Kamis, 29 Desember 2022

LAPORAN HASIL PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN KOMPREHENSIF TERHADAP NY. N DI PMB FITRI HAYATI S.ST BANDAR LAMPUNG

 

LAPORAN HASIL

 

 

 

 

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN KOMPREHENSIF TERHADAP NY. N DI PMB FITRI HAYATI S.ST

BANDAR LAMPUNG

 

 

 

 

 

 

 

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III

KEBIDANAN TANJUNGKARANG

TAHUN 2022

 

 

 



BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      LATAR BELAKANG

Program Studi Diploma III Kebidanan Tanjungkarang, merupakan salah satu Program Studi yang ada pada Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang yang menghasilkan tenaga Ahli Madya Kebidanan yang professional, unggul dan mandiri serta berwawasan entrepreneur. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa berupa Praktik Klinik Kebidanan III dengan beban SKS (8 SKS).

Praktik Klinik Kebidanan III merupakan praktik klinik di lapangan yang memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam praktik kebidanan berbagai tatanan klinik kebidanan sebagai kandidat bidan yang meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui, keluarga berencana, neonatus, bayi, balita dan prasekolah, dan kesehatan reproduksi. Kegiatan praktik ini menggunakan prinsip mentoring yaitu sebuah metode yang bersifat pengalaman individual yang mencoba membagikan pengetahuan dan ketrampilan serta kompetensinya kepada seseorang yang mempunyai pengalaman kerja lebih sedikit dengan situasi hubungan yang penuh kepercayaan dan menguntungkan. Pada kegiatan praktik mahasiswa dibimbing oleh Mentor yaitu seseorang yang melalui tindakan dan pekerjaannya membantu mahasiswa untuk memaksimalkan potensi yang dimilikinya.

Capaian pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan praktik ini adalah mahasiswa mampu menjadi kandidat bidan sehingga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam praktik kebidanan serta mampu mengambil keputusan klinik dengan prinsip partnership serta mampu menyelesaikan masalah praktik kebidanan prosedural meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas, menyusui, KB, neonatus, bayi balita dan prasekolah, dan kesehatan reproduksi dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja mandiri maupun kelompok.

 

B.TUJUAN

1.         Umum

Setelah melakukan kegiatan Praktik Klinik Kebidanan III di lahan praktik, mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan yang meliputi asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui, keluarga berencana, neonatus, bayi, balita dan prasekolah, komunitas, dan kesehatan reproduksi secara mandiri atau kelompok baik di Praktik Mandiri Bidan (PMB) maupun dimasyarakat dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

2.         Khusus

Setelah mengikut kegiatan raktik di Praktik Mandiri Bidan(PMB),mahasiswa mampu:

a.       Memberikan asuhan kebidanan pada kehamilan secara mandiri dan berdasarkan Evidance Based dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

b.      Memberikan asuhan kebidanan pada persalinan secara mandiri dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

c.       Memberikan asuhan kebidanan pada nifas dan menyusui secara mandiri dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

d.      Memberikan asuhan kebidanan pada KB secara mandiri dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

e.       Memberikan asuhan kebidanan pada neonatus secara mandiri dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

f.       Memberikan asuhan kebidanan pada bayi secara mandiri dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

g.      Memberikan asuhan kebidanan pada Balita dan pra sekolah secara mandiri dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

h.      Memberikan asuhan kebidanan pada kesehatan reproduksi secara mandiri dan berspektif gender dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

i.        Melakukan pencatatan pada bidang KIA (kohort ibu dan kohort bayi)

j.        Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Praktik Klinik Kebidanan III di Praktik Mandiri Bidan.

 

C.      KOMPETENSI YANG HARUS DICAPAI

Mahasiswa secara individu harus :

a.       Melengkapi target pencapaian kompetensi yang belum lengkap

b.      Asuhan kebidanan secara komprehensif berkelanjutan : 1 laporan (SOAP)

 

D.      METODE

1.      Pre Conference dan Post Comference

2.      Bedside Teaching

3.      Demontrasi

4.      Diskusi

5.      Observasi

6.      Praktik Langsung

 

E.       PESERTA PRAKTIK

Mahasiswa tingkat III semester VI berjumlah 147 orang, yang terdiri dari :

1.      Reguler 1        : 50 Orang

2.      Reguler 2        : 50 Orang

3.      Reguler 3        : 47 orang

F.       WAKTU DAN TEMPAT PRAKTIK

1.         Waktu Praktik di Praktik Mandiri Bidan ( PMB ):

a.         Bobot SKS : 8 SKS x 16 minggu x 170 menit = 363 jam/8 jam = 46 hari efektif.

b.        Pelaksanaan praktik dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu:

-       Tahap I          : 15 Februari 2022 s.d 06 Maret 2022, dilanjutkan

-       Tahap II        : 29 Maret s.d 01 Mei 2022

c.         Pelaksanaan dinas : hari Senin – Sabtu (6 hari efektif)

d.        Jadwal praktik dan libur diserahkan pada masing-masing lahan praktik

e.         Selama praktik mahasiswa tidak diperbolehkan pulang dan/atau dijenguk oleh keluarga.

2.         Tempat Praktik

Kegiatan praktik dilaksanakan di PMB wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan,Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat.

 

G.      STRATEGI

1.         Persiapan

a.    Menyusun kerangka acuan praktik

b.    Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Lampung Selatan

c.    Koordinasi dengan Ketua IBI cabang Lampung Selatan

d.   Pengarahan kepada mahasiswa.

e.    Menyiapkan perangkat praktik (format pengkajian, loog book dll)

f.     Pertemuan pembimbing institusi dan lahan praktik

g.    Mahasiswa melapor ke pembimbing institusi dan lahan praktik sebelum pelaksanaan kegiatan praktik.

2.         Pelaksanaan

a.    Mahasiswa melakukan orientasi tempat kegiatan praktik.

b.    Mahasiswa melakukan pertemuan awal dengan pembimbing institusi dan lahan praktik.

c.    Mahasiswa mengisi daftar hadir selama kegiatan praktik

d.   Mahasiswa aktif dalam melaksanakan kegiatan praktik dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19.

e.    Mahasiswa melakukan asuhan kebidanan dalam lingkup asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui, keluarga berencana, neonatus, bayi, balita dan prasekolah, komunitas, kesehatan reproduksi dan pertolongan pada kegawatdaruratan maternal neonatal secara mandiri atau kelompok dengan menjalankan Social distancing serta protocol pencegahan covid-19..

f.     Mahasiswa menulis kegiatan pada buku laporan kegiatan harian (Buku Folio Bergaris)

g.    Mahasiswa mengisi buku pencapaian praktik (logbook) sesuai dengan ketrampilan yang dikerjakan.

3.         Tindak Lanjut

a.    Mahasiswa mengumpulkan buku laporan kegiatan harian, loog book dan laporan kegiatan praktik klinik pada Praktik Mandiri Bidan

b.    Mahasiswa melaporkan pencapaian target kepada pembimbing institusi (pencapaian target terlampir).

c.    Pembimbing klinik dan institusi menyerahkan nilai hasil praktik mahasiswa kepada bagian akademik Prodi D III Kebidanan Tanjungkarang.

 

H.  PENILAIAN

1.           Penilaian diperoleh dari :

a.         Penampilan klinik dengan bobot 80% meliputi :

Ø Pengetahuan diperoleh dari tanya jawab yang dilakukan pada saat proses praktik klinik atau pada akhir kegiatan.

Ø Ketrampilan diperoleh dari kemampuan mahasiswa dalam melakukan ketrampilan sesuai dengan asuhan yang diberikan dan dilakukan tidak hanya sekali penilaian..

Ø Sikap diperoleh dari performan mahasiswa dalam memberikan asuhan kepada klien, dan dilakukan tidak hanya sekali penilaian.

b.        Laporan kegiatan dan laporan kegiatan praktik klinik kebidanan di Bidan Praktik Mandiri dan Puskesmas dengan bobot 20%.

2.           Batas nilai lulus, minimal 75-100 {3,00(B) – 4,00 (A)}

 

I.    SUMBER DANA

Kegiatan Praktik Kebidanan III (Komprehensif) ini menggunakan dana yang bersumber pada anggaran BLU Program Studi Diploma III Kebidanan Tanjungkarang tahun 2022.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

 

A.      Asuhan Kebidanan Kehamilan

1.    Pengertian

Menurut federasi obstetric ginekologi internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau  implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua minggu ketiga belas hingga kedua puluh tujuh, dan trimester ketiga minggu ke dua puluh delapan hingga minggu ke empat puluh.

            (Prawirohardjo, 2014 : 213)

2.    Tanda dan Gejala Kehamilan 

a.       Tanda Dugaan Kehamilan

1)   Amenore (terlambat datang bulan)

2)    Mual dan muntah (emesis)

3)    Ngidam wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu.

4)    Sinkope atau pingsan

5)    Payudara tegang

6)    Konstipasi atau obstipasi

7)    Pigmentasi kulit

8)    Epulis

b.      Tanda tidak pasti kehamilan

1)      Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil

2)      Pada pemeriksaan dalam dijumpai tanda hegar, tanda Chadwick, tanda piskaseck, kontraksi Braxton hicks dan teraba ballottement.

3)      Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi kemungkinan positif palsu.

 

c.       Tanda-Tanda Pasti Kehamilan

1)   Gerakan janin dalam rahim

2)    Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.

3)    Terdapat denyut jantung janin.

(Manuaba, 2010 : 107-109)

3.    Perubahan Psikologi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil

a.         Perubahan Psikologi Ibu Hamil

1)        Perubahan psikologi pada trimester I (Periode Penyesuaian)

a)        Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya.

b)        Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.

c)        Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama

d)       Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya.

2)        Perubahan psikologis pada trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)

a)        Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi

b)        Ibu sudah bisa menerima kehamilannya merasakan gerakan anak

c)        Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran

d)       Libido meningkat

e)        Menuntut perhatian dan cinta

f)         Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya

g)        Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu hamil

h)        Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahirandan persiapan untuk peran baru

 

3)        Perubahan psikologis pada trimester III

a)        Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak menarik

b)        Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu

c)        Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya

d)       Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya

e)        Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya merasa kehilangan perhatian

f)         Perasaan mudah terluka (sensitif)

g)        Libido menurun.

(Nurul Jannah, 2012: 107-110)

b.         Perubahan Fisiologi Ibu Hamil

Perubahan fisiologis tersebut meliputi :

1)        Uterus

a)    Ukuran

                  Tabel 1

TFU menurut penambahan per tiga jari

 

Usia Kehamilan

(Minggu)

Tinggi Fundus Uteri

(TFU)

12

16

20

24

28

32

36

40

3 jari di atas simfisis

Pertengahan pusat-simfisis

3 jari di bawah pusat

Setinggi pusat

3 jari di atas pusat

Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)

3 jari di bawah prosesus xiphoideus (px)

Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)

     Sumber: Sulistyawati, 2012:60

 

 

 

b)   Berat

Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir bulan.

                                                               Tabel 2

                                    Bentuk Uterus Berdasarkan Usia Kehamilan

Usia kehamilan

Bentuk dan konsisitensi uterus

Bulan pertama

Seperti buah alpukat

Isthmus rahim menjadi hipertropi danbertambah panjang bila diraba terasa lebihlunak, keadaan ini yang disebut dengan tandaHegar

2 bulan

Sebesar telur bebek

3 bulan

Sebesar telur angsa

4 bulan

Berbentuk bulat

5 bulan

Rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, rahim terasa tipis, itulah sebabnya mengapa bagian-bgian janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding perut

                 Sumber : Ari Sulistyawati, 2011: 60

c)    Posisi Rahim Dalam Kehamilan

Pada permulaan kehamilan dalam posisi antefleksi dan retrofleksi,pada saat 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis,setelah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri.

d)   Serviks uteri

Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid dan ini disebut dengan tanda chadwick.

2)        Ovarium

Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum gravidatus sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron, selama 16 minggu sampai plasenta terbentuk sempurna.

3)        Vagina Dan Vulva

Adanya hormon estrogen terjadi hypervaskularisasi pada vulva dan vagina sehingga pada bagian tersebut lebih merah dan kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick. (Nurul Jannah, 2012: 87-90)           

4)        Sistem Kardiovaskuler

Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim, janin yang harus tumbuh menyebabkan darah lebih banyak dikirim kerahim ibu pada akhir usia kehamilan rahim menerima seperlima dari darah ibu.

     Selama trimester dua biasanya tekanan darah menurun akan tetapi akan kembali normal setelah trimester tiga, selama kehamilan volume darah dalam peredaran darah meningkat sampai 50% tetapi jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen hanya meningkat 25-30%. Untuk itu belum jelas alasannya, jumlah sel darah putih yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi, agak meningkat selama kehamilan, saat persalinan dan beberapa hari setelah persalinan. (Sulistyawati, 2011:61)

5)        Sistem Urinaria

Selama kehamilan ginjal berkerja lebih berat, ginjal menyaring darah volumenya meningkat 30-50% yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan. Dalam keadaan normal aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mencoba untuk berbaring, pada akhir kehamilan peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi saat wanita hamil yang tidur miring, tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung. (Sulistyawati, 2011:62)

 

6)        Sistem Gastrointestinal

     Rahim semakin besar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga menjadi sembelit atau konstipasi, sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus, diperlambat oleh tingginya kadar progesteron. Wanita hamil sering mengalami rasa panas di dada dan sendawa yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaxsasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan (Sulistyawati, 2011:63).

7)        Sistem Metabolisme

     Janin membutuhkan janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulangnya dan ini terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat diperlikan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya.

     Kebutuhan zat besi wanita hamil kurang lebih 1000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah 300 mg untuk transportasi ke fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3,5 mg/hari.

(Sulistyawati, 2011:63-64)

8)        Sistem Muskuloskeletal

     Estrogen dan progesteron memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuan menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran ligamen pada simpisis pubis dan sakro iliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek dari estrogen. Simpisis pubis melebar sampai l4 mm pada usia kehamilan 32 minggu,dan sakro koksigeus tidak teraba di ikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang.

 

 

9)        Kulit

     Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang nampak dikulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekeliling puting susu, sedangkan diperut bagian bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap, pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robekan serabut elastis dibawah kulit, sehingga menimbulakan stirae gravidarum, bila terjadi peregangan yang hebat misalnya hydramnion dan  gamelli dapat menjadi dapat terjadi diatesis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut sebagai linea nigra. Adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah berkeringat. (Sulistyawati, 2011:65).

10)    Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan asi dan laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat di lepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu estrogen dan progesteron dan somatomamotropin.

Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir, beberapa perubahan yang dapat diamati oleh ibu adalah:

a)    Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat

b)   Dapat teraba nodul-nodul, akibat hypertropi kelenjar alvioli

c)    Bayangan vena lebih membiru

d)   Hyperpigmentasi pada puting susu dan areola

e)    Jika diperas akan keluar air susu berwarna kuning.

            (Sulistyawati, 2011:65)

11)    Sistem Endokrin 

     Selama siklus mentruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH merangsang folikel degraff untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium dimana ia dilepaskan folikel yang kosong dikenal dengan korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesteron. Estrogen dan progesteron merangsang poliferasi dari desidua, dalm mempersiapkan implementasi, jika kehamilan terjadi. Plasenta yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi setelah 10 minggu setelah pembuahan terjadi, akan mengalihkan tugas korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan progesteron. (Sulistyawati, 2011:66).

4.    Kebutuhan Kesehatan Ibu Selama Hamil

a.    Nutrisi

1)   Kalori

Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap harinya adalah 2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis makanan yang dapatmemberikan kecukupan kalori tersebut sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yang dimengerti oleh para ibu hamil dan keluarganya. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabakan obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil.

2)   Protein

Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12% per hari atau 75-100 gram, bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologis yang tinggi seprti daging, ikan, telur, susu, dan untuk protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologisnya rendah jadi cukup sepertiga bagian saja.

(Sulistyawati, 2011 : 108)

3)   Kalsium

            Pada usia kehamilan 20 minggu laju penyaluran kalsium dari ibu ke fetus mencapai 50mg/hari dan mencapai puncaknya apabila mendekati kelahiran yaitu 330mg/hari. RDA untuk kalsium selama kehamilan adalah 1.200 mg. Kebutuhan kalsium meningkat dari 800 mg menjadi 1.200/1.500 mg per hari. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu. Sumber kalsium adalah susu dan produk susu lainnya, seperti keju, yogurt, teri, udang kecil dan kacang-kacangan.

4)   Zat besi

Zat besi penting untuk membuat hemoglobin dan protein di dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh lain, membantu mencegah anemia dan perdarahan saat melahirkan, serta mencegah cacat janin. Kebutuhan zat besi menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelum hamil dari 18 mg menjadi 30-60 mg per hari. Kebutuhan itu dapat dipenuhi dari makanan seperti daging berwarna merah, hati, ikan, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, tempe, roti dan sereal. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekati 800 mg. Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal. (Arisman, 2014:16)

5)   Asam folat

Asam folat memiliki peranan penting yaitu dalam hal pencegahan terjadinya defek tubaneural seperti spina bifida dan anensefali yang sangat berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. RDA folat untuk wanita hamil yaitu 400 mg/hari yaitu dimana terjadi peningkatan sebanyak 10% dari sebelumnya. Makanan yang kaya akan asam folat dapat dijumpai pada sayuran hijau, jus jeruk, asparagus dan brokoli. Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang diperlukan ibu hamil adalah 400 mikrogram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil. (Prawirohardjo, 2014:286)

6)   Vitamin

a)        Vitamin A berfungsi untuk meningkatkaan pertubuhan dan kesehatan sel serta jaringan janin

b)        Vitamin B6 membantu protein untuk membentuk sel-sel baru

c)        Vitamin C membantu penyerapan Fe

d)       Vitamin D membantu penyerapan Ca

e)        Asam folat trimester 1 diperlukan untuk  pembentukan sel darah

(Sunarsih, 2010:127)

b.    Obat – Obatan

Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar berindikasi untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari. Penatalaksanaan keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada pencegahan dan perawatan saja. (Sulistyawati, 2011:108-110)

c.    Perawatan payudara

Beberapa hal yang harus di perhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut :

1)        Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang mengunakan busa, karena akan menggangu penyerapan keringat di payudara

2)        Gunakan bra yang dengan bentuk yang menyangga payudara

3)        Hindari pembersihan puting susu dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi. Bersihkan puting

4)        Bersihkan susu dengan baby oil atau minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat

Langkah Perawatan Payudara dengan Pemijatan (massage)

Pemijatan payudara ibu hamil bisa dilakukan saat mandi. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:

1)       Siapkan di waskom air hangat dan air dingin, minyak kelapa yang bersih atau baby oil, handuk, dan kapas

2)       Bersihkan payudara memakai air, lalu lakukan pemijatan dengan kedua tangan menggunakan minyak. Pemijatan dilakukan di sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan dengan arah jarum jam.

3)       Lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun untuk putting tidak perlu dipijat karena tidak mempunyai kelenjar tapi hanya merupakan saluran air susu.

4)       Setelah dipijat, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Hal ini berguna agar sirkulasi darah pada payudara bekerja lebih baik.

5)       Bersihkan putting payudara dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak ini berguna melenturkan dan melembabkan puting agar saat menyusui puting tidak mudah terluka.

6)       Bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Sehingga sirkulasi darah  kembali lancar. Terakhir, keringkan payudara indah anda dengan menggunakan handuk.

                        (Maryunani Anik, 2015)

d.   Perawatan gigi

Paling tidak dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan, yaitu pada trimester pertama dan ketiga. Penjadualan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptialisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga. Sementara itu, pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya carries dan gingivitis. (Prawirohardjo, 2014:287)

e.    Lingkungan yang bersih

f.  Pakaian

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini :

1)        Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.

2)        Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.

3)        Pakai bra yang menyokong payudara.

4)        Memakai sepatu dengan hak yang rendah.

5)        Pakaian dalam yang selalu bersih.

 

g.    Istirahat dan rekreasi

h.    Eliminasi

Keluhan yang dirasakan pada kehamilan biasanya konstipasi dan sering buang air kecil. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progestrin yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya adalah otot usus. Selain itu desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih hangat ketika lambung dalam keadaan kosong yang berfungsi untuk merangsang gerak peristaltik usus. Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada TM I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Pada trimester III terjadi pembesaran janin yang menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.

i.      Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut :

1)        Sering abortus dan kelahiran prematur

2)        Perdarahan pervaginam

3)        Koitus harus dilakukan secara hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan

4)        Bila ketuban sudah pecah, dilarang koitus karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri.

j.      Sikap tubuh yang baik

Tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin, perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang di banding sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering di alami adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malam hari. Hal yang perlu di perhatikan untuk masalah ini adalah tidak memakai sepatu hak tinggi, posisi tegak saat mengangkat beban, tidur dengan posisi kaki di tinggikan, duduk dengan posisi punggung tegak, dan hindari duduk atau berdiri terlalu lama.

k.    Memantau kesejahteraan janin

Salah satu indikator kesejahteraan janin yang dapat dipantau adalah gerakan janin dalam 24 jam. Gerakan janin dalam 24 jam minimal 20 kali.

l.      Penjelasan tentang tanda bahaya pada kehamilan

Beberapa tanda bahaya yang penting untuk di sampaikan kepada pasien dan keluarga adalah sebagai berikut :

a)         Perdarahan pervaginam

b)        Sakit kepala hebat

c)         Masalah penglihatan

d)        Bengkak pada muka dan tangan

e)         Nyeri perut yang hebat

f)         Bayi tidak bergerak

(Sulistyawati, 2011:117-128)

m.      Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang dicanangkan pemerintah bertujuan memantau kehamilan menuju persalinan yang aman dan selamat pada tingkat pelayanan dasar dengan sasarannya adalah seluruh ibu hamil. Indikator P4K adalah dengan pemasangan stiker P4K yang mencantumkan penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi, dan calon donor darah.

Komponen P4K dengan stiker :

1)        Nama Ibu Hamil

2)         Taksiran Persalinan

3)         Penolong Persalinan

4)         Tempat Persalinan

5)         Pendamping Persalinan

6)         Transportasi

7)         Calon Pendonor Darah

(Buku Ajar Kesehatan Ibu dan Anak, 2014)

5.    Ketidaknyamanan Pada ibu Hamil

            Ketidaknyamanan yang terjadi pada kehamilan adalah sebagai berikut.

a.         Sakit kepala

a.         Pembengkakan kaki

       Pembengkakan yakni penimbunan cairan akibat kadar garam yang terlalu tinggi dalam tubuh.

                   Cara mengatasi pembengkakan dikaki

1)        Mengurangi makanan yang banyak mengandung garam, misalnya telur asin, ikan asin dll

2)        Setelah bangun pagi, angkat kaki selama beberapa saat. Dapat juga ibu mengganjal kaki dengan bantal agar aliran darah tidak sempat berkumpul di pergelangan dan telapak kaki

3)        Sering-seringlah mengangkat kaki, agar cairan di kaki mengalir ke bagian atas tubuh

4)        Bagi ibu yang bekerja di kantor dan banyak duduk, jaga agar posisi kaki lebih tinggi. Gunakan bangku kecil atau tumpukan buku sebagai penopang kaki.

5)        Naikkan kaki di atas bangku kecil atau sfa selama duduk. Lakukan sesering mungkin untuk memperkecil kemungkinan terjadinya sumbatan pada aliran darah di kaki. Kalau aliran darah pada kedua kaki lancar-lancar saja, berbagai keluhan akan langsung hilang

6)        Jangan menyilangkan kaki ketika duduk tegak, sebab akan menghambat aliran darah di kaki

7)        Jika upaya-upaya yang dilakukan di atas tidak berhasil maka segera periksakan diri ibu ke bidan/dokter/tenaga kesehatan untuk mendterus apatkan pemeriksaan dan pengobatan.

       (Kemenkes RI, 2014:14)

 

 

b.         Frekuensi kemih meningkat

Penyebab:

1)        Tekanan uterus atas kandung kemih

2)        Nokturia akibat ekskresi sodium yang meningkat dengan kehilangan air yang wajib dan bersamaan

3)        Air dan sodium terperangkap didalam tungkai bahwa selama siang hari karena statis vena, sedangkan pada malam hari terdapat aliran kembali vena yang meningkat dengan akibat peningkatan dalam jumlah output

Cara mengatasi frekuensi berkemih

1)        Penjelasan mengenai sebab-sebabnya

2)        Kosongkan kandung kemih saat terasa dorongan untuk berkemih

3)        Perbanyak minum pada siang hari

4)        Kurangi minum mendekati waktu tidur pada malam hari untuk mencegah nokturia

       (Sunarsih, 2010:143)

6.    Asuhan Standar 10T

Standar pelayanan yang harus diperoleh oleh ibu hamil dengan “10T” adalah :

a.         Timbang Berat Badan dan Ukur Tinggi Badan (T1)

b.         Ukur Tekanan Darah (T2)

c.         Nilai Status Gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LiLA) (T3)

d.        Ukur Tinggi Fundus Uteri (T4)

e.         Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ) (T5)

f.          Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Berikan Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila Diperlukan (T6)

 

 

 

 

 

 

Tabel 3

Rentang waktu pemberian imunisasi TT dan lama perlindungannya

Imunisasi TT

Selang Waktu Minimal

Lama perlindungan

TT1

 

Langkahawal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tetanus

TT2

1 bulan setelah TT 1

3 tahun

TT3

6 bulan setelah TT2

5 tahun

TT4

12bulan setelah TT

10 tahun

TT5

12 bulan setelah TT4

≥25 tahun

Sumber : Buku Kesehatan Ibu dan Anak, 2016

g.         Beri Tablet Tambah Darah (Tablet Besi) (T7)

h.         Periksa Laboratorium (Rutin dan Khusus) (T8)

i.           Tatalaksana / Penanganan Kasus (T9)

j.           Temu Wicara (Konseling)  (T10) (Kemenkes RI, 2014)

 

B.       Asuhan Kebidanan Persalinan

1.    Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri. Proses ini dimulai dengan adanya kontraksi persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri dengan kelahiran plasenta. (Sulistyawati, 2012 : 04)

Tujuan Asuhan Persalinan

Tujuan asuhan persalinan normal adalah untuk menjaga kelangsungan hidup dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan bayi. (Sulistyawati, 2012 : 09)

2.    Bentuk Persalinan

Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut:

a.    Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.

b.    Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.

c.    Persalinan anjuran (partus prepitatus). (Manuaba, 2010:164)

3.    Tanda-Tanda Persalinan

Tanda persalinan dapat di tandai dengan:

a.    Kekuatan his makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin pendek.

b.    Dapat terjadi pengeluaran membawa tanda (pengeluaran lendir bercampur darah).

c.    Disertai ketuban pecah.

d.   Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks (perlunakan serviks, pendataran serviks, terjadi pembukaan serviks).

(Manuaba, 2010:169)

4.    Permulaan Persalinan

a.    Tanda persalinan sudah dekat

1)         Lightening

Menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uterus karena kepala bayi sudah masuk kedalam panggul. Penyebabnya sebagai berikut:

a)        Kontraksi Braxton hicks.

b)        Ketegangan dinding perut.

c)        Ketegangan ligamentum rotundum.

d)       Gaya berat janin , Kepala kearah bawah uterus.

Masuknya kepala janin kedalam panggul dapat dirasakan oleh wanita hamil dengan tanda-tanda sebagai berikut:

a)        Terasa ringan dibagian atas dan rasa sesak berkurang.

b)        Dibagian bawah terasa penuh dan mengganjal.

c)        Kesulitan saat berjalan.

d)       Sering berkemih.

2)        Terjadinya His Permulaan

Pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi Braxtron Hicks yang terkadang dirasakan sebagai keluhan karena rasa sakit yang ditimbulkan. Biasanya pasien mengeluh adanya rasa sakit dipinggang dan terasa sangat mengganggu, terutama pada pasien dengan ambang rasa sakit yang rendah. Adanya perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron menyebabkan oksitosin semakin meningkat dan dapat menjalankan fungsinya dengan efektif untuk meninmbulkan kontraksi atau his permulaan. His permulaan ini sering diistilahkan sebagai his palsu dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a)   Rasa nyeri ringan dibagian bawah.

b)   Datang tidak teratur.

c)   Tidak ada perubahan pada serviks atau tidak ada tanda-tanda kemajuan persalinan.

d)  Durasi pendek.

e)   Tidak bertambah bila berakivitas. (Sulistyawati, 2010:06)

5.    Faktor Yang Mengaruhi Persalinan

a.    Passage (Jalan Lahir)

1)   Panggul.

2)   Pintu atas panggul (PAP).

3)   Kavum pelvik (berada diantara PAP dan PBP).

4)   Pintu bawah panggul (PBP).

5)   Dasar panggul.

b.    Power (kekuatan)

1)   His (kontraksi otot-otot rahim pada persalinan).

2)   Tenaga meneran.

c.    Passenger (Janin dan plasenta)

1)   Janin (ukuran kepala janin).

2)   Moulage (Molase) kepala janin.

3)   Plasenta dan talipusar.

4)   Air ketuban. (Maternity, 2016: 14)

6.    Tahapan Persalinan

a.    Kala I (pembukaan)

Pasien dikatakan dalam tahap persalinan kala I, jika sudah terjadi pembukaan serviks dan kontraksi terjadi teratur minimal 2x dalam 10 menit selama 40 detik. Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 0-10 cm (pembukaan lengkap). Proses ini terbagi menjadi dua fase, yaitu: fase laten (8 jam) dimana seviks membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) dimana seviks membuka dari 3-10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering terjadi selama fase aktif.

Pada permulaan his, kala pembukaan berlangsung tidak begitu kuat sehingga partusient (ibu yang sedang bersalin) masih dapat berjalan-jalan. Lama nya kala 1 untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan pada multigravida 2 cm per jam. Sehingga waktu pembukaan lengkap  dapat diperkirakan. (Sulistyawati, 2012 : 07)

b.    Kala II ( Pengeluaran Bayi)

Dimulai dari pembukaan lengkap sampai lengkap bayi lahir. Uterus dengan kekuatan hisnya ditambah kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primigravida dan satu jam pada multigravida. Diagnosis persalinan kala II di tegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap dan kepala janin sudah tampak divulva dengan diameter 5-6 cm.

Gejala utama kala II adalah sebagai berikut :

1)        His semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan durasi 50-100 detik.

2)        Menjelang akhir kala I, tuban pecah yag ditandai dengan mengeluarkan cairan secara mendadak.

3)        Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap di ikuti keinginan meneran karena tertekannya fleksus frankenhouser.

4)        Dua kekuatan, yaitu his dan meneran akan mendorong kepala bayi sehingga kepala membuka pintu; suboksiput bertindak sebagai hipomochlion. Berturut-turut lahir ubun-ubun  besar. Dahi, hidung, dan muka, serta kepala seluruhnya.

5)        Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putaran paksi luar, yaitu penyesuaian kepala pada punggung

6)        Setelah putaran paksi luar berlangsung, maka persalinan bayi ditolong dengan jalan berikut:

a)    Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu, kemudian ditarik curam ke bawah untuk melahirkan bahu depan, dan curam ke atas untuk melahirkan bahu belakang.

b)   Setelah ke dua bahu bayi lahir, ketiak dikait utuk melahirkan sisa badan bayi.

c)    Bayi lahir di ikutin oleh sisa air ketuban.

7)        Lama nya kala II untuk primigravida 50 menit dan multi gravida 30 menit. (Sulistyawati, 2012:07)

c.    Kala III ( pelepasan plasenta)

Waktu untuk pelepasan dan pengluaran plasenta. Setelah kala II yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit, kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Dengan lahir nya bayi dan proses retraksi uterus, maka plasenta lepas dari lapisan nitabuch.

Lepas nya plasenta sudah dapat di perkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda sebagai berikut:

1)        Uterus menjadi berbentuk bundar.

2)        Uterus terdorong keatas, karena plasenta di lepas kesegmen bawah rahim.

3)        Tali pusar bertambah panjang.

4)  Terjadinya perdarahan.

Naiknya fundus uteri disebabkan karena plasenta jatuh dalam segmen bawah rahim atau bagian atas vagina dan dengan demikian mengangkat uterus yang berkontraksi dengan sendirinya dengan lepasnya placenta bagian tali pusat yang lahir menjadi lebih panjang. Lamanya kala uri lebih kurang 8,5 menit, dan pelepasan plasenta hanya memakan waktu 2-3 menit. Perdarahan yang terjadi lebih kurang 250 cc, dianggap patologis jika > 500 cc.

(Sulistyawati, 2012:08)

d.   Kala IV (observasi)

Dimulai dari lepasnya plasenta hingga 2 jam. Pada kala IV dilakukan observasi terhadap perdarahan pasca persalinan, paling sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1)        Tingkat kesadaran pasien.

2)        Pemeriksaan tanda-tanda vital.

3)        Kontraksi uterus.

4)        Jumlah perdarahan (jahit robekan perineum, awasi perdarahan).

       Pada kala IV perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500cc. (Manuaba, 2010:174)    

                        Tabel 4 lama persalinan pada primigravida dan multigravida.

Kala persalinan

Primigravida

Multigravida

Kala I

Kala II

Kala III

Kala IV

10-12 jam

1-1,5 jam

10 menit

2 jam

6-8 jam

0,5-1 jam

10 menit

2 jam

Jumlah

10-12 jam

8-10 jam

                          (Sumber: Manuaba, 2010:175)

 

7.        Asuhan Sayang Ibu dalam Proses Persalinan:

a.    Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai martabatnya.

b.    Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum memulai asuhan tersebut.

c.    Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya.

d.   Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takut dan khawatir.

e.    Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kehawatiran ibu.

f.     Beri dukungan,besarkan hati nya dan tentramkan perasaan ibu dan anggota keluarganya.

g.    Anjurkan ibu untuk ditemani suami atau anggota keluarga yang lain selama persalinan dan kelahiran bayinya.

h.    Ajarkan suami dan anggota-anggota keluarga mengenai cara-cara bagaimana mereka dapat memperhatikan dan mendukung ibu selama persalinan dan kelahiran bayinya.

i.      Secara konsisten lakukan praktik-praktik pencegahan infeksi yang baik.

j.      Hargai privasi ibu.

k.    Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan   kelahiran bayi.

l.      Anjurkan ibu untuk minum dan makan makanan ringan sepanjang ia menginginkannya.

m.      Hargai dan perbolehkan praktik-praktik tradisional yang tidak merugikan kesehatan ibu.

n.    Hindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakanseperti episiotomi,pencukuran,dan klisma.

o.    Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin.

p.    Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam pertama setelah kelahiran bayinya.

q.    Siapkan rencana rujukan (bila perlu).

r.     Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik dan bahan-bahan perlengkapan dan obat-obatan yang  diperlukan.Siap untuk melakukan resusitasi bayi baru lahir pada setiap kelahiran bayi (Prawirahardjo, 2014: 336)

8.         Mekanisme Persalinan

Mekanisme persalinan normal terbagi dalam beberapa tahap gerakan kepala janin didasar panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh anggota badan bayi.

a.         Penurunan kepala

       Terjadi selama proses persalinan karena daya dorong dari kontraksi uterus yang efektif, posisi, serta kekuatan meneran dari pasien

b.       Penguncian (engagement)

       Tahap penurunan pada waktu diameter biparietral dari kepala janin telah melalui lubang masuk panggul pasien.

c.        Fleksi

       Dalam proses masuknya kepala janin kedalam panggul, fleksi menjadi hal yang sangat penting karena dengan fleksi diameter kepala janin terkecil dapat bergerak melalui panggul dan terus menuju dasar panggul.

d.       Putaran paksi dalam

       Putaran internal dari kepala janin akan membuat diameter anteroposterior (yang lebih panjang) dari kepala menyesuaikan diri dengan diameter anteroposterior dari panggul pasien. Kepala akan berputar dari arah diameter kanan, miring kearah diameter PAP dari panggul tetapi bahu tetap miring kekiri,dengan demikian hubungan normal antara as panjang kepala janin dengan as panjang dari bahu akan berubah dan leher akan berputar 45 derajat.

e.         Lahirnya kepala dengan cara ekstensi

       Cara kelahiran ini untuk kepala dengan posisi oksiput posterior. Proses ini terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya tersebut membentuk lengkungan carus, yang mengarahkan kepala keatas menuju lorong vulva.

f.          Resitusi

       Resitusi ialah perputaran kepala sebesar 45 derajat bai kekanan ataupun kekiri, bergantung kepada arah dimana ia mengikuti perputaran menuju posisi oksiputanterior.

g.         Putaran paksi luar

       Putaran ini terjadi secara bersamaan dengan putaran internal dari bahu.

h.         Lahirnya bahu dan seluruh anggota badan bayi

       Bahu posterior akan menggembungkan perineum dan kemudian dilahirkan dengan cara fleksi lateral. Setelah bahu dilahirkan, seluruh tubuh janin lainnya akan dilahirkan mengikuti sumbu carus.(Sulistyawati, 2012:110)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                   

                                               

 

 

 

 

 

Gambar 2.1 Mekanisme persalinan normal

9.      Partograf

Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama persalinan, tujuan utama menggunakan partograf adalah untuk:

a.       Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan

b.      Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal

Dengan demikian juga dapat dilaksanakan deteksi secara dini, setiap kemungkinan terjadinya partus lama. Selain itu, dapat mencegah terjadinya penyulit yang dapat mengancam keselamatan ibu dan janin.

(Prawirohardjo, 2014 : 315)

Partograf hanya digunakan untuk untuk persalinan yang tidak mempunyai penyulit dan harus segera di ambil tindakan definitif bila berhadapan dengan perubahan pola partograf. (Manuaba, 2010 : 162)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.2 Lembar depan Partograf

 

b.    Lembar Belakang Partograf

Bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses persalinan dan kelahiran, serta tindakan-tindakan yang dilakukan sejak persalinan kala I hingga kala IV. Itulah sebabnya bagian ini disebut sebagai catatan persalinan. Selain itu, catatan persalinan (yang sudah diisi lengkap dan tepat) dapat pula dignakan untuk menilai atau memantau sejauh mana telah dilakukan pelaksanaan asuhan persalinan yang bersih dan aman. Catatan ini terdiri atas unsur-unsur berikut:

1)   Data dasar

2)   Kala I

3)   Kala II

4)   Kala III

5)   Bayi baru lahir

6)   Kala IV (Prawirohardjo, 2014 : 323)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2.3 Lembar belakang Partograf

C.            Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Dalam sehari bayi dapat tidur sampai total 20 jam, yang terpecah dalam periode-periode tidur 20 menit hingga 4 jam. Usahakan kamar bersuhu sejuk, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, dan mendapat cahaya serta ventilasi cukup. Posisi tidur yang dianjurkan adalah posisi terlentang karena dapat mencegah terjadinya sindrom kematian mendadak bayi atau sudden infant death syndrome (SIDS). Tempat tidur bayi sebaiknya menggunakan alas yang rata dan tidak terlalu lembut. Hindari menggunakan benda-benda yang dapat menutupi kepala bayi.

Bagaimana merawat tali pusat? Setelah dipotong, tali pusat dibiarkan terbuka dan kering dan tidak perlu dikompres dengan kasa yang mengandung cairan antiseptik. Saat ingin merawat tali pusat, cuci tangan terlebih dahulu, jangan oleskan apapun pada tali pusat, tidak perlu ditutup dengan kasa dan jangan ditutup dengan popok maupun gurita. Usahakan agar tali pusat tidak basah, tidak terkena air seni maupun tinja bayi. Jika tali pusat kotor, segera cuci bersih dengan air yang bersih dan sabun lalu keringkan dengan kain bersih. Biarkan tali pusat terlepas sendiri. Jika terdapat tanda infeksi seperti kemerahan dan atau bengkak pada pusat ataupun kulit disekitarnya, berbau busuk dan terlihat nanah, segera kontrol ke tenaga kesehatan terdekat.

Memandikan bayi, saat lahir, bayi belum perlu dimandikan. Bayi masih memiliki lapisan pelindung yang terlihat seperti lemak berwarna keputihan yang berfungsi untuk menjaga suhu bayi. Setelah 6 jam bayi dapat dilap dengan air hangat saja. Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan kain lap atau spon. Setelah tali pusat lepas bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air, hati-hati kepala terendam dalam air. Gunakan air hangat-hangat kuku, sabun dan sampo khusus bayi. Sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu pagi maupun terlalu sore. Saat melakukan perawatan kulit bayi, prinsipnya menggunakan seminimal mungkin zat-zat yang berkontak dengan kulit, karena kulit bayi masih sangat sensitif.

Memilih pakaian bayi, pilihlah pakaian dari bahan yang lembut, menyerap air dan tidak kaku. Bayi hanya perlu memakai atasan, popok atau celana, selimut dan topi jika bayi kedinginan. Tidak dianjurkan untuk membedong karena membatasi gerak bayi. Selain itu, tidak dianjurkan pula untuk terus menggunakan sarung tangan maupun kaos kaki karena terdapat indera peraba yang merupakan alat untuk belajar pada bayi. Jangan gunakan gurita karena bayi bernafas lebih banyak menggunakan otot-otot perut.

Pola buang air besar (BAB) dan buang air kecil bayi (BAK), Bayi normal akan BAK dalam 24 jam pertama dan BAB paling telat dalam 48 jam pertama. Jika ini tidak terjadi, bayi perlu diperiksa lebih lanjut. Selanjutnya bayi akan BAK 5-6 kali per hari dan BAB 3-4 kali per hari. Warna BAK yang baik adalah jernih tidak berwarna pekat, sedangkan warna BAB akan berubah dari warna hitam pekat, menjadi hijau dan akhirnya berwarna kekuningan pada sekitar usia 5 hari. Jika tidak terjadi perubahan warna BAB, harus dilakukan evaluasi kecukupan asupan ASI. Jika ibu menemukan darah pada kemaluan bayi perempuan saat awal-awal kelahiran, ibu tidak perlu khawatir, karena hal itu disebabkan bayi masih dipengaruhi hormon ibu. Keadaan tersebut masih dianggap normal.

Membersihkan popok dan kemaluan bayi, Bersihkan kemaluan dari bagian depan ke belakang dengan menggunakan kapas yang sudah dibasahi air bersih ataupun handuk basah. Jangan membersihkan popok dari bagian bawah anus ke kemaluan.

Mengenali isyarat lapar bayi, Bayi lapar akan menunjukkan tanda-tanda seperti memasukkan tangan ke dalam mulut, menggemgam tangan, mengeluarkan suarh seperti mengecap-ngecap, ah uh ah. Jangan tunggu bayi menangis baru menyusuinya. Berikan ASI sesuai kemauan bayi, jangan dijadwal. Normalnya bayi akan menetek selama 5-30 menit, jika diluar itu, evaluasi proses menyusui. Jika ibu terpisah dengan bayi, lakukan pemerahan ASI dan berikan ASI menggunakan sendok atau cangkir agar ketika ibu sudah bersama bayi lagi, bayi tetap dapat menetek dengan ibu.

Membersihkan mata, telinga dan hidung bayi, Mata dapat dibersihkan dengan kapas bersih yang dibasahi dengan air hangat, mulai dari arah hidung ke luar. Jika ditemukan tanda-tanda infeksi pada mata seperti bengkak, merah, mengeluarkan nanah segera bawa ke dokter. Kotoran telinga tidak perlu dibersihkan secara rutin dengan mengorek liang telinga karena akan keluar sendiri ketika sudah cukup besar dan lunak saat bayi menangis. Lubang hidung bayi juga tidak perlu dibersihkan secara khusus, cukup mengelapnya saat mandi.

Penglihatan bayi, kemampuan melihat bayi terbatas kisaran jarak 20-30 cm. Penglihatan bayi sensitif terhadap cahaya terang. Sampai usia beberapa bulan kadang kedua bola mata bayi tidak sejajar, tampak seperti juling. Hal ini normal, karena otot-otot penggerak bola mata masih dalam tahap perkembangan. Pada beberapa bayi kadang bola matanya bergerak-gerak dengan sangat cepat ke kiri dan ke kanan, khususnya bila akan tidur. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Pendengaran bayi, Fungsi pendengaran bayi telah cukup matang dalam bulan pertama. Bayi akan lebih mengenal suara ibunya, dibandingkan orang-orang lain di sekitar. Bayi sering terkejut bila ada suara keras yang tiba-tiba terdengar

Saatnya bayi berpergian, Jika bayi ingin berpergian pastikan bayi dalam keadaan sehat. Gunakan pakaian yang mencegah bayi kedinginan. Jika berpergian menggunakan mobil, letakkan bayi pada car seat (kursi khusus bayi). Bayi sudah dapat berpergian dengan pesawat setelah berusia 2 bulan. Jangan berpergian jika bayi sedang mengalami infeksi telinga. Nyeri telinga pada pesawat take off maupun landing dapat terjadi namun tidak berlangsung lama.

Bayi kuning, Pada umumnya bayi akan mengalami kuning pada usia 2-7 hari. Kuning yang perlu diwaspadai jika terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir, berlangsung lebih dari 2 minggu, disertai demam, sangat kuning sampai telapak tangan dan kaki bayi, berdasarkan grafik bilirubin mencapai batas untuk sinar maupun tranfusi tukar.

Kolik pada bayi,jika bayi menangis terus menerus dan tidak dapat dihentikan mungkin saja bayi Anda mengalami kolik. Bayi pada umumnya sering mengalami kolik pada pagi dan sore hari. Biasanya tidak membaik dengan gendongan dan perut dapat terlihat tegang. Jika hal ini terjadi, gendong bayi dengan lembut dan posisikan dalam posisi tengkurap. Apabila bayi memang mengalami kolik, hal ini akan berhenti dengan sendirinya.

Gumoh, Bedakan gumoh dengan muntah. Gumoh biasanya terjadi secara pasif, dan keluar dengan sendirinya. Untuk mencegah terjadinya gumoh sendawakan bayi, letakkan dalam posisi tegak pada bahu atau pangkuan kemudian tepuk-tepuk ringan punggung bayi setiap bayi selesai menyusu.

Tanda bahaya, Bawa segera bayi Anda ke petugas kesehatan terdekat jika bayi demam atau suhu <36,5—¦C, muntah disertai kembung atau tidak ada BAB, kejang, sesak napas, terdapat nanah di mata, malas menyusu dan lebih banyak tertidur, kuning sampai berusia 2 minggu, tali pusat berbau, kemerahan, atau berdarah, dan BAB mencret.

Tanda-Tanda Bayi Cukup ASI

1.        Payudara ibu yang tadinya kencang menjadi kempes atau lembek setelah bayi menyusu. Hal ini menandakan bahwa bayi telah banyak minum ASI

2.        Setelah menyusui, bayi tampak santai, tenang dan puas. Padahal sebelum menyusu si bayi terlihat rewel dan tak nyaman.

3.        Bayi memperoleh kembali berat badan awalnya setelah lahir, minggu demi minggu bayi terus bertambah berat badannya. Ketika baru saja dilahirkan, kebanyakan bayi akan kehilangan antara 5 dan 9 persen dari berat lahir. Kemudian berat ini akan kembali seperti semula pada saat berusia sekitar 2 minggu. Pedoman kasar perkiraan pertambahan berat badan bayi yaitu: Pada bulan pertama, bayi harus mendapatkan 5 sampai 10 ons perminggu; di bulan 2 dan 3, berat badan harus bertambah 5 sampai 8 ons perminggu; di bulan 3-6, berat badan harus bertambah antara 2,5 dan 4,5 ons perminggu; dan dari usia 6 sampai 12 bulan, berat badan bayi harus bertambah antar 1 sampai 3 ons perminggu.

4.        Lihat buang air kecilnya. Pada beberapa hari awal setelah lahir, saat bayi mendapatkan susu pertama (kolostrum), biasanya bayi hanya dapat membasahi satu atau dua kain popok per hari. Setelah ASI banyak diproduksi dan bayi telah menyusu dengan baik, maka bayi akan lebih sering berkemih sehingga dapat membasahi enam sampai delapan kain popok perhari. Frekuensi berkemih ini bisa menjadi tanda bahwa bayi cukup ASI.

5.        Lihat buang air besarnya. Seperti poin di atas, pola buang air besar juga bisa menjadi tanda bayi cukup ASI. Pada bulan pertama, bayi setidaknya buang air besar sebanyak tiga kali sehari, dan warnanya mulai kekuningan pada hari kelima setelah lahir. Setelah berusia 1 bulan, frekuensi buang air besar menjadi semakin jarang. Setelah bayi sudah mulai makan makanan padat, sekitar usia 6 bulan, maka buang air besar menjadi semakin jarang yang mungkin hanya satu kali sehari.

 

Tanda-Tanda Bayi Tidak Cukup ASI

1.        Berat badan bayi turun terus.

2.        Pada usia lima hari atau lebih bayi hanya membasahi kurang dari delapan atau enam popok kain dalam waktu 24 jam.

3.        Setelah berusia lima hari bayi hanya sedikit buang air besar dan warna feses masih gelap.

4.        Urine bayi berwarna sangat gelap, seperti warna jus apel. Salah satu tanda bayi cukup ASI adalah warna urin yang kuning muda atau jernih. Apabila warna urin kuning pekat atau kecoklatan (gelap) maka hal itu menandakan bahwa bayi kurang cairan, dalam hal ini air susu ibu.

5.        Bayi rewel atau lesu.

6.        Rasanya sudah lama menyusu bahkan lebih dari satu jam, namun setelah itu bayi tampaknya tidak puas.

7.        Payudara tetap kencang atau tidak menyusut setelah menyusui. Ini berarti bahwa bayi hanya sedikit mendapatkan ASI, perlu diperiksa kenapa hal ini bisa terjadi, jangan-jangan ada gangguan penelanan pada bayi.

 

D.      Asuhan Kebidanan Masa Nifas

1.    Konsep Dasar Nifas

a.         Pengertian Nifas

Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi serta penyediaan pelayanan pemberian ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi dan nutrisi bagi ibu. (Prawirohardjo, 2014 : 356)

b.         Tujuan Asuhan Masa Nifas

1)   Mendeteksi adanya perdarahan masa nifas, untuk menghindari adanya kemungkinan perdarahan post partum dan infeksi.

2)   Menjaga kesehatan ibu dan bayinya.

3)   Melaksanakan skrining secara komprehensif, untuk mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu ataupun bayinya.

4)   Memberikan pendidikan kesehatan diri, tentang perawatan diri, nutrisi KB, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya, dan perawatan bayi sehat.

5)   Memberikan pendidikan mengenai laktasi dan perawatan payudara.

6)   Konseling mengenai KB. (Sunarsih, 2011 : 02)

c.         Tahapan Masa Nifas

Beberapa tahapan masa nifas adalah sebagai berikut:

1)   Puerperium dini

Yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta menjalankan aktivitas layaknya wanita normal lainya.

2)   Puerperium intermediate

Yaitu suatu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya sekitar 6-8 minggu.

3)   Puerperium remote

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasi.

(Sunarsih, 2011:04)

d.        Kunjungan Masa Nifas

1)   6-8 jam setelah persalinan

a)   Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.

b)   Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan.

c)   Memberi konseling pada ibu untuk mencegah perdarahan.

d)  Pemberian ASI awal

e)   Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

f)    Menjaga bayi tetap sehat dan tidak hipotermi.

2)   6 hari setelah persalinan

a)   Memastikan involusi uterus berjalan normal dan uterus berkontraksi.

b)   Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, dan perdarahan abnormal.

c)   Memasikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan, dan istirahat.

d)  Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

e)   Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan tali pusat.

3)   2  minggu setelah persalinan

Memastikan rahim sudah kembali normal dengan mengukur dan meraba bagian rahim.

4)   6 minggu setelah persalinan

a)   Menanyakan ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi.

b)   Memberi konseling untuk KB secara ilmiah. (Asih, 2016:07)

e.         Perubahan Fisiologis Masa Nifas

1)   Perubahan sistem reproduksi

       Uterus

Tabel 5 proses involusi uterus

Waktu Involusi

Tinggi Fundus

Berat Uterus (gr)

Plasenta lahir

7 hari

14 hari

42 hari

56 hari

Sepusat

Pertengahan pusat simfisis

Tidak teraba

Sebesar hamil 2 minggu

Normal

1000 gr

500 gr

350 gr

50 gr

30 gr

Sumber : Manuaba, 2010 : 200

2)   Perubahan pada serviks

Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks postpartum adalah bentuk serviks yang akan menganga seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang tidak mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan serviks uteri berbentuk semacam cincin. Warna serviks merah kehitaman karena penuh pembuluh darah. Beberapa hari setelah persalinan, oustium eksternum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir- pinggirnya tidak rata, tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan. Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, dan lingkaran retraksi berhubungan dengan bagian atas dari kanalis servikallis. (Sunarsih, 2011 : 56)

Masa puerperium diikuti pengeluaran cairan sisa lapisan endometrium dan sisa dari tempat implantasi plasenta disebut lokia. Pengeluaran lokia dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya sebagai berikut :

a)        Lochea rubra (kruenta)

Keluar dari hari ke-1 sampai 3 hari, bewarna merah dan hitam, dan terdiri dari sel desidua, verniks kaseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, sisa darah.

b)        Locheasanguinolenta

Keluar hari ke-3 sampai 7 hari, bewarna putih bercampur merah.

c)        Locheaserosa

Keluar dari hari ke-7 sampai 14 hari, berwarna kekuningan.

d)       Lochea alba

Keluar setelah hari ke-14, bewarna putih.

(Manuaba, 2010 : 201)

3)   Perubahan pada vagina dan perinuem

Estrogen pascapartum yang menurun berperan dalam penipisan mukosa vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat tergang akan kembali secara bertahap pada ukuran sebelum hamil selama 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan kembali terlihat sekitar minggu keempat, walaupun tudak akan menonjol pada wanita nulipara. Pada umumnya rugae akan memipih secara permanen. Selain itu, kekurangan estrogen menyebabkan penurunan jumlah pelumas vagina dan penipisan mukosa vagina. (Dewi, 2011)

4)  Luka Perineum

Robekan perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan dan terjadi pada hampir semua persalian pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Perawatan perineum merupakan pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu dalam masa kelahiran plasenta sampai dengan kembainya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil. Kebanyakan robekan perineum terjadi sewaktu melahirkan dan penanganannya merupakan masalah kebidanan. Robekan perineum bisa terjadi spontan bisa juga karena tindakan episiotomi. Beberapa cidera jaringan penyokong, baik cidera akut maupun nanakut, baik telah diperbaiki atau belum, dapat menjadi masalah ginekologis di kemudian hari. Kerusakan pada penyokong panggul biasanya segera terlihat dan diperbaiki setelah persalinan ( Bobak, 2012 ). Luka laserasi jalan lahir biasanya ada sedikit jaringan yang hilang karena luka ini hasil tindakan episiotomi atau laserasi.

Pada kenyataan fase-fase penyembuhan akan tergantung pada beberapa faktor termasuk ukuran dan tempat luka, kondisi fisiologis umum pasien, cara perawatan luka perineum yang tepat, serta bantuan ataupun intervensi dari luar yang ditujukan dalam rangka mendukung penyembuhan ( Morison, 2012 ). Tujuan perawatan perineum adalah mencegah terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhanjaringan. ( Hamilton, 2016 )

 

 

Robekan Perineum terbagi atas 4 derajat yaitu :

1)      Derajat I

Robekan derajat satu terjadi pada jaringan mukosa vagina,vulva bagian depan, dan kulitperineum.

2)      Derajat II

Robekan derajat dua terjadi pada jaringan mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum, dan otot-otot perineum.

3)      Derajat III

Robekan derajat tiga terjadi pada jaringan mukosa vagina, vulva bagian depan, kulit perineum, otot-otot perineum, dan sfingter ani eksternal.

4)      Derajat IV

Robekan derajat empat dapat terjadi pada jaringan keseluruhan perineum dan sfingter ani yang meluas sampai ke mukosa.

Gambar 2.4 Derajat Ruptur Perineum

 

 

 

 

 

 

 

 

 


4)   Perubahan Tanda-Tanda Vital

a)   Suhu badan

Satu hari (24jam) postpartum suhu badan akan naik sedikit (37,50C-380C) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Apabila keadaan normal suhu badan menjadi biasa. Biasanya pada hari ketiga suhu badan naik lagi karena adanya pembentukkan ASI.

b)   Nadi

Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali permenit. Sehabis melahirkan biasanya denyut nada akan lebih cepat. Setiap denyut nadi yang melebihi 100 adalah abnormal dan hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi atau perdarahan postpartum yang tertunda.

c)   Tekanan darah

Biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan darah akan rendah setelah ibu melahirkan karena ada perdarahan. Tekanan darah tinggi pada postpartum dapat menandakan terjadinya preeklampsipostpartum.

d)  Pernafasan

Keadaan pernafasan selalu berhubungan dengan keadaan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan denyut nadi tidak normal, pernafasan juga akan mengikutinya. (Sunarsih, 2011 : 60)

f.          Adaptasi psikologis ibu

Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut :

1)      Fase taking in

      Yaitu periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu, focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan berulang kali diceritakannya. Hal ini mesmbuat ibu cenderung bersifat lebih pasif terhadap lingkungannya.

 

2)      Fase taking hold

      Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu merasa khwatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Ibu memiliki perasaan yang sangat sensitive sehingga mudah  tersinggung dan gampang marah sehingga kita perlu berhati-hati dalam berkomunikasi dengan ibu.

3)      Fase letting go

      Merupakan fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya, serta kepercayaan dirinya sudah meningkat. Pendidikan kesehatan yang kita berikan pada fese sebelumnya akan sangat berguna bagi ibu, ibu lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan diri dan bayinya. (Sunarsih, 2011)

g.         Kebutuhan Dasar Ibu Masa Nifas

1)   Nutrisi dan cairan

        Kebutuhan nutrisi pada masa menyusui meningkat 25% yaitu untuk produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu menyusui sebanyak 500 kkal tiap hari. Untuk kebutuhan cairan, ibu menyusui harus minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui). Tablet zat besi diminum minimal 40 hari pasca persalinan. (Anggraini, 2010 : 51)

2)   Ambulasi

        Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi sedini mungkin, yaitu 2 jam setelah persalinan normal. Ini berguna untuk memperlancar sirkulasi darah dan mengeluarkan cairan vagina (lochea). Karena lelah setelah bersalin, ibu harus istirahat, tidur telentang selama 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring-miring ke kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli. Pada hari ke-2 diperbolehkan duduk, hari ke-3 jalan-jalan, dan hari ke-4 atau 5 sudah diperbolehkan pulang. Mobilisasi diatasmempunyai variasi, bergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka-luka. (Anggraini, 2010 : 54)

3)   Eliminasi

                        Pengeluaran air seni akan meningkat 24-48 jam pertama sampai sekitar hari ke-5 setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena volume darah meningkat pada saat hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan. Oleh karena itu, ibu perlu belajar berkemih secara spontan dan tidak menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan. Menahan buang air kecil akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni dan gangguan kontraksi rahim sehingga pengeluaran cairan vagina tidak lancar. Sedangkan buang air besar (BAB) yang sulit/konstipasi dapat terjadi karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan terbuka, atau karena adanya haemorroid. Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi apalagi berak keras dapat diberikan obat laksans per oral atau per rektal. Jika masih belum bisa dilakukan klisma.(Anggraini, 2010 : 55)

4)   Teknik menyusui yang benar

a)    Keluarkan sedikit ASI dari puting susu, kemudian dioleskan pada puting susu dan areola

b)   Ibu berada pada posisi yang rileks dan nyaman

c)    Jelaskan pada ibu teknik memegang bayinya yaitu kepala dan badan bayi berada pada satu garis, muka bayi harus menghadap ke payudara

d)   Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari diatas, sedangkan jari yang lainnya menopang bagian bawah payudara, serta gunakanlah ibu jari untuk membentuk puting susu demikian rupa sehingga mudah memasukknnya ke mulut bayi

e)    Beri rangsangan reflek rooting kepada bayi agar bayi membuka mulutnya

f)    Arahkanlah bibir bawah bayi di bawah puting susu sehingga dagu bayi menyentuh payudara. Perhatikan bayi dengan penuh kasih sayang selama menyusui.

5)   Masalah ASI sedikit pada ibu nifas

ASI adalah suatu cara yang tidak tertandingi dalam menyediakan makanan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan seorang bayi (Indiarti, 2009). ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi (Weni, 2011)

2.    Manfaat ASI danMenyusui

Menurut Weni (2011), manfaat ASI ada 4 yaitu:

a.         Manfaat ASI bagi bayi

1)        Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik

2)        Mengandung antibody

3)        ASI mengandung komposisi yang tepat

4)        Mengurangi kejadian karies gigi.

5)        Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antar ibu dan bayi

6)        Terhindar dari alergi

7)        ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi

8)        Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara

b.      Manfaat ASI bagi ibu

1)        Aspek kontrasepsi

Hisapan mulut bayi pada puting susu merangsang ujung syarafsensoriksehinggapost anteriorhipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.

2)        Aspek kesehatanibu.

Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegahterjadinyaperdarahanpasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi.Kejadian karsinoma mamae pada ibu menyusui lebih rendah dibanding ibu yang tidakmenyusui.

3)        Aspek penurunan beratbadan.

Ibu yang menyusui secara eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke berat badan semula sebelum hamillagi.

4)        Aspekpsikologis

Ibu akan merasa bangga  dan diperlukan, rasa yangdibutuhkan oleh semua manusia.

c.       Manfaat ASI bagikeluarga

1) Aspekekonomi

2)        Aspekpsikologi

3)        Aspekkemudahan.

d.      Manfaat ASI bagiNegara

1)        Menurunkan angka kesakitan dan kematianbayi.

2)        Menghemat devisaNegara.

3)      Mengurangi subsidi untuk rumahsakit.

4)        Peningkatan kualitas generasipenerus.

3. Manajemen Laktasi

Manajemen laktasi adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan menyusui (Siregar, 2009). Kegiatan ini dimulai pada masa kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya. Laktasiadalah keseluruhanproses menyusui, mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Sementara itu, yang dimaksud dengan manajemen laktasi ialah suatu upaya yang dilakukan oleh ayah, ibu dan keluargauntuk menunjang keberhasilan menyusui. Ruang lingkup  pelaksanaanmanajemen laktasi dimulai pada masa kehamilan, setelah persalinan, dan masa menyusui (Prasetyono,2009).

a.         Reflek-Reflek Dalam Proses Laktasi

Reflek-reflek yang sangat penting dalam proses laktasi sebagai berikut:

1)        Reflek Prolaktin

2)        Reflek Aliran (let downreflek)

3)        Reflek Menangkap (RootingReflek)

4)        Reflek Menghisap

5)        Reflek Menelan

Beberapa langkah yang bisa ibu lakukan untuk meningkatkan produksi ASI adalah:

1)        Memperbaiki posisi menyusui, mencoba berbagai posisi menyusui yang berbeda untuk membantu perlekatan mulut bayi di puting ibu dengan sempurna.

2)        Menyusui sesering mungkin, terlebih ketika ia menunjukkan tanda-tanda lapar. Kebutuhan ASI setiap bayi berbeda. Biasanya bayi baru lahir perlu menyusu 8-12 kali atau lebih dalam waktu 24 jam, atau setiap 2-3 jam, untuk mendapatkan cukup ASI. Untuk bayi berusia di atas 2 bulan, frekuensi menyusui bisa dikurangi menjadi setiap 3-4 jam. Setiap waktu menyusui tiba, ibu jangan sungkan untuk membangunkan bayi yang sedang tertidur.

3)        Nutrisi penting untuk menghasilkan ASI, ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. Bayi bisa memintanya kapanpun dan ibu sebaiknya memberikan ASI tersebut tanpa ada pembatasan, termasuk batasan waktu menyusui.

4)        Memompa ASI, jika terpaksa memberikan ASI dengan menggunakan botol susu atau dot, pastikan untuk memompa ASI Bunda sesering mungkin untuk memberikan stimulasi yang baik bagi produksi ASI..

b.         Tanda bahaya masa nifas

1)        Pendarahan lewat jalan lahir

2)        Keluar cairan berbau dari jalan lahir

3)        Bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan kejang-kejang

4)        Demam lebih dari 2 hari

5)        Payudara bengkak, merah disertai rasa sakit

6)        Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab (depresi)

(Buku KIA, 2016)

 

E.     Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

1.      Pengertian Keluarga Berencana

Menurut World Health Organization (WHO) Expert Commite 1997, keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan suami istri, serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.

2.      Tujuan Program KB

Secara umum tujuan KB untuk membentuk keluarga kecil sesuai kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara mengatur kelahiran agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara khusus, tujuan KB adalah:

a.       Mengatur kehamilan yaitu menunda perkawinan, menunda kehamilan anak pertama, dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama, serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup

b.      Mengobati kemandulan atau infertilitas

c.       Konseling perkawinan/nasihat perkawinan bagi remaja atau pasangan yang akan menikah

3.      Metode Kontrasepsi

a.       Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Metode kontrasepsi jangka panjang adalah cara kontrasepsi yang dalam penggunaannya memiliki tingkat efektivitas dan tingkat kelangsungan pemakaikannya yang tinggi serta angka kegagalan yang rendah. Jenis metode kontrasepsi jangka panjang, yaitu:

1)      IUD (Intra Uterine Devise), yaitu alat kontrasepsi yang dimasukkan dalam rahim. Cara kerjanya yaitu menghambat kemampuan sperma, mencegah pertemuan ovum dan sperma, serta mempengaruhi fertilisasi

2)      Implant / susuk, yaitu alat kontrasepsi yang dipasang dibawah kulit pada lengan kiri atas. Cara kerjanya yaitu mempengaruhi transportasi sperma, menekan ovulasi, dan mengentalkan lendir serviks

3)      Kontrasepsi mantap, yaitu prosedur klinik untuk menghentikan fertilisasi dengan cara operatif dalam pencegahan kehamilan yang bersifat permanen. Metode ini pada wanita disebut tubektomi dan pada pria disebut vasektomi

b.      Metode Kontrasepsi Non-MKJP

Non-MKJP adalah metode kontrasepsi jangka pendek dimana cara kerja penggunaan kontrasepsi ini memiliki tingkat efektivitas dan kelangsungan pemakainannya rendah. Jenis metode kontrasepsi jangka pendek, yaitu:

1)      Suntik kombinasi, yaitu jenis kontrasepsi hormonal yang diberikan dengan cara disuntikkan seperti Depo Medroxy Progesterone Acetate (DMPA) dan Cyclofem. Cara kerjanya mencegah ovulasi, mencegah terjadinya implantasi

2)      Suntik progestin, yaitu jenis kontrasepsi yang mengandung hormone progestin dan diberikan dengan cara disuntikkan, seperti DMPA mengandung 150 mg DMPA yang diberikan setiap 3 bula. Cara kerjanya mengentalkan lendir serviks, menhambat perkembangan siklus endometrium

3)      Pil kombinasi, yaitu kontrasepsi dalam bentuk pil yang mengandung hormone progesterone dan estrogen dalam dosis kecil dan memiliki masa efektif selama 24 jam. Cara kerjanya mencegah produksi Folicle Stimulating Hormon (FSH)

4)      Pil progestin / mini pil, yaitu piil kontrasepsi yang mengandung progesterone saja. Ada mini pil kemasan 28 pil dan ada kemasan 35 pil. Cara kerjanya lendir serviks jadi pekat dan endometrium jadi mengecil

5)      Spermisida yaitu metode kontrasepsi berbahan kimia yang dapat membunuh sperma ketika dimasukkan ke vagina, seperti jelly, krim, atau tablet vagina

6)      Kondom, yaitu selubung/ karet untuk mencegah kehamilan dan atau penularan kelamin saat bersenggama. Kondom terbuat dari lateks dan vinil

7)      Diafragma, yaitu metode kontrasepsi yang disesuaikan dengan vagina untuk penghalang serviks yang dimasukkan ke vagina untuk menghalangi masuknya sperma

c.       Kontrasepsi tanpa alat

1)      Metode Amenorea Laktasi (MAL), yaitu kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara eksklusif

2)      Senggama terputus/ coitus interuptus, senggama seperti biasa, namun saat mencapai orgasme, penis dikeluarkan dari vagina

3)      Metode kalender, yaitu pasangan suami istri tidak melakukan senggama pada saat masa subur wanita/ saat ovulasi

4)      Metode lendir serviks / metode ovulasi biling serviks yaitu dengan cara mengenai masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan pada vulva saat ovulasi

5)      Metode suhu-basa, suhu basal adalah susu terendah yang dicapai tubuh selama istirahat/dalam istirahat tidur

6)      Metode lendir serviks / metode ovulasi biling serviks yaitu dengan cara mengenai masa subur dari siklus menstruasi dengan mengamati lendir serviks dan perubahan pada vulva saat ovulasi

7)      Metode suhu-basa, suhu basal adalah susu terendah yang dicapai tubuh selama istirahat/dalam istirahat tidur


BAB III

TINJAUAN KASUS

 

A.      ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

 

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU HAMIL

TERHADAP NY.N G1P0A0HAMIL 38 MINGGU 1 HARI

DI PMB SITI JAMILA, S.ST

LAMPUNG SELATAN

 

1.      Kunjungan Ke-1

Anamnesa oleh            : Nurul Hidayati

Hari/Tanggal               : Kamis, 10 Maret 2022

Waktu                         : 16.00 WIB

 

SUBJEKTIF (S)

A.  Identitas    

Istri                                          Suami

Nama               : Ny. W                                   Tn. M

Umur               : 19 tahun                                24 tahun

Agama             : Islam                                     Islam

Suku/Bangsa   : Jawa /Indonesia                    Jawa /Indonesia

Pendidikan      : SMA                                     SMA  

Pekerjaan         : Ibu Rumah Tangga               Wiraswasta

Alamat                        : Suka Mulya, Kec. Palas, Lampung Selatan

No. HP            : 081367940347

 

B. Anamnesa

1.      Alasan kunjungan         : Ibu ingin memeriksakan kehamilannya dan mengetahui kesehatan ibu dan janinnya.

 

2.      Riwayat kehamilan saat ini

2.1 Riwayat menstruasi

a.       Menarche                                : 12 tahun

b.      Siklus                                      : 28 hari

c.       Lamanya                                 : 6-7 hari

d.      Banyaknya                              : 2-3 kali ganti pembalut per hari

e.       Sifat darah                              : cair

f.       Keluhan                                   : tidak ada

g.      HPHT                                      : 17-06-2021

h.      TP                                            : 23-03-2022

i.        Usia Kehamilan                       : 38 minggu 1 hari

 

2.2 Tanda-tanda kehamilan (TM I)

a.       Amenorhae                  : Tidak ada

b.      Mual dan muntah        : Ya

c.       Tes kehamilan             : Ya, hasilnya positif

Gerakan fetus dirasakan pertama kali pada umur kehamilan 16

minggu.

 

2.3 Pemeriksaan kehamilan

      Trimester I

1)      ANC di PMB Siti Jamila 2x kunjungan

2)      PP Test dilakukan sendiri oleh Ny. W di rumahnya dengan hasil positif (+) pada bulan Juli 2021

3)      Keluhan/masalah         : Mual, Lemas, Pusing

4)      Obat/suplementasi       : Asam Folat,Fe

5)      Skrining Imunisasi TT : TT5

6)      Nasihat/pendidikan kesehatan yang didapat  : Istirahat yang cukup, makan sedikit tetapi sering, makan-makanan yang bergizi seperti sayuran,buah,daging dan juga minum susu.

jangan melakukan aktivitas yg berat.

 

 Trimester II

1)      ANC 3x di PMB Siti Jamila,S.ST

1)      Keluhan/masalah        : Tidak ada keluhan

2)      Obat/suplementasi      : Fe dan Calcium Lactate

3)      Nasihat/pendidikan kesehatan yang didapat :Istirahat yang cukup, Makan sedikit tetapi sering, makan-makanan yang bergizi seperti sayuran,buah,daging dan juga minum susu.

Trimester III

1)      (ANC 3x di PMB Siti Jamila,S.ST)

2)      Pergerakaan janin dalam 12 jam terakhir pergerakkan dirasa >10 kali.

3)      Keluhan/masalah          : sering BAK

4)      Obat/suplementasi        : Fe dan Calcium Lactate

5)      Nasihat/pendidikan kesehatan yang didapat   : Istirahat cukup, dan makan-makanan yang bergizi seperti sayuran,buah,daging,kurma dan juga minum susu. Sering jalan kaki/ olahraga di pagi hari.

2.4 Pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

NO

Pengetahuan

Pengetahuan Klien

Mengalami

Tahu

Tidak Tahu

Ya

Tidak

1

Sakit Kepala

 

 

2

Pandangan Kabur

 

 

3

Mual Muntah Berlebihan

 

 

4

Gerakan Janin Berkurang

 

 

5

Demam Tinggi

 

 

6

Keluar Cairan Pervaginam (KPD)

 

 

7

Perdarahan Terus Menerus

 

 

8

Bengkak Pada Ekstremitas

 

 

2.5 Perencanaan KB setelah melahirkan

a.       Jenis                                                          : KB suntik 3 bulan

 

2.6 Persiapan Persalinan (P4K) terdiri dari:

a.       Kepemilikan Stiker P4K                           : Ya

b.      Persiapan Tentang Persalinan       

Rencana penolong persalinan

Tenaga kesehatan, Oleh Siapa                  : Bidan

c.       Pendamping Persalinan                             : Suami

d.      Perencanaan Biaya Persalinan

Sudah direncanakan                                  : Ya

e.       Transportasi yang digunakan

Ada                                                           : Ya

f.       Gol Darah

Tahu, Jenis                                                : O

Calon Pendonor Darah                             : Ada

 

2.7 Keluhan yang dirasakan

Ibu tidak memiliki keluhan

 

2.8 Penapisan kehamilan

a.    Riwayat SC                                                             : Tidak

b.   Perdarahan Pervaginam                                           : Tidak

c.    Persalinan Kurang Bulan                                         : Tidak

d.   Ketuban pecah disertai Mekonium yang Kental     : Tidak

e.    Ketuban Pecah Lama                                              : Tidak

f.    Ketuban pecah pada persalinan kurang bulan         : Tidak

g.   Ikterus                                                                     : Tidak

h.   Anemia Berat                                                          : Tidak

i.     Infeksi                                                                     : Tidak

j.     Pre eklamsi (HT dalam Kehamilan)                         : Tidak

k.   TFU 40cm/lebih                                                       : Tidak

l.     Gawat Janin                                                             : Tidak

m. Primipara dalam fase aktif kala 1 persalinan

 kepala janin 5/5                                                       : Tidak

n.   Presentasi bukan belakang kepala                           : Tidak

o.   Presentasi ganda (majemuk)                                    : Tidak

p.   Kehamilan ganda (gamelli)                                      : Tidak

q.   Tali pusat menumbung                                            : Tidak

r.     Syok                                                                        : Tidak

 

2.9 Diet atau makanan

1)      Sebelum hamil

Pola makan sehari-hari      : Teratur, 3 kali sehari

Jenis makanan                   : 1 piring nasi, 2-3 sendok sayur, dan 1 jenis lauk seperti Ikan, ayam, telur, daging, tahu atau tempe. Serta makan buah-buahan

        Frekuensi minum                          : 6-8 gelasper hari

Jenis minuman                              : air mineral

2)      Saat hamil

Pola makan sehari-hari      : 4-5 kali sehari

Jenis makanan                   : 1 piring nasi, 1-2 sendok sayur, dan 2 jenis lauk seperti Ikan, ayam, daging, tahu atau tempe. Serta makan buah-buahan seperti pisang, apel, atau jeruk.

Frekuensi minum               : 7-8 gelas per hari dan susu 1x sehari

Jenis minuman                               : air mineral dan susu

 

2.10 Pola Eliminasi

a.    Sebelum hamil

1)   BAK                                          : 4-5 kali sehari

Warna                                         : Kuning jernih

2)   BAB                                           : 1 kali sehari

Warna                                         : Kuning kecoklatan

Konsistensi                                 : Lembek

b.   Setelah hamil

1)      BAK                                         : 9 kali sehari

Warna                                        : Kuning jernih

2)      BAB                                          : 2 kali sehari

Konsistensi                                : Lembek

Warna                                        : Kuning kecoklatan

 

2.11 Aktivitas Sehari- hari

1)      Sebelum hamil                          :

a)      Istirahat dan pola tidur      : Siang : 1-2 jam

Malam : 6-7 jam

b)      Seksualitas                         : 1-2 kali dalam seminggu

c)      Pekerjaan                           : Ibu mengatakan melakukan

pekerjaan rumah seperti menyapu dan mengepel lantai,  mencuci, dan memasak.

2)      Saat hamil                                 :

a)      Istirahat dan pola tidur      : Siang : 2 jam

Malam : 7-8 jam

b)      Seksualitas                         : 1 kali dalam seminggu

c)      Pekerjaan                          :Ibu mengatakan melakukanpekerjaan rumah tangga sehari-hari seperti menyapu dan mengepel lantai, memasak, dan mencuci pakaian.

2.12 Personal Hygiene                              : Mandi 2 kali sehari

a.         Frekuensi Mengganti Pakaian       : 2 kali mengganti pakaian

 

 

 

 

2.13Status Imunisasi

Imunisasi TT

YA

TIDAK

Keterangan

TT 1

P

 

Sudah dilakukan

TT 2

P

 

Sudah dilakuikan

TT 3

P

 

Sudah dilakukan

TT 4

P

 

Sudah dilakukan

TT 5

P

 

Sudah dilakukan

 

 

3. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

No.

Tahun Lahir

Tempat Bersalin

Usia Kehamilan

Jumlah/JK

Jenis Persalinan

PB/BB

Ket

1.

 

 

 

Hamil Ini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.      Riwayat kesehatan ibu dan keluarga

4.1Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita :

Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita seperti jantung, hipertensi, DM, asma, hepatitis, dan TBC.

a.       Data kesehatan keluarga

Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menahun, dan menurun.

 

4.2  Perilaku kesehatan

a.    Penggunaan alkohol/obat obat sejenisnya: Tidak Ada

b.    Pengonsumsi jamu                                     : Tidak Ada

c.    Merokok                                                     : Tidak Ada

d.   Vulva hygiene                                            : 2 kali ganti celana

                                                                     dalam

 

5.      Riwayat Sosial :

5.1  Kehamilan ini direncanakan                : Ya

5.2  Status perkawinan                               : Menikah, lama 1 tahun

5.3  Susunan keluarga yang tinggal serumah

No

Jenis

Kelamin

Umur

Hubungan

Pendidikan

Pekerjaan

Ket.

1.

 

Laki-laki

 

24 th

 

Suami

 

SMA

 

Wiraswasta

 

Sehat

 

 

5.4 Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan

Nifas : Tidak ada

6.    Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular, menahun, dan menurun.

 

 

OBJEKTIF (O)

A.    Pemeriksaan Umum

Keadaan umum                       : baik

Kesadaran                               : Composmentis

Keadaan emosional                 : stabil

TTV                                         : TD     : 110/80 mmhg            P : 20 x/menit

   N      : 80 x/menit                 S : 36,80C

TB                                           : 152 cm

BB sebelum hamil                   : 42 kg             Kenaikan BB  : 12 kg

BB sekarang                            : 54 kg             LILA               : 29 cm

 

 

 

B.     Pemeriksaan Kebidanan

1.      Pemeriksaan Fisik

a.       Kepala

Kulit kepala     : Bersih, tidak ada ketombe

Rambut           : Hitam, tidak rontok

Wajah              : Tidak ada oedema

Mata                : Konjungtiva              : Merah Muda

Sklera                          : Putih

Hidung            : Kebersihan                : Bersih

Polip                : Tidak Ada

Telinga            : Simetris                     : Simetris

Kebersihan                  : Bersih

Mulut Dan Gigi: Bibir                         : Normal

Lidah                           : Bersih

Gigi                             : Tidak Ada Caries

Gusi                             : Tidak AdaPembengkakan

Leher               : Kelenjar Thyroid       : Tidak Ada Pembesaran

Kelenjar Getah Bening: Tidak Ada Pembengkakan

Vena Jugularis : Tidak Ada Bendungan

 

b.      Dada

Jantung                  : Normal, bunyi lup-dup

Paru-paru               : Normal, tidak ada wheezing dan ronchi

Payudara               : Pembesaran               : Ya, simetris

  Putting susu              : Menonjol

  Benjolan                    : Tidak ada

  Nyeri                         : Tidak ada

  Hiperpigmentasi        : Ya, Areola mammae

 

c.       Abdomen

Bekas luka operasi            : Tidak ada bekas luka operasi

Pembesaran                       : Ada, sesuai usia kehamilan

Linea                                 : Ada, linea nigra

Striae                                 : Ada, striae gravidarum

Tumor                                : Tidak ada

Kandung kemih                : Kosong

Palpasi

Leopold I                          : TFU 3 jari dibawah px, pada bagian fundus

teraba satu bagian besar, agak lunak, dan tidak melenting (bokong janin).

Leopold II                         : Pada bagian kanan perut ibu teraba satu tahanan yang keras, memanjang seperti papan (punggung janin). Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas janin).

Leopold III                       : Pada bagian terbawah janin teraba satu bagian keras, bulat (kepala janin).

Leopold IV                       : Divergen. Kepala sudah masuk PAP.

TFU Mc. Donald               : 30 cm

 

TBJ (Johnson-Thaussack): (TFU-n) x 155

: (30-12) x 155 

: 2790 gram ± 10 %

: 2511 gram - 3069 gram

Auskultasi DJJ                  : (+), frekuensi 140 x/menit

Punctum Maximum           : ± 2 jari di bawah pusat sebelah kanan

d.      Punggung dan Pinggang

Nyeri pinggang                       : Tidak ada

Posisi punggung                      : Lordosis

Nyeri punggung                      : Tidak ada

Nyeri ketuk pinggang             : Tidak ada

e.       Ekstremitas

Ekstremitas atas          : Oedema                     : tidak ada

Varises                                    : tidak ada

Ekstremitas bawah      : Oedema                     : tidak ada

Varises                                    : tidak ada

Reflek Patella              : +, kanan dan kiri

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan

Hasil

Normal

Hb

Protein urine

Glukosa urine

HbsAg

HIV/AIDS

Malaria

Golongan Darah

12,1 gr%

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

(o)

≥11,0 gr%

(-)

(-)

(-)

(-)

(-)

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa      : Ibu       : Ny. W 19 tahun G1P0A0 hamil 38 Minggu 1 Hari

Janin       : Tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala

Masalah        : Ibu       : Tidak ada

                     Janin       : Tidak ada

 

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Membuat kesepakatan persetujuan studi kasus kepada ibu untuk menjadi klien.

2.      Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksannya yaitu ibu dan bayi dalam keadaan baik dan sehat

3.      Memberi therapy pada ibu yaitu tablet Fe 1x1, dan Calcium Lactate 1x1.

4.      Membuat kesepakatan untuk kunjungan berikutnya 1 minggu lagi atau jika terdapat keluhan agar keadaan ibu dan janin dapat terpantau.

 

 

 

 

2.      Kunjungan Ke-2

Anamnesa oleh      : Nurul Hidayati

Hari/Tanggal         : Kamis, 17 Maret 2022

 

SUBJEKTIF (S)

A.  Identitas                

 Istri                                         Suami

Nama               : Ny. W                                   Tn. M

Umur               : 19 tahun                                24 tahun

Agama             : Islam                                     Islam

Suku/Bangsa   : Jawa /Indonesia                    Jawa /Indonesia

Pendidikan      : SMA                                     SMA

Pekerjaan         : Ibu Rumah Tangga               Wiraswasta

Alamat                        : Suka Mulya, Kec. Palas, Lampung Selatan

No. HP            : 081367940347

 

B.  Anamnesa

Alasan Kunjungan      :

1.      Ibu mengeluh merasa nyeri pada bagian pinggang

 

OBJEKTIF (O)

a.      Pemeriksaan Umum

Keadaan umum     : baik

Kesadaran             : composmentis

Keadaan emosional: stabil

 

TTV                       : TD     : 120/80 mmHg           P : 22 x/menit

  N       : 84 x/menit                 S : 37,00C

BB sebelum hamil : 42 kg

BB saat ini                        : 54 kg

Kenaikan BB        : 12 kg

 

b.      Pemeriksaan Khusus Kebidanan

Palpasi

Leopold I                : TFU 3 jari dibawah px, pada bagian fundus teraba satu bagian besar, agaklunak, dan tidak melenting (bokong janin).

Leopold II              : Pada bagian kanan perut ibu teraba satu tahanan yang keras, memanjangseperti papan (punggung janin). Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil (ekstremitas janin).

Leopold III             : Pada bagian terbawah janin teraba satu bagian keras, bulat (kepala)

Leopold IV             : Divergen. Kepala sudah masuk PAP.

TFU Mc. Donald    : 30 cm

TBJ (Johnson-Thaussack) : (TFU-n) x 155

: (30-12) x 155

: 2790 gram ± 10%

: 2511 gram – 3069 gram

Auskultasi DJJ           : (+), frekuensi 138 x/menit

Punctum Maximum    : ± 2 jari di bawah pusat sebelah kanan

Ekstremitas bawah      : tidak ada Oedema

Reflek Patella              : (+) kanan dan kiri

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa      : Ibu       : Ny. W 19 tahun G1P0A0 hamil 39 Minggu 1 Hari

Janin       : Tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala

Masalah        : Ibu       : Nyeri pinggang

                     Janin       : Tidak ada

 

 

 

 

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan penjelasan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janinnya dalam kondisi sehat.

2.      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan atau stamina ibu dan setelah berbaring ibu dianjurkan miring kekiri atau kekanan terlebih dahulu sebelum bangun dari tempat tidur

3.      Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan

a.       Perut mulas secara teratur

b.      Nyeri melingkar dari punggung yang menjalar ke perut

c.       Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir

d.      Keluar cairan ketuban dari jalan lahir

4.      Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan

a.       Perlengkapan apa saja yang harus dipersiapkan untuk proses persalinan

b.      Mempersiapkan tempat bersalin atau penolong persalinan

c.       Mempersiapkan transportasi dan biaya persalinan

d.      Menyiapkan donor darah

5.      Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu yang akan datang atau jika ada keluhan agar keadaan ibu dan janin terpantau serta jika terdapat tanda-tanda persalinan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B. ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

 

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU BERSALIN

TERHADAP NY.W G1P0A0HAMIL 39 MINGGU 3 HARI

DI PMB SITI JAMILA S.ST

LAMPUNG SELATAN

 

Anamnesa oleh            : Nurul Hidayati

Hari/Tanggal               : Sabtu, 19 Maret 2022

Waktu                         : 09.00 WIB

 

KALA I (Pukul 04.00-13.00 WIB)

SUBJEKTIF (S)

B.  Identitas    

      

Istri                                          Suami

Nama               : Ny. W                                   Tn. M

Umur               : 19 tahun                                24 tahun

Agama             : Islam                                     Islam

Suku/Bangsa   : Jawa /Indonesia                    Jawa /Indonesia

Pendidikan      : SMA                                     SMA  

Pekerjaan         : Ibu Rumah Tangga               Wiraswasta

Alamat                        : Suka Mulya, Kec. Palas, Lampung Selatan

No. HP            : 081367940347

 

C.     Alasan kunjungan : Ibu datang mengatakan merasa seperti akan melahirkan.

D.    Riwayat keluhan   : Ibu datang ke PMB Siti Jamila pada tanggal 19 Maret                                            2022 pukul 09.00 WIB, Mengatakan sakit pada pinggang     yang menjalar sampai ke perut dan keluar lendir bercampur darah sejak pukul 04.00 WIB.

 

 

OBJEKTIF (O)

 

A.    Pemeriksaan Umum

Keadaan umum                 : Baik

Kesadaran                         : Composmentis

Keadaan emosional           : Stabil

TTV                                   : TD     : 110/80 mmHg           R : 20 x/m

                                                      N         : 80 x/m                       S : 36.50C

TB                                                 : 158 cm

BB sebelum hamil             : 42 kg

BB sekarang                      : 54 kg

Kenaikan BB                    : 12 kg

 

B.     Pemeriksaan Fisik

1.      Wajah                          : Tidak oedema

2.      Konjungtiva                : Merah muda

3.      Ekstremitas                 : Tidak ada oedema pada bagian tungkai, tidakada

Varises, reflek patella kanan kiri (+)

4.      Anogenital                             

a.       Perineum                           : Tidak ada luka parut

b.      Vulva dan vagina              : Merah

c.       Pengeluaran pervaginam   : Lendir bercampur darah

d.      Kelenjar bartholini : Tidak ada pembengkakan

e.       Anus                                  : Tidak ada haemorroid

 

C.     Pemeriksaan Khusus Kebidanan

Palpasi

Leopold I              : TFU 3 jari dibawah px, pada bagian fundus teraba satu

bagianbesar, agak lunak, dan tidak melenting

(bokongjanin).

Leopold II             : Pada bagian kanan perut ibu teraba satu tahanan yang

keras,memanjang seperti papan (punggung janin).

Pada bagiankiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil

(ekstremitasjanin).

Leopold III           : Pada bagian terbawah janin teraba satu bagian keras,

  bulat. (kepala janin).

Leopold IV           : Divergen. Kepala sudah masuk PAP.

Penurunan             : 3/5

Mc. Donald           : 30 cm

TBJ (Johnson-Thaussack): (TFU-n) x 155 gram

: (30-12) x 155 gram

: 2790 gram ± 10%

: 2511 gram – 3069 gram

AuskultasiDJJ                   : (+), frekuensi 145 x/m

Punctum Maximum           : ± 3 jari di bawah pusat sebelah kanan

His                                                 : Frekuensi 3x dalam 10 menit, lamanya 35 detik

1.      Periksa dalam               : Pukul 09.00 WIB

Indikasi                        : Untuk mengetahui apakah ibu sudah memasuki

masa inpartu atau belum

a.       Dinding vagina       : Tidak ada sistokel,  rektokel, benjolan atau tumor

b.      Portio                      : Arah              : searah jalan lahir

  Keadaan        : tipis dan lunak

  Konsistensi    : teraba lunak seperti bibir

c.       Pendataran serviks : 50%

d.      Pembukan                : 5 cm

e.       Presentasi               : Belakang kepala

f.       Penunjuk                : Ubun- ubun kecil

g.      Posisi                      : Kanan depan

h.      Penurunan              : Hodge III (setinggi spina ischiadika)

i.        Molase                     : Tidak ada

j.        Keadaan ketuban   : (+) utuh

 

 

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa:

Ibu                                   : Ny.W 19 tahun G1P0A0 hamil 39 minggu 3 hari inpartu Kala I fase aktif

Janin                              : Tunggal, hidup intra uterin, presentasi kepala

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan penjelasan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan sehat.

2.      Melakukan informed consent pada pihak keluarga agar terdapat bukti persetujuan tindakan medis dari pihak keluarga.

3.      Menghadirkan orang terdekat untuk mendampingi ibu selama proses persalinan dan suami berperan aktif dalam mendukung ibu.

4.      Memberikan ibu nutrisi dan cairan untuk menambah tenaga ibu pada proses persalinan dan mencegah dehidrasi.

5.      Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman seperti miring kekiri agar bayi mendapatkan oksigen yang cukup karna di bagian kanan terdapat vena cafa inferior yang merupakan tempat aliran darah dari atau ke tubuh bagian bawah.

6.      Menganjurkan ibu teknik relaksasi dan pernapasan agar ibu dapat mengatur nafasnya, tidak terengah-engah serta dapat beristirahat diantara kontraksi sehingga ibu dapat mengedan dengan tenaga yang maksimal.

7.      Melakukan dan mengajarkan suami ibu untuk me masase pinggang untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh ibu.

8.      Memastikan kandung kemih tetap kosong

9.      Menyiapkan partus set, heacting set, serta alat pertolongan bayi segera lahir pakaian ibu, dan perlengkapan bayi. Semua perlengkapan telah disiapkan.

10.  Melakukan observasi : memantau kemajuan persalinan, kesejahteraan ibu dan janin

11.  Memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf. Pukul 13.00 WIB, ibu mengatakan ada dorongan ingin meneran dan dilakukan

 

KALA II (Pukul 13.00– 13.30 WIB)

SUBJEKTIF (S)

1.      Ibu mengatakan rasa mulas dan nyeri pada pinggang yang menjalar ke perut terasa semakin sering dan kuat.

2.      Ibu mengatakan merasa ingin BAB dan merasakan ada dorongan ingin meneran.

 

OBJEKTIF (O)

 

Keadaan umum     : Baik

Kesadaran             : Composmentis

Keadaan emosional           : Stabil

TTV                                   : TD     : 100/70 mmHg           R : 22 x/menit

                                                       N        : 86 x/menit                 S : 37,00C

His                                     : Frekuensi 4x dalam 10 menit, lamanya >40 detik.

DJJ                                    : 142 x/menit

Inspeksi                 : Terlihat tanda-tanda persalinan kala II, seperti vulva

membuka, perineum menonjol, anus mengembang, dan

ibu ingin meneran.

Perlimaan/Penurunan kepala         : 1/5

Periksa dalam                    : Pukul 13.00 WIB

a.         Portio                           : Tidak teraba

b.        Pendataran serviks      : 100%

c.         Pembukaan                  : 10 cm

d.        Presentasi                    : Belakang kepala

e.         Penunjuk                     : Ubun- ubun kecil

f.         Posisi                           : Kanan depan

g.        Penurunan                   : Hodge IV (sejajar os coccygis)

h.        Keadaan ketuban        : (-), warna jernih, ketuban pecah pukul 13.05 tidak

  dengan amniotomi   

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa :

Ibu                                : Ny.W 19 tahun G1P0A0 Hamil 39 Minggu 3 Hari inpartu

Kala II

Janin                              : Tunggal, hidup intra uterin, presentasi kepala

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Melakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standar APN.

2.      Melakukan inisiasi menyusu dini dengan meletakkan bayi diatas dada ibu, letakkan bayi secara tengkurap dan kepala bayi menengok ke salah satu payudara ibu, selimuti ibu dan bayi  agar tetap hangat, lakukan sampai kurang lebih 1 jam.

(Pada hari Sabtu tanggal 19 maret 2022 pukul 13.30 WIB bayi lahir normal, langsung  menangis, jenis kelamin Laki-Laki dengan BB : 3000 gram, PB : 48 cm, LK : 32 cm, anus (+). Tidak ada cacat bawaan perdarahan kala II ±150cc).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KALA III (Pukul 13.30 – 13.40 WIB)

 

SUBJEKTIF (S)

Ibu mengatakan merasa lemas dan masih sedikit mulas.

 

OBJEKTIF (O)

Keadaan umum                 : Baik

Kesadaran                         : Composmentis

Keadaan emosional           : Stabil

TTV                                   :  TD    : 100/80 mmHg           R : 20 x/menit

                                                          N     : 80 x/m                       S : 36.90C

TFU                                   :  Sepusat

Kontraksi                          : Baik

Kandung Kemih               : Kosong

Laserasi jalan lahir :  Tidak Terdapat laserasi

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa               : Ny. W 19 tahun P1A0 inpartu Kala III

Masalah                 : Tidak ada

 

PENATALAKSANAAN (P)

1. Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui apakah ada janin kedua atau tidak, sehingga dapat memastikan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

2. Menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mulas yang dialaminya adalah hal yang normal karena kontraksi rahim sehingga plasentaakan segera lahir.

3. Memberikan pujian kepada ibu atas keberhasilannya dalam melahirkan janinnya dan menjaga kebersihan ibu.

4. Melakukan manajemen aktif kala III

a.       Memberikan suntikan oksitosin 10 IU di 1/3 paha kanan bagian luar secara intramuscular

b.      Melakukan peregangan tali pusat terkendali

c.       Setelah terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta, saat terjadi kontraksi, melahirkan plasenta dengan menegangkan tali pusat dengan tangan kanan dan tangan kiri menekan kearah dorso-kranial secara hati-hati untuk mencegah terjadinya inversio uteri.

d.      Melakukan massase dengan cara memutar searah jarum jam segera setelah plasenta lahirselama 15 detik agar dapat merangsang kontraksi uterus sehingga kontraksi uterus baik dan mencegah terjadi perdarahan.

5. Memeriksa kelengkapan plasenta.

6. Memastikan tidak ada robekan jalan lahir sebagai penyebab perdarahan aktif

7. Memantau perdarahan kala III dan kontraksi uterus. (Plasenta lahir lengkap pukul 03.40 WIB diameter 18 cm, berat 500 gram, tebal 2,5 cm,panjang tali pusat 50 cm Perineum tidak  terdapat laserasi, perdarahan kala III ±150cc)

 

KALA IV (Pukul 13.40– 15.40 WIB)

SUBJEKTIF (S)

Ibu mengatakan perut terasa mulas, dan ibu merasa lemas.

 

OBJEKTIF (O)                                                                                                  

Keadaan umum                 : Baik

Kesadaran                         : Composmentis

Keadaan emosional           : Stabil

TTV                                   : TD     : 100/70 mmHg           P : 20 x/m

                                                        N       : 80 x/m                       S : 36.70C

TFU                                   : 2 jari di bawah pusat

Kontraksi                          : Baik. Uterus teraba bulat dan keras

Perineum                           : Tidak Terdapat  laserasi

Plasenta lahir lengkap       : Pukul 13.40 WIB

Berat plasenta                   : 500 gram

Diameter plasenta             : 18 cm

Tebal plasenta                   : 2,5 cm

Insersi tali pusat                : Sentralis

Panjang tali pusat              :50 cm

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa   : Ny.W usia 19 tahun P1A0 Kala IV

Masalah     : Ibu mengatakan perut terasa mulas, dan ibu merasa lemas.

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi sehat.

TD : 100/70 mmhg            T          : 36.7oC

N   : 80x/menit                  R         : 20x/menit

2.      Menjelaskan kepada ibu tentang kondisinya bahwa rasa mulas yang dirasakannya adalah hal yang wajar, rasa mulas yang timbul karena pergerakan otot-otot uterus atau kontraksi yang mencegah terjadinya perdarahan.

3.      Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara memeriksa uterus dan massase uterus yaitu dengan cara tangan ibu melakukan gerakan memutar searah jarum jam diatas fundus uterus sampai rahim teraba keras kembali untuk mencegah perdarahan pasca persalinan. Ibu dan keluarganya telah mengerti dan bisa melakukan massase uterus

4.      Memberikan rasa nyaman dengan membersihkan tubuh ibu termasuk vulva dan vagina dari darah dengan air DTT, memakaikan pembalut, kain,  serta menggantikan pakaian bersih.

5.      Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan memberikan ibu makan dan minum sebagai pengganti tenaga ibu yang berkurang selama proses persalinan dan ibu telah makan dan minum.

6.      Memberikan therapy obat Vitamin A 1 kapsul 200.000 IU, Fe dengan dosis 60 mg 1x1, Amoxcilin 500 mg 3x1, Asam mefenamat 500 mg 1x1.

7.      Memberitahu ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa terjadwal (on demand) dan tetap memberikan ASI tanpa makanan tambahan lainnya sampai bayi usia 6 bulan.

8.      Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini dan ibu sudah dapat miring ke kanan dan ke kiri.

9.      Melakukan pemantauan 2 jam kala IV untuk mengetahui keadaan ibu., Lakukan Pemantauan Setiap 15 Menit Pada Jam pertama dan 30 menit pada Jam Kedua

10.  Melakukan pendokumentasian dengan partograf.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

C.    ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

 

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA BAYI BARU LAHIR

TERHADAP BAYI NY.W DI PMB SITI JAMILA, S.ST

LAMPUNG SELATAN

 

Anamnesa Oleh                 : Nurul Hidayati

Hari/Tanggal                     : Sabtu, 19 Maret 2022

Waktu                               : 13.30 WIB

 

SUBJEKTIF (S)

 

1.      Identitas Bayi

Nama                                 : By.Ny. W

Umur                                 : 0 hari

Tanggal/Jam Lahir             :19 Maret, 2022/ Jam  : 13.30 WIB

Jenis Kelamin                    : Perempuan

Berat Badan Lahir                        : 3000 gram

Panjang Badan                  : 48 cm

Anak Ke                            : 1 (satu)

 

 

 

 

2.      Identitas Orang Tua

                                          Ibu                                           Ayah

Nama               : Ny. W                                   Tn. M

Umur               : 19 tahun                                24 tahun

Agama             : Islam                                     Islam

Suku/Bangsa   : Jawa/Indonesia                     Jawa /Indonesia

Pendidikan      : SMA                                     SMA

Pekerjaan         : IRT                                        Wiraswasta

Alamat             : Suka Mulya, Kec. Palas, Lampung Selatan

No. HP                        : 081367940347

 

3.      Riwayat Kelahiran

Usia kehamilan            : 39 minggu 3 hari

Tempat persalinan       : PMB Siti Jamila

Lama persalinan          : 11 jam 40 menit

Jenis persalinan           : Normal, Spontan pervaginam

Waktu pecah ketuban : Pukul 13.05 WIB

Keadaan air ketuban   : Jernih

Lilitan tali pusat          : Tidak ada

Penyulit persalinan      : Tidak ada

OBJEKTIF (O)

Pemeriksaan umum    

Keadaan umum           : Baik

Tanda bahaya              : Tidak ada

Pernafasan                   : Bernafas Normal

Tonus otot                   : Bergerak aktif

Warna kulit                 : Kemerahan

ANALISA DATA (A)

Diagnosa                     : Bayi baru lahir cukup bulan, Bugar.

Masalah                       : Tidak ada

PENATALAKSANAAN (P)

1.        Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya bahwa bayinya dalam keadaan sehat.

2.        Mengeringkan tubuh bayi menggunakan kain atau handuk bersih untuk menjaga kehangatan bayi.

3.        Melakukan pemotongan tali pusat yaitu klem tali pusat 2cm dari pusat bayi kemudian urut kearah ibu 3cm lalu klem, setelah itu potong tali pusat diantara klem.

4.        Melakukan inisiasi menyusui dini (imd) minimal 1 jam.

Pemeriksaan Lanjutan

SUBJEKTIF (S)

Ibu mengatakan bayi menghisap puting susu  dengan baik dan kuat.

 

OBJEKTIF (O)

A.      PEMERIKSAAN UMUM

1.         Keadaan umum             : Baik

2.         Kesadaran                     : Composmentis

3.         Keadaan emosional       : Stabil

4.         Tonus otot                     : Baik

5.         Antropometri

a.    Berat badan              : 3000 gram

b.    Panjang badan          : 48 cm

c.    Lingkar kepala         : 34 cm

d.   Tanda-tanda vital     : N   : 140 x/menit, 

  R   : 48 x/menit

  S    : 36,5 °C

 

B.       PEMERIKSAAN SISTEMATIK

Kepala                         : Sutura                                                : Teraba

  Ubun-ubun besar                               : Datar

  Ubun-ubun kecil                               : Datar

  Moulase                                             : Tidak ada

  Caput succedaneum                          : Tidak ada

  Cephal haematoma                            : Tidak ada

Mata                            : Simetris                                             : Ya

  Sklera                                                : Putih. Tidak ikterik

  Konjungtiva                                      : Merah muda

Hidung                        : Bersih                                                : Ya

  Pernafasan cuping hidung                 : Tidak ada

  Pengeluaran                                       : Tidak ada

                                      Polip                                                  : Tidak ada

Mulut                          : Tidak ada labioskizis dan labiopalatoskizis

Telinga                        : Sejajar dengan garis mata

Leher                           : Pembengkakan vena jugularis           : Tidak ada

  Pembesaran kelenjar tyroid               : Tidak ada

  Pembesaran kelenjar limfe                : Tidak ada

Dada                           : Putting susu                                      : Simetris

Suara nafas                                                   : Tidak ada suara wheezing dan ronchi

Ekstermitasatas           : Pergerakan                                        : Aktif

              Jumlah jari                                         : Lengkap

Abdomen                    : Bentuk                                              : Simetris

                                       Bising usus                                       : (+)

                                      Tali pusat                                           : Masih basah

  Perdarahan tali pusat                         : Tidak ada     

Genetalia                    : Terdapat skrotum dan penis

                                      Lubang uretra                                    : ada   

Ekstremitas atas          : simetris, gerak aktif, jari lengkap

 

Ekstermitas bawah      : Pergerakan                                        : Aktif

                                      Jumlah jari                                         : Lengkap

Genetalia

Punggung dan anus     : Benjolan                                            : Tidak ada

                                      Anus                                                  : Berlubang

Kulit                            : Warna                                                : Kemerahan

                                      Tanda lahir                                        : Tidak ada

 

C. PENILAIAN SISTEM SYARAF (NEUROLOGIS)

1.         Refleks Sucking (menghisap)           : (+) jika kita sentuh daerah sekitar bibir bayi, maka bayi akan memutar kepalanya kearah rangsangan dan membuka mulutnya sebagai pertanda bayi siapa untuk disusui

2.         Refleks Rooting (menyentuh)          : (+) jika pipi atau sudut bibir bayi disentuh maka kepala bayi akan berputar atau mencari kearah rangsangan

3.         Refleks Swallowing ( menelan )       : (+) jika kita masukan puting susu ibu dan mulai menghisap kemudian menelan

4.         Reflek greping ( menggenggam)      : (+) bila telapak tangannya disentuh dia langsung menggengam

5.         Reflek Moro                                     : (+) bila bayi tiba-tiba kaget begitu mendengar suara

6.         Reflek babinsky                                : (+)  bila tapak kaki bayi di sentuh jari-jarinya akan mengembang

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa                     : Bayi baru lahir cukup bulan sesuai masa kehamilannya

Masalah                       : Tidak Ada

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Setelah IMD, memberikan salep mata dan menyuntikan vitamin K secara IM pada paha kiri dengan dosis 0,5ml. Memberikan imunisasi HB0 setelah 1 jam pemberian suntik vitamin K.

2.      Melakukan perawatan tali pusat.

3.      Memakaikan pakaian bayi, sarung tangan dan sarung kaki, bedong bayi dan pakaikan topi untuk menjaga kehangatan bayi, lalu berikan bayi kepada ibu untuk dilakukan rawat gabung.

4.      Memberitahu ibu dan keluarga untuk mencuci tangan terlebih dahulu sebelum dan setelah memegang bayi.

5.      Menjelaskan tanda bahaya bayi baru lahir seperti tidak mau menyusui, kejang, bayi lemah, sesak nafas, merintih, pusat kemerahan, demam, mata bernanah, dan kulit bayi kering.

KUNJUNGAN I (6 jam setelah bayi lahir)

Tanggal         : 19 Maret 2022

Waktu           : 19.30 WIB

Oleh              :Nurul Hidayati

 

 

I.         SUBJEKTIF ( S )

1.    Ibu mengatakan ASI keluar dan bayinya dapat menghisap ASI dengan kuat.

2.    Ibu mengatakan gerakan bayi aktif.

 

II.      OBJEKTIF ( O )

A.      PEMERIKSAAN UMUM

1.         Keadaan umum        : Baik

2.         Kesadaran                : Composmentis

3.         Keadaan emosional  : Stabil

4.         Tonus otot                : Baik

5.         Tanda-tanda vital     :N         : 140 x/m         P          : 48 x/m

                                                S          : 36,8 0C          LD       : 33 cm

                                                BB       : 3000 gr          LK       : 34 cm

                                                PB       : 48 cm                        JK        : Laki-laki

6.         Tali Pusat                 : Bersih dan masih basah

 

III.   ANALISA( A )

Diagnosa  : Neonatus cukup bulan.

Masalah    : Tidak ada

 

IV.   PENATALAKSANAAN ( P )

1.         Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan normal.

2.         Mengajarkan ibu memandikan bayi dengan air hangat dan memakaikan pakaian bayi.

3.         Melakukan dan mengajarkan perawatan tali pusat bayi dengan menjaga kebersihan dan kekeringan tali pusat dengan cara dibungkus dengan kassa steril.

4.         Menganjurkan ibu agar menyusui setiap 2 jam sekali sesuai keinginan bayi

5.         Menganjurkan kepada ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sampai usia 6 bulan

6.         Memberikan penjelasan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir

 

KUNJUNGAN II

Tempat                  : Rumah Ny. W

Hari/Tanggal         : Kamis, 24 Maret 2022

Waktu                   :10.00 WIB

 

SUBJEKTIF (S)

A. Identitas Bayi

Nama                                 : By.Ny.W

Umur                                 : 5 hari

Tanggal/Jam Lahir             :19 Maret 2022            Jam    : 13.30 WIB

Jenis Kelamin                    : Laki-laki

Berat Badan Lahir                        : 3000 gram

Panjang Badan                  : 48 cm

Anak Ke                            : 1 (satu)

 

B.Anamnesa

1.      Ibu mengatakan tali pusat bayinya kering dan sudah lepas.

2.      Ibu mengatakan bayi nya menyusu kuat dan ASI sudah mulai cukup yaitu ditandai dengan bayi yang tidak rewel.

 

OBJEKTIF (O)

A.  Pemeriksaan Fisik Umum

a.    Keadaan umum : Baik

Tali pusat                       : Kering dan sudah terlepas

b.    Tanda-tanda vital

Berat badan lahir           : 3000gram

Berat badan saat ini: 3000 gram

Nadi                               : 140 x/menit  

Suhu                              : 36.6 0C

Pernafasan                     : 47 x/menit

 

 

B.  Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi)

Mata                                   : Simetris

  Sklera            : tidak ikterik

  Konjungtiva  : merah muda

     Mulut                                 : Bibir              : lembab, tidak tampak stomatitis

                                                  Lidah             : bersih

     Abdomen                           : Tidak tampak benjolan abnormal

                                                  Tali pusat       : kering, masih terbungkus kasa  steril, tidak terdapat pus tidak berbau

Ekstermitas atas                 : Simetris tidak ada andaktil,polidaktil, sindaktil,

jari-jari lengkap, ekstermitas tidak kebiruan, tidak

ikterus.

Ekstermitas bawah            :Simetris, tidak terdapat andaktil, polidaktil, sindaktil, jari-jari tidak kebiruan, tidak ikterus

Pemeriksaan penunjang     : -

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa                  : Neonatus cukup bulan usia 5 hari, normal.

Masalah                    : Tidak Ada

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.    Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayinya

2.     Menjelaskan pada ibu bahwa kenaikan dan penurunan berat badan bayi pada minggu  pertama itu normal

3.    Mengajarkan ibu cara menjaga kehangatan bayinya dengan cara, jangan membiarkan bayi bersentuhan langsung dengan benda dingin misalnya, lantai atau tangan yang dingin. Jangan meletakkan bayi didekat jendela atau kipas angin. Segera keringkan bayi setelah mandi atau saat bayi basah, atau mengurangi penguapan dan menjaga lingkungan sekitar bayi agar tetap hangat

4.    Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui sesering mungkin yakni setiap 2 jam atau sesuai keinginan bayi,  jika bayi tertidur maka bangunkan bayi dan susui bayi agar bayi tidak kuning

5.    Menganjurkan ibu untuk menjemur bayi di pagi hari mulai sinar matahari muncul agar bayi tidak kuning serta anjurkan ibu untuk menutup mata bayi

6.    Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang sebulan kemudian untuk penimbangan berat badan dan imunisasi BCG serta Polio

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KUNJUNGAN III

Tempat                  : PMB Siti Jamila

Hari/Tanggal         : Sabtu, 16 April 2022

Waktu                   : 16.00 WIB

 

SUBJEKTIF (S)

A. Identitas Bayi

Nama                                  : By.Ny.W

Umur                                  : 28  hari

Tanggal/Jam Lahir              :19 Maret 2022            Jam    : 11.30 WIB

Jenis Kelamin                     : Laki-laki

Berat Badan Lahir              : 3000 gram

Panjang Badan                   : 48 cm

Anak Ke                             : 1 (Satu)

B.Anamnesa

-  Ibu mengatakan bayinya menyusu kuat.

- Ibu mengatakan ASI sudah mulai cukup yaitu ditandai dengan bayi yang

   tidak rewel, bayi mengalami kenaikan berat badan.

 

OBJEKTIF (O)

1.                                          Pemeriksaan Fisik Umum

a.    Keadaan umum : baik

b.    Tanda-tanda vital

Berat badan lahir           : 3000 gram

Berat badan saat ini       : 3200 gram

Nadi                               : 138 x/menit

Suhu                              : 36.7 0C

Pernafasan                     : 45 x/menit

 

 

 

 

2.                                          Pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi)

Mata                                   : Simetris

Sklera : tidak ikterik

Konjungtiva    : merah muda

     Mulut                                 : Bibir              : lembab, tidak tampak stomatitis

                                                  Lidah             : bersih

     Abdomen                           : Tidak tampak benjolan abnormal

                                                  Tali pusat       : kering, masih terbungkus kasa  steril, tidak terdapat pus tidak berbau

Ekstermitas                          : gerakan aktif, tidak ada kelainan, dan ada reflek morro

Pemeriksaan penunjang       : -

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa                  : Neonatus cukup bulan usia 28 hari, normal.

Masalah                    : Tidak ada

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.        Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayinya, bayi tampak sehat dan bugar.

2.        Memastikan pada ibu apakah bayi telah mendapatkan ASI yang cukup

3.        Memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada bayinya Bayi tampak sehat dan bugar.

4.        Memastikan kepada ibu apakah bayinya mendapatkan ASI cukup tanpa diberikan pendamping ASI atau susu formula

5.        Ibu mengatakan sudah menjaga kehangatan bayinya dengan cara, tidak membiarkan bayi bersentuhan langsung dengan benda dingin misalnya, lantai atau tangan yang dingin. Tidak meletakkan bayi didekat jendela atau kipas angin. Segera keringkan bayi setelah mandi atau saat bayi basah, atau mengurangi penguapan dan menjaga lingkungan sekitar bayi agar tetap hangat.

6.        Menganjurkan kepada ibu untuk menyusui sesuai keinginan bayi , jika bayi tertidur maka bangunkan bayi dan susui bayi agar bayi tidak kuning

7.        Menganjurkan ibu untuk menjemur bayi di pagi hari mulai sinar matahari muncul agar bayi tidak kuning serta anjurkan ibu untuk menutup mata bayi

8.        Menganjurkan ibu untuk memeriksakan bayinya saat kunjungan ulang

9.        Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang untuk penimbangan bayi dan imunisasi BCG tanggal 20 April 2022

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D.           ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS

 

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA IBU NIFAS

TERHADAP NY.W DI PMB SITI JAMILA, S.ST

LAMPUNG SELATAN

 

6 JAM POSTPARTUM

Anamnesa oleh            : Nurul Hidayati

Hari/Tanggal               : 09 Maret  2022

Waktu                         : 19.30 WIB

 

SUBJEKTIF (S)

A.    Identitas              

 Istri                                                Suami

Nama                      : Ny. W                                   Tn. M

Umur                      : 19 tahun                                24 tahun

Agama                    : Islam                                     Islam

Suku/Bangsa          : Jawa/Indonesia                     Jawa /Indonesia

Pendidikan             : SMA                                     SMA

Pekerjaan                : Ibu Rumah Tangga               Wiraswasta

Alamat                   : Suka Mulya, Kec. Palas, Lampung Selatan

No. HP                   : 081367940347

 

B.     Anamnesa

1.         Keluhan utama:

b.      Ibu mengeluh perutnya masih terasa mulas dan merasa lemas

c.       Ibu mengatakan sudah BAK

d.      Ibu mengatakan ASI telah keluar berwarna bening

e.       Ibu mengatakan bayinya kuat menyusu.

 

 

 

2.      Riwayat Kehamilan ini

P1A0

ANC                           : Teratur di bpm setiap bulan

Imunisasi TT               : TT5

Penyakit Kehamilan    : Tidak ada

 

3.      Riwayat Persalinan ini

Tempat melahirkan      : BPM

Penolong                     : Bidan

Jenis persalinan           : Spontan

Komplikasi                  : Tidak ada

 

4.      Lama Persalinan

Kala I              : 9        Jam      00        Menit

Kala II             : 0        Jam      30        Menit

Kala III           : 0        Jam      10        Menit

Kala IV           : 2        Jam      0          Menit

Jumlah             : 11      Jam      40        Menit

 

5.      Jumlah Perdarahan            : normal ±150 cc

Obat- obat yang diberikan

Asam Mefenamat 500mg : 3x1

Amoxcilin 500mg             : 3x1

Fe 60mg                            : 1x1

Vitamin A 1 kapsul 200.000 :  1x1

 

6.      Bayi

Jenis kelamin         : Laki-laki

Berat badan           : 3000 gram

Panjang badan       : 48 cm

Plasenta lahir spontan beserta selaputnya

 

7.      Tali pusat

Perineum   : Tidak ada laserasi

 

OBJEKTIF (O)

A.    Pemeriksaan Umum

Keadaan umum                 : Baik

Kesadaran                         : Composmentis

Keadaan emosional           : Stabil

TTV                                   : TD     : 100/80 mmhg            P : 20 x/menit

                                                  N       : 82 x/menit                 S : 36.50C

B.     Pemeriksaan Fisik

Wajah                                            : Tidak oedema dan tidak pucat

Konjungtiva                                  : Merah muda

Payudara              

Pembesaran                                   : Ya, simetris kanan dan kiri

Puting susu                                    : Menonjol

Benjolan                                        : Tidak ada

Pengeluaran                                   : Colostrum

Palpasi                                           : Kontraksi baik, uterus teraba bulat dan

  keras, TFU 2 jari bawah pusat

Kandung kemih                            : Tidak penuh

Anogenital                                   

Vulva dan vagina                          : Tidak ada tanda-tanda infeksi

Pengeluaran pervaginam               : Lochea rubra

Ekstremitas                                   : Tidak ada oedema

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa   : Ny. W P1A0 19 tahun 6 jam Post partum normal

Masalah     : Ibu merasa mulas dan lemas

 

 

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu normal.

2.      Menjelaskan pada ibu tentang rasa mulas yang dirasakannya adalah hal yang normal dikarenakan proses pengembalian rahim ke bentuk semula.

3.      Mengajarkan pada ibu dan keluarga cara melakukan massage fundus uterus yaitu dengan meletakkan telapak tangan difundus ibu yaitu bagian diatas simpisis yang teraba bulat dan keras dengan cara melakukan masase dengan gerakan melingkar searah jarum jam sebanyak 15 kali selama 15 detik.

4.      Menganjurkan ibu untuk cukup beristirahat yang cukup minimal 8 jam/hari dan menganjurkan ibu untuk tidak pantang dalam makan

5.      Memotivasi ibu untuk memberikan ASI pada bayinya secara eksklusif selama 6 bulan dengan perlekatan ( bounding attachment)

6.      Menganjurkan ibu dan keluarga menjaga kehangatan bayinya

7.      Mengajarkan ibu cara perawatan payudara agar dapat menyusui dengan lancar dan mencegah masalah-masalah yang sering timbul pada saat menyusui seperti, Kompres kedua payudara dengan handuk kecil hangat selama dua menit, lalu ganti dengan kompres air dingin dua menit dan yang kompres lagi dengan air hangat selama dua menit

8.      Mengajarkan ibu personal hygiene yakni membasuh bagian kemaluan menggunakan air hangat dan selalu menjaga agar tetap bersih dan kering serta sering mengganti pakaian dalam dan pembalut minimal 2-3 kali sehari.

9.      Menganjurkan ibu untuk mobilisasi secara bertahap seperti miring kanan dan kiri, meluruskan kaki, duduk, serta berjalan untuk ke kamar mandi.

 

 

 

 

 

 

6 HARI POSTPARTUM

Hari/Tanggal               : Jumat, 25 Maret 2022

Waktu                         : 09.00 WIB

Tempat                        : PMB Siti Jamila

 

SUBJEKTIF (S)

Anamnesa

1.      Keluhan utama            :

a.       Ibu mengatakan BAB sedikit keras

b.      Ibu mengatakan tali pusat bayinya telah lepas

 

OBJEKTIF (O)

A.    Pemeriksaan Umum

Keadaan umum                       : Baik

Kesadaran                               : Composmentis

Keadaan emosional                 : Stabil

TTV                                         : TD     : 120/80 mmHg           R : 22 x/menit

                                                   N      : 80 x/menit                 S : 36,8oC

B.     Pemeriksaan Fisik

1.      Wajah                          : Tidak oedema dan tidak pucat

2.      Konjungtiva                : Pucat

3.      Payudara                     :

Pengeluaran                 : ASI

4.      Palpasi                         : Kontraksi baik, TFU pertengahan simpisis-pusat

5.      Kandung kemih          : Tidak penuh

6.      Anogenital                             

Vulva dan vagina                    : Tidak ada tanda - tanda infeksi

Pengeluaran pervaginam         : Lochea sanguinolenta

7.      Ekstremitas                 : Tidak ada oedema

8.      Pola Eliminasi             : BAK sudah lancar seperti sebelum melahirkan

                                    namun BAB masih sedikit sulit

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa         : Ibu P1A0 19 tahun  postpartum hari ke-6 normal

Masalah           : BAB masih kurang lancar

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.      Memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan.

2.      Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal

3.      Menganjurkan pada untuk mengkonsumsi makanan tinggi serat agar memperlancar BAB.

4.      Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan sesuai dengan diet bermutu, bergizi tinggi, tinggi kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan karena kalori bagus untuk proses metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, proses pembentukan ASI seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan dan ikan yang segar.

5.      Menganjurkan ibu untuk minum sedikitnya 2 liter air setiap hari atau 8-10 gelas, hal ini berguna untuk melancarkan sirkulasi tubuh dan menambah produksi ASI ibu

6.      Ajarkan ibu cara mengecek kecukupan ASI pada bayi yaitu dengan cara merasakan payudara melunak, kempis dan terasa kosong, bayi tidak rewel dan tertidur pulas, melihat kenaikan pada berat badan bayi, frekuensi buang air kecil bayi  yaitu 6-8 kali/hari dengan warna jernih dan frekuensi buang air besar bayi minimal 1 kali sehari dengan warna kuning cerah dan agak encer

7.      Menganjurkan ibu untuk melakukan sentuhan fisik, komunikasi dan rangsangan kepada bayinya untuk memperkuat ikatan batin antaraibu dan bayinya ( keluarga)

8.      Menganjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat

9.      Menjelaskan pada ibu untuk sering menyusui bayinya minimal 2-3 jam sekali agar bayi tidak mengalami dehidrasi.

10.  Memberikan apresiasi kepada ibu karena ibu sudah mengerti untuk melakukan asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan perawatan bayi sehari-hari

 

35 HARI POSTPARTUM

 

Hari/Tanggal               : Sabtu, 23 April 2022

Waktu                         : 16.00 WIB

Tempat                        : PMB Siti Jamila

 

SUBJEKTIF (S)

A.  Anamnesa

1.    Keluhan utama  :

a.       Ibu mengatakan gangguan sulit BAB yang dialami sudah teratasi

b.      Ibu mengatakan setelah kunjungan kedua ibu mulai melakukan perawatan payudara dan menerapkan teknik menyusui yang benar

 

OBEJKTIF (O)

A.    Pemeriksaan Umum

Keadaan umum     : Baik

Kesadaran             : Composmentis

Keadaan emosional           : Stabil

 

TTV                             : TD     : 120/80 mmHg           R : 20 x/menit

                                      N       : 78 x/menit                 S : 36,70C

 

B.     Pemeriksaan Fisik

             1.     Wajah                          : Tidak oedema dan tidak pucat

             2.     Konjungtiva                : Merah muda

             3.     Payudara                    

Puting susu                  : Menonjol

Pengeluaran                 : ASI

             4.     Palpasi                         : TFU tidak teraba

             5.     Kandung kemih          : Tidak penuh

Perineum                     : Utuh

 

             6.     Anogenital                             

Vulva dan vagina                    : Tidak ada tanda-tanda infeksi

Pengeluaran pervaginam         : Lochea Serosa

 

ANALISA DATA (A)

Diagnosa         : Ibu P1A0 19 tahun 35 Hari postpartum normal

Masalah           : Tidak ada

 

PENATALAKSANAAN (P)

1.        Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam keadaan baik dan normal

2.        Menganjurkan ibu untuk tidak pantang terhadap makanan, makan makanan bergizi seimbang, memperbanyak minum air putih, serta istirahat yang cukup agar kesehatan ibu terjaga dan produksi ASI lancar.

3.        Menganjurkan ibu setelah menyusui segera menyendawakan bayi.

4.        Memberikan konseling pada ibu tentang penjarangan kehamilan melalui KB, macam-macam KB, efek samping, keuntungan, dan kerugian dari penggunaan alat kontrasepsi, serta membantu ibu untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat baginya.

5.        Menganjurkan pada ibu untuk membawa bayinya ke posyandu atau puskesmas setiap bulan untuk mendapatkan imunisasi dasar dan pemantauan pertumbuhan bayi.

 

 

 

 

 

 

 


E. ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA

 

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KELUARGA BERENCANA TERHADAP NY.W DI PMB SITI JAMILA, S.ST

LAMPUNG SELATAN

 

Anamnesa oleh : Nurul Hidayati

Hari/ Tanggal  : Kamis, 21 April 2022

Waku               : 16.00 WIB

 

SUBJEKTIF (S)

1.                  Identitas

Istri                                                      Suami

Nama               : Ny. W                                               Tn. M                         

Umur               : 19 Tahun                                           24 Tahun

Suku/Bangsa   : Jawa/ Indonesia                                Jawa /Indonesia

Agama             : Islam                                                 Islam

Pendidikan      : SMA                                                 SMA

Pekerjaan         :Ibu Rumah Tangga                            Wiraswasta

Alamat                        : Suka Mulya, Kec. Palas, Lampung Selatan

No. HP            : 081367940347

 

2.                  Anamnesa

 

1.         Alasan kunjungan                 : Ibu mengatakan ingin menggunakan KB

 Suntik 3 bulan

2.         Keluhan Utama                     : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

 

 

 

3.         Riwayat Menstruasi              : Menarche                  : 12 Tahun

  Siklus          : 28 hari

  Lama                  : 5-6 hari

  Disminore       : tidak ada

  Sifat darah           : encer

                                                      Banyaknya :   2-3 kali ganti pembalut

 

b. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

No.

Tahun Lahir

Tempat Bersalin

Usia Kehamilan

Jumlah/JK

Jenis Persalinan

PB/BB

Ket

1.

 

2022

 

 

 

Bidan

Aterm

1/LK

Spontan Pervaginam

48/3000

Sehat

 

5.  Riwayat kesehatan klien dan keluarganya

a.  Riwayat kesehatan klien

Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menular, menurun dan menahun. Seperti : Asma, jantung, DM, Hipertensi, TBC,

b.  Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang mempunyai penyakit menular, menurun dan menahun. Seperti : Asma, jantung, DM, Hipertensi, TBC,

6.   Riwayat KB yang lalu

      Ibu mengatakan baru pertama kali menggunakan KB suntik 3 bulan

7    Riwayat sosial budaya

Ibu mengatakan penggunaan KB diperbolehkan dan diizinkan oleh kepercayaan lingkungan setempat

8.   Riwayat spiritual

Ibu mengatakan penggunaan KB diperbolehkan dalam keyakinan/kepercayaan masyarakat setempat

9.  Pola kebiasaan sehari – hari

a. Pola Nutrisi

Ibu mengatakan makan 3x/hari dengan porsi nasi dengan lauk dan sayur, minum air putih 7-8 gelas per hari

b. Pola Aktivitas

Ibu mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga dengan dibantu suami dan keluarga

c. Pola Istirahat

Ibu mengatakan tidur malam ±6-7 jam dan tidur siang ±30 menit per hari tanpa ada keluhan

d. Pola Eliminasi

Ibu mengatakan BAK ±6-7x/hari dan BAB ±1x/hari tanpa ada keluhan

e. Pola Personal Hygiene

Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi setiap mandi, keramas 3x/minggu, ganti baju setiap selesai mandi

f. Pola Seksual

Ibu mengatakan belum melakukan hubungan seksual selama masa nifas

OBJEKTIF (O)

A.    Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum                       : Baik

Kesadaran                                 : Composmentis

Keadaan Emosional                  : Stabil

TTV                                          : TD : 110/80 mmHg             R : 20 x/menit

                                                    N    : 76 x/menit                  S : 36,7 ºC

Tinggi Badan                           : 158 cm

Berat Badan                             : 52 kg

B.     Pemeriksaan Fisik

1.      Kepala                   : Bersih, rambut kuat dan tidak ada ketombe

2.      Mata                      : Tidak pucat, konjungtiva merah muda

3.      Hidung                  : Simetris, tidak ada pembesaran polip

4.      Mulut                    : Bibir tidak pucat, gusi kemerahan,gigi tidak

berlubang

5.      Telinga                  : Simetris kanan kiri, pengeluaran normal

6.      Leher                     : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis

7.      Payudara               : Simetris kanan dan kiri

8.      Abdomen              : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada tanda-tanda kehamilan

9.      Ekstremitas           : Tidak ada kelainan

Ekstremitas atas    :Tidak ada pembesaran dan pembengkakan

Ekstremitas bawah: Tidak ada varises

10.  Genetalia               : Tidak ada kelainan, keputihan normal dan tidak berbau , tidak ada varises

11.  Anus                      : Normal, tidak ada kelainan

ANALISA (A)

Diagnosa         : Ny. W  P1A0 19 tahun akseptor baru KB Suntik 3 bulan

Masalah           : Tidak ada

PENATALAKSANAAN (P)

1.   Menyambut klien dengan sopan dan ramah

2.   Menjelaskan prosedur dan melakukan inform consent

3.   Melakukan pemeriksaan TTV dan memberitahu ibu hasil pemeriksaan.

4.   Memberikan konseling tentang keuntungan dan kekurangan KB Suntik 3 bulan kepada ibu.

5.   Memberitahu efek samping KB suntik 3 bulan yaitu mengalami gangguan haid, penambahan berat badan, sakit kepala

6.   kontra indikasi kb 3 bulan yaitu TD > 140/90 MmHg, Varises, Migrain, riwayat pasca operasi.

3.    Memberitahu ibu tentang prosedur pemakaian suntik KB 3 bulan.

a. Menyiapkan spuit 3cc dan obat Triclofem

b. Memasukkan obat Triclofem ke dalam spuit sebanyak 3cc

c. Memberitahu ibu akan disuntik obat

d. Melakukan injeksi di 1/3 SIAS (Spina Iliaca Anterior Superior) secara IM       dengan aspirasi terlebih dahulu

4.  Memberitahu ibu untuk suntik kembali sesuai jadwal yang telah ditentukan

     

 

 

 


BAB IV

PEMBAHASAN

 

A.    KESIMPULAN

Asuhan Kebidanan Kehamilan

Pada tanggal 17 Maret 2022, Ny.W melakukan kunjungan ulang untuk melakukan kunjungan ANC. Penulis mengambil kasus dan meminta kesediaan  Ny.W menjadi objek studi kasus untuk laporan komprehensif di PMB Masriyana,Amd.Keb. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama yang dilakukan penulis kepada Ny.W. Pemeriksaan yang dilakukan penulis kepada Ny.W mengikuti standar pelayanan kesehatan menurut Litbangkes Depkes RI yaitu standar 10 T yang terdiri dari timbang berat badan, tinggi badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe 90 tablet selama kehamilan, tes terhadap penyakit menular seksual, pemeriksaan Hb, pemeriksaan protein urine, pemeriksaan reduksi urine, perawatan payudara (breast care) memelihara tingkat kebugaran (senam hamil), terapi yodium kapsul (khusus daerah endemik gondok), tes malaria dan temu wicara (Prawiroraharjo 2010).

Tekanan darah Ny.W pada kunjungan pertama yaitu 120/80 mmHg dan dalam batas normal yaitu 110/70 mmHg – 130/90 mmHg apabila terjadi kenaikan tekanan darah (hipertensi) atau penurunan tekanan darah (hipotensi), hal ini patut diwaspadai karena dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin apabila tidak ditangani dengan baik (Prawiroharjo 2010). Ukuran LILA Ny.W adalah 25 cm hal ini termasuk dalam kategori normal  karena lila ibu hamil adalah ≥23,5 (Depkes,2009), mengukur lila untuk mengetahui status gizi ibu yang berhubungan dengan pertumbuhan janin agar tidak BBLR.Pada kunjungan ANC pertama didapatkan tinggi fundus uteri Ny.W adalah 30 cm .

Normal DJJ pada teori asuhan persalinan normal (APN) 2014 berkisaran antara 120-160x/menit. Pada pemeriksaan DJJ yang dilakukan terhadap Ny.W didapatkan DJJ 140x/menit. Hal ini sesuai dengan teori yang ada.

Pada trimester 1 Ny.W sudah mendapatkan tablet Fe ±60 tablet, pada trimester II dan III Ny.W mendapatkan 30 tablet. Ny. W mau meminum tablet Fe sesuai dengan anjuran yang diberikan. Pada pemeriksaan kehamilan harus dilakukan pemeriksaan laboratorium mencakup kadar Hb normal yaitu 11-14 gr/dL. Pada Ny.W Dilakukan tes Hb hasilnya Hb Ny.K 12,3 gr/dL dan tidak termasuk anemia menurut WHO 2014 dan Depkes 2009.

Pemberian imunisasi TT menurut teori (Saifuddin, 2009) menyatakan selama kehamilan yaitu sebanyak 2 kali imunisasi TT, yaitu pada usia kehamilan 20 minggu dan imunisasi TT kedua yaitu 4 minggu dari TT yang pertama. Pada Ny.W tidak dilakukan penyuntikan imunisasi TT melainkan memakai skrining TT. TT 1 dilakukan pada SD, TT2 dilakukan pada SD, TT3 dilakukan pada SD, TT4 dilakukan pada Catin, dan TT5 dilakukan pada imunisasi di umur kehamilan 16 minggu pada kehamilan pertama.

Pemeriksaan protein urine dan glukosa urine yang dilakukan pada ibu hamil jika didapatkan +2 serta tanda odema dan tensi tekanan darah tinggi, tanda-tanda tersebut menunjukanan bwaha ada tanda-tanda preeklamsia pada kehamilan (Prawiroharjo, 2010). Pada pemeriksaan yang dilakukan pada Ny.W tidak didapatkan tanda-tanda preeklamsi karena tidak ditemukan adanya odema pada ekstremitas ibu dan dalam pemeriksaan protein urien didapatkan hasil negatif.

Menjelaskan kepada ibu beberapa ketidaknyamanan fisiologis yang dialaminya pada Trismester III. Adapun ketidaknyamanan-ketidaknyamanan fisiologis yang bisa terjadi pada ibu hamil trismester III diantaranya yaitu sembelit/konstipasi, insomnia, nyeri punggung bawah/nyeri pinggang, sering buang air kecil, heart burn/panas dalam perut, perut kembung, sakit kepala atau pusing apalagi ketika bangun dari tidur, keputihan/keluar cairan vagina, gatal-gatal pada daerah kewanitaan, air susu (ASI) yang belum keluar, susah bernafas, sulit tidur, dll (Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, 2010).

Memberikan asuhan kepada Ibu untuk mengikuti kelas ibu hamil yaitu senam hamil. Dalam senam hamil ibu diajarkan tekhnik relaksasi , mengatur pernafasan, mengurangi nyeri atau kram.

 

Asuhan Kebidanan Persalinan

Pengkajian di mulai saat ibu datang ke PMB Siti Jamila, S.ST. Pada tanggal  19 Maret 2022  pukul 09.00 WIB Ny.w datang ke PMB dengan keluhan  mules-mules pada perut bagian bawah yang menjalar dari pinggang bagian belakang semakin sering dan kuat, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir sejak pukul 04.00 WIB dan belum keluar air-air dari kemaluannya. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam ibu memasuki masa inpartu kala 1 fase aktif  dengan pembukaan serviks 4 cm. Menurut teori ( Sarwono Prawirohardjo : 2010) tanda dan gejala persalinan dengan adanya his yang semakin lama semakin kuat dan teratur, keluarnya lendir bercampur darah pervaginam, dan terjadinya pembukaan serviks. Berdasarkan teori yang ada penulis menyimpulkan ibu berada pada tanda dan gejala persalinan, berarti tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.

Berdasarkan HPHT Ny.W datang pada usia kehamilan 39 minggu 3 hari dengan TFU (3 jari di bawah px) 30 cm, sehingga taksiran berat janin menurut TBJ Jhonson-Tausack (2511 gram – 3069 gram).  Menurut teori (Saifuddin, 2009) persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) dan menurut (Prawirohardjo, 2009) berat janin yang lahir normal antara 2500-4000 gram. Pada kasus ini  usia kehamilan Ny.W yaitu 39 Minggu 3 hari (Aterm) dan berat bayi Ny.W 2790 gram, jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.

Pada Kala I  pada persalinan Ny.W dimulai sejak pukul 09.00 WIB dengan pembukaan 5 cm sampai pembukaan lengkap pukul 13.00 WIB. Lama kala I pada Ny.K berlangsung selama 9 jam dan pembukaan serviks dari pukul 09.00 WIB ke pukul 13.00 WIB  bertambah 5 cm selama 4 jam  yaitu dari pembukaan 5 cm ke pembukaan 10 cm, kemudian dilakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf dan kemajuan persalinan baik tidak melewati garis waspada, pada pukul 13.00 WIB pembukaan 10 cm dan ketuban pecah spontan warna jernih pukul 13.05  WIB.

Pada Kala I ibu diberikan asuhan seperti ibu dianjurkan untuk berbaring miring kiri yang berguna untuk melancarkan masuknya oksigen menuju ke janin, serta menganjurkan ibu untuk mengatur nafas apabila his datang dengan cara menarik nafas dari hidung dan menghembuskan perlahan melalui mulut.

Lama persalinan menurut teori (Sumarah, dkk, 2009) pada primigravida 12 jam, multigravida sekitar 8 jam, Kecepatan pembukaan serviks lebih dari 1 cm hingga 2 cm per 2 jam pada primigravida.  Dalam hal ini berarti tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.

Pada Kala II persalinan Ny.W berlangsung 30 menit sejak pembukaan lengkap pada pukul 07.50 WIB sampai lahirnya bayi pukul 13.30 WIB. Bayi lahir segera menangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin Laki-laki. Setelah bayi dikeringkan dan di potong tali pusatnya bayi segara dilakukan Inisiasi Menyusi Dini (IMD) selama 1-2 jam Menurut teori (Sumarah, dkk, 2009) kala II pada multigravida berlangsung selama 1 jam. Jadi antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan dan sesuai dengan standar APN.

Pada Kala III Ny.W berlangsung selama 5 menit dan dengan hasil pengkajian sebagi berikut : keadaan ibu baik, TFU sepusat, kontraksi baik. Setelah terdapat tanda – tanda pelepasan plasenta (Prawirohardjo, 2006) yaitu berupa semburan darah secara tiba- tiba, tali pusat bertambah panjang dan uterus membulat kemudian plasenta lahir lengkap pukul 13.40 WIB. Pada pemeriksaan luka laserasi  tidak terdapat luka laserasi jalan lahir. Menurut teori (Varney, 2007) kala III persalinan dimulai saat proses melahirakan bayi selesai dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban, biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit  setelah bayi lahir (Prawirohardjo, 2006). Jadi antara teori dan kasus tidak ada kesenjangan.

Pada Kala IV pada persalinan Ny.W berlangsung selama 2 jam setelah plasenta lahir yaitu dari pukul 13.40 WIB – 15.40 WIB setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Setelah plasenta lahir, didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, pemeriksaan tanda-tanda vital dalam keadaan normal, jumlah perdarahan ± 150 cc, TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik, dan kandung kemih kosong. Menurut teori (Vivian Nanny Lia Dewi,2011) Tinggi fundus uteri setelah plasenta lahir yaitu 2 jari dibawah pusat. Menurut teori (Prawirohardjo,2010) 

Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah proses tersebut. Pengawasan kala IV setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Jadi tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. Pada pelaksanaan  Kala I sampai dengan Kala IV pencegahan infeksi sangat dijaga dan sesuai dengan standar APN.

Analisa Data terdiri dari penentuan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Dari data yang diperoleh diatas, terdapat diagnosa , Ny.W  G1P0A0  hamil 39 minggu 3 hari  inpartu kala I, Janin tunggal, hidup intrauterin, presentasi kepala. Pada kala II diperoleh diagnosa yaitu Ny.W G1P0A0  hamil 39 minggu 3 hari inpartu kala II. Dan tidak ditemukan penyulit saat persalinan. Pada kala III diperoleh diagnosa yaitu Ny.W P1A0 inpartu kala III. Plasenta lahir lengkap, dan tidak ada laserasi jalan lahir. Pada kala IV diperoleh diagnosa yaitu Ny.W P1A0 inpartu kala IV. Dan tidak terjadi masalah dalam periode ini.

 

Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

      Penulis mengambil studi kasus Bayi Baru Lahir pada By. Ny. W yang lahir pada tanggal 19 Maret 2022. Spontan Pervaginam tanpa penyulit dengan kehamilan cukup bulan. Pengkajian dimulai dari melihat bayi secara langsung yaitu : langsung menangis kuat, tonus otot baik, warna kulit kemerahan. Kemudian bayi di keringkan dengan menggunakan handuk bersih, memotong tali pusat dan diikat dengan menggunakan benang. Kemudian bayi diberikan kepada ibu untuk dilakukannya IMD selama 1 jam dengan tetap menjaga kehangatan bayi.  Selanjutnya baru dilakukan pemeriksaan lanjutan yaitu Pada pemeriksaan antropometri BB:3000 gram, PB:48 cm, LK: 33 cm, LD:30 cm . Keadaan umum : baik, : N: 140 x/m R: 48 x/m S : 36.5 0C. Pemeriksaan fisik dan neurologis normal tidak ada kelainan pada bayi. Setelah itu baru bayi diberikan suntikan Vit K, dan salep mata tetrasiklin 1%.

      Pada kunjungan 6 jam terdapat catatan perkembangan bayi yaitu dimana bayi sudah BAB dan BAK dengan warna yang normal yaitu hijau kehitaman untuk BAB, dan kuning untuk BAK, bayi sudah aktif menyusui, kemudian tali pusat bayi masih basah sudah di bungkus dengan kassa dan bayi telah diberikan imunisasi HB0 setelah dimandikan.Ibu dianjurkan untuk tetap menjaga kehangatan bayi ,menyendawakan bayi setelah menyusui, melakukan perawatan tali pusat dengan prinsip bersih dan kering, menjaga kebersihan bayi.

      Pada kunjungan 5 hari terdapat catatan perkembangan bayi dimana bayi aktif untuk menyusui , tali pusat sudah kering dan belum lepas. Pada kunjungan ini By. Ny. W dianjurkan untuk selalu memberikan ASI eksklusif pada bayi, menjaga kehangatan bayi. By. Ny.W dianjurkan untuk dijemur di pagi hari antara pukul 07.00-09.00 WIB selama 15-20 menit. Kemudian mengingatkan kembali ibu untuk mengantarkan anaknya apabila terdapat keluhan dan imunisasi BCG+Polio1 pada tanggal 27 April 2022.

Ibu diberikan penjelasan akan pentingnya penimbangan setiap bulan terhadap bayi dan pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap yaitu BCG pada usia 0-2 bulan, polio 1,2 3, dan 4 pada usia 1,2,3, dan 4 bulan, DPT 1,2 dan 3 pada usia 3,4 dan 5 bulan, dan campak pada usia 9 bulan. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan stimulasi terhadap bayi dan memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi.

 

Asuhan Kebidanan Nifas

      Pengkajian dimulai pada hari pertama postpartum dilakukan pemeriksaan, ibu dalam keadaan baik, TTV dalam batas normal, yaitu TD: 100/80 mmHg, suhu: 36,50C, R: 20 x/menit, dan nadi: 82 x/menit. Tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi uterus baik, pengeluaran payudara berupa kolostrum dan tidak terasa nyeri, perdarahan normal, pengeluaran lochea berwarna merah (rubra) dan tidak ada komplikasi pada ibu. Dan memberitahu ibu keadaan bayi dalam batas normal dan bayi akan diberikan penyuntikan Vit K dan menjelaskan kepada ibu tujuan dilakukannya penyuntikan yaitu untuk pencegahan perdarahan pada otak bayi karena dalam tubuh bayi belum memiliki Vit K. Menurut buku Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal (Saifuddin, 2009) kunjungan ke 1 masa nifas yaitu pada waktu 6 jam setelah persalinan. Maka dalam hal ini tidak ada kesenjangan anatara teori dan kasus.

      Pada 6 hari setelah persalinan, dilakukan pemeriksaan, ibu dalam keadaan baik, TTV dalam batas normal, yaitu TD: 120/80 mmHg, suhu: 36,80C, RR: 22 x/menit, dan nadi: 80 x/menit. Tinggi fundus uteri pertengahan pusat sympisis. Menurut teori pada 6 hari setelah persalinan TFU pertengahan pusat sympisis. Dalam hal ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. Hal ini disebabkan karena proses involusi yang berjalan dengan baik dan ibu yang selalu melakukan mobilisasi dan personal hygiene yang baik.  Pengeluaran lochea berwarna kecoklatan (sanguinolenta), dan tidak ada komplikasi pada ibu. Menurut buku Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal (Saifuddin, 2009) kunjungan ke 2 masa nifas yaitu pada waktu 6 hari setelah persalinan. Maka dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus.

      Interpretasi terdiri dari penentuan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Dari data yang diperoleh diatas, terdapat diagnosa Ny. W P1A0  6 jam Post Partum dan tidak ada masalah pada periode ini. Pada hari ke-6 Post Partum diperoleh diagnosa Ny.W P1A0 Post Partum hari ke-6.

      Diagnosa potensial yang dapat terjadi pada ibu nifas yaitu perdarahan , infeksi pada masa nifas. Pada 6 jam post partum diperoleh diagnosa Ny. W  P1A0  6 jam Post Partum Normal tidak ada kendala. Pada hari ke-6 Post Partum diperoleh diagnosa Ny.W P1A0 Post Partum hari ke-6 Normal tidak ada kendala.

Sesuai dengan diagnosa, penulis melakukan rencana tindakan asuhan kebidanan yaitu pada kala 6 jam Post Partum menjelaskan kepada ibu bahwa rasa mulas yang dirasakan disebabkan kontraksi rahim yang kembali seperti sebelum hamil dan teknik menyusui yang benar serta menjelaskan manfaatnya, Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan nasi, sayuran, lauk pauk, buah-buahan.Menganjurkan ibu untuk mobilisai dini  dengan gerakan ringan seperti miring ke kanan atau ke kiri, menggerakkan kaki, duduk di tepi ranjang disekitar tempat tidur,Mengingatkan ibu untuk meminum obat yang telah diberikan.Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa MPASI.

Pada hari ke-6 Post Partum dilakukan pemantauan laktasi, involusi dan pengeluaran pervaginam serta menganjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang , istirahat yang cukup , tetap menjaga kebersihan genetalia.

Setelah pelaksanaan tindakan, dilakukan evaluasi terhadap tindakan. dengan hasil pada 6 jam Post Partum kontraksi baik , TFU 2 jari dibawah pusat , pengeluaran payudara berupa kolostrum , pengeluaran lochea rubra. Pada hari ke-6 Post Partum kontraksi baik, TFU pertengahan pusat-symphisis , pengeluaran ASI lancar , pengeluaran lochea sanguinolenta. Berdasarkan hasil teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa dengan pemantauan TTV dan memberikan konseling pada saat kunjungan nifas dapat memberikan pengetahuan dan rasa nyaman pada Ny.W

Berdasarkan konseling yang telah diberikan penulis menyarankan bahwa Ny.W untuk memberikan bayinya asi ekslusif, ibu makan- makanan yang tinggi kalsium, tinggi protein, tinggi zat besi dan memastikan ibu mengkonsumsi tablet fe 60 mg 1x1 sehingga faktor resiko dapat teratasi.

 

Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Penulis mengambil studi kasus keluarga berencana pada tanggal 10 Maret 2022 terhadap Ny.W yang melahirkan pada tanggal 19 Maret 2022, spontan pervaginam tanpa penyulit dengan kehamilan cukup bulan. Ny.W sudah diberitahukan tentang alat kontrasepsi setelah 2 minggu postpartum. Dan Ny.W memilih KB Suntik 3 bulan. Pengkajian dimulai dari pengukuran berat badan dan tinggi badan ibu yang dilanjutkan dengan pemeriksaan tanda-tanda vital setelah dilakukan pemeriksaan ibu dalam keadaan baik.TTv dalam batas normal dengan hasil TD: 110/80 mmHg, N: 76 x/menit, R: 20 x/menit, dan T: 36,7ºC. Selanjutnya, menyiapkan spuit 3 cc beserta obat KB suntik 3 bulan serta kapas alkohol. Kemudian ibu diminta untuk berbaring secara tengkurap dan dilakukan penyuntikan  dengan lokasi penyuntikan di otot bokong bagian luar 1/3 SIAS (Spina Iliaka Anterior Superior) secara IM. Selanjutnya mengingatkan untuk melakukan kunjungan selanjutkan 3 bulan kemudian. Dan mencatat di kartu KB akseptor KB serta mencatat hasil pemeriksaan dikartu dan buku register.

 

Faktor Pendukung Dan Penghambat

1.      Faktor pendukung

a.    Tempat praktik yang bersih

Tempat yang bersih membuat saya merasa nyaman dalam melaksanakan praktik dilapangan.

b.    Bidan dan asisten bidan yang baik dan ramah

Bidan dan asisten bidan yang baik dan ramah membuat saya tidak membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

c.    Fasilitas yang memadai

Fasilitas yang memadai dapat membantu saya sehingga kami bisa mengerjakan tugas dengan cepat.

d.      Ilmu Pengetahuan

Dengan bekal ilmu pengetahuan yang cukup ini dapat membantu dalam praktik komprehensif dengan lancar.

2.      Faktor penghambat

a.    Kurangnya pengalaman

Saya belum begitu berpengalaman sehingga pekerjaan yang saya kerjakan kadang tersendat-sendat.

b.    Kurangnya percaya diri

Masih kurang percaya diri ini membuat pekerjaan yang dilakukan kurang optimal hasilnya.

 

c.       Kurangnya latihan

Masih kurang latihan, dikarenakan kondisi adanya Pandemi Covid-19 yang dimana kegiatan praktik menjadi terhambat dan mengharuskan beberapa kegiatan dilakukan secara online.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB V

PENUTUP

 

A.    KESIMPULAN

1.      Kehamilan

Berdasarkan hasil teori, pemberian asuhan, dan pembahasan di atas bahwa telah diberikan Asuhan Kebidanan Berkelanjutan pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, dan KB terhadap Ny. W G1P0A0di PMB Siti Jamila, S.ST maka penulis dapat  menyimpulkan sebagai berikut :

Setelah di lakukannya pengkajian dengan mengumpulkan data Subjektif dan Objektif  serta interpretasi data didapatkan Diagnosa pada ibu hamil terhadap Ny. W G1P0A0 di PMB Siti Jamila, S.ST Pada rencana asuhan akan dilakukan pemberian tablet Fe secara rutin. Pada pelaksaan tindakan yang di lakukan sesuai dengan rencana asuhan kebidanan yang telah di buat pada kasus kebidanan ibu hamil. Dengan demikian asuhan yang di berikan kepada Ny. W tidak memiliki kesenjangan baik teori maupun lahan praktek yang diperoleh dari hasil pengkajian dan pemeriksaan.

2.      Persalinan

Pada saat persalinan pengkajian dilakukan secara langsung dengan ibu, menurut teori tanda dan gejala persalinan adalah dengan adanya his yang semakin lama semakin kuat dan teratur, keluarnya lendir bercampur darah pervaginam,Pada Kala I persalinan Ny. W dimulai sejak pukul 04.00 WIB, pada pukul 09.00 Ny.W datang ke PMB Siti Jamila,S.ST dengan pembukaan  5 cm sampai pembukaan lengkap pukul 13.00 WIB. Lama kala I pada Ny. W berlangsung selama 9 jam dan pembukaan serviks dari pukul 09.00 WIB ke pukul 13.00 WIB  bertambah 5 cm selama 4  jam yaitu dari pembukaan 5  cm ke pembukaan 10 cm,serta terjadinya pembukaan serviks. Pada kala II berlangsung 30 menit sejak pembukaan lengkap pada pukul 13.00 WIB. Bayi lahir pada pukul 13.30 WIB. Bayi lahir segera mengangis kuat, gerakan aktif, warna kulit kemerahan, jenis kelamin perempuan, tidak ada cacat bawaan. Berat badan bayi lahir normal yaitu 3000 gram dan panjang badan 48 cm. Pada kala III melakukan manajemen aktif kala tiga yaitu menyuntikan oksitosin 10 IU secata IM pada 1/3 paha bagian luar, melakukan peregangan tali pusat terkendali kemudian setelah plasenta lahir melakukan massase pada fundus uteri secara sirkular selama 15 detik.Pada kala IV melakukan pemantauan perdarahan, TTV, kontraksi, TFU, serta kandung kemih pada 1 jam pertama pemantauan dilakukan setiap 15 menit sekali dan pada 1 jam kedua di lakukan setiap 30 menit sekali. Dengan demikian asuhan yang di berikan kepada Ny. W tidak memiliki kesenjangan baik teori maupun lahan praktek yang diperoleh dari hasil pengkajian dan pemeriksaan.

3.    Bayi Baru Lahir

Pukul 13.30 WIB, tanggal 19 Maret 2022, Bayi Ny. W lahir spontan dengan letak belakang kepala, menangis kuat, tonus otot kuat. Bayi lahir dalam keadaan lengkap dan tidak ada cacat bawaan

Jenis kelamin  : Perempuan

BB/PB                        : 3000 gr/ 48 cm

LK/LD                       : 34 cm/ 33 cm

4.      Nifas

Berdasarkan dari data subjektif yang di peroleh dari Ny. W P1A0 post partum 6 jam mengeluh mulas pada perutnya, ibu mengatakan bayi menghisap kuat dan refleks menelannya baik, ibu telah melakukan teknik menyusui dengan benar, dan ibu sudah bisa kekamar mandi tanpa batuan. Menurut teori, pada masa nifas pada kunjungan postpartum 6 jam bertujuan untuk mencegah terjadinya perdarahan masa nifas, mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan merujuk jika perdarahan berlanjut, memberi konseling terhadap ibu atau salah satu anggota keluarga mengenai cara mencegah perdarahan pada masa nifas, pemberian ASI awal, serta melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, mengaja bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi. Dari teori tersebut asuhan yang di berikan kepada

Ny.W tidak memiliki kesenjangan baik teori maupun lahan praktek yang diperoleh dari hasil pengkajian dan pemeriksaan.

5.      Keluarga Berencana

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Ny.W 19 Tahun dalam keadaan baik dengan hasil pemeriksaan TD: 110/80 mmHg, R: 20 x/menit, N: 76 x/menit, T: 36,7ºC. Ny.W telah mengetahui macam-macam jenis alat-alat kontrasepsi besrta kelebihan dan kekurangannya sehingga Ny.W memutuskan menggunakan akseptor KB 3 bulan dan dilakukan setelah 40 hari post partum. Hal ini dikarenakan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan. Dari teori tersebut asuhan yang diberikan kepada Ny.W tidak memiliki kesenjangan baik teori maupun lahan praktek yang diperoleh dari hasil pengkajian dan pemeriksaan.

 

B.     SARAN

             1.      Bagi Lahan Praktik

a.    Untuk tetap mempertahankan mutu pelayanan dan jenis pelayanan kesehatan yang sudah ada dalam memberikan asuhan berkelanjutan

b.    Mengembangkan sarana dan prasarana dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam asuhan kebidanan serta selalu update jika ada ilmu kebidanan yang terbaru 

             2.      Bagi Penulis

Hasil laporan dapat digunakan sebagai informasi bagi penulis lainnya dalam memberikan asuhan kebidanan kehamilan,persalinan,bayi baru lahir,dan masa nifas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

 

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Asih, Yusari dan Risneni. 2016. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta: Trans Info Medika

 

Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung. 2015. Profil Kesehatan Kota Bandar Lampung Tahun 2014. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung

 

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2015. Bandar Lampung: Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

 

Manuaba, IAC., IBGF. Manuaba, dan IBG. Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta: EGC

 

Muslihatun. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

 

Prawirohardjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

           

R.I., Kementrian Kesehatan. 2015. Pedoman Penatalaksanaan Pemberian Tablet Tambah Darah.  Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

 

R.I., Kementrian Kesehatan. 2016. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

                                               

Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi

 

Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Sulistyawati, Ari dan Esti Nugraheny. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika

 

Tarwoto dan Wasnidar. 2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info M

 

 

Kementrian Kesehatan RI. 2020. Modul Praktik Klinik Kebidanan II Prodi DIII Kebidanan Tanjungkarang. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan

 

Walyani, E.S. dan Th. Endang P. 2015. Panduan Kesehatan Reproduksi & Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

L

A

M

P

I

R

A

N

 

 

 

 

 

 

 

Dokumentasi