HUBUNGAN TINGKAT MOBILISASI DINI PADA IBU POST
PARTUM DENGAN SC (SECTIOCAESAREA) TERHADAP
PROSES PERCEPATAN PEMULIHAN POSTPARTUM
DOSEN:
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
A. LatarBelakang............................................................................... 1
B. RumusanMasalah.......................................................................... 5
C. TujuanPenelitian............................................................................ 6
D. ManfaatPenelitian......................................................................... 6
BABIITINJAUANPUSTAKA............................................................................ 8
A. Postpartum.................................................................................... 8
B. SectionCaesarea............................................................................ 14
C. MobilisasiDini............................................................................... 16
D. PenyembuhanLuka........................................................................ 24
E. PengeluaranLochea........................................................................ 31
F. Hubungan Mobilisasi Dini Dengan Proses Percepatan
PenyembuhanPostpartum 32
BABIIIKERANGKAKONSEP DAN METODOLOGI PENELITIAN........ 34
A. KerangkaKonsepPenelitian........................................................... 34
B. DefenisiOperasional...................................................................... 35
C. HipotesisPenelitian......................................................................... 36
D. CaraPengukuranVariabel............................................................... 36
E. JenisPenelitian............................................................................... 38
F. PopulasidanSampel........................................................................ 38
G.TempatdanWaktuPenelitian........................................................... 38
H.InstrumentPenelitian...................................................................... 39
PengumpulanData................................................................................................... 39
PengolahandanAnalisaData.................................................................................... 39
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalammembantujalannyapenyembuhanibupascasecsiocaesariadisarankanuntukmelakukanmobilisasidini.tetapipadaibuyangyangmengalami
seksio caesaria, disarankan untuk melakukan mobolisasi dini.
Tetapi,padaibuyangmengalamiseksiocaesariarasanyasulituntukmelaksanakanmobilisasi
karenaibumerasaletihdan sakit.Salah satu penyebabnyaadalahketidaktahuan pasien
mengenai mobilisasi dini. Untuk itu diperlukan
pendidikankesehatantentangmobilisasidinipascaoperasiseksiocaesariasehinggapelaksanaanmobilisasi
dinilebihmaksimaldilakukan.Sebenarnyaibuyangmengalami seksio caesaria mengerti
dalam pelaksanaan mobilissasi dini, namunibu
tidakmengertiapamanfaatdilakukanmobilisasidini(Suriniah, 2004 ).
MenurutWHOmemperkirakanbahwaangkapersalinan
dengan sectiocaesarea sekitar 10%
sampai 15% dari semua proses persalinan di negara- negaraberkembang
dibandingkan dengan 20% di Britania Raya dan 23% di
AmerikaSerikat,Kanada2003memilikiangka21%.
DiIndonesiasendiri,persentasesectiocaesarea5%.Dirumahsakitpemerintah
rata-rata 11%, sementara di Rumah Sakit Swasta bisa lebih dari
30%(Anonymous,2007).
Angka kejadian sectio caesarea di
indonesia menurut data survey
nasionaltahun2007adalah927.000dari4.039.000persalinanatausekitar22,8%.(Anonymous,2007).Darihasilpenelitianyang
dilakukan
di dapatkan
informasi dari 10 orang ibubersalin dengan operasi sectio caesareamengatakan
bahwasangat takut untukmelakukanmobilisasidini
pascaoperasisectiocaesarea.Halini disebabkankarena ibu merasa sangat sakit saa
sakit efek dari anastesi telah hilang sehinggatidak mampu untuk melakukan
mobilisasi dini dan khawatir jahitan luka bekasoperasi akan merengang atau
terbuka, sehingga menyebabkan terjadi ruam ataulecet pada bagian punggung
bagian bawah, kekuatan atau penegangan o tot-ototseluruh tubuh, pusing dan
susah bernafas, juga susah buang air besarmaupunberkemihsertabengkak
padatunggakaikaki.
Tindakanoperasiakanmengakibatkanpenurunangangguanterhadap
mobilisasi pasien. O leh karena itu mobilisasi merupakan
kegiatan yang pentingpadaperiodepostoperasi
secsiountukmencegahkomplikasi.Kemampuanpasien untuk bergerak dan berjalan pada
post operasi akan menentukan
kegiatanyangharusdilaksanakanuntukmemberikesempatanpadapergerakanyangmaksimal.Bergerakdan
beraktifitasdiatastempattidurmenbantumencegahkomplikasipadasistempernafasan,kardiovaskular,mencegahdekubitus,merangsangperistalticususdan mengurangirasanyeri(Kasdu,
2005).
Dewasa ini semakin banyak dokter dan
tenaga medis yang menganjurkanpasien yang baru melahirkan dengan operasi agar
segera menggerakkan tubuhnya.Dokter kandungan menganjurkan pasien yang
mengalami operasi caesar untuktidak berdiam
diri ditempat tidur tetapi harus menggerakkan badan atau mobilisasi(Kasdu,
2005).
Mobilisasisegerasecarabertahapsangatbergunauntukprosespenyembuhan
luka dan mencegah terjadinya infeksi serta trombosis vena.
Bilaterlaludinimelakukanmobilisasidapatmempengaruhipenyembuhanlukaoperasi. Jadi
mobilisasi secara teratur dan bertahap yang diikuti dengan
latihanadalahhalyangpalingdianjurkan(Roper,2005).
Proses penyembuhan luka akan melalui
beberapa tahapan yaitu
inflamasi,proliferasi,fibroblastikdanmaturasi(Johnson,2005).
Kesembuhanlukaoperasisangatdipengaruhioleh
suplaioksigen
dannutrisikedalamjaringan,Oksigenyangberikatandenganmolekulproteinhemoglobin
diedarkan kejaringan dan sel-seltubuhmelaluisistem
peredarandarah.Oksigeniniberfungsiselainuntukoksidasibiologijugaoksigenasijaringan(Johnson,
2005).
Secara klinisluka sudah
tidakmenunjukkan tanda edema, hangat padakulit, oedema dan rasa sakit (fase
inflamasi) setelah hari ke-3 atau ke-4. Sehinggadalam perawatan normal ibu post
partum akan lebih aman pulang setelah hari ke-4atau ke-5. Akan tetapi secara
teori luka harus di observasi sampai 7 hari setelahoperasi. Dimana penyembuhan
luka fase pembentukan kolagen dimulai denganditandaimenyatunyajaringankulit(Johnson,
2005).
Tanggung jawab atas kesehatan diri
sendiri, termasuk juga harus
dapatmencapaitingkatkemandirianmaksimal,dalamhaliniadalahmelakukanmobilisasi
yang sesuai dengan kondisi pasien. Mobilisasi dini bermanfaat
untukmempertahankan fisik secara optimal , maka sistem saraf, otot dan skeletal
harustetaputuhdanberfungsidenganbaik(Potter, Perry,2005).
Menurut sepengetahuan
penulis,penelitian tentang pascapartum sudahpernah dilakukan oleh penelitian
sebelumnya yaitu Harfa Aini pada bulan juni-julitahun 2012 dengan judul
Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu postpartum SectioCaesarea(SC) Dengan Proses
Penyembuhan Luka Operasi Di Ruang KebidananRumah Sakit Tingkat III Iskandar
Muda Kesdam Tahun 2012, peneliti mengukurperbedaan waktu kesembuhan
antaramobilisasi dini lambat pada pasien
pascasectiocaesarea.Hasilpenelitiandidapatkanpadamobilisasidiniwaktukesembuhanlukacepat320rang(78,0%)dan
kesembuhanlambat9orang(22,0%), sementaramobilisasi cepatnya 24 orang (58,5%)
dan mobilisasi dinilambat 17orang (41,5%).Dan pada tanggal
23Agustus-10September 2012penelitian tentang post partum juga pernah diteliti
oleh Nova Desi Sari denganjudul Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengerahui
Mobilisasi Dini Pada IbuPostpartumSectioCaesareadiRumahSakitUmumDaerahSigli,penelitimengukur
respon melakukan mobilisasi dini berada pada katagori cukup yaitu 17responden
(54,8%) dan minoritas berada pada katagori kurang yaitu 5 responden(16,1%).Dan
mayoritas mendapatkanimformasi tentang mobilisasi dini pascasectio caesarea
yaitu sebanyak 27 responden (87,1%), sedangkan yang minoritastidakmendapatkanimformasiyaitusebanyak 4
responden(12,9%).
Dari hasil survey data awal yang
dilakukan di RSUDZA Banda Aceh,diperoleh data padatahun 2012 pasien post Secti
Caesarea (SC)yang
dirawatdiruangkebidangsebanyak145orang.DanpadabulanOktoberada37ibupostpartum
Sc, bulan November 50 orang ibu postpartum sc dan bulan
Desemberada58ibupostpartumsc.Dari10orangibupostpartumhanya3orangyang
melakukan mobilisasi dini sedangkan 7 orang lainnya
tidak melakukan mobilisasidinidenganalasantakut.
Hanyasebagianbesaribu-
ibu post partum Sectiocaesareamelakukanmobilisasi dini
setelah 6-24 jam pasca operasi,ibu yang tidakmau melakukanmobilisasi diniyang
disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranyaibu
merasanyeriapabiladigerakkan,danibumengatakantakutjahitannyaterlepas,seharussnyaibu- ibu post sectio caesareaharus
bergerak karena akan mencegahtrombosisatautromboembolidankekuatanotot-ototsendisehinggajugamenguranginyeri,menjaminkelancaran
peredarandarahdanmengembalikankerja
fisiologis yang pada akhirnya akan mempercepat penyembuhan
(Kusmawan,2008).
Berdasarkanfenomenatersebutdanpentingnyamobilisasidiniuntukpenyembuhanlukapost
sectiocaesareadan pemulihan kesehatanibu.Alasanpeneliti memilih judul tentang
“Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu PostpartumDengan SC(Secti Caesarea)
TerhadapProses Percepatan Pemulihan Postpartum Karena peneliti ingin
mengetahuiapakahadahubunganantarmobilisasidinidenganpercepatanpemulihanpostpartum
daninginmengetahui efekdaninginmengetahui efekdari
tidakmelakukanmobilisasidini.
B.
RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakaperumusanmasalahyangdiangkatadalah“Bagaimanakah
HubunganMobilisasiDiniPadaIbuPostPartum
DenganSC (Sectio Caesarea)
Terhadap proses PercepatanPemulihan
Postpartum
?”.
C.
TujuanPenelitian
1. TujuanUmum
Untukmengetahuihubunganmobilisasi dini padaibu
postpartum dengansectio caesaria (SC) terhadap percepatan pemulihan postpartum
SC(SectioCaesarea)
2. TujuanKhusus
a.
Untuk mengetahuimobilisasidini padaibupostpartumSC
b.
UntukmengetahuiprosespenyembuhanibupostpartumSC(SectioCaesarea
D.
ManfaatPenelitian
Daripenelitianyangdilakukandiharapkandapatmemberikanmanfaatbagisemuapihakyangterkait,antaralain:
1. Bagipeneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman,
ilmu terbaru,kemampuanskilldalammelakukanpenelitiankaryatulisilmiah.
2. Bagiinstitusipendidikan
Untuk menambah literature atau bacaan di perpustakaan
sebagai bahan kajiandan menambah informasi yang berkaitan dengan mobilisasi
dini pada ibu postpartumSC(Sectio Caesarea).
3. Bagipetugaskesehatan
Sebagai bahan informasi dan memacu petugas kesehatan
untukmemberikanimformasibagi bidan tentang
penatalaksanaanmobilisasidinidanmanfaatmobilisasidiniterhadap
penyembuhanpasienpascasectioncaesarea.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah kelahiran plasenta dan
berakhirketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masanifas(puerperium)dimulai
sejak2jam setelahlahirnyaplasentasampai dengan 6minggu(42hari)setelah itu(Vivian,2011).
Masa
nifas adalah 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai 6
minggu berikutnya.Waktu yang tepat disebut postpartumadalah 2-6 jam, 2 jam sampai
6 hari, 2 jamsampai
6minggu(bolehjugadisebut6jam,6hari,dan6minggu)pascamelahirkan(Ahmad, 2012).
2.
TujuanAsuhanMasaNifas
Mendeteksi adanya perdarahan masa
njfas. Tujuan perawatan masa nifas adalahuntukmenghindarkan/mendeteksi
adanyakemungkinan perdarahan postpartumdan
infeksi. O leh karena penolong persalinan sebaiknya tetap
waspada,sekurang-kurangnyasatujampostpartumuntukmengatasikemungkinanTerjadinyakomlikasi
persalinan. Umumnya wanita sangat lemah setelah melahirkan,
terlebihbilapartusberlangsunglama(Vivian,2011).
Menjagakesehtanibudanbayinya.Baikfisikmaupunpsikologisharusdiberikanolehpenolongpersalinan.Ibidianjurkanuntukmenjagakebersihan
seluruh tubuh. Bidan mengajarkan kepada ibu bersalin
bagaimana membersihkandaerah kelamin dengan sabun dan air. Melaksanakan skiring
secara komprehensifdengan mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila
terjadi komplikasi padaibu maupun bayinya. Seorang bidan bertugas untuk
melakukan pengawasan kalaIVyangmeliputi pemerilsaanplasenta,pengawasanTFU,konsistensi
rahim,keadaan umum. Bila ada masalah maka harus melakukan tindakan sesuai
standarpelayanan(Vivian, 2011).
3. PerandanTanggungJawabBidanPadaMasaNifas
Bidan memiliki peranan yang sangat
penting dalam pemberian asuhan postpartum.Adapunperandantanggung
jawabdalammasanifasantaralain:
1.
Memberikandukungansecaraberkesinambunganselamamasanifassesuai
dengankebutuhanibuuntukmengurangi keteganganfisikdanpsikologisselamamasanifas.
2.
Sebagaipromotorhubunganantaraibudanbayisertakeluarga.
3.
Mendorongibuuntukmenyusuibayinyadenganmeningkatkanrasanyaman.
4.
Membuat kebijakan, perencana
program kesehatan yang berkaitan ibu dananakdanmampumelakukankegiatanadministrasi.
5.
Mendeteksikomplikasidanperlunyarujukan.
6.
Memberikankonselinguntukibudankeluarganyamengenaicaramencegah
perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yangbaik,sertamempraktekkankebersihanyangaman.
7.
Melakukanmanajemenasuhandengancaramengumpulkandata,menetapkan
diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untukmempercepat proses
pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhikebutuhan
ibudanbayiselamapriodenifas.
8. Memberikanasuhansecaraprofessional(Vivian,2011).
Tahapan–tahapanmasanifasadalahsebagaiberikut:
a)
Puerperium
dini yaitu kepulihan dimanaibu telah diperbolehkan
berdiridanberjalan.
b)
Puerperiumintermedialyaitukepulihanmenyeluruh
alat-alatgenetaliayanglamanya6-8minggu.
c)
Remote
puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehatsempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan
mempunyaikomplikasi(Vivian, 2011).
4.
PerubahanFisiologiDanPsikologiPostPartum
a.
PerubahanFisiologi
1. InvolusiUterus
Uterussecaraberangsur-angsurmenjadikecil(involusi)sehinggaakhirnya
kembali seperti sebelumhamil.ototuterus berkontraksi segerapada post
partum.pembuluh-pembuluh darahyang berada diantara otot-otot uterus akan
terjepit. Prosesini akan menghentikan perdarahan
setelahplasentalahir(Vivian,2011).
Table:tinggifundusuteridanberatuterusmenurutmasainvolusi(Saleha, 2009)
Involusi |
TinggiFundusUteri |
BeratUterus |
Bayilahir |
SetinggiPusat |
1000gram |
Plasenta lahir1minggu 2minggu 6minggu 8minggu |
2 jari dibawah pusatPertengahan pusat
simpisisTidakterabadiatassimpisisBertambahkecil Sebesarnormal |
750gram 500gram 350gram 50gram 30gram |
2.
Servik
Segera setelah berakhirnya
kala TU, serviks menjadi sangat lembek, kenur,dan
terkulai. Serviks tersebut bisa melepuh dan lecet, terutama dibagiananterior.
Serviks akan terlihat padat yang mencerminkan vaskularitasnyayang tinggi, lubang
serviks lamban laun mengecil, beberapa hari
setelahpersalinandiriretakkarenarobekandalampersalinan.Ronggaleherserviks
bagian luar akan membentuk seperti keadaan sebelum hamil
padasaat4minggupospartum(Saleha, 2009).
Perubahan –perubahanyangterdapat padaserviksetelah post
partumbentukservikagakmengangaseperticorong.Bentukinidisebabkancorpus uterus
yang dapat mengadakan kontraksi sedangkan servik
tidakberkontraksi,sehinggapadaperbatasanantaracorpusdanservikuteri
terbentuksemacam cincin. Warnaservik merah kehitaman karena penuhpembuluh darah dan konsisitensinya lunak,
segera setelah janin dilahirkan,tangan pemeriksa masih dapat dimasukkan kedalam
kavum uteri, setelah 2jam hanya dapat dimasukkan 2-3 jari, dan setelah 1 minggu
hanya dapatdimasukkan 1 jari kedalam kavum uteri. Halini baik diperhatikan
dalammenanganikalaIII(uri)(Soleha,
2009).
3. Payudara(Mamae)
Pada semua wanita yang telah
melahirkan proses laktasi terjadi secaraalami. Laktasi adalah proses
pembentukan dan pengeluaran ASI. Fisiologilaktasi itu sedangkan prolaktin
meningkat. Hisapanbayi pada puting susumemacu ataumerangsang sendiri adalah
padasaat persalinan
hormoneestrogendanprogesteronmenurunkelenjarhipofiseanterioruntukmempruduksi
ataumelepaskan proklatin sehinggaterjadi sekreksi ASI.Pada wanita menyusui
involusi menjadi lebih efesien, yang
kemungkinanberkaitandenganpeningkatanaliranoksitosin(meningkatkontraksi,retraksi,seratototuterus).Haliniberartibahwainvolusiakanberlangsung
lebih lambat bilauterustidak dapatmelakukan kontraksi,retaksi secara efektif.
Ini dapat terjadi setelah sectio caesarea, uterus robekatausisaproduk
konsepsi(Johnson, 2005).
b. PerubahanPsikologis
1. Fasetakinginatautahaptergantungan
Terja
di pada hari 1-2 post partum, perhatian ibu terhadap
kebutuhan dirinya,
pasifdantergantung.Ibutidakmenginginkankontakdenganbayinyabukanberarti
tidakmemperhatikan.Dalam fase ini yang diperlukanibu
adalahinformasitentangbayinya,bukancaramerawatbayi.
2. FaseTakingHold
Fase ini berlangsung sampai kira-kira
10 hari. Ibu berusaha mandiridan berinisiatif, perhatian terhadap dirinya
mengatasi tubuhnya,misalnyakelancaran miksi dan defikasi,melakukan aktefitas
duduk,jalan,belajartentang perawatan diri dan bayinya,timbul kurang percaya
diri sehinggamudah mengatakan tidak
mampu melakukan perawatan. Pada saat ini sangatdibutuhkan sistem pendukung
terutama bagi bagi ibu muda atau primiparakarenapadaphaseiniseiring
denganterjadinyapostpartumblues.
3.
FaselettingGoatausalingketergantungan
Dimulaisekarangmingguke5-6pascakelahiran.Tubuhibutelahsembuh,
secara fisik ibu mampun menerima tanggung jawab normal
dantidaklagimenerimaperansakit.Kegiatanseksualnyatelahdilakukankembali(Soleha,
2009).
5.
Tanda–TandaBahayaPadaMasa
Setelahpersalinanterjadibeberapaperubahanpentingdiantaranyamakinmeningkatnya
pembentukkan urinuntukmengurangi hemodilusi
darah,terjadipenyerapanbeberapabahantertentumelaluipembuluhdarahvenasehinggaterjadipeningkatansuhubadansekitar0,5oCyangbukanmerupakankeadaan
patologisataumenyimpangpadaharipertama.Perlukaankarenapersalinanmerupakantempatmasuknyakumankedalamtubuh,sehinggamenimbulkaninfeksi
pada kala nifas. Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semuaalat
genitalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnyasuhu
badan melebihi 38oCtanpamenghitung hari pertama dan
berturut-turutselamaduahari(Enkin, 2005).
Gambaranklinisinfeksiumumdapatdalambentuk:
1. InfeksiLokal
Pembengkakan luka episiotomi, terjadi penanahan,
perubahan warna lokal,pengeluaran lochia bercampur
nanah, mobilisasi terbatas karena rasa nyeri,temperaturbadandapatmeningkat.
2.
InfeksiGeneral
Tampak sakit dan lemah, temperatur meningkat diatas 39 oC,
tekanan darahdapat menurun dan nadi meningkat, pernapasan dapat meningkat dan
napasterasa sesak, kesadaran gelisah sampai menurun dan koma, terjadi gangguaninvolusiuterus,lochia:berbau,bernanahsertakotor.
B.
SECTIOCAESARIA
1.
Pengertian
Sectio caesaria adalah suatu persalinan
buatan dimana janin dilahirkan melaluiinsisi pada dinding perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam keadaanutuh serta berat janin diatas 500 gram.
Bobak (2004) menjelaskan bahwa sectiocaesarea merupakan suatu tindakan
pembedahan untuk melahirkan janin
dengankelahiranjaninmelaluiinsisitransabdomenataumembukadindingperut(laparatomi)
dan dinding uterus ( histerektomi). Persalinan sectio caesaria adalahpersalinan
melalui sayatan pada dinding abdomen dan uterus yang masih utuhdengan berat
janin > 1. 000 gr atau umur kehamilan > 28 minggu (Winknjosasto,2005).
2. KeuntungandanKerugianSectioCaesaria
Sebelum keputusan untuk melakukan
tindakan sectio caesaria diambil,
harusdipertimbangkan secara teliti dengan resiko yang mungkin terjadi.
Pertimbangantersebut harus berdasarkan penilaian pra bedah secaralengkapyang
mengacupada syarat – syarat pembedahan dan pembiusan dalam menghadapi kasus
gawatdarurat(Saifuddin, 2009).
Tindakansectiocaesariamemangmemilikikeuntungandnkerugian.Keuntungannya diantara lain adalah proses
melahirkan memakai waktu yang lebihsingkat,rasasakitminimal,dan tidakmengganggu
ataumelukaijalanlahir.Sedangkankerugiantindakaninidapatmenimpabaikibuataubayiyangdikandungnya.
a.
Kerugian yangdapatmenimpaibuantaralain:
1. Resikokematianempatkalilebihbesardibandingpersalinannormal.
2. Darahyangdikeluarkandua
kalilipatdibandingpersalinannormal.
3. Rasanyeridanpenyembuhanlukapascaoperasilebihlamadibandingkanpersalinannormal.
4. Jahitan bekas operasi beresiko terkena
infeksi sebab jahitan itu berlapis- lapisdanproseskeringnyabisatidakmerata.
5. Perlekatanorganbagiandalamkarenanodadarah
tidak bersih.
6. Kehamilandibatasiduatahunsetelahoperasi.
7. Harusdicaesarialagisaatmelahirkankeduadan seterusnya.
8. Pembuluhdarahdankandungkemihbisatersayatpisaubedah.
9. Airketuban masukpembuluh darahyangbisamengakibatkan
10. kematianmendadaksaatmencapaiparu–parudanjantung(Sunaryo,2008).
b.
Sedangkankerugian yangdapatmenimpabayiantaralain :
1.
Resiko kematian 2 – 3 kali lebih
besar dibandingkan dengan bayi yanglahirmelaluiprosespersalinanbiasa.
2.
Cenderung mengalami sesaknafas
karena cairan dalam paru –parunyatidakkeluar. Pada bayi yang lahir normal,
cairan itu keluar saat terjaditekanan.
3.
Seringmengantukkarenaobat
penangkalnyeri yang diberikan kepadasang ibujugmengenaibayi.(Widjarnako,2008 ).
C.
MOBILISASIDINI
1. Pengertian
Mobilisasi dini adalah suatu
pergerakan dan posisiyang akan melakukanaktifitasataukegiatan.Mobilisasimerupakankemampuanseseoranguntukbergerak
dengan bebas dan merupakan faktor yang menonjol dalam
mempercepatpemulihanpascabedah,mobilisasidinimerupakansuatuaspekyangterpenting
pada fungsi fisiologis
karena hal ini esensial untuk mempertahankan kemandirian.Dengandemikianmobilisasidiniadalahsuatuupayamempertahankankemandiriansedinimungkindengancaramembimbingpenderitauntukmempertahankan
fungsi fisiologi.Bahwamobilisasi dini adalah kebijaksanaanuntuk selekas mungkin
membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya danmembimbingselekasmungkin
berjalan(Wirnata,2010)
Mobilisasi dinipostsectiocaesareaadalah suatu pergerakan,posisi
atauadanyakegiatanyangdilakukanibusetelahbeberapajammelahirkandenganpersalinan
caesarea. Untuk mencegah komplikasi post operasi sectio caesarea ibuharus segera dilakukan mobilisasi sesuai dengan
tahapannya. O leh karena setelahmengalami secsio
saesarea, seorang ibu disarankan tidak malas untukbergerakpasca operasi secsio sesarea, ibu harus mobilisasi
cepat. Semakin cepat bergerakitu semakin baik, namun mobilisasi dini harus
tetap dilakukan secara hati – hati.(Wirnata,2010).
Mobilisasidinidapatdilakukanpadakondisipasienyangmembaik.Pada
pasienpostoperasisecsiocaesarea6jam
pertamadianjurkanuntuksegaramenggerakkananggotatubuhnya.Geraktubuhyangbisadilakukanadalahmenggerakkan
lengan, tangan, kaki dan jari – jarinya agar kerja organ
pencernaansegarakembalinormal. (Kasdu, 2005 )
2.
TujuanMobilisasi
MenurutFitriyahsari(2009)tujuandarimobilisasiadalahuntukMempertahankanfungsitubuh,memperlancarperedarandarah,membantupernafasanmenjadilebihbaik,Memperlancareliminasiurin,mengembalikan
aktifimastertentu,sehinggapasien dapat kembali normal
dan dapatmemenuhikebutuhan gerak harian., memberikan kesempatan perawat dan
pasien berinteraksiataukomunikasi.
Menurut Vivian, (2011) Perawatan
mobilisasi dini mempunyai
keuntungan,Menglancarkanpengeluaranlokhea,mengurangiinfeksipuerperium,mempercepatinvolusiuteri,melancarkan
fungsi alatgrastrointestinal dan alatkelamin, meningkatkan kelancaran perdaran
darah sehingga mempercepat fungsiASI dan
pengeluaran sisa metabolisme, kesempatan yang baik untuk mengajar
ibumemeliha/merawatanaknya
3.
ManfaatMobilisasi
Padasistemkardiovaskulerdapatmeningkatkancurahjantung,memperbaikikontraksimiokardial,kemudianmenguatkanototjantung,menurunkan
tekanan darah, memperbaiki aliran balik vena, pada sistem
respiratormeningkatkanfrekuensidankedalamanpernafasan,meningkatkanventilasialveolar,
menurunkan kerja pernafasan, meningkatkan pengembangan diafgragmapada sistem
metabolik dapat meningkatkan laju metabolisme basal,
peningkatkanpenggunaanglukosadanasamlemak,meningkatkanpemecahantrigliseril,meningkatkanmobilisasilambung,meningkatkanproduksi
panastubuh,padasistemmuskuloskletalmemperbaikitonusotot,meningkatkanmobilisasisendiri.memperbaiki
toleransi otot untuklatihan,mungkin meningkatkan masaotot pada sistem toleransi
otot, meningkatkan toleransi, mengurangi kelemahan,meningkatkan toleransi
terhadapsters,perasaanlebihbaik,dan berkurangnyapenyakit(Potter, 2005).
4.
Tahap–TahapMobilisasi
Mobilisasi dini dilakukan secara
bertahap. Tahap- tahap mobilisasi dinipadaibu post partum operasi
secsiocaesarea(Kasdu,2002).6jam pertama Ibupost secsio caesarea istirahat tirah
baring,mobilisasi dini yang bisa dilakukangadalah menggerakkan lengan, tangan,
menggerakkan ujung jari kaki dan memutarpergelangan kaki , mengangkat tumit,
menegakkan otot betis serta menekuk danmenggeserkaki.
a)6 -10 jam
Ibudiharuskanuntukdapatmiringkekiridankekananmencegahtrombosis
dan trombo emboli. Makan dan minum di
bantu,mengangkattangan,mengangkatkaki,menekuklutut,menggeserbadan.
Setelah24jam
Ibu dianjurkan untuk dapat mulai
belajar untuk duduk. Dapat mengangkattangan setinggi mungkin, balik kekiri dan
kekanan tanpa bantuan, latihanpernafasan sertamakandanminumtanpadibantu
b. Setelahibudapatduduk,dianjurkanibubelajarberjalan.
5.
PelaksanaanMobilisasi
MenurutAliahani(2010)pelaksanaanmobilisasidinipadaibu postpartum
secsiocaesareaterdiridari:
a.
Harike1:
1. Berbaringmiringkekanandankekiriyangdapatdimulaisejak6-10jamsetelahibusadar.
2. Latihan
pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang
sedinimungkinsetelahsadar.
b.
Harike2:
1. Ibu
dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam –dalam lalumenghembuskannya
disertai batuk – batuk kecil yang gunanya untukmelonggarkan pernafasan dan
sekaligusmenumbuhkan kepercayaanpadadiriibubahwaiamulaipulih.
2. Kemudianposisitidurterlentangdirubahmenjadisetengahduduk
3. Selanjunyasecaraberturut-turut,haridemihariibuyangsudahmelahirkandianjurkanbelajarduduk
selamasehari.
c.
Harike 3sampaike 5
1. Belajarberjalankemudianberjalansendiripadaharisetelahoperasi
2. Mobolisasi
secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahatdapatmembantupenyembuhanluka.
Sedangkanmenurut(Handiyani,2009)prosedurpelaksanaanmobilisasiterdiridari:
1. Hari1–4
a.
Membentuklingkarandan meregangkan
telapaktangan
Ibuberbaringdi
tempattidur,kemudianbentukgeraklingkarandengantelapaktangan kakisatu demisatu.Gerakaninisepertisedangmenggambar
sebuah lingkaran dengan ibu jari kaki ke satu arah, lalu kearahlainnya.Kemudian
regangkanmasing –masingtelapak kaki dengan
caramenarikjari–jarikakiibukearahbetis,lalubalikkanujungtelapakkaki
kearahsebaliknyasehinggaibumerasakanototbetisnyaberkontraksi.Lakukangerakaniniduaatautigakalisehari.
b.
Bernafasdalam–dalam
Berbaring dan tekukkan kaki sedikit.
Tempatkan kedua tangan ibu dibagian dada atas dan tarik nafas. Arahkan nafas ke
arah tangan ibu,lalutekanlah dada saatibu menghembus nafas. Kemudian tarik
nafas sedikitlebihdalam.Tempatkankeduatangandiatastulangrusuk,sehinggaibudapat
merasakan paru –parumengembang,laluhembuskannafas sepertisebelumnya. Cobalah
untuk bernafas lebih dalam sehingga mencapai perut .hal ini akan merangsang
jaringan – jaringan disekitar bekas luka. Sanggahinsisiibu
dengancaramenempatkan keduatangan secaralembut diatasdaerah tersebut. Kemudian,
tarik dan hembuskan nafasyang lebih
dalamlagibeberapakali.Ulangisebanyaktigaatauempatkali(Handiyani,2009).
c.
Duduktegak
Tekuklututdanmiringkesampin,putarkepalaibudangunakantangan-tanganibuuntukmembantudirinyakeposisiduduk.Saatmelakukan
gerakan yang pertama, luka akan tertarik dan terasa sangat
tidaknyaman,namunteruslahberusahadenganbantuanlengansamapaiibuberhasil
duduk.Pertahankan posisi itu
selamabeberapasaat.Kemudian,mulailahmemindahkanberattubuhketangan,sehinggaibudapatmenggoyangkan
pinggul kearah belakang.Duduksetegakmungkin
dantariknafasdalam–dalambeberapakali.Luruskantulang punggungdengan
caramengangkattulang–tulangrusuk.Gunakantanganibuuntukmenyanggainsisi. Cobalahbatuk 2 atau3
kali(Handiyani, 2009).
d.
Bangkitdaritempattidur
Gerakkan tubuh ke posisi duduk.
Kemudian gerakkan kaki pelan –pelan kesisi tempat tidur. Gunakan tangan ibu
untukmendorong
kedepandanperlahanturunkantelapakkakikelantai.Tekanlahsebuahbantaldengan ketat
diatas bekas luka ibu untuk menyangga. Kemudian
cobalahbagianatastubuhibu.Cobalahmeluruskanseluruhtubuhlaluluruskankaki
– kakiibu(Aliahani, 2010).
e.
Berjalan
Dengan bantal tetap tertekan diatas
bekas luka, berjalanlah kedepan.Saat berjalan usahakan kepala tetap tegak,
bernafas lewat mulut.
Teruslahberjalanselamabeberapamenitsebelumkembaliketempattidur(Handiyani,2009).
f. Berdiridanmeraih
Duduklahdibagiantepitempattidur,angkattubuhhinggaberdiri.Pertimbangkanlah
untuk mengontraksikan otot – otot punggung agardadamengembang
danmerenggang,cobalahuntukmengangkattubuh,mulai dari pinggang
perlahan–lahan,melawan dorongan alamiahuntukmembungkuk,lemaskantubuhkedepanselamasatumenit(Handiyani,2009).
g.
Menarikperut
Berbaringlah ditempat tidur dan
kontraksikan otot-otot dasar pelvis,dan cobalah untuk menarik perut. Perlahan –
lahan letakkan kedua tangandiatas bekas luka dan berkontraksilah untuk menarik perut
menjauhi tanganibu,lakukan5kalitarikandanlakukan2
kalisehari.
h.
Saat menyusui
Tarik perut sembari menyusui.
Kontraksikan otot – otot perut selamabeberapadetiklalulemaskan.lakukan5sampai
10kalisetiapkaliibumenyusui(Alihani, 2010).
2. Hari4–7
a.
Menekukpelvis
Kontraksikan abdomen dan tekan
punggung bagian bawah ketempattidur. Jika dilakukan dengan benar pelvis akan
menekuk. Lakukan 4 hingga8tekukkanselama2 detik.
b. Meluncurkankaki
Berbaring dengan lutut ditekukdan
bernafaslah secara normal. Laluluncurkan kaki diatas tempat tidur ,menjauhi
tubuh .Serayamendorongtumit,ulurkankaki,sehinggaibuakanmerasakansedikitdenyutandisekitarinsisi.Lakuakan4
kalidoronganuntuk satukaki.
c. Sentakanpinggul
Berbaringlahdiatastempattidur,tekukkankakikeatasdanrentangkan
kaki yang satu lagi.Lakukan gerakan menunjuk ke arah jari –jari kaki. Dorong
pinggul pada sisi yang sama dengan kaki yang tertekuk
kearahbahu,lalulemaskan.Dorongkakimenjauhikakimenjauhitubuh
denganlurus.Lakuakn6hingga8pengulanganuntukmasing–masingtubuh.
d.
Menggulingkanlutut
Berbaring ditempat tidur, kemudian
letakkan tangan disamping tubuhuntukmenjaga keseimbangan. Perlahan –lahan
gerakkan kedua lutut
kesatusisi.Gerakkanlututhinggabisamerasakantubuhikutberputar.Lakukan3kaliayunanlututkemasing-masingsisi.Akhiridenganmeluruskankaki.
e.
Posisijembatan
Berbaringlahdiatstempattidurdengankedualututtertekuk.Bentangkan
kedua tangan ke bagian samping untuk keseimbangan. Tekantelapak kaki kebawahdan
perlahan–lahan angkatpinggul dari tempattidur.Rasakan tulang tungging
terangkat.Lakukan gerakan ini limakalisehari.
f.
Posisimerangkak
Perlahan – lahan angkat tubuh dengan
bertopang kedua tangan dan kakidiatas tempt
tidur. Saat ibu mempertahankan posisi merangkak tanpa
merasatidaknyamansedikitpunibudapatmenambahbeberpagerakandalamrangkaian
ini.Tekan tangan dan kaki di tempattidur dan cobalah untukmelakukan gerakan
yang sama dengan sentakan pinggul, sehingga pinggulterdorong kearah bahu. Jika
melakukan gerakan ini dengan benar, ibu akanmerasa
seolah – olah menggoyang – goyangkan ekor. Lakukan gerakan ini
5kalisehari.
D.
PENYEMBUHANLUKA
Penyembuhanuka dimulai
sejakterjadinya cidera pada
tubuh,lukamemilikitepiberlawanan,misalnyalukaoperasi,sembuhdengancepatdenganintensipertamaatauprimer.Lukadalamdanmengangalebihlamapenyembuhanmelaluiintensisekunder.Ada4fasepenyembuhanluka,hemostasis,inflamasi,prolifeasi,maturasi(Johnson,2005).
Untuk mempercepat penyembuhan luka
operasi sebaiknya dijaga agartidak terkena air. Untukitu penderita disarankan
tidak mandi, cukup menyeka.Tidaksedikitpenderitakankeryangmenderitaluka–lukakarenaberbagaisebab:bekasoperasi,efekradiasi,terlalulamaberbaring,terjatuhataupertumbuhansel-selkankersamapaikeluarkulit.Sebagiandiantaranyamerupakan
luka kronis yang tidak sembuh dlam waktu 14 hari.Supaya tidakmenimbulkan
infeksi dan menjadi semakin parah,lukamemerlukan perawatankhusus(Ismail, 2008).
MenurutJohnson(2005)prosesfisiologipenyembuhanlukadapatdibagi
ke dalam3faseutama,yaitu:
a.
FaseInflamasi(0-3hari)
Jaringanyangrusakdanselyangmatimelepaskanhistaminedanmediatorlain,sehinggadapatmenyebabkan
vasodilatsidaripembuluhdarahsekelilingmasihutuhsertameningkatkannyapenyediaandaerahtersebut,
sehinggamenyebabkanmerah dan hangat. Permiabilitas kapilerdarah meningkat dan
cairan yang kaya akan protein mengalir ke interstitialmenyebabkanoedemalocal.
b.
FaseDestruksi(1-6hari)
Pembersihan terhadap jaringan mati
atau yang mengalami
devitalisasidanbakteriolehpolimorfdanmakrofag.Polimorfmenelandanmenghancurkan
bakteri.Tingkat aktivitas polimorf yang tinggi hidupnyasingkatsajadan
penyembuhan dapat berjalan terus tanpa keberadaan seltersebut.
c.
FaseProliferasi(durasi3-24hari)
Fibrolasmemperbanyak diri dan
membentuk jaringan-jaringan
untuksel-selyangbermagrasi.Fibrolastmelakukansintesiskolagendanmukopolisakarida.
d.
FaseMaturasi(durasi24-365hari)
Dalam setiap cedera yang
mengakibatkan hilangnya kulit, sel epitelpada pinggir luka dan sisa-sisafolikel
membelah dan mulai berimigrasidiatasjaringanglanurasibaru.
1. FaktoryangMempengaruhiPenyembuhan LukaSectioCaesarea
a.
Faktorluka
1. KontaminasiLuka
Tehnikpembalutanyangtidakadekuat,bilaterlalukecilmemungkinkaninvasi
dan kontaminasi bakteri jikaterlalu
kencangdapatmengurangiSuplayoksigenyangmembawanutrisidanoksigen.
2. Edema
Penurunansuplayoksigenmelaluigerakanmeningkattekananintersisialpadapembuluhdarah.HemoragiAkumulasidarahmenciptakanruangrugisel-selmatiyang
harusdisingkirkan.
b.
FaktorUmum
1. Usia
Makintua
pasien,makinkuranglenturjaringan.
2. Nutrisi
Padapenyembuhanlukakebutuhanlukaakannutrisimeningkatseiringdenganstressfisiologisyangmenyebabkandefisiensi
protein,nutrisi yang kurang dapat menghambat
sintesikolagendanterjadipenurunanfungsileokosit.
3. Obesitas
Padapasienobesitasjaringanadiposebiasanyamengalamiavaskulersehinggamekanismepertahanan
terhadapmikrobasangatlemahdanmengganggusuplaynutrisikearahluka,akibatnyapenyembuhanlukamenjadilambat.
4. Medikasi
Padabeberapaobatdapatmempengaruhipenyembuhanluka,sepertisteroid, antikoagulan,
antibioticspectrumluas.
c.
Faktor local
1. Sifatinjuri
Kedalamanlukadanluasjaringanyangrusakmempengaruhipenyembuhan luka,bahkanbentukluka.
2. Adanyainfeksi
Jika pada luka terdapat
kuman pathogen penyebabinfeksi,
makapenyembuhanlukamenjadilambat.
3. Lingkungansetempat
Dengan adanya drainase pada luka. PH
yang harusnya antara 7,0sampai 7,6menjadi berubahsehinggamempengaruhi
penyembuhanluka. Selain itu, adanya tekanan pada area luka dapat
mempengaruhisirkulasidaerahpadadaerahluka.
2.
IndikatorPemulihanPascaSectioCaesareadenganMobilisasidini
Padahari ketigasampai kelimasetelah
operasi ibu
diperbolehkanpulangkerumahapabilatidakterjadikomplikasi.Perkembangankesembuhan
ibu pasca sectio carsarea dapat dilihat dari hari kehari. Harikedua setelah
operasi ibu berusaha buang air kecil sendiri tanpa bantuankateter,danmelakukannyadikamarmandi
dengandibantu suamiataukeluarga. Hari ketiga umumnya inu baru akan buang air
besar, dimana
saatawalsetelahpersalinanibumengalamisembelit.Padaharikeempatlochea padaibu
pasca operasi normalnya 2x ganti doek/hari,
perubahanini menunjukkan bahwa rahim berkontraksi yaitu mengalami proses
untukkembali ke kondisi dan ukuran yang
norma l. Pada hari kelima fundus uteriberada pada pertengahan pusat
simfisis dan hari ketujuh setelah operasilukabekassayatanmengering(Kasdu,2005).
3. Perawatanluka
Lukainsisi
diinspeksikansetiaphari,sehinggapembalutyangrelative ringan tampak
banyakplestersangatmenguntungkan.Secaranormal jahitan kulit diangkat pada hari
ke empat setelah pembedahan.Palinglambat padahari ketiga post partum pasien
sudah dapat manditanpamembahayakanlukainsisi.
Perawatanpersalinansectiocaesareameliputiperawatanlukainsisi,diet,mobilisasi dini, aspekkontrol
ulang, aktivitas seksual
paskamelahirkan,daninvolusiuterus.Perawatanpertamaselesaioperasiadalah
pembalutan luka dengan baik,sebelum
penderitadipindahkandarikamaroperasi(Ismail, 2008).
Perawatan luka insisi diperiksa
setiap hari dan jahitan kulit ataukelp diangkat pada hari ke empat setelah
pembedahan. Pada hari
ketigaportpartum,mandidenganpancurantidakmembahayakaninsisi.Jaringan subkutis
yang tebal (lebih dari 3 cm) merupakan faktor
resikountukinfeksilukaoperasi(Ismail,2008).
4. Caramerawatbekassayatanoperasi
Menurut Kasdu (2002) merawat bekas
sayatan biasanya benang operasiterserap secara otomatis. Beberapa cara merawat
bekas sayatan operasi sebagaiberikut:
a.
Bagi ibu yang sudah bisa mandi
tanpa diseka, sebaiknya mandi denganshower atau mandi bersiram, kalau ingin
mandi bersiram, kalau inginmandidiBathupbersihkantempatmandisebelumdansetelahdigunakan.
b.
Setelah mandi segera keringkan
bekas sayatan tersebut dengan handukyanglembut,kertas,tisuataukapas.
c.
Jangan memakai celana dalam yang
pendek (jenis bikini) karena celanasepertiiniakanmenekanbekassayatansehinggaakanterasasakit.
d.
Kalaubekassayatanmenjadibengkakkemerahandanterasasakitsegera
periksa ke dokter karena tanda-tanda ini menunjukkan terjadinyainfeksi.
5. Pemberiancairan
Pasien dengan masalah perawatan
kesehatan yang memerlukan
intervensipembedahanbiasanyamenjalaniprosedurpembedahanyangmencakuppemberiananestesilocal,regionalatauumum.Perkembanganpreparatanastesik,akhir-akhir
ini telah difokuskan pada obat-obatan kerja singkat danpemulihan yang lebih
cepat. Anestesi secara umum sering dapat
menimbulkanmualdanmuntahpadasaatdigunakan,yangkemudianmenimbulkankomplikasi yang
serius dan bersifatfatal, sehingga
perawatmenyampaikankepadapasienuntukberpuasasebelumoperasi.Halinidilakukanuntukmenghentikan
semua asupan oral hingga 4 jam dan makanan padat antara 2sampai 6 jam sebelum
operasi. Karena 24 jam pertama penderita puasa
pascaoperasi,makapemberiancairanperiinfus,haruscukupbanyakdanmengandungelektrolityangdiperlukan,agarjanganterjadihipertermia,dehidrasi
dan komplikasi pada organ-organ tubuh. Cairan tubuh yang
diberikanbiasanyadektrosa5%gramfisioligisdan ringerlaktatsecarabergantian.Jumlahtetesantergantungpadakeadaandankebutuhan,biasanya20ntetes
permenit,jumlahcairanyangkeluarditampungdandiukur,halinidapatdipakaisebagaipedomanpemberiancairan(PerrydanPotter,2005).
E.
PENGELUARANLOKHEA
Lokhea adalah cairan yang
dikeluarkan uetrus melalui vagina dalam masanifas sifat lokhea alkalis,jumlah
lebih banyak dari pengeluaran dan lendir
waktumenstruasidanberbauanyir(cairaniniberasaldaritempatmelekatnyaplasenta).
Lokhea dibagidalambeberapa jenis(Soleha,2009):
a.
Lokhearubra
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban,
sel-sel desidua, vernikskaseosa,lanugodanmekoniumselama2haripascapersalinan.
b.
Lokheasanguinolenta
Berwarnamerahkuningberisidarahdanlendirharike3-7pasca
persalinan.
c.
Lokheaserosa
Bewarnakuning,cairantidakberdarahlagi,padaharike7-14haripasca
persalinan.
d.
Lokheaalba
Cairanputih,setelah2minggu.
e.
Lokheapurulenta
Terjadiinfeksi,keluarcairansepertinanahberbaubusuk
f. Lochiostasis
Lokhea tidaklancar keluarnya, apabila pengeluaran lokhea lebih lama
daripadayangdisebabkankemungkinanadanya:
a.
Tertinggalnyaplasentaatauselaputjaninkarenakontraksiuterusyangkurangbaik.
b.
Ibuyangtidakmenyusuianaknya,pengeluaranlokhearubralebihbanyak
karenakontraksiuterusdengancepat.
c.
Infeksijalanlahir,membuatkontraksiuteruskurangbaiksehinggalebihlamamengeluarkanlokheadan
lokheaberbauanyiratauamis.
Bila lokhea bernanah dan berbau
busuk, disertai nyeri perut bagian bawahkemungkinan diagnosisnya adalah
metrisis. Metritis adalah infeksi uterus setelahpersalinanyangmerupakansalahsatupenyebabtersebarkematianibu.Bilapengobatanterlambatataukurangadekuatdapatmenjadiabsebpelvik,peritonitis,syokseptik(Soleha,
2009).
F. HUBUNGAN MOBILISASIDINIDENGAN PROSESPERCEPATANPENYEMBUHANPOSTPARTUM
Menurut Kasdu, 2005 mobilisasi akan membantu
memperoleh kekuatan,mempercepat kesembuhan postpartum SCdan memudahkan
kerjausus besarsertakandungkemih.
Denganadanyamobilisasi
secaralangsung berdampakpada
akselerasiprosespenyembuhanpostpartumhasilpenulisanyangdilakukanolehJensen
Situmarong (2010) menyebutkan bahwa ibu post sectio caesarea yang
melakukanmobilisasidinidapatmempercepatprosespenyembuhanluka.
Mobilisasi
dinidilakukanolehibupostsectio,baikyangmengalamipersalinan normal maupun
persalinan dengan tindakan dan mempunyai variasitergantungpadakeadaanumum,jenispersalinanatautindakanpersalinan.Adapunmanfaatdarimobilisasidiniantaralaindapatmempercepatprosespengeluaran lokheadanmembantuprosespenyembuhanluka(Manuaba,2003).
Bobak(2004),menjelaskanmobilisasidinisangatbermanfaatuntukmelancarkan sirkulasi, trombosit. Sebagian
besar ibu pasca Sectio Caesarea dapatmelakukanmobilisasidinisetelahefek-efekobat-obatanyangdiberisaatmelahirkan
telah hilang aktifitas tersebut sangat berguna bagi semua s istem tubuhparu
terutamabagi fundususus,kandung kemih,sirkulasi dan
paru-paru.Haltersebutjugamembantumencegahpembekuan(trombosit)padapembuluh.Banyakmanfaatmelakukanmobilisasi
diniyangtelahdikonfirmasikanolehsejumlah penulis, para wanita, menyatakan bahwa
mereka merasa lebih baik dankuatsetelahmelakukanmobilisasidinidankomplikasikandungkemihdankonstifasijarangterjadi(Farrer,2000).
Menurutpenelitianyang dilakukan oleh
Mulyani(2007)denganjudulhubunganmobilisasi dinipadaibu
postSC(Sectiocaesarea)dengan prosespenyembuhan luka operasi diruang kebidanan Rsudam
provinsi lampung denganhasil penelitian tidak adahubungan secara statistik
antaramobilisasi dini postoperasidenganpenyembuhanluka(p< 0,05).
BABIII
KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI PENELITIAN
A.
Kerangka Konsep
MenurutKasdu,2005mobilisasidiniakanmembantumemperolehkekuatan, mempercepat kesembuhan
postpartum SCdan memudahkan kerja ususbesar serta kandung kemih dan adapun
manfaat dari mobilisasi dini antara
laindapatmempercepatproseespengeluaranlocheadanmembantuprosespenyembuhanluka(Manuaba,2003).Dariteoritersebutpenelitimembuatkerangkakonsep
sebagaiberikut:
VariabelIndependen
VariabelDependen
B.
DefenisiOperasional
TabelDefenisiOperasional
No |
Variabel |
Definisi Oprasional |
AlatUkur |
CaraUkur |
Hasil Ukur |
Skala Ukur |
||
VariabelDepend |
|
|||||||
1 |
Percepatan |
Proses |
Lembaran |
Mengobservasi |
a. aik b. urang Baik |
Ordinal |
||
|
Pemulihan |
pemulihan |
Observasi |
dengancara: |
|
|||
|
postpartum |
pascabersalin |
|
-Baik,bilaluka |
|
|||
|
SC |
meliputi: |
|
sembuh. |
|
|||
|
|
|
|
-involusiuterus |
|
|||
|
|
Penyembuhan |
|
baik. |
|
|||
|
|
luka,involusi |
|
-locheanormal |
|
|||
|
|
uterusdan |
|
padaharike6 pospartum(x≥ |
|
|||
|
|
pengeluaran |
|
) |
|
|||
|
|
lochea |
|
-tidakbaikbilalukatidak |
|
|||
|
|
|
|
sembuh. |
|
|||
|
|
|
|
-involusiuterus |
|
|||
|
|
|
|
tidakbaik. |
|
|||
|
|
|
|
-locheatidak |
|
|||
|
|
|
|
normalpadahari |
|
|||
|
|
|
|
ke6postpartum. |
|
|||
|
|
|
|
(x<7,4). |
|
|||
VariabelIndependen |
||||||||
2 |
Mobilisasi Dini |
Suatugerakan yang dilakukanibusetelah |
Lembaran Observasi |
Mengobservasi dengancara: a. aikjika. x≥5 b. idak baikjika, x< |
c. d. |
aikurang Baik |
Ordinal |
|
|
sectiocaesarea |
|
|
|
|
|
|
|
dalam6jampost |
|
|
|
|
|
|
|
sectio |
|
|
|
|
C.
HipotesisPenulisan
Ada hubungan antara mobilisasi dini
denganpercepatanpemulihanibupostpartum denganSC (Sectio Caesarea) di ruang Kebidan Rumah Sakit
UmumDaerahdr.zainolAbidinBandaAcehtahun2013.
D.
CaraPengukuranVariabel
Carapengukuranvariabelpenelitianiniadalahdengancara:
1. LukaOperasi
Untukmengetahuipenyembuhanlukapenelitimembuatcekhlistberjumlah
4soal untuksetiappertanyaan kriteriapenilaian sebagaiberikut:
a.
Baik:Bila(lukasembuhharike6postpartum)
b.
Kurang
Baik:Bila(lukatidaksembuh harike 6postpartum)
2. MobilisasiDini
Untukmengetahuimobilisasi,penelitimembuatcekhlistberjumlah9soal,untuksetiapkriteriapenilaiansebagaiberikut:
a.
Baik:Bila(x≥ )
b. Kurangbaik:Bila(x< )
3. InvolusiUterus
Untukmengetahuiinvolusiuterus,penelitimembuatcekhlisberjumlah3soal,untuksetiapkriteriapenilaiansebagaiberikut:
a. Baik:Bila(involusiuterusbaik).
b.
KurangBaik:Bila(involusiuterustidakbaik)
4. Lochea
Untukmengetahui lochea, peneliti membuat cekhlist berjumlah
3soaluntuksetiapkriteriapeniliannyasebagaiberikut:
a. Baik:Bila(Locheanormalharike6 postpartum)
b.
KurangBaik:Bila(Locheatidaknormalharike6
postpartum)
E.JenisPenelitian
Penelitianinibersifatanalitikdengandesainpendekatancrosssectional,yaitu untuk mengetahui
hubungan mobilisasi dini pada ibu post partumdenganSC(SectioCaesarea)terhadappercepatanpemulihanpostpartumdiRSUDZABandaAcehtahun2013.
A.PopulasidanSampel
1.
Populasi
Populasidalampenelitianadalahseluruhibupostpartumdengantindakan
SCdiRuangKebidananRSUDZABandaAcehsebanyak.
2.
Sampel
MenurutNotoatmodjo(2002)sampeladalahbagianyangdiambildarikeseluruhan
objekyang diteliti dan dianggapmewakili seluruh
populasi.DalampengambilansampelpenelitimenunakanmetodeAccisidentalsampling yaitu sampel penelitian diambil secara
kebetulan atau yang beradapadasaatpenelitiansebanyak 38 orang..
B.
TempatPenelitian
1.
Tempat penelitian
2.
Waktu penelitian
Instrumentyangdilakukanuntukmendukungpenelitianiniadalahkuesionerterdirisoalyaitu9soaltentangmobilisasidini,4soaltentangpenyembuhan
luka, 3 soal tentang involusiuterus dan 3 soal tentang lokhea,berbentuk
cheklistdenganskor1 bilayadan0bilatidak.
D.
PengumpulanData
1. DataPrimer
Dataprimer diperoleh langsung
dilokasi penelitianmengenai hubunganmobilisasi dini padaibu post partum SCterhadap penyembuhan
lukayangdiperolehlangsungmelalui angket dengan responden
denganmenggunakankuesioner.
2.
Datasekunder
Datasekunderdiperoleh dari bidan yang
bertugasdi ruang Kebidanan/bedah danberbagairevisidari
bukuperustakaanyangberhubungandenganpenelitian ini.
E.
PengolahanDatadanAnalisisData
1. Pengolahandata
Dalamprosespengolahandataterdapatlangkah–langkahyangharusditempuh,diantaranya(Hidayat,
2009).
a.
Editing
Adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh ataudikumpulkan.
b.
Coding
Adalahmerupakan kegiatan pemberian kodenumerik(angka)terhadapdatayangterdiriatasbeberapakategori.
c.
Transfering
Dimana data yang diberi kode disusun secara berturut
–turut dari respondenpertamasampairespondenterakhiruntuk
dimasukkankedalamtabel.
d.
Tabulating
Yaitudatayangdiperolehdarihasilkuesioneryangtelahdiolahdandipindahkan
kedalam tabel untuk masing – masing tabel dan untuk masing –masingvariabel.
A.
TeknisAnalisisData
1. AnalisaUnivariat
Analisaunivariat adalah analisayang
digunakan dengan menjabarkansecara deskriptif untuk melihat variabel yang
diteliti, baik variabel dependenmaupunindependen.Data dikumpulkan dalam bentukkuesioner,jawabantersebut
diberi skor nilai, kemudian semua variabel ditampilkan dalam bentuktabel
distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase, dengan
rumus(Budiarto,2002).
Perhitunganpersentasetiapkategoridilakukanrumussebagaiberikut:
Keterangan :P=Angka Persentase
f=Frekuensiyangdicaripersentasinyan= Jumlah seluruhresponden
2.
AnalisaBivariat
Analisabivariatmerupakananalisahasildarivariabelbebasdidugamempunyaihubungandenganvariabelterikat.Analisayangdigunakanadalahhasiltabulasisilang.Untukmengujihipotesadilakukananalisastatistik
dengan uji Chi – square test (x) pada
tingkat kemaknaan 95% ( p.Value < 0,05). Sehingga dapat diketahui perbedaan
tidaknya yang bermaknasecara statistik, dengan menggunakan program khusus SPSSfor windows.Melalui perhitungan Chis – Square selanjutnya ditarik suatu
kesimpulan, bilanilai P lebih kecil dari nilai α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha
diterima, yangmenunjukkan ada hubungan bermakna antara variabel terikat dengan
variabelbebas.
PerhitunganyangdigunakanpadaujiChi–SquareuntukProgramkomputerisasisepertiprogramSPSSadalahsebagaiberikut(Hartono,2005):
1.
Bilapadatabelcontingensy
2x2dijumpainilai e(harapan)kurang dari5,makaujiyangdigunakanadalahfisheraxacttes.
2. Bila
pada tabel contigency 2x2 dan tidak dijumpai nilai e(harapan)kurangdari5,makahasilujiyangdigunakan adalahcontiutycorrection.
3. Bila
pada tabel 2x2masih juga terdapat frekuensi(harapan) e kurang dari5, maka
dilakukan koreksi dengan menggunakan rumus yate’s
correctioncontinu.
4.
Padaujichi-squarehanyadigunakanuntukmengetahui
adatidaknyahubungantigavariabel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar