MAKALAH KONSERVASI
“ MATRIKS “
Dosen pengampu :
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG
PRODI D3 KESEHATAN GIGI 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah yang berjudul "
matriks “. dengan tepat waktu. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran konservasi. Harapan
saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Dr Erni
Gultom, MHSM selaku dosen konservasi . Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu
kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Lampung, 11
November 2022
Penulis
DAFTAR ISI
1.1.1 mengetahui pengertian Matriks
1.1.2 mengetahui tujuan Matriks
1.1.4 ntuk mengetahui kegunaan matriks
2.2 Fungsi dan tujuan
penggunaan matrik
2.1.1 Kualitas matriks
yang baik
2.2.1 Persyaratan pemilihan matriks
2.4 Teknik penempatan
tofflemeire matrix bands
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
matriks merupakan cara untuk membuat dinding
yang berhadapan dengan dinding aksial, melingkupi area struktur gigi yang
hilang selama dilakukan prosedur preparasi. Memilih sistem matriks yang terbaik
untuk prosedur dan pasien, dapat meningkatkan keberhasilan klinis. Ketika
melakukan restorasi/preparasi kelas II
pada anak anak, remaja, dan orang dewasa, hal dan tujuan
1.2 Tujuan Penulisan
1.1.1
mengetahui pengertian Matriks
1.1.2 mengetahui tujuan
Matriks
1.1.3 Jenis jenis Matriks
1.1.4 ntuk
mengetahui kegunaan matriks
1.3 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu matriks
1.2.2 Apa itu tujuan matriks
1.2.3 Cara kegunaan matriks
BAB II
2.1 Pengertian
Matrix gigi merupakan cara untuk membuat dinding yang berhadapan dengan
dinding aksial, melingkupi area struktur gigi yang hilang selama dilakukan
prosedur preparasi. Memilih sistem matriks yang terbaik untuk prosedur dan
pasien, dapat meningkatkan keberhasilan klinis. Ketika melakukan restorasi
Kelas II pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa, hal dan tujuan yang perlu
diperhatikan adalah
1) kontak yang rapat, 2) kontur yang baik, dan
3) anatomi yang tepat. Metal matrix merupakan metal yang paling memuaskan namun
tidak bisa digunakan pada material yang diaktivasi dengan sinar (Jacobsen,
2008). Matriks biasa dipakai sebagai dinding sementara pada waktu penambalan
kelas dua untuk dua permukaan missal ( mesial oklusal ) , ( distal oklusal )
Matriks
adalah alat yang berguna untuk memisahkan dua dinding kavita atau menjadi dua
pembatas antar gigi yang akan di tambal. Kegunakan matriks saat penambalan
adalah agar mengembalikan struktur gigi dan saat memasukan bahan tambalan
digigi yang telah dipreparasi tidak mengenai gigi lainnya.
Matriks
sendiri berbagai macam dan bentuk namun biasa digunakan adalh matriks yang
terbuat dari stainless. Matriks terdiri dari 2 bagian yaitu matriks retaier dan
matriks band tidak berlubang
2.2 Fungsi dan tujuan penggunaan matrik
Fungsi utama matriks adalah untuk mengembalikan kontur anatomis dan
memperbaiki kontak proksimal. Beberapa syarat penempatan matriks yang baik,
antara lain:
a. Rigid terhadap struktur gigi yang ada
b. Memungkinkan untuk mengembalikan kontur/struktur anatomis yang sesuai
c. Restorasi dapat mengembalikan relasi kontak proksimal yang benar
d. Mencegah perluasan tumpatan kearah gingival (overhanging)
e. Mudah diaplikasikan
f.
Mudah dilepas (Sturdevant,
1995).
2.1.1 Kualitas matriks yang
baik
a. Rigiditas/kekakuan
b. Membuat kontur anatomi gigi secara tepat
c. Hubungan kontak proksimal yang baik
d. Mencegah ekses gingival
e. Aplikasi yang sesuai dan mudah
dilepas
2.2.1
Persyaratan pemilihan matriks
a. Kontur proksimal harus dibuat seakurat mungkin
b. Matrix band harus cukup tipis
untuk menciptakan kontak yang kuat
c. Matrix band harus menyediakan berbagai macam tipe yang cocok untuk
berbagai macam tipe gigi
d. Matrix band harus stabil dan posisinya tepat terhadap cervical margin
2.3
Posterior Matriks System
2.3.1 Tofflemeire
Retainer
Retainer merupakan alat untuk memegang matriks band tetap pada posisinya
(Anonim, 2003). Matrix retainer memiliki empat bagian:
1.
Head – berbentuk U, memiliki
tiga bagian atau slot untuk menempatkan band
2.
Locking vise - sliding body yang
berfungsi memegang band.
3.
Long knob – untuk mengubah diameter dari loop.
4.
Short knob – Mengunci band didalam sliding
body.
Retainer dapat ditempatkan pada sisi
fasial maupun lingual gigi yang direstorasi sesuai kebutuhan, namun apabila
diletakkan pada aspek lingual maka retainer harus diletakkan dalam posisi
contra angle agar dapat digunakan sebaik jika dari aspek fasial (Sturdevant,
1995).
2.3.2 Tofflemeire Matrix Bands
Sistem matriks universal (Tofflemire) merupakan band yang terbuat dari
stainless steell fleksibel dan tersedia dalam ukuran molar, premolar dan
universal (Anonim, 2003). Matriks ini ideal diindikasikan pada restorasi yang
melibatkan tiga permukaan gigi posterior (mesial, oklusal, distal) dan pada
restorasi Klas II yang melibatkan dua permukaan (Sturdevant, 1995).
Tofflemire matriks terdiri dari beberapa jenis,
antar lain:
- Flat/ Straight Tofflemire band,
tersedia dalam dua ukuran ketebalan, yaitu 0.002 inci (0.05mm) dan 0.0015 inci
(0.038mm).
- Curved band
- Contoured band
Bagian lingkar band yang lebih
lebar adalah bagian occlusal edge dan selalu di letakkan menghadap permukaan
oklusal sedangkan lingkar yang lebih kecil adalah gingival edge dan selalu
diletakkan menghadap gingiva (Anonim, 2003).
Curved
band dan contoured band
Bebrapa keuntungan dari matriks ini adalah dapat diaplikasikan dari
aspek fasial maupun lingual gigi (dengan desain contra-angle dari retainer),
retainer dan band stabil saat dipasang, retainer mudah dipisahkan dari band
untuk mempercepat pelepasan band, band tersedia dalam berbagai macam ukuran
oklusogingival, retainer tersedia dalam ukuran kecil (dapat digunakan pada gigi
sulung), prekontur band dari universal retainer tersedia bebas dan hanya
membutuhkan sedikit penyesuaian sebelum aplikasi klinis, mudah digunakan sebab
hanya membutuhkan penyesuaian atau sedikit modifikasi setelah penempatannya
pada gigi (Sturdevant, 1995). Beberapa kekurangan matriks ini adalah pada
beberapa jenis band diperlukan shaping atau memotong band untuk menghasilkan
kontur dan kontak yang tepat, terutama pada band tipe flat Tofflemire band.
Permukaan proksimal yang direstorasi dengan menggunakan tofflemire band mungkin
membutuhkan carving lebih banyak dibanding jika direstorasi dengan menggunakan
compound-support matriks (Sturdevant, 1995). Pada saat akan menumpat, teknik
isolasi yang baik sangat penting, apabila tidak menggunakan rubber dam, dapat
menggunakan cotton roll. Penggunaan Tofflemire
matriks band dan retainernya dapat membantu
memegang cottonroll pada tempatnya (Sturdevant, 1995).
merupakan alat yang diletakkan diatas gingival embrassure dari fasial ke
arah lingual untuk membantu menempatkan matriks agar dapat beradaptasi dengan
baik pada gingival margin daerah yang dipreparasi. Wedge dapat berbentuk
segitiga atau bulat dan terbuat dari kayu ataupun plastik (Anonim, 2003). Jika
letak wedge lebih kearah oklusal disbanding dengan margin gingival, maka band
akan menekan ke dalam preparati, membentuk kecekungan yang abnormal pada
permukaan proksimal dari restorasi. Letak wedge sebaiknya tidak terlalu kearah
apikal dari margin gingival, karena dapat menyebabkan band tidak melekat dengan
baik terhadap margin gingival. Kesalahan pemasangan wedge ini akan menghasilkan
kelebihan tumpatan pada tepi gingival (overhanging) yang disebabkan oleh
pergerakan band dari margin gingival selama proses kondensasi amalgam.
proksimal fasiolingual yang lebar. Dobel wedge
menggunakan insersi dua wedge – satu dari arah lingual dan yang kedua dari arah
fasial. Kedua wedge membantu memastikan bahwa sudut-sudut yang berdekatan
dengan gingival pada boks proksimal yang luas, benar-benar terkondensasi dengan
baik dan mampu meminimalisir kelebihan tumpatan pada tepi gingival. Namun,
dobel wedge hanya dapat digunakan jika dua pertiga permukaan proksimal gigi
dapat dipasang wedge secara adekuat.
Setelah wedge benar-benar terinsersi dengan tepat, blade dilepas
perlahan (Sturdevant, 1995). Menilai semua aspek band dan melakukan koreksi
yang perlu, dilakukan saat wedge telah terpasang. Dengan menggunakan kaca
mulut, pengecekan dilakukan untuk melihat kembali aspek proksimal fasial dan
lingual dari penempatan matriks band untuk memastikan bahwa kontak dengan gigi
yang berdekatan sudah tepat dan ketepatan kontur gigi telah dicapai. Pantulan
cahaya dari gambaran klinis dengan kaca mulut sebaiknya tidak ada pada area
kontak antara band dengan gigi yang berdekatan. Jika band tidak menghasilkan
area interkontak antar gigi setelah proses konturing dan wedging, lepas sedikit
tekanan band dengan memutar pin band yang besar berlawanan dengan arah jarum
jam. Jika pelepasan loop dari Tofflemire band masih tidak menghasilkan
interkontak antara gigi yang berdekatan, custom-made band dengan sudut yang
kecil bisa digunakan. Yang terkecil menggambarkan sudut, yang terbesar menggambarkan
perbedaan panjang
antara gingiva dan tepi oklusal (seluruh
permukannya). Setelah memotong panjang material matriks yang sesuai, lipat,
kemudian, bentuk sesuai dengan kontur oklusogingiva (pada area kontak), dan
insersikan band dengan menggunakan retainer Tofflemire (Sturdevant, 1995).
2.4 Teknik penempatan tofflemeire matrix bands
1. Pasang coba wedge yang sesuai lalu lepaskan.
2. Burnish matriks band.
Matriks
band harus diburnish atau di bentuk untuk mendapatkan kontur yang memberikan adaptasi yang sesuai pada
struktur gigi. Mulailah dengan melipat paper towel beberapa kali dan
meletakkannya di benchtop, hal ini memberikan permukaan yang lebih empuk untuk
burnishing. Tahan band matriks pada paper towel dan gunakan burnisher atau
ujung tumpul instrumen, seperti kaca mulut, untuk menggosok band matriks maju
mundur. Hal ini akan membentuk kurvatur pada matrix band.
3. Letakkan matriks band kedalam retainer.
Untuk mempersiapkan retainer menerima band, putar kenop panjang(long
knob) untuk menggerakkan locking vise ke arah retainer head. Kemudian putar
tombol pendek (short knob) untuk melonggarkan sekrup penahan (sekrup penahan
harus dilepaskan dari sliding body). Lipat band untuk membentuk lingkaran.
perhatikan bahwa ketika band dilipat, satu sisi
memiliki keliling lebih kecil dari yang lain, desain ini mengakomodasi
perbedaan Lingkar gigi pada kontak dan level gingiva. Ada dua aturan utama
untuk penempatan yang benar dari sistem matriks pada gigi
1. Ujung terbuka dari retainer head selalu ditempatkan ke arah gingiva.
2. Lingkar yang lebih kecil dari band selalu ditempatkan ke arah gingiva.
Aturan-aturan ini berfungsi sebagai panduan bagaimana band matriks harus
diposisikan pada retainer. Dengan aturan tersebut, tempatkan kedua ujung band
di slot locking vise (tepi oklusal dari band menghadap retainer) dan posisi
band dalam slot head yang benar, sehingga peraturan di atas akan terpenuhi.
Untuk mengunci matriks pada retainer, putar kenop kecil searah jarum jam, lalu
turunkan sekrup ke dalam vise
4. Sesuaikan
matriks band pada gigi.
Band harus diletakkan mengelilingi gigi agar:
1. Bagian oklusal band meluas 1.5 - 2.0 mm di atas marginal ridge dan cavo
surface margin dari gigi yang berdekatan, hal ini memungkinkan kondensasi
amalgam yang sesuai di daerah marginal ridge.
2. Bagian gingiva band meluas 0,5 mm
di bawah cavo surface margin gingiva.
pastikan untuk selalu memangkas sisa gingiva, bukan bagian
oklusal dari band matriks.
5. letakkan wedge kembali
6. kencangkan matriks pada gigi
untuk mengencangkan
band matriks sekitar gigi, putar long knob, ini akan menarik band matriks
keatas sehingga mengurangi diameter dan mengetatkan matriks
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Matriks
adalah alat untuk membuat atau membatas dinding kavita setelah dipreparasi dan
akan dilakukan penambalan. Matriks biasa digunakan dalam kondisi gigi karies
kelas II dan biasa digunakan di dua bidang seperti ( mesial oklusal ), ( distal
oklusal ). Matriks sendiri untuk membantu proses penmbalan agar struktur
anatomi gigi.
3.2 Daftar Pustaka
Anonymous. 2003. Matrix Systems for Restorative Dentistry. Elsevier
Science. Clark D, 2007. Advanced technique for diastema closure. Contmporary
Esthetic. Tacoma. Geissberger M., 2010. Sthetic dentistry in Clinical Practice.
1 st ed. Blackwell Munksgaard. Oxford Jacobsen P., 2008. Restorative dentistry:
an integrated approach. 2 nd ed. Blackwell Munksgaard. Oxford Sturdevant, M.
1995. The Art and Science of Operative Dentistry. Mosby Inc. Missouri. p: 456United
States Air Force. 2000. Dental Items of Significance (Archive). Issue 60.
http://airforcemedicine.afms.mil/idc/groups/public/documents/webcontent/knowledgejun
ction.hcst?
functionalarea=DentalEvalConsultation&doctype=subpage&docname=CTB_109052
http://www.columbia.edu/itc/hs/dental/operative/matrixband.html#trywedge
Tidak ada komentar:
Posting Komentar