putih, serta istirahat yang cukup

8.      Menyarankan kepada ibu untuk menyusui bayinya 2-3 jam sekali agar kebuthan cairan bayi terpenuhi

9.      Mengingatkan ibu untuk selalu menyendwakan bayinya seelah selesai menyusui

10.  Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup

11.  Meminta ibu untuk segera mendatangi tenaga kesehatan terdekat bila tanda bahaya masa nifas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.    2 MINGGU POSTPARTUM

Hari/tanggal    : Senin. 28-03-2022

Waktu             : 10.00 WIB

Tempat            : Rumah Ny.S

1.      Nyeri kepala hebat                                    : tidak

2.      Penglihatan kabur                                     : tidak

3.      Bengkak pada ekstemitas dan wajah        : tidak

4.      Nyeri epigastrium                                      : tidak

5.      Terjadi perdarahan                                    : tidak

 

SUBJEKTIF (S)

Anamnesa

Dari hasil kunjungan ke-2 minggu. Ibu mengatakan tidak ada keluhan

 

OBJEKTIF (F)

a.       Pemeriksaan Umum

Keadaan umum           : Baik

Kesadaran                   : Cmposmentis

Keadaan Emosional    : Stabil

TTV                             : TD     : 110/70mmHg            R: 23 x/menit

                                      N       :78 x/menit                  S: 36,5ºC 

b.      Pemeriksaan Fisik

1.      Wajah                    : Tidak oedema dan tidak pucat

2.      Konjungtiva          : Merah muda

3.      Payudara              

Pembesaran           : Ya, simetris kanan dan kiri

Puting Susu           : Menonjol

Benjolan                : Tidak Ada

Pengeluaran           : ASI

4.      Palpasi                   : Kontraksi Baik, TFU tidak teraba

5.      Kandung Kemih   : Tidak penuh

6.      Anogenital

Vulva dan Vagina             : Tidak ada tanda-tanda infeksi

Pengeluaran Pervaginam   : Lochea serosa

                  ANALISA DATA (A)

                  Diagnosa   : Ibu P2A0 usia 31 tahun  2 minggu postpartum normal

                  Masalah     : Tidak ada

                  PENATALAKSANAAN (P)

1.   Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksan

2.   Dari hasil pemeriksaan di dapatkan data bahwa luka jahitan perineum ibu tidak ada tanda-tanda infeksi dan kemerahan

3.   Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya ke posyandu atau puskesmas setiap bulan untuk mendapat imunisasi dasar dan pemantauan pertumbuhan bayi

4.   Memberikan penjelasan kepada ibu tentang kembalinya masa subur dan menganjukan ibu untuk memulai hubungan seksual setelah selesai masa nifas

5.   Memberikan penjelasan kepada ibu mengenai Keluarga Berencana (KB)

6.   Menganjurkan ibu untuk imuisasi BCG bayinya setelah 1 bulan

7.   Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan

 

 

 

 

 

 

 


BAB V

PEMBAHASAN

 

            Pada pembahasana ini penulis akan menjelaskan tentang hasil asuhan yang diberikan kepada Ny.S umur 31 tahun di PMB Kartini alamat Jl Adi Sucipto No 31, Kebon Jeruk, Bandar Lampung. Penulis melakukan Asuhan Kebidanan penerapan Personal Hygiene pasa luka perineum menggunakan Air Rebusan Daun Binahong Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas.

Pada kasus Ny.S pengkajian dilakukan dengan pengumpulan daa subjektif danobjektif  yang dilakukan pada hari Senin tanggal 14-03-2022 pukul 21.30 WIB.  Ny.S umur 31 tahun P2A0 sampai 8 jam post partum. Dari hasil anamnesa didapatkan hasil bahwa ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas, merasa lemas, nyeri pada kemaluannya, sudah BAK, ASI sudah keluar berwarna kekuning-kuningan, dan bayinya meyusu dengan kuat. Lamanya waktu persalinan pada kala I 3 jam 30 menit, kala II 30 menit, kala III 15 menit dan kala IV 2 jam. Jadi jumlah kseluruhan lmanya persalinan Ny.S 6 jam 15 menit, dengan robekan jalan lahirspontan derajat 2. Dari hasil pemeriksaan kondisi ibubaik, dengan tanda-tanda vital TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC. hasil dari pemeriksaan fisik baik, wajah idak ada oedema dan tidak pucat, konjungtiva merah muda, pembesaran payudara simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol serta pengeluaan kolostrum. Palpasi kontraksi baik yaitu uterus teraba bulat dan keras, TFU 2 jari dibawah pusat, kndung kemih kosong dan pengelaran drh pervaginam normal, lochea rubra.

Dengan kondisi Ny.S 6 jam post partum normal penulis menjelaskan bahwa Ny.S akan diberikan asuhan kebidanan yaitu penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu post partum. Penulis menjelskan pendidikan kesehatan mengenai tanda bahaya infeksi pada masa nifas, menjelaskan penddikan kesehatan mengenai penerapan personal hygiene serta perawatan luka perineum dalam masa nifas, degan mengajarkan Ny.S cara mengolah serta menggunakan air rebusan daun binahong untuk cebok/membasuh luka perineum agar lebih cepat kering dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari saat mandi secara teratur selama 7 hari. Serta menjelaskan pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan gizi terutama protein saat masa nifas.

Pada kunjungan hari pertama dilakukan pada hari selasa tanggal 15-03-2022, pukul 09.30 WIB dirumah Ny.S. penulis memberikan air rebusan daun binahong. Setelah itu dilakukan pengkajian ibu mengatakan susah tidur dan masih merasakan nyeri pada perineum data obyektif  TTV normal TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC, TFU 2 jari dibawah pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea rubra berwarna merah kuniing berisi darah lender dan jahitan lukamasih basah tidak lepas, normal.

Pada kunjungan hari kedua dilakukan pada hari rabu tangal 16-03-2022, pukul 10.00 WIB dirumah Ny.S penulis memberikan air rebusan daun binahong setelah itu dilakukan pengkjian ibu mengatakan rasa nyeri semakin berkurang, TTV normal TD: 120/80 mmHg, R: 20x/m, N: 80x/m, S: 36 ºC, TFU 3jari dibawah pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea sanguilenta berwarba merah kuning berisi darah lender, dan jahitan luka sedikit mulai mongering dengan baik tidak ada tanda-tanda infeksi.

Pada kunjungan hari ketiga dilakukan pada hari kamis tangal 17-03-2022. Pukul 10.00 WIB di rumah Ny.S penulis memberikan air rebusan daun binahong setelah itu dilakukan pengkajian ibu mengatakan sudah tidak merasakan nyeri pada perineum, TTV normal TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC, TFU pertengahan simpisis pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea sanguilenta berwarna meah kuning berisi darah kendir, dan luka perineum mulai mongering dengan baik tanpa ada indikasi infeksi.

Pada kunjungan hari keempat dilakukan pada hari jum’at tanggal 18-03-2022, pukul 10.00 WIB dirumah Ny.S penulis memberikan air rebusan daun binahong  setelah dilakukan pengkajian, ibu mengatakan sudah tidak lagi mersakan nyeri pada luka perineum, TTV normal TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC, TFU pertengahan simpisis pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea sanguilenta berwarna merah kuning brisidarah lendir, dan luka perineum sudah mulai mengering sempurna dengan baik tanpa ada masalah.

Pada kunjungan hari kelima dilakukan pada hari sabtu tanggal 19-03-2022, pukul 10.00 WIB dirumah Ny.S penulis memberikan air rebusan daun binahong  setelah itu dilakukan pengkajian, ibu mengatakan sudah tidak  merasakan nyeri pada luka perineum, TTV normal TD : 120/80 mmHg, R: 20x/m, N : 80x/m, S: 36 ºC, TFU pertengahan simpisis pusat, pengeluaran pervaginam normal, lochea sanguilenta berwarna merah kuning brisidarah lendir, dan luka perineum sudah benar-benar kering. Namun pemberian air rebusan daun binahong akan terus diberikan sampai hari ke 7 untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Berdasarkan pemantauan mengunakan skala reda didapatkan bahwa Ny.S mengalami percepatan penyembuhan luka perineum yang semakin membaik. Dari pemberian awal air rebusan daun binahong hingga akhir didapatkan bahwa hasilnya lukaperineum semakin  membaik dan akhirnya mongering sempurna di 7 hari pemberian yaitu pada hari senin tangal 21-03-2022.

Hasil setelah dilakukan asuhan kebidanan penerapan personal hygiene pada lluka perineum menggunakan aor rebusan daun binahong pada ibu postpartum secara rutin selama7 hari yang dimulai pada hari selasa tanggal 15-03-2022. Luka perineum Ny.S mengalami penyembuhan yang baik dan lebih cepat dibandingkan perawatan luka perineum menggunakan air biasa maupun obat-obatan seperti povidoe iodine sesuai dengan hasil penelitian-penelitian diantaranya.

Hasil penelitian dari Riyanti & Risnen, 2018. Hasil analisa didapat rata-rata lamanya penyembuhan luka paling cepat 3 hari sebanyak 42,5%, 5 hari sebanyak 50% menyimpulkan bahwa perawatan luka perineum dengan menggunakan air rebusan daun binahong lebih cepat kering 3-5 hari.

Kemudian sejalan Hasil penelitian Yuliana dkk, 2019. Hasil penelitian menunjukkan daun binahong lebih efektif untuk  penyembuhan jahitan luka perineum pada ibu post partum dibandingkan dengan penggunaan povidene lodine 10% menyimpulkan bahwa perawatan luka perineum dengan menggunakan air rebusan daun binahong lebih cepat 5 hari dan maksimal 7 hari. dibandingkan waktu rata-rata penyembuhan ruptur perineum menggukan air biasa waktu minimum penyembuhan adalah 7 hari dan maksimal 9 hari.

Hasil penelitian dari Raden & Yusniar, 2018. Hasil penelitian menunjukkan lama penyembuhan luka jahitan perineum pada ibu postpartum yang tidak mengkonsumsi ekstrak daun binahong hampir seluruhnya mengalami penyembuhan yang lambat yaitu 90% sedangkan yang mengkonsumsi daun binahong hampir seluruhnya mengalami penyembuhan dengan cepat yaitu 85%.

Asuhan kebidanan yang dilakukan oleh penulis merupakan asuhan pertama kali di PMB Hj Kartini. Sebelumnya belum ada yang melakukan asuhan kebidanan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum di PMB tersebut. Pada praktik klink kebidanan III ini maka penulis mengambil asuhan kebidanan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum terhadap Ny.S di PMB Hj Kartini. Bandar Lampung.

Berdasarkan penatalaksanaan yang telah diberikan, asuhan kebidanan yang di berikan kepada klien yaitu Ny.S, umur 31 tahun dengan riwayat persalinan P2A0 untuk mempercepat proses penyembuhan luka perineum. Pemberian asuhan tersebut dianjurkan dapat diberikan scara rutin yaitu 2 kali dalam sehari pada saat mandi sehingga dapat di berikan hasil yang maksimal.

Setelah dianalisis oleh penulis keberhasilan asuhan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong ini tidak semata-mata hanya dari peberian air rebusan daun bnahong selama 7 hari saja, melainkan karena adanya beberapa faktor pendukung seperti penerapan personal hygiene yang bagus, dimana ibu selalu melakukan pembasuhan kemaluannya menggunakan air rebusan daun binahong dan rajin mengganti pembalut sehinga kemaluannya terjaga kebersihan nya. Selain bersih itupun mendatangkan rasa nyaman tersendiri terhadap Ny.S selaku yang menerapkan asuhan

Faktor pendukung berikutnya adalah moblisasi dini paien yang baik, setelah beberapa jam pasca melahirkan, setelah Ny.S dipersilahkan untuk miring kanan, miring kiri Ny.S, langsung bergerak sesuai dengan arahan yang diberikan. Kemudian faktor pendukung lainnya adalah nutrisi ataupun maknana yang di konsumsi oleh Ny.S, dimana Ny.S sangat suka makan sayur-sayuran hijau, buah-bahan yang kaya serat dan vitamin serta rajin mengkonsumsi protein tinggi, baik dari ikan gabus maupun putih telur.

Selain karna faktor nutrisi ibu yang baik, Ny.S menerapkan pola kebutuhan cairan yang baik yaitu dengan memperbanyak minum air putih minimal 8 gelas dalam sehari sehingga rentan mengalami dehidrasi. Ny.S juga menerapkan pola isirhat yang cukup sehingga tubuhnya lebih sehat. Faktor pendukung lainnya yaitu faktor dari orang-orang terdekat, seperti dukungan suami maupun keluarga Ny.S sangat baik, semua itu terlihat dari respon keluarga mengenai asuhan yang diberikan terhadap Ny.S yaitu penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum ini sangat diterima dengan baik oleh suami maupun keluarga Ny.S.

Dalam hal ini berdasarkan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunkan air rebusan daun binahng yang telah diberikan kepada Ny.S umur 31 tahun P2A0 dapat diterapkan di PMB Hj Kartini, Bandar Lampung karena hasil yang didapatkan terbukti terbukti untuk mempercepat penyembuhan luka perineum sehingga dapat bermanfaat bagi ibu yang mengalami rupture perineum

 


 


BAB VI

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.S dengan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.      Penulis telah melakukan pengkajian yang menyeluruh tediri dari identitas klien, anamnesa dan pemeriksaan fisik pada Ny.S di PMB Hj Kartini. Bandar Lampung tahun 2022. Dilakukan sesuai standart.

2.      Penulis telah melakukan diagnosa masalah dan kebutuhan pada ibu nifas yaitu Ny.S P2A0 post partum pada 6-8 jam dengan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong sasuai dengan nomenkalatur kebidanan.

3.      Penulis telah mengindentifikasi masalah potensial pada Ny.S dengan penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu postpartum di PMB Hj Kartini. Bandar Lampung tahun 2022 dan dinyatakan tidak ada masalah potensial.

4.      Terencananya antisipasi atau tindakan yang sesuai dengan pengkajian data secara dengan tepat dan rasional berdasarkan perawatan luka perineum di PMB Hj Kartini. Bandar Lampung tahun 2022, sesuai dengan manajemen kebidanan.

5.      Terlaksananya tindakan menyeluruh sesuai dengan prosedur, penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunkan air rebusan daun binahong pada ibu post partum pada Ny.S yang dilakukan sesuai langkah-langkah berdasarkan jurnal-jurnal penelitian lain tentang teknik perawatan luka perineum luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong dengan pelaksanaan di mulai padahari kedua post partum, dan Ny.S meminta untuk dilanjutkan sendiri dirumh sampai luka puih sepenuhnya atau sembuh serta didukung dan di motivasi oleh keluarga, suami serta bidan

6.      Mengevaluasi hasil pemberian asuhan kebidanan dengan dilakukannya penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu post partum di dapatkan hasil maksimal karena dilakukan secara rutin, luka mengering dan rasa sakit menghilang sempurna pada hari kelima-keenam

7.      Mendokumentsikan asuhan kebidanan menurut 7 langkah varney dalam bentuk SOAP yang telah diberikan atau dilaksanakan pada Ny.S dengan perawatan luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong di PMB Hj Kartini.

 

B.     Saran

Berdasarkan hasil tinjauan kasus dan pembahasan, penulis memberikan sedikit saran yang diharapkan dapat memotivasi serta bermanfaat.

1.      Saran teorisris

a.       Bagi instiutsi pendidikan

Diharapkan dapat memberikan referensi terbaru untuk menambah wawasan dalam pengembangan ilmu terhadap teknik perawatan luka perineum menggunakan bahan alami/nonfarmalogi dengan metode penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rebusan daun binahong pada ibu post partum sehingga dapat diterapkan oleh mahasiswa dalam melaksnakan asuhan kebidanan untuk mempercepat penyembuhan luka perineum

b.      Bagi Mahasiswa

Lebih menggali lagi dari berbagai sumber terpercaya dan mampu mengaplikasikan ilmuu dan penetahuan yang sudah didapatkan selama berlangsungnya asuhan kebidanan tidak hanya pada Ny.S tetapi juga untuk masyarakat lain yang belum mengetahui tentang manfaat penerapan personal hygiene pada luka perineum menggunakan air rbusan daun binahong pada ibu post partum

 

 

2.      Saran aplikatif

a.       Bagi lahan praktik

Sebgai bahan informasi, tempat praktik penerapan ilmu seara nyata, evaluasi, menambah referensi dalam melakukan asuhan kebidanan dan perbaikan secara langsung terhadap ibu nifas yang mengalami rupture perineum menggunakan bahan alami, yaitu air rebusan daun binahong sebagai penerapan personal hygiene pada penyembuhan luka perineum yang di dapat dari jurna-jurnal penelitian yang hasilnya sudah terbukti nyata sehingga dapat memberikan inspirasi serta referensi kepada bidan serta nakes lainnya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi

 

 

 

 

 

 

 

 

             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F.     Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan)

 

NO

Hari dan tanggal

Perencanaan

1.

Rabu 02-03-2022

Kunjungan ANC Pertama

a.    Memperkenalkan diri kepada pasien

b.   Memberi penjelasan kepada pasien bahwa akan menjadi pasien study kasus laporan tugas akhir

c.    Memastikan ibu mengerti dengan penjelasan kepada pasien dan membina hubungan baik dengan pasien

d.   Melakukan pengkajian pasien

e.    Menjelaskan pemeriksaan tanda-tanda vital menjelaskan hasil pemeriksaan

2.

Kamis 10-03-2022

Kunjungan ANC Kedua

a.    Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

b.   Melakukan pemeriksaan fisik

c.    Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan semua pemeriksaan fisik dalam keadaan baik

3.

Kamis 16-03-2022

Postoartum hari ke 2 kunjungan pertama

a.    Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital

b.   Melakukan pemeriksaan fisik

c.    Memberi pendidikan kesehatan mengenai tanda bahaya infeksi dalam nifas

d.   Memberikan pendidikan kesehatan mengenai perawatan luka perineum dalam nifas dengan mengajarkan ibu untuk menggunakan rebusan air daun binahong selama 5-10 menit setelah dingin cebokkan keluka perineum agar luka cepat kering

e.    Memberikan pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan gizi terutama protein


4.

Minggu

20-03-2022

Kunjungan hari ke 6 postpartum

a.    Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dansemua pemeriksaan fisik dalam keadaan baik

b.   Memeriksa luka jahitan ibuhasil pemeriksaan luka jahitan sudah kering

c.    Memeriksa tali pusat, menganjurkan ibu untuk ketenaga kesehatan segera jika mendapati tanda-tanda bahaya

5.

Senin 28-03-2022

Kunjungan 2 minggu postpartum

a.    Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan semua pemeriksaan fisik dalam keadaan baik dan kadaannya sudah mulai putih

b.   Mengajarkan ibu untuk membawa bayinya ke posyand uatau puskesmas setiap bulan untuk mendapatkan imunisasi dasar dan pemantauan pertumbuhan bayi

c.    Memberikan penjelasan kepda ibu tentang kembalinya masa-masa subur dan melanjutkan hubungan seksual setelah selesai masa nifas, serta kebutuhan pengendalian kehamilannya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Asih, Yusari dan Risneni. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta:Trans Info Media

 

Purwoastuti, Endang dan Elizabeth Siwi Walyani. 2015 Panduan Materi Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana. Indonesia: Pustaka Baru Press

 

Converage HS, Protection F. 2017. Health SDG 2017 SD. 2017;3:13-6 Profil Dinkes 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta.

 

Susetya D. Khasiat dan Manfaat Daun Ajaib Daun Binahong. Yogyakarta: Pustaka Baru;2015.

 

Wulandari, Nur Furi. 2020. HAPPY EXCLUCIVE BREASTFEEEDING. Yogyakata: Laksana

 

Fitri, Yuni dan Widy Nuwiandani. 2018 ASUHAN PERSALINAN Konsep Persalinan Secara Komperehensif Dalam Asuhan Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

 

Elvia Era Liesmayanti dkk.2019. efektifitas air rebusan binahong dengan kesembuhan luka perineum peinaum pada ibu nifas  tahun 2019 jurnal ilmiah kebidanan Vol. 1 Nomor 2, ISSN : 2774-4671

 

Maidina Putri dkk. Efektifitas air rebusan daun binahong (andredera cordifolia (tenore) steen) terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas tahun 2021 jurnal stindo professional, ISSN : 2443-0536

 

Rina Hanum dkk. Efektifits air rebusan daun binahong dengan kesembuhan luka perineum padaibu nifas tahun 2019, Vol.VI No 11 Agustus 2020- jurnal kesehatan almuslim. ISSN : 2460-7134

 

Tiara Indrayani dkk.efektifitas air rebusan daun binahong terhadap penyembuhan rupture perineum pada ibu bersalin, Vol. 3 No 2 September 2020 jurnal for quality in women’s health. ISSN : 2615-6644

 

 

 

 

 

 

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Pembuatan Air rebusan Daun Binahong

 

                                 SOP PEMBUATAN AIR REBUSAN DAUN BINAHONG

 

PENGERTIAN

Air rebusan binahong yang dipakai untuk cebok/dibasahi berguna untuk mempercepat penyembuhan luka perineum pada ibu nifas

TUJUAN

Mempercepat proses penyembuhan luka perineum dan mengurangi rasa nyeri nifas

KEBIJAKAN

Ibu nifas di PMB Hj Kartini (Nurhamidah)

PERALATAN

1.      Daun Binahong

2.      Air 500 ml atau 2 gelas

3.      Handuk bersih

4.      Panci

5.      Kompor gas

6.      Saringan

PROSEDUR

A.    Sikap dan prilaku

1.      Menyabut pasien, memberi salam dan memperkenalkan diri

2.      Menawarkan bantuan

3.      Menjelaskan maksud dan tujuan

4.      Menjaga privasi  klien

5.      Memberikan KIE pada ibu bahwa daun binahong ini dapat dilakukan 2-3 kali dalam sehari digunakan unuk cebok

B.     ISI/CONTENT

1.      Ambil 50 gram daun (tidak terlalu muda, tidak terlalu tua) cuci bersih

2.      Rebus 2 gelas air daun binahong selama 20 menit setelah air mendidih

3.      Kemudian air rebusan di diamkan sampai dingin dan dipergunakan untuk vulva hygiene

4.      Jika terlalu basah keringkan dengan handuk

5.      Pakai pembalut kembal

6.      Lakukan ini selama 6-8 hari dan 2-3 kali dalam sehari agar mendapatkan hasil yang maksimal

 

Prosedur pemeriksaan penyembuhan Luka Perineum

Persiapan Alat dan Bahan:

1.      Tempt tidur dan selimut

2.      Lampu sorot

3.      Sarung tangan DTT

4.      Kapas DTT

5.      Air DTT

6.      Tempat sampah

 

Langkah pemeriksaan:

1.      Cuci tangan sebelum pemeiksaan

2.      Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

3.      Posisikan ibu bebaring miring kiri atau kanan dengan lutut ditekuk

4.      Pastikan pencahayaan cukup untuk memeriksa perineum

5.      Pakai sarung DTT

6.      Bersihkan daerah perineum dengan kapas DTT jika perlu

7.      Periksa perineum dengan cermat, periksa adanya kemerahan pada kedua sisi area luka perineum

8.      Periksa adanya oedema pada perineum

9.      Periksa adanya ekonomis pada sisi luka perineum

10.  Periksa adanya pengeluaran cairan dari daerah luka

11.  Periksa penyatuan luka perineum

12.  Lepas sarung tangan, masukkan kotak sampah

13.  Rapihkan ibu kembali

14.  Cuci tangan, catat dan jelaskan hasil pemeriksaan

 

LEMBAR OBSERVASI

PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM

 

NO

Item

Penyembuhan

Hasil

 

 

Kunjungan I

 

Kunjungan II

Kunjungan III

0

1

2

3

0

1

2

3

0

1

2

3

1.

Radense

(kemerahan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Edema

(pembengkakan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Ecchymosis

(bercak

perdarahan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Discharge

(pengeluaran)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Approximation

(penyatuan

luka)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

          Jumlah

0

0

0

 

NO

Item

Penyembuhan

Hasil

 

 

Kunjungan VI

 

Kunjungan V

Kunjungan IV

0

1

2

3

0

1

2

3

0

1

2

3

1.

Radense

(kemerahan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Edema

(pembengkakan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Ecchymosis

(bercak

perdarahan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Discharge

(pengeluaran)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Approximation

(penyatuan

luka)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

          jumlah

0

0

0

 

 

NO

Item

Penyembuhan

Hasil

 

 

Kunjungan VII

 

0

1

2

3

1.

Radense

(kemerahan)

 

 

 

 

2.

Edema

(pembengkakan)

 

 

 

 

3.

Ecchymosis

(bercak

perdarahan)

 

 

 

 

4.

Discharge

(pengeluaran)

 

 

 

 

5.

Approximation

(penyatuan

luka)

 

 

 

 

          jumlah

0

 

Jumlah Nilai:

0          : Penyembuhan luka baik

1-5       : penyembuhan luka kurang baik

>5        : penyembuhan luka buruk


 

Tidak ada komentar: