Selasa, 13 Desember 2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ISPA PADA BALITA

 

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ISPA PADA BALITA

 

 

 

 

Disusun oleh

Kelompok 9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SEKOLAH TINGGI ILMU KESHATAN AISYAH

PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2021

 

 

 

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SAP ISPA PADA BALITA

 

Pokok bahasan            : Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

Sub pokok bahasan     : Pencegahan penularan ISPA pada balita

Tempat                        : Posyandu Kasih Ibu, desa bumiratu kec. Pagelaran

Sasaran                        : Orang tua yang mempunyai anak balita

Waktu                                     : 10.00 wib

Tanggal                       : 13 November 2021

Penyuluh                     : Yeni Safitri

 

 


A.    Tujuan Intruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 10 menit, diharapkan ibu mengerti tentang penyakit ISPA dan pencegahan penularan ISPA

 

B.     Tujuan Intruksional Khusus

Setelah penyuluhan diharapkan klien mampu :

a.       Menjelaskan pengertian ISPA

b.      Menyebutkan tanda dan gejala ISPA

c.       Menjabarkan pengobatan ISPA

 

C.    Materi

Materi yang akan disampaikan, yaitu:

1.      Pengertian ISPA

2.      Tanda dan gejala ISPA

3.      Pengobatan ISPA

 

D.    Metode Penyuluhan

1.      Ceramah

2.      Tanya jawab

 

 

E.     Media dan alat peraga

1.      Leaflet

2.      Flip Chart / Slide

 

F.     Kegiatan Proses Penyuluhan

1

Tahap

Waktu

Kegiatan

Penyuluhan

Sasaran

1.

Perkenalan dan Pembukaan

3 menit

1)      Mengucapkan salam

2)      Memperkenalkan diri

3)      Menjelaskan tujuan

 

1)      Menjawab salam

2)      Menyimak dan memperhatikan

2.

Inti

5 menit

1)      Menjelaskan tentang

·    Pengertian ISPA

·    Tanda dan gejala ISPA

·    Pengobatan ISPA

2)      Memperhatikan Respon Audiens

3)      Memberikan  kesempatan kepada peserta untuk bertanya

1)      Menyimak dan memperhatikan

 

 

2)      Menyimak dan memperhatikan

3)      Bertanya

 

3.

Penutup

2 menit

1)      Melakukan evaluasi dengan cara memberikan pertanyaaan

2)      Menyimpulkan materi

 

3)      Mengucapkan salam

1)      Menjawab

 

 

2)      Mendengarkan

 

3)      Menjawab salam

 

 

 

G.    Sumber Bacaan

DepKes RI ISPA 2007. Pedoman Pemberantasan Penyakit ISPA. Jakarta: EGC

Sarwono, Dr. (2005). Buku Ajar :Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

 

H.    Evaluasi

1.      Cara                                   : Lisan

2.      Jenis soal                           : Essay

3.      Waktu                               : Setelah Dilakukan Penyuluhan

1.      Soal                                   :

a.       Jelaskan Pengertian ISPA?

b.      Sebutkan Tanda dan Gejala ISPA?

c.       Jelaskan Pengobatan pada ISPA?

 

 

Tangerang, 10 Maret 2016

 

 

 

Penyuluh

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran

Satuan Acara Penyuluhan

 

A.      Pengertian ISPA

ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut:

ISPA adalah radang akut saluran pernafasan atas maupun bawah yang disebabkan infeksi jasad remik atau bakteri, virus tanpa atau disertai radang parenkim paru. (Vietha,2009).

ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang berlangsung selama 14 hari. Saluran nafas yang dimaksud adalah organ mulai dari hidung sampai paru-paru. MDGs (Millenium Development Goals) menegaskan bahwa angka kematian balita harus mampu diturunkan 2/3 hingga tahun 2015, sehingga tahun 2015 angka kematian balita menjadi 23/1000 kelahiran hidup (Dinkes, 2009). Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab kematian tersering pada anak di negara berkembang. WHO (World Health Organisation) juga memaparkan bahwa insidens kesakitannya lebih dari 40 per 1000 kelahiran hidup dan sekitar 15%-20% nya per tahun terjadi pada golongan usia balita (Depkes, 2010).

ISPA selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita di Indonesia. ISPA juga sering berada pada daftar 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di rumah sakit. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita (Agnesa, 2009).

 

B.       Penyebab ISPA

1.      Virus dan bakteri

2.      Lingkungan rumah yang tidak sehat

3.      Imunisasi yang tidak lengkap (imunisasi BCG dan DPT)

4.      Kurang gizi

 

 

C.       Klasifikasi ISPA

Menurut berat ringannya penyakit, ISPA dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

1.      ISPA ringan

2.      ISPA sedang

3.      ISPA berat

 

D.      Tanda dan Gejala ISPA

1.      ISPA ringan

a.       Batuk

b.      Pilek : mengeluarkan ingus atau lendir dari hidung

c.       Demam : suhu badan >37˚C

2.      ISPA sedang

Jika dijumpai tanda-tanda ISPA ringan disertai satu atau lebih tanda berikut:

a.       Suhu >39˚C

b.      Timbul bercak-bercak pada daerah permukaan kulit menyerupai bercak

c.       Campak

d.      Pernafasan berbunyi seperti mengorok/mendengkur

3.      ISPA berat

Jika dijumpai tanda-tanda ISPA ringan atau sedang diserta satu atau lebih tanda-tanda berikut :

a.       Bibir atau kulit biru

b.      Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga

c.       Lubang hidung kembang kempis saat bernafas

d.      Tidak sadar/pingsan

e.       Tampak gelisah

 

E.       Pencegahan ISPA

1.      Makan – makanan yang bergizi

2.      Olahraga yang teratur

3.      Menghindari dari merokok

4.      Menjaga kebersihan lingkungan dan perorangan

5.      Hindari kontak serumah bila ada yang terkena ISPA

6.      Mengkonsumsi air bersih minimal 1 hari 8 gelas

7.      Memakan buah – buahan

 

F.        Penanganan ISPA

Berikut ini beberapa tips untuk penanganan ISPA secara umum:

1.      Istirahat yang cukup

2.      Berikan anak minum lebih banyak, terutama bila anak batuk dan demam

3.      Berikan obat penurun panas bila demam

4.      Hindari penularan ke orang lain. Cara untuk menghindari penularan: menutup mulut dan hidung bila batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun setelah batuk/bersin, gunakan masker (bila anak cukup kooperatif), hindari kontak terlalu dekat dengan bayi atau manular.

5.      Jangan memberikan antibiotik tanpa intruksi dokter. Antibiotik tidak diperlukan apabila ISPA yang disebabkan infeksi virus. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat meningkatkan kekebalan bakteri terhadap antibiotik tersebut.

6.      Hindari pemberian obat batuk/pilek pada anak. Diskusikan dengan dokter anda mengenai manfaat dan risiko obat tersebut apabila akan diberikan pada anak anda

7.      Kenali tanda-tanda gawat darurat

Anda perlu segera memeriksakan anak ke dokter apabila:

1.      Sesak napas atau frekuensi napas menjadi lebih cepat

2.      Napas berbunyi mengi (wheezing) atau seperti merintih (grunting)

3.      Dinding dada/sela-sela iga tampa tertarik ke dalam bila anak bernapas

4.      Bibir berwarna kebiru-biruan

5.      Leher anak kaku

6.      Kesulitan menelan

7.      Muntah terus menerus

8.      Anak tampak sangat lemah

Tidak ada komentar: