Rabu, 28 Desember 2022

CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM “BETON”

LAPORAN PRAKTIKUM “BETON”   DAFTAR ISI COVER i LEMBAR PENGESAHAN ii LEMBAR PERSETUJUAN iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI v Tinjauan Pustaka 1 Alat dan Bahan 4 Prosedur Kerja 7 Hasil dan Pembahasan 9 Penutup 13 DAFTAR PUSTAKA 14 PRAKTIKUM BETON Hari,Tanggal = Selasa,Kamis,dan Jum’at / 18,20,21 Oktober 2022 Waktu = 13.00 – 17.00 WIB Lokasi = Jl. H. Mena No.100,Hajimena, Kec. Natar,Kabupaten Lampung Selatan. ( Workshop Kampus Kesehatan Lingkungan) Tujuan Praktikum = 1. Mengetahui bagaiamana menetukan jenis tulangan yang digunakan 2. Mengetahui cara mengikat tulangan yang akan digunakan 3. Mengetahui apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan. 4. Mengetahui cara membuat adukan yang digunakan untuk beton 5. Mengetahui bagaimana langkah-langkah membuat plat dasar Tinjauan Pustaka Latar Belakang Praktikum beton merupakan kegiatan yang berhubungan dengan jenis tulangan yang akan digunakan,ukurannya dan bahan yang digunakan seperti semen,pasir,batu kerikil,dan air. Sehingga merupakan suatu kewajiban bagi Mahasiswa politeknik prodi Kesehatan Lingkungan untuk melaksanakan dan memahami praktek tersebut. Beton adalah material konstruksi yang pada saat ini sudah sangat umum digunakan. Saat ini berbagai bangunan sudah menggunakan material dari beton. Pentingnya peranan konstruksi beton menuntut suatu kualitas beton yang memadai. Penelitian-penelitian telah banyak dilakukan untuk memperoleh suatu penemuan alternatif penggunaan konstruksi beton dalam berbagai bidang secara tepat dan efisien, sehingga akan diperoleh mutu beton yang lebih baik. Penulisan laporan praktikum kerja bengkel merupakan salah satu upaya menerapkan prosedur pembuatan plat dasar menggunakan beton yang dilakukan di lapangan dan kemudian di terapkan secara sistematis dan terarah. Beton merupakan unsur yang sangat penting, mengingat fungsinya sebagai salah satu pembentuk struktur yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Keadaan ini dapat dimaklumi, karena sistem konstruksi beton mempunyai banyak kelebihan jika dibandingkan dengan bahan lain. Keunggulan beton sebagai bahan konstruksi antara lain mempunyai kuat tekan yang tinggi, dapat mengikuti bentuk bangunan secara bebas, tahan terhadap api dan biaya perawatan yang relatif murah. Pengertian Beton Beton adalah suatu elemen dalam konstrusi yang merupakan struktur sederhana yang dibentuk oleh campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar yang berupa batu pecah atau kerikil, udara serta bahan campuran lainnya. Struktur beton ini dapat diketahui lewat karakteristik beton yang itu sendiri. Berikut ini adalah standarisasi karakteristik beton yang baik adalah sebagai berikut : Kepadatan => Beton yang memiliki struktur yang baik juga memiliki kepadatan yang baik sehingga mampu menopang beban bangunan konstruksi sehingga tidak mudah retak. Kekuatan => Kekuatan adalah salah satu standarisasi yang harus dipenuhi pada penggunaan beton untuk bangunan-bangunan konstruksi. Faktor Air Semen => Selain kekuatan dan ketebalan, yang menentukan kualitas struktur beton adalah penggunaan faktor air semen yang digunakan. Tekstur => Tekstur yang dimiliki beton juga menentukan kualitasnya. Parameter => Parameter adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan yang juga dapat mempengaruhi kualitas beton. Pada struktur beton, terdapat beberapa komponen di antaranya adalah slab atau plat, balok, kolom, dinding, serta pondasi untuk pembangunan gedung. Sementara itu, untuk balok sendiri terdapat peraturan ACI yang membatasi tulangan maksimum baja sampai 75% dari yang diperlukan. Terdapat 3 jenis bentuk penampang balok, di antaranya: Balok Tulangan Tunggal => yang hanya mempunyai tulangan tarik saja. Balok Tulangan Ganda => mempunyai tulangan tarik dan tulangan ganda. Cara perhitungan kapasitas momen/lentur balok dari berbagai kondisi dapat dihitung beberapa cara yaitu, tulangan tarik dan tekan leleh, tulangan tarik leleh, tulangan tekan tidak, tulangan tarik tidak leleh, tulangan tekan leleh, serta tulangan tarik dan tekan tidak leleh. Balok T => Jenis balok ini memiliki bentuk penampang balok yang tidak berbentuk segiempat. Balok ini yang paling sering digunakan,karena slab pada umumnya dicor secara monolith dengan baloknya. Beton disusun dengan perbandingan 1:2:3 sebagai berikut: 1 = semen 2 = Pasir 3 = Koral. Artinya dengan perbandingan tersebut adukan satu ember semen, dicampur dengan dua ember koral dicampur dengan tiga pasir ditambahkan air secukupnya sehingga menjadi adukan yang siap pakai Besi merupakan material yang paling umum digunakan dalam proyek konstruksi bangunan. Besi beton juga dikenal dengan nama baja tulangan maupun besi tulangan beton dipasaran. Penggunaannya yang luas dan fungsinya yang vital sebagai tulang atau rangka bangunan, menjadikan besi ini sebagai material yang wajib memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Besi beton harus memiliki kualifikasi SNI, karena penggunaan besi beton SNI akan berimbas pada keamanan dan keselamatan, mengingat berkaitan dengan kekuatan dan ketahanan bangunan. Jenis-jenis Tulangan Pada Beton Tulangan utama ( tulangan arah memanjang) yaitu tulangan yang memanjang searah dengan panjang beton atau balok. Fungsi dari tulangan utama adalah agar struktur beton bertulang menjadi lebih kuat dan tulangan utama juga berfungsi sebagai penahan gaya geser. Pada daerah tumpuan dipasang tulangan bantu atau begel dengan jarak tertentu, ukuran tulangan utama 100 cm. Tulangan bantu ( tulangan arah melebar) yaitut ulangan tambahan yang ditambahkan pada tulangan tumpuan yang ditambahkan pada tulangan utama. Biasanya tulangan bantu ini tidak dipasang disepanjang balok, tapi hanya di sekitar area yang dibutuhkan saja. ukuran tulangan bantu 40 cm. Alat dan Bahan NO NAMA GAMBAR FUNGSI 1 SEMEN untuk merekatkan coral 2 PASIR untuk merekatkan semen 3 KERIKIL / KORAL untuk menutup tanah 4 AIR untuk mencampurkan antara semen, pasir, dan coral 5 PAPN TRIPLEK untuk alas cor-an 6 BESI untuk kerangka utama serta pondasi penyusunan struktur bangunan 7 KAWAT sebagai alat penguat kerangka struktur bangunan 8 WATERPASS untuk mengukur atau menentukan suatu benda atau garis dalam posisi rata 9 CANGKUL untuk mengaduk campuran semen,pasir,dan koral serta air 10 SEKOP untuk memindahkan pasir 11 PALU untuk memukul benda agar tertancap dengan kuat 12 EMBER untuk menampung air atau semen 13 ROSKAM dan SPON Untuk menghaluskan acian Prosedur Kerja Adukan : Pasir Semen Koral Tulangan : Tulangan utama panjang 75 cm berjumlah 4 buah Tulangan bantu panjang 25 cm berjumlah 7 buah Bendrat : Tulangan bantu terdapat 4 bendrat. dari praktikum terdapat 7 tulangan bantu dan Tulangan utama hasilnya diperlukan 28 bendrat yang panjang nya 25 cm. Plat dasar : Tulangan utama panjang 100 cm berjumlah 4 buah Tulangan bantu panjang 40 cm berjumlah 6 buah Papan Coran Panjang keseluruhan papan untuk membuat cetakan beton sepanjang 120 cm. Lebar 60 cm. Ukuran besi plat dasar panjang 100 cm dan lebar 40 cm lalu sekeliling nya ditambah 10 cm dibagian kanan, kiri, depan, dan belakang untuk ukuran cetakan beton. Pengacian Beton Menggunakan semen dan air dengan takaran, semen 1⁄2 ember kecil lalu tambah kan air secukupnya sampai adukan semen tercampur merata. Usahakan aci yang sudah dibuat tidak tercampur dengan batu-batu. Oleskan pada permukaan beton secara merata dengan sendok semen. Jika ada semen yang kurang merata usapkan dengan spon dengan satu arah. Ukur dengan waterpass untuk mengukur keseimbangan semen, jika sudah selesai maka tunggu hasil hingga kering. Perhitungan : Kaki kursi: 4 tiang beton, 112 Benrat, 36 ember coral, 18 ember pasir, 12 ember semen. Plat Dasar: 28 Benrat, 15 ember coral, 10 ember pasir, 5 ember semen. Persiapan Adukan : Siapkan semua alat dan bahan yang akan kita gunakan. Ayak pasir terlebih dahulu apabila pasir masih tercampur dengan kerikil. Rendam batu bata kira-kira 2-8 menit. Buat adukan mortar (campuran semen dan pasir). Tutup adukan yang telah siap pakai dengan plastik untung mengurangi penguapan air. Pelaksanaan : Pasang mistar pengukur lapisan bata secara tegak lurus Pasang benang penarik horizontal dan ukur lah dengan alat. Tentukan ketebalan lapisan arah vertikal pada mister ukur sesuai ketebalan bata ditambah tebal spesi ( 6-10 mm ). Pastikan bahwa permukaan bata dalam kondisi bersih dan bebas dari debu agar adukan dapat merekat sempurna. Mulailah pemasangan pada lapis pertama yang didahului pemasangan adukan dasar. Lanjutkan lapis berikutnya dan kontrol ketegakan pasangan dengan alat unting-unting. Bila terdapat sisa adukan yang menempel tidak sempurna ( melebihi ketebalan bata ) maka bersihkan segera sebelum mengeras. Pembahasan dan Lampiran Pembahasan Beton adalah campuran antara semen dengan koral dan pasir dengan perbandingan tertentu dan air secukupnya. Beton dibagi menjadi 2 yaitu beton biasa dan beton bertulang. Beton biasa yaitu campuran antara semen, pasir, koran dan air. Beton bertulang yaitu campuran antara semen, pasir, koral dan air serta terdapat besi sebagai tulangannya. Dalam beton, kita kenal dengan sebutan siar tegak dan siar mendatar, untuk siar tegak kondisi beton disusun keatas atau vertikal dengan posisi tegak tulangan di isi beton dan di cetak degan pipa di buat menjadi 4 bagian, utuk siar mendatar kondisi beton di susun horizontal dengan posisi tulangan utama di ikat dengan siar tegak dan membuat pola dengan papan kemudian siar mendatar di cor. Pada pembuatan adukan menggunakan coral yang terdiri dari 3 ember dalam satu adukan coran,jadi dalam praktek ini menggunakan 15 ember coral. Kemudia pasir terdiri dari 2 ember dalam satu adukan coran dalam praktek ini satu tiang menggunakan 10 ember pasir. Dan yang terakhir untuk Semen terdiri dari 1 ember dalam satu adukan coran pada praktek ini satu tiang menggunakan 5 ember semen. Dari hasil praktikum beton kami membuat kaki kursi yang terdiri dari 4 tiang beton, 112 benrat, 36 ember coral, 18 ember pasir dan 12 ember semen, sebelum membuat kaki kursi kami menyiapkan alat-alat dan bahan seperti pasir, semen, coral, cangkul, sekop, palu, ember, air, papan triplek, kawat, besi, waterpass yang kami dapatkan dari workshop kampus kesehatan lingkungan Pada hari pertama, kami merakit kaki kursi dengan memotong besi tulangan bantu sepanjang 75 cm yang berjumlah 4 buah dan besi tulangan bantu yang panjangnya 25 cm jumlahnya 7 buah, kemudian kami memutus dan melilit benrat sebanyak 28 buah sepanjang 25 cm. Setelah itu kami membuat coran untuk kaki kursi yang takarannya terdapat dalam SNI, yaitu 1 semen 2 pasir, 3 coral. Kemudian kami memasukkan 1 semen 2 pasir dan 3 coral serta air secukupnya ke dalam adukan lalu kami aduk sampai tercampur merata, jangan diamkan adukan, tetap lakukan agar semen tidak kaku dan tidak kering, lalu kami bagi semen yang sudah diaduk tadi kedalam ember. setelah itu kita siapkan 4 lubang tanah untuk ,2 lubang sejajar dan memiliki jarak 20 cm dan jarak panjang Antara 2 lubang yg lainnya yaitu 70 cm,lalu kita gali masing² 20 cm. lalu kita siapkanlah paralon yang berukuran setengah L berupa 4 buah paralon yang panjangnya 60 cm,lalu kita masukkan paralon tersebut kedalam lubang yang sudah disiapkan dan masukkan Tulangan besi yang sudah dibuat setelahnya masukkan adonan semen yang sudah disiapkan,lalu tuang secara perlahan kedalam paralon yang sudah diisi dengan Tulangan besi,dan masukkan semen secara merata kedalam paralon hingga terisi penuh, lakukan secara bergiliran sampai semua paralon tersebut terisi dengan adonan semen yang sudah disiapkan Lalu diamkan adonan selama 1 hari hingga adonan semen menjadi keras keesokan harinya,kita lanjut membuat plat dasar untuk membuat bagian atas dari bangunan yg akan dibuat, pertama tama siapakan besi yang berukuran setengah mm dengan panjang 100 cm dan siapkan besi 4 buah, lalu siapkan Tulangan bantu sebanyak 6 buah dengan panjang 40 cm,lalu rangkai Tulangan bantu dan tulangan utama tersebut yang sudah disiapkan lalu direkatkan dengan kawat bendrat setelah itu siapkan wadah papan dan paku palu untuk membuat wadah untuk mengecor plat dasar tersebut,dan potong papan dengan mengikuti sesuai dengan ukuran besi yg sudah disiapkan Setelah selesai membuat, langsung pasang papan yang sudah disiapkan,dan kita harus memastikan bahwa itu kuat,dan dialasi dengan plastik dan setelah itu masukkan besi Tulangan tadi yabg sudah disiapkan diawal tadi,dan setelah itu kita siapkan adonan semeen untuk mengecor dengan takaran 1 semen 2 pasir dan 3 koral dan air secukupnya setelah selesai membuat adonan semen langsung siapkan ember dan masukkan adonan yang sudah jadi kedalam ember dan langsung dituangkan kedalam wadah papan plat dasar yang sudah disiapkan yang sudah siap tadi, setelah itu bila adonan semen kurang kita membuat adonan lagi dengan takaran yang sama hinga ketebalan cor coran 5 cm dan setelah sampai tebal 5 cm lalu coba kita lihat apakah sudah rata atau belum adonan semen nya menggunakan waterpas,bila gelembung yang ada diwaterpas sudah berada ditengah berati cor coran tersebut sudah bisa dinyatakan rata,dan cek bagian tengah , pinggir,atas dan bawah .bila sudah semua kita bisa mendiamkan adonan semen tersebut selama 1 hari. Lalu ke esokan harinya,kita langsung bisa membuka wadah cor coran yang dibuat dari papan itu dan membuka bagian bawah yang dilapisi dengan paralon setelah itu kita bisa langsung mengaci bangunan yang sudah dibuka inibtadi, hingga merata HASIL PRAKTIKUM MENGGALI LUBANG MENGADUK SEMEN Penutup Kesimpulan Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, semen portland, dan air. Dengan penambahan umur beton akan semakin mengeras, dan akan mencapai kekuatan rencana (f’c) pada usia 28 hari. Pada saat keras, beton diharapkan mampu memikul beban sehingga sifat utama yang harus dimiliki oleh beton adalah kekuatannya. Kekuatan beton terutama dipengaruhi oleh banyaknya air dan semen yang digunakan atau tergantung pada faktor air semen dan derajat kekompakannya. Adapun faktor yang mempengaruhi kekuatan beton adalah perbandingan berat air dan semen, tipe dan gradasi agregat, kualitas semen, dan perawatan (curing). Saran Agar memperhatikan dalam perkiraan kebutuhan jumlah material yang akan digunakan.Proses penuangan dan pelaksanaan pengecoran, pemadatan harus dilakukan secepatnya, karena bila didiamkan beton cepat mengeras. Pengecoran beton harus dilakukan secara continue serta perlakuan yang sama karena jika itu diabaikan akan menyebabkan hasil dari kuat tekan beton pada saat tes tekan akan berbeda jauh. DAFTAR PUSTAKA https://www.google.com/search?q=beton+adalah+&sxsrf=ALiCzsZRRJshSiN3kMYO8d6iPeu1u383Og%3A1667760562447&ei=sgFoY-L6Gr-C4-EP1J6LoAQ&ved=0ahUKEwjim5SfnJr7AhU_wTgGHVTPAkQQ4dUDCA4&uact=5&oq=beton+adalah+&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnC4AQP4AQEyBRAAGIAEMgUQABiABDIFEAAYgAQyBRAAGIAEMgYQABgWGB4yCBAAGBYYHhgPMggQABgWGB4YDzIIEAAYFhgeGA8yBhAAGBYYHjIGEAAYFhgewgIHECMY6gIYJ8ICDRAuGMcBGNEDGOoCGCfCAgQQABhDwgILEC4YgwEYsQMYgATCAgsQABiABBixAxiDAcICCxAuGIAEGLEDGIMBwgIIEAAYgAQYsQPCAg4QLhiABBixAxiDARjUAsICCBAAGLEDGIMBwgIHEAAYsQMYQ8ICBxAAGIAEGArCAggQABgWGB4YCsICChAAGBYYHhgPGAqoAgpIqylQ1glY-CRwAXgByAEAkAEAmAG5AaAB7gqqAQM4LjXiAwQgQRgA4gMEIEYYAIgGAQ&sclient=gws-wiz-serp (Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2022 pukul 21:00 WIB) https://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/15/pengertian-struktur-beton-dalam-konstrusi-bangunan/ (Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2022 pukul 21:03 WIB) https://www.smsperkasa.com/blog/kualifikasi-besi-beton-sni (Diunduh pada tanggal 24 Oktober 2022 pukul 21:10 WIB)

Tidak ada komentar: