Rabu, 14 Desember 2022

CONTOH LAPORAN TUGAS AKHIR HUBUNGAN TINGKAT MOBILISASI DINI PADA IBU POST PARTUM DENGAN SC (SECTIOCAESAREA) TERHADAP PROSES PERCEPATAN PEMULIHAN POSTPARTUM

 

 

 

HUBUNGAN TINGKAT MOBILISASI DINI PADA IBU POST PARTUM DENGAN SC (SECTIOCAESAREA) TERHADAP PROSES PERCEPATAN PEMULIHAN POSTPARTUM

 

 

 

DOSEN:

 

 

 

 

 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

TAHUN AKADEMIK 2021/2022   

 


DAFTARISI

 

 

 

 

Halaman


 

BABIPENDAHULUAN...................................................................................... 1

A.     LatarBelakang............................................................................... 1

B.      RumusanMasalah.......................................................................... 5

C.     TujuanPenelitian............................................................................ 6

D.      ManfaatPenelitian......................................................................... 6

BABIITINJAUANPUSTAKA............................................................................ 8

A.     Postpartum.................................................................................... 8

B.      SectionCaesarea............................................................................ 14

C.     MobilisasiDini............................................................................... 16

D.      PenyembuhanLuka........................................................................ 24

E.     PengeluaranLochea........................................................................ 31

F.     Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Proses Percepatan PenyembuhanPostpartum    32

BABIIIKERANGKAKONSEP DAN METODOLOGI PENELITIAN........ 34

A.     KerangkaKonsepPenelitian........................................................... 34

B.      DefenisiOperasional...................................................................... 35

C.      HipotesisPenelitian......................................................................... 36

D.     CaraPengukuranVariabel............................................................... 36

                               E. JenisPenelitian............................................................................... 38

                               F. PopulasidanSampel........................................................................ 38

                               G.TempatdanWaktuPenelitian........................................................... 38

                               H.InstrumentPenelitian...................................................................... 39

PengumpulanData................................................................................................... 39

PengolahandanAnalisaData.................................................................................... 39


BAB I PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang

 

Dalammembantujalannyapenyembuhanibupascasecsiocaesariadisarankanuntukmelakukanmobilisasidini.tetapipadaibuyangyangmengalami seksio caesaria, disarankan untuk melakukan mobolisasi dini. Tetapi,padaibuyangmengalamiseksiocaesariarasanyasulituntukmelaksanakanmobilisasi karenaibumerasaletihdan sakit.Salah satu penyebabnyaadalahketidaktahuan pasien mengenai mobilisasi dini. Untuk itu diperlukan pendidikankesehatantentangmobilisasidinipascaoperasiseksiocaesariasehinggapelaksanaanmobilisasi dinilebihmaksimaldilakukan.Sebenarnyaibuyangmengalami seksio caesaria mengerti dalam pelaksanaan mobilissasi dini, namunibu tidakmengertiapamanfaatdilakukanmobilisasidini(Suriniah, 2004 ).

MenurutWHOmemperkirakanbahwaangkapersalinan dengan sectiocaesarea sekitar 10% sampai 15% dari semua proses persalinan di negara- negaraberkembang dibandingkan dengan 20% di Britania Raya dan 23% di AmerikaSerikat,Kanada2003memilikiangka21%.

DiIndonesiasendiri,persentasesectiocaesarea5%.Dirumahsakitpemerintah rata-rata 11%, sementara di Rumah Sakit Swasta bisa lebih dari 30%(Anonymous,2007).

Angka kejadian sectio caesarea di indonesia menurut data survey nasionaltahun2007adalah927.000dari4.039.000persalinanatausekitar22,8%.(Anonymous,2007).Darihasilpenelitianyang dilakukan


 

 

  di dapatkan informasi dari 10 orang ibubersalin dengan operasi sectio caesareamengatakan bahwasangat takut untukmelakukanmobilisasidini pascaoperasisectiocaesarea.Halini disebabkankarena ibu merasa sangat sakit saa sakit efek dari anastesi telah hilang sehinggatidak mampu untuk melakukan mobilisasi dini dan khawatir jahitan luka bekasoperasi akan merengang atau terbuka, sehingga menyebabkan terjadi ruam ataulecet pada bagian punggung bagian bawah, kekuatan atau penegangan o tot-ototseluruh tubuh, pusing dan susah bernafas, juga susah buang air besarmaupunberkemihsertabengkak padatunggakaikaki.

Tindakanoperasiakanmengakibatkanpenurunangangguanterhadap

 

mobilisasi pasien. O leh karena itu mobilisasi merupakan kegiatan yang pentingpadaperiodepostoperasi secsiountukmencegahkomplikasi.Kemampuanpasien untuk bergerak dan berjalan pada post operasi akan menentukan kegiatanyangharusdilaksanakanuntukmemberikesempatanpadapergerakanyangmaksimal.Bergerakdan beraktifitasdiatastempattidurmenbantumencegahkomplikasipadasistempernafasan,kardiovaskular,mencegahdekubitus,merangsangperistalticususdan mengurangirasanyeri(Kasdu, 2005).

Dewasa ini semakin banyak dokter dan tenaga medis yang menganjurkanpasien yang baru melahirkan dengan operasi agar segera menggerakkan tubuhnya.Dokter kandungan menganjurkan pasien yang mengalami operasi caesar untuktidak berdiam diri ditempat tidur tetapi harus menggerakkan badan atau mobilisasi(Kasdu, 2005).


 

 

Mobilisasisegerasecarabertahapsangatbergunauntukprosespenyembuhan luka dan mencegah terjadinya infeksi serta trombosis vena. Bilaterlaludinimelakukanmobilisasidapatmempengaruhipenyembuhanlukaoperasi. Jadi mobilisasi secara teratur dan bertahap yang diikuti dengan latihanadalahhalyangpalingdianjurkan(Roper,2005).

Proses penyembuhan luka akan melalui beberapa tahapan yaitu inflamasi,proliferasi,fibroblastikdanmaturasi(Johnson,2005).

Kesembuhanlukaoperasisangatdipengaruhioleh suplaioksigen dannutrisikedalamjaringan,Oksigenyangberikatandenganmolekulproteinhemoglobin diedarkan kejaringan dan sel-seltubuhmelaluisistem peredarandarah.Oksigeniniberfungsiselainuntukoksidasibiologijugaoksigenasijaringan(Johnson, 2005).

Secara klinisluka sudah tidakmenunjukkan tanda edema, hangat padakulit, oedema dan rasa sakit (fase inflamasi) setelah hari ke-3 atau ke-4. Sehinggadalam perawatan normal ibu post partum akan lebih aman pulang setelah hari ke-4atau ke-5. Akan tetapi secara teori luka harus di observasi sampai 7 hari setelahoperasi. Dimana penyembuhan luka fase pembentukan kolagen dimulai denganditandaimenyatunyajaringankulit(Johnson, 2005).

Tanggung jawab atas kesehatan diri sendiri, termasuk juga harus dapatmencapaitingkatkemandirianmaksimal,dalamhaliniadalahmelakukanmobilisasi yang sesuai dengan kondisi pasien. Mobilisasi dini bermanfaat untukmempertahankan fisik secara optimal , maka sistem saraf, otot dan skeletal harustetaputuhdanberfungsidenganbaik(Potter, Perry,2005).

 

 

Menurut sepengetahuan penulis,penelitian tentang pascapartum sudahpernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya yaitu Harfa Aini pada bulan juni-julitahun 2012 dengan judul Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu postpartum SectioCaesarea(SC) Dengan Proses Penyembuhan Luka Operasi Di Ruang KebidananRumah Sakit Tingkat III Iskandar Muda Kesdam Tahun 2012, peneliti mengukurperbedaan waktu kesembuhan antaramobilisasi dini lambat pada pasien pascasectiocaesarea.Hasilpenelitiandidapatkanpadamobilisasidiniwaktukesembuhanlukacepat320rang(78,0%)dan kesembuhanlambat9orang(22,0%), sementaramobilisasi cepatnya 24 orang (58,5%) dan mobilisasi dinilambat 17orang (41,5%).Dan pada tanggal 23Agustus-10September 2012penelitian tentang post partum juga pernah diteliti oleh Nova Desi Sari denganjudul Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengerahui Mobilisasi Dini Pada IbuPostpartumSectioCaesareadiRumahSakitUmumDaerahSigli,penelitimengukur respon melakukan mobilisasi dini berada pada katagori cukup yaitu 17responden (54,8%) dan minoritas berada pada katagori kurang yaitu 5 responden(16,1%).Dan mayoritas mendapatkanimformasi tentang mobilisasi dini pascasectio caesarea yaitu sebanyak 27 responden (87,1%), sedangkan yang minoritastidakmendapatkanimformasiyaitusebanyak 4 responden(12,9%).

Dari hasil survey data awal yang dilakukan di RSUDZA Banda Aceh,diperoleh data padatahun 2012 pasien post Secti Caesarea (SC)yang dirawatdiruangkebidangsebanyak145orang.DanpadabulanOktoberada37ibupostpartum Sc, bulan November 50 orang ibu postpartum sc dan bulan Desemberada58ibupostpartumsc.Dari10orangibupostpartumhanya3orangyang


 

 

melakukan mobilisasi dini sedangkan 7 orang lainnya tidak melakukan mobilisasidinidenganalasantakut.

Hanyasebagianbesaribu- ibu post partum Sectiocaesareamelakukanmobilisasi dini setelah 6-24 jam pasca operasi,ibu yang tidakmau melakukanmobilisasi diniyang disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranyaibu merasanyeriapabiladigerakkan,danibumengatakantakutjahitannyaterlepas,seharussnyaibu- ibu post sectio caesareaharus bergerak karena akan mencegahtrombosisatautromboembolidankekuatanotot-ototsendisehinggajugamenguranginyeri,menjaminkelancaran peredarandarahdanmengembalikankerja fisiologis yang pada akhirnya akan mempercepat penyembuhan (Kusmawan,2008).

Berdasarkanfenomenatersebutdanpentingnyamobilisasidiniuntukpenyembuhanlukapost sectiocaesareadan pemulihan kesehatanibu.Alasanpeneliti memilih judul tentang “Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu PostpartumDengan SC(Secti Caesarea) TerhadapProses Percepatan Pemulihan Postpartum Karena peneliti ingin mengetahuiapakahadahubunganantarmobilisasidinidenganpercepatanpemulihanpostpartum daninginmengetahui efekdaninginmengetahui efekdari tidakmelakukanmobilisasidini.

B.           RumusanMasalah

 

Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakaperumusanmasalahyangdiangkatadalah“Bagaimanakah HubunganMobilisasiDiniPadaIbuPostPartum


 

 

DenganSC  (Sectio  Caesarea)  Terhadap             proses      PercepatanPemulihan

 

Postpartum ?”.

 

C.          TujuanPenelitian

 

 

1.  TujuanUmum

 

Untukmengetahuihubunganmobilisasi dini padaibu postpartum dengansectio caesaria (SC) terhadap percepatan pemulihan postpartum SC(SectioCaesarea)

2.  TujuanKhusus

 

a.    Untuk    mengetahuimobilisasidini         padaibupostpartumSC

b.    UntukmengetahuiprosespenyembuhanibupostpartumSC(SectioCaesarea

 

 

D.          ManfaatPenelitian

 

Daripenelitianyangdilakukandiharapkandapatmemberikanmanfaatbagisemuapihakyangterkait,antaralain:

1.    Bagipeneliti

 

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman, ilmu terbaru,kemampuanskilldalammelakukanpenelitiankaryatulisilmiah.

2.    Bagiinstitusipendidikan

 

Untuk menambah literature atau bacaan di perpustakaan sebagai bahan kajiandan menambah informasi yang berkaitan dengan mobilisasi dini pada ibu postpartumSC(Sectio Caesarea).


 

 

3.    Bagipetugaskesehatan

 

Sebagai bahan informasi dan memacu petugas kesehatan untukmemberikanimformasibagi bidan tentang penatalaksanaanmobilisasidinidanmanfaatmobilisasidiniterhadap penyembuhanpasienpascasectioncaesarea.


 

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.                            Postpartum

 

1.             Pengertian

 

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah kelahiran plasenta dan berakhirketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masanifas(puerperium)dimulai sejak2jam setelahlahirnyaplasentasampai dengan 6minggu(42hari)setelah itu(Vivian,2011).

Masa nifas adalah 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai 6 minggu berikutnya.Waktu yang tepat disebut postpartumadalah 2-6 jam, 2 jam sampai 6 hari, 2 jamsampai 6minggu(bolehjugadisebut6jam,6hari,dan6minggu)pascamelahirkan(Ahmad, 2012).

2.        TujuanAsuhanMasaNifas

 

 

Mendeteksi adanya perdarahan masa njfas. Tujuan perawatan masa nifas adalahuntukmenghindarkan/mendeteksi adanyakemungkinan perdarahan postpartumdan infeksi. O leh karena penolong persalinan sebaiknya tetap waspada,sekurang-kurangnyasatujampostpartumuntukmengatasikemungkinanTerjadinyakomlikasi persalinan. Umumnya wanita sangat lemah setelah melahirkan, terlebihbilapartusberlangsunglama(Vivian,2011).

 

 

Menjagakesehtanibudanbayinya.Baikfisikmaupunpsikologisharusdiberikanolehpenolongpersalinan.Ibidianjurkanuntukmenjagakebersihan


 

 

seluruh tubuh. Bidan mengajarkan kepada ibu bersalin bagaimana membersihkandaerah kelamin dengan sabun dan air. Melaksanakan skiring secara komprehensifdengan mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi padaibu maupun bayinya. Seorang bidan bertugas untuk melakukan pengawasan kalaIVyangmeliputi pemerilsaanplasenta,pengawasanTFU,konsistensi rahim,keadaan umum. Bila ada masalah maka harus melakukan tindakan sesuai standarpelayanan(Vivian, 2011).

3.    PerandanTanggungJawabBidanPadaMasaNifas

 

Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan postpartum.Adapunperandantanggung jawabdalammasanifasantaralain:

1.      Memberikandukungansecaraberkesinambunganselamamasanifassesuai dengankebutuhanibuuntukmengurangi keteganganfisikdanpsikologisselamamasanifas.

2.      Sebagaipromotorhubunganantaraibudanbayisertakeluarga.

 

3.      Mendorongibuuntukmenyusuibayinyadenganmeningkatkanrasanyaman.

4.      Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dananakdanmampumelakukankegiatanadministrasi.

5.      Mendeteksikomplikasidanperlunyarujukan.

 

6.      Memberikankonselinguntukibudankeluarganyamengenaicaramencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yangbaik,sertamempraktekkankebersihanyangaman.


 

 

7.      Melakukanmanajemenasuhandengancaramengumpulkandata,menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untukmempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhikebutuhan ibudanbayiselamapriodenifas.

8.      Memberikanasuhansecaraprofessional(Vivian,2011).

 

Tahapan–tahapanmasanifasadalahsebagaiberikut:

 

a)    Puerperium dini yaitu kepulihan dimanaibu telah diperbolehkan berdiridanberjalan.

b)   Puerperiumintermedialyaitukepulihanmenyeluruh alat-alatgenetaliayanglamanya6-8minggu.

c)    Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehatsempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyaikomplikasi(Vivian, 2011).

4.    PerubahanFisiologiDanPsikologiPostPartum

 

a.        PerubahanFisiologi

 

1.    InvolusiUterus

 

Uterussecaraberangsur-angsurmenjadikecil(involusi)sehinggaakhirnya kembali seperti sebelumhamil.ototuterus berkontraksi segerapada post partum.pembuluh-pembuluh darahyang berada diantara otot-otot uterus akan terjepit. Prosesini akan menghentikan perdarahan setelahplasentalahir(Vivian,2011).


 

 

Table:tinggifundusuteridanberatuterusmenurutmasainvolusi(Saleha, 2009)

 

Involusi

TinggiFundusUteri

BeratUterus

Bayilahir

SetinggiPusat

1000gram

 

Plasenta lahir1minggu

2minggu

 

6minggu

 

8minggu

 

2 jari dibawah pusatPertengahan pusat simpisisTidakterabadiatassimpisisBertambahkecil

Sebesarnormal

 

750gram

 

500gram

 

350gram

 

50gram

 

30gram

 

 

2.      Servik

 

Segera setelah berakhirnya kala TU, serviks menjadi sangat lembek, kenur,dan terkulai. Serviks tersebut bisa melepuh dan lecet, terutama dibagiananterior. Serviks akan terlihat padat yang mencerminkan vaskularitasnyayang tinggi, lubang serviks lamban laun mengecil, beberapa hari setelahpersalinandiriretakkarenarobekandalampersalinan.Ronggaleherserviks bagian luar akan membentuk seperti keadaan sebelum hamil padasaat4minggupospartum(Saleha, 2009).

Perubahan –perubahanyangterdapat padaserviksetelah post partumbentukservikagakmengangaseperticorong.Bentukinidisebabkancorpus uterus yang dapat mengadakan kontraksi sedangkan servik tidakberkontraksi,sehinggapadaperbatasanantaracorpusdanservikuteri

terbentuksemacam cincin. Warnaservik merah kehitaman karena penuhpembuluh darah dan konsisitensinya lunak, segera setelah janin dilahirkan,tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan kedalam kavum uteri, setelah 2jam hanya dapat dimasukkan 2-3 jari, dan setelah 1 minggu hanya dapatdimasukkan 1 jari kedalam kavum uteri. Halini baik diperhatikan dalammenanganikalaIII(uri)(Soleha, 2009).

3.      Payudara(Mamae)

 

Pada semua wanita yang telah melahirkan proses laktasi terjadi secaraalami. Laktasi adalah proses pembentukan dan pengeluaran ASI. Fisiologilaktasi itu sedangkan prolaktin meningkat. Hisapanbayi pada puting susumemacu ataumerangsang sendiri adalah padasaat persalinan hormoneestrogendanprogesteronmenurunkelenjarhipofiseanterioruntukmempruduksi ataumelepaskan proklatin sehinggaterjadi sekreksi ASI.Pada wanita menyusui involusi menjadi lebih efesien, yang kemungkinanberkaitandenganpeningkatanaliranoksitosin(meningkatkontraksi,retraksi,seratototuterus).Haliniberartibahwainvolusiakanberlangsung lebih lambat bilauterustidak dapatmelakukan kontraksi,retaksi secara efektif. Ini dapat terjadi setelah sectio caesarea, uterus robekatausisaproduk konsepsi(Johnson, 2005).

b.   PerubahanPsikologis

 

1.    Fasetakinginatautahaptergantungan

 

 

 

Terja


 

 

di pada hari 1-2 post partum, perhatian ibu terhadap kebutuhan dirinya, pasifdantergantung.Ibutidakmenginginkankontakdenganbayinyabukanberarti tidakmemperhatikan.Dalam fase ini yang diperlukanibu adalahinformasitentangbayinya,bukancaramerawatbayi.

2.      FaseTakingHold

 

Fase ini berlangsung sampai kira-kira 10 hari. Ibu berusaha mandiridan berinisiatif, perhatian terhadap dirinya mengatasi tubuhnya,misalnyakelancaran miksi dan defikasi,melakukan aktefitas duduk,jalan,belajartentang perawatan diri dan bayinya,timbul kurang percaya diri sehinggamudah mengatakan tidak mampu melakukan perawatan. Pada saat ini sangatdibutuhkan sistem pendukung terutama bagi bagi ibu muda atau primiparakarenapadaphaseiniseiring denganterjadinyapostpartumblues.

3.      FaselettingGoatausalingketergantungan

 

Dimulaisekarangmingguke5-6pascakelahiran.Tubuhibutelahsembuh, secara fisik ibu mampun menerima tanggung jawab normal dantidaklagimenerimaperansakit.Kegiatanseksualnyatelahdilakukankembali(Soleha, 2009).

5.        Tanda–TandaBahayaPadaMasa

 

 

Setelahpersalinanterjadibeberapaperubahanpentingdiantaranyamakinmeningkatnya pembentukkan urinuntukmengurangi hemodilusi darah,terjadipenyerapanbeberapabahantertentumelaluipembuluhdarahvenasehinggaterjadipeningkatansuhubadansekitar0,5oCyangbukanmerupakankeadaan

patologisataumenyimpangpadaharipertama.Perlukaankarenapersalinanmerupakantempatmasuknyakumankedalamtubuh,sehinggamenimbulkaninfeksi pada kala nifas. Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semuaalat genitalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnyasuhu badan melebihi 38oCtanpamenghitung hari pertama dan berturut-turutselamaduahari(Enkin, 2005).

Gambaranklinisinfeksiumumdapatdalambentuk:

 

1.    InfeksiLokal

 

Pembengkakan luka episiotomi, terjadi penanahan, perubahan warna lokal,pengeluaran lochia bercampur nanah, mobilisasi terbatas karena rasa nyeri,temperaturbadandapatmeningkat.

2.    InfeksiGeneral

 

Tampak sakit dan lemah, temperatur meningkat diatas 39 oC, tekanan darahdapat menurun dan nadi meningkat, pernapasan dapat meningkat dan napasterasa sesak, kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguaninvolusiuterus,lochia:berbau,bernanahsertakotor.

B.                        SECTIOCAESARIA

 

1.    Pengertian

 

Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melaluiinsisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaanutuh serta berat janin diatas 500 gram. Bobak (2004) menjelaskan bahwa sectiocaesarea merupakan suatu tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengankelahiranjaninmelaluiinsisitransabdomenataumembukadindingperut(laparatomi) dan dinding uterus ( histerektomi). Persalinan sectio caesaria adalahpersalinan melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang masih utuhdengan berat janin > 1. 000 gr atau umur kehamilan > 28 minggu (Winknjosasto,2005).

2.    KeuntungandanKerugianSectioCaesaria

 

 

 

Sebelum keputusan untuk melakukan tindakan sectio caesaria diambil, harusdipertimbangkan secara teliti dengan resiko yang mungkin terjadi. Pertimbangantersebut harus berdasarkan penilaian pra bedah secaralengkapyang mengacupada syarat – syarat pembedahan dan pembiusan dalam menghadapi kasus gawatdarurat(Saifuddin, 2009).

 

 

Tindakansectiocaesariamemangmemilikikeuntungandnkerugian.Keuntungannya diantara lain adalah proses melahirkan memakai waktu yang lebihsingkat,rasasakitminimal,dan tidakmengganggu ataumelukaijalanlahir.Sedangkankerugiantindakaninidapatmenimpabaikibuataubayiyangdikandungnya.

a.    Kerugian yangdapatmenimpaibuantaralain:

 

1.  Resikokematianempatkalilebihbesardibandingpersalinannormal.

 

2.  Darahyangdikeluarkandua kalilipatdibandingpersalinannormal.

 

3.    Rasanyeridanpenyembuhanlukapascaoperasilebihlamadibandingkanpersalinannormal.


 

 

4.  Jahitan bekas operasi beresiko terkena infeksi sebab jahitan itu berlapis- lapisdanproseskeringnyabisatidakmerata.

5.  Perlekatanorganbagiandalamkarenanodadarah tidak bersih.

 

6.  Kehamilandibatasiduatahunsetelahoperasi.

 

7.  Harusdicaesarialagisaatmelahirkankeduadan seterusnya.

 

8.  Pembuluhdarahdankandungkemihbisatersayatpisaubedah.

 

9.  Airketuban masukpembuluh darahyangbisamengakibatkan

 

10.    kematianmendadaksaatmencapaiparu–parudanjantung(Sunaryo,2008).

b.    Sedangkankerugian yangdapatmenimpabayiantaralain :

 

1.         Resiko kematian 2 – 3 kali lebih besar dibandingkan dengan bayi yanglahirmelaluiprosespersalinanbiasa.

2.        Cenderung mengalami sesaknafas karena cairan dalam paru –parunyatidakkeluar. Pada bayi yang lahir normal, cairan itu keluar saat terjaditekanan.

3.        Seringmengantukkarenaobat penangkalnyeri yang diberikan kepadasang ibujugmengenaibayi.(Widjarnako,2008 ).

C.                       MOBILISASIDINI

 

1.    Pengertian

 

Mobilisasi dini adalah suatu pergerakan dan posisiyang akan melakukanaktifitasataukegiatan.Mobilisasimerupakankemampuanseseoranguntukbergerak dengan bebas dan merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepatpemulihanpascabedah,mobilisasidinimerupakansuatuaspekyangterpenting


 

 

pada fungsi fisiologis karena hal ini esensial untuk mempertahankan kemandirian.Dengandemikianmobilisasidiniadalahsuatuupayamempertahankankemandiriansedinimungkindengancaramembimbingpenderitauntukmempertahankan fungsi fisiologi.Bahwamobilisasi dini adalah kebijaksanaanuntuk selekas mungkin membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya danmembimbingselekasmungkin berjalan(Wirnata,2010)

Mobilisasi dinipostsectiocaesareaadalah suatu pergerakan,posisi atauadanyakegiatanyangdilakukanibusetelahbeberapajammelahirkandenganpersalinan caesarea. Untuk mencegah komplikasi post operasi sectio caesarea ibuharus segera dilakukan mobilisasi sesuai dengan tahapannya. O leh karena setelahmengalami secsio saesarea, seorang ibu disarankan tidak malas untukbergerakpasca operasi secsio sesarea, ibu harus mobilisasi cepat. Semakin cepat bergerakitu semakin baik, namun mobilisasi dini harus tetap dilakukan secara hati – hati.(Wirnata,2010).

Mobilisasidinidapatdilakukanpadakondisipasienyangmembaik.Pada

 

pasienpostoperasisecsiocaesarea6jam pertamadianjurkanuntuksegaramenggerakkananggotatubuhnya.Geraktubuhyangbisadilakukanadalahmenggerakkan lengan, tangan, kaki dan jari – jarinya agar kerja organ pencernaansegarakembalinormal. (Kasdu, 2005 )

2.             TujuanMobilisasi

 

MenurutFitriyahsari(2009)tujuandarimobilisasiadalahuntukMempertahankanfungsitubuh,memperlancarperedarandarah,membantupernafasanmenjadilebihbaik,Memperlancareliminasiurin,mengembalikan


 

 

aktifimastertentu,sehinggapasien dapat kembali normal dan dapatmemenuhikebutuhan gerak harian., memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksiataukomunikasi.

Menurut Vivian, (2011) Perawatan mobilisasi dini mempunyai keuntungan,Menglancarkanpengeluaranlokhea,mengurangiinfeksipuerperium,mempercepatinvolusiuteri,melancarkan fungsi alatgrastrointestinal dan alatkelamin, meningkatkan kelancaran perdaran darah sehingga mempercepat fungsiASI dan pengeluaran sisa metabolisme, kesempatan yang baik untuk mengajar ibumemeliha/merawatanaknya

3.        ManfaatMobilisasi

 

Padasistemkardiovaskulerdapatmeningkatkancurahjantung,memperbaikikontraksimiokardial,kemudianmenguatkanototjantung,menurunkan tekanan darah, memperbaiki aliran balik vena, pada sistem respiratormeningkatkanfrekuensidankedalamanpernafasan,meningkatkanventilasialveolar, menurunkan kerja pernafasan, meningkatkan pengembangan diafgragmapada sistem metabolik dapat meningkatkan laju metabolisme basal, peningkatkanpenggunaanglukosadanasamlemak,meningkatkanpemecahantrigliseril,meningkatkanmobilisasilambung,meningkatkanproduksi panastubuh,padasistemmuskuloskletalmemperbaikitonusotot,meningkatkanmobilisasisendiri.memperbaiki toleransi otot untuklatihan,mungkin meningkatkan masaotot pada sistem toleransi otot, meningkatkan toleransi, mengurangi kelemahan,meningkatkan toleransi terhadapsters,perasaanlebihbaik,dan berkurangnyapenyakit(Potter, 2005).


 

 

4.             Tahap–TahapMobilisasi

 

Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap. Tahap- tahap mobilisasi dinipadaibu post partum operasi secsiocaesarea(Kasdu,2002).6jam pertama Ibupost secsio caesarea istirahat tirah baring,mobilisasi dini yang bisa dilakukangadalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutarpergelangan kaki , mengangkat tumit, menegakkan otot betis serta menekuk danmenggeserkaki.

a)6 -10 jam

 

Ibudiharuskanuntukdapatmiringkekiridankekananmencegahtrombosis dan trombo emboli. Makan dan minum di bantu,mengangkattangan,mengangkatkaki,menekuklutut,menggeserbadan.

Setelah24jam

 

Ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk. Dapat mengangkattangan setinggi mungkin, balik kekiri dan kekanan tanpa bantuan, latihanpernafasan sertamakandanminumtanpadibantu

b. Setelahibudapatduduk,dianjurkanibubelajarberjalan.

 

5.    PelaksanaanMobilisasi

 

MenurutAliahani(2010)pelaksanaanmobilisasidinipadaibu postpartum

 

secsiocaesareaterdiridari:

 

a.       Harike1:

 

1.    Berbaringmiringkekanandankekiriyangdapatdimulaisejak6-10jamsetelahibusadar.


 

 

2.    Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang sedinimungkinsetelahsadar.

b.      Harike2:

 

1.    Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam –dalam lalumenghembuskannya disertai batuk – batuk kecil yang gunanya untukmelonggarkan pernafasan dan sekaligusmenumbuhkan kepercayaanpadadiriibubahwaiamulaipulih.

2.    Kemudianposisitidurterlentangdirubahmenjadisetengahduduk

 

3.    Selanjunyasecaraberturut-turut,haridemihariibuyangsudahmelahirkandianjurkanbelajarduduk selamasehari.

c.       Harike 3sampaike 5

 

1.    Belajarberjalankemudianberjalansendiripadaharisetelahoperasi

 

2.    Mobolisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahatdapatmembantupenyembuhanluka.

Sedangkanmenurut(Handiyani,2009)prosedurpelaksanaanmobilisasiterdiridari:

1.    Hari1–4

 

a.    Membentuklingkarandan meregangkan telapaktangan

 

Ibuberbaringdi tempattidur,kemudianbentukgeraklingkarandengantelapaktangan kakisatu demisatu.Gerakaninisepertisedangmenggambar sebuah lingkaran dengan ibu jari kaki ke satu arah, lalu kearahlainnya.Kemudian regangkanmasing –masingtelapak kaki dengan caramenarikjari–jarikakiibukearahbetis,lalubalikkanujungtelapakkaki


 

 

kearahsebaliknyasehinggaibumerasakanototbetisnyaberkontraksi.Lakukangerakaniniduaatautigakalisehari.

b.                         Bernafasdalam–dalam

 

Berbaring dan tekukkan kaki sedikit. Tempatkan kedua tangan ibu dibagian dada atas dan tarik nafas. Arahkan nafas ke arah tangan ibu,lalutekanlah dada saatibu menghembus nafas. Kemudian tarik nafas sedikitlebihdalam.Tempatkankeduatangandiatastulangrusuk,sehinggaibudapat merasakan paru –parumengembang,laluhembuskannafas sepertisebelumnya. Cobalah untuk bernafas lebih dalam sehingga mencapai perut .hal ini akan merangsang jaringan – jaringan disekitar bekas luka. Sanggahinsisiibu dengancaramenempatkan keduatangan secaralembut diatasdaerah tersebut. Kemudian, tarik dan hembuskan nafasyang lebih dalamlagibeberapakali.Ulangisebanyaktigaatauempatkali(Handiyani,2009).

c.       Duduktegak

 

Tekuklututdanmiringkesampin,putarkepalaibudangunakantangan-tanganibuuntukmembantudirinyakeposisiduduk.Saatmelakukan gerakan yang pertama, luka akan tertarik dan terasa sangat tidaknyaman,namunteruslahberusahadenganbantuanlengansamapaiibuberhasil duduk.Pertahankan posisi itu selamabeberapasaat.Kemudian,mulailahmemindahkanberattubuhketangan,sehinggaibudapatmenggoyangkan pinggul kearah belakang.Duduksetegakmungkin dantariknafasdalam–dalambeberapakali.Luruskantulang punggungdengan


 

 

caramengangkattulang–tulangrusuk.Gunakantanganibuuntukmenyanggainsisi. Cobalahbatuk 2 atau3 kali(Handiyani, 2009).

d.      Bangkitdaritempattidur

 

Gerakkan tubuh ke posisi duduk. Kemudian gerakkan kaki pelan –pelan kesisi tempat tidur. Gunakan tangan ibu untukmendorong kedepandanperlahanturunkantelapakkakikelantai.Tekanlahsebuahbantaldengan ketat diatas bekas luka ibu untuk menyangga. Kemudian cobalahbagianatastubuhibu.Cobalahmeluruskanseluruhtubuhlaluluruskankaki

– kakiibu(Aliahani, 2010).

 

e.                          Berjalan

 

Dengan bantal tetap tertekan diatas bekas luka, berjalanlah kedepan.Saat berjalan usahakan kepala tetap tegak, bernafas lewat mulut. Teruslahberjalanselamabeberapamenitsebelumkembaliketempattidur(Handiyani,2009).

f.       Berdiridanmeraih

 

Duduklahdibagiantepitempattidur,angkattubuhhinggaberdiri.Pertimbangkanlah untuk mengontraksikan otot – otot punggung agardadamengembang danmerenggang,cobalahuntukmengangkattubuh,mulai dari pinggang perlahan–lahan,melawan dorongan alamiahuntukmembungkuk,lemaskantubuhkedepanselamasatumenit(Handiyani,2009).

g.      Menarikperut


 

 

Berbaringlah ditempat tidur dan kontraksikan otot-otot dasar pelvis,dan cobalah untuk menarik perut. Perlahan – lahan letakkan kedua tangandiatas bekas luka dan berkontraksilah untuk menarik perut menjauhi tanganibu,lakukan5kalitarikandanlakukan2 kalisehari.

h.      Saat menyusui

 

Tarik perut sembari menyusui. Kontraksikan otot – otot perut selamabeberapadetiklalulemaskan.lakukan5sampai 10kalisetiapkaliibumenyusui(Alihani, 2010).

2.  Hari4–7

 

a.    Menekukpelvis

 

Kontraksikan abdomen dan tekan punggung bagian bawah ketempattidur. Jika dilakukan dengan benar pelvis akan menekuk. Lakukan 4 hingga8tekukkanselama2 detik.

b.    Meluncurkankaki

 

Berbaring dengan lutut ditekukdan bernafaslah secara normal. Laluluncurkan kaki diatas tempat tidur ,menjauhi tubuh .Serayamendorongtumit,ulurkankaki,sehinggaibuakanmerasakansedikitdenyutandisekitarinsisi.Lakuakan4 kalidoronganuntuk satukaki.

c.    Sentakanpinggul

 

Berbaringlahdiatastempattidur,tekukkankakikeatasdanrentangkan kaki yang satu lagi.Lakukan gerakan menunjuk ke arah jari –jari kaki. Dorong pinggul pada sisi yang sama dengan kaki yang tertekuk kearahbahu,lalulemaskan.Dorongkakimenjauhikakimenjauhitubuh


 

 

denganlurus.Lakuakn6hingga8pengulanganuntukmasing–masingtubuh.

d.   Menggulingkanlutut

 

Berbaring ditempat tidur, kemudian letakkan tangan disamping tubuhuntukmenjaga keseimbangan. Perlahan –lahan gerakkan kedua lutut kesatusisi.Gerakkanlututhinggabisamerasakantubuhikutberputar.Lakukan3kaliayunanlututkemasing-masingsisi.Akhiridenganmeluruskankaki.

e.    Posisijembatan

 

Berbaringlahdiatstempattidurdengankedualututtertekuk.Bentangkan kedua tangan ke bagian samping untuk keseimbangan. Tekantelapak kaki kebawahdan perlahan–lahan angkatpinggul dari tempattidur.Rasakan tulang tungging terangkat.Lakukan gerakan ini limakalisehari.

f.     Posisimerangkak

 

Perlahan – lahan angkat tubuh dengan bertopang kedua tangan dan kakidiatas tempt tidur. Saat ibu mempertahankan posisi merangkak tanpa merasatidaknyamansedikitpunibudapatmenambahbeberpagerakandalamrangkaian ini.Tekan tangan dan kaki di tempattidur dan cobalah untukmelakukan gerakan yang sama dengan sentakan pinggul, sehingga pinggulterdorong kearah bahu. Jika melakukan gerakan ini dengan benar, ibu akanmerasa seolah – olah menggoyang – goyangkan ekor. Lakukan gerakan ini 5kalisehari.


 

 

D.          PENYEMBUHANLUKA

 

Penyembuhanuka dimulai sejakterjadinya cidera pada tubuh,lukamemilikitepiberlawanan,misalnyalukaoperasi,sembuhdengancepatdenganintensipertamaatauprimer.Lukadalamdanmengangalebihlamapenyembuhanmelaluiintensisekunder.Ada4fasepenyembuhanluka,hemostasis,inflamasi,prolifeasi,maturasi(Johnson,2005).

Untuk mempercepat penyembuhan luka operasi sebaiknya dijaga agartidak terkena air. Untukitu penderita disarankan tidak mandi, cukup menyeka.Tidaksedikitpenderitakankeryangmenderitaluka–lukakarenaberbagaisebab:bekasoperasi,efekradiasi,terlalulamaberbaring,terjatuhataupertumbuhansel-selkankersamapaikeluarkulit.Sebagiandiantaranyamerupakan luka kronis yang tidak sembuh dlam waktu 14 hari.Supaya tidakmenimbulkan infeksi dan menjadi semakin parah,lukamemerlukan perawatankhusus(Ismail, 2008).

MenurutJohnson(2005)prosesfisiologipenyembuhanlukadapatdibagi

 

ke dalam3faseutama,yaitu:

 

a.    FaseInflamasi(0-3hari)

 

Jaringanyangrusakdanselyangmatimelepaskanhistaminedanmediatorlain,sehinggadapatmenyebabkan vasodilatsidaripembuluhdarahsekelilingmasihutuhsertameningkatkannyapenyediaandaerahtersebut, sehinggamenyebabkanmerah dan hangat. Permiabilitas kapilerdarah meningkat dan cairan yang kaya akan protein mengalir ke interstitialmenyebabkanoedemalocal.


 

 

b.    FaseDestruksi(1-6hari)

 

Pembersihan terhadap jaringan mati atau yang mengalami devitalisasidanbakteriolehpolimorfdanmakrofag.Polimorfmenelandanmenghancurkan bakteri.Tingkat aktivitas polimorf yang tinggi hidupnyasingkatsajadan penyembuhan dapat berjalan terus tanpa keberadaan seltersebut.

c.       FaseProliferasi(durasi3-24hari)

 

Fibrolasmemperbanyak diri dan membentuk jaringan-jaringan untuksel-selyangbermagrasi.Fibrolastmelakukansintesiskolagendanmukopolisakarida.

d.   FaseMaturasi(durasi24-365hari)

 

Dalam setiap cedera yang mengakibatkan hilangnya kulit, sel epitelpada pinggir luka dan sisa-sisafolikel membelah dan mulai berimigrasidiatasjaringanglanurasibaru.

1.    FaktoryangMempengaruhiPenyembuhan LukaSectioCaesarea

 

a.     Faktorluka

 

1.      KontaminasiLuka

 

Tehnikpembalutanyangtidakadekuat,bilaterlalukecilmemungkinkaninvasi dan kontaminasi bakteri jikaterlalu kencangdapatmengurangiSuplayoksigenyangmembawanutrisidanoksigen.

2.    Edema


 

 

Penurunansuplayoksigenmelaluigerakanmeningkattekananintersisialpadapembuluhdarah.HemoragiAkumulasidarahmenciptakanruangrugisel-selmatiyang harusdisingkirkan.

b.     FaktorUmum

 

1.    Usia

 

Makintua pasien,makinkuranglenturjaringan.

 

2.      Nutrisi

 

Padapenyembuhanlukakebutuhanlukaakannutrisimeningkatseiringdenganstressfisiologisyangmenyebabkandefisiensi protein,nutrisi yang kurang dapat menghambat sintesikolagendanterjadipenurunanfungsileokosit.

3.    Obesitas

 

Padapasienobesitasjaringanadiposebiasanyamengalamiavaskulersehinggamekanismepertahanan terhadapmikrobasangatlemahdanmengganggusuplaynutrisikearahluka,akibatnyapenyembuhanlukamenjadilambat.

4.    Medikasi

 

Padabeberapaobatdapatmempengaruhipenyembuhanluka,sepertisteroid, antikoagulan, antibioticspectrumluas.

c.       Faktor local

 

1.    Sifatinjuri

 

Kedalamanlukadanluasjaringanyangrusakmempengaruhipenyembuhan luka,bahkanbentukluka.


 

 

2.    Adanyainfeksi

 

Jika pada luka terdapat kuman pathogen penyebabinfeksi, makapenyembuhanlukamenjadilambat.

3.    Lingkungansetempat

 

Dengan adanya drainase pada luka. PH yang harusnya antara 7,0sampai 7,6menjadi berubahsehinggamempengaruhi penyembuhanluka. Selain itu, adanya tekanan pada area luka dapat mempengaruhisirkulasidaerahpadadaerahluka.

2.      IndikatorPemulihanPascaSectioCaesareadenganMobilisasidini

 

Padahari ketigasampai kelimasetelah operasi ibu diperbolehkanpulangkerumahapabilatidakterjadikomplikasi.Perkembangankesembuhan ibu pasca sectio carsarea dapat dilihat dari hari kehari. Harikedua setelah operasi ibu berusaha buang air kecil sendiri tanpa bantuankateter,danmelakukannyadikamarmandi dengandibantu suamiataukeluarga. Hari ketiga umumnya inu baru akan buang air besar, dimana saatawalsetelahpersalinanibumengalamisembelit.Padaharikeempatlochea padaibu pasca operasi normalnya 2x ganti doek/hari,   perubahanini menunjukkan bahwa rahim berkontraksi yaitu mengalami proses untukkembali ke kondisi dan ukuran yang norma l. Pada hari kelima fundus uteriberada pada pertengahan pusat simfisis dan hari ketujuh setelah operasilukabekassayatanmengering(Kasdu,2005).

3.    Perawatanluka


 

 

Lukainsisi diinspeksikansetiaphari,sehinggapembalutyangrelative ringan tampak banyakplestersangatmenguntungkan.Secaranormal jahitan kulit diangkat pada hari ke empat setelah pembedahan.Palinglambat padahari ketiga post partum pasien sudah dapat manditanpamembahayakanlukainsisi.

Perawatanpersalinansectiocaesareameliputiperawatanlukainsisi,diet,mobilisasi dini, aspekkontrol ulang, aktivitas seksual paskamelahirkan,daninvolusiuterus.Perawatanpertamaselesaioperasiadalah pembalutan luka dengan baik,sebelum penderitadipindahkandarikamaroperasi(Ismail, 2008).

Perawatan luka insisi diperiksa setiap hari dan jahitan kulit ataukelp diangkat pada hari ke empat setelah pembedahan. Pada hari ketigaportpartum,mandidenganpancurantidakmembahayakaninsisi.Jaringan subkutis yang tebal (lebih dari 3 cm) merupakan faktor resikountukinfeksilukaoperasi(Ismail,2008).

4.    Caramerawatbekassayatanoperasi

 

Menurut Kasdu (2002) merawat bekas sayatan biasanya benang operasiterserap secara otomatis. Beberapa cara merawat bekas sayatan operasi sebagaiberikut:

a.       Bagi ibu yang sudah bisa mandi tanpa diseka, sebaiknya mandi denganshower atau mandi bersiram, kalau ingin mandi bersiram, kalau inginmandidiBathupbersihkantempatmandisebelumdansetelahdigunakan.


 

 

b.      Setelah mandi segera keringkan bekas sayatan tersebut dengan handukyanglembut,kertas,tisuataukapas.

c.       Jangan memakai celana dalam yang pendek (jenis bikini) karena celanasepertiiniakanmenekanbekassayatansehinggaakanterasasakit.

d.      Kalaubekassayatanmenjadibengkakkemerahandanterasasakitsegera periksa ke dokter karena tanda-tanda ini menunjukkan terjadinyainfeksi.

5.    Pemberiancairan

 

Pasien dengan masalah perawatan kesehatan yang memerlukan intervensipembedahanbiasanyamenjalaniprosedurpembedahanyangmencakuppemberiananestesilocal,regionalatauumum.Perkembanganpreparatanastesik,akhir-akhir ini telah difokuskan pada obat-obatan kerja singkat danpemulihan yang lebih cepat. Anestesi secara umum sering dapat menimbulkanmualdanmuntahpadasaatdigunakan,yangkemudianmenimbulkankomplikasi yang serius dan bersifatfatal, sehingga perawatmenyampaikankepadapasienuntukberpuasasebelumoperasi.Halinidilakukanuntukmenghentikan semua asupan oral hingga 4 jam dan makanan padat antara 2sampai 6 jam sebelum operasi. Karena 24 jam pertama penderita puasa pascaoperasi,makapemberiancairanperiinfus,haruscukupbanyakdanmengandungelektrolityangdiperlukan,agarjanganterjadihipertermia,dehidrasi dan komplikasi pada organ-organ tubuh. Cairan tubuh yang diberikanbiasanyadektrosa5%gramfisioligisdan ringerlaktatsecarabergantian.Jumlahtetesantergantungpadakeadaandankebutuhan,biasanya20ntetes


 

 

permenit,jumlahcairanyangkeluarditampungdandiukur,halinidapatdipakaisebagaipedomanpemberiancairan(PerrydanPotter,2005).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

E.      PENGELUARANLOKHEA

 

Lokhea adalah cairan yang dikeluarkan uetrus melalui vagina dalam masanifas sifat lokhea alkalis,jumlah lebih banyak dari pengeluaran dan lendir waktumenstruasidanberbauanyir(cairaniniberasaldaritempatmelekatnyaplasenta).

Lokhea dibagidalambeberapa jenis(Soleha,2009):

 

a.       Lokhearubra

 

Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernikskaseosa,lanugodanmekoniumselama2haripascapersalinan.

b.      Lokheasanguinolenta

 

Berwarnamerahkuningberisidarahdanlendirharike3-7pasca

 

persalinan.

 

c.       Lokheaserosa

 

Bewarnakuning,cairantidakberdarahlagi,padaharike7-14haripasca

 

persalinan.

 

d.      Lokheaalba

 

Cairanputih,setelah2minggu.


 

 

e.       Lokheapurulenta

 

Terjadiinfeksi,keluarcairansepertinanahberbaubusuk

 

f.       Lochiostasis

 

Lokhea tidaklancar keluarnya, apabila pengeluaran lokhea lebih lama daripadayangdisebabkankemungkinanadanya:

a.       Tertinggalnyaplasentaatauselaputjaninkarenakontraksiuterusyangkurangbaik.

b.      Ibuyangtidakmenyusuianaknya,pengeluaranlokhearubralebihbanyak karenakontraksiuterusdengancepat.

c.       Infeksijalanlahir,membuatkontraksiuteruskurangbaiksehinggalebihlamamengeluarkanlokheadan lokheaberbauanyiratauamis.

Bila lokhea bernanah dan berbau busuk, disertai nyeri perut bagian bawahkemungkinan diagnosisnya adalah metrisis. Metritis adalah infeksi uterus setelahpersalinanyangmerupakansalahsatupenyebabtersebarkematianibu.Bilapengobatanterlambatataukurangadekuatdapatmenjadiabsebpelvik,peritonitis,syokseptik(Soleha, 2009).

F.       HUBUNGAN  MOBILISASIDINIDENGAN                                                                                      PROSESPERCEPATANPENYEMBUHANPOSTPARTUM

Menurut Kasdu, 2005 mobilisasi akan membantu memperoleh kekuatan,mempercepat kesembuhan postpartum SCdan memudahkan kerjausus besarsertakandungkemih.

Denganadanyamobilisasi secaralangsung berdampakpada akselerasiprosespenyembuhanpostpartumhasilpenulisanyangdilakukanolehJensen


 

 

Situmarong (2010) menyebutkan bahwa ibu post sectio caesarea yang melakukanmobilisasidinidapatmempercepatprosespenyembuhanluka.

Mobilisasi dinidilakukanolehibupostsectio,baikyangmengalamipersalinan normal maupun persalinan dengan tindakan dan mempunyai variasitergantungpadakeadaanumum,jenispersalinanatautindakanpersalinan.Adapunmanfaatdarimobilisasidiniantaralaindapatmempercepatprosespengeluaran lokheadanmembantuprosespenyembuhanluka(Manuaba,2003).

Bobak(2004),menjelaskanmobilisasidinisangatbermanfaatuntukmelancarkan sirkulasi, trombosit. Sebagian besar ibu pasca Sectio Caesarea dapatmelakukanmobilisasidinisetelahefek-efekobat-obatanyangdiberisaatmelahirkan telah hilang aktifitas tersebut sangat berguna bagi semua s istem tubuhparu terutamabagi fundususus,kandung kemih,sirkulasi dan paru-paru.Haltersebutjugamembantumencegahpembekuan(trombosit)padapembuluh.Banyakmanfaatmelakukanmobilisasi diniyangtelahdikonfirmasikanolehsejumlah penulis, para wanita, menyatakan bahwa mereka merasa lebih baik dankuatsetelahmelakukanmobilisasidinidankomplikasikandungkemihdankonstifasijarangterjadi(Farrer,2000).

Menurutpenelitianyang dilakukan oleh Mulyani(2007)denganjudulhubunganmobilisasi dinipadaibu postSC(Sectiocaesarea)dengan prosespenyembuhan luka operasi diruang kebidanan Rsudam provinsi lampung denganhasil penelitian tidak adahubungan secara statistik antaramobilisasi dini postoperasidenganpenyembuhanluka(p< 0,05).


 

 

 

 

 

 

 

BABIII

 

KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI PENELITIAN

 

 

 

 

A.     Kerangka Konsep

 

MenurutKasdu,2005mobilisasidiniakanmembantumemperolehkekuatan, mempercepat kesembuhan postpartum SCdan memudahkan kerja ususbesar serta kandung kemih dan adapun manfaat dari mobilisasi dini antara laindapatmempercepatproseespengeluaranlocheadanmembantuprosespenyembuhanluka(Manuaba,2003).Dariteoritersebutpenelitimembuatkerangkakonsep sebagaiberikut:

 

 

VariabelIndependen

 

 

 

VariabelDependen

 

 

 

Text Box: Mobilisasi Dini PadaIbuPostPartumSC Text Box: PercepatanPemulihanpostpartumSC
-	Penyembuhanluka
-	Involusiuterus
-	Lokhea

 

 



 

B.           DefenisiOperasional

 

TabelDefenisiOperasional

 

 

No

 

Variabel

Definisi

 

Oprasional

 

AlatUkur

 

CaraUkur

Hasil

 

Ukur

Skala

 

Ukur

VariabelDepend

 

1

Percepatan

Proses

Lembaran

Mengobservasi

a.

aik

b.

urang

Baik

Ordinal

 

 

Pemulihan

 

pemulihan

Observasi

 

dengancara:

 

 

postpartum

pascabersalin

 

-Baik,bilaluka

 

 

 

SC

 

meliputi:

 

sembuh.

 

 

 

 

 

-involusiuterus

 

 

 

Penyembuhan

 

baik.

 

 

 

luka,involusi

 

-locheanormal

 

 

 

uterusdan

 

padaharike6

pospartum(x≥

 

 

 

pengeluaran

 

)

 

 

 

lochea

 

-tidakbaikbilalukatidak

 

 

 

 

 

sembuh.

 

 

 

 

 

-involusiuterus

 

 

 

 

 

tidakbaik.

 

 

 

 

 

-locheatidak

 

 

 

 

 

normalpadahari

 

 

 

 

 

ke6postpartum.

 

 

 

 

 

(x<7,4).

 

VariabelIndependen


 

 

 

2

Mobilisasi

Dini

Suatugerakan

yang dilakukanibusetelah

Lembaran

 

Observasi

Mengobservasi

 

dengancara:

 

a.

aikjika.

x≥5

 

 

 

b.

idak baikjika,

x<

c.

 

d.

aikurang

Baik

Ordinal

 

 

sectiocaesarea

 

 

 

 

 

 

dalam6jampost

 

 

 

 

 

 

sectio

 

 

 

 

 

 

C.     HipotesisPenulisan

 

Ada hubungan antara mobilisasi dini denganpercepatanpemulihanibupostpartum denganSC (Sectio Caesarea) di ruang Kebidan Rumah Sakit UmumDaerahdr.zainolAbidinBandaAcehtahun2013.

D.          CaraPengukuranVariabel

 

Carapengukuranvariabelpenelitianiniadalahdengancara:

 

1.      LukaOperasi

 

Untukmengetahuipenyembuhanlukapenelitimembuatcekhlistberjumlah 4soal untuksetiappertanyaan kriteriapenilaian sebagaiberikut:

a.       Baik:Bila(lukasembuhharike6postpartum)

 

b.      Kurang Baik:Bila(lukatidaksembuh harike 6postpartum)

 

2.      MobilisasiDini


 

 

Untukmengetahuimobilisasi,penelitimembuatcekhlistberjumlah9soal,untuksetiapkriteriapenilaiansebagaiberikut:

a.       Baik:Bila(x≥          )

 

 

b.      Kurangbaik:Bila(x<        )

 

 

3.      InvolusiUterus

 

Untukmengetahuiinvolusiuterus,penelitimembuatcekhlisberjumlah3soal,untuksetiapkriteriapenilaiansebagaiberikut:

a.       Baik:Bila(involusiuterusbaik).

 

b.      KurangBaik:Bila(involusiuterustidakbaik)

 

4.      Lochea

 

Untukmengetahui lochea, peneliti membuat cekhlist berjumlah 3soaluntuksetiapkriteriapeniliannyasebagaiberikut:

a.    Baik:Bila(Locheanormalharike6 postpartum)

 

b.    KurangBaik:Bila(Locheatidaknormalharike6 postpartum)


 

 

E.JenisPenelitian

 

Penelitianinibersifatanalitikdengandesainpendekatancrosssectional,yaitu untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini pada ibu post partumdenganSC(SectioCaesarea)terhadappercepatanpemulihanpostpartumdiRSUDZABandaAcehtahun2013.

A.PopulasidanSampel

 

1.         Populasi

 

Populasidalampenelitianadalahseluruhibupostpartumdengantindakan

 

SCdiRuangKebidananRSUDZABandaAcehsebanyak.

 

2.         Sampel

 

MenurutNotoatmodjo(2002)sampeladalahbagianyangdiambildarikeseluruhan objekyang diteliti dan dianggapmewakili seluruh populasi.DalampengambilansampelpenelitimenunakanmetodeAccisidentalsampling yaitu sampel penelitian diambil secara kebetulan atau yang beradapadasaatpenelitiansebanyak 38 orang..

B.               TempatPenelitian

 

1.      Tempat penelitian

2.      Waktu penelitian

 

 

C.     Instrument Penelitian

 

Instrumentyangdilakukanuntukmendukungpenelitianiniadalahkuesionerterdirisoalyaitu9soaltentangmobilisasidini,4soaltentangpenyembuhan luka, 3 soal tentang involusiuterus dan 3 soal tentang lokhea,berbentuk cheklistdenganskor1 bilayadan0bilatidak.

D.     PengumpulanData

 

1.    DataPrimer

 

Dataprimer diperoleh langsung dilokasi penelitianmengenai hubunganmobilisasi dini padaibu post partum SCterhadap penyembuhan lukayangdiperolehlangsungmelalui angket dengan responden denganmenggunakankuesioner.

2.    Datasekunder

 

Datasekunderdiperoleh dari bidan yang bertugasdi ruang Kebidanan/bedah danberbagairevisidari bukuperustakaanyangberhubungandenganpenelitian ini.

E.               PengolahanDatadanAnalisisData

 

1.    Pengolahandata

 

Dalamprosespengolahandataterdapatlangkah–langkahyangharusditempuh,diantaranya(Hidayat, 2009).

 

a.      Editing

 

Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh ataudikumpulkan.

b.      Coding

 

Adalahmerupakan kegiatan pemberian kodenumerik(angka)terhadapdatayangterdiriatasbeberapakategori.

c.       Transfering

 

Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut –turut dari respondenpertamasampairespondenterakhiruntuk dimasukkankedalamtabel.

d.      Tabulating

 

Yaitudatayangdiperolehdarihasilkuesioneryangtelahdiolahdandipindahkan kedalam tabel untuk masing – masing tabel dan untuk masing –masingvariabel.

A.                   TeknisAnalisisData

 

1.      AnalisaUnivariat

 

Analisaunivariat adalah analisayang digunakan dengan menjabarkansecara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti, baik variabel dependenmaupunindependen.Data dikumpulkan dalam bentukkuesioner,jawabantersebut diberi skor nilai, kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuktabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase, dengan rumus(Budiarto,2002).

Perhitunganpersentasetiapkategoridilakukanrumussebagaiberikut:


 

 

 

 

 

Keterangan :P=Angka Persentase

 

f=Frekuensiyangdicaripersentasinyan= Jumlah seluruhresponden

2.      AnalisaBivariat

 

 

 

Analisabivariatmerupakananalisahasildarivariabelbebasdidugamempunyaihubungandenganvariabelterikat.Analisayangdigunakanadalahhasiltabulasisilang.Untukmengujihipotesadilakukananalisastatistik dengan uji Chi – square test (x) pada tingkat kemaknaan 95% ( p.Value < 0,05). Sehingga dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermaknasecara statistik, dengan menggunakan program khusus SPSSfor windows.Melalui perhitungan Chis – Square selanjutnya ditarik suatu kesimpulan, bilanilai P lebih kecil dari nilai α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yangmenunjukkan ada hubungan bermakna antara variabel terikat dengan variabelbebas.

 

 

PerhitunganyangdigunakanpadaujiChi–SquareuntukProgramkomputerisasisepertiprogramSPSSadalahsebagaiberikut(Hartono,2005):

1.      Bilapadatabelcontingensy 2x2dijumpainilai e(harapan)kurang dari5,makaujiyangdigunakanadalahfisheraxacttes.


 

 

2.      Bila pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e(harapan)kurangdari5,makahasilujiyangdigunakan adalahcontiutycorrection.

3.      Bila pada tabel 2x2masih juga terdapat frekuensi(harapan) e kurang dari5, maka dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yate’s correctioncontinu.

4.      Padaujichi-squarehanyadigunakanuntukmengetahui adatidaknyahubungantigavariabel.


 

 

 

Tidak ada komentar: