TUGAS RESUME JURNAL KEBIDANAN BIOSTASTIK
Mata Kuliah : Biostatistik
Dosen Pengampu : Dr. Ika Fitria Elmeida,
SST.,M.Keb.
Oleh :
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
STR KEBIDANAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2023/2024
Model Prediktor Karakteristik Orang Tua dan Status Gizi Terhadap
Perkembangan Anak Menggunakan Skrining Denver II
Ika Fitria Elmeida, Endang Achadi, Monica Dara
Delia Suja
Abstract
Latar Belakang: Nutrisi diperlukan untuk
perkembangan otak yang mempengaruhi perkembangan anak. Masa balita merupakan
masa krisis sehingga diperlukan stimulasi agar berkembang secara optimal.
Skrining perkembangan Denver II mempunyai reliability yang cukup tinggi untuk
mendeteksi gangguan perkembangan pada anak.
Tujuan: Untuk memperoleh model prediktor
karakteristik orang tua dan status gizi terhadap perkembangan anak umur 36–60
bulan dengan menggunakan skrining perkembangan Denver II.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross
sectional yang dilaksanakan di wilayah Sukamaju, Kota Bandar Lampung, sejak
bulan Februari hingga April 2021. Jumlah subyek penelitian sebesar 123 anak
yang dipilih berdasarkan metode cluster random sampling. Perkembangan
anak dinilai dari DDST dengan kriteria normal dan suspek jika terdapat ≥1
delay dan/atau ≥2 caution. Status nutrisi anak
diukur berdasarkan pengukuran antropometri untuk berat berdasarkan tinggi
dengan skala dari WHO-CGS. Analisis data menggunakan chi-square, korelasi phi
dan multiple logistic regression.
Hasil:. Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara
status gizi dan perkembangan anak. Anak yang kurus sebagian besar mengalami
perkembangan suspek. Anak kurus mempunyai risiko keterlambatan perkembangan
sebesar 9,1 kali (95% CI: 2,068–40,166) dibandingkan dengan anak gizi normal.
Hasil dari analisi multivariable menunjukkan bahwa faktor paling dominan yang
paling berhubungan dengan perkembangan anak adalah pekerjaan ibu.
Simpulan: Perkembangan anak umur 36–60 bulan lebih
baik pada status gizi normal dan pada ibu tidak bekerja. Orang tua diharapkan
selalu memantau status gizi anak agar perkembangan anak optimal.
ANALISIS DETERMINAN GIZI KURANG PADA BALITA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAMAJU KOTA BANDAR LAMPUNG
Ika
Fitria Elmeida
Abstract
Gizi kurang pada balita masih
menjadi masalah di negara berkembang khususnya di Indonesia. Keadaan gizi
terutama pada masa balita akan sangat mempengaruhi tingkat keceradasan manusia
dewasa nantinya akan mengahsilkan manusia produktif dan berkualitas. Data
Riskesdas 2010 gizi kurang di Indonesia 17,9% yang pada RPJMN targetnya 15%.
Tahun 2012 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju terdapat 405 balita (29,9%) yang
mengalami gizi kurang, yang merupakan puskesmas dengan prevalensi gizi kurang
paling tinggi di Kota Bandar Lampung.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor0faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita
di Wilaya Kerja Puskesmas Sukamaju Bandar Lampung Tahun 2013. Jenis penelitian
ini adalah analitik dengan cross sectional. Populasi penelitian
seluruh balita yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju yaitu 1675 balita.
Jumlah sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan tabel krecjie diperoleh
313 balita dan teknik pengambilan sampel yang digunakan proportional
random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket dan wawancara
menggunakan kuesioner dan panduan wawancara. Analisis data menggunakan analisis
univariat dan bivariat dengan uji chi-square.
Hasil penelitian diperoleh
balita dengan gizi kurang 16,6%, balita dengan asupan makanan yang tidak sesuai
32,3%, balita dengan penyakit infeksi 29,7% dan balita dengan tingkat ekonomi
keluarga rendah 25,9%. Terdapat hubungan asupan makanan (p value=0,000),
ada hubungan penyakit infeksi (p value=0,000), dan ada hubungan
tingkat ekonomi keluarga (p value=0,000) dengan gizi kurang pada
balita. Disarankan agar tenaga kesehatan lebih memotivasi para ibu agar aktif
datang ke posyandu untuk menimbang balitanya, sehingga berat badan lebih
terpantau untuk mendeteksi dini bila terjadi gizi kurang.
Hipotesis : Kurangnya gizi pada balita
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STRESS DENGAN
KEJADIAN PRE MENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWA JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES TANJUNGKARANG
Novita
Rudiyanti*, Nurchairina*
*Dosen Jurusan
Kebidanan Tanjungkarang
PMS
(Premenstrual Syndrome) merupakan masalah kesehatan umum yang paling banyak
dilaporkan oleh wanita usia reproduktif, masa remaja adalah periode paralihan
dari masa anak-anak ke masa dewasa. Di dunia sedikitnya 85% dari wanita
menstruasi mengalami minimal satu dari gejala PMS, di Indonesia kejadian PMS
antara 23-24%.
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan stress dengan
Kejadian PMS pada mahasiswa di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjung karang
tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
mahasiswa tingkat 1 dan 2 Jurusan Kebidanan Tanjung karang tahun 2014 yang
berjumlah 157 orang. Sampel merupakan total populasi. Pengumpulan data
dilakukan dengan angket. Pengukuran PMS mengunakan kuisioner yang berisi 26
pertanyaan tentang gejala-gejala yang dialami responden
Hasil
penelitian menyimpulkan dari 157 responden, status gizi mahasiswa dalam batas
normal yaitu 54,8%, reponden memiliki stress yaitu 76,4%, responden yang
mengalami PMS yaitu 68,2%. Ada hubungan yang signifikan antara status gizi
dengan PMS
Hipotesis : Adanya
hubungan antara status gizi dengan kejadian PMS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar