LAPORAN
PENDAHULUAN
KEHAMILAN
NORMAL
KEMENTRIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
TAHUN
AJARAN 2022/2023
LAPORAN
PENDAHULUAN
KEHAMILAN
NORMAL
A.
DEFINISI
Kehamilan adalah kadaan dimana terdapat janin pada rahim
ibu, ini merupakan situasi yang dialami dan normal untuk melanjutkan keturunan.
Pada umumnya, sebagian besar wanita yang sedang hamil akan mengalami banyak
perubahan, salah satunya mengalami pembatasan gerak tubuh dalam beraktivitas
(kemenkes, 2012; Kesley and Ramos 2014).
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai
fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi (Yulistina, 2015: 81).
B.
ETIOLOGI
Pada kehamilan harus ada :
1. Spermatozoa
2. Ovum
3. Konsepsi
4. Nidasi (Implantasi)
5. Perkembangan plasenta
C.
TANDA DAN GEJALA , KLASIFIKASI
1.
Tanda-Tanda Persumtif
a) Amenore (Tidak Dapat Haid)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting
karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama masa kehamilan, dan
perlu diketahui hari pertama haid terakhir untuk menyatakan tuanya kehamilan
dan tafsiran persalinan.
b) Mual Dan Muntah ( Nusea Dan Vomiting)
Umunya terjadi pada kehamilan muda dan sering terjadi
pada pagi hari. Progesteron dan esgeteron mempengaruhi pengeluaran asam lambung
yang berlebihan sehingga menimbulkan mual-muntah.
c) Mengidam (Ingin Makanan Khusus)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi menghilang
seiring tuanya kehamilan.
d) Tidak Tahan Bau-Bauan
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi
menghilang seiring tuanya kehamilan.
e) Tidak Ada Selera Makan (Anoreksia Nervousa)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tetapi
menghilang seiring tuanya kehamilan.
f) Pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala sentral menyebabkan
iskemia susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
g) Payudara Membesar, Tegang, Dan Sedikit Nyeri
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama paa kehamilan pertama.
h) Miksi (Sering Kecing)
Kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan,
tertekan uleh uterus yang mulai membesar keluar rongga panggul.
i)
Kosntipasi / Obstipasi
Terjadi karena otot tonus menurun disebabkan oleh
pengaruh hormone estrogen
j)
Pigmentasi Kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu, pada kulit di area
wajah muncul Cloasma Gravidarum (bercak-bercak kehitaman), keluarnya
melanophore stimulating hormon hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi yang
berlebihan pada kulit.
k) Pemekaran Vena-Vena (Varises)
Karena pengaruh esgeteron dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genetalia esterna, kaki, betis
serta payudara.
l)
Lelah (Fatique)
2.
Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil
a) Perut Membesar
Terjadi akibat pembesaran uterus.
b) Uterus Membesar
Pada bulan keempat kehamilan, pembesaran pada perut mulai
terlihat.
c) Tanda Hegar
Adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
d) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks.
e) Tanda Piscaseck
Pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena
ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
f) Kontraksi-Kontraksi Kecil Pada Uterus Bila Dirangsang
g) Teraba Ballotement
Ketukan
yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang
dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h) Reaksi Kehamilan Positif
Untuk mendeteksi adanya HCG yang diproduksi oleh
sinsititrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresikan diperedaran
darah ibu (pada plasma darah), dan dieksresikan pada urin ibu.
3.
Tanda Pasti
a) Gerakan Janin Dalam Rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b) Denyut Jantung Janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf (misal, doppler).
c) Bagian-Bagian Janin
Besar janin
(kepala, dan bokong) serta bagian-bagian kecil janin (lengan dan kaki)
dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trisemester akhir).
d) Kerangka Janin
Kerengka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG
(Marjati dkk, 2010)
D.
PATOFISIOLOGI
Setiap bulan
wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang
ditangkap oleh umbai-umbai (fibriae) dan masuk kedalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasanya trjasi di bagian yang mengembang oleh tuba
falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sel sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel
telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi=fertilisasi).
Ovum yang
telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tuba), menuju rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel
makanan janin, dipersiapkan plasenta jadi dapat dikatakan bahwa untuk kehamilan
harus ada ovum dan sel sperma, pembuahan (konsepsi=fertilisasi), nidasi dan
plasenta.
E. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1.
Pemeriksaan Laboratorium
Berupa pemeriksaan Hb, golongan darah dan rhesus,
skrining HIV dan penyakit lainnya, pemeriksaan urin, pemeriksaan gula darah,
dan tes sputum BTA.
2.
Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
USG ini untuk melihat keberadaan bayi (posisi), jenis
kelamin, keadaan bayi sehat atau tidak, berkembang atau tidak.
F.
PENATALAKSANAAN
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya
mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan
kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan
khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun
dalam penerapan operasionalnya dikenal standar minimal 7T untuk
pelayanan Ante Natal Care (ANC)
yang terdiri atas:
1) (Timbang) berat
badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan
memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada
trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah.
2) Ukur (tekanan)
darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah
pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya,
serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
3) Ukur (tinggi)
fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke
dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat
waktu.
Dengan cara pemeriksaan leopold 1-4 :
·
Leopold
I
1)
Kedua telapak tangan pada
fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga perkiraan umur
kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir.
TFU juga dapat menentukan berat badan janin :
–
Bila
masuk simfisis : (TFU – 13) x 155 gr
–
Belum
masuk simfisis : (TFU – 11) x 155 gr
–
Presentasi
simfisis : (TFU – 12) x 155 gr
2)
Bagian
apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang, kepala bulat
keras dan melenting pada goyangan; pada letak kepala akan teraba bokong pada
fundus: tidak keras tidak melenting, dan tidak bulat; pada letak lintang,
fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagain janin.
·
Leopold
II
1)
Kedua
tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan bagian apa yang
terletak di bagian samping.
2)
Letak membujur dapat ditetapkan
punggung anak, yang teraba rata dengan tulang iga seperti papan cuci.
3)
Pada
letak lintang dapat ditetapkan di mana letak janin.
4)
Setelah
punggung janin dapat ditetapkan, diikuiti dengan pemeriksaan denyut
5)
Denyut
jantung janin (djj) sebagai berikut:
6)
Kaki ibu hamil diluruskan
sehingga punggung janin lebih dekat dengan dinding perut
7)
Djj dihitung: perhatikan
irama/ reguler-irreguler, kekuatan denyutan dan frekuensinya. Untuk memastikan janin aman hitunglah satu menit penuh.
Bila iramanya reguler, kekuatan detakan bagus,setiap 5“ ke 1,2,3. Normal djj 120 – 160 x /
menit.
·
Leopold
III
1)
Menetapkan bagian apa yang
terdapat di atas simpisis pubis.
2)
Kepala akan teraba bulat
dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak bulat. Pada letak
lintang simfisis pubis akan kosong.
·
Leopold
IV
1)
Pada pemeriksaan ini,
pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita untuk menetapkan bagian terendah
janin yang masuk ke pintu atas panggul.
Bila bagian terendah masuk
PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya, maka tangan yang melakukan pemeriksa
divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan
pemeriksa konvergen.
4) Pemberian imunisasai (Tetanus
Toksoid) TT lengkap.
5) Untuk
mencegah tetanus neonatorum.
Tabel
1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen |
Interval
(selang waktu minial) |
Lama
Perlindungan |
% |
TT 1 |
Pada kujungan antenatal pertama |
- |
- |
TT 2 |
4 minggu setelah TT 1 |
3 tahun |
80 |
TT 3 |
1-6 bulan setelah TT 2 |
5 tahun |
95 |
TT 4 |
1 tahun setelah TT 3 |
10 tahun |
95 |
TT 5 |
1 tahun setelah TT 4 |
25 tahun/seumur |
99 |
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3)
tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan akan terlindungi dari
tetanus neonatorum pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama
kehamilan
6) (Tes)
terhadap penyakit menular seksual
Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar
perkembangan janin berlangsung normal.
7) (Temu) wicara
dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI,
2001:23).
G.
MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA PENDUKUNG
NO |
MASALAH KEPERAWATAN |
ETIOLOGI |
DATA PENUNJANG |
1. |
Gangguan
rasa nyaman |
Gangguan
adaptasi kehamilan |
Data
Mayor Subjektif
: 1.
Mengeluh tidak nyaman Objektif
: 1.
Gelisah Data
Minor Subjektif
: 1.
Mengeluh sulit tidur 2.
Mengeluh mual 3.
Mengeluh lelah Objektif
: 1.
Menunjukkan gejala distres 2.
Pola eliminasi berubah 3.
Postur tubuh berubah. |
2. |
Gangguan
eliminasi urine |
Kelemahan
otot pelvis |
Data Mayor Subjektif : 1.
Desakan berkemih 2.
Sering buang air kecil Objektif : 1.
Distensi kandung kemih 2.
Berkemih tidak tuntas. |
3.
|
Gangguan
pola tidur |
Kurangnya
kontrol tidur |
Data Mayor Subjektif : 1.
Mengeluh sulit tidur 2.
Mengeluh sering terjaga 3.
Mengeluh pola tidur berubah 4.
Mengeluh istirahat tidak cukup Data Minor Subjektif : 1.
Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun |
H.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gangguan adaptasi
kehamilan
2. Gangguan eliminasi urine berhubunga dengan kelemahan otot
pelvis
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kurangnya kontrol
tidur
I.
TUJUAN RENCANA KEPERAWATAN DAN KRITERIA HASIL
DX |
Tujuan |
Kriteria hasil |
1. |
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam maka status
kenyamanan meningkat |
·
Keluhan tidak nyaman,gelisah,keluhan sulit tidur,lelah
merintih,menangis, menurun |
2. |
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam maka eliminasi
urine membaik |
·
Desakan berkemih menurun |
3. |
Setelah dilakukan intervensi
keperawatan selama 1x24 jam maka pola tidur membaik |
·
Keluhan sulit
tidur,keluhan pola tidur berubah,keluhan istirahat tidak cukup menurun |
J.
INTERVENSI DAN RASIONAL
DX |
INTERVENSI |
RASIONAL |
1 |
Perawatan kenyamanan Observasi –
Ientifikasi gejala yang tidak menyenangkan –
Identifikasi pemahaman tentang kondisi situasi dan
perasaanya Teraupetik –
Berikan posisi nyaman –
Ciptakan lingkungan yang nyaman Edukasi –
Ajarkan terapi relaksasi –
Ajarkan latihan pernafasan –
Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing |
–
Mengidentifikasi gejala yang tidak menyenangkan –
Mengidentifikasi pemahaman tentang kondisi dan
perasaannya –
Memberikan posisi nyaman –
Menciptakan lingkungan yang nyaman –
Mengajarkan terapi relaksasi –
Mengajarkan latihan pernafasan –
Mengajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing |
2 |
Manejemen eliminasi urine Observasi –
Identifikasi tanda dan gejala retensi dan inkontinensia
urine –
Monitor eliminasi urine Teraupetik –
Batasi asupan cairan Edukasi –
Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot panggul –
Anjurkan minum yang cukup |
–
Untuk meminimalkan masalah kelebihan volume cairan dan
edema pada daerah wajah dan ekstremitas |
3 |
Dukungan tidur Observasi –
Identifikasi pola aktivitas dan tidur –
Identifikasi faktor pengganggu tidur Teraupetik –
Modifikasi lingkungan –
Fasilitasi menghilangkan stres sebelum tidur –
Tetapkan jadwal rutin tidur –
Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan Edukasi –
Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit –
Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologis |
–
Membantu mengidentifikasi kebutuhan pola tidur –
Meringankan rasa lelah |
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES
Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116
Budiman Rizki (2012), konsep antenatal care.
http://nerskiky.blogspot.com/2011/10/askep-anc.html,
[Internet]. Diakses tanggal 07/01/2023
Haerani Aisyah (2011), Konsep Kehamilan.
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-konsep-dasar-kehamilan-lengkap.html,
[Internet].Diakses tanggal 07/01/2023
Syukriah Windayani (2012), Konsep anc kehamilan normal.
http://boulluwellwinda.blogspot.com/2013/04/konsep-kehamilan-antenatal-care_29.html,
[Internet]. Diakses tanggal 07/01/2023
PPNI (2016).
Standar DIagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
DIagnostik,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan,Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan,Edisi 1. Jakarta:DPP PPNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar