TUGAS
KOMUNIKASI
STRATEGI
PELAKSANA (SP) KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Sp:Demam(Hipertermi).
A.
Proses Keperawatan
1.Kondisi pasien
Kasus: Pasien atas nama Tn.Herman
(25 tahun) dengan riwayat penyakit panas sudah 3 hari, tanda-tanda vital saat ini.Tekanan
darah: 110/70 mmHg, Suhu: 38,8°C, rr: 15x/mnt, nadi: 88x/mnt.
2.Diagnosa Keperawatan
Hipertermi
3.Tujuan khusus
Ø Mengidentifikasi
keluhan pasien.
Ø Melakukan interaksi
dengan pasien menggunakan teknik teraupetik.
Ø Memberikan
rasa nyaman pada pasien .
Ø Suhu tubuh
pasien dalam rentang normal 36°-37°C.
4.Tindakan Keperawatan
Ø
Pantau tanda vital pasien.
Ø
Pantau suhu lingkungan batasi/tambahkan linen tempat
tidur sesuai indikasi.
Ø
Berikan kompres dingin/hangat
Ø
Kolaborasi medis untuk pemberian terapi antipiretikum.
Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan
tindakan Keperawatan
1.ORIENTASI
a.Salam Teraupetik
Assalammualaikum wr wb,Selamat pagi
mas Herman, Perkenalkan saya perawat Roni yang akan merawat mas hari ini dari
jam 8 s/d jam 2 siang nanti.
b. Evaluasi:
Bagaimana perasaan mas pagi ini,
apakah semalam tidurnya pulas?
c. Validasi:
Menurut catatan keluhan, kita sudah
mengetahui ya bahwa bapak mengalami demam tinggi / Hipertermi, apakah benar
begitu pak? ”
c. Kontrak:
Karena bapakmasih demam, bagaimana
kalau sekarang ditempat tidur mas saja,saya ajarkan dan lakukan kompres hangat,
sebentar saja saya sedikit jelaskan baru saya lakukan kompres hangat"
d.Tujuan:
Berdasarkan keluhan tadi tujuan saya
menerapkan kompres untuk menurunkan suhu tubuh pasien yg sedang demam.
2.FASE KERJA
"Sebelum saya ajarkan dan
lakukan kompres demam saya akan jelaskan tujuan dan manfaat tindakan ini".
"tujuan kompres hangat adalah
membantu tubuh beradaptasi dengan suhu tubuh yang meningkat agar tidak lebih
meningkat lagi, dan memberikan rasa nyaman".
“ alat-alat yang digunakan adalah
baskom air hangat. 2 handuk sedang. 1 handuk kecil.
"caranya mas akan kita posisikan
nyaman terlebih dahulu, lalu suhu ruangan akan kita buat sejuk agar nyaman, mas
kita anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat, setelah itu kita
alaskan handuk dibawah kepala baru kita kompres hangat dari air hangat yang
sudah disiapkan ya".
"bagaimana sudah siap?"
"mari kita posisikan yang
nyaman... iya bagus mas kebetulan sudah mamakai kaus yang menyerap keringat dan
nyaman, kamar kita buat suhu 22°C yaa.... Handuk sedangnya kita pasang dibawah
kepala ya, handuk kecil ini yang sudah dibilas air hangat saya letakkkan didahi
ya mas?..."
"kompres hangat bisa mas ulang
bila handuk yang dikompres sudah dingin atau bial sudah lebih baik kompres bisa
dihentikan...“.
"Sejauh ini, apa yang bapak
rasakan? Apakah lebih nyaman?"
3.TERMINASI
a.Evaluasi subjektif:
"Bagaimana perasaan mas setelah
dikompres hangat? bisa bapak sebutkan persiapan dan cara melakukannya?"
b. Evaluasi Objektif:
“Menunjukkan lebih nyaman, lebih
rileks”.
c. Reinforcement:
Wahh hebat sekali bapak.
d. Tindak lanjut pasien:
“Wah... mas h hebat bisa menyebutkan
dengan sempurna. Oh iya mas ada baiknya minum lebih banyak air putih lebih dari
2lt per hari menbantu menstabilkan kehilangan cairan karena suhu tubuh yang
meningkat, bila ada perubahan dapat kita lihat 1-2 jam setelah ini saya akan
observasi datang kembali.... “.
e. Kontrak yang akan datang:
“karena saya rasa mas sudah lebih
baik saya sudahi dulu nanti saya akan mengecek kembali suhu mas pada jam 10
siang, disini yaa untuk mengobservasi kembali apakah suhu tubuh sudah tidak
demam"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar