ara Membuat Makalah yang Sesuai dengan Kaidah Penulisan Ilmiah dan Tips Membuat Makalah untuk Pemula.
Seorang dosen, peneliti, mahasiswa dan siswa semua pernah mendapatkan tugas rumah dari sang pengajar atau pembimbing untuk membuat karya ilmiah berupa makalah yang diberikan dalam bentuk individu maupun kelompok.
Menyusun makalah pekerjaan yang gampang-gampang susah, karena harus memperhatikan kaidah menulis makalah yang benar seperti apa. Tak gampang juga untuk menentukan sebuah tema makalah yang nantinya akan menjadi pokok permasalahan yang dibahas di dalamnya.
Namun, setiap anak didik (pelajar) pernah salah dalam membuat makalah hingga harus merevisinya dan mengkonsultasikan kembali hasilnya kepada pembimbing. Kesalahannya pun beragam misalnya seperti menentukan kerangka pembahasan yang kurang tepat, ada kalimat rancu yang kurang dimengerti, atau membuat kalimat yang tidak to the point, format penulisannya salah, bahkan menata kembali dari awal karena subjek yang akan dibuat serupa dengan makalah terdahulu dan masih banyak lagi rintangan yang mesti dilalui.
Salah satu diantara kamu pernah mengalami hal serupa, ‘kan? Pasti perlu tenaga dan mengerahkan isi otak untuk membetulkannya. Nah, kamu tak perlu risau, sekarang kita akan bahas gimana cara membuat makalah yang benar dan juga contoh-contohnya. Yuk, disimak, ya!
A. Pengertian Makalah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makalah diartikan dalam dua pengertian yakni tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum dalam suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan; karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.
Sederhananya, makalah itu karya tulis bersifat ilmiah yang pembahasannya difokuskan pada suatu masalah tertentu, telah melalui proses penelitian, observasi dan riset lapangan secara benar dan aktual. Pembahasan isi masalah dalam makalah berhubungan dengan suatu mata kuliah, atau bidang spesialisasi tertentu.
B. Manfaat Menyusun Makalah
Biar tambah yakin menulis makalah, ketahuilah manfaat membuat makalah yang bisa kamu rasakan setelah karyamu berhasil ditayangkan di situs jurnal ilmiah resmi seperti di laman perpustakaan kampus atau sekolah, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, SageJournal, ScienceDirect dan lain sebagainya. Berikut ini manfaat menulis makalah ini yang biasanya bisa dirasakan oleh penulis, pembaca, dan pembimbing.
Manfaat Menyusun Makalah Bagi Penulis
Tentunya manfaat yang dirasakan oleh pembuat karya ilmiah semakin kaya wawasan, secara langsung otak dilatih untuk berpikir secara fokus, menjadi teliti dan jeli karena setiap penulisan pasti ada yang dikoreksi, tahu mana yang harus diperbaiki atau diubah.
Membuat karya tulis ilmiah, penulis dituntut untuk menguasai materi atau subjek penelitian. Maka tak ayal, penulis melakukan riset pencarian sumber yang tepat untuk dijadikan bahan referensi bisa dari jurnal yang mirip, buku dan artikel kredibel jadi bertambah ilmu yang dikuasai pada bidang tersebut. Secara tak langsung, penulis dilatih menjadi pribadi yang sabar karena harus melewati serangkaian proses agar karyamu layak untuk ditayangkan.
Manfaat Menyusun Makalah Bagi Pembaca
Siapapun yang membaca karya makalahmu akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru dari makalah tersebut. Terkadang pembaca membutuhkan informasi tambahan dengan subjek serupa, dan menemukan karyamu yang dijadikan referensi untuk memecahkan suatu masalah atau sebagai perbandingan dengan tulisan lain yang mirip dengan penelitian yang ada di dalam makalahmu. Menjadikan karyamu sebuah contoh untuk pembaca menulis karya ilmiahnya.
Manfaat Menyusun Makalah Bagi Pembimbing
Seorang pembimbing pun memperoleh manfaat dari makalah yang kamu buat. Kenapa demikian? Karena dari setiap karya ilmiah akan tercipta pemahaman baru dari sebuah bidang, memberikan sumbangan pemikiran mengenai perkembangan keilmuan dan pemecahan suatu topik rumusan masalah.
Berkat kamu sebagai anak didiknya, dia akan belajar memahami karakter dari setiap anak didik bagaimana menerima dan memahami bidang yang diteliti dan punya cara khusus untuk membimbing, agar tersampaikan dengan jelas, mudah dan tetap memerhatikan pedoman penulisan ilmiah. Para pembimbing juga akan mempelajari dari setiap tulisan anak didiknya, menganalisis dimana letak kesalahan atau kekurangan di dalam makalah yang sedang dikerjakan.
Oleh karenanya, pembimbing juga bisa banget dijadikan sarana pelengkap untuk diskusi bersama, anggap saja sebagai temanmu sendiri tak perlu takut ataupun segan kalau mau karyamu mendapatkan hasil yang terbaik.
C. Jenis Makalah
Berdasarkan dari jenis kajiannya, makalah terdapat tiga jenis makalah:
1. Makalah Deduktif
Makalah deduktif adalah makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas
2. Makalah Induktif
Makalah induktif adalah makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang bersifat objektif berdasarkan apa yang diperoleh dari lapangan namun tetap relevan dengan pembahasan
3. Makalah Campuran
Makalah campuran adalah makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan kajian toritis dan data empiris. Artinya makalah campuran ini adalah penggabungan antara makalah deduktif dan makalah induktif.
Di dalam makalah campuran terdapat enam kategori berdasarkan subjek rumusan masalah yang dibahas berupa:
a. Makalah Ilmiah merupakan makalah yang isinya membahas permasalahan yang ditulis dari hasil studi ilmiah dan jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini dari penulis yang bersifat subyektif.
b. Makalah Kerja merupakan makalah dengan kajian yang diperoleh dari hasil sebuah penelitian dan memungkinkan seorang penulis makalah tersebut berargumentasi dari permasalahan yang dibahas yang diperolehnya melalui sebuah proses penelitian dan itu artinya opini yang bersifat subyektif dari penulis.
c. Makalah Kajian merupakan makalah yang isinya sebagai suatu sarana pemecahan suatu masalah yang bersifat kontroversial.
d. Makalah Posisi merupakan makalah yang disusun atas permintaan suatu pihak yang fungsinya sebagai alternatif pemecahan masalah yang kontroversial. Prosedur yang digunakan sebagai pembahasan dan penulisannya dilakukan secara ilmiah
e. Makalah Analisis merupakan makalah bersifat objektif-empiris. Adapun sumber data yang didapatkan berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari penemuan, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan.
f. Makalah Tanggapan merupakan makalah yang sering dijadikan sebagai tugas mata kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap suatu bacaan.
D. Karakteristik Makalah yang Baik
Sebuah makalah yang baik harus terdapat karakteristik di dalamnya ada:
- Merupakan hasil kajian literatur dan laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan yang sesuai dengan cakupan permasalahan pokok suatu bidang ilmu tertentu atau bahasan.
- Mendistribusikan sebuah pemahaman tentang permasalahan teoritik yang dikaji atau kemampuan seseorang dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan studi kasus yang ditelaah
- Menonjolkan kemampuan terhadap pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan
- Menjadi alat pengukur kemampuan seorang dosen, peneliti, mahasiswa dan siswa mampu memadupadankan beberapa informasi menjadi satu karya tulis yang utuh. Serta melatih fokus dalam penggunaan tata bahasa, memperhatikan kaidah puebi secara benar dan tepat, etika mengutip dalam penulisan dan menyimpulkan inti dari bahasan.
- Isi makalah harus mempunyai sistematika dan tidak acak-acakan dengan kaidah penulisan ilmiah yang telah diatur oleh lembaga pendidikan terkait.
E. Ciri-ciri Makalah yang baik
Pemilihan atau penetapan masalah yang dikatakan baik dalam penelitian perlu menjadi pertimbangan peneliti. Masalah dapat dikatakan baik jika memiliki:
1. Kontribusi
Salah satu ciri masalah yang baik adalah dapat memberi kontribusi kepada beberapa aspek, antara lain:
- pengembangan teori baru
- perbaikan metode
- manfaat dan implikasi aplikatif
2. Orisinalitas
Bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian lain, seperti:
- masalah yang diteliti
- kerangka konsep
- pendekatan
3. Pernyataan Permasalahan
- pernyataan penelitian
- gambaran asosiasi dua atau lebih fenomena terukur
4. Aspek Kelayakan (Feasibility)
- dapat dijawab
- pertimbangan waktu dan biaya
- tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
- daya dukung fasilitas dan sumber daya lain
F. Syarat-Syarat Isi Makalah

Dalam penulisan sebuah makalah harus memiliki syarat-syarat khusus yang wajib dipenuhi oleh penulis yang memiliki kriteria-kriteria tertentu. Berikut beberapa kriteria syarat yang harus dipenuhi:
1. Cermat, sebuah makalah yang sedang digarap, harus dikuasai segala isinya dengan cara penuh perhatian terhadap objek yang diteliti, diperhatikan secara seksama dan bekerjanya memakai ketelitian yang kuat.
2. Tepat waktu, proses pengerjaan untuk menyelesaikan sebuah makalah mestinya sesuai dengan jadwal/ on time. Tidak boleh menunda waktu penggarapannya, karena setiap makalah memiliki rentan waktu yang telah ditentukan, bisa saja makalah yang masih dalam proses pembuatan yang belum selesai tepat waktu, objek penelitian yang digunakan sudah basi atau tak layak untuk diteruskan proses penelitiannya.
3. Memadai, artinya isi makalah harus berisi informasi yang memadai, lengkap, akurat dan berdasarkan fakta yang ada, datanya pun diperoleh berdasarkan hasil observasi bukan semata-mata diambil dari sana-sini memakai sumber yang tidak kredibel dari berbagai segi cakupan.
4. Sederhana, menggunakan tata bahasa yang formal, namun mudah dipahami dan memenuhi sistematika yang sederhana.
5. Jelas, artinya makalah harus mampu menyajikan fakta dengan penyampaian yang jelas, ringkas, padat gaya yang tepat, agar isi makalahnya tersampaikan dengan benar oleh pembaca.
G. Struktur Makalah
Sebelum menggarap makalah simak lebih dulu seperti beberapa kelengkapan struktur-struktur makalah yang wajib banget ada di dalam penyusunan makalahmu nanti.
1. Cover/Sampul Makalah
Cover adalah sampul dari makalah yang memuat judul logo, identitas penulis, serta tempat dan tahun terbit. Untuk bagian cover, sebaiknya kamu menggunakan pengaturan rata tengah (center) agar cover terlihat lebih rapi.
2. Kata pengantar
Kata pengantar sebagai pengantar agar pembaca memiliki pandangan umum terhadap makalah yang kamu buat dan berisikan sambutan atau ucapan syukur karena telah menyelesaikan makalah tersebut terselesaikan dengan baik .
3. Daftar isi
Daftar isi susunan sebuah halaman yang memuat informasi halaman dari isi makalah yang kamu buat. Untuk memudahkan pembaca dalam menemukan informasi tertentu, kamu harus memberikan keterangan halaman pada setiap bab maupun sub-bab di makalah kamu.
4. Bab I : Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan biasanya terdiri atas 3 sub-bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan. Latar belakang harus ditulis dengan jelas dan mudah dimengerti, selain memuat jawaban dari sebuah pertanyaan, latar belakang juga harus memuat data-data atau fakta yang mendukung. Di bagian rumusan masalah, kamu bisa mengisinya dengan beberapa pertanyaan yang nantinya akan kamu jelaskan di bagian pembahasan nanti. Pada isi tujuan, kamu bisa menuliskannya secara singkat dan menggambarkan secara jelas manfaat dari makalah yang kamu buat
5. Bab II : Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian yang paling penting dari sebuah makalah. Ini adalah bagian yang berisi uraian pokok dari permasalahan yang akan kamu bahas. Bagian pembahasan harus sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan membuat makalah. Biasanya pembahasan mencakup tentang landasan teori uraian materi, solusi dan penyelesaian dari suatu permasalahan.
6. Bab III : Penutup
Pada bagian penutup biasanya berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan tentang ringkasan dari hasil pembahasan rumusan makalah. Pada bagian ini, kamu bisa mengambil poin penting pada setiap bagian sebelumnya untuk menghasilkan sebuah kesimpulan. Saran merupakan suatu bagian dalam makalah yang ditujukan untuk si penulis. Saran dapat berisikan harapan kamu sebagai penulis agar makalah yang kamu buat bisa bermanfaat untuk pembaca. Berikut adalah contoh kesimpulan dan saran.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisikan daftar referensi yang kamu pakai sebagai sumber atau bahan penelitian di dalam penulisan makalah. Referensinya bisa dari buku, jurnal, atau informasi valid yang kamu dapatkan dari internet maupun dari perpustakaan.
H. Cara Menemukan Masalah Penelitian dan Membuat Rumusan Masalah
Dalam makalah penelitian, mengenal dan merumuskan masalah dengan jelas adalah kunci utama dan termasuk yang paling menantang bagi peneliti. Makalah penelitian yang masalahnya tidak jelas dirumuskan akan menghasilkan temuan penelitian yang tidak logis. Perumusan masalah umumnya ditulis dalam bentuk kalimat tanya, paling sedikit dua rumusan masalah yang digunakan
Namun, adapula peneliti yang merumuskan masalah hanya memformulasikan hanya satu masalah atau lebih dari dua perumusan masalah bergantung pada objek yang diteliti. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah perumusan masalah atau pertanyaan penelitian harus disusun secara efektif.
a. Ciri-ciri Rumusan Masalah yang Efektif
Berikut ciri-ciri perumusan masalah yang efektif adalah:
- Pertanyaan penelitian harus menarik, aktual, terdapat paradoks dan sejauh mungkin bisa diterapkan pendekatan yang berbeda.
- Pertanyaan penelitian harus relevan dengan topik penelitian yang dikaji dan diperkuat dengan maksud untuk mengisi potongan teka-teki yang hilang atau membuat hubungan antara fenomena sosial yang ditelaah.
- Pertanyaan penelitian harus diformulasikan dengan jelas dan batasi variabel yang diteliti.
- Pertanyaan yang diajukan harus membawa implikasi penelitian yang dapat dilanjutkan, tidak berhenti ditengah jalan.
Misalnya jika ingin membahas topiknya tentang dampak sosial anak-anak karena tidak bisa sekolah atau bersosialisasi langsung kepada teman dan guru nya:
- Perumusan masalah nya: Apa masalah sosial yang akan ditimbulkan setelah lama belajar secara daring di rumah dalam proses menerima untuk memahami materi pelajaran? Melihat situasi yang disebutkan, perlu ada tindakan lebih lanjut untuk menjawab pertanyaan tersebut.
- Bila perumusah masalah yang ditanyakan seperti diatas, maka pada latar belakang penelitian mengungkapkan fakta-fakta yang dilakukan siswa dalam melakukan kegiatan mengerjakan pekerjaan rumah, konsep-konsep apa yang siswa apa dalam menyerap isi materi pelajaran selama di rumah tanpa ada guru ataupun orang tua yang mendampingi dan hubungan antar variabel yang terkait dengan topik sistem pembelajaran daring di rumah bersama orang tua dan guru yang diteliti dengan merujuk pada data, literatur, laporan hasil penelitian dan sebagainya. Cara termudah untuk memperpanjang bagian ini dengan mengkonstruksikan atau membandingkan antara kebijakan, teori atau konsep-konsep terkait di satu pihak dengan fenomena atau masalah yang terjadi dengan pihak lain
Mengingat pentingnya perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai harus memilih rumusan masalah tepat yang dapat menyatakan suatu masalah itu layak untuk diteliti lebih lanjut.
Penentuan masalah sangatlah penting dan berfungsi dalam menetapkan sebuah penelitian baru atau melengkapi hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya maupun memperbaiki penelitian karena landasan teori yang dipakai sudah direvisi seiring dengan perkembangan dunia pendidikan. Tidaklah mudah untuk membuat sebuah perumusan masalah, maka yang harus diperhatikan ialah sebelum membuatnya:
- Buatlah dan kembangkanlah kerangka konsep.
- Buat konseptualisasi dan operasionalisasi yang akan dipakai dalam penelitan yang berlanjut.
- Buat desain Penelitian baik itu prediksi keberhasilan penelitan, memilih judul dan menuliskan tujuan penelitian maupun menilai orisinalitas studi versus plagiarisme yang akan muncul ketika sedang mengeksekusi membuat laporan penelitian.
b. Tips Memilih Masalah Penelitian
Memilih Masalah Penelitian sebaiknya peneliti harus:
1. Memastikan apakah masalah yang akan dipilih itu sudah atau akan ada jawabannya?
2. Mempertimbangkan relevansinya.
3. Mempertimbangkan manfaat teoritisnya kedepannya seperti apa, karena sebuah penelitian yang bagus bisa dipakai dari masa ke masa.
4. Mempertimbangkan aspek aktualitas masalah.
5. Mempertimbangkan jelajah atau wilayah pengembangan ilmu yang berkaitan apakah kamu sanggup untuk menaklukannya.
6. Setelah menemukan rumusan masalah yang dirasa tepat untuk pembuatan makalahnya, maka dalam prosesnya menuntaskan sebuah laporan penelitian bisa saja ditemukan kesalahan ataupun kekurangan yang dilakukan oleh sang pemilik judul seperti:
c. Kesalahan Umum dalam Perumusan Masalah
1) Konsep yang dibuat atau sudah disusun ternyata belum matang (immature)
Peneliti menemukan masalah ketika menelaah hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan topik yang serupa dan tidak membahas teori dan konsep yang dipakai sehingga penelitiannya tidak mendukung oleh kerangka teoritis yang baik, kesulitan untuk meneruskan sampai pada kesimpulan.
2) Gagasan yang ditawarkan belum akurat
Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis untuk kedepannya.
3) Kurang memberi kontribusi untuk masa depan
Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah yang di lingkungannya.
4) Ketidaktepatan fenomena penelitian dengan metode analisis yang dipakai
Sifat fenomena yang ingin diteliti tidak sesuai dilakukan menggunakan metode analisis yang dipilih. Misalnya meneliti suatu fenomena yang dianalisis secara kuantitatif, padahal sebaiknya lebih tepat dilakukan secara kualitatif.
Adapun jenis-rumusan rumusan masalah penelitian dikembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Jenis masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif.
d. Jenis-jenis Rumusan Masalah
Berikut definisi dan contoh rumusan masalah dari tiap jenisnya:
1) Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Dalam hal ini peneliti hanya membeberkan atau menjelaskan data hasil penelitian melalui bantuan tabel dan diagram atau grafik, sehingga hasil temuan tersebut lebih mudah dimengerti oleh pembaca. Contoh rumusan masalah deskriptif berupa:
- Bagaimana peningkatan pasien positif yang terkena virus corona selama sebulan terakhir di Jakarta?
- Bagaimanakah tanggapan masyarakat terhadap rencana pemerintah yang membuka kegiatan belajar mengajar kembali di sekolah ditengah pandemi yang belum usai?
2) Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan masalah penelitian yang membandingkan (komparasi) keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Perbedaan tersebut bisa dinilai dari metoda, perlakuan lain atau pada waktu yang berbeda. Contoh rumusan masalah komparatif berupa
- Adakah perbedaan kesulitan belajar antar siswa setelah mengikuti sistem belajar daring di rumah dengan belajar di sekolah karena pandemi?
Sebagai variabel penelitian adalah kesulitan belajar berdasarkan perbandingan dua sampel yaitu situasi belajar di rumah dan sekolah selama pandemi
- Adakah perubahan dan perbedaan kebiasaan atau tatanan kerja dengan sistem work from home antara work from office?
Sebagai variabel penelitian adalah perubahan dan perbedaan kebiasaan kerja atau produktivitas kerja ketika sedang menjalankan work from home dan work from office berdasarkan satu ruang lingkup perusahaan.
3) Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif/timbal balik.
1. Hubungan Simetris, merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang munculnya bersamaan atau diartikan sejajar. Contoh rumusan masalah dalam bentuk hubungan simetris:
- Adakah hubungan antara tingkat kasta seseorang dengan kecerdasan?
- Adakah hubungan antara ukuran berat badan dengan keinginan untuk sehat?
2. Hubungan Kausal, merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat masalah. Contoh rumusan masalah dalam bentuk hubungan kausal:
- Seberapa besar pengaruh kurikulum dan media pendidikan terhadap kualitas lulusan yang dihasilkan sekolah?
3. Hubungan Interaktif/Timbal Balik, merupakan hubungan yang saling mempengaruhi antar satu dan yang lain. Contoh rumusan masalah dalam bentuk hubungan interaktif:
- Adakah pengaruh antara kualitas kinerja dan loyalitas karyawan layanan yang diberikan suatu perusahaan dengan tingkat kepuasan pelanggan? (Dalam kasus ini variabel X adalah kualitas kinerja, variabel Y adalah loyalitas karyawan dan variabel Z adalah kepuasan pelanggan).
I. Cara Membuat Makalah yang Benar
Sebelum membuat makalah perlu melakukan beberapa hal dalam menyusunnya agar isi dan pembahasannya runtut sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah, berikut langkah-langkah dalam penyusunan makalah:
1. Siapkan Segala Hal yang Dibutuhkan Data, Referensi, Prasarana yang Lengkap
Pada tahap persiapan ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan makalah, yaitu:
- Mengumpulkan referensi-referensi yang terkait dengan judul makalah yang akan dibuat.
- Membaca buku-buku yang dijadikan referensi dalam penulisan makalah agar dapat membentuk kerangka rumusan masalah dan memperluas pengetahuan yang berhubungan dengan judul atau topik pembahasan berupa landasan-landasan teori yang mesti dikuasai.
- Mengembangkan kerangka makalah yang kompleks.
- Pastikan laptop/PC yang kamu kenakan dalam kondisi sehat dan mempunyai memori cadangan yang dapat menyimpan semua data-data secara utuh, diluar memori internal laptop/PC.
- Mempunyai koneksi jaringan internet yang stabil.
- Mempunyai teman atau seseorang yang ahli dalam bidang yang ingin kamu teliti supaya nantinya bila sudah selesai membuat akan mendapatkan opini dan kritikan mengenai isi, kelengkapan dan isi pembahasan menjadi yang baik dan lengkap diluar supervisor kamu ya.
2. Penulisan yang sesuai dengan pedoman
Pada tahap ini merupakan kegiatan pengembangan kerangka makalah menjadi suatu perumusan masalah yang kompleks atau terisi. Hal ini dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini:
- Mengkaji berbagai sumber yang didapat terkait dengan judul makalah.
- Memperhatikan teknik penulisan dalam penyajian makalah.
- Menguraikan intisari pemahaman penulis terhadap informasi yang dituangkan dalam makalah berdasarkan sumber yang didapat.
3. Membuat Judul Makalah
Langkah keempat dalam menyusun makalah adalah membuat judul makalah. Dalam pembuatan judul ini harus sesuai dengan pembahasan atau isi makalah. Selain itu, sebaiknya judul dibuat semenarik mungkin agar banyak orang yang ingin membaca isi dari makalah yang telah dibuat. Setelah membuat judul makalah, barulah kamu membuat isi dari makalah sesuai sumber data yang sudah diperoleh.
4. Tulis Makalah Sesuai Kerangka Makalah
Dikutip dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) bahwa menulis sebuah karya tulis disebut makalah jika memenuhi beberapa syarat berikut; makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung unsur kekinian dan bersifat ilmiah. Terdapat standarisasi dalam menyusun kerangka masalah yang benar dan valid.
Nah, ini dia susunan makalah yang harus penuhi di dalamnya terdapat
- Cover
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Bab I Pendahuluan
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan
- Bab II Pembahasan
- Bab III Penutup
- Kesimpulan
- Saran
- Daftar Pustaka
- Lampiran
5. Pemeriksaan kelengkapan hasil tulisan
Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan isi makalah terkait dengan ejaan, penggunaan kata, kalimat dan bahkan tanda baca sesuai dengan PUEBI yang baik dan benar. Tak lupa, untuk mengecek kembali apakah data ada yang masih kurang, penulisan yang masih typo, format penulisannya sesuai dengan pedoman dan sudah runtut struktur makalahnya.
J. Cara Membuat Makalah SMA dan SMP
1. Menentukan Topik Pembahasan
Kamu harus menentukan topik pembahasan terlebih dahulu agar mudah menentukan arah pembuatan makalah. Apabila tugas makalah ini dibuat dengan kelompok, sebaiknya setiap anggota kelompok memberikan ide topik pembahasan.
2. Menentukan Judul Makalah
Sudah mendapatkan topik pembahasan, kemudian barulah lanjut ke langkah berikutnya yaitu menentukan judul makalah. Judul makalah ini harus sesuai dengan isi yang akan kamu tulis.
3. Mencari dan Mengumpulkan Semua Referensi Makalah
Makalah tidak bisa dibuat begitu saja karena membutuhkan banyak sekali referensi. Oleh karena itu, kamu atau kelompokmu perlu mengumpulkan bahan referensi terlebih dahulu sebelum menulis makalah.
4. Menyusun Makalah dengan Struktur yang Baik dan Benar
Setelah mendapatkan bahan referensi, kamu bisa membuat makalah dengan struktur yang baik dan benar. Dengan begitu, guru akan senang ketika membaca hasil tulisan yang kamu buat. Jika, makalah dikerjakan secara berkelompok, maka penulisannya bisa dibagi per bab.
5. Melakukan Pengecekan dan Pengeditan
Supaya penulisan makalah tidak banyak salah, maka kamu atau kelompomu perlu mengecek dan mengedit kembali makalah. Misalnya, pengetikan kata agar tidak typo, struktur makalah, penulisan bahasa dan kalimat, dan lain-lain.
Mungkin Grameds masih bingung dengan proses pembuatan makalah, khususnya dalam menciptakan sebuah karya ilmiah. Tentunya Gramedia.com punya rekomendasi buku populer untuk ngebantu Gramedians ngerjain makalah, skripsi, atau pun karya ilmiah lainnya. Jika penasaran grameds bisa klik banner di bawah untuk cari tahu lebih lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar