Kamis, 15 Desember 2022

STRATEGI PELAKSANA (SP) KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 

TUGAS KOMUNIKASI

STRATEGI PELAKSANA (SP) KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Sp:Demam(Hipertermi).

A.    Proses Keperawatan

1.Kondisi pasien

Kasus:  Pasien atas nama Tn.Herman (25 tahun) dengan riwayat penyakit panas sudah 3 hari, tanda-tanda vital saat ini.Tekanan darah: 110/70 mmHg, Suhu: 38,8°C, rr: 15x/mnt, nadi: 88x/mnt.

2.Diagnosa Keperawatan

Hipertermi

3.Tujuan khusus

Ø Mengidentifikasi keluhan pasien.

Ø Melakukan interaksi dengan pasien menggunakan teknik teraupetik.

Ø Memberikan rasa nyaman pada pasien .

Ø Suhu tubuh pasien dalam rentang normal 36°-37°C.

 

4.Tindakan Keperawatan

Ø Pantau tanda vital pasien.

Ø Pantau suhu lingkungan batasi/tambahkan linen tempat tidur sesuai indikasi.

Ø Berikan kompres dingin/hangat

Ø Kolaborasi medis untuk pemberian terapi antipiretikum.

Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan tindakan Keperawatan

1.ORIENTASI

   a.Salam Teraupetik

Assalammualaikum wr wb,Selamat pagi mas Herman, Perkenalkan saya perawat Roni yang akan merawat mas hari ini dari jam 8 s/d jam 2 siang nanti.

b. Evaluasi:

Bagaimana perasaan mas pagi ini, apakah semalam tidurnya pulas?

c. Validasi:

Menurut catatan keluhan, kita sudah mengetahui ya bahwa bapak mengalami demam tinggi / Hipertermi, apakah benar begitu pak? ”

c. Kontrak:

Karena bapakmasih demam, bagaimana kalau sekarang ditempat tidur mas saja,saya ajarkan dan lakukan kompres hangat, sebentar saja saya sedikit jelaskan baru saya lakukan kompres hangat"

d.Tujuan:

Berdasarkan keluhan tadi tujuan saya menerapkan kompres untuk menurunkan suhu tubuh pasien yg sedang demam.

 

2.FASE KERJA

"Sebelum saya ajarkan dan lakukan kompres demam saya akan jelaskan tujuan dan manfaat tindakan ini".

"tujuan kompres hangat adalah membantu tubuh beradaptasi dengan suhu tubuh yang meningkat agar tidak lebih meningkat lagi, dan memberikan rasa nyaman".

“ alat-alat yang digunakan adalah baskom air hangat. 2 handuk sedang. 1 handuk kecil.

"caranya mas akan kita posisikan nyaman terlebih dahulu, lalu suhu ruangan akan kita buat sejuk agar nyaman, mas kita anjurkan menggunakan pakaian yang menyerap keringat, setelah itu kita alaskan handuk dibawah kepala baru kita kompres hangat dari air hangat yang sudah disiapkan ya".

"bagaimana sudah siap?"

"mari kita posisikan yang nyaman... iya bagus mas kebetulan sudah mamakai kaus yang menyerap keringat dan nyaman, kamar kita buat suhu 22°C yaa.... Handuk sedangnya kita pasang dibawah kepala ya, handuk kecil ini yang sudah dibilas air hangat saya letakkkan didahi ya mas?..."

"kompres hangat bisa mas ulang bila handuk yang dikompres sudah dingin atau bial sudah lebih baik kompres bisa dihentikan...“.

"Sejauh ini, apa yang bapak rasakan? Apakah lebih nyaman?"

3.TERMINASI

a.Evaluasi subjektif:

"Bagaimana perasaan mas setelah dikompres hangat? bisa bapak sebutkan persiapan dan cara melakukannya?"

b. Evaluasi Objektif:

“Menunjukkan lebih nyaman, lebih rileks”.

c. Reinforcement:

Wahh hebat sekali bapak.

d. Tindak lanjut pasien:

“Wah... mas h hebat bisa menyebutkan dengan sempurna. Oh iya mas ada baiknya minum lebih banyak air putih lebih dari 2lt per hari menbantu menstabilkan kehilangan cairan karena suhu tubuh yang meningkat, bila ada perubahan dapat kita lihat 1-2 jam setelah ini saya akan observasi datang kembali.... “.

e. Kontrak yang akan datang:

“karena saya rasa mas sudah lebih baik saya sudahi dulu nanti saya akan mengecek kembali suhu mas pada jam 10 siang, disini yaa untuk mengobservasi kembali apakah suhu tubuh sudah tidak demam"

 

 

 

Tidak ada komentar: