SATUAN ACARA
PENYULUHAN
“PERAWATAN
PADA PASIEN HIPERTENSI”
Disusun Oleh :
FAKULTAS
KESEHATAN PRODI NERS
UNIVERSITAS
MITRA INDONESIA
TAHUN 2022
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Topik : Hipertensi
Sub Topik : Perawatan dan pecegahan Hipertensi
Sasaran : Keluarga
Tn. S khususnya Ny. R
Hari / Tanggal :
Waktu : Pukul
10.00-11.00 WIB (1 x 60 menit)
A.
Latar Belakang
Masalah
Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah pada pembuluh
darah vascular,
tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh darah menyebabkan jantung harus bekerja lebih
keras untuk memompa darah.
Berdasarkan data
Badan Kesehatan
Dunia WHO (2015)
menyatakan 1,3 Milyar orng di Dunia menderita Hipertensi data itu
mengartikan 1 dari 3 orang
di dunia terdiagnosis menderita Hipertensi. Di Indonesia hasil
Riskesdas tahun 2018 Hipertensi mengalami kenaikan jika di bandingkan hasil riskesdas 2013 dari 25,8% menjadi 34,1%.
Hipertensi atau Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap > 140/90 mmHg.
B.
Tujuan
1.
Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan
kesehatan selama ± 60 menit, diharapkan keluarga Tn. S mampu merawat
anggota keluarga yang mengalami sakit Hipertensi serta mampu memahami dan
mengerti tentang Hipertensi
2.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, keluarga diharapkan
mampu:
a.
Menjelaskan pengertian
b.
Menyebutkan penyebab
c.
Menyebutkan tanda dan gejala
d.
Menyebutkan upaya pencegahan
e.
Menjelaskan kenapa hipertensi harus di cegah
C.
Materi Penyuluhan
a.
Menjelaskan pengertian
b.
Menyebutkan penyebab
c.
Menyebutkan tanda dan gejala
d.
Menyebutkan upaya pencegahan
e.
Menjelaskan kenapa hipertensi harus di cegah
D.
Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan
Hari/Tgl/Jam |
Tahap Kegiatan Penyuluhan
Kesehatan |
Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan |
Kegiatan Pasien dan
keluarga |
Kamis, 7 Januari 2021 Pukul 10.00 – 11.00 WIB |
1.
Pembukaan (5 menit) |
§ Mengucapkan
salam. § Menyebutkan
nama § Menjelaskan
tujuan. § Mengkaji
tingkat pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi |
§ Keluarga
membalas
salam. § Keluarga
menerima
kehadiran perawat dengan baik. § Keluarga memahami
tujuan dengan baik. § Keluarga
berpartisipasi
dalam diskusi awal. |
2.
Inti (25 menit) Tanya Jawab (15 Menit) |
§ Menjelaskan
tentang pengertian hipertensi, penyebab penyakit hipertensi, tanda
dan gejala penyakit hipertensi, kenapa hipertensi harus dicegah dan upaya
pencegahan hipertensi § Memberi
kesempatan pada pasien dan keluarga untuk menanyakan hal-hal yang kurang
jelas. |
§ Keluarga mendengarkan
dan memperhatikan dengan baik. § Keluarga mengajukan
pertanyaan. |
|
3.
Penutup (5 menit) |
§ Mengevaluasi
tujuan penyuluhan kesehatan. § Mengucapkan
terima kasih atas perhatian yang diberikan dan memberi salam penutup. |
§ Keluargamampu
menjawab/menjelaskan kembali. § Pasien dan
keluarga membalas salam. |
E.
Metode
Metode yang digunakan selama kegiatan berlangsung
diantaranya:
-
Ceramah
-
Tanya jawab
F.
Media
Media yang digunakan selama kegiatan berlangsung
diantaranya :
-
Leaflet tentang Hipertensi
-
Lembar balik
G.
Evaluasi
1.
Evaluasi struktur
1) Keluarga
bersedia
ikut serta dan terlibat dalam kegiatan penyuluhan.
2) Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di rumah sakit berlangsung
sesuai dengan waktu yang ditentukan.
2.
Evaluasi proses
1)
Keluarga dapat memperhatikan dan
mendengarkan materi penyuluhan.
2)
Keluarga terlibat aktif saat
berlangsungnya penyuluhan dengan mengajukan pertanyaan.
3.
Evaluasi hasil
1)
Keluarga mampu menjelaskan kembali pegertian penyakit hipertensi.
2)
Keluarga mampu menyebutkan kembali penyebab penyakit
hipertensi.
3)
Keluarga mampu menyebutkan kembali tanda
dan gejala penyakit hipertensi.
4)
Keluarga mampu menyebutkan upaya
pencegahan dari penyakit hipertensi
5)
Keluarga mampu menyebutkan kembali cara
perawatan nyeri maag dirumah.menjelaskan kenapa penyakit hipertensi harus
dicegah.
H. Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu
:
1. Menjelaskan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab
Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
4.
Menyebutkan
cara
pencegahan /Pengobatan
Hipertensi
5.
Menjelaskan Kenapa hipertensi harus di cegah
DAFTAR PUSTAKA
Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatam.
Armilawaty. 2007. Hipertensi dan
Faktor Resiko
Dalam
Kajian Epidemiologi.
Bagian Epidemiologi FKM UNHAS http//ridwanamiruddin.
com/2007/12/08
hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/, (online) diakses tanggal 12 Oktober 2012
Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion.
Victoria, Australia : Oxford University Press.
Notoadmodjo, Sukidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Renika Cipta : Jakarta.
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan
tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi
juga menderita penyakit lain
seperti
penyakit
saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
besar resikonya. (Amin
& Hardhi 2015)
B. Penyebab
Berdasarkan
penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2
golongan.
a. Hipertensi primer
(esensial)
Disebut juga hipertensi
idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Factor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan, hiperaktivitas saraf
simpatis system rennin. Antigiotensin dan peningkatan Na + Ca intraseluler. Factor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas, merokok, alcohol dan
polisitemia.
b. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu:
penggunaan
estrogen, penyakit ginjal,
sindrom cushing dan
hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan.
C. Tanda dan gejala
Menurut Dalyoko
(2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain
yaitu
:
1. Gejala ringan
seperti pusing atau sakit kepala
2. Sering gelisah
3. Wajah
merah
4. Tengkuk
terasa pegal
5. Mudah
marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar
tidur
8. Sesak
napas
9. Rasa berat ditengkuk
10. Mudah
lelah
11. Mata berkunang-kunang/ penglihatan
kabur
12. Mimisan
( keluar darah dari hidung).
D. Faktor resiko
1. Faktor Risiko
Yang Tidak Dapat Dikontrol:
a. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria
sama dengan wanita. Namun wanita terlindung
dari
penyakit kardiovaskuler sebelum menopause.
Harrison, Wilson dan Kasper mengatakan bahwa wanita yang
belum mengalami menopause dilindungi oleh
hormon estrogen yang
berperan dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap
sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Dari hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari setengah penderita hipertensi
berjenis kelamin wanita sekitar 56,5%. Hipertensi lebih banyak terjadi
pada
pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak
menyerang wanita setelah umur 55 tahun,
sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal ini sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah
menopause (Aisyah,
2009).
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang
semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang
yang lebih
tua
cenderung mempunyai tekanan
darah yang tinggi dari
orang yang
berusia lebih
muda.
Peningkatan kasus hipertensi akan
berkembang pada umur lima puluhan
dan
enam puluhan. Dengan
bertambahnya umur, dapat meningkatkan
risiko hipertensi (Suzanne &
Brenda, 2001).
c. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu
akan
menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita
hipertensi. Hal ini berhubungan
dengan peningkatan kadar sodium intraseluler
dan rendahnya rasio
antara
potasium terhadap sodium.
Individu
dengan orang
tua
dengan hipertensi
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang
tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus
hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah,
2009).
2. Faktor Resiko
Yang
Dapat Dikontrol:
a. Obesitas
Pada usia pertengahan (+50 tahun) dan dewasa lanjut asupan kalori sehingga mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya aktivitas.
Itu
sebabnya berat badan meningkat.Obesitas dapat memperburuk
kondisi lansia.Kelompok lansia karena dapat memicu
timbulnya berbagai
penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah, hipertensi. (Aisyah,
2009)
b. Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan
peninggian
tekanan
darah.Perokok
berat dapat dihubungkan
dengan peningkatan
insiden
hipertensi maligna dan
risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.Merokok
menyebabkan hipertensi karena nikotin yg
terkandung
di dalam rokok memiliki kecenderungan
untuk menyempitkan pembuluh
darah dan arteri
yang dapat
menyebabkan
plak.Plak
menyempitkan pembuluh darah.Nikotin
juga memiliki kemampuan untuk merangsang produksi
hormon epinefrin
juga dikenal sebagai adrenalin yang
menyebabkan
pembuluh darah
mengerut (Aisyah, 2009).
c. Mengkonsumsi garam berlebih
Dalam diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hipertensi) kita di
wajibkan untuk membatasi
asupan natrium ( garam) hanya 2/3 sendok teh
atau setara dengan 1500 mg natrium
d. Stres
Hubungan antara stres
dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf
simpatis
peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara intermiten (tidak menentu).Stres yang
berkepanjangan dapat
mengakibatkan
tekanan darah menetap
tinggi. Hal ini dapat dihubungkan dengan pengaruh stres yang
dialami kelompok masyarakat yang
tinggal di
kota. Menurut Aisyah (2009) mengatakan stresakan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer
dan curah
jantung
sehingga akan menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stres ini dapat berhubungan dengan
pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan
karakteristik personal.
e. Penyakit jasmani
Penyakit jasmani merupakan penyakit yang dapat menyebabkan meningkatkan hipertensi yaitu asam
urat, arterosklerosis, hiperkolesterol dan hiperuresemi. Asam urat dapat menyebabkan peningkatan hipertensi karena asam
urat akan
menyumbat
aliran darah ke jantung sehingga jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa jantung. Dengan
demikian tekanan
darah akan
meningkat (Suzanne & Brenda,
2001).
E. Upaya Pencegahan
1. Cek Kesehatan
secara berkala
2. Hindari Kegemukan
3. Hindari rokok
dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah
raga teratur / Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
F. Diet Hipertensi.
1. Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang
bertujuan
untuk membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan
factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan
Asam Urat dalam darah.
2. Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam
/ mengurangi air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan
tekaan darah
pada hipertensi.
3. Syarat- Syarat Diet.
1. Cukup energy, Protein,
Mineral dan Vitamin
2. Bentuk makanan
di sesuaikan dengan keadaan
penyakit
3. Jumlah
natrium disesuaikan dengan
berat ringannya Hipertensi
4. Makanan
yang dianjurkan / Boleh
di konsumsi :
1. Pisang
2. Sayuran Hijau kecuali daun
singkong , daun
melinjo dan
bijinya
3. Buah- buahan
kecuali buah durian
4. Yogurt dan
olahan
susu
lainnya yang rendah lemak
5. Susu
Skim
6. Oatmeal
7. Ikan
4. Makanan
yang di Hindari /Dibatasi
1. Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji, makanan kemasan.
2. Makanan
yang banyak
mengandung
Gula
3. Makanan
Berlemak
4. Makanan
dan Minuman mengandung Alkohol
5. Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah
di buat dan di peroleh
bahan –
bahan nya :
1. Jus Apel dan
Seledri
1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3 sendok irisan seledri
2. Jus belimbing dan
Timun
3- 4 iris belimbing
buah
di tambah 5-7 iris mentimun segar bisa di tambah perasan jeruk
nipis sesuai selera
3. Jus timun Seledri
5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seledri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar