Senin, 16 Januari 2023

TUGAS RESUME JURNAL KEBIDANAN BIOSTASTIK Mata Kuliah : Biostatistik Dosen Pengampu : Dr. Ika Fitria Elmeida, SST.,M.Keb.

 

TUGAS RESUME JURNAL KEBIDANAN BIOSTASTIK

Mata Kuliah : Biostatistik

Dosen Pengampu : Dr. Ika Fitria Elmeida, SST.,M.Keb.

 

 

Description: logo Poltekkes_Tjk.jpg

 

 

Oleh :

 

 

 

 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

STR KEBIDANAN TANJUNGKARANG

TAHUN 2023/2024

 

 

 

 

 

Model Prediktor Karakteristik Orang Tua dan Status Gizi Terhadap Perkembangan Anak Menggunakan Skrining Denver II

Ika Fitria Elmeida, Endang Achadi, Monica Dara Delia Suja

 

Abstract

 

Latar Belakang: Nutrisi diperlukan untuk perkembangan otak yang mempengaruhi perkembangan anak. Masa balita merupakan masa krisis sehingga diperlukan stimulasi agar berkembang secara optimal. Skrining perkembangan Denver II mempunyai reliability yang cukup tinggi untuk mendeteksi gangguan perkembangan pada anak. 

Tujuan: Untuk memperoleh model prediktor karakteristik orang tua dan status gizi terhadap perkembangan anak umur 36–60 bulan dengan menggunakan skrining perkembangan Denver II. 

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilaksanakan di wilayah Sukamaju, Kota Bandar Lampung, sejak bulan Februari hingga April 2021. Jumlah subyek penelitian sebesar 123 anak yang dipilih berdasarkan metode cluster random sampling. Perkembangan anak dinilai dari DDST dengan kriteria normal dan suspek jika terdapat ≥1 delay dan/atau ≥2 caution. Status nutrisi anak diukur berdasarkan pengukuran antropometri untuk berat berdasarkan tinggi dengan skala dari WHO-CGS. Analisis data menggunakan chi-square, korelasi phi dan multiple logistic regression. 

Hasil:. Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara status gizi dan perkembangan anak. Anak yang kurus sebagian besar mengalami perkembangan suspek.  Anak kurus mempunyai risiko keterlambatan perkembangan sebesar 9,1 kali (95% CI: 2,068–40,166) dibandingkan dengan anak gizi normal. Hasil dari analisi multivariable menunjukkan bahwa faktor paling dominan yang paling berhubungan dengan perkembangan anak adalah pekerjaan ibu. 

Simpulan: Perkembangan anak umur 36–60 bulan lebih baik pada status gizi normal dan pada ibu tidak bekerja. Orang tua diharapkan selalu memantau status gizi anak agar perkembangan anak optimal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ANALISIS DETERMINAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAMAJU KOTA BANDAR LAMPUNG

Ika Fitria Elmeida

 

Abstract

 

Gizi kurang pada balita masih menjadi masalah di negara berkembang khususnya di Indonesia. Keadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat mempengaruhi tingkat keceradasan manusia dewasa nantinya akan mengahsilkan manusia produktif dan berkualitas. Data Riskesdas 2010 gizi kurang di Indonesia 17,9% yang pada RPJMN targetnya 15%. Tahun 2012 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju terdapat 405 balita (29,9%) yang mengalami gizi kurang, yang merupakan puskesmas dengan prevalensi gizi kurang paling tinggi di Kota Bandar Lampung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor0faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita di Wilaya Kerja Puskesmas Sukamaju Bandar Lampung Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan cross sectional. Populasi penelitian seluruh balita yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju yaitu 1675 balita. Jumlah sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan tabel krecjie diperoleh 313 balita dan teknik pengambilan sampel yang digunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket dan wawancara menggunakan kuesioner dan panduan wawancara. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square.

Hasil penelitian diperoleh balita dengan gizi kurang 16,6%, balita dengan asupan makanan yang tidak sesuai 32,3%, balita dengan penyakit infeksi 29,7% dan balita dengan tingkat ekonomi keluarga rendah 25,9%. Terdapat hubungan asupan makanan (p value=0,000), ada hubungan penyakit infeksi (p value=0,000), dan ada hubungan tingkat ekonomi keluarga (p value=0,000) dengan gizi kurang pada balita. Disarankan agar tenaga kesehatan lebih memotivasi para ibu agar aktif datang ke posyandu untuk menimbang balitanya, sehingga berat badan lebih terpantau untuk mendeteksi dini bila terjadi gizi kurang.

 

Hipotesis : Kurangnya gizi pada balita

 

 

 

 

 

 

 

 

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STRESS DENGAN KEJADIAN PRE MENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWA JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES TANJUNGKARANG

 Novita Rudiyanti*, Nurchairina*

*Dosen Jurusan Kebidanan Tanjungkarang

PMS (Premenstrual Syndrome) merupakan masalah kesehatan umum yang paling banyak dilaporkan oleh wanita usia reproduktif, masa remaja adalah periode paralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Di dunia sedikitnya 85% dari wanita menstruasi mengalami minimal satu dari gejala PMS, di Indonesia kejadian PMS antara 23-24%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi dan stress dengan Kejadian PMS pada mahasiswa di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjung karang tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa tingkat 1 dan 2 Jurusan Kebidanan Tanjung karang tahun 2014 yang berjumlah 157 orang. Sampel merupakan total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Pengukuran PMS mengunakan kuisioner yang berisi 26 pertanyaan tentang gejala-gejala yang dialami responden

Hasil penelitian menyimpulkan dari 157 responden, status gizi mahasiswa dalam batas normal yaitu 54,8%, reponden memiliki stress yaitu 76,4%, responden yang mengalami PMS yaitu 68,2%. Ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan PMS

 

Hipotesis : Adanya hubungan antara status gizi dengan kejadian PMS

 

TUGAS MEREVIEW JURNAL PENELITIAN

 

TUGAS

MEREVIEW JURNAL PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi tugas


Description: logo Poltekkes_Tjk.jpg

 

Di susun oleh :

 

 

 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI STR KEBIDANAN TANJUNG KARANG

T.A 2022/2023

 

1.      ANALISIS DETERMINAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS SUKAMAJU KOTA BANDAR LAMPUNG

 

Ika Fitria Elmeida

Jurusan Kebidanan Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

E-mail : ika_elmeida@yahoo.co.id

 

ABSTRAK

Abstrak pembuatan jurnal ini membahas tentang gizi kurang pada balita di wilayah Puskesmas Sukamaju Kota Bandar Lampung. Keaadaan gizi terutama pada masa balita akan sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan manusia dewasa yang nantinya akan menghasilkan manusia produktif dan berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gizi kurang pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Sukamaju Kota Bandar Lampung Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian seluruh balita yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Sukamaju yaitu 1675 balita. Jumlah sampel; penelitian ditentukan dengan menggunakan table krecjie diperoleh 313 balita dan Teknik pengambilan sampel yang digunakan proportional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket dan wawancara menggunakan kuesioner dan panduan wawancara.

Tahun 2012 di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju terdapat 405 balita (29,9%) yang mengalami gizi kurang yang merupakan Puskesmas dengan prevalensi gizi kurang paling tinggi di Kota Bandar Lampung. Hasil penelitian diperoleh balita dengan gizi kurang 16,6%, balita dengan asupan makanan yang tidak sesuai 32,3%, balita dengan penyakit infeksi 29,7% dan balita dengan tingkat ekonomi keluarga rendah 25,9%. Disarankan agar tenaga Kesehatan lebih memotivasi para ibu agar aktif datang ke posyandu untuk menimbang balitanya, sehingga berat badan balita lebih terpantau untuk mendeteksi din bila terjadi gizi kurang.

 

METODE

Metode penelitian yang digunakan sudah tepat yaitu penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Sukamaju Kota Bandar Lampung Tahun 2013. Populasi terjangkau adalah seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas Sukamaju Kota Bandar Lampung tahun 2013 yaitu sebanyak 1675 balita. Sampel dihitung dengan menggunakan table Krecjie dengan jumlah sampel 313 balita, teknik pengambilan sampel dengan Proportional random sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data dengan cara angket dan wawancara dengan alat kuesioner dan panduan wawancara.

 

HASIL

Dalam jurnal  hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk verbal dan table beserta penejlasan yang mudah dipahami. Pada hasil penelitian ini penulis memaparkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah balita dengan asupan makanan yang tidak sesuai sebanyak 32,3% (101 balita), penyakit infeksi sebanyak 29,7% (93 balita) dan tingkat ekonomi rendah sebanyak 25,9% (81 balita).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 101 balita dengan asupann makanan tidak sesuai yang mengalami gizi kurang ada 35 balita (34,7%). Sedangkan dari 212 balita dengan asupan makanan sesuai yang mengalami gizi kurang ada 17 balita (8,0%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 93 balita dengan penyakit infeksi yang mengalami gizi kurang ada 32 balita (34,4%). Sedangkan dari 220 balita yang tidak mempunyai penyakit infeksi yang mengalami gizi kurang ada 20 balita (9,1%).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dar 81 balita dengan tingkat ekonomi rendah yang mengalami gizi kuran ada 28 balita (34,6%). Sedangkan dari 232 balita dengan tingkat ekonomi tinggi yang mengalami gizi kurang ada 24 balita (10,3%).

 

PEMBAHASAN

Pada jurnal ini peneliti sudah mencantumkan pembahasan mengenai hubungan asupan makanan, penyakit infeksi dan tingkat ekonomi keluarga dengan gizi kurang pada balita. Gambaran keadaan gizi pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju menggunakan Grafik Pertumbuhan Anak (GPA) WH 2005.

Asupan makanan merupakan salah satu penyebab langsung gizi kurang pada balita.

Penyakit infeksi dan gizi kurang pada balita merupakan hubungan timbal nalik, seperti layaknya lingkaran setan yang sukar diputuskan, karena keduanya saling terkait dan saling memperberat. Penyakit infeksi dapat memperburuk keadaan gizi dan keadaan gizi yang dapat mempermudah terkena infeksi. Penyait infeksi yang diderita balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukamaju diantaranya Tuberkulosis (TB Paru), ISPA, pneumonia, diare, sariawan, dan radang tenggorokan.

Tingkat ekonomi yang rendah di Wilayah Puskesmas Sukamaju sebagian besar disebabkan karena orang tua tidak mempunyai pekerjaan yang tetap untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga terutama kebutuhan balitanya.

Adanya hubungan yang bermakna antara asupan makanan dengan gizi kurang karena asupan makanan yang berpedoman pada prinsip gizi seimbang dan sesuai tahapan umur akan sangat mempengaruhi pertumbuhan balita yang masih dala masa tumbuh kembang baik perkebangan fisik maupun kecerdasannya.

Adanya hubungan yang bermakna anatar penyakit dan gizi kurang karena pada saat anak terkena infeksi terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi tetapi asupan makanan tidak mencukupi.

Adanya hubungan yang bermakna antara tingkat ekonomi dengan gizi kurang pada balita karena dengan ekonomi yang rendah maka keanekaragaman makanan yang diberikan pada anak pun terbatas jadi anak tidak mendapatkan makanan dengan gizi seimbang sehingga anak akan mengalami gizi kurang.

 

KESIMPULAN

Pada jurnal ini kesimpulan ditulis dengan ringkas dan jelas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan asupan makanan, penyakit infeksi dan tingkat ekonomi keluarga dengan gizi kurang pada balita di Wilayah kerja Puskesmas Sukamaju Kota Bandar Lampung Tahun 2013, dari 313 responden maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

1)      Frekuensi balita meliputi : gizi kurang sebesar 16,6%, asupan makanan yang tidak sesuai sebesar 33,2%, penyakit infeksi sebesar 29,7%, dan tingkat ekonomi rendah sebesar 25,9%.

2)      Adanya hubungan antara asupan makanan, penyakit infeksi, dan tingkat ekonomi dengan gizi kurang pada balita.

 

HIPOTESIS

1)     Asupan makanan mempengaruhi gizi kurang pada balita

2)     Tingkat ekonomi mempengaruhi gizi kurang pada balita

 

2.      PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DAN METODE AUDIOVISUAL PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEGAWATDARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL

 

Ika Fitria Elmeida*, Fitrian*

*Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang

Email: ikaelmeida@gmail.com

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya perbedaan hasil belajar psikomotorik penggunaan metode demonstrasi dan metode audiovisual pada pembelajaran Kegawatdaruratan maternal dan neonatal pada mahasiswa kebidanan STIKes Aisyah Pringsewu.

Agar dosen di istitusi dapat menerapkan metode pembelajaran demonstrasi kepada mahasiswa melalui matakuliah terkait, dan bagi peneliti untuk dapat mengaplikasikan metode pembelajaran demonstrasi kepada mahasiswa melalui mata kuliah terkait.

 

METODE

Pada jurnal ini peneliti menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan rancangan post test. Data yang dikumpulkan adalah data nilai hasil post test pada kelompok dengan pembelajaran metode demonstrasi dan metode audio visual. Selanjutnya data dianalisis secara univariat dengan menggunakan uji t dengan bantuan komputer.

 

HASIL

Dalam jurnal ini terdapat hasil bahwa nilai rata-rata posttest dari kelompok peserta didik dengan metode pembelajaran demonstrasi (83,26) lebih tinggi daripada nilai rata-rata posstest dari kelompok peserta didik dengan metode pembelajaran audiovisual (72,83).

 

PEMBAHASAN

Pada jurnal ini dijelaskan secara jelas bahwa berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan nilai mean posttest dari kelompok resonden dengan metode demonstrasi lebih tinggi daripada nilai mean posttest dari kelompok responden dengan metode audiovisual. Hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran demonstrasi berhasil jika mahasiswa mendapatkan nilai yang baik diatas 75% oleh (Djamarah, 2010). Menurut pendapat peneliti pembelajaran dengan metode demonstrasi yang dilakukan di STIKes Aisyah Pringsewu adalah sangat tepat hal ini terbukti dari hasil penelitian yang menunjukan persentase rata-rata hasil pembelajaran dengan metode demonstrasi lebih tinggi dibandingkan menggunakan audio visual. Karena dengan menggunakan metode demonstrasi mahasiswa mudah memahami dan memperhatikan pada apa yang diperagakan selama proses pembelajaran berlangsung.

Menurut pendapat peneliti nilai     posttest metode demonstrasi menunjukkan nilai yang lebih baik tetapi metode audiovisual, bukan berarti metode audio visual tidak baik.Metode audiovisual juga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar dan pada pembelajaran laboratorium, dimana mahasiswa harus mempersiapkan diri terlebih dahulu dengan membaca materi yang akan dipelajari agar pada saat dilakukan pembelajaran, mahasiswa lebih siap dalam menerima materi yang akan dipraktekkan.

 

KESIMPULAN

Dalam jurnal ini peneliti menyimpulkan dengan jelas dan lengkap bahwa nilai rata-rata posttest responden dengan metode demonstrasi sebesar 83,26, sedangkan nilai rata-rata posttest responden dengan metode audio visual sebesar 72, 83. Selain itu didapatkan bahwa nilai p-value =0,000, maka dapat disimpulkan ada perbedaan hasil belajar antara pembelajaran metode demonstrasi dengan audio visual di STIKes Aisyah Pringsewu

Saran bagi tempat penelitian untuk dapat     mengaplikasikan metode pembelajaran demonstrasi pembelajaran mata kuliah kegawatdaruratan maternal neonatal, sedangkan bagi Poltekkes Tanjungkarang agar dapat menerapkan metode pembelajaran demonstrasi kepada mahasiswa melalui matakuliah terkait.

 

HIPOTESIS

1)      Pembelajaran menggunakan metode demonstrasi leboh mudah dipahami mahasiswa

 

 

3.      PENGARUH PEMBERIAN TABLET Fe DAN BUAH KURMA PADA MAHASISWI DI JURUSAN KEBIDANAN TANJUNG KARANG

 

Nora Isa Tri Novadela*, Riyanti Imron*

*Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang

E_mail : Noraisatrinovadela@yahoo.co.id

 

ABSTRAK

Dalam penelitian ini yang di teliti adalah mahasiswa Kebidanan tingkat I yang berada di asrama putri kebidanan Tanjung Karang di lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang dimana mayoritas aktivitas yang dilakukan, kegiatan yang ada dan asupan gizi yang di dapat mahasiswi yang tinggal di asrama adalah sama.

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Mahasiswi Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang yang tinggal di Asrama Kebidanan Tanjung Karang tahun 2015., dengan jenis penelitian true eksperimen dengan rancangan pre dan post tes untuk membandingkan kelompok sesudah konsumsi tablet Fe dan buah kurma Pada Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Jurusan Kebidanan Tanjung Karang.

Diketahui ada perbedaan yang signifikan antara kadar Hb sebelum dan sesudah diberi tablet Fe dan buah kurma pada Mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jurusan Kebidanan Tanjung Karang Tahun 2015.

 

METODE

Peneliti menggunakan jenis penelitian bersifat true eksperimen untuk membandingkan kelompok sebelum dan sesudah diberi tablet Fe dan buah kurma pada Mahasiswi Poltekkes Tanjung Karang. Teknik yang digunakan adalah teknik sampling yaitu total sampling.

 

HASIL

Dalam jurnal ini terdapat hasil bahwa rata-rata peningkatan kadar Hb Mahasiswi yang diberi Tablet Fe selama 30 hari berturut-turut di Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Jurusan Kebidanan Tanjungkarang Tahun 2015 adalah 1,7 gr%. Rata-rata peningkatan kadar Hb  Mahasiswi yang diberi buah kurma selama 21 hari berturut-turut di Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjung Karang Jurusan Kebidanan Tanjung Karang Tahun  2015 adalah 0,74 gr%.

 

PEMBAHASAN

Pada jurnal ini peneliti menjelaskan bahwa perbedaan kadar Hb sesudah konsumsi tablet Fe dan buah kurma di Perbedaan kadar Hb sesudah konsumsi tablet Fe dan buah kurma di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jurusan Kebidanan Tahun 2015.Rata-rata kadar hemoglobin sebelum konsumsi tablet Fe 10,8 gr% dan Rata-rata kadar hemoglobin sebelum konsumsi buah kurma 10,16 gr% . Rata-rata kadar hemoglobin sesudah konsumsi tablet Fe 12,5 gr% dan Rata-rata kadar hemoglobin sesudah konsumsi buah kurma 10,90 gr% .Selisih kadar Hb sebelum dan sesudah diberi intervensi tablet Fe 1,74 gr%, sedangkan Selisih kadar Hb sebelum dan sesudah diberi intervensi buah kurma 0,74 gr%. yang artinya adalah kadar Hb sesudah diberi intervensi mengalami kenaikan dibanding sebelum diberi intervensi.

Anemia adalah keadaan dimana  kadar hemoglobin < 12 gr% pada remaja putri. Hal ini dapat terjadi karena makanan yang kurang beragam, jarang mengkonsumsi protein yang berasal dari hewani dan mengkonsumsi makanan dibarengi dengan meminum teh, atau kopi. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini sejalan dengan teori yang artinya pemberian tablet Fe dan buah kurma selama 1 bulan berturut-turut dapat meningkatkan kadar Hb secara signifikan.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa kenaikan kadar Hb pada intervensi dengan tablet Fe yaitu 1,7 gr % lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang diintervensi dengan buah kurma yaitu 0,74 gr%, hal ini dimungkinkan karena kadar zat besi yang terkandung pada buah kurma tidak dihitung per buah, melainkan banya berdasarkan tabel kadar mineral buah kurma menurut (Ali-Muhammed, 2004).

 

KESIMPULAN

Dalam jurnal ini peneliti menarik kesimpulan bahwa Rata-rata kadar hemoglobin sebelum konsumsi tablet Fe 10,8 gr% dan Rata-rata kadar hemoglobin sebelum konsumsi buah kurma 10,16 gr%. Sedangkan rata-rata kadar hemoglobin sesudah konsumsi tablet Fe 12,5 gr% dan Rata-rata kadar hemoglobin sesudah konsumsi buah kurma 10,90 gr%

Selisih kadar Hb sebelum dan sesudah diberi intervensi tablet Fe 1,74 gr%, sedangkan Selisih kadar Hb sebelum dan sesudah diberi intervensi buah kurma 0,74 gr%. yang artinya adalah kadar Hb sesudah diberi intervensi mengalami kenaikan dibanding sebelum diberi intervensi

Melihat masih adanya kejadian anemia pada remaja putri, peneliti menyarankan kepada Poliklinik Terpadu Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang untuk melakukan pencegahan Anemia, dengan cara memeriksa Hb setiap Mahasiswa baru dan yang terkena anemia dapat diberi suplementasi zat besi dengan vitamin C di lakukan secara rutin agar tidak ada remaja yang mengalami anemia dan agar mahasiswa lebih konsentrasi dalam menerima pelajaran.

 

HIPOTESIS

1)      Mengkonsumsi buah kurma dapat meningkatkan kadar Hb

2)      Mengkonsumsi tablet Fe dapat meningkatkan kadar Hb

 

 

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ACER/Downloads/1348-4583-1-SM.pdf

https://www.ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKM/article/view/1348/884

https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/586