Senin, 09 Januari 2023

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN NORMAL

 

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN NORMAL


 


 

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AJARAN 2022/2023

 

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN NORMAL

A.    DEFINISI

Kehamilan adalah kadaan dimana terdapat janin pada rahim ibu, ini merupakan situasi yang dialami dan normal untuk melanjutkan keturunan. Pada umumnya, sebagian besar wanita yang sedang hamil akan mengalami banyak perubahan, salah satunya mengalami pembatasan gerak tubuh dalam beraktivitas (kemenkes, 2012; Kesley and Ramos 2014).

Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai  fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Yulistina, 2015: 81).

 

B.     ETIOLOGI

Pada kehamilan harus ada :

1.      Spermatozoa

2.      Ovum

3.      Konsepsi

4.      Nidasi (Implantasi)

5.      Perkembangan plasenta

 

C.    TANDA DAN GEJALA , KLASIFIKASI

1.      Tanda-Tanda Persumtif

a)      Amenore (Tidak Dapat Haid)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama masa kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk menyatakan tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.

b)      Mual Dan Muntah ( Nusea Dan Vomiting)

Umunya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan esgeteron mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual-muntah.

c)      Mengidam (Ingin Makanan Khusus)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

d)     Tidak Tahan Bau-Bauan

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

e)      Tidak Ada Selera Makan (Anoreksia Nervousa)

Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.

f)       Pingsan

Terjadi sirkulasi ke daerah kepala sentral menyebabkan iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.

g)      Payudara Membesar, Tegang, Dan Sedikit Nyeri

Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama paa kehamilan pertama.

h)      Miksi (Sering Kecing)

Kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan, tertekan uleh uterus yang mulai membesar keluar rongga panggul.

i)        Kosntipasi / Obstipasi

Terjadi karena otot tonus menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen

j)        Pigmentasi Kulit

Terjadi pada kehamilan 12 minggu, pada kulit di area wajah muncul Cloasma Gravidarum (bercak-bercak kehitaman), keluarnya melanophore stimulating hormon hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.

k)      Pemekaran Vena-Vena (Varises)

Karena pengaruh esgeteron dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia esterna, kaki, betis serta payudara.

l)        Lelah (Fatique)

 

2.      Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil

a)      Perut Membesar

Terjadi akibat pembesaran uterus.

b)      Uterus Membesar

Pada bulan keempat kehamilan, pembesaran pada perut mulai terlihat.

c)      Tanda Hegar

Adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.

d)     Tanda Chadwick

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks.

e)      Tanda Piscaseck

Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.

f)       Kontraksi-Kontraksi Kecil Pada Uterus Bila Dirangsang

g)      Teraba Ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.

h)      Reaksi Kehamilan Positif

Untuk mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh sinsititrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresikan diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieksresikan pada urin ibu.

 

3.      Tanda Pasti

a)      Gerakan Janin Dalam Rahim

Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

b)      Denyut Jantung Janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf (misal, doppler).

c)      Bagian-Bagian Janin

Besar janin  (kepala, dan bokong) serta bagian-bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trisemester akhir).

d)     Kerangka Janin

Kerengka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG

(Marjati dkk, 2010)

 

D.    PATOFISIOLOGI

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fibriae) dan masuk kedalam sel telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya trjasi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sel sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi=fertilisasi).

 

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan janin, dipersiapkan plasenta jadi dapat dikatakan bahwa untuk kehamilan harus ada ovum dan sel sperma, pembuahan (konsepsi=fertilisasi), nidasi dan plasenta.

 

E.     PEMERIKSAAN PENUNJANG

1.      Pemeriksaan Laboratorium

Berupa pemeriksaan Hb, golongan darah dan rhesus, skrining HIV dan penyakit lainnya, pemeriksaan urin, pemeriksaan gula darah, dan tes sputum BTA.

2.      Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)

USG ini untuk melihat keberadaan bayi (posisi), jenis kelamin, keadaan bayi sehat atau tidak, berkembang atau tidak.

 

 

F.     PENATALAKSANAAN

Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:

1) (Timbang) berat badan

Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

2) Ukur (tekanan) darah

Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.

3) Ukur (tinggi) fundus uteri

Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

Dengan cara pemeriksaan leopold 1-4 :

·             Leopold I

1)      Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir.

TFU juga dapat menentukan berat badan janin :

        Bila masuk simfisis : (TFU – 13) x 155 gr

        Belum masuk simfisis : (TFU – 11) x 155 gr

        Presentasi simfisis : (TFU – 12) x 155 gr

2)      Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang, kepala bulat keras dan melenting pada goyangan; pada letak kepala akan teraba bokong pada fundus: tidak keras tidak melenting, dan tidak bulat; pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagain janin.

·           Leopold II

1)      Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan bagian apa yang terletak di bagian samping.

2)      Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci.

3)      Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana letak janin.

4)      Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuiti dengan pemeriksaan denyut

5)      Denyut jantung janin (djj) sebagai berikut:

6)      Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat dengan dinding perut

7)      Djj dihitung: perhatikan irama/ reguler-irreguler, kekuatan denyutan dan frekuensinya. Untuk memastikan janin aman hitunglah satu menit penuh. Bila iramanya reguler, kekuatan detakan bagus,setiap 5“ ke 1,2,3.  Normal djj 120 – 160 x / menit.

·           Leopold III

1)      Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simpisis pubis.

2)      Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong.

·           Leopold IV

1)      Pada pemeriksaan ini, pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita untuk menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.

Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya, maka tangan yang melakukan pemeriksa divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen.

4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.

5) Untuk mencegah tetanus neonatorum.

 

 

 

Tabel 1  Jadwal Pemberian Imunisasi TT

Antigen

Interval (selang waktu minial)

Lama Perlindungan

%

TT 1

Pada kujungan antenatal pertama

-

-

TT 2

4 minggu setelah TT 1

3 tahun

80

TT 3

1-6 bulan setelah TT 2

5 tahun

95

TT 4

1 tahun setelah TT 3

10 tahun

95

TT 5

1 tahun setelah TT 4

25 tahun/seumur

99

 

Keterangan :   apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan

6) (Tes)  terhadap penyakit menular seksual 

Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.

7) (Temu)  wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI, 2001:23).

 

G.    MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENDUKUNG

NO

MASALAH KEPERAWATAN

ETIOLOGI

DATA PENUNJANG

1.

Gangguan rasa nyaman

Gangguan adaptasi kehamilan

Data Mayor

Subjektif :

1. Mengeluh tidak nyaman

Objektif :

1. Gelisah

Data Minor

Subjektif :

1. Mengeluh sulit tidur

2. Mengeluh mual

3. Mengeluh lelah

Objektif :

1. Menunjukkan gejala distres

2. Pola eliminasi berubah

3. Postur tubuh berubah.

2.

Gangguan eliminasi urine

Kelemahan otot pelvis

Data Mayor

Subjektif :

1. Desakan berkemih

2. Sering buang air kecil

Objektif :

1. Distensi kandung kemih

2. Berkemih tidak tuntas.

3.

Gangguan pola tidur

Kurangnya kontrol tidur

Data Mayor

Subjektif :

1. Mengeluh sulit tidur

2. Mengeluh sering terjaga

3. Mengeluh pola tidur berubah

4. Mengeluh istirahat tidak cukup

Data Minor

Subjektif :

1. Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun

 

 

H.    DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi kehamilan

2.      Gangguan eliminasi urine berhubunga dengan kelemahan otot pelvis

3.      Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol tidur

 

I.       TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN KRITERIA HASIL

DX

                Tujuan

Kriteria hasil

1.

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam maka status kenyamanan meningkat

 

·         Keluhan tidak nyaman,gelisah,keluhan sulit tidur,lelah merintih,menangis, menurun

 

2.

 

 

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka eliminasi urine membaik

·           Desakan berkemih menurun

 

3.

 

Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka pola tidur membaik

·         Keluhan sulit tidur,keluhan pola tidur berubah,keluhan istirahat tidak cukup menurun

 

 

J.      INTERVENSI DAN RASIONAL

DX

INTERVENSI

                RASIONAL

1

Perawatan kenyamanan

Observasi

        Ientifikasi gejala yang tidak menyenangkan

        Identifikasi pemahaman tentang kondisi situasi dan perasaanya

Teraupetik

        Berikan posisi nyaman

        Ciptakan lingkungan yang nyaman

Edukasi

        Ajarkan terapi relaksasi

        Ajarkan latihan pernafasan

        Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing

 

 

 

        Mengidentifikasi gejala yang tidak menyenangkan

        Mengidentifikasi pemahaman tentang kondisi dan perasaannya

 

 

 

 

        Memberikan posisi nyaman

        Menciptakan lingkungan yang nyaman

 

 

        Mengajarkan terapi relaksasi

        Mengajarkan latihan pernafasan

        Mengajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing

 

2

Manejemen eliminasi urine

Observasi

        Identifikasi tanda dan gejala retensi dan inkontinensia urine

 

        Monitor eliminasi urine

Teraupetik

        Batasi asupan cairan

Edukasi

        Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul

        Anjurkan minum yang cukup

 

 

 

 

 

 

        Untuk meminimalkan masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah dan ekstremitas

 

3

Dukungan tidur

Observasi

        Identifikasi pola aktivitas dan tidur

        Identifikasi faktor pengganggu tidur

Teraupetik

        Modifikasi lingkungan

        Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur

        Tetapkan jadwal rutin tidur

        Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan

Edukasi

        Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

        Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara nonfarmakologis

 

        Membantu mengidentifikasi kebutuhan pola tidur

        Meringankan rasa lelah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116

Budiman Rizki (2012), konsep antenatal care.

http://nerskiky.blogspot.com/2011/10/askep-anc.html, [Internet]. Diakses tanggal 07/01/2023

Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan.

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan-lengkap.html, [Internet].Diakses tanggal 07/01/2023

Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.

http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan-antenatal-care_29.html, [Internet]. Diakses tanggal 07/01/2023

PPNI (2016).  Standar DIagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator DIagnostik,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan,Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI

 

 

 

 

Tidak ada komentar: