MAKALAH
KOMUNIKASI
DALAM KESEHATAN GIGI
"KOMUNIKASI
DALAM INTERPROFESIONAL DAN PROFESI LAIN”
Disusun
Oleh :
Dosen
Pengampu :
drg.RR, Ratnasari Dyah P,M, Pd
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur tidak lupa saya
senantiasa saya ucapkan kepada Allah SWT. Atas rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan hasil makalah ‘’KOMUNIKASI
INTERPROFESIONAL DAN PROFESI LAIN”
Tidak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada drg.RR, Ratnasari Dyah P,M, Pd
sebagai dosen mata komunikasi dalam kesehatan gigi dan mulut yang telah
membimbing dan membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Ucapan terimakasih
juga kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun material
sehingga penulisan makalah ini dapat terwujud.
Penulis menyadari masi ada
kekurangan maupun kesalahan dari penulisan makalah ini. Oleh karena itu saya
memohon maaf atas adanya kesalahan yang ada. Kritik dan saran selalu saya
tunggu guna meningkatkan kualitas penulisan makalah kedepan nya.
Bandar Lampung, 17 Januari 2022
Penulis
DAFTAR ISI
2.1 Komunikasi Interprofesional.................................................................. 5
2.1 Tujuan komunikasi interprofesional........................................................ 5
2.2 Jenis dan bentuk komunikasi interprofesional......................................... 5
2.4 Pentingnya komunikasi dalam interprofesional....................................... 6
2.5 Upaya peningkatan komunikasi dalam interprofesional........................... 6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi adalah sebuah proses penyampaian serta penerimaan informasi
antar individu yang bisa di definisikan dengan berbagai cara,tergantung pada
apa itu konteks yang diterapkan.Komunikasi merupakan dasar untuk berbagi
pengetahuan dan pengalaman dalam bersosisalisasi.Bentuk umum komunikasi manusia
yang umum yakni bahasa isyarat,perkataan,tulisan,gerakan dan masih bervariasi
dalam berbagai bentuk dan gaya lainnya.
Sedangkan komunikasi Interprofessional dapat diartikan sebagai proses
perencanaan, pelaksanaan ,serta mengevaluasi program komunikasi yang ditujukan
untuk para penyedia layanan kesehatan.Komunikasi Interprofesional merupakan
bentuk interaksi yang dilakukan untuk saling bertukar pikiran baik itu berupa
opini serta informasi yang menerlibatkan 2 profesi atau lebih dalam upaya
menjalin kolaborasi interprofessi.
Maka
dari itu peran IPC (Interprofessional collaboration) sangat penting untuk
terjalinnya interaksi antar satu profesi dengan profesi lainnya.Komunikasi
interprofesional yang baik akan meningkatkan kualitas pelayanan,mengurangi
terjadinya medical errors.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan komunikasi Interprofesional?
2.
Apa saja tujuan dari komunikasi interprofesional?
3.
Apa saja jenis dan bentuk dari komunikasi interprofesional?
4.
Bagaimana pentingnya komunikasi dalam interprofesional?
5.
Bagaimana upaya peningkatan komunikasi
dalam interprofesional?
1.3
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi
interprofesional.
2.
Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi interprofesional.
3.
Untuk mengetahui jenis dari komunikasi interprofesional.
4.
Untuk mengetahui pentingnya komunikasi dalam interprofesional
5.
Untuk mengetahui upaya peningkatan komunikasi
dalam interprofesional
1.4
Metode
Metode yang
digunakan pada makalah ini adalah metode penelitian kepustakaan dimana penulis
mengambil bahan materi yang bersumber pada ebook beserta jurnal dari internet.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi Interprofesional
Komunikasi Interprofessional
merupakan komunikasi yang melibatkan banyak profesi dan disiplin ilmu yang
berbeda-beda.Komunikasi ini bertujuan untuk memperluas disiplin ilmu dimana
pada komunikasi kita sebagai profesi terapis gigi dan mulut melakukan
komunikasi dengan profesi lain dengan cara bertukar pikiran, mengemukakan opini,
mengajukan ide,serta mengambil keputusan bersama supaya lebih efektif untuk
memberikan perawatan yang komprehensif kepada pasien.
Komunikasi interprofesional merupakan komunikasi yang
terjadi antar multidisiplin ilmu mengenai praktik
keprofesian yang berkolaborasi untuk meningkatkan kerjasama dan pelayanan kesehatan (Barr, 2002). Komunikasi dengan mitra kerja di bidang
kesehatan dapat
dilakukan dengan menjunjung prinsip-prinsip yang
mendukung komunikasi dalam tim (Kumala, 1995). Pada saat
berkomunikasi dengan mitra kesehatan, harus berkomunikasi secara detail, cepat dan akurat agar meminimalisir kejadian buruk. Selain
itu, dalam
berkomunikasi antar tim kesehatan membutuhkan rasa
empati, simpati, rasa tanggung jawab terhadap diri
sendiri dan orang lain, serta menghargai profesi kesehatan lainnya
2.1
Tujuan
komunikasi interprofesional
Komunikasi
Interprofessional pada pelayanan kesehatan dilakukan oleh tenaga-tenaga
medis
seperti dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, dokter spsialis, dan lainnya.
Dengan adanya
komunikas
Inteprofessional bertujuan untuk
1) Mewujudkan
kesehatan pasien yang lebih baik
2) Bertukar
informasi dan alat medis agar lebih efektif untuk memajukan praktek medis
3) Mengadvokasi
untuk penerapan standar baru pelayanan perawatan kesehatan
Berdasarkan
tujuan tersebut diharapkan semua tenaga medis dapat memberikan pelayanan
kesehatan sebaik-baiknya tanpa adanya kesalahan komunikasi antar tenaga medis.
2.2
Jenis
dan bentuk komunikasi interprofesional
Komunikasi
interprofessional dapat terjadi dalam berbagai jenis komunikasi dalam
suatu
organisasi pelayanan kesehatan. Jenis komunikasi tersebut dapat berupa :
1) Komunikasi
antara manajer fasilitas kesehatan dengan petugas kesehatan
2) Komunikasi
antara dokter dengan perawat/bidan
3) Komunikasi
antara dokter dengan dokter, misalnya komunikasi antara dokter spesialis dengan
dokter ruangan atau antar dokter spesialis yang merawat pasien
4) Komunikasi
antara dokter/bidan/perawat dengan petugas apotek
5) Komunikasi
antara dokter/bidan/perawat dengan petugas administrasi/keuangan
6) Komunikasi
antara dokter/bidan/perawat dengan petugas pemeriksaan penunjang
(radiologi, laboratorium, dan lain-lain)
Jenis-jenis komunikasi tersebut tentunya
bisa lebih banyak lagi bergantung kepada
besarnya
organisasi dan banyaknya jenis pelayanan yang diberikan. Semakin banyak jenis
komunikasi yang ada pada suatu organisasi tersebut, kemungkinan terjadinya
gangguan komunikasi juga lebih besar. Selain jenis komunikasi diatas,
komunikasi interprofessional memiliki bentuk komunikasi yang terjadi ketika komunikasi
berlangsung. Bentuk komunikasi
interprofessional
dapat berupa komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Contoh
komunikasi
nonverbal dalam komunikasi interprofessional dapat berupa rekam medik pasien,
resep untuk pasien, dan lain-lain. Rekam medik pasien menjadi sumber informasi
untuk tenaga medis yang akan menjadi petugas pelayanan perawatan di kemudian
hari. Rekam medis pun bentuk komunikasi antar tenaga medis dalam memberikan
pelayanan kesehatan. Sehingga mereka dapat melihat rekam medik terlebih dahulu
dan saling memberikan informasi. Selain itu, resep pun menjadi bentuk
komunikasi yang diberikan dokter untuk pasien mengambil obat di apotek.
2.4
Pentingnya
komunikasi dalam interprofesional
Dengan
adanya komunikasi dan kolaborasi antar tim tenaga kesehatan, pelayanan
perawatan
pasien akan lebih terjamin sehingga pasien merasa puas dan kualitas pelayanan
kesehatan pun dapat meningkat. Komunikasi merupakan salah satu elemen yang
paling penting dalam kolaborasi interprofesional (Suter et al, 2009). Komunikasi
yaitu proses penyampaian pesan/berita dari seseorang ke orang lain sehingga
kedua belah pihak terjadi adanya saling pengertian. (Ernawati, 2009).
Komunikasi diperlukan dalam pelayanan kesehatan. Hal ini dikarenakan komunikasi
kesehatan merupakan komponen yang fundamental dalam perawatan pasien
(Riesenberg, 2010). Komunikasi bagian dari human communication dimana proses
komunikasi kesehatan ini merupakan transaksi antar tim kesehatan dengan klien
maupun keluarga klien (Mundakir, 2006). Ketidakakuratan informasi dapat
menimbulkan dampak yang serius pada pasien, Pernyataan di atas sejalan dengan
pernyataan Angood (2007) yang mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil tentang
keselamatan pasien, kurangnya
koordinasi
dan kinerja tim tenaga kesehatan.Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode
pengembangan komunikasi interprofesionalyang efektif yang erat kaitannya dalam
pelayanan kesehatan.
2.5
Upaya
peningkatan komunikasi dalam interprofesional
Peningkatan komunikasi secara efektif dengan tim
kesehatan lain dibutuhkan dalam pelaksanaan Interprofessional Collaboration
sehingga petugas kesehatan dapat melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang
aman dan efektif. Komunikasi dan informasi antar profesi kesehatan dituangkan
dalam catatan perkembangan pasienterintegrasi (CPPT). Upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan komunikasi antarprofesi adalah dengan catatan perkembangan
pasien terintegrasi. Menurut Komite Akreditasi Rumah Sakit, Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi adalah dokumentasi antar profesi pemberi
asuhan keperawatan mengenai perkembangan pasien dalam bentuk terintegrasi dalam
rekam medis pasien. Rencana perawatan yang terintegrasi dan tunggal lebih
terukur dan lebih baik daripada rencana perawatanyang terpisah. Rencana
perawatan pasien harus mencerminkan sasaran perawatanyang khas untuk
masing-masing individu sehingga penilaian dan rencana ulang dapat dilakukan.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit juga mengatur catatan perkembangan pasien
terintegrasi dalam standar MKE(Manajemen Komunikasi
dan Edukasi).Dengan adanya akreditas KARS 2012 danJCI rumah sakit mengembangkan
komunikasi interprofesi yang ada baik menggunakan komunikasi SBAR,
caseconference, ronde keperawatan, dan rapattim pelayanan kesehatan. Karena
komunikasi yang efektif masuk di dalam sasaran keselamatan pasien dan merupakan
penilaian dari akreditasi rumah sakit. Karena kesalahan dalam komunikasi
merupakan penyebab terbesar terjadinya adverse event.
BAB 3
KESIMPULAN
Komunikasi
interprofessional adalah bentuk interaksi untuk bertukar pikiran, opini
dan
informasi yang melibatkan dua profesi atau lebih dalam upaya untuk menjalin
kolaborasi
interprofesi.
Komunikasi Interprofessional dapat diartikan sebagai proses perencanaan,
pelaksanaan,
dan mengevaluasi program komunikasi yang ditujukan untuk penyedia layanan
kesehatan.
Adanya komunikasi interprofessional ialah bertujuan untuk :
1. mewujudkan
kesehatan pasien yang lebih baik
2. bertukar
informasi dan alat medis agar lebih efektif untuk memajukan praktek medis
3. serta
mengadvokasi untuk penerapan standar baru pelayanan perawatan kesehatan.
Dengan
adanya tujuan tersebut diharapkan semua tenaga medis dapat memberikan
pelayanan
kesehatan dengan sebaik-baiknya tanpa adanya kesalahan komunikasi antar tenaga
medis.
Komunikasi interprofesional sangat penting dilakukan guna meningkatkan
keselamatan pasien dan menurunkan angka insiden keselamatan pasien.
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
Barr,
H. 2002. Interprofessional Education. John Wiley & Sons, Ltd
Rokhmah,
N. Ariyani dan Anggorowati. Komunikasi Efektif dalam Praktek Kolaborasi
Interprofesi
sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Pelayanan. Journal of Health Studies. 1(1):
65-71, 2017
Aini,N.H.,Santoso,A.(2018).Komunikasi
Interprofesional Dalam Peningkatan Keselamatan Pasien: Systematic Review.
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.1,(1):28-34.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar