Jumat, 16 Desember 2022

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR “SISTEM SENSORIK”

 

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

“SISTEM SENSORIK”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

 

KATA PENGANTAR

 

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat yang kuasa yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, kami dapat menuntaskan tugas makalah yang berjudul “sistem sensorik”.

Kami sangat berharap makalah ini bisa berguna pada rangka menambah wawasan dan  pengetahuan kami. Kami jua menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan baik berasal segi penyusun bahasanya juga segi lainnya. buat itu, kami berharap adanya kritik, saran serta usulan demi perbaikan pada masa yg akan datang, mengingat tidak terdapat sesuatu yang tepat tanpa saran yg membentuk.

 

            Semoga makalah sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini bisa bermanfaat bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf bila terdapat kesalahan istilah-kata yang kurang berkenandan kami memohon kritik dan  saran yg menciptakan demi perbaikan pada masa depan.

 

 

 

                                                                                                                            Penyusun

 

Kelompok 6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

I.1   Latar Belakang...................................................................................................... 1

I.2   Rumusan Masalah................................................................................................. 1

1.3  Tujuan Masalah...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Pengertian sIstem sensori....................................................................................... 3

II.2 Anatomi dan fisiologi indra pada manusia............................................................ 3

BAB III PENUTUP

         III.1 Kesimpulan........................................................................................................... 11

         III.2 Saran..................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

 

        Sistem sensoris merupakan salah satu sistem yang penting bagi manusia,karena dengan sistem ini kita dapat merasakan hal-hal yang ada di dunia ini. Misalkan saat kita makan, kita dapat merasakan apakah makanan itu asin ataumanis. Hidup tidak akan menjadi sepi karena kita dapat mendengar alunan nada atau musik. Atau saat kita mulai tumbuh dan hormon-hormon pertumbuhan mulai berfungsi, kita dapat merasakan yang Namanya, falling in love. Semua rangsangan itu dapat kita rasakan melalui bermacam-macam reseptor yang ada di dalam tubuhkita, lalu dari reseptor akan dikirim ke central nervous system (saraf pusat) kitasebagai sinyal ataupun informasi. Proses pengiriman sinyal inilah yang termasukke dalam Sistem Sensoris.

Sistem sensoris sendiri adalah gabungan dari system nervous (saraf) dan sistem pengindraan pada manusia. Dimana diawali dengan adanya sensasi yang dapat dideteksi oleh organ-organ lalu berkembang menjadi persepsi yang diproses di saraf pusat (encephalon dan medulla spinalis)

 

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan sistem sensoris?

2.      Apa saja hal yang berkaitan dengan sistem sensoris?

3.      Bagaimana anatomi dan fisiologi indra pada manusia

 

1.3  Tujuan Masalah

1.      Mengetahui dan memahami pengertian sistem sensoris

2.      Mengetahui cakupan hal-hal yang berkaitan dengan sistem sensoris

3.      Mengetahui anatomi dan fisiologi indra-indra pada manusia

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

II.1  Pengertian Sistem Sensoris

        Sistem sensoris atau dalam bahasa Inggris sensory system berarti yang berhubungan dengan panca indra. Sistem ini membahas tentang organ akhir yang khusus menerima berbagai jenis rangsangan tertentu. Rangsangan tersebut dihantarkan oleh sensorys neuron (saraf sensoris) dari berbagai organ indra menujuotak untuk ditafsirkan. Reseptor sensori, merupakan sel yang dapat menerimainformasi kondisi dalam dan luar tubuh untuk dapat direspon oleh saraf pusat.Implus listrik yang dihantarkan oleh saraf akan diterjemahkan menjadi sensasi yang nantinya akan diolah menjadi persepsi di saraf pusat. Namun, dalam makalah inihanya akan membahas mengenai reseptor sensori yang menerima rangsangan dari luar tubuh.

        Dalam memahami konsep persepsi, maka tidak akan terlepas dari sistemsensoris. Dalam bab ini akan dibahas kelima macam sistem sensori manusia (pancaindera/exteroceptive sensory system) yang mengintepretasi stimulus dari luartubuh, yaitu penglihatan, perabaan, pendengaran, pembau/penciuman, dan perasa. Berikut adalah penjelasan tentang anatomi dan fisiologi dari kelima sistem indrayang ada di tubuh manusia.

 

II.2  Anatomi dan Fisiologi Indra Pada Manusia

        Ada 5 macam indra yang ada pada manusia yaitu indra penglihatan, indra pendengar, indra pengecap, indra peraba dan perasa, dan indra pencium. Berikut adalah penjelasan mengenai anatomi dan fisiologi jalannya impuls dari kelima indra kesistem saraf pusat.

1. Indra Penglihatan (Mata)

Indera penglihatan pada manusia adalah mata.Indera penglihatan disebut juga fotoreseptor, karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), mata merupakan organ indera khusus yang mampu menerima gambar visual. Selanjutnya gambar visual tersebut dibawa ke otak.

Di dalam mata terdapat beberapa bagian sebagai proses penglihatan. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Berikut bagian pada mata:

·         Kornea

Kornea mata berfungsi meneruskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Cahaya tersebut akan masuk dan berakhir pada selaput jala atau retina.

·         Iris

Iris merupakan selaput pelangi yang letaknya di belakang kornea mata.Di tengah selaput pelangi terdapat celah yang disebut anak mata atau pupil.Pupil berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Iris mengandung pembuluh darah dan pigmen, jumlah pigmen akan menentukan warna mata. Bila tidak ada pigmen maka mata akan berwarna merah.

·         Lensa

Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan agar cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh tepat pada retina.Maka benda yang terlihat tampak jelas.Lensa dapat menipis atau menebal sesuai jarak mata dengan benda yang dilihat.

·         Retina

Retina berfungsi untuk menangkap cahaya yang masuk ke dalam mata.Retina terletak di paling belakang pada mata.

·         Saraf mata

Saraf mata memiliki fungsi untuk meneruskan rangsang cahaya ke otak. Semua informasi akan dibawa saraf yang kemudian diproses ke otak.

·         Otot mata

Otot mata berfungsi untuk menggerakan bola mata.Sehingga mata bergerak ke kanan, kiri, atas dan bawah.Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya.

 

Fisiologi Penglihatan

Fungsi utama mata adalah mengubah energy cahaya menjadi implus sarafsehingga dapat diterjemahkan oleh otak menjadi gambar fisual. Untukmenghasilkan gambar fisual yang tepat dan diinginkan terjadilah proses yangsangat kompleks dimulai adanya gelombang sinar atau cahaya yang masuk ke mata berkas cahaya yang masuk kemata melalui konjungtiva, korne, okueus humor, lensadan fitreurus humor, diaman pada masing-masing tersebut berkas cahaya dibiaskan(refraksi) sebelum akhirnyaa jatuh tepat di retina. Jumlah cahaya yang masuk akandiatur oleh iris dengan jalan membesarka atau mengkecilakan pupil pada iristerdapa 2 otot polos yang tersusun silkuler dan radial yang mampu bergerak danmengecil membentuk pupil. Agar sianar objek , menghasilakan sinar yang jelas pada retina harus dibiaskan (terjadi proses yang disebut pemfokusan). Pemfokusancahaya merupakan peran utama dari lensa. Lensa akan mebiaskan cahaya danmembiaskannya. Kemampuan lensa untuk menyusuaikan cahaya dekat atau jauhketitik retina disebut okumudasi .

 

2. Indra Pendengar (Telinga)

Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yangada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yangterjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orangyang tidak bisa mendengar disebut tuli.Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.Berikut adalah penjelasan tentangstruktur anatomi telinga.

·         Meatus Auditorius Eksternal (liang telinga luar)

Liang telinga (meatus akustikus eksternus) memiliki Panjang kurang 2,5cm, berbentuk huruf S. 1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapatkelenjar minyak dan kelenjar Serumen (modifikasi kelenjar keringat=kelenjarserumen). 2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang (temporal) dan sedikit kelenjarserumen. Meatus dibatasi oleh kulit dengan sejumlah rambut, kelenjar sebasea, dansejenis kelenjar keringat yang telah mengalami modifikasi menjadi kelenjarseruminosa, yaitu kelenjar apokrin tubuler yang berkelok-kelok yang menghasilkanzat lemak setengah padat berwarna kecoklat, coklatan yang dinamakan serumen(minyak telinga). Serumen berfungsi menangkap dan mencegah infeksi.MAE ini juga berfungsi sebagai buffer terhadap perubahan kelembaban dantemperatur yang dapat mengganggu elastisitas membran tympaniAdapun fungsi dari daun telinga yaitu menangkap bunyi dari berbagai arahkedalam liangtelinga, kanalis auditorius berfungsi untuk memproteksi membrantimpani dari pada trauma langsung dari luar.

·         Telinga bagian tengah (Kavum timpani)

Telinga tengah terdiri atas membran timpani, osikula (tulang-tulang pendengaran) dan eustachius.

1.      Membran Timpani atau sering di sebut sebagai gendang telinga dengan bentuk menyerupai gendang, terletak tepat setelah saluran auditori dan merupakan penerima rangsang fibrasi pertama. Membran timpani berfungsi untuk meneruskansuara meuju tulang-tulang pendengaran (osikula).

2.      Osikula merupakan tulang-tulang telinga yang terdiri atas tiga tulang kecil,tersusun pada rongga telinga tengah seperti rantai dan bersambung, darimembran timpani menuju rongga telinga dalam tulang-tulang tersebut adalah:(a). Malleus (martil)(b). Incus (landasan)(c). Stapes (sanggurdi)

3.      Saluran eustacius merupakan saluran di dalam rongga telinga tengah yangmenjorok menghubungkan telinga dengan faring saluran eustacius akan tertutup jika dalam keadaan biasa dan akan membuka ketika kita menelan, sehinggatekanan udara di dalam telinga tengah dengan udara luar akan seimbang.Dengan begitu, cedera atau ketulian akibat tidak seimbangnya tekanan udara dapat dihindari.

 

·         c. Telinga Bagian Dalam

Telinga bagian dalam terdiri atas beberapa ronggayang menyerupai saluran-saluran, yaitu vestibula, tiga saluran setengah lingkaran (saluran semi serkuler, dankoklea (rumah siput)).

1.      Vestibula merupakan bagian pertama dari telinga dalam yang berfungsi sebagai pintu penghubung antar bagian-bagian telinga.

2.      Tiga saluran setengah lingkaran (saluran semi serkuler), yaitu saluran superior, posterior dan lateral.ketiga saluran ini saling membuat sudut tegak lurus satusama lain. Pada salah satu ujung saluran terdapat penebalan yang di sebut ampula. Saluran semi serkuler berfungsi untuk membantu otak dalammengendalikan keseimbangan, dan kesadaran akan kedudukan tubuh kita.

3.      Koklea adalah sebuah tabung berbentuk spiral yang membelit dirinya seperti rumah siput. Belitan-belitan tersebut melingkari sebuah sumbu berbentuk kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan di sebut modiolus dalamkoklea terdapat jendela oval (vanestra vestibuli) yang menghubungkan telingatengah dengan telinga dalam, dan jendela melingardan (fanestra kokhlea) yang berfungsi sebagai reseptor suara.

 

 

3. Indra Pengecap ( Lidah)

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapatmembantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenalsebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah jugaturut membantu dalam tindakan bicara. Struktur lainnya yang berhubungan denganlidah sering disebut lingual, dari bahasa latin lingua atau glossal dari Bahasa Yunani.Lidah ini, dibangun oleh suatu struktur yang disebut kuncup pengecap(taste buds). Pada lidah lebih kurang 10.000 kuncup pengecap yang tersebar di permukaan atas dan di sepanjang pinggir lidah. Kuncup pengecap tertanam dibagian epitel lidah dan bergabung dengan tonjolan-tonjolan lidah yang disebut papilla.Kuncup pengecap dapat membedakan empat cita rasa dasar, yaitu manis,asam, asin, dan pahit. Rasa manis dan asin dideteksi pada ujung lidah, rasa asam ditengah sisi-sisi lidah, dan rasa pahit di bagian belakang kuncup Pengecap di lidah dapat menerima rangsangan rasa suatu zat dalam bentuk larutan. Oleh karena itu,makanan harus dikunyah dan dibasahi dengan ludah terlebih dahulu agar dapatdinikmati rasanya. Makanan yang sudah mengalami proses pencernaan di ronggamulut menghasilkan bahan kimia yang larut dalam ludah. Bahan kimia tersebutmasuk ke dalam bentuk impuls saraf ke saraf gustatori, kemudian meneruskannyake otak.

 

 

4. Indra Peraba (Kulit)

a. Anatomi KulitKulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16% berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7-3,6 kg dan luasnya sekitar 1,5-1,9meter persegi. Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 mm sampai 6 mm tergantungdari letak, umur dan jenis kelamin. Kulit tipis terletak pada kelopak mata, penis,labium minus dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit tebal terdapat pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan bokong. Secara embriologiskulit berasal dari dua lapis yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yangmerupakan lapisan epitel berasal dari ectoderm sedangkan lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.Secara histopatologis kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :1). EpidermisEpidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan avaskuler.Terdiri dariepitel berlapis gepeng bertanduk, mengandung sel melanosit, Langerhans dan merkel.Tebal epidermis berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal pada telapak tangan dan kaki.Ketebalan epidermis hanya sekitar 5 % dari seluruhketebalan kulit.2).DermisDermis merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin”.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.Tebalnya bervariasi, yang palingtebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.3).SubkutisSubkutis merupakan lapisan di bawah dermis atau hipodermis yang terdiridari lapisan lemak.Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulitsecara longgar dengan jaringan di bawahnya.Jumlah dan ukurannya berbeda-bedamenurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu.Berfungsi menunjang suplaidarah ke dermis untuk regenerasi. Fungsi Subkutis / hipodermis : melekat kestruktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, kontrol bentuk tubuh dan mechanicalshock absorber. b. Fisiologi KulitKulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuhdiantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan,sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi danmetabolisme. Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan darielektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasimikroorganisme patogen.

 

5. Indra Pencium/Pembau (Hidung)

Manusia dapat membedakan berbagai macam bau bukan karena memiliki banyak reseptor pembau namun kemampuan tersebut ditentukan oleh prinsip- prinsip komposisi (component principle).Seperti pada penglihatan warna (hanyamemiliki tiga reseptor wama dasar, namun dari komposisi yang berbeda-beda dapatdilihat wama yang bermacam-macam), organ pembau hanya memiliki tujuhreseptor.Namun dapat membedakan lebih dari 600 aroma yang berbeda.Alat pembau atau sistem olfaction biasa juga disebut dengan Organon Olfaktus, dapatmenerima stimulus benda-benda kimia sehingga reseptomya disebut pulachemoreceptor.Benda kimia yang dapat menstimulasi sel saraf dalam hidungadalah substansi yang dapat larut dalam zat cair (lendir) yang terdapat pada ciliayang menutupi sel tersebut. Makin berbau suatu substansi, maka hal tersebutmenunjukkan bahw amakin banyak molekul yang dapat larut dalam air dan lemak(konsentrasi penguapannya tinggi).Organon olfaktus terdapat pada hidung bagian atas, yaitu pada conchasuperior dan membran ini hanya menerima rangsang benda-benda yang dapatmenguap dan berwujud gas.

Bagian-bagiannya adalah sebagai berikut:

 

·         Concha Superior

·         ConchaMedialis

·         Concha Inferior

·         Septum nasi (sekat hidung)

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

III.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tentang anatomi dan fisiologi sistem sensoris tersebut , diketahui dalam sistem sensoris di bahas tentang panca indra atau lima indra di manadi jelaskan bagaimana mekanisme kerja panca indra tersebut dan bagian-bagianorgan yang bersangkutaan, sistem sensoris meliputi:

1.Sistem indra penglihatan (mata)

2.Sistem indra pendengar (telinga)

3.Sistem indra pembau (hidung)

4.Sistem indra pengecap (lidah)

5.Sistem indra peraba (kulit)

 

 

III.2 Saran

Semoga makalah ini dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada umumnya dan bagi kelompok pembuat makalah pada khususnya.Namun, kami juga membutuhkan kritik yang membangun untuk menjadikan tambahan bagi penyusunnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Bambang, dkk. 2006. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.Jakarta penerbit Erlangga.

Syaifuddin, H. 2011. Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tartowo, Ns, S.Kep, dkk. 2009. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan Jakarta: CV. Trans Info Media.

Elizabeth J. Corwin. 2009. Buku saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar: