MAKALAH
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PROSES ADAPTASI FISIOLOGI
DALAM KEHAMILAN
DOSEN PENGAMPU:
INDAH TRIANINGSIH, SST, M. Kes
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI STR KEBIDANAN TANJUNG KARANG
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa atas karunia dan izin nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "PROSES ADAPTASI
FISIOLOGI DALAM KEHAMILAN".
Pada
kesempatan ini pula, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang
telah membimbing dan mengarahkan kami sehingga tugas makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Kami
menyadari bahwa penyusunan tugas makalah ini, masih banyak kekurangan yang
ditemui, untuk itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua terutama bagi
rekan-rekan mahasiswa, aamiin.
Bandar Lampung, 12 Januari 2022
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah................................................................................... 1
1.3
Tujuan penulisan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis pada Ibu hamil................. 3
2.2 Proses Perubahan Psikologi dalam
Kehamilan (Trimester I, II, dan III) 10
2.3 Ketidaknyamanan Yang Mungkin Terjadi Pada
TM I, II, dan III........ 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................. 16
3.2 Saran ...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan
merupakan salah satu proses yang akan dialami oleh wanita. Selama masa
kehamilan tersebut, akan ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh.
Perubahan-perubahan tersebut kemudian akan membuat tubuh melakukan upaya untuk
beradaptasi. Tidak hanya dari segi fisik saja, namun upaya adaptasi itu juga
ada dari segi psikologis. Tentu saja ini wajar karena ketika terjadi kehamilan,
maka akan ada proses pertumbuhan janin. Adaptasi yang ada akan membuat ibu
hamil mengalami beberapa hal yang tentu saja mungkin membuatnya harus
mempersiapkan diri dari awal ketika tahu bahwa ia sedang hamil. Dengan adanya
proses adaptasi tersebut, maka wajar jika ada berbagai macam perubahan yang
ditunjukkan oleh ibu hamil baik dari segi fisik atau pun segi psikis. Bentuk
dukungan perlu diberikan terutama dari orang-orang terdekat yang ada di
sekitarnya.
Pada
masa kehamilan akan terjadi berbagai perubahan pada ibu, baik secara fisiologi
maupun psikologi. Perubahan tersebut sebagian besar karena pengaruh hormon
estrogen dan progesteron yang dihasilkan korpus luteum yang berkembang menjadi
korpus graviditas dan dilanjutkan sekresinya oleh plasenta setelah terbentuk
sempurna. Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan dan
memicu timbulnya stres yang ditandai ibu sering murung.
Perubahan fisik pada ibu hamil variatif namun pada umumnya
tetap sama hanya saja waktu terjadinya tidak selalu sama. Terkait perubahan
psikis terjadi tanpa sebab yang jelas yang tergantung pada stress yang
diterimanya. Untuk mengatasinya, seorang ibu harus lebih banyak menggali
informasi lebih dalam terkait kehamilan sehingga perubahan yang terjadi tidak
menjadi stress serta mampu melakukan penyesuaian diri yang tepat. Selain itu
diharapkan juga menumbuhkan rasa percaya kepada pasangannya dalam rangka
menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga yang berdampak pula terhadap kondisi
kejiwaan ibu hamil. Direkomendasikan bagi institusi kesehatan dapat melakukan
kolaborasi dengan puskesmas maupun pihak lain yang terkait untuk mengadakan
program edukasi pada ibu hamil tentang perubahan fisiologi tubuh yang terjadi
selama masa kehamilan sehingga ibu hamil tidak mengalami kesalahan informasi
yang justru dapat menimbulkan masalah baru.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa saja perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada ibu hamil ?
2.
Bagaimana proses perubahan psikologi dalam kehamilan (Trimester I, II,
dan III) ?
3.
Faktor-faktor yang menyebabkan ketidaknyamanan yang mungkin terjadi pada
TM I, II, dan III ?
4.
Cara mengatasi ketidaknyamanan yang terjadi ?
1.3 Tujuan Penulisan
Dengan dibuatnya makalah ini pembaca
diharapkan mampu mengetahui apa saja perubahan yang terjadi dalam kehamilan
dari fisiologi maupun psikologi, dalam system reproduksi, payudara, system
endokrin, system kekebalan, system erkemihan, system pencernaan, system
musculoskeletal, system kardiovaskuler, system integument, metabolism, system
pernafasan, dan system persyarafan. Kemudian, mampu mengetahui bagaimana proses
perubahan psikologi dalam TM I, II, dan III dari segi penerimaan terhadap
kehamilan, respon emosi dan respon terhadap perubahan citra tubuh serta
persiapan keluarga. Dan yang terakhir dapat mengetahui apa saja factor
ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan dan cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis
pada Ibu hamil
Kehamilan melibatkan berbagai
perubahan fisiologis antara lain
perubahan fisik, perubahan
sistem pencernaan, sistem
respirasi, sistem traktus urinarius, serta sirkulasi darah. Kehamilan pada umumnya
berkembangdengan normal, namun
kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan, sulit
diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah
selama kehamilan ataupun
baikbaik saja (Prawirohardjo, 2010).
Jika kehamilan terjadi, berbagai macam
efek terjadi dalam
tubuh wanita seperti perubahan
hormon, bentuk tubuh, maupun kondisi
emosinal wanita. Selain
perubahan fisik, wanita hamil juga
akan mengalami perubahan psikologis, yang
dipengaruhi oleh perubahan
hormon. Perubahan ini berinteraksi
dengan faktor internal dan mempengaruhi masa transisi
wanita hamil ke masa
menjadi ibu (Dewi, 2011). Pada primigravida selama trimester pertama, hampir seluruh wanita
hamil merasakan mual
dan muntah, nafsu makan berkurang, sering meludah, pusing dan
banyak lagi perubahan
hormonal sebagai tanda dan gejala kehamilan yang dialami seorang wanita
dalam masa kehamilan. Namun setelah trimester
pertama terlewati, gejala-gejala
diatas akan berkurang (Manuaba,2010).
PERUBAHAN FISIOLOGIS
1) Sistem
reproduksi
a. Ovarium
Dengan terjadinya
kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan
meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16
minggu. Kejadian ini tidak lepas dari kemampuan vili korealis yang menegelurkan
hormon korionik gonadotropin yang mirip dengan hormon luteotropik hipofisis
anterior (Manuaba, 2010).
b. Serviks
Serviks bertambah
vaskularisasinya dan bertambah lunak (sof) di sebut tanda goodell. Kelenjar
endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus. Karena pertambahan
dan pelebaran pembuluh darah, warnannya menjadi lifit, dan cerubahan itu
disebut tanda chadwick (Moc 2012).
c. Vagina
dan perineum
Selama kehamilan,
terjadi peningkatan vaskularitas dan hyperemia dikulit dan otot perineum dan
vulva, disertai pelunakan jaringan ikat dibawahnya. Meningkatnya vaskularitas
sangat mempengaruhi vagina dan menyebabkan warnanya menjadi keunguan (tanda
chadwick). Dinding vagina mengalami perubahan mencolok sebagai persiapan untuk
meregang saat persalinan dan pelahiran. Perubahan-perubahan ini mencakup
peningkatan bermakna ketebalan mukosa, melonggarnya jaringan ikat, dan
hipertrofi sel otot polos. Papila epitel vagina mengalami hipertrofi sehingga
terbentuk gambaran berpaku paku halus. Sekresi serviks kedalam vagina selama
kehamilan sangat meningkat dan berupa cairan putih agak kental. pH cairan ini
asam, berkisar 3,5 sampai 6. Hal ini disebabkan karena peningkatan produksi
asam laktat dari glikogen diepitel vagina oleh kerja lactobacillus acidophilu
(FG et al., 2013).
2) Payudara
Payudara
secara bertahap akan mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan
jaringan alveolar dan suply darah. Pigmen disekitar puting (areola) juga
mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap (H. P. Astuti, 2012)
3) Sistem
endokrin
Menurut
(Mochtar,perubahan kelenjar endokrin :2012)
a. Kelenjar
tiroid: dapat membesar sedikit.
b. Kelenjar
hipofisis: dapat membesar terutama
lobus anterior.
c. Kelenjar
adrenal: tidak begitu terpengaruh.
4) Sistem
perkemihan
a) Ginjal
(Ren)
Pada kehamilan ginjal
berfungsi untuk mengelola zat sisa akibat peningkatan volume darah dan curah
jantung serta produk metabolisme sisa dari janin. Pada trimester 1 kehamilan,
ginjal mengalami peningkatan panjang akibat dari peningkatan aliran darah ginjal
dan volume vaskuler. Dilatasi kaliks dan pelviks ginjal terjadi pada trimester
2 serta dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Pada trimester 3 akan
terjadi hidronefrosis karena respon ginjal oleh progesteron dan peningkatan
tekanan intraureter superior terhadap tepi pelviks. (H. P. Astuti, 2012).
b) Ureter
Merupakan saluran
penghubung ginjal menuju ke vesika urinaria. Ureter berbentuk memanjang dan
seperti kurva tunggal atau ganda. Pada trimester 1 penambahan massa uterus
mengakibatkan tekanan pada ureter. Tekanan tersebut mempengaruhi peningkatan
produksi urin, diamater lumen ureter, hipertonisitas serta hipomotilitas. Pada
trimester 2 volume ureter akan meningkat 25 kali dibanding sebelum hamil.
Ureter juga akan mengalami pembesaran karena pengaruh progesteron. Pada
trimester 3 ureter akan mengalami hidroureter. Hidroureter terjadi saat uterus
mulai keluar dari panggul dan masuk ke dalam abdomen dan menekan ureter saat
melewati tepi panggul (H. P. Astuti, 2012).
c) Vesika
urinaria (VU)
Merupakan suatu kantong yang berfungsi untuk
menampung urine. Pada trimester 1 tonus VU akan menurun akibat respons otot
polos terhadap penurunan progesteron. Kapasitas VU juga meningkat menjadi 1
liter dan menyebabkan ibu hamil sering pipis. Di trimester 2 VU akan terdorong
ke arah anterior dan superior karena pembesaran uterus. Pada trimester 3
permukaan mukosa menjadi hiperemia dan edema sehingga terjadi peningkatan
trauma persalinan. (H. P. Astuti, 2012)
d) Uretra
Merupakan saluran terakhir dari saluran kemih.
Selama kehamilan uretra akan mengalami penambahan ukuran yaitu semakin
memanjang hal tersebut dikarenakan vesika urinaria tertarik ke atas ke arah
abdomen dan dapat bertambah panjang beberapa cm. Pola normal berkemih adalah
siang hari, namun pada wanita hamil akan terjadi pada malam hari. Hal itu
dikarenakan wanita hamil mengumpulkan cairan (air dan natrium) saat siang dan
mensekresikanya pada malam hari (H. P. Astuti, 2012).
5) Sistem
pencernaan
Seiring dengan makin
besarnya uterus, lambung dan usus akan bergeser. Demikian juga dengan yang
lainnya seperti apendiks yang akan bergeser kearah atas dan lateral. Perubahan
yang nyata akan terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus
digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorit dan peptin dilambung sehingga
akan menimbulkan gejala berupa phyrosis (heartburn) yang disebabkan oleh
refluks asam lambung ke esofagus bahwa sebagai akibat perubahan posisi lambung
dan menurunnya tonus sfingter esofagus bagian bawah. Mual terjadi akibat
penurunan asam hidroklorid dan penurunan motilitas, serta konstipasi sebagai
akibat penurunan motilitas usus besar (Prawirohardjo, 2009).
6) Sistem
musculoskeletal
Perubahan
muskuloskeletal disebabkan oleh peningkatan berat badan yang mengakibatkan
postur dan gaya berjalan ibu hamil akan berubah. Kurvatura spinal melakukan
penyesuaian terutama pada akhir kehamilan karena terjadi peningkatan distensi
abdomen yang membuat pinggul miring ke depan, penurunan tonus otot abdomen, dan
peningkatan berat badan. Selain perubahan pada tulang, otot dinding abdomen
juga akan mengalami perubahan menjadi sedikit kehilangan tonusnya akibat
peregangan yang terjadi. Otot rectus abdominis dapat mengalami pemisahan
sehingga isi abdomen akan menonjol pada garis tengah tubuh. Pada kehamilan
pertama memiliki resiko lebih besar mengalami ruptur perineum dari pada
multigravida. Hal ini karena jalan lahir yang belum pernah dilalui oleh kepala
bayi sehingga otot- otot perineum belum meregang (Khasanah & Yulastini,
2017).
7) Sistem
kardiovaskular
a)
Sirkulasi dan tekanan
darah
Posisi ibu hamil
berhubungan dengan posisi uterus yang membesar sehingga dapat menghambat aliran
balik vena. Akibatnya, curah jantung dan tekanan darah menurun. Selama
pertengahan pertama kehamilan, tekanan sistolik menururn 8 – 10 mmHg. Sementara
itu, tekanan diastolik menurun sekitar 12 mmHg., akan kembali normal ketika
trimester ketiga. (S. dkk Astuti, 2017).
8) Sistem integument
Berikut beberapa masalah perubahan kulit yang
dialami selama kehamilan
a) Strech
mark
Merupakan tanda parut berupa gurat – gurat
putih yang muncul pada permukaan kulit, berbentuk garis yang berliku seperti
anak sungai. Masalah ini muncul karena peregangan kulit secara cepat. Strech
mark biasanya muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong,
dan payudara (H. P. Astuti, 2012).
b) Linea
nigra
Merupakan garis
vertikal berwarna cokelat kehitaman di kulit sepanjang bagian tengah perut.
Garis ini akan hilang setelah persalinan (H. P. Astuti, 2012).
c) Selulit
Selulit pada wanita
hamil terjadi karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron
sehingga menghasilkan lebih banyak lemak yang disimpan untuk melindungi janin.
Selulit nampak seperti permukaan kulit jeruk dan ditemukan didaerah paha,
bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan (H. P. Astuti, 2012).
d) Jerawat
Jerawat akan muncul karena adanya faktor
hormonal. Kulit muka menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
(H. P. Astuti, 2012).
e) Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi atau perubahan pigmen,
hiperpigmentasi ini menyebabkan melasma atau topeng kehamilan, yaitu lapisan
kehitaman yang biasanya menghampiri bagian pipi, dahi, dan hidung. Selain itu
bagian lain juga akan mengalami hal yang sama seperti pada bagian ketiak,
genetalia, paha, dan pusar (H. P. Astuti, 2012)
9)
Metabolisme
Perubahan metabolisme lipid mengakomodasi
kebutuhan janin yang sedang berkembang. Kadar trigliserida yang meningkat
memenuhi kebutuhan energi ibu, mentara glukosa disimpan untuk janin.
Peningkatan kolesterol LDL pesteroidogenesis plasenta. Wanita hamil membutuhkan
peningkatan asupan protein selama kehamilan. Asam amino secara aktif diangkut
melintasi plasenta untuk memenuhi kebutuhan janin yang sedang berkemdang.
Selama kenamilan, katabolisme protein menurun karena simpanan lemak digunakan
untuk menyediakan metabolisme energi.
10)
Sistem Pernafasan
Menurut Efmed (2001), selama kehamilan
terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan yang disebabkan oleh perubahan
hormonal dan faktor mekanik, perubahan-perubahan ini diperlukan untuk mencukupi
peningkatan kebutuhan metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin, plasenta
dan uterus. Dari faktor mekanis, terjadinya peningkatan diafragma terutama
setelah pertengahan kedua kehamilan akibat membesarnya janin, menyebabkan
turunnya kapasitas residu fungsional yang merupakan volume udara yang tidak
digunakan dalam paru sebesar 20%. Selama kehamilan normal terjadi penurunan
resistensi saluran napas sebesar 50%.
11) Sistem hematologi
a) Volume darah
Setelah usia 32 – 34
minggu, ibu akan mengalami hipervolemia. Volume total darah meningkat 40%
dengan peningkatan volume plasama mencapai 50%. Akan tetapi karena tidak
diikuti dengan peningkatan sel darah merah yang sesuai maka akan terjadi
pengenceran konsistensi darah yang berakibat anemia. Besarnya peningkatan
volume darah dipengaruhi oleh ukuran tubuh, jumlah kehamilan, jumlah bayi yang
pernah dilahirkan, dan pernah atau tidak melahirkan bayi kembar
(Siswosudarmono, 2008).
b)
Hemoglobin (Hb) dan hematokrit (Ht).
Perubahan volume darah
mengakibatkan terjadi Hemodilusi. Kondisi ini ditandai dengan kadar Hb dan Ht
menurun, sehingga kekentalan darah pun akan menurun, (anemia fisiologis
kehamilan). Anemia terjadi pada ibu hamil usia 24 – 32 minggu (S. dkk Astuti,
2017).
c) Leukosit (Sel darah putih) dan trombosit
(keping darah)
Leukosit akan meningkat
selama trimester ke-2 dan mencapai puncaknya selama trimester ke-3, terutama
granulosit dan limfosit T CD8. Menurut Garfield, et al. (2006) dalam studinya
menemukan peningkatan jumlah sel kekebalan di dinding uterus pada kehamilan normal
yang diduga berperan dalam mediasi kontraksi uterus. Trombosit selama kehamilan
hanya mengalami sedikit penurunan. Hal ini sebagai akibat dari terjadinya
hemodilusi (S. dkk Astuti, 2017).
2.2
Proses Perubahan Psikologi dalam
Kehamilan (Trimester I, II, dan III)
1) Pada kehamilan
trimester I
Pada
tahap ini ibu hamil akan mengalami periode adaptasi. Berikut respon secara
psikologis yang muncul :
a) Ketidakyakinan/ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita merasa kurang
yakin akan kehamilanya. Hal tersebut disebabkan karena tanda – tanda fisik
tidak begitu jelas atau sedikit berubah. Pada fase ini, seorang wanita akan
mengobservasi seluruh bagian tubuhnya untuk memastikan perubahan yang
mengindikasikan kehamilan. Mulai dari merundingkan kepada keluarga dan teman
serta memvalidasi dengan menggunakan tes kehamilan. (H. P. Astuti, 2012).
b) Ambivalen
Penelitian Beck dan Driscoll, 2006
melaporkan walaupun ibu hamil dari awal telah merencanakan kehamilannya,
menerima serta menikmati masa kehamilannya bukan berarti ibu tersebut terhindar
dari berbagai masalah psikologis seperti rasa cemas, takut, kebingungan bahkan
depresi. Hal tersebut terjadi karena pada trimester pertama ibu hamil mengalami
kebingungan atau ambivalen tentang diagnosa kehamilannya, apakah dirinya benar
– benar hamil atau tidak (Kusuma, 2018).
c)
Fokus pada diri sendiri
Pada awal kehamilan, seorang perempuan akan
beradaptasi untuk menerima kehamilan dan meyesuaikan diri terhadap peran
barunya ke dalam kehidupan kesehariannya. Ia harus bisa merubah konsep diri
menjadi calon orang tua. Secara bertahap, ia berubah dari seseorang yang bebas
dan fokus pada diri sendiri, menjadi seorang yang berkomitmen untuk memberi kasih
sayang pada individu lain. Pada tahap ini, ia memiliki tugas perkembangan untuk
menerima kehamilannya meskipun belum ada tanda yang pasti, mengidentifikasi
peran baru, dan mengatur kembali hubungannya dengan lingkungan sekitar karena
kehamilannya (Pangesti, 2018).
d)
Perubahan seksual
Masalah hasrat seksual di trimester 1, setiap
wanita memiliki hasrat yang berbeda-beda, karena banyak ibu hamil merasakan
kebutuhan kasih sayang dan cinta tanpa seks (Rustikayanti et al., 2016).
2) Pada
kehamilan trimester II
Kehamilan
trimester II merupakan periode kesehatan yang baik. Berikut merupakan perubahan
psikologis yang terjadi pada trimester II
a) Tanda
– tanda kehamilan secara fisik Tanda – tanda fisik sudah mulai terlihat jelas
seperti uterus yang membesar, naiknya berat badan, payudara mulai membesar, dan
terlihatnya janin ketika dilakukan USG. Selain itu, pergerakan janin juga sudah
terasa. Hal tersebut meyakinkan bahwa janin merupakan bagian terpisah yang
bergantung kepada si ibu (H. P. Astuti, 2012)
b)
Janin sebagai fokus
utama Setelah perempuan merasakan quickening pada trimester kedua, ia mulai
mengalihkan perhatiannya ke dalam kehamilannya. Ia menerima janin yang ada
dalam kandungannya, sebagai bagian yang tumbuh dan terpisah dari dirinya yang
memerlukan asuhan. Waktu dimana perempuan sudah mampu membedakan dirinya dengan
janin yang dikandungnya, merupakan awal hubungan peran ibu dan anak yang
melibatkan sebuah tanggungjawab (Pangesti, 2018).
c)
Narsisme dan introvert
Pada tahap ini wanita hamil akan mulai sadar akan kemampuanya untuk melindungi
dan menyediakan kebutuhan janinya. Mulai dari membaca buku, artikel, atau
apapun yang mengandung informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan janin,
mengkhayalkan saat bayinya nanti lahir, memanggil dengan sebutan kesayangan
seperti “dede, adek, atau sayang” (H. P. Astuti, 2012).
d)
Citra tubuh Pada
trimester II perubahan bentuk tubuh semakin terlihat jelas, seperti pembesaran
abdomen, penebalan pinggang, dan pembesaran payudara. Pada awal kehamilan citra
tubuh ini akan diterima dengan “positif”. Namun, seiring berkembangnya
kehamilan citra ini akan berubah menjadi “negatif”. Perasaan tersebut bersifat
sementara dan tidak mempengaruhi secara permanen (Rahmawati, 2017).
e)
Perubahan seksual
Ditrimester 2 sebagian ibu hamil akan mengalami kemajuan dalam hubungan
seksual. Hal itu disebabkan karena pada trimester ini sudah terbebas dari
segala ketidaknyamanan fisik, kecemasan, dan kekhawatiran. (Rustikayanti et
al., 2016).
3) Pada kehamilan trimester III
Trimester ketiga merupakan masa
penantian dan kewaspadaan bagi ibu karena tidak sabar menanti kelahiran bayi,
serta masa dimana ibu akan mulai menjalani perannya sebagai ibu. Ibu hamil juga
akan merasa khawatir apabila bayinya lahir sewaktu-waktu, hal ini menyebabkan
ibu merasa cemas. Rasa cemas juga dapat disebabkan oleh kekhawatiran ibu
terhadap kondisi atau kesehatan janinnya serta kesulitan dalam proses
persalinannya. Pillitteri (2010) ketidaknyamanan yang kembali terjadi pada
trimester tiga memberikan masalah psikologis bagi ibu misalnya ibu merasa aneh
dengan dirinya, kelihatan jelek dan tidak menarik (Kusuma, 2018). Pada akhir
kehamilan keinginan untuk aktivitas seksual akan menurun karena abdomen yang
semakin membesar dan menjadi penghalang ketika berhubungan (Rustikayanti et
al., 2016).
2.3
Ketidaknyamanan Yang Mungkin
Terjadi Pada TM I, II, dan III.
Kehamilan merupakan
proses alami dan normal dalam
kehidupan wanita pada masa reproduksi. Selama 3 bulan pertama atau pada
trimester 1 kehamilan, wanita hamil
mengalami perubahan-perubahan
fisik maupun psikis untuk mempersiapkan pertumbuhan janin,
masa persalinan dan juga menyusui. Keadaan perubahan yang
terjadi dapat menimbulkan gangguan
dan hambatan dalam kehamilan1.
Dari
penelitian yang dilakukan oleh Diny Kurniawati pada tahun 2012, mengatakan
bahwa mayoritas tingkat pengetahuan
ibu hamil baik
tentang ketidaknyamanan kehamilan di Puskesmas Tulis I sebanyak 18 orang (60%) tingkat pengetahuannya sudah baik dan 12 orang (40%) tingkat
pengetahuan ibu hamil cukup
tentang ketidaknyamanan
kehamilan. Pada penelitian tersebut juga dikatakan sebanyak
16 orang (53,3%) sudah bersikap positif dalam
mengatasi ketidaknyamanan yang dilakukan, dan sisanya sebanyak 14 orang (46,7%)
masih bersikap negatif dalam mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan. Kondisi tersebut dapat
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
pengalaman pribadi atau dari
orang lain yang dianggap penting.
Kurangnya
pengetahuan dari klien untuk menangani ketidaknyamanannya dapat menimbulkan
bahaya. Pada awal kehamilan sampai usia 4 bulan (6 minggu), umumnya sering
terjadi gangguan Morning Sickness.
Gangguan bersifat individual. Dalam arti
tidak semua ibu hamil akan mengalami gangguan morning
sickness ini. Namun
diperkirakan 50%-90% ibu hamil
akan mengalaminya. Berat ringannya gangguan ini tidak sama pada setiap ibu
hamil dan kehamilannya. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
normal, namun apabila
muntah terjadi terus menerus sehingga mengganggu keseimbangan gizi
dan cairan tubuh, kondisi ini didiagnosa sebagai Hyperemesis
Gravidarum. Jika sudah terjadi
hypermesis gravidarum maka seorang ibu hamil akan merasa kesulitan
dalam mengkonsumsi makanan dan akan menyebabkan gizi kurang dan dapat
menyebabkan pertumbuhan janin terganggu. Perkembangan janin sangat
dipengaruhi oleh kecukupan
zat gizi ibu. Saat gizi kurang,
pertumbuhan janin terganggu. Status nutrisi
ibu hamil yang baik maka janin yang dikandungnya akan baik
dan kesehatan ibu
sewaktu melahirkan akan terjamin.
Sebaliknya jika keadaan kesehataan dan
status nutrisi ibu hamil kurang baik, maka akan berakibat janin lahir mati dan
bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal yang dikenal dengan istilah
berat badan lahir rendah. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui
gambaran kebiasaan ibu hamil dalam mengatasi ketidaknyamanan selama kehamilan.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui ketidaknyamanan per
trimester selama kehamilan yang sering ibu rasakan, mengetahui kebiasaan
yang dilakukan hamil untuk mengatasi ketidaknyamanan yang dirasakan pada
trimester 1, 2, dan 3.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan, kebiasaan adalah sesuatu yang
biasa dikerjakan dan
sebagainya; Antar pola untuk
melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seseorang
individu dan yang dilakukannya secara
berulang untuk hal
yang sama.Pengertian lain
menyebutkan kebiasaan adalah perilaku, yaitu suatu sikap atau kegiatan yang
bersifat fisik atau mental, yang tela
mendarah daging atau membudaya dalam diri seseorang.
Perbuatan
kebiasaan tidak memerlukan konsentrasi perhatian dan pikiran dalam
melakukannya. Kebiasaan dapat berjalan terus, sementara individu memikirkan
atau memperhatikan hal-hal lain. Kebiasaan mengandung motivasi yang kuat,
karena pada umumnya setiap
orang yang bertindak berdasarkan
force of habit sekalipun ia tahu,
bahwa ada cara
lain yang mungkin menguntungkan. Hal
ini disebabkan oleh kebiasaan sebab cara yang mudah dan tidak
memerlukan konsentrasi dan perhatian
yang besar.
Seorang
psikolog menyatakan bahwa bahwa
kebiasaan itu terbagi menjadi
tiga kelompok, yaitu:
a.
Kebiasaan yang bersifat otomatis seperti gerakan berjalan dan
sejenis dengannya.
b.
Kebiasaan gerak indra tubuh.
c.
Kebiasaan gerakan berfikir10.
Tahapan
pembentuk kebiasaan yaitu berawal dari memfokuskan perhatian kemudian mengulang-ulang dan
praktik, lalu menunaikan
pekerjaan tanpa berpikir atau
merasa. Rasa tidak nyaman
pada ibu hamil yang disebabkan oleh perubahan hormonal
yang meliputi ketidaknyamanan pada trimester
1 berupa nyeri payudara, sering
kencing, gusi berdarah,
mengidam makanan, kelelahan, keputihan, ptyalism, pusing, mual dan
muntah, pada trimester 2 berupa sulit BAB, wasir, perut kembung,
heartburn, serta ketidaknyamanan pada trimester 3 berupa sulit tidur, nyeri
punggung.
1. Gambaran rasa ketidaknyamanan yang dirasa serta kebiasaan yang dilakukan
dalam kehamilan trimester 1.
Pada trimester 1 kehamilan ini, rata- rata dari 10 responden merasakan mual
dan muntah sebagai ketidaknyamanannya. Kebanyakan dari responden yang merasakan
ketidaknyamanan pada trimester 1 ini lebih
memilih untuk tidak memeriksakan ketidaknyamanannya dan
menunggunya sampai hilang.
2. Gambaran rasa
ketidaknyamanan yang dirasa serta kebiasaan yang dilakukan dalam
kehamilan trimester 2.
Pada trimester 2 rata-rata dari 10 responden
mengalami keluhan yang hampir sama rata dirasakan, yaitu sulit buang air
besar, perut kembung,
dan heartburn. Pada trimester 2 ini kebanyakan responden memilih untuk
menunggu sampai hilang keluhan yang dirasakannya.
3. Gambaran rasa ketidaknyamanan yang dirasa serta kebiasaan
yang dilakukan dalam kehamilan trimester 3.
Pada trimester 3 kehamilan ini, rata-rata
dari 10 responden mengalami sering kencing sebagai ketidaknymanannya.
Kebanyakan dari responden yang merasakan
ketidaknyamanan pada
trimester 3 ini
lebih memilih untuk tidak
memeriksakan ketidaknyamanannya dan menunggunya sampai hilang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan
merupakan salah satu proses yang akan dialami oleh wanita. Selama masa
kehamilan tersebut, akan ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh. Perubahan-perubahan
tersebut kemudian akan membuat tubuh melakukan upaya untuk beradaptasi. Tidak
hanya dari segi fisik saja, namun upaya adaptasi itu juga ada dari segi
psikologis. Perubahan fisik pada ibu hamil variatif namun pada umumnya tetap
sama hanya saja waktu terjadinya tidak selalu sama. Terkait perubahan psikis
terjadi tanpa sebab yang jelas yang tergantung pada stress yang diterimanya.
Untuk mengatasinya, seorang ibu harus lebih banyak menggali informasi lebih
dalam terkait kehamilan sehingga perubahan yang terjadi tidak menjadi stress
serta mampu melakukan penyesuaian diri yang tepat.
3.2 Saran
Pada
kesempatan ini penulis dapat menyampaikan saran yaiutu sebagai mahasiswa
diharapkan dapat mengerti dan lebih memahami materi asuhan kebidanan kehamilan
proses adaptasi fisiologi kehamilan .
DAFTAR PUSTAKA
Alonto, AM. Urinary Tract Infection.. In : Mahon, C.R.,
Lehman, D.C., Manuselis, G.,
editors. Diagnostics Microbiology. 3rd. Ed. Missouri:Saunders Elsevier. 2007.
Arikunto. Manajemen penelitian.
Yogyakarta: Rineka Cipta, 2009. Bennett VR, Brown LK.
Myles Textbook
for midwives eleventh edition. Edinburgh London
Melbourne and new York. 1989.
Bolton M, et al. Intrauterine growth restriction is a direct consequence of localized maternal uropathogenic
Escherichia coli cystitis.
PLoSOne.2012
PROBOYEKTI, D. (2011). PENGARUH SENAM
HAMIL TERHADAP PERUBAHAN VOLUME PARU PADA KEHAMILAN TRIMESTER KETIGA (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar