MAKALAH MANAJEMEN
PENANGGULANGAN BENCANA
(ISSUE ISSUE BENCANA
INTERNASIONAL)
Dosen pengampu :
Drg LIES ELINA P, M.Pd
DISUSUN OLEH
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KESEHATAN GIGI
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan
atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih
diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini karena dengan
adanya tugas ini saya dapat menambah wawasan dan belajar lebih giat lagi.
Makalah ini membahas “Issue Issue Bencana Internasional “ bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Penanggulangan Bencana dan semoga makalah
ini dapat menjadi salah satu acuan , petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
menuntut ilmu
Saya menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Bandar Lampung, 28 Januari 2023
Adinda
Angelia
DAFTAR ISI
2.1 Contoh bencana alam yang ada di
Internasional
2.2 Penyebab Badai Topan Harvey di AS
2.3 Dampak yang terjadi akibat Badai Topan Harvey di AS
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Isu
bencana menjadi salah satu isu dan tantangan kontemporer dalam dunia
Internasional yang membutuhkan perhatian, kajian serta penanganan khusus.
Bencana yang telah terjadi menimbulkan dampak berupa penderitaan bagi masyarakat
baik berupa korban jiwa, kerugian material-harta benda, kerusakan lingkungan
serta musnahnya hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai seperti kerusakan
sarana dan prasarana, fasilitas umum dan lain sebagainya. Selain itu, bencana
juga merupakan sebuah ancaman yang tidak dapat diprediksi oleh negara-negara
dunia, ia dapat datang kapan saja dan dimana saja.
Salah
satu negara yang memiliki risiko bencana yang tinggi adalah Indonesia. Hal ini
terbukti dari berbagai hasil penilaian tentang risiko bencana, seperti
Maplecroft (2010) menempatkan Indonesia sebagai Negara yang berisiko ekstrim
peringkat 2 setelah Bangladesh, disamping juga masih ada indeks risiko yang
dibuat oleh UN University dan UNDP. Bencana alam yang terjadi di Indonesia
tidak terlepas karena posisi geografis Indonesia yang terletak tepat di garis
Khatulistiwa yang menyebabkan intensitas hujan yang tinggi, diapit oleh dua
Samudera besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan secara geologis
Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng
Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik peta pertemuan tiga
lempeng. Zona ini memberikan potensi gempabumi yang cukup besar dengan
kontribusi 90% dari kejadian gempabumi di Indonesia.
Beberapa
gempa besar telah terjadi dalam dekade 15 tahun terakhir dan mengakibatkan
kehilangan jiwa yang cukup besar serta kerugian material
yang mempengaruhi sektor ekonomi dan pembangunan. Menurut data yang dihimpun
dalam Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI)- BNPB (2016), terlihat bahwa
lebih dari 18.000 kejadian bencana yang terjadi pada periode 2005 hingga 2015
dengan 3.810 diantaranya adalah bencana geologi. Bencana geologi yang sering
terjadi adalah gempabumi, tsunami, letusan gunungapi, dan tanah longsor.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
contoh issue bencana alam yang ada di internasional?
2.
Apa
penyebab dari bencana alam tersebut?
3.
Bagaimana
dampak yang terjadi akibat bencana tersebut?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui contoh issue bencana alam yang ada di internasional
2.
Untuk
mengetahui penyebab dari bencana alam tersebut
3.
Untuk
mengetahui dampak yang terjadi akibat bencana tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Contoh bencana alam yang ada di Internasional
Badai Topan
Harvey di AS
Hurikan Harvey adalah badai besar pertama yang
membuat pendaratan (landfall) di Amerika Serikat sejak Badai Wilma pada tahun
2005, mengakhiri rekor 12 tahun tanpa badai besar yang membuat pendaratan di
negara ini. Dalam periode empat hari, banyak daerah menerima lebih dari 40 inci
(1.000 mm) hujan saat sistem tersebut berkelok-kelok di Texas timur dan
perairan sekitarnya, menyebabkan banjir yang dahsyat. Dengan akumulasi puncak
5.188 in (131.800 mm), Badai Harvey adalah siklon tropis terbasah yang tercatat
di daratan utama Amerika Serikat. Banjir yang terjadi membanjiri ratusan ribu
rumah, menggusur lebih dari 30.000 orang, dan mendorong lebih dari 17.000
penyelamatan.
Badai kedelapan yang dinamai, hurikan ketiga, dan
hurikan besar pertama pada musim hurikan Atlantik 2017, Badai Harvey berkembang
dari gelombang tropis di timur Antilles Kecil, yang mencapai status badai
tropis pada 17 Agustus. Badai tersebut melintasi Kepulauan Windward pada
keesokan harinya, lewat tepat di sebelah selatan Barbados dan kemudian dekat
Saint Vincent. Saat memasuki Laut Karibia, Badai Harvey mulai melemah karena
wind shear sedang dan berdegenerasi menjadi gelombang tropis di utara Kolombia
pada awal 19 Agustus. Sisa-sisanya dipantau untuk regenerasi saat berlanjut ke
barat-barat laut melintasi Karibia dan Semenanjung Yucatán, sebelum berkembang
kembali di atas Teluk Campeche pada tanggal 23 Agustus.
Badai Harvey kemudian mulai dengan cepat meningkat
intensitasnya pada 24 Agustus, mendapatkan kembali status badai tropis kemudian
menjadi hurikan hari itu. Sementara badai bergerak secara umum ke barat laut,
fase intensifikasi Harvey terhenti sedikit dalam semalam dari 24-25 Agustus;
namun, Badai Harvey segera melanjutkan penguatan dan dengan cepat menjadi hurikan
besar dan mencapai intensitas Kategori 4 di kemudian hari. Beberapa jam
kemudian, Harvey membuat pendaratan di dekat Rockport, Texas, pada intensitas
puncak.
Harvey telah menyebabkan setidaknya 71 kematian yang
dikonfirmasi; 1 di Guyana, dan 70 di Amerika Serikat Bencana banjir pedalaman
sedang berlangsung di wilayah metropolitan Greater Houston. Direktur FEMA Brock
Long menyebut Harvey sebagai bencana terburuk dalam sejarah Texas, dan
memperkirakan pemulihan akan memakan waktu bertahun-tahun. Kerugian ekonomi
sementara diperkirakan antara $70 sampai $200 miliar, dengan sebagian besar
kerugian dialami oleh pemilik rumah yang tidak diasuransikan.
2.2 Penyebab Badai Topan Harvey di AS
Topan Harvey telah menjadi mimpi buruk bagi penduduk Texas. Badai yang
menjadi bencana paling serius sejak topan Wilma tahun 2005 silam ini telah
berkolaborasi dengan banjir dahsyat yang menghancurkan Texas. Harvey telah
“menyapu” wilayah Rockport, Texas, sekitar 35 mil timur laut Corpus Christi,
pada Jumat malam lalu, 25 Agustus 2017.
Kekuatan Harvey semakin dahsyat saat mendekati pantai Texas, kecepatan
angin topan sebesar 60 mph. dalam hitungan jam kecepatan topan melonjak hingga 110 mph. kemudian
kecepatan angin meningkat menjadi 120 mph
Ahli meteorologi masih berusaha mengungkap rahasia penyebab dibalik
peningkatan topan yang begitu cepat, Ahli meteorologi dan pendiri situs Weather
Underground, Jeff Masters, mengatakan bahwa Angin topan mendapatkan energi
dahsyat dari air laut yang telah dipanaskan hingga kurang lebih 80 derajat
Fahrenheit. Perkembangan topan bisa terhambat oleh adanya angin tingkat
atas—yang dikenal sebagai Wind Shear—yang menganggu sirkulasi badai dan dapat
menyebabkan hilangnya kekuatan badai tersebut.
Dalam sebuah tulisan blognya 26 Agustus lalu, Masters mengungkapkan
bahwa topan Harvey telah melewati air yang sangat hangat—setidaknya 85 derajat
Fahrenheit—selama lebih dari enam jam sebelumnya. Harvey juga tidak terganggu
oleh Wind Shear, sehingga kondisi tersebut mendorong intensifikasi yang cepat
pada Harvey.
2.3 Dampak yang terjadi akibat Badai Topan
Harvey di AS
Badai Ini membawa kerusakan parah di kawasan Texas. Bencana ini
merupakan badai paling kuat yang melanda Amerika Serikat sejak 12 tahun
terakhir. Banyak kerusakan yang ditimbulkan yaitu rumah dan fasilitas umum yang
roboh, pohon tumbang dan telah memakan korban jiwa. Dampak yang ditimbulkan
cukup serius mengingat kecepatan anginnya yang mencapai 215 kilometer per jam.
Banjir yang terjadi membanjiri ratusan ribu rumah, menggusur lebih dari
30.000 orang, dan mendorong lebih dari 17.000 penyelamatan. Harvey telah
menyebabkan setidaknya 71 kematian yang dikonfirmasi; 1 di Guyana, dan 70 di
Amerika Serikat.
Diperkirakan pemulihan akan memakan waktu bertahun-tahun. Kerugian
ekonomi sementara diperkirakan antara $70 sampai $200 miliar, dengan sebagian
besar kerugian dialami oleh pemilik rumah yang tidak diasuransikan.
Genangan air juga dilaporkan telah memenuhi jalan raya dan sekitar
300.000 warga tidak mendapatkan aliran listrik. Badai Harvey telah menaikkan
harga bensin, dan mungkin untuk sementara memperlambat pengeluaran konsumen,
menghambat pertumbuhan ekonomi dan menaikkan angka pengangguran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hurikan Harvey adalah badai
besar pertama yang membuat pendaratan (landfall) di Amerika Serikat sejak Badai
Wilma pada tahun 2005, mengakhiri rekor 12 tahun tanpa badai besar yang membuat
pendaratan di negara ini. Dalam periode empat hari, banyak daerah menerima
lebih dari 40 inci (1.000 mm) hujan saat sistem tersebut berkelok-kelok di
Texas timur dan perairan sekitarnya, menyebabkan banjir yang dahsyat. Dengan
akumulasi puncak 5.188 in (131.800 mm), Badai Harvey adalah siklon tropis
terbasah yang tercatat di daratan utama Amerika Serikat. Banjir yang terjadi
membanjiri ratusan ribu rumah, menggusur lebih dari 30.000 orang, dan mendorong
lebih dari 17.000 penyelamatan.
DAFTAR PUSTAKA
3.
https://www.antaranews.com/berita/649319/dampak-badai-harvey-tidak-pernah-terjadi-sebelumnya
4.
https://www.antaranews.com/berita/649253/kerugian-akibat-badai-harvey-setara-dengan-badai-katrina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar