Senin, 16 Januari 2023

TUGAS RESUME JURNAL KEBIDANAN BIOSTASTIK Mata Kuliah : Biostatistik Dosen Pengampu : Dr. Ika Fitria Elmeida, SST.,M.Keb.

 

TUGAS RESUME JURNAL KEBIDANAN BIOSTASTIK

Mata Kuliah : Biostatistik

Dosen Pengampu : Dr. Ika Fitria Elmeida, SST.,M.Keb.

 

 

Description: logo Poltekkes_Tjk.jpg

 

 

Oleh :

 

 

 

 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

STR KEBIDANAN TANJUNGKARANG

TAHUN 2023/2024

 

 

 

 

 

Model Prediktor Karakteristik Orang Tua dan Status Gizi Terhadap Perkembangan Anak Menggunakan Skrining Denver II

Ika Fitria Elmeida, Endang Achadi, Monica Dara Delia Suja

 

Abstract

 

Latar Belakang: Nutrisi diperlukan untuk perkembangan otak yang mempengaruhi perkembangan anak. Masa balita merupakan masa krisis sehingga diperlukan stimulasi agar berkembang secara optimal. Skrining perkembangan Denver II mempunyai reliability yang cukup tinggi untuk mendeteksi gangguan perkembangan pada anak. 

Tujuan: Untuk memperoleh model prediktor karakteristik orang tua dan status gizi terhadap perkembangan anak umur 36–60 bulan dengan menggunakan skrining perkembangan Denver II. 

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilaksanakan di wilayah Sukamaju, Kota Bandar Lampung, sejak bulan Februari hingga April 2021. Jumlah subyek penelitian sebesar 123 anak yang dipilih berdasarkan metode cluster random sampling. Perkembangan anak dinilai dari DDST dengan kriteria normal dan suspek jika terdapat ≥1 delay dan/atau ≥2 caution. Status nutrisi anak diukur berdasarkan pengukuran antropometri untuk berat berdasarkan tinggi dengan skala dari WHO-CGS. Analisis data menggunakan chi-square, korelasi phi dan multiple logistic regression. 

Hasil:. Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara status gizi dan perkembangan anak. Anak yang kurus sebagian besar mengalami perkembangan suspek.  Anak kurus mempunyai risiko keterlambatan perkembangan sebesar 9,1 kali (95% CI: 2,068–40,166) dibandingkan dengan anak gizi normal. Hasil dari analisi multivariable menunjukkan bahwa faktor paling dominan yang paling berhubungan dengan perkembangan anak adalah pekerjaan ibu. 

Simpulan: Perkembangan anak umur 36–60 bulan lebih baik pada status gizi normal dan pada ibu tidak bekerja. Orang tua diharapkan selalu memantau status gizi anak agar perkembangan anak optimal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ANALISIS DETERMINAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAMAJU KOTA BANDAR LAMPUNG

Ika Fitria Elmeida

 

Abstract

 

Gizi kurang pada balita masih menjadi masalah di negara berkembang khususnya di Indonesia. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat mempengaruhi tingkat keceradasan manusia dewasa nantinya akan mengahsilkan manusia produktif dan berkualitas. Data Riskesdas 2010 gizi kurang di Indonesia 17,9% yang pada RPJMN targetnya 15%. Tahun 2012 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju terdapat 405 balita (29,9%) yang mengalami gizi kurang, yang merupakan puskesmas dengan prevalensi gizi kurang paling tinggi di Kota Bandar Lampung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor0faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita di Wilaya Kerja Puskesmas Sukamaju Bandar Lampung Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan cross sectional. Populasi penelitian seluruh balita yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju yaitu 1675 balita. Jumlah sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan tabel krecjie diperoleh 313 balita dan teknik pengambilan sampel yang digunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket dan wawancara menggunakan kuesioner dan panduan wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square.

Hasil penelitian diperoleh balita dengan gizi kurang 16,6%, balita dengan asupan makanan yang tidak sesuai 32,3%, balita dengan penyakit infeksi 29,7% dan balita dengan tingkat ekonomi keluarga rendah 25,9%. Terdapat hubungan asupan makanan (p value=0,000), ada hubungan penyakit infeksi (p value=0,000), dan ada hubungan tingkat ekonomi keluarga (p value=0,000) dengan gizi kurang pada balita. Disarankan agar tenaga kesehatan lebih memotivasi para ibu agar aktif datang ke posyandu untuk menimbang balitanya, sehingga berat badan lebih terpantau untuk mendeteksi dini bila terjadi gizi kurang.

 

Hipotesis : Kurangnya gizi pada balita

 

 

 

 

 

 

 

 

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STRESS DENGAN KEJADIAN PRE MENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWA JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES TANJUNGKARANG

 Novita Rudiyanti*, Nurchairina*

*Dosen Jurusan Kebidanan Tanjungkarang

PMS (Premenstrual Syndrome) merupakan masalah kesehatan umum yang paling banyak dilaporkan oleh wanita usia reproduktif, masa remaja adalah periode paralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Di dunia sedikitnya 85% dari wanita menstruasi mengalami minimal satu dari gejala PMS, di Indonesia kejadian PMS antara 23-24%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan stress dengan Kejadian PMS pada mahasiswa di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjung karang tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa tingkat 1 dan 2 Jurusan Kebidanan Tanjung karang tahun 2014 yang berjumlah 157 orang. Sampel merupakan total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Pengukuran PMS mengunakan kuisioner yang berisi 26 pertanyaan tentang gejala-gejala yang dialami responden

Hasil penelitian menyimpulkan dari 157 responden, status gizi mahasiswa dalam batas normal yaitu 54,8%, reponden memiliki stress yaitu 76,4%, responden yang mengalami PMS yaitu 68,2%. Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan PMS

 

Hipotesis : Adanya hubungan antara status gizi dengan kejadian PMS

 

Tidak ada komentar: