Rabu, 14 Desember 2022

LAPORAN PRAKTEK GAMBARAN PREFENSI SAYUR DAN BUAH PADA SISWA KELAS 5 DI SDN 2 PERUMNAS WAY KANDIS

 

 



 

GAMBARAN PREFENSI SAYUR DAN BUAH PADA SISWA KELAS 5 DI SDN 2 PERUMNAS WAY KANDIS

BANDAR LAMPUNG 2022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PROPOSAL TUGAS AKHIR POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG PRODI DIII GIZI

JURUSAN GIZI2022

 

 

 


PENDAHULUAN

 

 

A.     Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk hidup yang melakukan pertumbuhan dan perkembangan, untuk tumbuh dan kembang manusia membutuhkan energi. Energi itu sendiri diperoleh dari bahan pangan yang mengandung zat gizi. Zat gizi yang terkandung dalam pangan tidak hanya menyediakan sumber energi, tetapi juga dapat mempertahankan kesehatan (Cakrawati, 2014).

Pangan atau makanan sangat berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Selain itu, makanan juga berperan membangun struktur sel atau jaringan dalam tubuh serta meningkatkan kekebalan tubuh. Pentingnya bahan makanan bagi tubuh membuat seorang harus benar-benar memperhatikan pola makanan sehari-hari agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit (Cakrawati, 2014).

Anak usia sekolah dasar merupakan masa yang sangat menentukan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Asupan makanan yang bergizi seimbang begitu penting untuk menjamin tumbuh kembang anak yang sehat dan aktif. Peran dan dukungan orang terdekat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Apabila kebiasaan makan baik, dengan menerapkan makanan sehat dan bergizi seimbang sejak dini, maka kebiasaan tersebut akan berpengaruh hingga tumbuh dewasa nanti (Mohammad & Madanijah, 2015).

Buah dan sayur merupakan sumber berbagai vitamin, mineral dan serat pangan, sebagai vitamin dan mineral yang terkandung di dalam sayuran dan buah- buahan berperan sebagai anti oksidan atau penangkat senyawa jahat yang masuk ke dalam tubuh. Keadaan gizi yang baik dapat diwujudkan dengan pola makan yang berpedoman pada gizi seimbang. Salah satu pesan gizi seimbang adalah cukup konsumsi buah dan sayur. (Kemenkes RI, 2014).

Konsumsi sayur dan buah diperlukan tubuh sebagai sumber vitamin, mineral dan serat dalam mencapai pola makan sehat sesuai anjuran pedoman gizi seimbang untuk kesehatan yang optimal. Sebagian vitamin dan mineral yang terdapat dalam sayur dan buah mempunyai fungsi sebagai antioksidan sehingga


 

 

 

dapat mengurangi kejadian penyakit tidak menular terkait gizi, sebagai dampak dari kelebihan atau kekurangan gizi (Mohammad & Madanijah, 2015).

World Health Organization (WHO, 2014) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk hidup sehat sejumlah 400 gram per orang per hari, yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 2 porsi atau 2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Bagi masyarakat Indonesia terutama balita dan anak usia sekolah dianjurkan untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram per orang per hari dan bagi remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram per orang per hari. Sekitar dua- pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut adalah porsi sayur. Dalam mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari sebenarnya kita perlu mengikuti Pedoman Gizi Seimbang sesuai Permenkes No. 41 Tahun 2014 yaitu sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian piring berisi buah dan sayur (lebih banyak sayuran) setiap kali makan.

Salah satu masalah defisiensi zat gizi pada anak adalah defisiensi vitamin dan mineral. Menurut data PGS (Pedoman Gizi Seimbang) tahun 2014, 63,3% anak >10 tahun tidak mengonsumsi sayur dan 62,1% tidak 8 mengonsumsi buah. Padahal sayur dan buah di Indonesia banyak sekali macam dan jumlahnya (Kemenkes, 2014). Zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil, namun mempunyai peran esensial untuk kesehatan (Almatsier, 2010).

Permasalahan utama yang dihadapi dalam konsumsi buah dan sayur adalah bahwa secara nasional konsumsi buah dan sayur penduduk Indonesia masih berada di bawah konsumsi yang dianjurkan. Berdasarkan data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018 menunjukkan 95,5 persen masyarakat Indonesia sangat kurang makan sayur dan buah. Mengalami peningkatan dari tahun 2013 dengan prevalensi 93,5 persen. Proporsi komsumsi sayur/buah per hari dalam seminggu pada penduduk umur ≥ 5 tahun menurut kabupaten/kota di provinsi lampung, prevalensi kota Bandar lampung tidak mengkomsumsi sayur dan buah sebesar 8,87, 1-2 porsi sebesar 61,16%, 3-4 porsi sebesar 25,56%, ≥5 porsi sebesar

4,41(Riskesdas, 2018)


 

 

 

Dari hasil survey awal yang telah dilakukan pada tanggal 6 oktober 2022 pada 24 hanya 10 siswa yang mengetahui tentang manfaat komsumsi sayur dan buah, 14 siswa tidak suka mengkomsumsi sayur dan buah.Siswa cenderung tidak ingin mengkomsumsi sayur dan buah dengan alasan makan sayur dan buah berasa pahit dan hambar dan siswa cenderung lebih memilih makanan yang mudah di makan dan memiliki rasa yang kuat seperti sosis, mie, dan es krim.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian untuk gambaran komsumsi sayur dan buah pada anak SDN 2 Perumnas Way Kandis,Bandar Lampung

 

 

B.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Gambaran Prefensi sayur pada siswa SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar lampung’.

 

C.     Tujuan Penelitian

1.      Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran prefensi sayur dan buah pada SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung tahun 2022.

2.      Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah;

a.         Mengetahui gambaran komsumsi sayur dan buah pada siswa di SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar lampung..

b.        Mengetahui gambaran Prefensi sayur pada siswa di SDN 2 PerumnasWay Kandis Bandar Lampung


 

 

 

D.   Manfaat Penelitian

1.      Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca khususnya mahasiswa sebagai bahan bacaan dampak dan penyebab kurang mengkonsumsi sayur dan buah pada siswa.

2.      Manfaat Aplikatif

Dapat dijadikan bahan masukan untuk sekolah agar lebih mempromosikan pentingnya konsumsi sayur dan buah pada siswa-siswa SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung.

 

E. Ruang Lingkup

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskripsi untuk mengetahui gambaran konsumsi sayur dan buah pada siswa. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas 5. Lokasi penelitian ini adalah di SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

 

 

 

A.     Definisi Prefensi

Prefensi makanan anak-anak sangat terkait dengan pola konsumsi mereka. Makanan kaya lemak dan makanan dengan kandungan gula tinggi seringkali lebih disukai anak-anak dibandingkan dengan makanan yang rendah kalori dan kaya mikronutrien sayuran. Kemudian jika seseorang anak tidak menyukai sejenis buah dan sayur maka ia akan cenderung menghindari apa yang jenis makanan tersebut. Rasa yang disukai anak adalah manis dan asin sedangkan rasa yang tidak disukai adalah pahit dan asam (Blanchette & Brug, 2015).

 

B.   Konsumsi Sayur dan Buah

1.      Definisi Konsumsi

Konsumsi adalah suatu kegiatan dari individu untuk memenuhi kebutuhan dirinya, baik berupa barang produksi bahan makanan, dan lain- lain. Dalam penelitian ini, konsumsi sayur. Perilaku konsumsi adalah suatu kegiatan atau aktivitas individu untuk memenuhi kebutuhannya akan bahan makanan agar terpenuhi gizi individu tersebut (Farida, 2010).

2.      Definisi Sayur dan Buah

Sayur dan buah merupakan dua unsur yang tidak bisa dipisahkan,karena mengandung zat gizi yang saling melengkapi dan sangat berperan dalam memenuhi gizi seimbang. Sayur merupakan bahan makanan yang berasal dari bagian tumbuhan seperti daun, batang, dan bunga. Buah merupakan bagian dari tanaman yang strukturnya mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau bagian dari bunga (Farida, 2010).


 

 

 

C.  Kandungan Gizi Pada Sayur

Menurut Wirakusumah (2013), Ada beberapa kandungan gizi yang terdapat pada sayur dan buah, antara lain:

1.  Karbohidrat

Karbohidrat memegang peran penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia. Karbohidrat terbagi dua yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat yang terdapat didalam sayur dan buah yaitu glukosa, fruktosa, polisakarida, selulosa. Selain sebagi sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai pemberi rasa manis, pengatur metabolisme, membantu pengeluaran feses.

2.  Protein

Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagianterbesar dari tubuh sesudah air. Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu sampai beberapa juta. Protein terdiri dari rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptide. Asam amino terdiri atas unsur karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Sumber protein dari buah adalah kacang-kacangan seperti kedelai, almond dan kacang merah, kacang hijau dan lainnya. Akibat kekurangan protein dapat menyebabkan kwashiorkor dan marasmus.

3.  Lemak

Lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh. Lemak adalah senyawa kimia yang dalam struktur molekulnya mengandung gugus asam lemak, yaitu asam lemak tidak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak yang terkandung pada bahan pangan nabati biasanya berupa asam lemak tidakjenuh. Fungsi asam lemak tidak jenuh yaitu sebagai komponen dari sel-sel saraf, membran seluler, dan senyawa yang menyerupai hormon (prostaglandin) serta berfungsi sebagai proteksi dan terapi untuk penyakit jantung serta kanker. Kandungan lemak pada buah dan sayuran umumnya sedikit, misalnya terdapat pada alpukat, buncis, dan kacang panjang.

4.  Vitamin

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat diproduksi oleh tubuh oleh


 

 

 

karena itu harus dikomsumsi dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolisme energi, pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim. Vitamin terbagi menjadi dua yaitu larut lemak dan larut air.

Golongan larut lemak yang terdapat dalam sayur dan buah yaitu :

a)    Vitamin A

Vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan prekursor atau provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai retinol. Fungsi vitamin A sebagai vitamin penglihatan, kekebalan tubuh, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi,pencegahan penyakit kanker, dan jantung. Sumber vitamin A yang terdapat pada sayur dan buah adalah wortel, daun singkong, daun papaya, kentang, mangga, tomat, dan bayam.

b)     Vitamin E

Sayuran dan buah yang banyak mengandung vitamin E adalah kecambah, asparagus, alpukat, brokoli, sayuran berdaun hijau, dan tomat. Vitamin E dalam tubuh berperan sebagai antioksidan yang dapat mengurangi pengaruh buruk dari radikal bebas, proses penuaan. dan memelihara integritas membran sel, sintesis DNA, mencegah penyakit jantung koroner, mencegah keguguran serta mencegah gangguan menstruasi.

c)    Vitamin K

Vitamin K terdapat pada sayuran berdaun hijau, brokoli, kubis, bayam, asparagus, dan kacang polong. Vitamin K berperan dalam proses pembekuan dan kesehatan tulang. Golongan vitamin larut air yang terdapat dalam sayur dan buah yaitu:

d)     Vitamin B

Sayuran berdaun hijau merupakan sumber utama vitamin B kompleks jenis asam folat. Contoh buah yang mengandung vitamin B yaitu kedelai, alpukat, sedangkan sayuran yang mengandung vitamin B yaitu bayam, brokoli, dll.


 

 

 

e)   Vitamin C

Buah dan sayuran merupakan sumber utama vitamin C. Buah yang tinggi kandungan vitamin C nya adalah jambu biji, jeruk, mangga dan sirsak. Sayuran juga mengandung vitamin C yang cukup tinggi, diantaranya tomat, brokoli, cabai, dan kentang. Vitamin C berfungsi sebagai koenzim, dan kofaktor, berkaitan erat dengan pembentukan kolagen, meningkatkan absorbsi dan metabolisme zat besi, meningkatkan absorbsi kalsium, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, berperan dalam proses pencegahan kanker, serta sebagai antioksidan.

5.  Mineral

Mineral adalah bagian dari tubuh yang memegang peran penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.

a.      Kalium

Sumber utama kalium adalah buah dan sayuran segar, seperti jeruk, semangka, pisang, sayuran hijau, tomat, kentang, kacang polong dan wortel. Bersama-sama dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam basa dalam tubuh. Fungsi lainnya yaitu transmisi saraf dan relaksasi otot serta sebagai katalisator dalam metabolisme energi, sintesis, glikogen, dan protein.

b.  Mangan

Mangan banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum. Mangan berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang membantu bermacam proses metabolisme.

c.  Kalsium

Kalsium berfungsi mengisi kepadatan tulang, pembentukan gigi, membantu pembekuan darah, transmisi saraf, stimulasi otot, stabilitas asam basa (pH) darah, dan mempertahankan keseimbangan air. Buah dan sayuran yang mengandung kalsium cukup tinggi yaitu sayuran berdaun hijau, seperti kangkung, daun singkong, bayam, daun pepaya, sawi, daun kacang panjang, daun melinjo, katuk, dan brokoli.


 

 

 

d.  Kromium

Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama dengan insulin, kromium berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel dalam proses pelepasan energi. Buah dan sayuran yang banyak mengandung kromium adalah kentang, apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.

e.  Magnesium

Magnesium berperan sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh dan sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh.

f.  Besi

Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel- sel darah merah, bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh, meningkatkan kemampuan belajar, pembentukan sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh. Sayuran hijau seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya merupakan sumber zat besi yang baik. Pisang ambon merupakan buah buahan yang mengandung zat besi.

g.  Selenium

Sumber pangan yang banyak mengandung selenium adalah tomat, brokoli, dan kubis. Selenium bekerja sama dengan vitamin E berperan sebagai antioksidan dalam sistem enzim.

h.  Air

Air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut dan alat angkut zat-zat gizi, terutama vitamin larut air dan mineral, sebagai katalisator, pelumas, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu, dan peredam benturan. Buah dan sayuran merupakan bahan pangan yang kandungan airnya cukup tinggi.


 

 

 

D.  Kecukupan Konsumsi Sayur dan Buah yang Dianjurkan

Kecukupan total konsumsi sayur dan buah sesuai berat porsi yang dianjurkan menurut kelompok umur. Anjuran kecukupan konsumsi sayur dan buah untuk kelompok anak balita dan anak usia sekolah 300- 400 gram yang terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan 2,5 porsi atau 2,5 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 gram buah (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1,5 potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang). Sayuran dan buah-buahan merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Orang di Indonesia dianjurkan konsumsi sayur dan buah-buahan 400-600 gram (Kemenkes RI, 2014)

 

E.  Dampak Kekurangan Sayur dan Buah

Dampak apabila seseorang kurang konsumsi buah dan sayur menurut Putra (2016) antara lain:

1.      Meningkatkan Kolesterol Darah

Jika tubuh kurang konsumsi buah dan sayur yang kaya akan serat, maka dapat mengakibatkan tubuh kelebihan kolesterol darah, karena kandungan serat dalam buah dan sayur mampu menjerat lemak dalamusus, sehingga mencegah penyerapan lemak oleh tubuh. Dengan demikian, serat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Serat tidak larut (lignin) dan serat larut (pectin, ẞglucans) mempunyai efek mengikat zat- zat organik seperti asam empedu dan kolesterol sehingga menurunkanjumlah asam lemak di dalam saluran pencernaan. Pengikatan empedu oleh serat juga menyebabkan asam empedu keluar dari siklus enterohepatic, karena asam empedu yang disekresi ke usus tidak dapat diabsorpsi, tetapi terbuang ke dalam feses. Penurunan jumlah asam empedu menyebabkan hepar harus menggunakan kolesterol sebagai bahan untuk membentuk asam empedu. Hal inilah yang menyebabkan serat dapat menurunkan kadar kolesterol. Jika konsumsi serat kurang, maka proses tersebut tidak terjadi dan akan menyebabkan kolesterol darah meningkat.


 

 

 

2.      Gangguan Penglihatan Mata

Gangguan pada mata dapat diakibatkan karena tubuh kekurangan gizi yang berupa betakaroten. Gangguan mata dapat diatasi dengan banyak mengonsumsi wortel, selada air, dan buah-buahan lainnya. Kandungan vitamin A dalam buah dan sayur penting untuk pertumbuhan, penglihatan, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi. Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Kecepatan mata beradapatasi setelah terkena cahaya terang berhubungan langsung dengan vitamin A yang tersedia di dalam darah untukmembentuk rodopsin yang membantu proses melihat.

 

3.  Menurunkan Kekebalan Tubuh

Tubuh Buah dan sayur sangat kaya dengan kandungan vitamin C yang merupakan antioksidan kuat dan pengikat radikal bebas. Vitamin C juga meningkatkan kerja sistem imunitas sehingga mampu mencegah berbagai penyakit infeksi bahkan dapat menghancurkan sel kanker. Jika tubuh kekurangan asupan buah dan sayur, maka imunitas/kekebalan tubuh akan menurun.

 

4.  Meningkatkan Risiko Kegemukan

Kurang konsumsi buah dan sayur dapat meningkatkan risiko kegemukan dan diabetes pada seseorang. Buah berperan sebagai sumber vitamin dan mineral yang penting dalam proses pertumbuhan. Buah juga bisa menjadi alternatif cemilan (snack) yang sehat dibandingkan dengan makanan jajanan lainnya, karena gula yang terdapat dalam buah tidak membuat seseorang menjadi gemuk namun dapat memberikan energi yang cukup. Sayuran juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan individu. Seseorang yang mengonsumsi cukup sayuran dengan jenis yang bervariasi akan mendapatkan kecukupan sebagian besar mineral mikro dan serat yang dapat mencegah terjadinya kegemukan. Sayuran juga berperan dalam upaya pencegahan penyakit degeneratif seperti PJK (Penyakit Jantung Koroner), kanker, diabetes, dan obesitas.


 

 

 

5.  Meningkatkan Risiko Kanker Kolon

Diet tinggi lemak dan rendah serat (buah dan sayur) dapat meningkatkan risiko kanker kolon. Penelitian epidemiologis menunjukkan perbedaan insiden kanker kolorektal di Negara maju seperti Amerika, Eropa dan di Negara berkembang seperti Asia dan Afrika. Hal itu dikarenakan perbedaan jenis makanan di Negara maju dan Negara berkembang tersebut, dimana masyarakat di Negara maju lebih banyak mengonsumsi lemak dari pada di Negara berkembang. Serat dapat menekan risiko kanker karena serat makanan diketahui memperlambat penyerapan dan pencernaan karbohidrat, juga membatasi insulin yang dilepas ke pembuluh darah. Terlalu banyak insulin (hormon pengatur kadar gula darah) akan menghasilkan protein dalam darah yang menambah risiko munculnya kanker.

 

6.  Meningkatkan Risiko Sembelit (Konstipasi)

Konsumsi serat makanan dari buah dan sayur, khususnya serat tak larut (tak dapat dicerna dan tak larut air) menghasilkan tinja yang lunak. Sehingga diperlukan kontraksi otot minimal untuk mengeluarkan feses dengan lancer dan mengurangi konstipasi (sulit buang air besar). Diettinggi serat juga dimaksudkan untuk merangsang gerakan peristaltik usus agar defekasi (pembuangan tinja) dapat berjalan normal. Kekurangan serat akan menyebabkan tinja mengeras sehingga memerlukan kontraksi otot yang besar untuk mengeluarkannya atau perlu mengejan lebih kuat. Hal inilah yang sering menyebabkan konstipasi.

 

F.    Anak Usia Sekolah

1.  Definisi Anak Sekolah

Anak usia sekolah adalah anak usia 7 sampai 12 tahun. Pada usia ini anak mulai mengembangkan kepribadiannya, meningkatkan kemandirian dan belajar tentang perannya dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Anak pada usia sekolah dasar lebih sering untuk menghabiskan waktu bersama teman atau melakukan kegiatan yang disukainya. Hal tersebut membuat anak melakukan aktifitas di luar rumah lebih banyak dan melupakan waktu makan lebih sering, sehingga keadaan ini akanmempengaruhi gizi anak (Junaidi, 2013).


 

 

 

Tanda dimulainya periode anak usia sekolah adalah sejak anak masuk ke dalam lingkungan sekolah dasar pada usia 7 tahun hingga anak mengalami pubertas pada usia 12 tahun. Pada periode sekolah ini anak mulai diarahkan untuk keluar dari kelompok keluarga dan mulai berinteraksi dengan lingkungan sosial yang akan berdampak pada hubungan interaksi anak dengan masyarakat dan teman sebaya (Latifah, 2012).

 

2.  Karakteristik Anak Usia Sekolah

Karakteristik anak usia sekolah menurut Hardinsyah dan Supariasa (2016) yaitu anak usia sekolah (6-12 tahun) yang sehat memiliki ciri di antaranya adalah banyak bermain di luar rumah, melakukan aktivitas fisik yang tinggi, memilih- milih makan, mencari jati diri, serta beresiko terpapar sumber penyakit, dan perilaku hidup yang tidak sehat. Secara fisik dalam 8 kesehariannya anak akan sangat aktif bergerak, berlari, melompat, dan sebagainya. Akibat dari tingginya aktivitas yang dilakukan anak, jika tidak diimbangi dengan asupan zat gizi yang seimbang dapat menimbulkan beberapa masalah gizi yaitu diantaranya adalah malnutrisi (kurang energi dan protein), anemia defisiensi besi, kekurangan vitamin A,dan kekurangan yodium.

 

G.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komsumsi Sayur dan Buah

Menurut Dewantari dan Widiani (2011) dalam Putra (2016) faktor- faktor yang mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada anak sekolah yaitu:

1.  Pengetahuan Gizi Anak

Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan dilakukan menggunakan panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penciuman,pendengaran, rasa, dan raba. Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan gizi yang baik merupakan faktor penting dalam menentukan sikap dan perilaku anak terhadap makanan. Semakin memiliki pengetahuan gizi yang baik,


 

 

 

seorang individu akan semakin mempertimbangkan jenis dan kualitas makanan yang akan dipilih untuk dikonsumsi.

 

2.  Ketersediaan buah dan sayur

Kemampuan untuk menyediakan sayur dan buah dirumah, baik dari hasil pembelian atau hasil dari perkebunan di sekitar rumah. Buah dan sayur yang tersedia di rumah dipilih dan didapatkan oleh orang tua yang berbelanja atau berkebun. Jenis makanan yang tersedia lebih banyak mempunyai peluang yang lebih besar untuk dikonsumsi, sedangkan jenis makanan yang tidak tersedia tidak akan dikonsumsi orang. Jadi upaya untuk menyediakan lebih banyak buah dan sayuran di rumah dapat meningkatkan konsumsi jenis makanan.

 

3.  Pekerjaan Orang Tua

Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang setiap hari dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan berhubungan langsung dengan tingkat pendapatan. Pekerjaan juga dapat berpengaruh terhadap besar kecilnya perhatian seseorang terhadap makanan yang akan dikonsumsinya. Jika seseorang terlalu sibuk bekerja, seringkali lalai dalam memenuhi kebutuhan gizinya dan lebih memilih mengonsumsi makanan cepat saji.

 

4.  Pendidikan Orang Tua

Pendidikan merupakan tingkat pendidikan formal tertinggi yang telah dicapai oleh seseorang. Pendidikan formal dan keikutsertaan dalam pendidikan non formal sangat penting dalam menentukan status kesehatan. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas bahan makanan yang dikonsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka akan semakin positif sikap seseorang terhadap gizi makanan sehingga semakin baik pula konsumsi bahan makanan sayur dan buah dalam keluarga.

 

5.  Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota rumah tangga yang tinggal ditempat tinggal tersebut. Sebagian besar pendapatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan sedangkan kebutuhan lainnya kurang


 

 

 

tercukupi. Jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi pengalokasian pangan pada rumah tangga sehingga semakin besar jumlah anggota keluarga, maka alokasi pangan untuk tiap individu akan semakin berkurang.

Selain faktor di atas terdapat juga faktor yang mempengaruhi konsumsi buah dan sayur menurut Farida (2015), yaitu:

1.  Jenis Kelamin

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi buah dan sayur pada anak-anak dan remaja. Jenis kelamin turut mempengaruhi kebiasaan dan perilaku makan karena jenis kelamin menentukan besar kecilnya kebutuhan energi. Perbedaan jenis kelamin akan menentukan besar kecilnya kebutuhan gizi bagi seseorang karenapertumbuhan dan perkembangan individu satu dengan yang laincukup berbeda.

2.  Umur

Umur adalah masa hidup responden dalam tahun dengan pembulatan ke bawah atau umur pada waktu ulang tahun yang terakhir. Umur mempunyai peran penting dalam menentukan pemilihan makanan. Pada masa bayi, seseorang tidak mempunyai pilihan terhadap apa yang mereka makan. sedangkan saat dewasa, seseorang mulai mempunyai kontrol terhadap apa yang mereka makan. Proses tersebut sudah dimulai saat masa kanak-kanak, mereka mulai memiliki kesukaan terhadap makanan tertentu. Saat seseorang tumbuh menjadi remaja dan dewasa, pengaruh terhadap kebiasaan makan mereka sangat kompleks.

3.  Pengetahuan Orang Tua

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi pada orang yang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan tersebut terjadi dengan adanya pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari pengelihatan dan pendengaran.


 

 

 

4.  Tingkat Ekonomi Keluarga

Mayoritas masyarakat yang konsumsi makannya kurang optimal tertutama yang berasal dari keluarga dengan status ekonomi rendah. Karena keluarga dengan pendapatan terbatas, besar kemungkinan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya sejumlah yang diperlukan tubuh. Setidaknya keanekaragaman bahan makanan kurang terjamin, karena dengan uang terbatas itu tidak akan banyak pilihan

5.  Pengaruh teman sebaya

Motivasi yang diberikan oleh orang terdekat sehingga perilaku cenderung lebih menirukan dan menjadikan teman sebagai panutan. Teman sebaya juga sangat mempengaruhi perilaku.

6.  Preferensi

Preferensi terhadap makanan merupakan sikap seseorang untuk suka atau tidak suka terhadap makanan. Kesukaan terhadap makanan dianggap sebagai faktor dalam konsumsi makanan termasuk buah dansayur. Pada suatu penelitian menyimpulkan suka atau tidaknya seseorang terhadap makanan tergantung dari rasa. Karena rasa merupakan suatu faktor penting dalam pemilihan pangan yang meliputi bau, tekstur, dan suhu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesukaan dan preferensi antara lain rasa, aroma, tekstur, dan kebiasaan makan. Rasa yang tidak disukai anak sejak kecil dapat mempengaruhi kesukaan dan preferensi anak sehingga mengakibatkan kurangnya konsumsi buah dan sayur.

Pemilihan terhadap makanan dapat dipengaruhi oleh karakteristik makanan itu sendiri. Karakteristik makanan antara lain meliputi warna, rasa, tekstur, dan bentuk. Pada dasarnya karakteristik makanan ini terbentuk karena adanya beberapa factor seperti pemilihan bahan, teknik olah yang digunakan, proses pengolahan, asal daerah, dan sebagainya. Menurut (Winarno, 2010: 95). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik makanan sebagai berikut:


 

 

 

a.  Warna

Warna makanan merupakan faktor yang paling dominan dalam menentukan mutu pangan di samping cita rasa tekstur, dan nilai gizi serta mikrobiologis makanan Warna makanan merupakan salah satu hal yang penting dalam penampilan suatu makanan. Ketika melihatmakanan, maka warna akan terlihat pertama kali. Makanan yang berwarna pucat cenderung memberikan penilain bahwa makanan tersebut mempunyai rasa yang tidak enak atau sudah layu, sedangkan makanan berwarna terang memberikan kesan bahwa makanan tersebut mempunyai rasa enak dan masih segar. Makanan dengan warna bagus dan menarik dapat menimbulkan selera makan bagi setiap orang yang melihatnya. Warna dapat dijadikan sebagai indikator kesegaran atau kematangan baik tidaknya cara pencampuran atau pengolahan, dapat ditandai dengan adanya warna yang seragam dan merata.

b.  Aroma

Aroma makanan banyak menentukan kelezatan dari makanan. Dalam hal makanan, aroma lebih banyak berhubungan dengan indera penciuman yaitu hidung. Bahkan tanpa melihatpun, biasanya orang akan tahu bahwa sesuatu makanan itu lezat atau tidak. Aroma pada makanan banyak dipengaruhi bahan- bahan yang digunakan dalam memproduksi makanan.

c.  Rasa

Rasa dikenal sejak makanan mulai masuk ke dalam mulut. Rasa lebih banyak melibatkan panca indera lidah. Rasa utama yang biasa diidentifikasi oleh lidah adalah asin, asam, manis, dan pahit. Lidah sebagai alat pencecap memiliki peran yang sangat besar dalam pemilihan terhadap makanan. Lidah berfungsi sebagai alat pengecap. sebagai alat pengaduk, sebagai alat pembersih mulut, dan sebagai alat pembantu pendorong makanan dalam proses penelanan. Lidah memiliki bagian-bagian tersendiri yang berfungsi untuk dapat merasakan setiap makanan yang masuk ke dalam mulut. Sehingga mampu merasakanmanis, pahit, asam, dan asin.


 

 

 

d.  Tekstur

Tekstur merupakan hasil dari kontak fisik melalui kesan sentuhan terhadap ukuran dan bentuk suatu benda. Tekstur makanan yang lunak atau kenyal memberi kesan tersendiri dalam pemilihan makanan. Tekstur makanan dapat diketahui sejak jari tangan menyentuh permukaan makanan, saat makanan diambil oleh alat hidang, saat makanan menyentuh bibir, selama dikunyah oleh mulut sampai beberapa saat setelah makanan ditelan. Tekstur makanan merupakan penentu dipilihnya suatu makanan.

e.  Tampilan

Suatu makanan, tidak hanya dapat mengandalkan rasa yang enak, tapi tampilannya juga harus terlihat bersih dan menarik. Tampilan pada makanan merupakan unsur yang penting karena orang pertama kali menilai makanan adalah dari segi tampilan. Orang cenderung memilih makanan dengan tampilan yang menarik karena dinilai lebih menggugah selera. Oleh karena itu tampilan adalah unsur penting yang harus diperhatikan produsen makanan agar konsumen tertarik untukmencicip.


 

 

 

H.       Kerangka Teori

Kerangka teori adalah teori yang mendasari topik penelitian. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

Gambar 1.

Kerangka Teori

Sumber: Dewantari dan Widiani (2011) Putra (2016), Ruwaidah (2007)dalam Hardiansyah dan Supriasa (2016), Farida (2015), Winarno(2010)


 

 

 

I.     Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka yang akan diteliti. Penelitian ini difokuskan untuk melihat gambaran konsumsi sayur dan buah pada siswa. penelitian ini akan menganalisis dan mendeskripsikan berbagai jurnal hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada remaja, sehingga yang menjadi variabel deskriptifnya adalah konsumsi sayur dan buah, pengetahuan gizi anak, ketersediaan sayur dan buah di rumah tangga, dan preferensi sayur dan buah. Berdasarakan tinjauan pustaka, maka yang menjadi kerangka knsep penelitianini adalah :

 

 


 

 

 

Gambar 2.

Kerangka Konsep


 

 

 

J.   Definisi Operasional

 

 

 

No

Variabel

Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur

Skala

1.

Komsumsi Sayur

Banyaknya komsumsi sayur               pada siswa/siswi dalam                      satu hari

Wawancara

Formulir FFQ kualitatif

0= Belum baik

jika <250 gr

/hr1=Baik jika

≥250 gr /hr

 

Sumber:PMK

No.41 tahun 2014

 

Ordinal

2

Komsumsi Buah

Banyaknya komsumsi buahpada siswa/siswi dalam satu hari

Wawancara

Formulir FFQ kualitatif

0= Belum baik

jika <250 gr

/hr1=Baik jika

≥250 gr /hr

 

Sumber:PMK No.41 tahun

2014

 

Ordinal

3

Prefensi sayur

Kecenderunga

Wawancara

Formulir FFQ

0=Belum baik

Ordinal

 

 

n

 

kuantitatif

jika

 

 

 

 

 

 

mengkomsum

 

 

 

 

 

 

si

 

 

 

 

 

 

1=Baik jika

 

 

 

 

 

 

>300-400

 

 

 

 

 

 

gr/hr

 

 

 

 

 

 

Sumber:WHO

 

 

 

 

 

 

, 2014

 

4.

Prefensi Buah

Kecenderunga n

Wawancara

Formulir FFQ kuantitatif

0=Belum baik jika <300-400 gr/hr

Ordinal

 

 

disukai dari

 

 

1=Baik jika

 

 

 

pada yang lain.

 

 

>300-400

 

 

 

 

 

 

gr/hr

 

 

 

 

 

 

Sumber:WHO

 

 

 

 

 

 

, 2014

 


BAB III METODE PENELITIAN

 

A.     Rancangan

Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif karena penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Dimana penelitian akan menganalisis fakta-fakta yang berkaitan dengan gambaran faktor yang berhubungan dengan komsumsi sayur pada siswa SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung secara mendalam.

 

B.      Subyek Penelitian

Subyek penelitian menurut Suharsimi Arikunto tahun (2016) member batasan subyek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variable penelitian.

1.      Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 5 SD di SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung 70 responden.

2.      Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2018). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total populasi yaitu,70 responden siswa kelas 5 di SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung.Pemilihan siswa kelas 5 dilakukan dengan pertimbangan siswa telah mampu menerima arahan dalam pengisian kuesioner.

 

C.     Lokasi dan Waktu Penelitian

1.    Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Perumnas Way Kandis BandarLampung.

2.    Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2022.


 

 

 

D.        Teknik Pengumpulan Data1.Jenis Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder:

a.      Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara dengan responden serta menggunakan kuesioner. Data primer yang dikumpulkan yaitu komsumsi sayur, kesukaan sayur.

b.      Data Sekunder

Data sekunder meliputi data umum sekolah seperti jumlah siswa, nama siswa, kelas dan gambaran umum sekolah yang diperoleh dari bagian administrasi SDN 2 Perumnas Way Kandis Bandar Lampung.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data. (Notoatmodjo, 2010). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

 

E.      Pengumpulan Data

1.  FFQ

Metode pengambilan data ini dilakukan dengan FFQ Kuantitatif yaitu untuk mengetahui komsumsi sayur, prefensi kesukaan sayur.

 

F.   Pengolahan Data

Data konsumsi sayur dan buah, pengetahuan gizi anak, preferensi, pengaruh teman sebaya, dan ketersediaan sayur dan buah yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan kuesioner. Selanjutnya diolah menggunakan SPSS. Langkah-langkahpengolahan data dalam penelitian ini adalah:

1.    Penyuntingan (Editing) atau yang disebut juga tahap pemeriksaan data adalah proses penelitian memeriksa kembali data yang terkumpul untuk mengetahui apakah cukup baik dan dapat diolah dengan baik.

2.    Pengcodean data (Coding) adalah pemberian kode pada data atau menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka. Tujuannya yaitu untuk dapat dipindahkan kedalam sarana penyimpanan, misalnya computer dan analisa berikutnya:


 

 

 

a.         Konsumsi sayur : variabel konsumsi sayur terdiri dari 2 yaitu diberi kode 0 Belum baik jika <250 gr /hr diberi kode1 yaitu Baik jika ≥250 gr /hr

b.        Preferensi : variabel preferensi siswa terdiri dari 2 kategori yaitu suka diberi kode "1" dan tidak suka diberi kode "2".

3.         Pemindahan data ke computer (Entering) adalah proses pemindahan data dari fisik menjadi data digital yang dapat diolah oleh software, yang dimaksud data fisik adalah sata yang ada di dokumen-dokumen kertas ataupun catatan lainnya. Data tersebut diketik dan dimasukkan ke dalam dokumen digital di computer.

4.         Pembersih data (Cleaning) merupakan proses terakhir dari pengolahan data dengan mengecek ulang data yang telah di entry agar tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data.

 

G.   Analisis Data

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistic terapan yang disesuaikan dengan tujuan yanghendak di analisis. Analisis ini dilakukan secara deskriptif dengan distribusi frekuensi variabel untuk kategori masing-masing variabel yang diteliti, baik variabel terikat maupun variabel bebas. Data diolah dengan menggunakan perangkat komputer univariat dengan tabel frekuensi meliputi pengetahuan, preferensi, ketersediaan, serta tingkat konsumsi sayur dan buah.


 

 

 

FORM KUISIONER

Nama                            :

Jenis Kelamin               :

Umur                :

Kelas                            :

 

 

FFQ KUALITATIF KOMSUMSI BUAH

 

No

Daftar

Makanan

Frekuensi Komsumsi

 

 

Hari

Minggu

Bulan

Tidak

Pernah

>6x

4-

5x

2-

3x

1x

5-

6x

3-

4x

1-

2x

2-

3x

1x

0x

 

 

100

100

100

60

50

40

30

20

10

0

1.

Apel

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Semangka

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Mangga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Pisang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Jeruk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Melon

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Anggur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.

alpukat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Duren

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10.

BuahNaga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11.

Duku

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Skor Komsumsi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(PGS. 2014)


 

 

 

FFQ KUALITATIF KOMSUMSI SAYUR

 

 

No

Daftar

Makanan

Frekuensi Komsumsi

 

 

Hari

Minggu

Bulan

Tidak

Pernah

>6x

4-

5x

2-

3x

1x

5-

6x

3-

4x

1-

2x

2-

3x

1x

0x

 

 

100

100

100

60

50

40

30

20

10

0

1.

Bayam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

kangkung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Brokoli

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Sawi putih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

wortel

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Kol

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Buncis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8.

Kacang

Panjang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Timun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10.

Taoge

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11.

Tomat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Skor Komsumsi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

FORMULIR FFQ SEMI KUANTITATIF KONSUMSI SAYUR

Tanggal wawancara :

Nomor responden                                                          :

 

 

No

 

Nama sayur

 

Porsi standar (Medium)

Frekuensi

 

Porsi KonsumsiRata rata

Harian

Mingguan

Bulanan

Tidak pernah

6x

4-

5x

2-

3x

1x

5-

6x

3-

4x

1-

2x

2-

3x

1x

6

4,5

2,5

1

0,79

0,43

0,14

0,07

0

0

S

M

L

1

Bayam

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2

Kangkung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Brokoli

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Sawi Putih

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Wortel

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Buncis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

7

Kacang Panjang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Timun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Taoge

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Tomat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

Pewawancara

: -

MEMPERKIRAKAN PORSI KONSUMSI

 

 

No

ma sayur

Standar(gr)

Konsumsi rata rata

Porsi

Gram

1

Bayam

 

 

 

2

Kangkung

 

 

 

3

Brokoli

 

 

 

4

Sawi Putih

 

 

 

5

Wortel

 

 

 

6

Buncis

 

 

 

7

Kacang Panjang

 

 

 

8

Timun

 

 

 

9

Taoge

 

 

 

10

Tomat

 

 

 


 

 

MEMPERKIRAKAN RATA RATA KONSUMSI SAYUR

 

 

 

 

No

ma Sayur

Standar(gr)

Konsumsi rata rata

Porsi

Gram

1

Bayam

 

 

 

2

Kangkung

 

 

 

3

Brokoli

 

 

 

4

Sawi Putih

 

 

 

5

Wortel

 

 

 

6

Buncis

 

 

 

7

Kacang Panjang

 

 

 

8

Timun

 

 

 

9

Taoge

 

 

 

10

Tomat

 

 

 

Rata-rata Komsumsi sayur

perhari

 


 

 

 

 

 

FORMULIR FFQ SEMI KUANTITATIF KONSUMSI BUAH

 

Tanggal wawancara :

Nomor responden                                                          :

 

 

No

 

Nama Buah

 

Porsi standar (Medium)

Frekuensi

 

si KonsumsiRata rata

Harian

Mingguan

Bulanan

Tidak pernah

≥ 6x

4-

5x

2-

3x

1x

5-

6x

3-

4x

1-

2x

2-

3x

1x

6

4,5

2,5

1

0,79

0,43

0,14

0,07

0

0

S

M

L

1

Apel

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ö

2

Semangka

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3

Mangga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4

Pisang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5

Jeruk

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

6

Melon

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

7

Anggur

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

8

Alpukat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

9

Duren

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

10

Buah Naga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

11

Duku

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(PGS. 2014)


 

 

 

Pewawancara                                                                 : -

MEMPERKIRAKAN PORSI KONSUMSI

 

No

ma Buah

Standar(gr)

Konsumsi rata rata

Porsi

Gram

1

Apel

 

 

 

2

Semangka

 

 

 

3

Mangga

 

 

 

4

Pisang

 

 

 

5

Jeruk

 

 

 

6

Melon

 

 

 

7

Anggur

 

 

 

8

Alpukat

 

 

 

9

Duren

 

 

 

10

Buah Naga

 

 

 

11

Duku

 

 

 


 

 

 

MEMPERKIRAKAN RATA RATA KONSUMSI BUAH

 

No

ma Buah

ktor

Konsumsi Rata-Rata

Rata-rata (gr)

Rata-rata (gr)

1

Apel

 

 

 

2

Semangka

 

 

 

3

Mangga

 

 

 

4

Pisang

 

 

 

5

Jeruk

 

 

 

6

Melon

 

 

 

7

Anggur

 

 

 

8

Alpukat

 

 

 

9

Duren

 

 

 

10

Buah Naga

 

 

 

11

Duku

 

 

 

 

Rata-rata Komsumsi sayur

perhari

 


35

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Almatsier S., (2010). Prinsip Dasar IImu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Cakrawati, D dan Mu Blanchette Dan Brug.(2005). Determinants Of Fruit And

Vegetable Consumption Among 6-12 Year Old Children And Affective Interventions To Increase Consumption. Human Nutrition Dietetic

 

stika, N.H.( 2015). Bahan Pangan, Gizi, dan Kesehatan. Bandung:Alfabeta

 

Farida. (2010). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.

 

Farida, ida. (2015). Gambaran faktor yang memprngaruhi konsumsi buah dan sayur anak di SD Negeri Bojong, Mungkid, Kabupaten Magelang Tahun 2021. Skripsi Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang Jawa Tengah

 

Kemenkes RI. (2014 & 2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

 

Kementerian Kesehatan Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan ibu dan anak (2014). Pedoman Gizi seimbang. Jakarta: Kemenkes R I

 

Kharismas putra, Windi: (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan deng Konsumsi Buah dan Sayur pada anak sekolah dasar tahun 2016. Skripsi. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri semarang: Semarang.

 

Latifah, Yusuf. (2012). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Remaja Roesdakarya

 

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta Madanijah. (2015). Komsumsi Buah Dan Sayur Anak Usia Sekolah Dasar Di

Bogor, Bogor; J, Gizi Pangan 10(1)

 

Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta,.

 

Wirakusumah, Emma S. (2013). Jus sehat Buah & Sayuran. Jakarta: Penebar Swadaya.

 

World Health Organization (2017). Mental disorders fact sheets. World Health Organization

 

 

 

 

 

 

 

 

Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Tidak ada komentar: