ANATOMI
POLITEKNIK
KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN
DIII KEBIDANAN
PRODI DIII
KEBIDANAN
TAHUN 2022
Anatomi Tubuh Manusia: Sistem Organ Manusia dan Fungsinya
Anatomi
tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Anatomi
tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem
organ merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas
berbagai jenis organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Sistem
organ memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling
tergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
1. Sistem Rangka
Tubuh manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri atas 206 tulang
yang dihubungkan oleh tendon, ligamen, dan tulang rawan. Tulang ini disusun
oleh kerangka aksial dan kerangka apendikular. Kerangka aksial terdiri atas 80
tulang yang terletak di sepanjang sumbu tubuh manusia. Kerangka aksial meliputi
tengkorak, tulang telinga tengah, tulang hyoid, tulang rusuk, dan tulang
belakang.
Kerangka apendikular terdiri atas 126 tulang yang merupakan tulang-tulang
pelengkap yang menghubungkan kerangka aksial. Kerangka apendikular terletak di
daerah tungkai atas, tungkai bawah, panggul, dan bahu. Fungsi sistem rangka
untuk bergerak, menopang dan memberikan bentuk tubuh, melindungi organ-organ
dalam, serta sebagai tempat melekatnya otot-otot.
Sistem rangka manusia merupakan kumpulan dari tulang-tulang yang saling
berhubungan satu sama lain membentuk sistem gerak. Pada sistem gerak, tulang
rangka tidak dapat bergerak sendiri, melainkan bekerja sama dengan otot. Kerja
sama keduanya dapat dikenal dengan nama sistem muskuloskeletal. Otot dengan
bantuan sendi dan struktur pendukung lainnya (ligamen, tendon, fascia dan
bursae) memungkinkan tulang rangka bergerak.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti
tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah
ini dapat bervariasi antara individu. 206 tulang tersebut memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda-beda.
Rangka tubuh pada manusia mempunyai berbagai macam fungsi, antara lain:
·
Memberi bentuk tubuh;
- Melindungi
organ dan bagian-bagian/jaringan tubuh yang lunak;
- Menegakkan
tubuh;
- Tempat
melekatnya otot-otot rangka;
- Alat
gerak pasif;
- Tempat
produksi sel-sel darah merah (hematopoiesis); dan
- Tempat
cadangan kalsium dan fosfat.
2.
Sistem Otot
Sistem otot terdiri atas sekitar 650 otot yang membantu pergerakan, aliran
darah, dan fungsi tubuh lainnya. Ada tiga jenis otot yaitu otot kerangka yang
terhubung dengan tulang, otot polos yang ditemukan di dalam organ pencernaan,
dan otot jantung yang ditemukan di jantung dan membantu memompa darah.
a.
Otot Kerangka/Otot Lurik
Otot kerangka adalah otot yang melekat pada kerangka. Bagian tubuh kita
yang berdaging merupakan otot kerangka. Otot ini disebut juga otot lurik,
karena jika dilihat dari samping, serabut otot ini memperlihatkan suatu pola
serat melintang atau bergaris.
Irisan melintang otot ini memperlihatkan beribu-ribu serabut otot.
Serabut-serabut itu tersusun dalam berkas-berkas yang sejajar, dan terikat
sesamanya oleh jaringan penyambung yang dilalui oleh pembuluh darah dan saraf.
Ukuran diameter otot ini 50 mikron dengan panjang 2,5 cm.
Kontraksi otot rangka cepat, kuat, dan disadari. Setiap serabut otot
dibungkus oleh endomisium, kumpulan berkas-berkas serabut dibungkus oleh fasia
propia/perimisium, sedangkan otot (daging) dibungkus oleh selaput fasia super
fisalis/epimisium. Endomisium, perimisium, dan epimisium bergabung membentuk
urat (tendon) yang melekatkan otot pada tulang.
b.
Otot Polos
Sel otot polos memiliki bentuk memanjang dengan kedua ujungnya yang runcing
dan nukleus terletak di tengah sel otot. Serat miofibril pada otot polos
bersifat homogen dan lebih kecil dari serabut otot lurik. Otot polos terdapat
pada dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, paru-paru, dan
ovarium. Otot ini bersifat lambat bereaksi dalam menerima rangsang, tetapi
tahan terhadap kelelahan, dan bekerja di bawah pengaruh saraf tak sadar.
c.
Otot Jantung
Otot jantung dijumpai hanya pada dinding jantung. Struktur otot jantung
menyerupai otot lurik, tetapi nukleus terletak di tengah sel dan memiliki
percabangan. Setiap percabangan pada otot jantung terdapat jaringan pengikat
yang disebut discus interkalaris. Otot jantung bekerja di bawah pengaruh saraf
tidak sadar, cepat bereaksi terhadap rangsangan, dan tahan terhadap kelelahan.
3.
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5
liter darah yang dibawa oleh pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung
oleh jantung, yang hanya seukuran kepalan tangan tertutup. Bahkan pada saat
istirahat, rata-rata jantung dengan mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke
seluruh tubuh setiap menitnya.
Sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama yaitu:
·
Mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah memberikan
nutrisi penting dan oksigen dan menghilangkan limbah dan karbon dioksida untuk
dikeluarkan dari tubuh. Hormon diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan plasma
darah.
·
Melindungi tubuh melalui sel darah putih dengan
melawan patogen (kuman) yang telah masuk ke dalam tubuh. Trombosit berfungsi
untuk menghentikan perdarahan saat luka dan mencegah patogen memasuki tubuh.
Darah juga membawa antibodi yang memberi kekebalan spesifik pada patogen yang
sebelumnya telah terpapar tubuh atau telah divaksinasi.
·
Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi
tubuh) pada beberapa kondisi internal. Pembuluh darah membantu menjaga suhu
tubuh yang stabil dengan mengendalikan aliran darah ke permukaan kulit.
Ada dua jenis sistem
peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja
jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem
ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel
dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
Pertama, darah
mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang
ber1awanan. Kedua, yang diangkut adalah nutrisi yang berasal dari pencernaan
seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan
masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau
disimpan.
Metabolit yang
dihasilkan atau produk limbah seperti urea atau asam ura yang kemudian diangkut
ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi ginjal dan usus besar. Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan
bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.
4.
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima
makanan, mengubah dan memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi yang
terdapat pada makanan ke aliran darah, serta membuang sisa makanan yang tersisa
atau tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring
(tenggorokan), laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan
berakhir di anus. Selain saluran pencernaan, ada beberapa organ aksesori
penting dalam anatomi tubuh manusia yang membantu mencerna makanan. Organ
aksesori dari sistem pencernaan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati,
kantong empedu, dan pankreas.
5.
Sistem Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke
dalam darah. Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari,
kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad). Kelenjar dikendalikan secara langsung
oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga oleh reseptor kimiawi dalam darah
dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.
Dengan mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga
homeostasis tubuh. Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual,
homeostasis gula dan mineral, denyut jantung, dan pencernaan merupakan salah
satu dari banyak proses yang diatur oleh hormon.
6.
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan
semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya.
Organ-organ ini bertanggung jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara
bagian-bagiannya.
Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal
sebagai sistem saraf pusat. Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf
perifer memantau kondisi di dalam dan di luar tubuh dan mengirimkan informasi
sistem saraf pusat. Saraf eferen di sistem saraf perifer membawa sinyal dari
pusat kendali ke otot, kelenjar, dan organ untuk mengatur fungsinya.
7.
Sistem Pernapasan
Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem
pernapasan menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida
dan produk limbah yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk. Ada tiga bagian
utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-otot
respirasi.
Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan
bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung menuju paru-paru.
Paru-paru berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran
oksigen ke dalam tubuh dan karbon dioksida keluar dari tubuh. Otot respirasi,
termasuk diafragma dan otot interkostal, bekerja sama untuk memompa, mendorong
udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.
8.
Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan
patogen lainnya yang mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari
patogen-patogen tersebut. Ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum
tulang, limfosit (termasuk sel B dan sel T), timus, dan leukosit, yang
merupakan sel darah putih.
9.
Sistem Limfatik
Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening,
saluran getah bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam
pertahanan tubuh. Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening,
cairan bening yang mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan
infeksi. Sistem limfatik juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari
jaringan tubuh, dan mengembalikannya ke darah.
10. Sistem Ekskresi dan Urinaria
Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh
manusia. Pada anatomi tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal,
hati, kulit, dan paru-paru. Sistem urinaria atau perkemihan termasuk ke dalam
sistem eksresi yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Ginjal menyaring darah untuk membuang limbah dan menghasilkan urine.
Ureter, kandung kemih, dan uretra bersama-sama membentuk saluran kemih, yang
berfungsi sebagai sistem untuk mengalirkan urine dari ginjal, menyimpannya, dan
kemudian melepaskannya saat buang air kecil.
Selain menyaring dan menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga
mempertahankan homeostasis air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah
merah. Organ hati berfungsi mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan
keringat, sedangkan paru-paru berfungsi dalam mengeluarkan uap air dan karbon
dioksida.
11. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem
reproduksi laki-laki mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma.
Sistem reproduksi wanita terdiri atas vagina, rahim dan ovarium, yang
menghasilkan ovum (sel telur).
Selama pembuahan, sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba falopi. Kedua
sel tersebut kemudian melakukan pembuahan yang ditanamkan dan tumbuh di dinding
rahim. Bila tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal untuk mempersiapkan
kehamilan akan luruh menjadi menstruasi.
12. Sistem Integumen
Kulit atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh
manusia. Sistem ini melindungi dari dunia luar, dan merupakan pertahanan
pertama tubuh melawan bakteri, virus dan patogen lainnya. Kulit juga membantu
mengatur suhu tubuh dan menghilangkan limbah zat sisa melalui keringat. Selain
kulit, sistem integumen meliputi rambut dan kuku.
Sistem anatomi ada berapa?
Anatomi
tubuh manusia terdiri dari serangkaian sistem yang bekerja untuk kebutuhan
tubuh dalam bertahan hidup. Terdapat 11 sistem organ dengan fungsi dan cara
kerjanya masing-masing. Seperti apa cara kerjanya? Ada berbagai sistem organ
dalam anatomi tubuh manusia, termasuk sistem saraf.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan anatomi tubuh
manusia?
Anatomi
tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Anatomi
tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem
organ merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas
berbagai jenis organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.
Organ dalam apa saja?
Organ
dalam tubuh ini terdiri dari jantung, ginjal, lambung, dan usus, sedangkan
contoh organ luar tubuh adalah hidung dan kulit. Berbagai jenis organ tersebut
saling bekerja sama dan membentuk suatu sistem organ pada tubuh manusia.
Apa fungsi anatomi tubuh manusia?
Anatomi
tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari mengenai struktur tubuh manusia.
Setiap sistem yang terdapat di dalam tubuh memiliki fungsinya. Apa saja itu?
Fungsi dari sistem rangka yaitu untuk bergerak, tempat melekatnya otot, melindungi
organ-organ dalam, menopang dan memberikan bentuk tubuh.
Pengertian Sistem Integumen, Fungsi dan Contoh Sistem Integumen Pada Hewan
Lengkap
Sistem integumen
merupakan sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi dan
menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini merupakan
bagian sistem organ terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku,
kelenjar keringat dan produknya berupa keringat atau lendir. Intergumen berasal
dari bahasa Latin integumentum, yang berarti penutup. Organ ini merupakan organ
terbesar, tertipis, dan sangat penting. Karakter spesifik dari organ ini yaiti
mampu memperbaiki sendiri atau self-repairing dan menjadi mekanisme pertahanan
tubuh pertama.
Fungsi
Sistem Integumen
Adapun fungsi sistem
integument, diantaranya:
·
Sebagai pelindung dari kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet, dan mekanik, kimia, atau suhu
·
Sebagai penerima sensasi berupa sentuhan, tekanan,
nyeri dan suhu
·
Sebagai pengatur suhu yaitu untuk menurunkan
kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu
panas
·
Sebagai fungsi metabolik yaitu menyimpan energi
melalui cadangan lemak; sintesis vitamin D
·
Sebagai fungsi Ekskresi yaitu mengeluarkan keringat,
minyak dan garam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar