Rabu, 01 Februari 2023

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN GIGI "KOMUNIKASI DALAM INTERPROFESIONAL DAN PROFESI LAIN”

 

MAKALAH

KOMUNIKASI DALAM KESEHATAN GIGI

                 "KOMUNIKASI DALAM INTERPROFESIONAL DAN PROFESI LAIN”

Disusun Oleh :

 

Dosen Pengampu :

drg.RR, Ratnasari Dyah P,M, Pd 

 

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


 

KATA PENGANTAR

 

Puji dan syukur tidak lupa saya senantiasa saya ucapkan kepada Allah SWT. Atas rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil makalah ‘’KOMUNIKASI INTERPROFESIONAL DAN PROFESI LAIN”

Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada drg.RR, Ratnasari Dyah P,M, Pd  sebagai dosen mata komunikasi dalam kesehatan gigi dan mulut yang telah membimbing dan membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Ucapan terimakasih juga kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun material sehingga penulisan makalah ini dapat terwujud.

Penulis menyadari masi ada kekurangan maupun kesalahan dari penulisan makalah ini. Oleh karena itu saya memohon maaf atas adanya kesalahan yang ada. Kritik dan saran selalu saya tunggu guna meningkatkan kualitas penulisan makalah kedepan nya.

 

Bandar Lampung, 17 Januari 2022

 

       Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2

DAFTAR ISI......................................................................................................... 3

BAB 1................................................................................................................. 4

PENDAHULUAN.................................................................................................. 4

1.1     Latar Belakang........................................................................................ 4

1.2     Rumusan Masalah.................................................................................. 4

1.3     Tujuan.................................................................................................... 4

1.4     Metode.................................................................................................. 4

BAB 2................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN.................................................................................................... 5

2.1     Komunikasi  Interprofesional.................................................................. 5

2.1     Tujuan komunikasi interprofesional........................................................ 5

2.2     Jenis dan bentuk komunikasi interprofesional......................................... 5

2.4     Pentingnya komunikasi dalam interprofesional....................................... 6

2.5     Upaya peningkatan komunikasi dalam interprofesional........................... 6

BAB 3................................................................................................................. 8

KESIMPULAN..................................................................................................... 8

BAB 4............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12

 

 

 

 

 

 

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian serta penerimaan informasi antar individu yang bisa di definisikan dengan berbagai cara,tergantung pada apa itu konteks yang diterapkan.Komunikasi merupakan dasar untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bersosisalisasi.Bentuk umum komunikasi manusia yang umum yakni bahasa isyarat,perkataan,tulisan,gerakan dan masih bervariasi dalam berbagai bentuk dan gaya lainnya.

Sedangkan komunikasi Interprofessional dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pelaksanaan ,serta mengevaluasi program komunikasi yang ditujukan untuk para penyedia layanan kesehatan.Komunikasi Interprofesional merupakan bentuk interaksi yang dilakukan untuk saling bertukar pikiran baik itu berupa opini serta informasi yang menerlibatkan 2 profesi atau lebih dalam upaya menjalin kolaborasi interprofessi.

Maka dari itu peran IPC (Interprofessional collaboration) sangat penting untuk terjalinnya interaksi antar satu profesi dengan profesi lainnya.Komunikasi interprofesional yang baik akan meningkatkan kualitas pelayanan,mengurangi terjadinya medical errors.

 

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi Interprofesional?

2.      Apa saja tujuan dari komunikasi interprofesional?

3.      Apa saja jenis dan bentuk dari komunikasi interprofesional?

4.      Bagaimana pentingnya komunikasi dalam interprofesional?

5.      Bagaimana upaya peningkatan komunikasi dalam interprofesional?

 

1.3             Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi interprofesional.

2.      Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi interprofesional.

3.      Untuk mengetahui jenis dari komunikasi interprofesional.

4.      Untuk mengetahui pentingnya komunikasi dalam interprofesional

5.      Untuk mengetahui upaya peningkatan komunikasi dalam interprofesional

 

1.4             Metode

Metode yang digunakan pada makalah ini adalah  metode penelitian kepustakaan dimana penulis mengambil bahan materi yang bersumber pada ebook beserta jurnal dari internet.

 

 

BAB 2

PEMBAHASAN

 

2.1 Komunikasi  Interprofesional

            Komunikasi Interprofessional merupakan komunikasi yang melibatkan banyak profesi dan disiplin ilmu yang berbeda-beda.Komunikasi ini bertujuan untuk memperluas disiplin ilmu dimana pada komunikasi kita sebagai profesi terapis gigi dan mulut melakukan komunikasi dengan profesi lain dengan cara bertukar pikiran, mengemukakan opini, mengajukan ide,serta mengambil keputusan bersama supaya lebih efektif untuk memberikan perawatan yang komprehensif kepada pasien.

Komunikasi interprofesional merupakan komunikasi yang terjadi antar multidisiplin ilmu mengenai praktik keprofesian yang berkolaborasi untuk meningkatkan kerjasama dan pelayanan kesehatan (Barr, 2002). Komunikasi dengan mitra kerja di bidang kesehatan dapat dilakukan dengan menjunjung prinsip-prinsip yang mendukung komunikasi dalam tim (Kumala, 1995). Pada saat berkomunikasi dengan mitra kesehatan, harus berkomunikasi secara detail, cepat dan akurat agar meminimalisir kejadian buruk. Selain itu, dalam berkomunikasi antar tim kesehatan membutuhkan rasa empati, simpati, rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, serta menghargai profesi kesehatan lainnya

 

2.1                       Tujuan komunikasi interprofesional

Komunikasi Interprofessional pada pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga-tenaga

medis seperti dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, dokter spsialis, dan lainnya. Dengan adanya

komunikas Inteprofessional bertujuan untuk

1)      Mewujudkan kesehatan pasien yang lebih baik

2)      Bertukar informasi dan alat medis agar lebih efektif untuk memajukan praktek medis

3)      Mengadvokasi untuk penerapan standar baru pelayanan perawatan kesehatan

Berdasarkan tujuan tersebut diharapkan semua tenaga medis dapat memberikan pelayanan kesehatan sebaik-baiknya tanpa adanya kesalahan komunikasi antar tenaga medis.

 

2.2                       Jenis dan bentuk komunikasi interprofesional

Komunikasi interprofessional dapat terjadi dalam berbagai jenis komunikasi dalam

suatu organisasi pelayanan kesehatan. Jenis komunikasi tersebut dapat berupa :

1)      Komunikasi antara manajer fasilitas kesehatan dengan petugas kesehatan

2)      Komunikasi antara dokter dengan perawat/bidan

3)      Komunikasi antara dokter dengan dokter, misalnya komunikasi antara dokter spesialis dengan dokter ruangan atau antar dokter spesialis yang merawat pasien

4)      Komunikasi antara dokter/bidan/perawat dengan petugas apotek

5)      Komunikasi antara dokter/bidan/perawat dengan petugas administrasi/keuangan

6)      Komunikasi antara dokter/bidan/perawat dengan petugas pemeriksaan penunjang

(radiologi, laboratorium, dan lain-lain)

 

Jenis-jenis komunikasi tersebut tentunya bisa lebih banyak lagi bergantung kepada

besarnya organisasi dan banyaknya jenis pelayanan yang diberikan. Semakin banyak jenis komunikasi yang ada pada suatu organisasi tersebut, kemungkinan terjadinya gangguan komunikasi juga lebih besar. Selain jenis komunikasi diatas, komunikasi interprofessional memiliki bentuk komunikasi yang terjadi ketika komunikasi berlangsung. Bentuk komunikasi

interprofessional dapat berupa komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Contoh

komunikasi nonverbal dalam komunikasi interprofessional dapat berupa rekam medik pasien, resep untuk pasien, dan lain-lain. Rekam medik pasien menjadi sumber informasi untuk tenaga medis yang akan menjadi petugas pelayanan perawatan di kemudian hari. Rekam medis pun bentuk komunikasi antar tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan. Sehingga mereka dapat melihat rekam medik terlebih dahulu dan saling memberikan informasi. Selain itu, resep pun menjadi bentuk komunikasi yang diberikan dokter untuk pasien mengambil obat di apotek.

 

2.4                       Pentingnya komunikasi dalam interprofesional

Dengan adanya komunikasi dan kolaborasi antar tim tenaga kesehatan, pelayanan

perawatan pasien akan lebih terjamin sehingga pasien merasa puas dan kualitas pelayanan kesehatan pun dapat meningkat. Komunikasi merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam kolaborasi interprofesional (Suter et al, 2009). Komunikasi yaitu proses penyampaian pesan/berita dari seseorang ke orang lain sehingga kedua belah pihak terjadi adanya saling pengertian. (Ernawati, 2009). Komunikasi diperlukan dalam pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan komunikasi kesehatan merupakan komponen yang fundamental dalam perawatan pasien (Riesenberg, 2010). Komunikasi bagian dari human communication dimana proses komunikasi kesehatan ini merupakan transaksi antar tim kesehatan dengan klien maupun keluarga klien (Mundakir, 2006). Ketidakakuratan informasi dapat menimbulkan dampak yang serius pada pasien, Pernyataan di atas sejalan dengan pernyataan Angood (2007) yang mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil tentang keselamatan pasien, kurangnya

koordinasi dan kinerja tim tenaga kesehatan.Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode pengembangan komunikasi interprofesionalyang efektif yang erat kaitannya dalam pelayanan kesehatan.

 

2.5                       Upaya peningkatan komunikasi dalam interprofesional

Peningkatan komunikasi secara efektif dengan tim kesehatan lain dibutuhkan dalam pelaksanaan Interprofessional Collaboration sehingga petugas kesehatan dapat melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang aman dan efektif. Komunikasi dan informasi antar profesi kesehatan dituangkan dalam catatan perkembangan pasienterintegrasi (CPPT). Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan komunikasi antarprofesi adalah dengan catatan perkembangan pasien terintegrasi. Menurut Komite Akreditasi Rumah Sakit, Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi adalah dokumentasi antar profesi pemberi asuhan keperawatan mengenai perkembangan pasien dalam bentuk terintegrasi dalam rekam medis pasien. Rencana perawatan yang terintegrasi dan tunggal lebih terukur dan lebih baik daripada rencana perawatanyang terpisah. Rencana perawatan pasien harus mencerminkan sasaran perawatanyang khas untuk masing-masing individu sehingga penilaian dan rencana ulang dapat dilakukan. Komisi Akreditasi Rumah Sakit juga mengatur catatan perkembangan pasien

terintegrasi dalam standar MKE(Manajemen Komunikasi dan Edukasi).Dengan adanya akreditas KARS 2012 danJCI rumah sakit mengembangkan komunikasi interprofesi yang ada baik menggunakan komunikasi SBAR, caseconference, ronde keperawatan, dan rapattim pelayanan kesehatan. Karena komunikasi yang efektif masuk di dalam sasaran keselamatan pasien dan merupakan penilaian dari akreditasi rumah sakit. Karena kesalahan dalam komunikasi merupakan penyebab terbesar terjadinya adverse event.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 3

KESIMPULAN

 

Komunikasi interprofessional adalah bentuk interaksi untuk bertukar pikiran, opini

dan informasi yang melibatkan dua profesi atau lebih dalam upaya untuk menjalin kolaborasi

interprofesi. Komunikasi Interprofessional dapat diartikan sebagai proses perencanaan,

pelaksanaan, dan mengevaluasi program komunikasi yang ditujukan untuk penyedia layanan

kesehatan. Adanya komunikasi interprofessional ialah bertujuan untuk :

1.      mewujudkan kesehatan pasien yang lebih baik

2.      bertukar informasi dan alat medis agar lebih efektif untuk memajukan praktek medis

3.      serta mengadvokasi untuk penerapan standar baru pelayanan perawatan kesehatan.

 

Dengan adanya tujuan tersebut diharapkan semua tenaga medis dapat memberikan

pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya tanpa adanya kesalahan komunikasi antar tenaga

medis. Komunikasi interprofesional sangat penting dilakukan guna meningkatkan keselamatan pasien dan menurunkan angka insiden keselamatan pasien.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Description: 2023-01-20 06:55:32.944000

 

Description: 2023-01-20 06:56:19.280000

 

Description: 2023-01-20 06:56:31.013000

 

Description: 2023-01-20 06:56:42.921000

 

Description: 2023-01-20 06:56:49.853000

 

 

Description: 2023-01-20 06:56:57.456000

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

 

Barr, H. 2002. Interprofessional Education. John Wiley & Sons, Ltd

Rokhmah, N. Ariyani dan Anggorowati. Komunikasi Efektif dalam Praktek Kolaborasi

Interprofesi sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Journal of Health Studies. 1(1): 65-71, 2017

Aini,N.H.,Santoso,A.(2018).Komunikasi Interprofesional Dalam Peningkatan Keselamatan Pasien: Systematic Review. Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.1,(1):28-34.

 

Tidak ada komentar: