Kamis, 29 Desember 2022

Anatomi Tubuh Manusia: Sistem Organ Manusia dan Fungsinya

 

ANATOMI

 



 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN DIII KEBIDANAN 

PRODI DIII KEBIDANAN

TAHUN 2022

 

Anatomi Tubuh Manusia: Sistem Organ Manusia dan Fungsinya

 

 



 

 

Anatomi tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus. Sistem organ memiliki struktur dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling tergantung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

 

1.      Sistem Rangka

Tubuh manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri atas 206 tulang yang dihubungkan oleh tendon, ligamen, dan tulang rawan. Tulang ini disusun oleh kerangka aksial dan kerangka apendikular. Kerangka aksial terdiri atas 80 tulang yang terletak di sepanjang sumbu tubuh manusia. Kerangka aksial meliputi tengkorak, tulang telinga tengah, tulang hyoid, tulang rusuk, dan tulang belakang.

Kerangka apendikular terdiri atas 126 tulang yang merupakan tulang-tulang pelengkap yang menghubungkan kerangka aksial. Kerangka apendikular terletak di daerah tungkai atas, tungkai bawah, panggul, dan bahu. Fungsi sistem rangka untuk bergerak, menopang dan memberikan bentuk tubuh, melindungi organ-organ dalam, serta sebagai tempat melekatnya otot-otot.

Sistem rangka manusia merupakan kumpulan dari tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain membentuk sistem gerak. Pada sistem gerak, tulang rangka tidak dapat bergerak sendiri, melainkan bekerja sama dengan otot. Kerja sama keduanya dapat dikenal dengan nama sistem muskuloskeletal. Otot dengan bantuan sendi dan struktur pendukung lainnya (ligamen, tendon, fascia dan bursae) memungkinkan tulang rangka bergerak.

Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu. 206 tulang tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda-beda.

Rangka tubuh pada manusia mempunyai berbagai macam fungsi, antara lain:

·         Memberi bentuk tubuh;

  • Melindungi organ dan bagian-bagian/jaringan tubuh yang lunak;
  • Menegakkan tubuh;
  • Tempat melekatnya otot-otot rangka;
  • Alat gerak pasif;
  • Tempat produksi sel-sel darah merah (hematopoiesis); dan
  • Tempat cadangan kalsium dan fosfat.

2.      Sistem Otot

Sistem otot terdiri atas sekitar 650 otot yang membantu pergerakan, aliran darah, dan fungsi tubuh lainnya. Ada tiga jenis otot yaitu otot kerangka yang terhubung dengan tulang, otot polos yang ditemukan di dalam organ pencernaan, dan otot jantung yang ditemukan di jantung dan membantu memompa darah.

a.       Otot Kerangka/Otot Lurik

Otot kerangka adalah otot yang melekat pada kerangka. Bagian tubuh kita yang berdaging merupakan otot kerangka. Otot ini disebut juga otot lurik, karena jika dilihat dari samping, serabut otot ini memperlihatkan suatu pola serat melintang atau bergaris.

Irisan melintang otot ini memperlihatkan beribu-ribu serabut otot. Serabut-serabut itu tersusun dalam berkas-berkas yang sejajar, dan terikat sesamanya oleh jaringan penyambung yang dilalui oleh pembuluh darah dan saraf. Ukuran diameter otot ini 50 mikron dengan panjang 2,5 cm.

Kontraksi otot rangka cepat, kuat, dan disadari. Setiap serabut otot dibungkus oleh endomisium, kumpulan berkas-berkas serabut dibungkus oleh fasia propia/perimisium, sedangkan otot (daging) dibungkus oleh selaput fasia super fisalis/epimisium. Endomisium, perimisium, dan epimisium bergabung membentuk urat (tendon) yang melekatkan otot pada tulang.

b.    Otot Polos

Sel otot polos memiliki bentuk memanjang dengan kedua ujungnya yang runcing dan nukleus terletak di tengah sel otot. Serat miofibril pada otot polos bersifat homogen dan lebih kecil dari serabut otot lurik. Otot polos terdapat pada dinding pembuluh darah, dinding saluran pencernaan, paru-paru, dan ovarium. Otot ini bersifat lambat bereaksi dalam menerima rangsang, tetapi tahan terhadap kelelahan, dan bekerja di bawah pengaruh saraf tak sadar.

 

c.       Otot Jantung

Otot jantung dijumpai hanya pada dinding jantung. Struktur otot jantung menyerupai otot lurik, tetapi nukleus terletak di tengah sel dan memiliki percabangan. Setiap percabangan pada otot jantung terdapat jaringan pengikat yang disebut discus interkalaris. Otot jantung bekerja di bawah pengaruh saraf tidak sadar, cepat bereaksi terhadap rangsangan, dan tahan terhadap kelelahan.

3.      Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5 liter darah yang dibawa oleh pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung oleh jantung, yang hanya seukuran kepalan tangan tertutup. Bahkan pada saat istirahat, rata-rata jantung dengan mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke seluruh tubuh setiap menitnya.

Sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama yaitu:

·         Mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah memberikan nutrisi penting dan oksigen dan menghilangkan limbah dan karbon dioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Hormon diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan plasma darah.

·         Melindungi tubuh melalui sel darah putih dengan melawan patogen (kuman) yang telah masuk ke dalam tubuh. Trombosit berfungsi untuk menghentikan perdarahan saat luka dan mencegah patogen memasuki tubuh. Darah juga membawa antibodi yang memberi kekebalan spesifik pada patogen yang sebelumnya telah terpapar tubuh atau telah divaksinasi.

·         Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi tubuh) pada beberapa kondisi internal. Pembuluh darah membantu menjaga suhu tubuh yang stabil dengan mengendalikan aliran darah ke permukaan kulit.

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.

Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang ber1awanan. Kedua, yang diangkut adalah nutrisi yang berasal dari pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.

Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah seperti urea atau asam ura yang kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi ginjal dan usus besar. Juga mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh.

4.      Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima makanan, mengubah dan memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi yang terdapat pada makanan ke aliran darah, serta membuang sisa makanan yang tersisa atau tidak dapat dicerna oleh tubuh.

Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring (tenggorokan), laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Selain saluran pencernaan, ada beberapa organ aksesori penting dalam anatomi tubuh manusia yang membantu mencerna makanan. Organ aksesori dari sistem pencernaan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan pankreas.

5.      Sistem Endokrin

Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam darah. Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad). Kelenjar dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga oleh reseptor kimiawi dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.

Dengan mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga homeostasis tubuh. Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual, homeostasis gula dan mineral, denyut jantung, dan pencernaan merupakan salah satu dari banyak proses yang diatur oleh hormon.

6.      Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya. Organ-organ ini bertanggung jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya.

Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal sebagai sistem saraf pusat. Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer memantau kondisi di dalam dan di luar tubuh dan mengirimkan informasi sistem saraf pusat. Saraf eferen di sistem saraf perifer membawa sinyal dari pusat kendali ke otot, kelenjar, dan organ untuk mengatur fungsinya.

7.      Sistem Pernapasan

Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem pernapasan menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk. Ada tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-otot respirasi.

Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung menuju paru-paru. Paru-paru berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran oksigen ke dalam tubuh dan karbon dioksida keluar dari tubuh. Otot respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal, bekerja sama untuk memompa, mendorong udara masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.

8.      Sistem Kekebalan Tubuh

Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan patogen lainnya yang mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari patogen-patogen tersebut. Ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel B dan sel T), timus, dan leukosit, yang merupakan sel darah putih.

9.      Sistem Limfatik

Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening, saluran getah bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam pertahanan tubuh. Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening yang mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi. Sistem limfatik juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari jaringan tubuh, dan mengembalikannya ke darah.

10.  Sistem Ekskresi dan Urinaria

Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia. Pada anatomi tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Sistem urinaria atau perkemihan termasuk ke dalam sistem eksresi yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Ginjal menyaring darah untuk membuang limbah dan menghasilkan urine. Ureter, kandung kemih, dan uretra bersama-sama membentuk saluran kemih, yang berfungsi sebagai sistem untuk mengalirkan urine dari ginjal, menyimpannya, dan kemudian melepaskannya saat buang air kecil.

Selain menyaring dan menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga mempertahankan homeostasis air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah merah. Organ hati berfungsi mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan keringat, sedangkan paru-paru berfungsi dalam mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.

11.  Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem reproduksi laki-laki mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma. Sistem reproduksi wanita terdiri atas vagina, rahim dan ovarium, yang menghasilkan ovum (sel telur).

Selama pembuahan, sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba falopi. Kedua sel tersebut kemudian melakukan pembuahan yang ditanamkan dan tumbuh di dinding rahim. Bila tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal untuk mempersiapkan kehamilan akan luruh menjadi menstruasi.

12.  Sistem Integumen

Kulit atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh manusia. Sistem ini melindungi dari dunia luar, dan merupakan pertahanan pertama tubuh melawan bakteri, virus dan patogen lainnya. Kulit juga membantu mengatur suhu tubuh dan menghilangkan limbah zat sisa melalui keringat. Selain kulit, sistem integumen meliputi rambut dan kuku.

 

Sistem anatomi ada berapa?

Anatomi tubuh manusia terdiri dari serangkaian sistem yang bekerja untuk kebutuhan tubuh dalam bertahan hidup. Terdapat 11 sistem organ dengan fungsi dan cara kerjanya masing-masing. Seperti apa cara kerjanya? Ada berbagai sistem organ dalam anatomi tubuh manusia, termasuk sistem saraf.

 

Jelaskan apa yang dimaksud dengan anatomi tubuh manusia?

Anatomi tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.

Organ dalam apa saja?

Organ dalam tubuh ini terdiri dari jantung, ginjal, lambung, dan usus, sedangkan contoh organ luar tubuh adalah hidung dan kulit. Berbagai jenis organ tersebut saling bekerja sama dan membentuk suatu sistem organ pada tubuh manusia.

 

Apa fungsi anatomi tubuh manusia?

Anatomi tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari mengenai struktur tubuh manusia. Setiap sistem yang terdapat di dalam tubuh memiliki fungsinya. Apa saja itu? Fungsi dari sistem rangka yaitu untuk bergerak, tempat melekatnya otot, melindungi organ-organ dalam, menopang dan memberikan bentuk tubuh.

 

Pengertian Sistem Integumen, Fungsi dan Contoh Sistem Integumen Pada Hewan Lengkap

 

Sistem integumen merupakan sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini merupakan bagian sistem organ terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya berupa keringat atau lendir. Intergumen berasal dari bahasa Latin integumentum, yang berarti penutup. Organ ini merupakan organ terbesar, tertipis, dan sangat penting. Karakter spesifik dari organ ini yaiti mampu memperbaiki sendiri atau self-repairing dan menjadi mekanisme pertahanan tubuh pertama.

 

Fungsi Sistem Integumen

Adapun fungsi sistem integument, diantaranya:

·         Sebagai pelindung dari kekeringan, invasi mikroorganisme, sinar ultraviolet, dan mekanik, kimia, atau suhu

·         Sebagai penerima sensasi berupa sentuhan, tekanan, nyeri dan suhu

·         Sebagai pengatur suhu yaitu untuk menurunkan kehilangan panas saat suhu dingin dan meningkatkan kehilangan panas saat suhu panas

·         Sebagai fungsi metabolik yaitu menyimpan energi melalui cadangan lemak; sintesis vitamin D

·         Sebagai fungsi Ekskresi yaitu mengeluarkan keringat, minyak dan garam.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar: